DOSEN PEMBIMBING:
Disusun Oleh :
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
kelompok keperawatan medikal bedah II yang berjudul “Asuhan Keperawatan Sistem
Indera Penglihatan dan Pendengaran”. Tugas ini dibuat dalam bentuk makalah dan ppt
yang bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
II.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk itulah, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada Ibu Hesti Prawita Widiastuti., SST., M.Kes
sebagai pembimbing dalam bimbingan pembuatan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan.
Akhir kata, demi kesempurnaan makalah ini penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap makalah ini
bermanfaat khususnya dalam meningkatkan pengetahuan dalam keperawatan dan
umumnya bagi siapa saja yang membaca makalah ini.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
A. Kesimpulan....................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
2. Bagaimana asuhan keperawatan sistem indera pendengaran?
C. Tujuan Penulisan
D. Sistematika Penulisan
Pada pembahasan makalah di bab I terdiri atas latar belakang yang membahas
mengenai sistem indera secara garis besar dan memaparkan permasalahan yang secara
perlahan bahasan dipersempit dan dipaparkan pada Rumusan Masalah dengan
memberikan pertanyaan seputar rumusan permasalahan sesuai dengan RPS.
Dilanjutkan dengan tujuan pembahasan yang memaparkan pembahasan lebih spesifik.
Pada bab III memaparkan mengenai penutup makalah yang membahas mengenai
kesimpulan dari keseluruhan bahasan mengenai asuhan keperawatan sistem indera
penglihatan dan pendengaran, dan dilanjutkan dengan saran sebagai pembangun
dalam pembuatan makalah di kemudian hari.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Anamnesis
Kaji gejala yang dialami klien sesuai dengan jenis konjungtivitis yang terjadi,
meliputi gatal dan rasa terbakar pada alergi; sensasi benda asing pada infeksi
bakteri akut dan infeksi virus; nyeri dan fotofobia jika kornea terkena; keluhan
peningkatan produksi airmata; pada anak-anak dapat disertai dengan demam dan
keluhan pada mulut dan tenggorokan. Kaji riwayat detail tentang masalah sekarang
dan catat riwayat cedera atau terpajan lingkungan yang tidak bersih.
b. Pemeriksaan
c) Bentuk dan penyebaran alis dan bulu mata. Apakah bulu mata
lentik, kebawah atas tidak ada.
3
e) Kaji sistem pembuangan air mata dengan uji anel test. Yaitu
dengan menggunakan spuit berisi cairan, dan berikan pada kanal
lakrimal.
2) Reflek Pupil
a. Gunakan penlight dan sinari mata kanan kiri dari lateral ke medial.
Amati respon pupil langsung. Normalnya jika terang, pupil mengecil
dan jika gelap pupil membesar.
4
Dasarnya lapang pandang klien normal jika sama dengan
pemeriksa. Maka sebelumnya, pemeriksa harus memiliki lapang
pandang normal. LP klien = LP pemeriksa. Normalnya benda
dapat dilihat pada: 60 derajat nasal, 90 derajat temporal,
50 derajat , dan atas 70 derajat bawah.
5) SENSIBILITAS KORNEA
SNELLEN CARD
- Hasil:
5
o 6/12 pasien bisa membaca sampai baris 6/12 pada
snellen chart o 6/30 pasien bisa membaca sampai
baris 6/30 pada snellen chart
HITUNG JARI
PERGERAKAN JARI
PENYINARAN
6
- Jika sinar tidak bisa dikenali maka tajam penglihatan dinilai V=
0 (NLP). Bila tidak dapat melihat sinar senter disebut BUTA
TOTAL (tulis 00/000)
7
- Alat yang digunakan: Tonometer Schiotz, Lidocaine 2%/
Panthocaine tetes mata, Chloramphenicol zalf mata 2% ,Kapas
alkohol 70%
c. Pemeriksaan laboratorium
Intervensi :
8
Intervensi:
2) tenangkan pasien
Intervensi:
2) batasi aktivitas
9
B. Asuhan Keperawatan Sistem Indera Pendengaran
a. Anamnesa
b. Pengumpulan data
1) Riwayat
2) Identitas Pasien
5) Riwayat alergi
6) OMA berkurang
1) Inspeksi
d. Pengkajian Psikososial
2) Aktifitas terbatas
10
3) Takut menghadapi tindakan pembedahan1
e. Pemeriksaan Laboratorium
f. Pemeriksaan Diagnostik
g. Pemeriksaan pendengaran
2) Tes garputala
c. Risiko tinggi cedera b.d perubahan mobilitas karna gangguan cara jalan dan
vertigo
d. Koping individu tidak efektif b.d kepekaan diri dan harapan keteguhan yang
tidak tercapai
11
5) Kolaborasikan pemberian analgesik
c. Dx III, Risiko tinggi cedera b.d perubahan mobilitas karna gangguan cara
jalan dan vertigo
d. Dx IV, Koping individu tidak efektif b.d kepekaan diri dan harapan
keteguhan yang tidak tercapai
12
Merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai rencana keperawatan yang telah
ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat bersifat mandiri dan kolaboratif.
Selama melaksanakan kegiatan perlu di awasi dan dimonitor kemajuan kesehatan
klien.
5. Evaluasi Keperawatan Sistem Indera Penglihatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
yang berjalan melalui nervus akustikus ke susunan saraf pusat. Telinga dalam juga
mengandung organ vestibuler yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan.
B. Saran
14
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/29308614/Askep-Ggn-Pendengaran
https://www.academia.edu/11316782/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_TRAU
MA_TELINGA
15