Anda di halaman 1dari 12

MENATA MANAJEMEN USAHA MANDIRI

OLEH :

Gusti Ayu Putu Swandewi (P07120015062)

Ni Nyoman Putri Damayanti (P07120015063)

Made Arya Yunda Cahyani (P07120015064)

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karuniaNyalah makalah Menata Manajemen Usaha Mandiri
ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Kewirausahaan.
Diharapkan makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan penulis dan pembaca tentang kewirausahaan. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang diharapkan.
Terimakasih disampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu dan
memberikan masukan dalam menyelesaikan makalah ini. Saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi perbaikan makalah ini. Sehingga makalah ini
menjadi semakin baik dan semakin bermanfaat.

Denpasar, 26 Februari 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Pengertian......................................................................................................3

B. Fungsi-Fungsi Manajemen Usaha Mandiri...................................................3

C. Struktur Organisasi Usaha.............................................................................5

D. Tugas Tugas Personal Suatu Organisasi........................................................6

E. Evaluasi.........................................................................................................7

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP................................................................................................................9

A. Simpulan.......................................................................................................9

B. Saran..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidakpastian.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.
Peran pendidikan tinggi sangat penting terutama terkait
menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan dan tidak sekedar menciptakan
mitos sarjana pengangguran atau sarjana pencari kerja tapi justru sarjana pencipta
lapangan kerja, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang lain. Orang yang
melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan
mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.
Usaha mandiri adalah usaha yang berkemampuan berdiri sendiri dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara berinisiatif dan bekerja
keras dalam mengurus dan mengembangkan organisasi usaha, menyediakan
modal, menghitung resiko, mengambil keputusan dan mempertanggung
jawabkannya berdasarkan percaya kepada kemampuan diri sendiri.
Memang diakui tidak mudah membangun wirausaha baru, terutama jika
iklim makro tidak sejalan dengan komitmen ini, belum lagi ancaman suku bunga
perbankan jika ini dikaitkan bantuan modal untuk wirausaha. Padahal, jika

1
gerakan kewirausahaan berhasil maka selain memacu kewirausahaan, juga akan
dapat mereduksi kemiskinan - pengangguran. Selain itu, munculnya wirausaha
baru menjadi dasar pengembangan mental wirausaha secara nasional sehingga
akan semakin banyak lagi muncul wirausaha yang menyerap tenaga kerja. Hal ini
selain membangun karakter generasi muda juga memacu etos kewirausahaan di
kalangan generasi muda.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, fungsi manajemen usaha
mandiri, struktur organisasi usaha, tugas personal organisasi, evaluasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari manajemen usaha mandiri ?
2. Apakah fungsi manajemen usaha mandiri ?
3. Bagaimanakah struktur organisasi usaha mandiri ?
4. Apakah tugas personal organisasi ?
5. Bagaimanakah evaluasi dalam manajemen usaha mandiri ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen usaha mandiri
2. Untuk mengetahui fungsi manajemen usaha mandiri
3. Untuk mengetahui struktur organisasi usaha mandiri
4. Untuk mengetahui tugas personal organisasi
5. Untuk mengetahui evaluasi dalam manajemen usaha mandiri

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Manajemen merupakan usaha untuk menyatukan berbagai sumber daya
yang dilakukan secara sistematis, berdasarkan prinsip kerjasama, yang didasarkan
pada pembagian tugas dan fungsi dengan menggunakan prinsip kepemimpinan
untuk mencapai tujuan bersama (Ricky, W. 2004).
Usaha mandiri adalah usaha yang berkemampuan berdiri sendiri dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara berinisiatif dan bekerja
keras dalam mengurus dan mengembangkan organisasi usaha, menyediakan
modal, menghitung resiko, mengambil keputusan dan mempertanggung
jawabkannya berdasarkan percaya kepada kemampuan diri sendiri (Mega, F.
2016).
Jadi manajemen usaha mandiri merupakan usaha atau kemampuan untuk
menyatukan berbagai sumber daya yang dilakukan secara sistematis dan
menggunakan berbagai prinsip yang ada, agar usaha yang dilakukan secara
mandiri atau perseorangan dapat lebih mengembangkan usahanya, menyediakan
modal yang terencana, dan menghitung resiko kerugian yang akan terjadi.
Sehingga usaha yang dilakukan secara mandiri atau perseorangan dapat
memberikan keuntungan.

B. Fungsi-Fungsi Manajemen Usaha Mandiri


Fungsi manajemen menurut Henry Fayol dan GR Terry menyebutkan ada
4 fungsi yang utama dari sebuah manajemen yaitu Perencanaan -
Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian.
a. Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang
diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk
mencapai tujuan tersebut.
Kegiatan Fungsi Perencanaan meliputi :
1) Menetapkan arah tujuan dan target bisnis
2) Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut

3
3) Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
4) Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan

b. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)


Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia
dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang
sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Kegiatan Organizing meliputi :
1) Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas
serta menetapkan prosedur yang diperlukan
2) Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
3) Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan
tenaga kerja
4) Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.

c. Directing (Fungsi Pengarahan)


Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan
suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan meliputi :
1) Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja
secara efektif dan efisien.
2) Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
3) Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

d. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)


Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang
berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila
memang dibutuhkan. Kegiatan pada fungsi pengendalian meliputi:
1) Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan
2) Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan
3) Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang
terjadi.

4
C. Struktur Organisasi Usaha
Struktur organisasi sederhana atau mandiri hanya memiliki dua tingkatan,
yaitu pemilik dan pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa
produk lain yang saling berhubungan, biasanya menggunakan struktur organisasi
ini. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan struktur organisasi sederhana ini
biasanya dikelola oleh pemiliknya sendiri yang sekaligus menangani pekerjaan
lain yang berhubungan dengan sebuah produk. Artinya, dalam struktur sederhana
ini, pemilik perusahaan cenderung mengambil semua keputusan penting secara
sendiri, dan terlibat langsung dalam setiap tahap kegiatan perusahaan. Untuk
lebih mengetahui format struktur organisasi yang sederhana ini, perhatikan
gambar berikut.

Struktur Organisasi Sederhana

Sumber : Samuel C. Certo & J.Paul Peter, Strategic Management, McGraw-Hill,


1990, p.125.

Struktur organisasi sederhana memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan :


a. Adapun kelebihan struktur organisasi sederhana adalah :
1. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
2. Sistemnya (imbalan, pengawasan dll) tidak rumit
3. Tidak mahal
b. Sedangkan kelemahan dari struktur sederhana adalah:
1. Cenderung berfokus pada pemilik perusahaan
2. Kesempatan untuk peningkatan karir relatif kecil
3. Dibutuhkan kemampuan yang lebih untuk pemilik perusahaan
4. Tidak sesuai untuk organisasi yang besar

5
D. Tugas Tugas Personal Suatu Organisasi
No Bagian Penyebutan dalam Tugas
Organisasi
1 Pimpinan Usaha Direktur a. Memimpin jalannya
usaha.
b. Mewakili kerjasama
dengan pihak lain sebagai
usaha dengan pemasok
konsumen, lembaga
keuangan dan pemerintah.
c. Mengembangkan usaha
secara optimal.
d. Mengendalikan jalannya
usaha.
2 Keuangan Kepala a. Bertanggung jawab atas
Bagian/Manager pengelolaan keuangan.
b. Melakukan administrasi
keuangan.
c. Mengatur arus kas usaha.
d. Mengendalikan kondisi
keuangan usaha.
e. Menyusun laporan
keuangan usaha.
3 Produksi Kepala a. Bertanggung jawab atas
Bagian/Manajer. seluruh proses produksi.
b. Melakukan penjaminan
mutu produksi.
c. Mengatur alur produksi
yang menjamin mutu.
d. Mengendalikan konsisi
produksi.
e. Menyusun laporan
produksi.
4 Penjualan Kepala a. Bertanggung jawab atas
Bagian/ Manajer
seluruh proses penjualan.
b. Melakukan
pengembangan daerah
penjualan.

6
c. Mengatur system
penjualan dan
peningkatan pendapatan.
d. Mengendalikan penjualan.
e. Menyusun laporan
perkembangan penjualan.

E. Evaluasi
Menurut Wiratmo (1996) evaluasi dalam manajemen usaha mandiri
hendaknya diawali dengan mengidentifikasi persyaratan teknis yang kritis
terhadap pasar untuk memenuhi permintaan pelanggan potensial. Hal tersebut
diantaranya:
a. Desain fungsional dari produk dan daya tarik penampilan.
b. Fleksibilitas memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk
untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan
persaingan.
c. Daya tahan baku produk.
d. Kinerja produk seperti yang diharpkan pada kondisi operasi normal.
e. Keamananan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasi
normal.
f. Daya guna yang bisa diterima.
g. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah.
h. Standardisasi melalui dihilangkan suku cadang yang tidak perlu.
i. Kemudahan untuk diproduksi dan diproses.
j. Kemudahan untuk ditangani.
Selain hal tersebut tindakan berupa pengumpulan, pencatatan, dan analisa
secara sistematis terkait pemasaran dan jasa untuk pengambilan keputusan
atau yang dikenal sebagai riset pasar juga dilakukan. Adapun aspek- aspek
dalam riset pasar diantaranya:
a. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelaanggan potensial.
b. Analisa seberapa besar perusahaan baru dapat memanfaatkan potensi
pasar.
c. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar.

7
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
1. Manajemen usaha mandiri merupakan usaha atau kemampuan untuk
menyatukan berbagai sumber daya yang dilakukan secara sistematis dan
menggunakan berbagai prinsip yang ada, agar usaha yang dilakukan secara
mandiri atau perseorangan dapat lebih mengembangkan usahanya,
menyediakan modal yang terencana, dan menghitung resiko kerugian yang
akan terjadi. Sehingga usaha yang dilakukan secara mandiri atau
perseorangan dapat memberikan keuntungan.

2. Fungsi manajemen ada 4 fungsi yang utama dari sebuah manajemen yaitu
Perencanaan - Pengorganisasian - Pengarahan – Pengendalian

3. Struktur organisasi sederhana atau mandiri hanya memiliki dua tingkatan,


yaitu pemilik dan pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau
beberapa produk lain yang saling berhubungan, biasanya menggunakan
struktur organisasi ini.

4. Evaluasi dalam manajemen usaha mandiri hendaknya diawali dengan


mengidentifikasi persyaratan teknis yang kritis terhadap pasar untuk
memenuhi permintaan pelanggan potensial.

B. Saran
Saran kepada para pembaca agar dapat memahami isi makalah ini, yaitu
mengenai Menata Manajemen Usaha Mandiri. Dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca. Kami selaku penyusun makalah ini mohon kritik dan saran yang

8
bersifat membangun dari pembaca karena kami sadar makalah ini masih sangat
jauh dari kata sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Fayol, Henry, Industri dan Manajemen Umum, Terj. Winardi, London: Sir Issac
and Son, 1985.

Mega, F. (2016). Ketika Mimpi dan Usaha Berbuah Manis. Jakarta : Bintang
Wahyu

Ricky, W. (2004). Management. Jakarta : Erlangga

Samuel C. Certo & J.Paul Peter (1990). Strategic Management, McGraw-Hill

Terry, George R., dan Leslie.W.Rue, Dasar-Dasar Manajemen, alih bahasa, G.A.
Ticoalu, Jakarta: Bina Aksara, 1988.

Wiratmo, Maskur. 1996. Pengantar Kewirausahaan-Kerangka dasar memasuki


Dunia Bisnis. Yogyakarta :BPFE Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai