Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
--------
PERNIKAHAN bakal menenangkan agar terbuka hijab yang dimaksudkan, PERNIKAHAN ini cermin seolah
berada diatas gambar yang saling menghadap dengan seluruh bagian-bahgian yang bersifat Jasmani yang sama
Antara satu dengan yang lainnya, Hijab juga bermaksud Dinding Jalal, inilah tempat Tajalli.
Yang sebenar benarnya AKU itu nyata pada DIRIMU, kepada Sifat yang disifatkan, Maka karamkanlah
DIRIMU dalam lautan tidak bertepi itu niscaya yang ada bukan lagi ENGKAU atau AKU MU tetapi AKU
DZAT yang melahirkan segalanya, Aku dalam rupamu Yakni SifatKu Yang Nyata dalam KelakuanMu, Engkau
Tiada UPAYA dan KEKUATAN untuk melakukan segala gerak itu malahan Engkau melakukan atas Kurnia
dan Rahmatku semata-mata
---------------
Kenapa engkau masih merasa ada kewujudan dalam hidup ini sedangkan WUJUD itu adalah Aku semata-mata,
Yang mengerjakan kelakuanmu itu Aku atas Kudrat dan IradatKu, Yang menentukan waktu pun Aku, Aku
punya Ilmu, Tanpa itu Engkau Tiada, Aku sengaja menyatakan DIRIKU padamu dan Aku memuji DiriKu
diatas lidahmu.
---------------
Jangan sekali-kali ada rasa didalam hatimu bahwa engkau mempunyai kemampuan untuk memujiKu,
Ketahuilah bahwa engkau adalah hambaKu yang FAKIR berhak menerima PemberianKu dengan kasih dan
sayangku akan kupersembahkan sedikit rahasia tentang DIRIKU pada MU
---------------
sebenarnya lafas ALIF-LAM-LAM-HA mengandungi seribu satu rahasia tersirat, hanya yang mengaji dan
mengkaji jualah yang mengerti rahasia sebenarnya, Kata Para Wali dan Alim Ulama bahwa lafas ALLAH inilah
yang sebenar-benarnya rahasia, terletak ia didalam dirimu
.
1 LA ( Lam Alif ) :
Ucapan bagi Tubuhmu, menjaga kulit dan bulumu, Qalbi kepada Baitullah
.
2 ILAAHA ( Alif Lam Ha ) :
Ucapan bagi Hatimu, penjaga daging dan darahmu, Qalbi kepada Baitul makmur
.
3 ILLA ( Alif Lam Alif ) :
Ucapan bagi Nyawamu, penjaga urat dan tulangmu, Qalbi kepada Arasy
.
4 Allah ( Alif lam Lam Ha ) :
Ucapan kepada Rahasiamu, penjaga urat dan sumsum Mu, Qalbi kepada Allah
---------------
Tarik nafas dengan kalimah HU, kemudian tahan, disaat menahan baca dalam hati kalimah ini
"USALLI LAM JALALAH, Ruh aku ruh Allah, rahasiaku rahasia Allah, kedudukanku mengadap kiblat
baitullah, ALLAH HU LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH"
kemudian hembuskan nafas dengan kalimah ALLAH, amalkan 2x dalam 24 jam, (siang 1x, malam 1x)
---------------
ALIF itu adalah AHDIAH DZAT :
LA TAAYUN pun aku, SIRRULLAH pun aku juga, Inilah ASAL NIAT yang tiada huruf dan tiada suara, Inilah
USALLI artinya Aku sifatnya NAFSI WUJUD
.
Adapun ALIF itu dalil menyatakan maknanya DZAT, mertabat INSAN dan AHADIAH, Dengan kebesaran
ALIF ini maka jadilah LAM yakni dengan kebesaran dan kekayaan SIFAT DZAT, Artinya ESA pada pihak
TANZIL
.
LAM AWAL atau ALIF DIATAS :
Adapun ALIF DI-ATAS itu dalil menyatakan SIFAT huruf ALIF diatas, Maka jadilah LAM AWAL maknanya
SIFATKU SEMATA-MATA, mertabatnya WAHDAH Yakni TA'AYUN AWAL, Artinya NYATA AKU
YANG PERTAMA Yakni TAJALLI SIFATKU (Allah), Menjadi NUR MUHAMMAD - AIN SABITAH -
WUJUD IDHAFI - INSAN KAMIL pun aku juga, Menanggung NamaNya ALLAH,
Inilah asal yang sebenarnya SIFAT MAANI
.
LAM AKHIR atau ALIF DIBAWAH :
Adapun ALIF Di-bawah itu dalil menyatakan ASMA'KU, Huruf ALIF dibawah menjadi LAM AKHIR
maknanya ASMA' Martabat WAHIDIAH yang bernama ALLAH Yakni TA'AYUN TSANI, Artinya NYATA
YANG KEDUA Maka Tajallilah RUH ADAM dengan kebesaranku, kelimpahan Ruh inilah menjadi Tubuh
Adam daripada huruf Alif Di-Atas
.
Maka huruf ini Maknanya DZAT ALIF Di-Atas Maka jadilah LAM AWAL, Maknanya Sifat ALIF dibawah
Maka jadilah LAM AKHIR maknanya ASMA' ALIF didepan Maka jadilah maknanya AF'AL, Maka 4 huruf itu
adalah empat Sifat ALIF LAM LAM HA
---------------
Pertama RUH JASMANI Yaitu TUBUHKU Yakni DIRI TAJALLI
.
Kedua RUH RUHANI Yaitu HATIKU Yakni DIRI TERPERI
.
Ketiga RUH IDHAFI Yaitu NYAWAKU Yakni DIRI YANG TERPERI
.
Keempat RUH AL-QUDDUS Yaitu RAHASIAKU Yakni DIRI YANG WUJUD
---------------
Maka Adapun Nama ALLAH itu jadi TUBUH padamu, Tubuh kepada ALLAH itu jadi NYAWA padamu, Hati
kepada Allah itu jadi NYAWA kepadamu, Nyawa kepada Allah itu jadi RAHASIA kepadamu
.
Maka Adapun yang bernama TUBUH itu PERBUATAN yang datang daripada HATI, Perbuatan Hati datang
daripada Nyawa, Perbuatan Nyawa datang daripada Rahasia, Perbuatan Rahasia datang daripada AF'ALKU
(Allah)
.
Maka Adapun yang bernama MATA itu ialah untuk MELIHAT, dan orang yang melihat itu tempatnya pada
MATA HATI pada JANTUNG,
Didalam Jantung ada FUAD,
Didalam Fuad ada CAHAYA,
Didalam Cahaya ada RAHASIA,
Didalam Rahasia itu adalah Seperti Firman Allah yang berbunyi :
"Al Insanu Sirri... Wa Ana Sirruhu,
Insan itu adalah rahasiaKu dan Akulah rahasianya"
Alif Mutakalimun ARIF berupa sinar atau nur terang, tidak berwarna
.
Alif Mutakalimun HAQIQI berupa nur berwarna merah bernama NARUN
.
Alif Mutakalimun WAHID berupa nur berwarna putih bernama TUROBUN
.
Alif Mutakalimun WAHDAD berupa nur berwarna hijau kebiru-biruan bernama MA'UN
.
Alif Mutakalimun KHAIRI berupa nur berwarna kuning yang bernama HAWA'UN
.
Alif MUTAKALIMUN ARIF merupakan ALIF yang berkedudukan sebagai imam dari 4 Alif
.
Alif Mutakalimun Haqiqi membawa kelompok sifat Allah yaitu NAFSI'AH
.
Alif Mutakalimun Wahid membawa kelompok sifat Allah yaitu SALMIYAH
.
Alif Mutakalimun Wahdad membawa kelompok sifat Allah yaitu MA'ANI
.
Alif Mutakalimun Khairi membawa kelompok sifat Allah yaitu MA'NAWIYAH
.
Lafad Allah mempunyai tajwid yang terdiri dari 5 Alif yaitu:
1. Alif awal disebut Alif Mutakalimun Arif
2. Alif kedua disebut Alif Mutakalimun Haqiqi
3, Alif tengah disebut Alif Mutakalimun Wahid
4. Alif keempat disebut Alif Mutakalimun Wahdad
5. Alif akhir disebut Alif Khairi
.
Tanda harakat pada tulisan MUHAMMAD dhammah terletak dimulut fathah terletak dibahu tajwid terletak
diperut dhammah terletak diantara dua kaki
.
Khusus mengenai tajwid sebenarnya terdiri dari lima ALIF yang merupakan simbolis dari hawa nafsu manusia
Alif pertama Nafsu Amarah Alif kedua Nafsu Sawiyah atau Supiah Alif tengah yang memimpin NUR
MUHAMMAD Alif keempat Nafsu Mutmainah Alif kelima Nafsu Luamah atau Aluamah
.
menurut ilmu nahwu kalimat MUHAMMAD itu jika diterjemahkan dalam bahasa melayu riau adalah
MANUSIA
.
huruf MIM awal yaitu kepala
huruf HA yaitu bahu
huruf MIM tengah yaitu perut
huruf DAL yaitu dua kaki
.
jadi lafad MUHAMMAD yaitu gambar raga, jasmani, wadah atau jasad manusia yang sedang terlentang,
Sedangkan tanda harakatnya adalah batin manusia
.
Dan inilah cara menyelaraskan Ilmu Alif, karna Alif sejati adalah Alif tanpa baris, Alif sejati mengandungi
rahasia seluas alam ini, Dari Alif semua huruf terbentuk
.
Tentang Alif falsafahnya sangat luas, InsyaAllah mudah-mudahan dengan mengamalkannya engkau akan
dibimbing untuk memahami rahasia disebaliknya
..............................
CARANYA :
.
1. Posisi boleh duduk bersila, atau duduk di kursi dengan tegak tapi rileks, Tangan letakan diatas paha dengan
tapak tangan menghadap ke atas
.
2. Baca ( a'uzubillah...), basmalah, syahadat dan selawat masing-masing 3x.
.
3. Berdoa, " Ya Allah ya Tuhanku Yang Agung, BUKA-kanlah hambaMu yang kerdil ini akan rahasia Ilmu
Alif, izinkan hambaMu mengakses dan memanfaatkan Energy Alif secara sempurna untuk kebaikan diriku dan
seisi alam ini, Bimbinglah diriku sepanjang penyelarasan ini dan juga sepanjang pengamalan ilmu ini....amin.
Alhamdulillah3x".
.
4. Afirmasi penyelarasan,
"aku sedang menerima penyelarasan Energy Alif secara sempurna. Terjadilah dengan izin, rahmat dan kuasa
Allah".
.
5. Meditasi 20-30 minit dengan senyum, rileks dan pasrah.
.
6. Sudahi dengan beryukur kepada Allah.
..............................
NOTA :
Tidak kira apapun yang engkau lihat atau sensasi yang engkau rasakan, tetap senyum, rileks dan pasrah kepada
Allah.
-
Lalu visualkan atau bayangkan huruf alif tegak bersinar putih terang menjulang dari cakra dasar atau hujung
tulang ekor ke cakra mahkota atau ubun-ubun.
-
Sepanjang proses meditasi, pastikan tubuh engkau benar-benar rileks tanpa ada otot yang tegang agar energy
Alif dapat mengalir dengan harmoni ke seluruh sistem energy mu. Senyum dengan manis agar cakra jantung mu
terbuka lebar memancarkan cinta dan kasih yang tulus yang akan semakin memurnikan dan meningkatkan
getaran energy di tubuh mu, Pasrah kepada Allah agar engkau kekal dalam rahmatNya, terbimbing dengan
ilmuNya, SELAMAT MENCOBA
"Sadaraku, Muslimin dan muslimat ,Jika kau telah mengenal diriMu yang Sejati maka kau bukan lagi seonggok
daging atau sekujur tubuh Apabila saat perkenalan itu telah tiba atau hari terahirmu, maka zikirMu tak lagi
dengan suara atau dengan gerak, tetapi zikirMu adalah melihat siapa yang kau ingat, Kau akan melihat wajah
Allah dimanapun kau berada, dan kau tak lagi akan melihat mati itu satu kematian, karena sesungguhnya ketika
itu kau menyusuri ruang waktu, ketika itu kau adalah cahaya Allah di bumi ini
Dan kau akan tetap menjadi cahaya milik Allah saat di akhirat nanti, dan sesungguhnya karena kau adalah milik
Allah, terserah kepada Allah mau dibuat apa engkau itu karena kembali kepada AsalMu, Setelah itu baru apa
yang kelihatan itu akan berwajah kau, dan disitu jugalah keadaan yang mana yang memandang dan yang
dipandang itu adalah kau yang esa, Kau melihat wajahMu sendiri ketika pandang memandang itu.
Jikalau kau sudah paham dan yakin segala sesuatu selain kau telah fana, itulah tandanya hatiMu itu telah
mencapai ketahap puncak Ma'rifat, tahap mengenal dia dengan sebenar-benarnya pengenalan, Jika kau masih
juga tidak faham dan yakin, maka akan diterangkan seperti ini untukMu yaitu berawal dari mengenal mani
adalah penjelmaan dari bapak dan ibu atau yang disebut sulbi dan taraib ,Jadi mani itu adalah mulanya seberkas
cahaya yang dikeluarkan oleh Allah dari mutu manikam
sehingga para Ulama berpendapat yaitu:
Mani adalah salah satunya dzat penjelmaan dari dua macam dzat (sulbi dan taraib)....
Dengan adanya KUDRATILLAHI yaitu berasal dari sulbi bapak, dan yang menjadi IRADATILLAHI yaitu
berasal dari ibu ,Oleh sebab itu bagaimanapun birahinya kaum ibu, hal ini tidak terlalu nampak karena birahinya
kaum ibu ini tidak dapat melampaui batasnya kudrat kaum bapak, Karna kaum ibu ini hanyalah iradat, maka
ulama mengistilahkan "
SYURGA ITU DI ATAS TELAPAK KAKI IBU"
.
Untuk lebih jelasnya akan diterangkan dibawah bagian-bagian dari maksud yang di atas:
BAGIAN BAPAK: wadi, madi, mutu, mani, atau disebut sulbi.
BAGIAN IBU: tanah, air, angin, api, atau disebut taraib.
BAGIAN ALLAH: ruh idhafi, ruh ruhani, ruh rahmani, ruh jasmani
.
BAGIAN DARI GUDANG RAHASIA DISEBUT MUTU MANIKAM YAITU:
.Tanah itu ialah badan muhammad
.Air itu ialah nur .muhammad
.Angin itu ialah nafas muhammad
.Api itu ialah penglihatan muhammad
.
Awal itu ialah nurani„
Akhir itu ialah ruhani„
Zahir itu ialah insani„
Bathin itu ialah rabbani„ Nurani itu ialah nyawa„
Ruhani itu ialah hati„
Insani itu ialah tubuh„
Rabbani itu ialah rahasia
.
Nyawa itu ialah idhafi„
Hati itu ialah ruhani„
Tubuh itu ialah jasmani„
Rahasia itu ialah aku yang sejati„
Tubuh itu menyatu kepada hati Hati itu menyatu kepada nyawa„
Nyawa itu menyatu kepada rahasia„
Rahasia itu menyatu kepada nur„
Nur itulah bayang-bayang Allah yang sebenar-benarnya
.
Wadi... kalimahnya: LAA ILAHA
Madi... kalimahnya: ILALLAH
Mutu... kalimahnya: ALLAH
Mani... Kalimahnya: HU
.
Ruh jasmani kalimahnya:
YAHU
Ruh rahmani kalimahnya: IYAHU
Ruh ruhani kalimahnya: YAMANIHU
Ruh idhafi kalimahnya: YAMAN LAYISALAHU
Mutu manikam kalimahnya: MA'DAHU
.
TUJUH PETALA BUMI DIJADIKAN TUJUH TINGKATAN MARTABAT YAITU:
Pertama„ Sifat amarah
kedua„ Sifat lawwamah
Ketiga„ Sifat mulhimah
Keempat„ Sifat mutmainah
kelima„ Sifat radhiyatan
Keenam„ Sifat mardhiyah
Ketujuh„ Sifat ubudiyah
.
TUJUH PETALA LANGIT YANG DIMAKSUD DENGAN TUJUH MARTABAT YAITU:
Satu„ Lathifatul qolbi
Dua„ Lathifatul ruuhi
Tiga„ Lathifatul sirri
Empat„ Lathifatul ahfa
Lima„ Lathifatul hafi
Enam„ Lathifatul nafsu natika
Tujuh„ Lathifatul kullu jasad
.
JIKALAU TINGKATAN SEMACAM INI YANG KITA AMBIL HAKIKATNYA PADA ALAM KECIL
YANG TERSEMBUNYI (terahasia) DALAM DIRI, MAKA ULAMA MENAMAKAN SEBAGAI BERIKUT:
Satu„ Hayatun jasadi bin-nafasi
Dua„ Hayatun nafasi bir-ruhi
Tiga„ Hayatun ruhi bis-sirri
Empat„ Hayatun sirri bil-imani
Lima„ Hayatun imani bin-nuri
Enam„ Hayatun nuri bil-qudrati
Tujuh„ Hayatun qudrati bi mu'alamullahi ta'ala dzatullah
.
ARTINYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Satu„ Asalnya jasad dari nafas
Dua„ Asalnya nafas dari ruh
Tiga„ Asalnya ruh dari dalam rahasia
Empat„ Asalnya rahasia dari dalam iman
Lima„ Asalnya iman dari nur atau cahaya
Enam„ Asalnya nur atau cahaya dari qudrat
Tujuh„ Asalnya qudrat dari ke baqaan Allah
.
KALIMAHNYA SEPERTI INI:
Satu„ Hayatun jasadi hurufnya Alif kalimahnya LA
Dua„ Hayatun nafasi hurufnya Lam Awal kalimahnya ILAHA
Tiga„ Hayatun ruhi hurufnya Lam Akhir kalimahnya ILLA
Empat„ Hayatun sirri hurufnya Ha kalimahnya ALLAH
Lima„ Hayatun imani hurufnya Alif (Allah) kalimahnya YAHU
Enam„ Hayatun nuri hurufnya Lam (jibril) kalimahnya IYAHU
Tujuh„ Hayatun qudrati hurufnya Mim (muhammad) kalimahnya IYAHU YAMANIHU
.
Dengan demikian apabila kesemuanya ini kau leburkan kedalam ke-baqaan DZAT ALLAH, maka ulama
menamakanNya sebagai berikut:
Satu„ Watujibul wajasadi fi fasaral qolbi
Dua„ Watujibul qolbi fi fasaral ruhi
Tiga„ Watujibul ruhi fi fasaral sirri
Empat„ Watujibul sirri fi fasaral imani
Lima„ Watujibul imani fi fasaral nuri
Enam„ Watujibul nuri fi fasaral qudrati
Tujuh„ Watujibul qudrati fi fasaral dzati fil dzati
.
"Maka uraian atau Tulisan yang di atas sampurnalah amalan orang ARIF BILLAH„
*ALLAH adalah nama, tuhan derajatnya, dan hakekatnya adalah Dzat, Dzat inilah yang haq, sebelum ada awal dan
sebelum ada apa yang namanya "tidak ada apa-apa" hanya DIA semata-mata, kemudian di tajalikannya nur Allah ini, dari
kata Allah yaitu Alif, Lam, Lam Ha mengartikan Allah, Lillahi, Lahu, Hu semua kembali kepada ZatuliHaq, Tasjid pada kata
Allah mengartikan Nur ala Nur yang artinya diatas nur ada nur inilah ZatullHaq itu, bukankah jelas dikatakan Qul Hu
Allahu Ahad = katakan DIA allah itu Satu? Atau Bismillahilazi La Illallah Illa HU = Dengan nama Allah tapi Tidak ada Allah
Kecuali DIA, ini semua mengartikan bahwa dengan nama Allah lah maka kalian mengenalKU, bukankah Nama dengan
yang punya nama itu berbeda? Lalu kenapa kita selalu permasalahkan tentang nama ini? Bisa saja dengan Dzat yang
sama tapi orang lain menyebutnya dengan nama yang berbeda bukan? Apakah ini salah? La sautin = Tidak ada nama
yang terucap Wa La Harfun = dan tidak ada huruf yang bisa ditulis, itulah hakekatnya ZATULLHAQ.
.
*MUHAMMAD itu Insan Kamil yaitu manusia yang sempurna, Muhammad disini bukanlah Muhammad Bin Abdullah
yaitu Muhammad putra Abdullah, tapi Muhammad yang mempunyai arti yang sangat luas karena dia yang awal dan dia
yang akhir, dia yang buka dan dia yang tutup, bukankah dulu nabi adam bertobat dengan menyebutkan nama
Muhammad? Ini menandakan bahwa sebelum ada nabi adam, Muhammad sudah ada, seluruh nabi-nabi yang ada
hakekatnya adalah Muhammad, jadi salah kalau kita menyangka bahwa Muhammad sudah mati. karena dia itu
Rahmatan Lil Alamin = Rahmat bagi seluruh alam, tidak mungkin kita yang dirahmati masih hidup sementara yang
memberikan rahmat sudah mati bukan? Wa'lamu ana fikum Rasullullah = Sesungguhnya Muhammad ada dalam diri
setiap manusia, jadi jelas bagi kita bahwa Muhammad bukan jasmani saja tapi ada Muhammad Rohani sebagaimana
dalam syahadat Rasul, Muhammad bin Abdullah telah bersaksi : "Wa ashadu anna Muhammadarasullullah" bukan "Wa
ashadu anna Rasullullah" berarti dalam Muhammad ada Muhammad.
.
*ISLAM itu Universal mencakup seluruh kehidupan umat manusia, Islam sudah ada sejak permulaan manusia ada
dimuka bumi, karena Islam adalah norma-norma agama yang luhur, tetapi arti islam yang selama ini telah kita berikan
sebagai salah satu agama yang muncul pada abad ke 6 masehi dengan perlambangan dan tatacara beridahnya sudah
mengklsifikasikan umat manusia apalagi dengan adanya beberapa dalil yang telah diartikan secara "Extrem" dengan
mengkafirkan orang lain diluar ajaran agama Islam, Apakah adil ketika ada orang yang berahlaq baik lantaran hanya
berbeda ajaran menjadi kafir? sesungguhnya Islam tidak sesempit yang mereka pikirkan, dilihat dari kata ISLAM yaitu,
Alif, Syin, Lamalif, Mim artinya Alif melambangkan Anna Allah Hu Ahad = ZatullHaq, Syin = Selamat, Lamalif = Laillaha
illallah dan Mim = Muhammadrasullullah jika dirangkum menjadi = Allah menyelamatkan orang yang menyebut
Laillahaillallah Muhammadarrasullullah, (Laillahaillallah = Diri batin, Muhammadrasullullah=Diri Lahir) kalimat ini kita
jabarkan lagi menjadi "Allah menyelamat orang yang menjaga dirinya secara lahir dan batin" maksud akhirnya ditujukan
bagi semua umat manusia untuk memelihara diri lahir dan batinnya.
.
*AL-QUR'AN bukan sebagai kitab suci umat islam tapi umat manusia di muka bumi ini hanya berupa buku atau benda
mati yang berisi petunjuk untuk menjelaskan tentang Al-qur'an yang hidup yang ada pada diri manusia, berbicara
tentang manusia = berbicara tentang alam semesta = berbicara tentang tuhan, karena ini semua kait - terkait, jadi Al-
qur'an yang hiduplah yang harus kita tanamkan dalam dada bukan al-qur'an yang berupa buku yang kita persoalkan,
dalam Al-qur'an ada Al-qur'an artinya Alqur'an tidak bisa di artikan secara harfiahnya saja, ada Al-qur'an yang
tersembunyi yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mendapatkan hidayah, kalau saja ilmu Al-qur'an ini tertulis
dan bisa dibaca maka semua orang cukup dengan membaca sudah pasti memahami ilmunya, tapi lain teori lain
prakteknya karena dalam praktek kita akan mendapatkan teori yang baru, inilah yang dimaksudkan dengan Alqur'an
yang hilang tersebut yang harus kita cari, tidak terbatas kepada kata-katanya saja. Al-qur'an telah diartikan sebagai
firman tuhan = kata-kata tuhan berarti tuhan berbicara apa yang muncul dipikiran kita ketika mendengar tuhan
berbicara?
.
*SHOLAT bukanlah untuk kita menyembah tuhan seperti apa yang kita pahami selama ini karena tuhan tidak butuh
disembah, ketika kita menyembah berarti ada yang kena sembah, sesuatu yang disembah selalu berada dihadapan
orang yang menyembah sama artinya kita mengatakan tuhan itu bertempat, sedang tuhan tidak bertempat dan tidak
ada dimana atau dimana tapi ada dimana-mana dan berlainan dengan apa-apa yang ada di alam semesta ini, sholat
mempunyai arti kata "hubungan" artinya mendekatkan diri dengan tuhannya, tuhan ingin dikenal oleh karenanya sholat
adalah untuk kita mengenal diriNYA dengan diriNYA yaitu diri rahasia tuhan yang ada dalam diri kita, hubungan dengan
tuhan harus terjadi setiap saat dimanapun dan kapanpun karena setiap detik tuhan menunggu kita bukan hanya dalam
lima waktu sholat saja, bukankah dalam perjalanan menerima perintah sholat ini tuhan menghendaki 50x dalam sehari?
Bahwa inti sholat adalah mengenal diri, mengenal diri mengenal sholat mengenal sholat mengenal tuhan, kalau sudah
mengenal tuhan…??
"Jauhar awal ini sifatnya terang benderang, cahayanya gilang gemilang yaitu gulungan Dzat bersama sifat yang Maha
Suci, setelah itu barulah ada ASMA ALLAH, dimana dinyatakan bahwa :
JAUHAR AWAL ISINYA ADALAH :
Ruh Ilmu Rasulullah...
BENDA RASULULLAH ITU :
Merah, kuning, putih dan hitam...
DAN CAHAYA YANG EMPAT ITU DISEBUT :
Hakikat Adam...
BARANG GHAIB YANG DISEBUT :
Ismu Dzat...
.
BIBIT ALAM ZAHIR ATAU ASMA MAHA SUCI, SATU ASMA ALLAH TA'ALA Adalah :
Sifat Ruh (Adam Hakiki) menjadi, Sifat Iradat Allah Ta'ala
.
Sifat dan Asma Allah Ta'ala yaitu JAUHAR AWAL RASULLULLAH (satu cahaya halus yangg mencukupi untuk seluruh
ciptaan)
.
Sifat Qudrat yang menghidupkan manusia,
Sifat Iradat (Ruh) Yang menjadikan :
RUHUL BASHAR=penglihatan
RUHUS SAMMA= pendengaran
RUHUN NAFASI= penciuman
RUHUL KALAM= perkataan
.
Jadi, manusia berasal dari Qudrat dan Iradat Allah Ta'ala.
.
Tidak ada jarak (Dari roh) Wujud rupa jasad, kembali kepada SIFAT FITRAH RUH
Suci dan bersihnya jiwa (wujud rupa rasa) yg terdiri dari RUH, NYAWA, BATHIN, HATI, QOLBU, PENGLIHATAN,
PENDENGARAN, PENCIUMAN, PERKATAAN
.
Kembalinya RASA SEJATI keasalnya KUBUR SEJATI yaitu MARTABAT NURULLAH (jauhar awal) cahaya empat rupa, dan
Ruh pulang kembali kepada DZAT SUCI seperti didalam kandungan (Alam Rahim)
.
Kembali yang sempurna inilah jalan pulang para nabi dan rasul, para sahabat, ulama sejati dan para wali, kembali ke
MARTABAT MANUSIA SEJATI (insan kamil mukamil)
.
Sabda rasulullah Saw :
"APABILA CAHAYA ALLAH TELAH MASUK KEDALAM QALBI, MAKA DADAPUN MENJADI LAPANG DAN TERBUKA"
.
"Seorang sahabat bertanya:
"APAKAH YANG DEMIKIAN ITU TANDA-TANDANYA YA RASULULLAH?"
Rasulullah menjawab:
"YA, ORANG-ORANG YANG MENGALAMINYA LALU MERENGGANGKAN PANDANGANNYA DARI NEGERI TIPUAN (dunia)
DAN BERSIAP MENUJU KE NEGERI ABADI (akhirat) SERTA MEMPERSIAPKAN MATI SEBELUM MATI"
.
NABI ADAM pangkatnya adalah KHALIFATULLAHU
NABI NUH pangkatnya adalah HABIBULLAHI
NABI IBRAHIM pangkatnya adalah KHALILLULLAHU
NABI MUSA pangkatnya adalah KALAMULLAHU
NABI ISA pangkatnya adalah RUHULLAHI
NABI MUHAMMAD pangkatnya adalah RASULULLAH SHALALLAHU A'ALAIHI WASSALAM
.
+MUHAMMAD MAJAZI adalah rupa jasmani:
MIM AWAL lafaz MUHAMMAD menjadi KEPALA ADAM...
HA lafaz MUHAMMAD menjadi DADA ADAM...
MIM AKHIR lafaz MUHAMMAD menjadi PUSAR ADAM...
DAL lafaz MUHAMMAD menjadi KAKI ADAM...
Sudah menjadi MIM-HA-MIM-DAL...
.
Hadistnya yang wafat, sementara rasul tidak wafat, hakikatnya masih berjalan atau Muhammad Af'al = pekerjaan,
kumpul pada diri manusia, ke Enam rasul "BERGULUNG" didalam hidup, hidup adanya pasti, sifatnya ada pada diri
manusia di dunia ini
.
+MUHAMMAD HAQ adalah dzat sifat maha agung, rupanya terang benderang yaitu SAMUDRA HIDUP, bibit nyawa
semuanya, itulah barangnya dari DZAT SIFAT, sirnanya menjadi CAHAYA EMPAT RUPA disebut MUHAMMAD HAKIKI
.
+MUHAMMAD HAKIKI yaitu: NARUN sifat CAHAYA MERAH menjadi huruf MIM AWAL...
HAWAUN sifat CAHAYA KUNING menjadi huruf HA...
MA'UN sifat CAHAYA PUTIH menjadi huruf MIM AKHIR...
TUROBUN sifat CAHAYA HITAM menjadi huruf DAL...
Ke Empat CAHAYA menjadi lafaz MUHAMMAD
.
+ MUHAMMAD HARID yaitu nyatanya RASA pribadi, yaitu RASA JASMANI, sifatnya pasti, nabi muhammad saw yang
berada di madinah disebut MUHAMMAD PANGKAT, pangkat nabi rasulullah di utus oleh yang maha suci untuk
membawa rukun Agama yaitu
.
SYARIAT - THARIKAT - HAKIKAT - MARIFAT, agar manusia selamat dunia dan akhirat, dan supaya tahu dan percaya
adanya Allah Ta'ala
.
Pada waktu baginda rasulullah saw masih hidup, ilmu ini tidak di umumkan kepada umat-umat semuanya, ilmu ini hanya
diberikan kepada para sahabat terutama SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB supaya bisa turun temurun kepada anaknya
SAYYIDINA HASSAN WAL HUSAIN dan terus kepada PARA WALI dan akhirnya sampai kepada kita.
"Pemahaman didalam nama ALLAH itu sebenarnya Adalah DZat, SIFAT, ASMA dan AF'AL, sebab pada Lafadz ALLAH itu
adalah sebagai berikut :
- Huruf (ALIF) pada kalimah ALLAH itu masuk pada DZAT,
- Huruf (LAM AWAL) pada kalimah ALLAH itu masuk pada SIFAT,
- Huruf (LAM AKHIR) pada kalimah ALLAH itu masuk pada ASMA
- Dan Huruf (HA) pada kalimah ALLAH itu masuk pada AF'AL,
maka itulah yang bernama ALLAH.
.
Jika memang diri itu HAYAT (Ruh), hendaknya kita jangan berhenti pada RUH saja, akan tetapi teruskan dan tembuskan
pandanganmu itu kepada Hal dan SIFAT Allah TA'ALA.
Sekiranya pandanganmu itu berhenti hanya kepada NYAWA saja, maka sesungguhnya kita salah dalam memahami
pernyataan bahwa "DIRI ITU RUH".
.
- Sebab Tatkala Ia Nasab bagi sekalian TUBUH NYAWA Namanya,
- Tatkala Ia keluar masuk NAPAS Namanya,
- Tatkala Ia berkehendak HATI Namanya,
- Tatkala Ia percaya akan sesuatu IMAN Namanya,
- Dan Tatkala Ia dapat memperbuat sesuatu AKAL Namanya.
.
Pohon AKAL itu adalah ILMU, inilah jalannya dan inilah yang disebut sebenar-benarnya DIRI. Jika demikian adanya maka
dapat dikatakan bahwa sekarang ini kita hanya bertubuhkan RUH semata-mata. Mengapa demikian . .?
.
"KITA" disini sudah FANA LAHIR dan BATHIN kepada RUH, disini jangan diartikan bahwa kita yang MEMFANAKAN DIRI,
akan tetapi FANA itu dari ALLAH jua adanya, sedangkan kata "KITA" itu pun sudah LEBUR kedalam FANA itu sendiri.
Itu sebabnya jika ada orang yang mengatakan telah dapat dan mampu MEMFANAKAN DIRI akan tetapi Ia sendiri tidak
tau dan tidak kenal akan DIRINYA, maka sesungguhnya itu omong kosong dan bohong besar saja, mengapa demikian ?
.
Sebab jika seseorang itu tidak tau atau kenal siapa DIRINYA yang sesungguhnya, maka mau di-FANA-kan kemana dirinya
itu......?
NYAWA itu adalah NUR MUHAMMAD,
NUR MUHAMMAD itu adalah SIFAT,
dan SIFAT itulah HAYAT,
.
akan tetapi ingat olehmu bahwasannya RUH itu bukan TUHAN, Tetapi Tiada lain dari Pada TUHAN, asalkan saja
diteruskan kepada DZAT dan SIFAT.
Jika ini dapat dipahami, maka jangan kamu cari lagi akan Ia, karena bila dicari lagi bukannya semakin dekat akan tetapi
malah semakin jauh.
.
Siapa saja yang telah sampai pada MAQOM ini, pastilah Ia tidak akan mau mengatakan kata-kata SYARIAT, TARIKAT,
HAKIKAT, MARIFAT, dan...
- Ahli SYARIAT tidak BERSYARIAT lagi,
- Ahli TARIKAT tidak BERTARIKAT lagi,
- Ahli HAKIKAT tidak BERHAKIKAT lagi,
- Ahli MARIFAT tidak BERMARIFAT lagi . .
silahkan direnungkan.
.
Seseorang yang sampai kepada TUHAN, Ia tidak tahu lagi akan DIRINYA, dan tidak tahu lagi siapa TUHAN-NYA. Emas,
Pasir , Syurga, Neraka, sama saja.
Ia lebih senang Diam. Karena diam itu adalah kedudukan Tuhan yang maha Agung dan maha Mulia serta maha Tinggi.
Sebagai tambahan agar kita benar-benar mengenal akan diri yang sebenar-benarnya diri, maka ketahuilah olehmu :
.
Rasulullah SAW bersabda:
"AKU ADALAH BAPAK DARI SEGALA RUH SEDANGKAN ADAM ITU ADALAH BAPAK DARI SEKALIAN BATANG
JASAD/TUBUH".
.
Batang Tubuh manusia itu dijadikan oleh ALLAH SWT dari pada Tanah.
"AKU JADIKAN INSAN (Adam) ITU DARIPADA TANAH".
(Al-Qur'an)
.
TANAH itu dari pada AIR, AIR itu dijadikan daripada NUR MUHAMMAD.
Dengan demikian maka Nyatalah bahwasannya Batang TUBUH dan RUH kita ini jadi dari pada NUR MUHAMMAD, maka
MUHAMMAD Jua Namanya, tiada yang lain.
.
Sesungguhnya TUBUH kita yang kasar ini tidak akan pernah dan tidak akan dapat mengadakan pengenalan kepada
ALLAH melainkan dengan NUR MUHAMMAD jua.
Itulah sebabnya maka dinamakan POHON BUSTAH Artinya yang hampir pada UJUDNYA.
.
Adapun UJUD itu, adalah UJUD ALLAH TA'ALA jua adanya, sekali-kali jangan ada UJUD yang lain dari pada UJUD ALLAH
TA'ALA, itulah yang sebenar-benarnya DIRI, begitu pula dengan kelakuan, jangan ada yang lain, karena tidak ada
kelakuan yang lain selain kelakuan ALLAH TA'ALA.
Sebab kalimah "FAQAD ARAFAH" itu Tiada akan menerima salah satu, melainkan suci ZAHIR dan BATHIN adanya.
.
DZAT Artinya UJUD ALLAH semata-mata, itulah yang sebenarnya, Melihat itu BASYAR ALLAH, berkata-kata itu KALAM
ALLAH dan seterusnya.
Seandainya ada yang lain dari diri-Nya maka seluruh pengenalanmu itu akan menjadi BATAL.
Mengadakan dua wujud itu adalah perkara yang syirik, karena Dia adanya dengan sendirinya. Jikalau begitu, bagaimana
pula ada insan itu adalah dengan Dia?
Soalnya di sini siapakah insan itu?
Cobalah cari jawabannya sendiri karena jawaban yang didapati dengan usaha sendiri itu adalah lebih bermakna.
.
Selanjutnya, Wujud itu bermaksud Ada, maka yang Ada itu adalah Dzat, dengan itu Wujudnya itu adalah bagi
menyatakan Dzatnya.
Sedangkan Wujud insan dapat dilihat pada Sifatnya, karena wujud insan adalah dengan Dzatnya. Dan Dzatnya itu adalah
Sirr kepada insan.
.
Dia berfirman, Insan itu rahasiaku (sirr) dan Aku rahasia insan, dan lagi kataNya, Sifatku adalah sifat Insan.
.
Oleh karena itu, perjalanan salik adalah satu proses, salik perlu mengenal dirinya, siapa mengenal jasadnya maka
mengenal ia nyawanya, siapa mengenal nyawanya maka mengenal ia Sirrnya, dan lagi siapa mengenal Sirnya maka
mengenal ia akan Allah.
.
Insan adalah Rahasianya, dan Sirr itu adalah Dzatnya.
Kehidupan engkau selama ini sangat tidak berarti, sangat tidak bermakna, terombang-ambing antara suka dan duka,
antara panas dan dingin, antara benar dan tidak benar, Puaskah engkau dengan kehidupan seperti ini?
"Kecuali engkau tahu diri engkau secara persis, engkau tidak akan dapat mengetahui apa yang nyata dan apa yang
proyeksi, engkau tidak akan bisa mengenal yang lain-lain juga, pengetahuan diri menjadi pintu semua pengetahuan
.
"Setiap orang yang sedang meniti jalan kedalam diri pada suatu ketika akan menemukan bahwa "Kebenaran" Itu Satu
Ada-Nya. Dan bahwa jalan menuju Kebenaran bukanlah jalan raya. Jalan menuju Kebenaran, Jati Diri, Kesadaran, apa
pun nama yang engkau berikan kepada Yang Satu itu merupakan jalan pribadi, Sempit begitu sempit, sehingga engkau
harus melewatinya seorang diri, engkau tidak bisa bergandengan tangan dengan siapapun
.
Permukaan permata memang memiliki banyak sisi, dan setiap sisi menambah keindahannya, Para saintis, para ilmuwan
melihat permukaan yang indah itu, lalu mereka terpesona. Setiap sisi melahirkan satu cabang ilmu.
Dan setiap cabang ilmu diminati oleh sekian banyak orang.
Sebaliknya, seorang Mistik, seorang Yogi, seorang Sufi memasuki "inti" permata itu sendiri dan menemukan yang satu
itu, dan yang satu itu adaLah "AKU”
.
Sehingga wajarlah kalau AKU menjadi rahasia bagi diri-MU, karena yang wujud adalah Engkau, coba saja kalau yang
wujud itu adalah AKU, maka siapakah yang akan menjadi rahasia bagi-KU, tentulah engkau wahai mahluk-KU
.
Jadi selagi engkau bernama mahkluk, selagi itulah engkau tidak akan mengenal AKU, akuiLah dirimu adalah AKU, Karena
hanya AKU yang mengenal AKU, itulah maksud hadist Qudsi,
"AKU KENAL TUHANKU DENGAN TUHANKU JUA",
jadi akuiLah bahwa dirimu itu adalah AKU, jika engkau tiidak sanggup mengakui maka jadikanlah dirimu beserta AKU,
masih juga engkau tidak sanggup maka SEGERAKANLAH KEMATIAN-MU
TITIK PUNCAK
Agar bisa mengalami titik puncak maka lepaskanLah seluruh citra dan ide-ide tentang AGAMA itu sendiri, karena
PUNCAK itu tidak ada sangkut pautnya dengan apa pun yang diajarkan atau pun dipelajari, Orang yang telah mengalami
TITIK PUNCAK, tidak akan mengetahui bahwa dirinya telah tercerahkan
.
Orang yang tercerahkan mengetahui sebuah pembalikan dalam pikirannya dan menyadari bahwa dunia tidak lain adalah
pikirannya sendiri
.
Pengalaman apapun, kesadaran kosmik, cahaya, kedamaian, kebahagiaan, dan lain sebagainya bukanlah pencerahan
sempurna
.
Melangkahlah, melangkahlah.. melangkahlah melampaui.. benar-benar melangkah melampaui… Melampaui wujud,
perasaan, pikiran, pilihan, melampaui kelahiran dan kematian, kearifan dan kelalaian
.
Melangkah melampaui inilah yang akan membawa pada pengetahuan, Lentera Yang Bersinar Sendiri, Benar-benar
melangkah melampaui akan mencerahkan kearah cahaya
MISTIKUS CINTA
HAKIKAT DIRI
"Aku jadikan ENGKAU karena AKU. Dan Aku jadikan seluruh alam Semesta ini dengan kebesaranmu ya Muhammad"
.
Sabda Rasullah SAW :
"Aku dari Allah dan seluruh orang mukmin adalah dari aku".
.
Oleh karena kebesaran Nur Muhammad maka seluruh manusia hendaklah meyakini dan menghayati keagungan CAHAYA
MAHA CAHAYA MUHAMMAD tersebut.
.
Jadikan ia sebagai pegangan dalam menjalani hidup guna menghindarkan diri dari segala ke egoan diri Sehingga, kita
boleh menemukan HAKIKAT DIRI (Jati Diri), yang ber-selimutkan NUR MUHAMMAD. hakikat JIWA berasal dari NUR
MUHAMMAD yang merupakan SIFAT.
.
Hakikat SIFAT yaitu DZAT-Nya yang BAQA;. DZAT ini bukan HAYYUN, akan tetapi GHAIRU.
.
"Asal-Muasal DIRI itu adalah ROH.
Saat ROH berada dalam tubuh maka disebut JIWA.
Saat ROH keluar-masuk disebut NAPAS.
Saat ROH mempunyai kehendak, disebut HATI, dan
Saat ROH menginginkan sesuatu, disebut NAFSU.
Saat ROH memilih sesuatu, disebut IKHTIAR,
saat percaya sesuatu disebut IMAN dan saat ROH berbuat sesuatu, disebut AKAL.
.
Adapun POHON AKAL disebut ILMU. Akhirnya, dalam ILMU inilah sesungguhnya JATI DIRI manusia bersemayam, letak
ZAHIR (WUJUD- ALLAH dan SABDA RASULULLAH (NUR MUHAMMAD) 'menyatu' dengan 'diri' manusia.
.
Amalan-Amalan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lain dan yang meletakkan manusia sebagai makhluk
Termulia di alam semesta raya ini.
.
Simaklah sabda Rasulullah SAW : Zahir (wujud) Allah SWT itu dari batin hambanya.
Zahir/wujud/ada-nya Allah SWT sesungguhnya bermula dari batin manusia. Allah SWT mengikuti 'persangkaan' dan
kemahuan si batin manusia sendiri.
.
Simak juga Sabda Rasulullah SAW: Barang siapa yang mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah SWT.
KENDARAAN HATI
"Nur (cahaya) iman dan nur keyakinan itu sebagai kendaraan yang mengantarkan hati manusia dan asror (rahasia) ke
hadirat Allah."
.
Bismillaahirrahmaanirrahiim Ash-sholatu wasalamu 'alaika wa 'ala aalika yaa sayyidii yaa rosuulalloh 'allimnii wa
robbinii...
.
Jangan malas untuk bermujahadah sebab Nur Ilahyyah yang diberikan Allah kepada hambanya itu biasanya hasil sebab
dzikir dan mujahadah yang rutin terus menerus. kelak "Nur" itulah yang akan menjadi kendaraan hati dan sir yang
menyampaikan pada tujuan yaitu masuk dan taqorrub kehadirat Allah SWT.
.
Nur atau cahaya tauhid adalah sebagai pasukan (tentara) yang membantu hati, sebagaimana gelapnya syirik itu sebagai
pasukan (tentara) yang membantu hawa nafsu.
.
Maka apabila Allah menolong hamba-Nya, dibantunya dengan pasukan (tentara) nur Ilahi dan dihentikan bantuan
kegelapan dan kepalsuan.
.
Sesungguhnya Nur-tauhid dan gelapnya syirik keduanya akan selalu berperang, Apabila Allah menolong hambanya maka
Allah akan melenyapkan kegelapan syirik dan mengganti dengan nur tauhid.
seperti contoh, ketika hatimu ingin mengerjakan kebaikan sebaliknya nafsumu mengajak pada perkara keburukan, maka
keduanya akan berperang untuk saling mengalahkan.
.
ketika terjadi seperti itu tidak ada jalan lain kecuali meminta pertolongan dan berserah diri kepada Allah.
.
Dan disinilah terlihat jelas pengertiannya "Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya.
Dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menunjukinya."
.
Nur yang diberikan Allah didalam hati itu bisa membuka arti sesuatu yang samar/rahasia. dan Bashiroh (mata hati) bisa
menentukan hukum sesuatu sesuai apa yang dilihatnya, sedangkan hati yang melaksanakan atau meninggalkan sesuatu
sesuai apa yang telah dilihat oleh bashiroh
.
Nur Ilahi itu bisa membuka perkara yang samar dan rahasia seperti baiknya taat dan hinanya maksiat, rahasianya qodar
dan lain-lain. dan bashiroh itu juga mempunyai hukum yakni bisa melihat seperti hal tersebut.
.
lalu kedua kasyaf itu terkadang kurang sempurna, sehingga hamba yang dikaruniai kasyaf tersebut tidak boleh
mengerjakan dan menceritakan hal-hal tersebut sebelum meminta fatwa pada hatinya.
Selamat bermujaadah...!!!
Badan kita ini merupakan tempat tersembunyinya roh. Manakala disebalik roh pula, adalah tempat tersembunyi
rahasianya Allah. Diri kita ini menanggung dua rahasia.
.
Pertama menanggung rahasia roh, keduanya menanggung rahasia Allah.
Rahasia Allah tersembunyi didalam roh, manakala wajah roh pula tersembunyi didalam dada-dada kita semua.
.
Untuk mengintai kedua-dua wajah itu, tiliklah kedalam diri kita sendiri.
Apabila sifat roh telah dapat kita kenal dengan rata, InsyaAllah kedua-dua rahasia wajah itu akan dapat kita kenal
dengan nyata dan rata (jelas dan terang)
Setelah kita mengenal diri dan asal kita mengenal roh, segala rahasia itu, tidak lagi menjadi rahasia.
.
Apabila kita sudah mencapai kepada tahap makrifat kepada Allah, yang ghaib itu tidak lagi menjadi hilang, yang hilang
tidak lagi menjadi tanda tanya dan yang halus itu tidak lagi menjadi sulit.
.
Apabila matahari sudah mula menerbitkan sinar cahayanya. Kabus tebal yang menyelubungi kita, akan berlalu dengan
sendirinya. Dengan berlalunya kabus diri, akan menjelmalah terang sinar wajah Allah, tanpa terselindung atau terdinding
lagi, seterang hati mereka yang mengenal Allah.
.
Oleh karena terlalu terangnya cahaya Allah pada wajah sekalian makhluk menyebabkan penglihatan kepada alam sudah
menjadi kabur.
.
Apabila pandangan terhadap makhluk sudah kabur dan lenyap, pandangan terhadap Allah, tidak lagi terselindung dan
terhijab, dimana saja dialihkan pandangan kita, disitulah juga akan kelihatan wajah Allah besertanya.
.
Diri kita ini telah menjadi rahasia disebalik rahasia. Rahasia kepada badan itu adalah roh, manakala rahasia kepada roh
itu adalah Allah.
.
Roh tersembunyi disebalik wajah badan, manakala wajah Allah pula terselindung disebalik roh. Kita ini banyak
menyimpan rahasia ketuhanan.
.
Apabila badan mulai menyingkap tabirnya, maka kita akan dapat melihat roh,
Apabila roh pula menyingkap tabirnya maka Allah pula akan kelihatan melaluinya.
.
Barang siapa yang dapat merungkaikan kedua-duanya sekali, akan kenallah ia kepada Allah.
.
Keikhlasan dan ketulusan iktikad hati orang makrifat dalam memandang Allah itu, adalah dengan membinasakan
pandangan terhadap makhluk, sesuatu, benda dan terhadap diri kita sendiri,
Itulah caranya membawa kita melihat dan memandang Allah. Dengan terang dan nyata, pada setiap apa yang nampak.
.
Dengan cara itu, ianya akan membuka pintu-pintu ghaib dan membuka kunci-kunci khazanah ketuhanan yang belum kita
ketahui.
.
Kunci pintu khazanah yang ghaib akan terbuka apabila diri zahir memandang diri yang batin (apabila badan mengenal
roh = rasa-rasa yang terasa diujung-ujung jari),
Apabila roh sudah mengenal dirinya sendiri (apabila roh mengenal roh ), itu tandanya kita telah mengenal Allah. Ta'ala
(makrifat)
Bismillaahirrahmaanirrahim Inilah suatu pasal pada menyatakan pintu guru yang tersembunyi yang tiada diajarkan
kepada orang-orang yang belum belajar tentang Ilmu Tauhid atau Sifat 20 (dua puluh), sebab huraian ini berisi perihal
orang-orang mengenal diri atau tata cara mengenal Allah pencipta Alam dan segala isinya supaya sempurna segala amal
ibadahnya.
.
Adapun di dalam tulang kepala itu Otak
Di dalam Otak itu Ma'al Hayat atau Air Hidup
Di dalam Ma'al Hayat itu Akal Di dalam Akal itu Budi
Di dalam Budi itu Roh
Di dalam Roh itu Mani
Di dalam Mani itu Rasa
Di dalam Rasa itu Nikmat
Di dalam Nikmat itu Nurullah
Di dalam Nur Muhammad
.
Firman Allah:
"AWWALU TAJLI ZATTULLAH TA'ALA BISIFATIHI
Artinya : Mula-mula timbul Dzat Allah Ta'ala kepada Sifatnya
.
AWWALU TAJLI SIFATULLAH TA'ALA BIASMA IHI
Artinya : Mula-mula timbul Sifat Allah Ta'ala kepada namanya
.
AWWALU TAJLI ASMADULLAHI TA'ALA BIAF ALIHI
Artinya : Mula-mula timbul nama Allah Ta'ala kepada perbuatannya
.
AWWALU TAJLI AF'ALULLAHI TA'ALA BIINSAN KAMILUM BIASMAI.
Artinya : Mula-mula timbul perbuatan Allah Ta'ala kepada Insan yang Kamil yakni Muhammad RasulNya
.
QOLAH NABIYI SAW :
"AWALUMAA KHALAKALLAHU TA'ALA NURI"
Artinya : Berkata Nabi SAW, yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Cahayaku, baru Cahaya sekalian Alam
.
QALAN NABIYI SAW :
"AWWALU MAA KHALAKALLAHUTA'ALA RUHI"
Artinya : Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Rohku, baru roh sekalian alam
.
QOLAN NABIYI SAW :
"AWWALU MAA KHALAKALAHU TA'ALA QOBLI"
Artinya : Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Hatiku, baru hati sekalian alam
.
QOLAN NABIYI SAW :
"AWWALU MAA KHALAKALLAHUTA'ALA AKLI"
Artinya : Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Akalku, baru akal sekalian alam
.
QOLAN NABIYI SAW :
"ANA MINNURILAHI WA ANA MINNURIL ALAM"
Artinya : Aku cahaya Allah dan Aku juga menerangi Alam
.
HADIST : "AWALUDDIN MA'RIFATULLAH"
Artinya : Awal-awal agama adalah mengenal Allah Sebelum mengenal Allah terlebih dahulu kita disuruh mengenal diri,
.
seperti Hadist :
"MAN'ARA FANAF SAHU FAQAD'ARA RARABBAHU"
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya, mengenal ia akan Tuhannya
.
"MAN 'ARA FANAFSAHU FAKD'RA RARABBAHU LAYA RIFU NAFSAHU"
Artinya : Barang siapa mengenal Tuhannya, niscaya tiada dikenalnya lagi dirinya
.
"MAN'ARA FANAFSAHU BILFANA FAKAD'ARA FARABBAHU BIL BAQA"
Artinya : Maka barang siapa mengenal dirinya binasa, niscaya dikenalnya Tuhannya kekal
.
"KHALAK TUKA YA MUHAMMAD WAKHALAK TUKA ASY YA ILA ZALIK"
Artinya : Aku jadikan Engkau karena Aku dan Aku jadikan Alam dengan segala isinya karena Engkau Ya Muhammad
.
Firman Allah : "AL INSAN SIRRU WA ANA SIRRUHU"
Artinya : Insan itu RahasiakKu dan Aku Rahasia Insan
.
"WA AMBATNAL ABRU RABBUN AU ZAHIRU RABBUN ABBUN"
Artinya : Adapun bathin hamba itu Tuhan dan Zahir dan Tuhan itu hamba
.
"LAHIN HUWA WALAHIN GHAIRUH"
Artinya : Tiada ia tetap dan tiada ia lain dari ia
.
Firman Allah Ta'ala didalam Al-quran :
"FAHUWA MA'AKUM AINAMA KUNTUM"
Artinya : Di mana saja Engkau berada (pergi) Aku serta kamu
.
"HUWAL AWWALU WAL AKHIRU WALBATHINU WAZZAHIRU"
Artinya : Ia jua Tuhan yang awal tiada permulaannya, dan Ia jua Tuhan yang akhir tiada kesesudahannya, Ia jua bathin
dan Ia jua Zahir
.
Dalam pandangan Ma'rifat kita kepada Dzat Allah Ta'ala itu,
"LAISA KAMIS LIHI SYAIUN" tiada seumpamanya bagi sesuatu, dan bukan bertempat.
.
Adapun Ma'rifat kita atau pengenalan kita akan diri diperikan AF'ALULLAH,
adapun Ma'rifat kita akan AF'ALULLAH, LAHAULAWALA QUWWATA ILLAH BILLAHHIL'ALIYIL'AZIM.
Artinya : Datang daripada Allah dan kembalinya kepada Allah jua segala sesuatu,
.
sesuai dengan hadist Nabi yang berbunyi demikian :
"MUTU ANTAL KABLAL MAUTU".
Artinya : Matikan diri kamu sebelum mati kamu.
.
Adapun mati ini ada dua makna, maka apa bila Roh bercerai dengan jasad itu mati hisi namanya, atau mati yang
sebenarnya.
.
Adapun mati yang dimaksud hadis Nabi yang di atas tadi, adalah Mati Ma'nawi, artinya mati dalam pengenalan mata
hati.
.
Mahasuci Allah Subhanahu Wata'ala Tuhan Rabbil'izzati dari upayamu, wujudmu, supaya Aku terang sempurna, upaya
Allah dan kuat Allah, dan wujudnya Allah "BILLAHI LAYARILLAH" tiada yang mempunyai dan menyembah Allah hanya
Allah.
.
Begitu sekalian Aribbillah mengerjakan ibadat kepada Allah Ta'ala.
.
Adapun yang bernama Rahasia itu "Sirrullah".
.
Adapun kita bertubuh akan Muhammad Bathin dan Zahir bertubuh akan Roh.
.
Adapun jadi nyawa itu bertubuh kanan Idhafi Kadim (terdahulu), maka tiada lagi kita kenang tubuh dan zahir dan bathin
itu, akan bernama Rahasia Ia Allah, Sir namanya kepada kita, karena rahasia itu Nur.
.
Adapun sebenar-benarnya Sifatullahi Ta'ala kepada kita inilah RahasiaNya yang dibicarakan Rahasia yang sebenarnya
RahasiaNya yang kita ketahui.
.
Adapun jalan hakikat yang sebenarnya yang mengata Allahu Akbar waktu kita sembahyang itu, ialah Dzat, Sifat, Asma,
Af'al, Kudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, itu nama Rahasia Allah Ta'ala namanya kepada kita, itulah yang mengata Allahu Akbar
tiada hati lagi, karena yang bernama Dzat, Sifat, Asma, Af'al, Kudrat Iradat, Ilmu, Hayat itu nama Rahasia Allah Ta'ala
namanya kepada kita.
.
Batin dan zahir kita akan memerintah diri, adapun diri kita tadi ialah Roh.
Roh tadilah yang menerima perintah rahasia, maka berlakulah berbagai-bagai bunyi dan kelakuan di dalam sembahyang.
Semua itu adalah perintah rahasia, maka perintah rahasia inilah Sirrullah.
Karena Rahasia inilah kita dapat melihat Allah dan menyembah Allah serta hidup berbagai-bagai,itulah rahasia Allah
kepada kita.
.
Firman Allah: "MAN 'ARA FANAFSAHU FAQAD'ARA FARABBAHU"
Artinya : Maka barang siapa mengenal dirinya, mengenal ia akan Tuhannya.
KHAWASUL KHAWAS
Dalam pandangan Tasauf umum maka Khawasul khawas adalah penekanan agar manusia wajib melihat Wajah Allah
dengan menggunakan 9 wajahnya, hal ini terkait dengan 5X Sholat fardhu yang didalamnya ada 9 Tashahud, maka pada
waktu-waktu itulah wajah-wajah ini akan keluar, (melahirkan semula bayi makna) Bahwa, Kita harus mampu mencapai
makna Hakekat manusia yang sebenar-benarnya, yang disebut "Tiflul Ma'ani" atau Bayi Ma'nawi.
.
" Sembilan Wajah itu bertajjali hakekatnya Satu jua"
Itulah yang di maksud dengan Hakekat Suluk.
Tujuannya semata-mata adalah Da'imun Sholat.
Mengosongkan diri dzahir dan batin, hanya berdiri Rohaniyah adanya.
.
"ATTAHILLANI SIFATUL MAZMUMAH WATTA HILLA BIHI SIFATUL MAHMUDAH"
Kosongkan diri dari sifat Mazmumah (sifat buruk dzahir dan batin) dan mengisi dengan sifat yang baik-baik.
.
Pemakaian dalam Sholah 5 waktu :
1. Mulai sholat, amaliyah, mesrakan mulai dari kepala sampai turun, itulah zuhud diri adanya.
2. Nafas turun kebawah, sabil turun naik disitu membaca Syahadat Ruh dan waktu menutup tahan dengan syahadat
batin, zuhudkan Rupa kita dengan Laisa,
3. Tuh billah… tuh billah….
.
Yang diakui Allah Ta'ala (Rasulullah) adalah rahasia itu, Bukan diakui dan yang diakui, tiada berbeda, melainkan Ia jua
yang mengakui,
Itulah Rasulullah SAW yang mengenalnya, Ia jua yang mengagumi adanya,
Itulah sebenar-benarnya Gayatul Ma'rifat,
.
Baca-bacaan hanya menjalankan Syareat saja sebagaimana yang di bawa oleh junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW.
Dialah yang diakui, rahasia itulah Kuncinya.
Hanya Ia menyembunyikan dirinya, tanpa di ingat karena sudah sedia adanya.
.
Hanya orang yang di Karunia atau orang yang di Bai'at atau orang yang di pimpin oleh Zuriat Rasulullah SAW itulah yang
akan dikenalkan bagi dirinya.
.
Yaitu lebih dzahir dan terlebih nyata diri dan segala yang nyata adalah Dzat Allah atau Nur yang awal-awal (HUWA) itulah
rahasia Gayatul Ma'rifat.
.
Bermula yang bernama Rahasia AHDIYAH yaitu hidup,
Lalu berkehendak mendzahirkan dirinya disebut WAHDAH,
Manakala lanjutlah kehendaknya itulah namanya WAHDIYAH,
.
Kemudian menilik Ia pada sifat Jalal dan Jamalnya maka dzahirlah Ia pada alam Kudsi (Alif), isyarat pemakaian yang
hakiki, sholat jatim namanya yaitu NUR MANIKAM,
Adapun alam Kudsi yaitu ubun-ubun bernama RABBUN,
Tujuh lapis langit itulah BAITUL MAKMUR namanya,
Dan tatkala rahasia itu berkehendak mendzahirkan dirinya SYAKULLAH namanya
Rahasia Allah itulah Nur yang awal-awal,
Tetap asyiknya SIRULLAH namanya,
Dan tatkala rahasia itu berkehendak di dada bapak, Tuh billah KUNTU KANZA MAKHFIAH namanya,
Dan tatkala rahasia pada pusat bapak Tik.. Tik.. samar-samar, KANZA MADZI namanya,
Dan tatkala rahasia itu turun ke sulbi terus ke kolam DETIK MANI namanya,
Tatkala rahasia itu jatuh ke rahim ibu KUNTUM MANIKAM namanya, Nuktah rupanya,
Mengenal dirinya Allah atau tajjali SIFAT namanya,
Hanya dengan gerak Rabbun, tatkala IA jatuh berfirman :
"ASSALAMUALAIKUWARAHMATULLAH"
Bernama ia RAHMATULLAH, inilah sebabnya di dalam Sholat ada Salam dan Amin,
.
Lalu berfirman IA :
"AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHU"
Ketika jatuh pada rahim itu hanya hidup di hari semalam, Itulah berkekalan adanya, SHOLAT DA'IM namanya,
Pemakaiannya satu gerak mesrakan dengan lembut, bernama IA ALLAH,
Keluar adalah rahasia diri,
rahasia HUWA, hanya di ketahui saja adanya,
.
Tiga hari tiga malam NUR namanya,
Tiada huruf dan suara, GERAK PERINTAH namanya,
Ketika tujuh hari tujuh malam ZUHUD namanya,
.
Tahan nafas kembalikan diri kita,
Ujudkan, leburkan, diri tiada berdarah, berdaging, bertulang, berbulu, hanya semata-mata.
.
Ketika rahasia diri hidup 40 hari RUH namanya (daging segumpal).
.
Ketika rahasia diri hidup 4 bulan 20 hari mulai berbentuk rupa INSAN, Mudgah namanya,
.
Tujuh bulan tujuh hari MUHAMMAD namanya, hidup sempurna,
Tatkala IA lahir INSAN KAMIL namanya
Dzahir berupa insan ini suci lagi kamil,
.
Siapa yang mengetahui Ilmu ini maka sempurnalah dirinya dari dunia sampai akhirat. Pasti akan kenal dengan
RASULULLAH SAW.
.
Ya man huwa siapakah AKU ini aku adalah Engkau"
Itulah yang hilang lenyap,
Itulah Rahmatullah,
Itulah Khawasul khawas,
Itulah Hakekat Insan,
Itulah akhir pengajian kita,
Itulah Ilmu yang HAQ dari ZURIAT Rasulullah SAW.
.
Akhirul kalam,
Carilah sahabat yang bisa di ajak bergaul dari dunia sampai akhirat, karena Rasulullah SAW 'tersenyum' melihat
kedudukan yang istimewa akan orang-orang yang cinta akan ilmu yang Haq ini
PUNCAK MAKRIFAT
"Barang siapa sampai perbuatannya dengan fi'ilnya dan dengan Makrifatnya yang tinggi serta melemahkan dirinya
dengan tuhan Allah namanya, Dan..
Barang siapa sampai ia melainkan dirinya dan pengrasanya dan pengenalnya dan makrifatnya, penglihatnya, nafinya,
isbatnya sifat Allah namanya,
.
Bila sempurna ujudnya, pengenalnya, penglihatnya, pendengarnya, penciumnya dan pengrasanya maka itulah "puncak
makrifatullah" putuslah Makrifatnya.
Disanalah pertemuan Tuhan dengan hambanya..
Disanalah peroleh Rahasia Allah SWT.
Disanalah ia merasai nikmat Allah dari pada surgaNya.
.
MANAKALA…
Datang suatu terang tiada terhingga terangnya..
Terang yang hikmat lagi hening, keatas, kebawah, kekanan, kekiri, ke hadapan ke belakang tiada
berkesudahan..,sempurna sucinya..
.
Manakala IA ada berdiri seperti Alif didalam yang terang itulah ISTIQNA namanya.
Itulah yang bersifat Kaya berdiri dengan sendirinya,
Itulah yang bernama Syahadat.
.
Fi'il Muhammad ujudnya,
Makrifat lakunya,
Suci jalannya seperti tempatnya, Halus sifatnya,
Syukur kehendaknya,
.
Itulah Ilmu yang kita ikut tatkala kita pulang ke Rahmatullah
MANAKALA…
Tubuh kita berada di dalam kubur,
Setelah selesai di bacakan Talqin
Maka pulanglah orang-orang yang menghantar kita ke kubur, Lalu ada seorang yang datang kepada kita,
Orang itu bukanlah suatu sosok di luar dari Diri kita.
Orang itu tiada lain Ruh kita jua..
Maka Ia bertanya kepada kita :
YAA MAN HUWA…?! Siapakah aku ini…..?!
Maka jawab olehmu dengan segera..
HAKIKAT MUHAMMAD
Sekarang kita teruskan pula pembicaraan kita kepada tentang hakikat Muhammad secara ringkasnya.
.
Hakikat Muhammad itu ialah Nur Muhammad.
Nur Muhammad itu ialah Hakikat Alam.
Nur Muhammad atau Hakikat Muhammad disebut juga Nur Awal, artinya asal segala kejadian dan akhir segala kenabian
: ALHAQ dan dia pada Nabi.
.
Itulah sebabnya hakikat Muhammad itu disebut utusan, maka kalau hakikat Muhammad itu disebut utusan Allah maka
carilah dan galilah sedalam-dalamnya hakikat hidup kita ini,agar bisa pulang kembali keasalnya, yaitu kembali kepada
hidup yang sejati, yaitu hidupnya Allah yang kekal dan abadi, dan asali dan tidak terkena rusak.
.
Itulah yang disebut Dzat yang maha besar Haq Allah yang dikenal dengan sebutan :
HAQQULLAH TA'ALA.
.
Itulah tempat kembali, tempat manusia Ma'rifat, sebagai kesempurnaan kita yang sejati dan abadi.
.
HAQQULLAH itu adalah sebagai kenyataan kita yaitu, untuk alam akhirat nanti dan Alam dunia ini.
---------------
LIQO-PERTEMUAN
Bertemunya makhluk manusia kepada Allah dan sampainya, itulah puncak harapan, dan dengan itulah ia mencapai akan
kebahagiaan dan kerajaan besar, bahkan dengan itulah ia akan lupa dan terhibur dari segala sesuatu selain Allah.
.
Apabila Allah membukakan bagimu jalan untuk Ma'rifat atau mengenal kepadanya, maka janganlah engkau
menghiraukan asal amalmu yang masih sedikit umpamanya. Sebab Allah tidak membukakan bagimu, melainkan Ia
memperkenalkan DiriNya kepadamu.
.
Tidaklah engkau ketahui bahwa Ma'rifat itu adalah puncak keuntungan seorang hamba, maka tak usah kau hiraukan
berapa banyak banyak amal kebaikanmu atau amal perbuatanmu, meskipun masih sedikit amalmu dengan anggota yang
zahir, Ma'rifat itu suatu karunia pemberian Allah kepadamu, maka Ia sekali-kali tidak tergantung kepada banyak atau
sedikitnya amal kebaikanmu.
.
Andaikata engkau tidak dapat sampai kepada Allah : kecuali sesudah habis lenyap semua dosa dan kekotoran sirik,
niscaya engkau tak dapat sampai kepadanya. Untuk selamanya. Tetapi bila Allah menarik engkau kepadanya, maka Allah
menutupi sifat-sifatmu dengan sifatNya, dan kekuranganmu dangan karuniaNya.
.
Hilangkan pandangan mahkluk kepadamu, karena puas dengan Penglihatan Allah kepadamu. Dan lupakan perhatian
makhluk kepadamu, karena melihat bahwa Allah menghadap kepadamu.
.
Sebaik-baik saat dalam hidupmu : ialah saat ingat kepada Allah, dan putus hubungan dengan segala sesuatu yang
lainnya.
.
Dan apabila pada saat itu tidak ada lagi pandangan yang lainnya dari Allah, maka pada saat itu murnilah pengertian
tauhidmu kepada Allah.
.
Nikmat itu meskipun beraneka macam bentuknya : hanya disebabkan karena melihat dan dekatnya Allah.
.
Demikianlah pula siksa itu walaupun bermacam-macam bentuknya itu hanya karena terhijab dari Allah.
.
Demikanlah pandangan orang yang faham.
Kesimpulannya adalah : siksa itu karena adanya hijab.
Dan nikmat itu karena melihat kepada Dzat yang Wajibal ujud.
.
Dan siapa fana dengan Allah: pastilah ia lupa segala sesuatu, dan siapa yang benar-benar mengenal kepada Allah,
Niscaya tiada risau dan sedih lagi menghadap hidup ini.
.
Lagi pula barang siapa telah sampai titik puncak, Wali Allah namanya, atau yang sering disebut : AL ALI MURROBANIYAH,
(Alim yang sebenarnya).
.
Ma'rifat yang paling tinggi dan yang paling dianugrahi Allah Ta'ala dengan ilmu Terbayang.
Apakah ilmu terbayang itu?
Yang dimaksud ilmu terbayang itu ialah ; ILMU LADUNIYAH, yang tiada mudah hilang.
.
Sedang ilmu yang tampak ini mudah hilang dibawa angin lalu, jadi yang dinamakan ilmu yang tampak ialah ilmu hafalan
dan darusan.
Apabila lupa ia dengan ilmunya, niscaya terhenti bicaranya(lafalnya).
Karena kalau diteruskan boleh membawa kehancuran dan kerusakan menyeluruh.
.
Itulah dia ilmu yang tampak.
Sedang ilmu terbayang tak pernah pudar untuk selama-lamanya.
Ilmu yang tampak hanya dimilki orang alim fiqih, sedang ilmu terbayang dimilki oleh Ahlullah.
.
Jadi ilmu yang tampak itu hanya bercahaya dalam alam dunia ini saja.
Sedang ilmu yang terbayang,bercahaya-cahaya meliputi hati orang yang memiliki qalbun salim. Artinya ; hati yang latif
yang bersifat ketuhanan(Lahud).
.
Itulah DIA yang disebut cahaya yang cemerlang yang tiada harapan Allah bertajali kepadanya. Dia bukan Dzat, bukan
benda dan bukan materi : tetapi dia adalah... yang paling sulit pada segalanya.
.
Itulah DIA kaymiyakbathin, DIA diatas daripada ilmu yang ada dalam dunia ini.
Kalau masih terhenti kepada ilmu, belumlah ilmu. Ilmu yang sejati ialah : ALIMULGOIBI WASYSYA'ADAH.
.
Ilmu yang seperti ini hanya dianugerahi kepada hambanya yang dikehendakinya.
Ilmu yang nyata boleh untuk semua orang, ilmu yang ghaib hanya untuk hambanya yang beroleh petunjuk dan anugerah
istimewa daripada Allah Ta'ala, bukti nyata lihatlah kepada nabi-nabi. khususnya kepada Nabi Muhammad SAW.
.
Kalam yang tertulis dalam Al-Qur'an datangnya darimana?
dan kembalinya atau simpulnya kemana?
Apakah setelah membekas pada kulit-kulit kayu, daun kurma, dibatu dan dikayu-kayu : sudah hilangkah yang sejatinya?
Apakah Al-Qur'an itu hanya tertulis di lukh mahfut saja? Adakah lagi lainnya?
Bagaimana riwayatnya dan apakah nama tempatnya?
Kitab yang diturunkan Allah kebumi ini ada 104 buah kitab, Adakah kitab yang tersmbunyi dibalik yang 104 itu? Tidak;
Kitabullah yang sebenarnya itu apakah ia berhuruf, bersuara, dan merupakan kata-kata? Manusia ini hanya diberikan
sedikit saja percikan kalam Allah yang hakiki dan Azali.
.
Jadi siapa yang berhajat kepada ilmu, ilmulah namanya, siapa yang berhajat kepada Allah,Allah namanya.
Dan barang siapa tiada berhajat kepada ilmu dan kepada Allah, itulah yang sebenarnya, yang sampai.
.
Inilah maqam Allah yang hakiki dan Azali. Dan inilah maqam Ahlul akhirat namanya. Inilah maqam nabi-nabi dan rasul-
rasul Allah, inilah maqam Mahmudan namanya: Maqam yang terpuji dilangit dan dibumi, jadi siapa yang dikehendaki
Allah, semuanya Jadi.
.
Tidak ada tertengah bagi Allah,hanya engkau sendiri kurang faham dengan Allah. Bila engkau faham dengan Allah, maka
berarti engkau sefaham dengan Allah. Artinya : fahaman satu rahasia dengan faham Allah. Kemauanmu satu rahasia
dengan kemauan Allah. Kebesaranmu satu rahasia dengan kebesaran Allah.
Akhirnya Ujudmu dan hidupmu satu rahasia dengan Ujud Allah dan Hayatullah Dzat. Dan satu rahasia dengan
perikemanusiaan, dan dengan seluruh jagat raya ini. Dan segala-galanya dalam hal apapun jua, tetapi tetap satu rahasia
dengan kebesaran dan kemuliaan dan kekerasan, keelokan dan kesempurnaan Dzat.
.
ALLAH YANG MAHA AGUNG DAN YANG MAHA SEMPURNA.
Di saat tekad seorang salik ingin berhenti pada apa yang tersingkap baginya, suara-suara hakikat pun
memperingatkannya, "Yang kau cari ada di depanmu"
Dan di saat pesona alam tampak menggoda, hakikat-hakikatnya pun berujar, "Kami hanyalah ujian, maka jangan kau
kufur"
(Syekh Ibnu Atha'illah)
.
Tekad seorang salik (peniti jalan menuju Allah) tidak akan berhenti setelah mendapatkan makrifat, rahasia dan cahaya-
cahaya Ilahi. Ia tidak akan memandang bahwa makrifat, ahwal dan maqam yang telah diraihnya merupakan tujuan
utama dan akhir dari perjalanannya.
.
Bisikan-bisikan hakikat ilahi akan menyeru hatinya agar tidak berhenti sampai di situ, "Karena apa yang kau cari ada di
depanmu!" Apa yang dicari dan diinginkan seorang salik adalah "Sampai kepada Tuhannya", bukan sampai kepada
sesuatu selain-Nya.
.
Saat dunia menebar pesonanya, ia akan berseru dengan suara yang tak tak kau dengar, "Kami hanya ujian dan cobaan
maka jangan kau tertipu oleh kami dan jangan berhenti sampai di sini. Jangan jadikan dirimu budak kami sehingga kau
terhalang dari Allah karena sikap semacam ini sama saja dengan kufur terhadap nikmat Tuhan Pemberi Nikmat."
.
Syukur atas nikmat Tuhan diwujudkan dengan cara menemui dan mendatangi Tuhan Yang Mamberi nikmat, sedangkan
sikap berpaling dari nikmat, namun di saat yang sama tetap menikmati nikmat tersebut, adalah cerminan sikap tidak
tahu diri di hadapan Tuhan.
Hidup jasad, Tahu jasad, Berkuasa jasad, Berkehendak jasad, Mendengar jasad, Melihat jasad, Berkata-Kata Jasad,
Semuanya itu dengan Nyawa
.
Hidup Nyawa, Tahu Nyawa, Berkuasa Nyawa, Mendengar Nyawa, Melihat Nyawa, Berkehendak Nyawa, Berkata Nyawa,
Semuanya itu dengan AKU
.
"Pandanglah wujud AKU itu pada WUJUD yang banyak, itulah AKU yang ESA"
.
Adapun nama KU itu banyak, karena AKU lah tuhan yang menjadikan Alam dengan limpahan Sifat-Sifat KU.
Oleh karena itu Alam ini ialah Hakikat DZAT AKU YANG ESA
.
"WALLAH HU MUHITHU LIL ALAMIN
Adapun AKU itu MELIPUTI sekalian Alam"
.
"LA TATA HAR RAKU ZAR RATUN BI IZ NILLAH
Tiada bergerak sesuatu walau sebesar zahrah sekalipun melainkan dengan Izin KU"
.
"WA LA HAU LA WALA QUWWA TA ILLA BILLAH Tiada DAYA UPAYA
melainkan dengan KUDRAT KU"
.
"FA IN NA MA TAL WAL LAU AF SII HIM WAJ JAHULLAH
Dimana saja engkau menghadap disitu ada wajah KU"
.
"Pandanglah pada Alam beserta isinya ini hingga sampai pandanganmu pada yang menjadikan yaitu AKU DZAT WAJIBUL
WUJUD"
.
Jika engkau pandang keadaan dirimu hendaklah engkau pandang dengan HAYAT KU, Jika engkau pandang
pengetahuanmu hendaklah engkau pandang dengan ILMU KU. Apabila engkau pandang kuasamu hendaklah engkau
pandang dengan KUDRAT KU, Begitulah seterusnya dengan pancaindera engkau dan Sifat Sifat MAANI KU yang lain
.
Jika tidak demikian halnya sia sialah pandangan itu dan Durhakalah engkau terhadap KU, karena AKU adalah nyata-
senyata-nyatanya tuhan mu
Tuhan mentajallikan Cahaya-Nya. Cahaya Tuhan itu bernama Nur. Jadi, Nur itu Cahaya Tuhan. Itulah Rahasia Tuhan.
Rahasia Tuhan itulah juga dinamakan Muhammad yang awal dan Nur Muhammad itu juga dinamai titik Nur yang awal.
Nur Muhammad sudah "lahir, baru bersuara. Inilah suara Allah langsung pada Muhammad.
.
Dari mana awal suara dari mulut dan lidah kita ini?
Tentulah dari hati.
Dari mana awal suara dari hati ini? Tentulah dari sirr.
Dari mana awal suara dari sirr hati ini? Tentulah dari Dzat.
Dari mana awal suara dari Dzat ini? Tentulah dari Allah.
.
Dari Allah - Dzat (Rahasia Allah) - sirr - hati - lisan Renungkanlah perjalanan suara ini. Dengan sirr ini kita dapat
membedakan mana suara dari syaitan, mana suara dari Allah.
.
Tuhan menjadikan kita punya zahir dan punya batin. Yang batin itu ruh dan yang zahir itu tubuh.
.
Ruh ini Dzat; tubuh ini sifat. Kelakuan zahir ini kelakuan dari mana? Dari batin. Kelakuan batin itu kelakuan siapa?
Kelakuan Dzat. Siapa yang berkelakuan pada Dzat itu?
Tentulah Dzat-nya Dzat, itulah Tuhan maka ilham Allah pada Ruh yang musyahadah pastinya benar,,,,namun bukan Dzat
Allah bersatu dalam ruh karena Ruh adalah makhluk sedangkan Allah adalah Qadim laisa kamislihi syaiun;
Maka ketika orang tauhid sudah mengetahui jalan ini, dirasakannya semua dari Allah: minallah.
.
Kalau sudah dirasakan oleh batinnya semua dari Allah, berarti batinnya sudah karam musyahadahnya pada Allah dan
ketika melihat zahirnya itu, dirasakannya rasa isbat saja.
.
Pengetahan usul ini penting diketahui dan dipahami karena usul itu kesempurnaan.
Kalau tidak ada usul, bagaimana kita akan mendapatkan kesempurnaan?
Jadi, belajar itu hendaklah sampai pada pemahaman yang tidak dimakan oleh usul.
(tidak tertolak atau bertentangan dengan usul)
.
Ketahuilah bahwa Dzat itu Diri Makrifat.
Diri Makrifat itu menghimpunkan semua Af'al, semua Asma, semua Sifat, dan semua Diri. Sederhananya, Diri Makrifat
itu menghimpunkan semua tubuh-hati-nyawa-rahasia.
.
Diri Makrifat itulah yang menggerakkan Dzat-Sifat-Asma-Af'al.
Diri Makrifat ini Rahasia Tuhan yang ada pada Adam (kita).
.
Kalau sudah paham ini, bagaimana lagi kita mau menyangkal bahwa tiada perbuatan baharu lagi?
"Jika bukan karena engkau Muhammad, tiada Ku-ciptakan alam ini."
Apa hikmah perkataan hadits qudsi ini dari sisi hakiki? Kalau tidak ada engkau Diri Makrifat, tidak akan ada pergerakan
jasad.
.
Inilah isyarat dua kalimah syahadat.
Jadi Diri Makrifat itu Sifat Tuhan juga Rahasia Tuhan.
Jadi diri Makrifat itu jadi apa pada kita ini? Jadi ruh.
.
Cahaya Diri Makrifat inilah yang menjadi firasatan, sedangkan Nur Muhammad itu menjadi peringatan.
.
Mengapa Nabi Khidr a.s. dapat mengetahui semuanya dan perbuatannya bertentangan dengan syara? Karena Nabi Khidr
mengetahui Diri Makrifat itu firasatan. Sedangkan Diri Makrifat itu mustahil berbohong.
.
Maka orang tauhid hakiki tidak bingung dengan kelakuan Nabi Khidr a.s.
sebagaimana kisah dalam Q.S. Al-Kahfi karena orang tauhid hakiki tahu soal firasatan dan per-ingatan ini.
.
Dari sini diketahui bahwa Nabi Khidir itu Allah karuniai firasatan yang tinggi (ilmu hikmah).
.
Sebenarnya ilmu firasatan ini menggunakan bahasa Cahaya:
Cahaya Ilahi.
Timbulnya ingatan itu dari firasatan. Timbulnya firasatan itu dari Tuhan.
.
Ciri bahasa Cahaya Ilahi itu:
Laa Raiba Fiihi Hudan Lil Muttaqiin
tidak ada keraguan satu zarah pun!
(Q.S. Al-Baqarah:2)
.
Nabi Khidr a.s. itu ahli bahasa Cahaya ini. Jadi, tidak usah heran kalau para wali Allah itu banyak mengetahui hal-hal yang
tidak diketahui orang awam karena para wali Allah itu belajar dan menguasai ilmu firasatan alias bahasa Cahaya Ilahi ini
dari Nabi Khidr a.s.
.
Sang Murabbi.
Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki
(Q.S. Nur:35)
.
"Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak dapat mendekatkan diri
kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan (perkara syariat), jika hamba-Ku terus
menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan kebaikan, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya,
maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang,
dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku,
pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-Ku, pasti Ku-lindungi. Dan Aku tidak ragu untuk melakukan sesuatu
yang Aku menjadi pelakunya sendiri sebagaimana keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin yang ia
(khawatir) terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir ia merasakan kepedihan sakitnya."
(H.R. Bukhari 6021)
MARTABAT TANAZZUL
Alam Arwah.
Pada tingkat inilah terhimpun dan terhampar luas segala roh yang tidak bersusun-susun.
.
Alam Mitsal. Ada rupa, tetapi tidak dapat dibagi-bagi karena amat halusnya.
.
Alam Ajsad. Berupa dan berbentuk dan dapat dibagi-bagi atau terbagi-bagi.
.
Alam Insan. Terhimpun menurut pengertiannya (amrun itibari) dari yang ke 1 sampai dengan 6.
.
Martabat yang ke 7 ini adalah martabat yang terakhir, kesemuanya ini dinamakan pula umumnya dengan nama
Martabat Tujuh.
.
Seorang yang zahir pada alam Insan (alam manusia) kemudian sempurna makrifatnya sampai kepada martbat yang
pertama, maka orang tersebut dapat diberi gelar dengan Insan Kamil. (manusia seutuhnya sempurna)
.
Insan Kamil. atau manusia sempurna yang dimaksudkan ini, dimana terhimpun sifat Jalal (kemuliaan) dan sifat Jamal
(keindahan) yang nyata sekali pada iri Nabi kita Muhammad SAW. sehingga tepat kalau beliau dikatakan atau dinyatakan
sebagai penutup para Nabi.
.
Kesimpulan :
Setelah anda mempelajari apa yang tertera dalam tulisan ini, tidaklah salah kiranya bila disini kita cantumkan ringkasan-
ringkasan meskipun sudah cukup jelas pada pasal dan bagiannya masing-masing.
.
Segala perbuatan adalah perbuatan Allah, si hamba sama sekali tidak memiliki perbuatan.
Segala asma pada hakekatnya adalah Asma Allah.
Segala sifat pada hakekatnya adalah sifat Tuhan. Yang ada pada hamba adalah mazhar WujudNya.
.
Nur Nabi kita Muhammad SAW. adalah dari pada Nur Dzat Allah Ta'ala. Sekalian mahluk dan segala sesuatu ini di jadikan
dari padanya.
.
Bagi mereka yang ingin mendapatkan perbendaharaan Uluhiyah dan khazanah rabbaniyah seharusnyalah mereka secara
terus menerus dengan zikrullah dan solawat atas Nabi SAW. agar memudahkan terbukanya khazanah hati untuk
menampung "makrifatullah" dalam waktu yang singkat.
.
Dalam rangka terus menurus zikir dan mentauhidkan Allah SWT. adalah dengan cara :
kita lihat segala gerak dan diam, ucapan atau bukan ucapan, semua itu adalah dari pada Allah SWT. Apakah hal itu dari
dirimu sendiri atau bukan. Maka dengan kesungguhan dan ketekunan sehingga tahkik hal itu bagi kita dengan penuh
perasaan dan kasyaf.
cara ini disebut Tauhidul Af'al.
.
Dengan isyarat guru, berpindah anda pada cara berikutnyaTauhidul Asma.
dan Tauhidus-Sifat. engkau lihat dan pandang dengan penuh perasaan dan jiwa serta keyakinan yang mantab atau
dengan perkataan lain, dengan "cara Syuhudi",
"kasyfi, "zauqi" tak ada yang kuasa, tak ada yang berkehendak, tak ada yang tahu, tak ada yang hidup, melihat,
mendengar dan berkata-kata, kecuali Allah Dzat Wajibul Wujud.
.
Selanjutnya anda berpindah tingkat Tauhiduz-Dzat.
dengan suatu kepastian bahwa tidak ada yang Maujud ini kecuali Allah, fanakan segala akwan ini serta dirimu sendiri.
.
kita tenggelamkan diri dalam kefanaan, selanjutnya kita fanakan pula kefanaan itu dari kita, yang maksudnya "bukan kita
yang memfanakan tetapi memfanakan itu adalah Allah SWT.
Hal ini yang disebut "fana ul fana".
.
Apabila semua itu sudah mencapai hasil, Allah akan letakkan kita pada suatu tingkatan BAQO BILLAH, yang dengan itu
Allah karuniai kita dengan karomah (kemuliaan) dan kegembiraan yang tiada tara dari Haderat Yang Suci, begitu pula
berarti kita telah diangkat Allah dari lembah kehinaan dan dibebaskan olehNya dari perhambaan dan belenggu hawa
nafsu, lalu merdekalah kita dalam arti yang sebenarnya sebagai hamba Allah SWT.
.
Semua yang diutarakan ini adalah cara-cara musyahadah, hal mana merupakan pula jalan yang paling dekat menuju
Allah, serta merupakan ibadat yang paling utama (afdal).
.
(sebahagian dari durrun nafis.
sesiapa yang belum faham/sampai bertanyalah/bergurulah dengan guru yang benar dan ikhlas. Jangan sesekali buat
andaian mengunakan akal sendiri kerana ini ilmu ruh bukan akal. Dan bermohon pertolongan Dari Allah karena Dialah
yang memberi faham. Jangan sesekali mencari yang aneh-aneh, berhati hati lah dari dari tipu daya nafsu, akal, syaitan
Jin dan syaitan manusia).
MAKNA DZIKRULLAH
AL-QUR'AN
"Di dalam Al-Qur'an ada dua ayat yang menyebutkan bahwa Al-Qur'an itu di turunkan oleh Allah di dalam diri manusia
dengan menggunakan istilah Hati dan Dada.
.
Pertama :
Qs. Al-Baqarah ayat 97.
Katakanlah "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu
dengan seizin Allah membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi
orang-orang yang beriman".
.
Kedua :
Qs. Al-Qiyamah ayat 16.
"Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkan Al-Qur'an (didadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya".
.
Yang menjadi pertanyaannya ialah.
Alqur'an apa yang dimaksud kedua ayat diatas itu? Mushaf Alqur'an yang dijilid yang diturunkan pada Nabi Muhammad
atau Qur'an qadim yang ada didalam diri setiap manusia?
Kita wajib mengetahui hal ini sebab Alqur'an itu adalah panduan hidup dan mati manusia. Sebagaimana kita ketahui
bersama bahwa Mushaf Alqur'an itu kumpulan dari semua huruf hijaiyah dan seterusnya menjadi ayat dan menjadi kitab
suci sebagai jalan kita mengenali Tuhan dan diri kita, Alqur'an juga sebagai panduan hidup yang menerangi jalan hidup
manusia.
.
Lalu seperti apa Alqur'an yang sebenarnya itu? Apakah Alqur'an itu berbentuk Jirim? atau Jisim? atau Jawhar? atau
berbentuk aradh? atau mungkin Jawharul Basits ?
Jika Alqur'an itu berbentuk yang beristilah di atas maka apa yang sebenarnya yang dimasukan oleh Allah didalam hati
atau kedalam dada manusia?
Pandangan sebagian Ulama mengatakan bahwa Al-Qur'an itu adalah Qadim yaitu : Awal tiada permulaan.
Maksudnya Kalam yang Qadim yang menjadi Hak Allah, Jika ia menjadi Hak Allah Maka Qur'an itu tidak boleh bersifat
baharu akan tetapi Qur'an itu harus bersifat Qadim. Jadi yang bersifat Qadim itulah yang di turunkan oleh Allah didalam
dada atau hati manusia.
.
Jadi Alquran yang sebenarnya itu Qadim, sedang yang tertulis itu bersifat Baharu (Muhaddats) karena setiap apa yang di
katakan Alqur'n itu adalah Kalam Qadim (qidam) ini berarti Alqur'an yang sebenarnya itu bersifat qadim, dan apa-apa
yang bersifat qadim itu adalah bagian dari Haq-Nya yang tiada pernah hancur dan berubah. Jika qur'an bersifat qadim
maka qur'an bukanlah Muhaddats (yang baharu), Sebab yang baharu itu adalah makhluk, dan jika quran berbentuk
maka jelas ia makhluk yang diciptakanNya.
.
Jika Alquran sebagai panduan hidup manusia, maka qur'an itu haruslah menjadi panduan atau cahaya yang menerangi
kepada Ruh, Akal, Hati, dan Nafsu kita. Jadi Alqur'an yang dimaksud kedua ayat diatas bukanlah Alqur'an yang
muhaddats atau Alqur'an yang tertulis saja, tapi Alqur'an yang Qadim.
.
Sebab inilah yang dikatakan mengenali sesuatu didalam diri atau mencari sesuatu di dalam diri kita sendiri. Apa yang
dicari dalam diri?
Ini adalah isyarat untuk memahami bahwa Al-Qur'an itu ada di dalam hati setiap manusia dan ada di dalam dada
manusia. Tanpa Qur'an qadim itu semua yang ada pada seluruh tubuh manusia itu menjadi tiada berarti sama sekali.
.
Mungkin kita merasa sulit untuk memahami bahwa Al-Qur'an itu ada didalam diri setiap manusia, namun inilah
ketentuan Allah yang Allah terangkan didalam Alquran.
.
Lalu dalam bentuk apa qur'an qadim itu? Jika berbentuk mushaf Alqur'an sebagaimana kita ketahui (bentuk kitab yang
ada huruf dan rupa) Maka itu adalah Mustahil karena tidak mungkin qur'an qadim itu berbentuk lalu dimasukan
kedalam jasad manusia.
.
Al-qur'an (Mushaf Alqur'an dan Qur'an qadim) adalah Kalam Tuhan yang bersifat NUR yang menerangi seluruh alam ini.
Yakni sebagai cahaya yang menerangi kepada orang yang berfikir. Dan bagi orang yang beriman akan melihatnya sebagai
sesuatu yang Benar dan Suci lagi Bersih dengan tiada keraguan terhadapnya, Karena itu layaklah Alqur'an itu dinamakan
Kalamullah yaitu Kalam yang Qadim.
.
Rasullullah sendiri tidak akan berbicara melainkan pembicaraannya adalah Alqur'an, artinya beliau selalu berbicara yang
benar dan Haq, dan ucapan yang Haq itu ada didalam Alqur'an yang qadim.
.
Ada ayat yang mengatakan Alqur'an ini sebagai Hablillah (tali Allah) yaitu tali yang mengaitkan antara hamba dengan
Tuhannya jika tali ini tidak di pegang teguh maka akan bercerai berai-lah manusia bersama Allah.
Sedangkan Hablillah ini sebagai penghubung makhluk mengenal TuhanNya, sejak ia masih dari alam Roh dan mengakui
bahwa Tuhan itu adalah Rabbi yaitu Tuhan yang menciptaNya, dan Hablillah ini adalah KalamNya yang tidak pernah
dusta.
.
Sebagaimana Rasullullah bersabda tidak mengikut perasaan-nya melainkan mengikut panduan Al-Qur'an semata-mata.
.
Jadi kesimpulannya yang dimaksud Al-qur'an itu bukanlah berbentuk Jirim, Jisim atau Jawhar dan aradh karena istilah
tersebut adalah berbentuk-bentuk dalam wujud kebendaan. Alqur'an yang di maksud oleh Allah ayat suci Alqur'an itu
bukanlah berbentuk kitab yang berjilid dan naskah akan tetapi Qur'an yang sebenarnya adalah berbentuk Nur yang sulit
untuk di lihat dengan mata kasar, karena Alqur'an itu adalah sebagian daripada kalam yang di ujudkan oleh Allah dan
sesuai dengan Asma Allah yang Ma'nawiyah di samping itu Alqur'an (mushaf qur'an dan quran qadim) fungsi-nya sebagai
Imam atau Pemimpin sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah kepada setiap muslim.
.
Firman Allah :
"Sebenarnya, Al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang Nyata di dalam dada orang-orang yang diberi Ilmu. Dan tidak ada yang
mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim"
(Qs Al- Ankabut 29:49).
.
"Adakah kamu beriman dengan sebahagian Kitab dan kufur dengan sebahagian yang lain".
(Al-Baqarah: 85).
.
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya kebenaran (Al-qur'an) dari Allah dan sebuah Kitab yang jelas nyata
kebenarannya dengan itu Allah menunjukkan jalan keselamatan serta kesejahteraan kepada siapa yang mengikut
keridhoanNya dan denganya Tuhan keluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan
izinNya dan dengannya juga Tuhan menunjukkan mereka ke jalan yang benar lagi lurus".
(Surah Al-Maidah: 14-15)
.
Ada riwayat mengatakan Nabi Muhammad SAW berkata :
"Sepeninggalku nanti aku haramkan firman ALLAH ini dibukukan. Sesungguhnya Kitab Al-Qur'an itu tidak ada dizaman
Nabi Ahmad dan sesungguhnya semua kitab sejak zaman nabi Adam AS hingga Nabi Ahmad adalah buatan manusia.
Namun Al-Qur'an yang sesungguhnya adalah tubuh manusia yang lahir maupun bathin baik yang nyata maupun yang
ghaib.
.
Diri kita yang zahir bathin inilah Al-qur'an sejati orang tua dulu menyebutnya tubuh zahir bathin manusia adalah quran
qadim, bathin manusia sebagai quran yang tersirat, Alquran yang tanpa huruf dan tanpa suara, yang berupa Nur atau
Cahaya, adapun mushaf Alqur'an yang dijilid yang berhuruf dan yang tertulis itu adalah Alqur'an tersurat.
.
Sebenarnya mushaf Alqur'an itu fungsinya sebagai cahaya yang menerangi Qur'an qadim yang ada didalam diri kita
sendiri karena diri inilah yang di sebut Alqur'annul adhim atau Quran yang tersirat.
KESEMPURNAAN TAUHID
Hati yang mampu mencapai tingkat kesempurnaan tauhid kepada Allah Ta'ala sehingga benar-benar mampu
melaksanakan pengabdian hakiki.
.
• Pertama : Bertauhid didalam tujuan (tauhiidul qoshdi).
• Kedua : Bertauhid didalam perbuatan (tauhiidul fi'li)
• Ketiga : Bertauhid didalam pemilikan (tauhiidul mulki).
• Keempat : Bertauhid didalam kejadian (tauhiidul wujud).
.
Dengan terbukanya empat pintu kesadaran tauhid, menjadikan seorang hamba dapat menjaga diri dari perbuatan syirik.
.
Baik syirik di dalam tujuan amal, syirik di dalam amal perbuatan, syirik di dalam pemilikan maupun syirik di dalam
perwujudan.
.
Dengan itu menjadikan seorang hamba tidak takut dan tidak berharap kecuali hanya kepada Allah Ta'ala.
.
Itulah kekuatan aqidah yang tertanam di dalam dada yang tentunya tidak cukup hanya dibangun dengan penguasaan
ilmu pengetahuan saja, namun juga dengan pelaksanaan amal ibadah dan pengabdian yang istiqomah.
.
Kalau orang hanya mengerti tentang tauhid secara teori saja, bukan berupa kekuatan tauhid yang dibangun dari
pelaksanaan zikir dan wirid secara istiqomah, maka boleh jadi tauhid tersebut hanya sebagai dilahirkan dalam sekadar
berbicara, bahkan tanpa sadar malah diutamakan dengan untuk menyirikkan dan membid'ahkan amalan orang lain.
RAHASIA ALLAH
Adapun badan Ruhani itu ialah Allah, dan Allah itu jangan dicari lagi, karena Allah Ta'ala sudah menjadi segala Nyawa,
jangan engkau cari lagi, karena Allah Ta'ala itu LAISA KAMISLlHI.
.
Penjelasan : Engkau itu adalah Rahasia-Ku,maka rahasia itulah yang menuju kepada AKU,sehingga engkau itu adalah
pendengaran-KU dan penglihatan-KU dan kesemuanya itu terhimpun di dalam Rahasia-Ku maupun di dalam atau di luar.
Sehingga engkau Fana Ul Fana dan tiada mempunyai daya upaya,sehingga batin engkau itulah yang dikatakan Ta'ala.
.
Jikalau engkau hilangkan tubuh menjadi Nur sehingga tubuh engkau menjadi Ruh, maka hilangkan tubuh engkau itu
menjadi titik, maka titik itulah yang disebut Kaca Putih,yaitulah asal-asalnya kejadian Alif, maka Alif itulah bergerak di
dalam laut rahasia, itulah yang disebut Hayat maka hiduplah dan bergeraklah tubuhnya, itulah yang dinamakan sifat-KU
yang ada di dalam tubuh engkau itu, itulah nama-KU itulah diri-KU.Maka AKU-lah yang Laisa dan jangan dicari lagi.
Itulah yang disebut sudah menjadi Nyawa.
Kalau engkau kosongkan maka yang berbunyi AKU itu Wujud-KU, kalau engkau keluarkan maka berbunyi Rahasia.
Maka kalau engkau naikkan nafas engkau maka berbunyi,Wujud Idafi.
.
Nafas itu adalah Rahasia antara turun naik, itulah yang berkata Aku Adalah Engkau dan Engkau Adalah Aku.
Disitulah engkau di dalam diri-KU, naik berbunyi Wujud-KU dan turun berbunyi Dzat-Ku,disitulah engkau mengetahui
atau yang berkata disebut Rahasia di dalam Rahasia,maka hilanglah Rahasia itu,yang ada hanyalah Wujud-KU.
.
Disitulah engkau Mi'raj,pertemuan dalam Hadirat-Ku dan apabila engkau turun maka wajiblah engkau mengerjakan
perintah-KU, sehingga engkau cinta kepada-Ku dan engkau jauhilah segala yang AKU haramkan.
.
Engkau lihatlah Syahadat,disitulah engkau menyempurnakan segala- galanya, berpeganglah kepadanya, karena jikalau
tidak maka engkau itu adalah sesat, maka selalulah engkau wajib mengerjakan perintah-KU.
.
Syahadat itu adalah tubuh engkau.
Alhamdu itu AKU dengan engkau.
Ingat itu adalah Rahasia-KU Kepada engkau.
.
Jikalau engkau tiada berpegang pada yang diajarkan Nabi, maka engkau sesat lagi kafir.Oleh sebab itu wajiblah engkau
mengerjakan perintahnya dan taat kepadanya, dan hendaklah engkau Khauf dan cinta dan jangan engkau lupa setiap
saat.
.
Jikalau engkau lupa maka AKU lebih jauh dan kalau engkau dekat maka AKU lebih hampir dan kalau engkau hampir maka
AKU-lah dirimu dan diri-Ku adalah LAISA KAMISLIHI, disitulah engkau zauq.
.
Marilah kita bersama-sama memperbanyak amaliah sehingga terbukalah bagi engkau satu dinding rahasia atau hijab
yang dikatakan Nur Ala Nurin.
Maka Nur itu "tajallilah kepada dirinya, sehingga engkau ghaib maka engkau adalah di dalam Wujud-Haq.
.
Kita sebut kalimah zikir LAA ILAHA ILLAALLAH satu nafas itulah yang disebut KALAMULLAH.
.
Jikalau engkau naikkan nafas engkau itu AKU atau HU, maka itulah yang dinamakan WujudKU yang Laisa, ialah yang
tiada Huruf dan tiada suara.
Jikalau engkau zahirkan suara engkau itu maka zahirlah sifatku,
Jikalau tiada engkau zahirkan maka engkau ghaib di dalam Wujud Idafi.
.
Wujud itu Laisa Idafi, itu suci murni dan bersih.
Itulah yang disebut Nur dan itulah yang dinamaKan AHMAD dan juga adalah dinamakan Nur-Dzat.
.
Maka Dzat itulah yang disebut engkau, barulah itu dikatakan Fana UL Fana atau yang disebut karam dan engkau itu
sampailah sudah kepada Baqa UL Baqa.
Disitulah engkau melalui segala-galanya yang disebut Nur Ala Nurin atau ghaib dengan ghaib sampai Haq kepada Haq.
.
Marilah kita kembali kepada asalnya Al-Fatihah, Aku Laisa,di dalam Aku engkau maka disitulah engkau naikkan nafas
engkau kepadanya.
Kalaue ngkau turunkan ke bumi atau ke dalam jasad, jasad itulah yang berbunyi ALLAH hurufnya.
Jikalau engkau hilangkan huruf ALLAH itu menjadi HU itulah yang disebut kosong, tiada tahu lagi akan dirinya, hanya
yang ada Wujud saja lagi.
.
Maka engkau tiadalah berujud lagi dan sifat bersifat lagi, dan tiada nama bernama dan tiada buat berbuat.
Maka disitulah engkau karam di dalam Kalimah ini, barulah engkau itu hilang semuanya,yang ada hanya Wujud saja lagi
semata-mata, disitulah engkau bernama NUK atau NUKTAH.
.
Maka Nuktah ini ialah satu-satunya yang menjadi awal sekalian yang ada ini, Maka selalulah engkau taat akan segala
perintahnya, ingatlah selalu akan kataNya :
Esakan Aku, esakan Aku atau sempurnakan Aku.
Jika engkau sempurnakan maka engkau itu yang bernama Insan, jikalau engkau manusia maka DIAlah manusia Insan-
Kamil.
.
Sebenar-benarnya diri itu Ruh,
Sebenar-benarnya Ruh itu Sir.
Sebenar-benarnya Sir itu Rahasia.
Sebenar-benarnya Nur Muhammad itu Sifat,
Sebenar-benarnya Sifat itu Zat.
Sebenar-benarnya Dzat itu Sir.
.
Maka Sir itulah yang disebut Aku Laisa Kamislihi Syai'un.Sudahkah engkau membaca Zikrullah ?
Sudahkah engkau membaca Tasbih?
Sudahkah engkau membaca Qul Huwallahu Ahad ?
Sudahkah engkau membaca Yasin ?
Sudahkah engkau membaca Suratul Fatihah?
Maka marilah menghilangkan tubuh kita sampai menjadi mesra apa yang disebut di atas itu dan bagaimana jalannya itu?
Jikalau engkau sudah mesrakan,maka rindulah engkau kepadaNya, sebab dengan rindu itulah orang baru sampai
kepadaNya.
.
Maka jadikanlah darah engkau itu Kalimah Zikrullah.
Jadikanlah tubuh engkau itu Tasbih.
Jadikanlah tubuh engkau itu Qul Huwallahhu Ahad, atau Hilangkan tubuh engkau itu menjadi wujud yang hakiki.
.
Dengan Yasin jadikanlah tubuh engkau itu Nur Muhammad.
Jadikanlah Al Fatihah itu wujud yang maha suci.
Maka dengan demikian itu adalah kita di dalam RahasiaNya.
.
Adapun artinya Qul Huwallahhu Ahad itu ialah :Berkata Allah: Esakan Aku.
Maka oleh itu supaya engkau mendapat satu rahasia, karena di dalam kalimat Qul Huwallahhu Ahad itu terkandung lima
rahasia;
satu di dalam Rahima Kumullah,
kedua dalam Rahim ibu,
ketiga dalam liang lahat,
keempat di Yaumil Mahsyar dan
kelima di Hadratullah.
.
Telah berkata Allah, bahwasanya siapa hambaku yang sarnpai di maqam ini maka Aku adalah engkau, engkau adalah
Aku.
.
Marilah kita bersama-sama membersihkan tubuh kita yang kotor ini, sebab tubuhlah yang mengandung maka jadikanlah
tubuh engkau itu seperti kaca yang terang benderang dan cahaya itulah yang disebut NurKu.
.
Maka Alhamdu ialah perkataan yang mula-mula, sebab dialah yang maha suci Itulah yang dikatakan bacalah dengan
namaKu yang menjadikan engkau BA.
Itulah yang menimbulkan satu rahasia atau Nur, itulah yang memuji kepada dirinya, sebab disitulah kejadian asal dari
pada Kun.
.
Adapun Kun itu ghaib atau Laisa, maka jadilah satu titik atau menjadi huruf BA.
Maka BA itulah yang berbunyi namaKu atau yang berbunyi = = ﺏ ﻮﻫyang dua kata itu yang berbunyi : bacalah dengan
namaKu Maka BA itulah yang disebut bathin, maka tubuh engkau itu karamkan atau hancurkan atau leburkan atau
binasakan, barulah engkau bertubuh Nur saja lagi, sebab tubuh atau jasad engkau itu yang berbunyi :
ﺓﻮﻗﻻﻮﻟﻮﺣﻻ ﷲﺎﺑﻻﺍ
Maka kembalilah kita kepada mula-mula asal Ruh yang tiada lupa kepadanya, sebab tiada lupa itulah darah engkau
menjadi kalimah zikir dan Tasbih, itulah cahayanya sehingga engkau adalah Aku.
.
Sebab itu berhati-hatilah engkau jangan sampai lupa kepada-Ku. Kalau engkau lupa kepada-Ku, AKU lebih jauh.Kalau
engkau hampir, AKU lebih dekat. Kalau engkau dekat maka Akulah pendengarnya,Akulah penglihatnya dan Akulah yang
meliputinya, sehingga engkau mesra dalam Wujud-Haqiqi-Ku.
.
U Pasal : U Inilah satu uraian huruf yang bernama dan berbunyi ALIF, maka Alif itu ialah yang dikatakan Esa.
Alif adalah termasuk rahasia diriNya, sebab DIAlah yang ada sendirinya. Kemudian lalu Alif itu bergerak, maka gerak
itulahyang berbunyi HAQ, itulah yang dikatakan atau yang berbunyi Wahdatul-Wujud, maka Laisalah diriNya itu, atas
yang dikatakan ghaib, di dalam laut Ghaibul-Ghuyub atau Bahrul Butun.
.
Maka di dalam laut titik itulah yang dikatakan atau yang bernama NURULLAH ialah juga yang disebut NUR DZAT,maka
ghaiblah Nur Zat itu menjadi Roh Idafi, dan Roh idafi itudisebut AHMAD, maka Ahmad itulah yang bernama ZATUL
BUTHI.
.
Itulah namanya yang tiada rusak dan hancur. Jadikanlah jasad dan tubuh engkau atau diri engkau itu semuanya karam di
dalam KalimahKu.
Maka engkaupun tiada lupa memuji Aku, sebab Aku tiada lupa berbunyi HU ALLAH tiadalah lupa Aku memuji diriKu
sendirinya.
.
Dengarkanlah di dalam engkau itu yang berbunyi Wujud Dzat dan itulah yang berbunyi Tik-Tik-Tik itulah bunyinya yang
lebih cepat. Ba
SYAHADAT KEMATIAN
Malam ketentuan (lailatul qadr) atau malam kemuliaan, adalah malam diturunkannya Alqur'an dari hadratulillah yang
biasa di diskusikan di bulan ramadhan, sebetulnya bisa dikaji dari sisi makna spritualnya yakni malam diturunkannya Al-
Qur'an Kitabullah, Kitabullah Al Insan.
.
Hadirnya manusia yang merupakan citra Allah, dan citra Kalamullah.
Inilah 'pakaian sepasang' yang di anugerahi bagi mereka yang layak mendapatkan dan memakainya.
.
Diakhir surat Alqadr, Allah menyatakan bahwa 'Keselamatan baginya (dari saat malam itu) hingga fajar'.
Kalau kita telusuri dalam 'fajar' disebutkan,
"Wahai jiwa-jiwa Muthmainnah, Kembalinya Kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi (Allah ridho
kepadanya dan mereka pun ridho kepada Allah), masuklah dalam golongan hamba-hambaNya dan masuklah kedalam
surgaNya".
.
Sebuah rangkaian indah yang membuka simpul INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN.
Dan yang disebut dengan Jiwa Muthmainnah (penuh ketenangan) itu adalah jiwa yang senantiasa Tergetarkan saat
Asma Allah disebut (zikrullah),
jiwa yang selalu dalam penyaksian (syahadat) kepadaNya,
jiwa yang senantiasa berhadapan dengan wajahNya (sholat), yang senantiasa kuat menahan (puasa) pandangannya dan
hanya tertuju pada_Nya,
jiwa yang selalu meniti jalan kesucian Tuhan (zakat), yang berpusar pada ruh_Nya (thawaf) meskipun berada ditengah-
tengah keramaian makhluk, yang senantiasa punya harapan meskipun harus bolak balik diantara 'Inna lillah' dan 'ilahi
roji'un' (sa'i) dan jatuh bangun karenanya.
jiwa yang merasakan hangatnya 'Lemparan Tuhan' (jamarat) dari ahsani takwim ke asfala safilin dan menjadikannya
sebagai 'batu tasbih' pengingat kepadaNya, serta jiwa yang selalu berdiri dalam Ma'rifat (wukuf) di posisi alastu
birobbikum.
.
"...Alastu Birobbikum, Qooluu Balaa Syahidna...".
Dan Syahadatain itu menyaksikan Allah dan RosulNya hatta itu ditahapan rahim.
.
Saat meniti kehidupan duniawi Menyatakan syahadat kehidupan, menyaksikan Yang Maha Hidup menjadikan segala
sesuatupun hidup hingga bertasbih kepadaNya.
Tiada makhluk yang mati.
Semuanya hidup menurut kadar kehidupan yang di anugerahkan padanya.
.
Tasbih dan zikrullah tiap makhluk adalah kehidupan mereka.
Pujian kepada yang Maha Hidup atas anugerah terbesarNya, adalah tetap dalam pandanganNya.
Jika Dia berpaling maka musnahlah makhluk, menemui ajalnya.
.
Tak heran kalau nabi SAW berkata bahwa "umpama orang hidup dan yang mati adalah antara yang berzikir dengan yang
tidak".
.
Tasbih dan zikrullah itu adalah Sholatnya setiap makhluk.
Dan manusia yang Hidup adalah manusia yang senantiasa dalam keadaan Sholat karena Sholat menjadi fakta syahadat.
.
Menariknya, dalam syahadat di tahiyat juga di'tuntut' untuk Menyaksikan Rasul, Syahadatur Rasul.
.
Perhatikanlah !!
Mulai dari niat, takbiratul ihram, iftitah, dialog alfatihah, ruku', sujud, duduk dan tahiyat...
semua mengarah kepada Syahadatullah. Menyaksikan Allah.
.
Hingga kemudian Tiba-tiba berpindah posisi Syahadat kepada syahadat rosul.
.
Kemanakah pandangan akan dihadapkan ?
.
Di akhir hayatnya Beliau terus menyebut 'pasukannya',...
'ummati 3X'. Yang disebut Beliau itu merekalah 'ahlinya'. Lihatlah, bahkan kasih sayang, cinta dan kerisauan beliau tetap
terjaga hingga akhir.
.
Seorang pemimpin yang tak meninggalkan rakyatnya.
seperti nakhoda yang Terlarang meninggallan bahtera kecuali bahtera telah berlabuh di pelabuhan dan menurunkan
penumpang dengan selamat.
.
Namun bagaimanakah jika Beliau telah di Wafatkan, di tarik mundur ke barat ?
Apakah sang nakhoda 'sengaja' meninggalkan bahtera penuh penumpangnya ?
Ternyata Sang Nakhoda tetap memberi kontrol dan arahan, serta sesekali turun lapangan memenuhi undangan dan
pengawalan kepada para prajurit dan penumpang yang mengharapkan kehadiran beliau.
.
Ummati 3x... akan tersambung jika bisa membuktikan diri sebagai umat Beliau.
Hingga sesungguhnya jika sampai nafas akhir di akhir hayat, harusnya dalam jemputan Nabi SAW.
.
Sakitnya sakaratul maut Teralihkan dengan tersaksikannya Dia Yang Maha Mematikan.
.
INILAH SYAHADAT KEMATIAN...
Beruntunglah mereka yang mendapatkan Dua penyaksian ini di akhir hayatnya.
Apapun yang disyahadatkan, dipertuhankan dan dijadikan washilah oleh manusia akan dipertegas di akhir hayatnya.
Bahkan kembali dipertegas saat dibangkitkan nanti.
.
Laa illaha illallahu Muhammadur-rasulullahi shalallahu 'alaihi wa sallam, alaiha nahya wa `alahi,
namutu wa `alaiha nub`atsu insya'allahu ta`ala birahmatihi wa karamihi minal-aminin.
PUNCAK MAKRIFAT
"Hati tak ubahnya seperti sebatang pohon yang disirami air ketaatan.
Keadaan hati mempengaruhi buah yang dihasilkan anggota tubuh.
Buah dari mata adalah perhatian untuk mengambil pelajaran.
Buah dari telinga adalah perhatian terhadap Al-Quran.
Buah dari lidah adalah zikir. Kedua tangan dan kaki membuahkan amal-amal kebajikan.
Sedangkan, jika hati dalam keadaan kering, buah-buahnya pun akan gugur dan manfaatnya hilang. Karena itu, ketika hati
itu kering, siramilah dengan memperbanyak zikir."
.
Cahaya Keyakinan
"Seandainya cahaya keyakinan menyinarimu, niscaya engkau melihat akhirat lebih dekat daripada engkau berjalan
menujunya dan engkaupun dapat melihat 'Gerhana kefanaan benar-benar melanda keindahan Dunia".
.
Hidup didunia fana ini Cuma sebentar bila Yang Maha kekal menjadi tumpuan kita.
Oleh karenanya jika engkau melihat dengan cahaya hatimu, engkau menyadari betapa singkat, betapa pendek waktu
kita dan begitu cepat akhirat tiba.
.
Segala pesona dunia hanyalah kilauan dan cerminan keindahan surga yang sempurna. Hati yang suci tidak akan ternoda
oleh kilauan dan godaan kekacauan dunia ini, serta akan senantiasa siap menyongsong kematian.
.
Ibnu Atha'illah dalam Taj A-‘Arus Al-Hawi li Tahdzib An-Nufus
Ungkapan "Aku adalah Tuhan" bukanlah Timbul dari sifat meninggikan diri.
Melainkan suatu kerendahan hati yang total.
.
Seseorang yang berkata "Aku adalah hamba Tuhan"
menyebutkan dua keberadaan, dirinya dan Tuhan.
Sedangkan ungkapan "Aku adalah Tuhan" berarti peniadaan diri, yakni dia menyerahkan dirinya sebagai kekosongan.
.
Mengapa manusia lebih memilih dunia bentuk? Sebab kebanyakan manusia terselubung oleh kabut kegelapan berupa
nafsu rendahnya.
.
Jadi yang lebih dominan menempati pusat kesadarannya adalah nafsu rendahnya sehingga ia tak mampu menembusi
atau memahami makna yang tersembunyi dalam bentuk-bentuk luarnya. Agar manusia tidak terkelabui oleh segala
macam bentuk.
Mereka hendaknya belajar untuk memahami hakikat atau makna yang tersembunyi.
.
Dengan demikian manusia akan mampu memahami nilai-nilai Sejati dan mampu memahami makna dari kehidupan yang
hakiki.
.
"Jika Ia harus bersibuk diri dengan menjelaskan hal-hal yang pelik tersebut, seorang sufi yang telah mencapai derajat
keilahiah pun akan mengalami kesulitan, sebab bagaimana mungkin dapat menyingkapkan misteri-misteri yang serba
ghaib dan mistis kepada orang-orang yang masih awam?"
"Seseorang yang tidak dapat menyaksikan seekor unta di puncak sebuah menara, bagaimana dia kemudian dapat
melihat sehelai rambut di mulut sang unta?"
"Hendaknya tidak memaksakan diri sekiranya belum mampu menyelami dan memahami hal-hal yang bersifat batini atau
yang serba ghaib."
.
Pada awalnya manusia lahir dari tingkat alam benda Kemudian ia lampaui alam itu dan masuk kealam tumbuh-
tumbuhan
Hiduplah ia selama bertahun-tahun sebagai salah satu dari tetumbuhan itu
Ia tak ingat lagi dari alam sebelumnya yang sedemikian berbeda
Dan bila ia lampaui alam tumbuhan dan masuk ke alam kehewanan
Tidaklah ia ingat lagi keadaanya sebagai tumbuh-tumbuhan
Terkecuali kecenderungan yang dirasakan sebagai bagian alam tumbuhan
Terutama di musim semi yang penuh bunga;
Seperti kecintaan anak-anak terhadap bundanya
Yang tiada tahu mengapa mereka suka pada buah dadanya
Sekali lagi Pencipta Maha Besar memindahkan Manusia dari alam hewan kealam insani; dan begitulah manusia melalui
susunan satu alam ke alam lain Sampai ia menjadi cerdik dan piawai dan perkasa seperti sekarang ini
Tentang ruhnya yang pertama ia kini tak ingat lagi
Dan sekali lagi ia akan dirubahnya dari ruhnya yang sekarang
.
"Dia sesungguhnya menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian."
(SuratNuh ayat 14)
.
"Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah."
(Surat Nuh: 17)
.
Karena manusia dilumuri nafsu rendah dalam lempung Adam, maka ia tidak lagi menyadari ruhnya yang suci, bahkan
tidak menyadari/mengenal dirinya sendiri.
.
Karena itu bahwa tujuan diciptakan agama oleh Allah pertama-tama dimaksudkan untuk membebaskan ruh dari penjara
jasad dan dari cengkeraman hawa nafsu rendahnya, lalu mengembalikan pada rumah asalnya yang sejati yaitu ke
haribaan Allah.
.
Dan kemudian tujuanku Di balik awan-awan, di balik langit
Daerah kekal tak mengenal maut memburu
Ibarat malaikat; tak terikat waktu
Walau siang atau malam berlalu
Hidup dan mati, ghaib dan nyata
Tempat semula alam semesta Sebagai Yang Tunggal dan Yang Segalanya
.
"kesemuanya itu berasal dari sumber yang satu dan meliputi segalanya"
"Semuanya berawal dan berakhir dari yang Tunggal dan Yang Meliputi segalanya."
.
"Semoga Allah memberkati para budak materi dan para penghamba jasmani serta para pecinta harta benda. Tetapi
sedikit pun aku tidak merasa iri dan hendak ikut serta memperebutkannya bersama mereka.
Adapun aku sendiri berada dalam derajat cinta makrifat. Sebuah gambaran dunia cinta yang tidak pernah musnah dan
berubah, yaitu bersama Yang Maha Kekal."
.
Kau dan Aku.
"Bahagia saat kita duduk di pendapa, Kau dan aku, Dua sosok dua tubuh namun hanya satu jiwa, Kau dan aku, Harum
semerbak dan nyanyi burung menebarkan kehidupan Pada saat kita memasuki taman, Kau dan aku, Bintang-bintang
yang beredar sengaja menatap kita lama-lama
Bagai bulan kita bagikan cahaya terang bagi mereka Kau dan aku, tak terpisahkan lagi, menyatu dalam nikmat tertinggi
Bebas dari cakap orang, Kau dan aku
Semua burung yang terbang di langit mengidap iri
Lantaran kita tertawa-tawa bahagia, Kau dan aku Sungguh ajaib, Kau dan aku, yang duduk bersama di sudut rahasia
Pada saat yang sama berada di Iraq dan Khurasan, Kau dan aku."
.
Bahwa antara aku dan Kau, atau antara manusia dan Tuhan tak terpisahkan lagi, karena sudah manunggal, namun
tidaklah berarti manusia telah menjadi, atau sama dengan, Tuhan. Mengapa? Sebab, Dia adalah sang Raja!
.
"Aku tak sama dengan Sang Raja, bahkan jauh dari itu Sekalipun dari Dia kuperoleh cahaya dalam penampakan diri-Nya
Kesamaan bukanlah dalam hal bentuk dan esensi; air menjadi sejenis dengan tanah dalam tumbuhan
Karena jenisku berbeda dengan Raja-Ku, egoku fana'. dalam Ego-Nya
Karena egoku fana', maka Dia sajalah yang tinggal (baqa'); aku mengepul penaka debu di bawah kaki kuda-Nya
Jiwa menjadi debu, hanya di atas debu lah jejak kuda menjadi jejak kaki-Nya."
.
"Orang harus mendobrak dan mematahkan batas-batas pemikiran untuk menyaksikan kekuatan cinta yang tertinggi, dan
untuk mencerap kebesaran Allah Tercinta."
.
(Maulana Jalaluddin arRumi)
Yakni apa perbedaan tauhid dan Makrifat dan cita-cita dan Sirri karena yang ditauhid itu ibarat Ahadiah Allah Ta'ala
artinya ke Esaan Tuhan dan adapun Ma'rifat itu ibarat Shomadiah Allah Ta'ala Artinya kelengkapan Tuhan.
Yakni lengkap itu dengan sifatnya.
Dan adapun cita-cita itu tetap ghaib Allah Ta'ala tiada kesudahan.
Yakni tetap itu dengan Dzatnya dan adapun berdiri Allah Ta'ala dengan wujudNya.
.
Pada suatu ibarat, tauhid itu seumpama sumbu dan Ma'rifat itu seumpama minyak dan cita-cita itu seumpama nyala dan
syariat itu seumpama abu dan adapun perhimpunan yang empat perkara itu karam ia di dalam Laut Sirr jua.
.
Adapun jika dikerjakan hal seumpama itu tiada akan binasa hal kita, selamat dari dunia datang kepada akhirat karena hal
itu tiada binasa segala adanya.
Wallahu A'lam.
.
Adapun yang dikatakan Awal Dzat itu semata-mata ibarat laut yang belum lagi berkehendak kepada sesuatu Seperti laut
yang belum lagi berangin dan belum lagi berombak-ombak dan belum lagi berbuih-buih, semata-mata laut jua. Yakni
semata-mata dengan airnya yang sedianya jua, belum lagi mengalir airnya semata-mata sendirinya Dzat.
.
Adapun karena dikatakan semata-mata Awal Dzat itu belum lagi Ia menzahirkan sifat Jamalnya karena sedia Dzatnya,
maka takala hendak mengadakan sesuatu seumpama Yakni menzahirkan air kenyataan laut itu maka melihat Ia
keindahan dirinya laut sedianya dengan airnya. Yakni hidup dan tahu berkuasa, berkehendak, melihat dan mendengar
dan berkata-kata lalu firman Allah Ta'ala demikian bunyinya.
Yakni, ada Aku Tuhan di mana hambaKu, tiada sesuatu Aku lihat.
.
Takala itu Dzat yang mutlak semata-mata DiriNya Tuhan (Sirrnya) maka lalu diadakan daripada tiada yakni Tajali air
daripada laut itu dengan tiada suatu rupa. Kemudian dizahirkanlah daripada yang tiada satu rupa itu dengan suatu rupa
seperti kata Yakni maka telah dizahirkan dengan satu rupa paling gemilang dengan heran tercengang-cengang.
Yakni telah adalah Nur Muhammad maka dianugerahkan Allah Ta'ala kepada Nur Muhammad dengan 7 sifat.
Yakni Sifat Ma'ni Yaitu Qudrat, Irradat, Ilmu, Hayyat, Sami', Bashar, Qalam.
Maka lalu terpalinglah NurNya itu dengan gilang gemilang dengan heran tercengang-cengang keindahan dirinya
daripada takutnya lalu berkata demikian bunyinya.
Yakni, jikalau aku hamba dimananya Tuhan, sesuatu pun tiada aku lihat. Jikalau begitu akulah Tuhan.
.
Didalam hal begitu lalu dipertunjukkan diri DzatNya itu sendiri kepada Nur Muhammad itu serta firmanNya demikian
bunyinya;
Artinya: Bukankah Aku Tuhan kamu ........ maka lalu sembah Nur itu, Nur Muhammad itu serta sujud demikian bunyinya:
Yakni bahkan sesungguhnya Engkaulah Tuhanku serta berkata pula Nur Muhammad itu. Yakni Aku Mu ....... Mu Aku...
maka lalu dinamakan Nur itu dengan empat huruf Yaitu
(mim, ha, mim, dal)
dan huruf nama Tuhan dengan empat huruf juga Yaitu
(alif, lam, lam ha)
Ketahui oleh mu huruf nama Muhammad itu apa perbedaan kepada manusia.
.
Yakni (mim, ha, mim, dal) itu empat.
Maka adapun huruf (mim) awal itu dijadikan kepala manusia
(1) dan huruf (ha) itu dijadikan bahu manusia
(2) dan huruf (mim) akhir itu dijadikan pusat manusia
(3) dan huruf (dal) itu dijadikan kaki manusia
(4) maka sebab itulah setengah umat Muhammad mengatakan dirinya Muhammad Ithofi.
.
Dan adapun huruf nama Tuhan kita itu Yaitu (alif, lam, lam, ha) ada kepada bangsa Anak Adam.
Anak Adam yang dianugerahnya Tuhan kepada Anak Adam.
.
Maka jikalau kamu hendak ketahui, melainkan hendaklah kamu mendapat segala murshid-murshid seperti kata syair :
Yakni daripada huruf Alif itu dijadikan api Yaitu ibarat nyawa manusia
Yakni daripada huruf Lam awal itu dijadikan hidup Yaitu ibarat nafas manusia yakni angin
Yakni daripada huruf lam akhir itu dijadikan air Yaitu ibarat darah kepada manusia
Yakni daripada huruf ha itu dijadikan bumi Yaitu ibarat badan manusia.
.
Empat huruf itu maufakat huruf nama Tuhan Al-Azim ada kepada Wujud manusia zahir dan bathin, ada kepada manusia
karena Tuhan menyatakan keadaan DzatNya dan SifatNya dan AsmaNya dan Af'alNya menzahirkan kepada manusia
karena berhimpun huruf nama dan nama itu ada kepada Wujud kita.
Wallahu A'lam.
.
seperti kata syair :
Hu Yakni manusia itu di misal seperti Luh tersebut di dalamnya dengan nama Allah (alif, lam, lam, ha) dan nama
Muhammad (mim, ha, mim, dal).
Jikalau tiada ketahui hal yang demikian itu bersamaanlah dengan binatang yang pandai berkata-kata.
Wallahu A'lam.
.
(wau, mim, nun)
Lafaz Manusia
(mim, ha, mim, dal)
Lafaz Muhammad
(alif, lam, lam, ha)
Lafaz Allah
.
Kata Allah Ta'ala Aku Qalam yang tinggi, Aku Quran berkata-kata. Aku Luh Mahfuz -
Dibuat syair segala ariffin karena asyik ia kepada Tuhan serta mendapat ia ilmu laduni mengambil ia perkataan ini
daripada Tuhan.
Yakni telah Aku berbuat di dalam lembaga Bani Adam itu suatu mahligai
Yakni Aku dinamai dari itu dada Yakni di dalam dada itu hati dan di dalam hati itu buah hati maka jantung itu rumahnya
dan di dalam jantung itu cita-cita Yakni di dalam cita-cita itu terang di dalam terang itu rahasia dan di dalam rahasia itu
cahaya dan di dalam cahaya itu Aku yang bernama Aku, tetapi yang bernama Aku itu Alif,
tetapi yang aku itu Lam tetapi yang bernama Aku itu Lam tetapi yang bernama Aku itu Ha bermula Ha itu di mana istana,
maka istana Ha itu kepada Alif dan kepada Lam kedua-dua itu Mufidu Masheikh dapat mufiad
(talqin)
LAA ILAHA ILLAALLAHi, MUHAMMADUN RASULULLAH
Firman Tuhan kepada Nabi Allah Musa seperti ini
Yakni Hai Musa kosongkan oleh mu bagi Aku satu rumah di dalam rongga engkau supaya aku hendak duduk di dalamnya.
Wallahu A'lam.
1. Sirrus sirr,
2. Sirr,
3. Ahdah,
4. Wahdah,
5. Wahdiah,
6. Ahmad,
7. Muhammad,
8. Mustafa,
9. Mahmud.
...
Ada 9 (Sembilan) Tashahud juga yang kita lakukan dalam Sholat 5 waktu..
dan pada waktu-waktu itulah wajah-wajah ini akan keluar.
“Inni Wajjahtu wajhiya lillazi fatar-as-samawati wal arda hanifam wama ana min-al-mushrikin.”
Bagi mereka yang belum menjalani Maqam Solahuddaim, maka dia tidak dapat mengeluarkan wajah-wajah ini, karena
apabila wajah Ahmad dan Muhammad keluar dan mereka tidak menapaki Maqam Solahuddaim maka itu artinya dia
akan mati.
Hanya yang sudah mencapai Maqam Solahuddaim saja yang boleh keluarkan wajah-wajah ini.
...
Misalnya untuk pergi ke18.000 Alam, untuk beribadah atau menjalankan tugas Allah. Banyaknya alam ini karena Allah
RABBUL ALAMIN dan Nabi Muhammad juga RAHMATALLIL ALAMIN dan kita RAHMATAN FIL ALAMIN..
...
Ilmu tentang wajah-wajah akan terbuka ketika telah menguasai Ilmu tentang Nafas, Anfas, Tanafas dan Nufus, setelah
melalui beberapa tahapan, misalnya dengan Nafas Ar-Rahman dan Wajah Ar-Rahman.
...
Dalam hal kita menapaki jalan Tasawuf yaitu jalan Hakekat dan Makrifatullah, diperlukan suatu keikhlasan dan
kesungguhan oleh karena itu Guru yang Mursyid dan yang Kasyaf sangat diperlukan untuk memantau dari jarak jauh,
maksudnya guru tahu apa yang anak murid mimpikan di malam hari.
...
Kemampuan untuk DUDUK DALAM KALIMAH penting, ini artinya kita harus menguasai Zikir Nafas dan penyucian diri,
agar kita mampu menghalau semua yang akan datang mengganggu, mereka yang mencapai tahap suci ini akan dapat
berjumpa dengan para Anbiya’ dan para Malaikat, dapat belajar langsung dari mereka, setelah itu akan dapat Bapak dan
Ibu,guru “keruhanian” kemudian jika maqam meningkat maka akan diberikan nama Rahasia yang dengan nama inilah
penghuni langit mengenalinya Jika saja Roh dapat menembus 7 lapis langit, maka tentu dapat juga menembus 7 lapis
bumi, dan pastinya akan dapat mengetahui rahasia-rahasia makhluk yang duduk di semua lapisan ini.
...
Dengan demikian mudahlah bagi mereka untuk menghantar balik makhluk yang asalnya dari lapisan-lapisan ini, pada
keadaan ini biasanya gurunya terlebih dahulu sudah membuka rahasia huruf-huruf Muqotat, sebab ini merupakan kunci-
kunci perbendaharaan untuk masuk kedalamnya Bagi mereka yang sudah disahkan Mengenal Diri = Mengenal Allah,
maka tidak ada yang dapat mengodanya dengan apapun jua, walau godaan tetap saja ada dan juga bagi yang dapat
mengenal Diri akan diberi Anugerah Kasyaf (tembus pandang) oleh Allah Ta’ala.
...
Bukti sudah mengenal Diri ialah ketika dia dapat mengeluarkan 9 wajahnya semua. Dan juga, ketika dia telah ditalqinkan
oleh gurunya (kafan-kan) dan ketika pintu langit telah terbuka dan dia melihat semua isi langit :
Sidratul Muntaha, Baitul Arsy, Arsyillah.
...
Puncaknya adalah ketika masuknya Al-Quran dari langit terus ke Dada dan mendapat kesempatan membaca Al-Quran di
Sidratul Muntaha.
.
Allah berfirman di dalam Hadis QudsiNya :
"Hai hambaKu, bila engkau ingin masuk ke HaramilKu (Haramil Qudsiyah), maka engkau jangan tergoda oleh Mulki,
Malakut, Jabarut karena alam Mulki adalah setan bagi orang Alim, Alam Malakut adalah setan bagi orang Arif dan Alam
Jabarut adalah setan bagi orang yang akan masuk ke Alam Qudsiyah”.
...
Wajib bagi semua manusia mengetahui tahap mampu dirinya yaitu berada pada alam yang mana dan jangan mengaku-
ngaku sesuatu yang bukan haknya.
.
“Allah menyayangi orang-orang yang mengetahui kadar dirinya dan tidak melampaui batas perjalanannya menjaga
lisannya dan tidak menyia-yiakan umurnya”.
...
Seorang Alim harus mampu mencapai makna hakekat manusia yang disebut “Tiflul Ma’ani” (Bayi Ma’nawi). Setelah itu
harus mendidiknya dengan tetap melakukan Asma Tauhid dan keluar dari alam Jasmani ke alam Ruhani, yaitu alam As-
Sirri yang di sana tidak ada sesuatu pun selain Allah.
...
Sirr itu seperti lapangan dari cahaya, tidak ada ujungnya. Inilah Maqam Al-Muwahidin. Berusahalah untuk mencapai ke
tahap itu melalui ajaran guru atau orang yang ahlinya. Ada di antaranya sengaja tidak diuraikan dengan lebih lanjut
karena sebagiannya adalah rahasia yang perlu dibicarakan secara khusus.
...
MELAHIRKAN SEMULA BAYI MAKNAWI =
MEMULANGKAN AMANAH ALLAH
.
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani adalah SULTANUL atau QUTUBUL AULIA’ yakni Penghulu segala Wali wali Allah, maka
wajarlah kita dalam mencari JALAN PULANG menjadikan beliau sebagai salah satu SUMBER rujukan.
.
Petikan dari kitab “SIRRUR ASRAR”.
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani menamakan kandungan itu sebagai TIFLUL MA’ANI atau BAYI MAKNAWI dan menjelaskan
bahwa istilah itu merujuk kepada RUHKU ALLAH yang disebutnya sebagai RUH AL-QUDSI.
.
1. Makhluk pertama yang diciptakan Allah (baca ditajallikan) adalah RUH MUHAMMAD diciptakan dari Cahaya JAMAL
ULLAH.
.
2. Ruh Muhammad adalah RUH YANG TERMURNI sebagai makhluk pertama dan ASAL seluruh makhluk. Dari Ruh
Muhammad itulah Allah menciptakan semua ruh di Alam LAHUT yakni NEGERI ASAL bagi seluruh manusia. maka kita
sebut kita ini sebagai UMAT MUHAMMAD.
.
3. Selanjutnya ruh-ruh (perhatikan bukan ruh tetapi ruh ruh) diturunkan ke Alam TERENDAH dimasukkan pada makhluk
terendah yakni JASAD setelah membuat PENGAKUAN dihari PERJANJIAN dimana Allah bertanya “Alastu birabbikum” =
Bukankah Aku ini Tuhanmu ? Ruh menjawab, Benar Engkaulah Tuhan kami..
.
4. Proses turunnya (ruh) adalah setelah ruh diciptakan di Alam LAHUT , maka diturunkan ke Alam JABARUT dan DIBALUT
dengan CAHAYA JABARUT sebagai pakaian antara DUA HARAM disebut sebagai RUH SULTANI. Selanjutnya diturunkan
lagi ke Alam MALAKUT dan dibalut dengan cahaya MALAKUT dinamakan sebagai RUH RUHANI. Kemudian diturunkan
lagi ke Alam MULKI dan dibalut dengan CAHAYA Mulki dinamakan RUH JASMANI.
.
5. Untuk KEMBALI (jalan pulang) ke negeri asalnya (Alam LAHUT) manusia perlu beribadah, maksudnya ibadah disini
adalah MAKRIFATULLAH. Makrifat terwujud bila manusia dapat melihat indahnya sesuatu YANG TERPENDAM dan
TERTUTUP didalam RASA di LUBUK HATI disebut sebagai KUNZA MAHFIYYAN = terpendam dan tertutup,
firman Allah : “Kuciptakan makhluk agar mereka MengenalKu”.
.
6. Alam Makrifat = Alam Lahut = Negeri Asal kita = Tempat Ruh Al-Qudsi = Bayi Yang Perlu Dilahirkan semula = AKU
.
7. Yang dimaksudkan dengan Ruh Al-Qudsi adalah HAKEKAT MANUSIA yang disimpan di LUBUK HATI, Keberadaannya
akan diketahui dengan MENGAMALKAN secara TERUS MENERUS Kalimah Syahadah “La Ilaha Illallah”
.
8. Ahli tasauf menamakan Ruh Al-Qudsi dengan sebutan TIFLUL MAANI ( bayi maknawi ) karena ia dari MA’NAWIYAH
QUDSIYYAH Pemberian nama TIFLUL MAANI didasarkan kepada :
1. Ia lahir dari HATI seperti lahirnya bayi dari RAHIM ibu dan ia diurus dan dibesarkan hingga dewasa (dengan gerak rasa)
2. Bayi bersih dari segala kotoran dosa lahirriyah. Tiflul Maani juga bersih dari SYIRIK dan GHAFLAH (lupa kepada Allah)
3. Tiflul Ma’ani HALUS dan SUCI
4. Ia BERWUJUD seperti RUPA MANUSIA (itu) juga karena MANISnya bukan karena kecilnya dan dilihat dari AWAL ADA-
nya, ia adalah MANUSIA HAKIKI (yang sebenar-benarnya kita atau manusia = A-KU) karena Dialah YANG BERHUBUNGAN
LANGSUNG DENGAN ALLAH. (jasad tak dapat berhubung dengan Allah secara langsung /terus-menerus)
5. Firman Allah melalui Hadith Qudsi :
“AKU punya waktu khusus dengan Allah, Malaikat terdekat , nabi dan rasul tidak akan memilikkinya”
“Kamu sekalian akan melihat Tuhanmu saperti kamu melihat sinar bulan purnama”.
Al-Quran :
“Wajah wajah orang MUKMIN pada hari itu BERSER-SERI”.
.
Yang dimaksudkan dengan MALAIKAT TERDEKAT = RUH RUHANI yang diciptakan di alam Jabarut. Bila segala sesuatu
SELAIN RUH AL-QUDSI masuk ke Alam LAHUT maka pasti akan TERBAKAR.
.
Dalil dari Hadist Qudsi yang lainnya :
1. ILMU BATIN adalah RAHASIA diantara RahasiaKu. Aku jadikan didalam HATI hamba hambaKu dan tidak ada
MENEMPATINYA kecuali AKU.
2. Aku ini BERADA pada SANGKAAN hambaKu. Aku bersamanya ketika dia MengingatKu. Bila dia mengingatKu pada
HATI-nya, Aku pun mengingatnya pada Dzat-Ku.
...
“T A F A K U R“
Yang dimaksudkan dengan Hadits ini adalah manusia pada WUJUD MANUSIA yaitu di alam TAFAKUR Hadits Baginda
Rasul :
“Tafakur sesaat lebih besar pahalanya daripada IBADAH 70 tahun” .
Dan berfikir tentang MAKRIFAT kepada Allah , maka nilai tafakurnya lebih daripada beribadah seribu tahun.
.
Ini adalah ALAM MAKRIFAT yaitu ALAM TAUHID. Wajhillah = Wajah Allah dalam al-Quran Ayat-ayat berikut yaitu :
(2:115), (2:272) , (30:38), (30:39) dan (76:9)
mempunyai rahasia yang besar dari segi hiraki manusia , pentabiran Allah swt kepada para Khalifah-khalifahNya yang
merupakan golongan Khawasul Khawas. Ulasan ringkas : Ayat pertama yang menyebut Wajah Allah ialah Al-Baqarah :
115 Sejak awal menyatakan bahwa kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat yang menekankan bahwa untuk melihat Wajah
Allah kita harus meletakkan diri kita sebagai hamba yang tidak punya apa-apa sebab semuanya hak Allah.
Ini diakhiri dengan Surah Al-Insan ayat (76 : 9) Yang menekankan agar manusia wajib melihat Wajah Allah dengan
menggunakan 9 wajahnya.
.
5 ayat di bawah ini menjadi sandaran penting untuk Melihat Wajah Allah :
..
1. Terkait dengan 5X sholat fardhu = waktu yang wajib untuk memandang Wajah Allah
...
2. Terkait dengan 5 Ulul azmi = Muhammad saw, Isa as, Musa as, Ibrahim as dan Nuh as, yang menjadi pemandu kepada
“Al Ghauts/Kembali” dalam melaksanakan tugasnya sebagai Ketua Khalifah
...
3. Terkait dengan 5 Naqib kepada Al-Ghauts = Qutb, Qut Al Bilad, Qutb Al Aqtab , Qutb Al Irshad , Qutb Al Mutasarrif.
...
4. Di bawah setiap 5 Naqib itu masing –masing ada =
7Budala (diketuai Qutb),
7Nujuba’ (diketuai Qutb Al Bilad),
7Nuquba’ (diketuai Qutb Al Aqtab),
7Awtad (diketuai Qutb Al Irshad) dan
7Ahyar (diketuai Qutb Al Mutasarrif).
...
5. Walaupun ini menunjukkan satu hiraki tegak terdapat juga hiraki mendatar yaitu Qutb
lebih tinggi dari Qutb Al Bilad
lebih tinggi dari Qutb Al Aqtab
lebih tinggi dari Qutb Al Irshad
lebih tinggi dari Qutb Al Mutasarrif.
...
6. Dalam masyarakat kita selalu disebut tentang kewujudan 40 Abdal, maka sebenarnya semua mereka yang di bawah Al
Ghauts ini ada 40 orang. Mereka juga disebut “Rijalul Ghaib” dan maqam mereka adalah As Siddiqun dan Al
Muqarrabun.
...
7. Mereka semua (1+40 orang) senantiasa melaksanakan Solahud Da’im karena mereka pilihan Allah (Ahlullah) dan
senantiasa memandang Wajah Allah.
...
8. Mereka dan para Wali-wali Allah yang lain mengajak dengan ayat (12 : 108) mendapat limpahan Rahmat dari Allah
seperti yang disebut dalam surah Yunus (10 : 62)
...
9. Dibawah ini adalah 5 ayat yang di dalamnya terdapat uraian tentang tugas para Khalifah Allah swt, yaitu :
.
1. Al-Baqarah 2 : 115
”Dan kepunyaan Allahlah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap maka disitulah wajah Allah.
Sesungguhnya Allah Mahaluas (rahmatNya) lagi Mahamengetahui”.
.
2. Al-Baqarah 2 : 272
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk
(memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka
pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan
Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang
kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan)”.
.
3. Ar-Rum 30 : 38
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui”
.
4. Ar-Rum 30 : 39
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak
menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan
Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.
.
5. Al-Insan 76 : 9
“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, Kami tidak
menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih".
MAKRIFATUN NAFS
Memahami ilmu Ma'rifatullah kita harus memulainya dari ma'rifatun nafs terlebih dahulu barulah naik ketingkat
pemahaman ma'rifatullah, terkadang ada diantara kita ingin belajar ma'rifatullah tanpa memulai pemahaman terlebih
dahulu tentang hakikat diri (ma'rifatun nafs) akhirnya dia tidak akan menemukan apa-apa kecuali kebingungan dan
kerancuan dalam pikiran, mustahil ada seseorang bisa memahami ma'rifatullah sebelum memahami dirinya dalam
tingkat Ma'rifatunnafs terlebih dahulu.
.
Firman Allah : ya muhammad kenalilah diri kamu sebelum engkau mengenali Aku dengan sebenar-benar mengenal diri.
ya muhammad Aku jadikan baharu alam ini karena engkau dan Aku jadikan engkau karena Aku maka engkau inilah
sebenar-benar Rahasia Aku.
.
Ma'rifatunnafs dan Ma'rifatullah dimulai dengan memahami sifat 20 yang ada pada haq Allah dan yang ada pada diri.
.
Sifat dua puluh bagi Allah :
.
-Sifat Ma’aniy > Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam.
....................
-Sifat Ma’nawiyah > Qodirun, Muridun, Alimun, Hayun, Sami’un, Bashirun, Mutakalimun.
................,..
~» Ahdat itu ALLAH
(Dzat yang rahman dan rahim)
*
Wahdat itu MUHAMMAD
(ruh idhafi)
*
Wahidiat itu ADAM (jasad),
.
Hakekat Allah hidup tiada mati Hakekat Muhammad Haq diri Allah Hakekat Adam tiada diriku Allah yang ada.
.
Sifat dua puluh yang ada pada diri kita :
Wujud = Tubuh kita,
Qidam = Daging kita,
Baqa’ =Tulang kita,
Mukhalafatu lilhawadis = Urat kita,
Qiyamuhu Binafsihi = Dzat dan Sifat kita,
Wahdaniah = Hati kita,
Qudrat = Kaki kita,
Iradat = Sumsum kita,
Ilmu = Pengetahuan kita,
Hayat = Hidup kita,
Sama’ = Telinga kita,
Bashar = Mata kita,
Kalam = Lidah kita,
Qodirun = Sulbi kita,
Muridun = Otak kita,
Alimun = Jantung kita,
Hayyun = Darah kita yang hidup,
Sami’un = Empedu kita,
Bashirun = Limfa kita,
Mutakallimun = Lidah kita.
.
Sifat dua puluh menjadi Diri sebenarnya diri :
1) Wujud » jasad insan SifatKU menjadi tanggungan didalam dunia.
2) Qidam » Ruh Jasmani kulitKU meliputi sekalian alam.
3) Baqa' » Ruh Ruhani dagingKU tanggungan rahsia didalam diri.
4) Mukhallafatuhu Lil Hawadith } Ruh Nabati darahKU meliputi alam diri.
5) Binafsihi » Ruh Insani nafasKU jadi ucapan didalam diri.
6) Wahdaniat » Ruh Rabbani hatiKU jadi ilmu didalam diri.
7) Qudrat » Ruh Qudus urat putihKU yang tidak berdarah berjalan disetiap diri.
8) Iradat » Ruh Kahfi tulangKU asal jadi kekuatan alam sendiri.
9) Ilmu » Ruh Idhafi asal mula jadi nyata didalam cermin Haq diri.
10) Hayat » Ruh Nurani uratKU yg meliputi tubuh aku yang hidup sendiri.
11) Sama' » besi Kursani pendengaranku asal semula jadi sekalian alam diri.
12) Bashar » pancaran Manikam kalam AKU berkata-kata dengan sendiri.
13) Kalam » Ruh mutu Manikam menzahirkan perkataan diri di alam dunia.
14) Qadirun » Wujud Manikam tali RuhKU Kunhi Dzat dengan sifatKU.
15) Muridun » Ilmu Allah badanku asal mula jadi Kalimah didalam diri.
16) Alimun » Derajat Àllah kebesaranKU asal mula jadi duduk didalam otak yang putih.
17) Hayyun » suci kalimah AKU asal mula jadi alam diriku.
18) Samiun » Dzat Sifat Wahdah didalam kalimah iman diriku.
19) Bashirun » Rahsia nyawa dengan badan Wahidah bersama Dzat dan badan tidak bercerai dunia akhirat.
20) Mutakkalimun » Ghaib didalam ka'bah Arasy yang putih didalam kalimah Ma'rifatullah.
.
Jadi yang dikatakan "Rahasia Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima Sifat ALLAH
yang dinamakan kalimah “QALA” yaitu ;
Wujud, Qidam, Baqa', Mukhallafatuhu Lil Hawadith, Qiyamuhu Ta'ala Binafsihi.
.
Dan yang dikatakan "Nyawa Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Enam Sifat ALLAH
yang dinamakan kalimah “ILAHA“ yaitu ;
Sama', Bashar, Qalam, Sami'un, Bashirun, Mutakallimun.
.
Dan yang dikatakan "Hati Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Empat Sifat ALLAH yang
dinamakan kalimah “ILLA“ yaitu ;
Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat.
.
Dan terakhir yang dikatakan "Tubuh Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima Sifat
ALLAH yang dinamakan kalimah “ALLAH“ yaitu ;
Qadirun, Muridun, Alimun, Raji'un Wahdaniat.
.
Jadi inilah Tajalli Allah Ta’ala
(tempat Tuhan berkelakuan) pada Muhammad :
.
Tajalli Hayat Allah kepada Ruh Muhammad maka Insan itu hidup dengan sendirinya..
.
Tajalli Ilmu Allah kepada Hati Muhammad maka Insan itu tahu dengan sendirinya..
.
Tajalli Qudrat Allah kepada Tulang Muhammad maka Insan itu kuasa dengan sendirinya..
.
Tajalli Iradat Allah kepada Nafsu Muhammad maka Insan itu berkehendak dengan sendirinya..
.
Tajalli Sama’ Allah kepada Telinga Muhammad maka insan itu mendengar dengan sendirinya..
.
Tajalli Bashar Allah kepada Mata Muhammad maka Insan itu melihat dengan sendirinya..
.
Allah Rabbul Izzati ada berfirman dalam sebuah Hadis Qudsi : "KUNTUN KUNZUN MAKHPHIAN"
.
"Aku adalah Perbendaharaan Tersembunyi, Aku suka dikenali, dicintai, makanya Aku ciptakan Makhluk supaya mereka
itu mengenali mencintai akan Daku.."
.
Jika perasaan cinta dan dicintai itu tidak ada, tidak dizahirkan, maka Khazanah tersembunyi itu tidak bisa diketahui,
dikenali, dan akan terpendam buat selama-lamanya
.
Bermula Hikayat-ku diAlam Mithal aku ditanggungan Ayah-ku, Selama 40 hari aku tergantung ditanggung diRahman
Ayah-ku, Yang dirindui oleh Ayah-ku, ibu-ku bakal mengandungkan aku, Yang di idamkan oleh ibu-ku itulah Teqah yang
mengandungi aku
.
Bermula pula Hikayat-ku diAlam Ajsyam kandungan ibu-ku, Setelah mereka bersatu berpindahlah aku diRahim ibu-ku,
Cukup masa tertentu Allah tiupkan Ruh-Nya maka berdirilah aku, Dengan Allah Yang Maha Perkasa telah ditentukan
suratan azali bagi-ku
.
Hidup aku menumpang Rahim ibu-ku selama masa ditentukan, Segalanya serba lengkap serba cukup mencukupi Allah
yang restu, Perit derita ibu-ku mengandungkan aku Allah Yang Maha Tahu, Genap 9 bulan 10 hari ibu menghitung jari
maka lahirlah aku
.
Setelah aku dilahirkan terputuslah sudah tali pergantungan-ku, Siapa sebenarnya aku, aku tidak tahu kalau tiada yang
mengasih tahu, Setahu-ku aku terbit dari pancaran Nur kedua Ayah ibu-ku, Lahirlah aku dibilangkan Cahaya Mata
kepada Ayah ibu-ku
.
Setelah dewasa aku jalani penghidupan cara untung nasib-ku, Setelah jauh berjalan, lama berjalan, baru aku dikasih tahu
siapa aku, Rupanya aku sama menanggung, tetapi berlainan tanggungan, Sebenarnya aku juga mengandung tetapi
berlainan kandungan
.
Oleh itu barang siapa durhaka terhadap kedua Ayah ibunya, dia disumpah dan dinamakan SITANGGANG, Barang siapa
durhaka terhadap Guru Mursyidnya, dia dilaknat maka dinamakan SIMALAUN
.
Sebenar-benarnya Guru Mursyid itu dialah Bapak sekalian Nyawa, Dialah yang menyempurnakan,melengkapkan ajaran
Hakeqat Muhammad dan Syariat Muhammad
.
Hadis Qudsi : "Ana Abu al Ruh Wa Adam Abu al Basyar...
Aku adalah Bapak sekalian Nyawa (Ruh) dan Adam itu Bapak sekalian Batang Tubuh..."
.
Begitulah besarnya pengorbanan Ayah ibuku, karena kalau tidak bersebabkan mereka itu, masakan aku bisa lahir dan
hadir kedunia maya ini. Oleh itu jangan sekali-kali durhaka terhadap Ayah ibu, dan Sayangilah kasihilah mereka itu
hingga keakhir hayat mereka, Sebab apa karna ada pepatah mengatakan Syurga itu berada dibawah telapak kaki Ibu,
Dimanakah pula letaknya mmm... Syurga ibu-mu..??
.
Jika dulu selama 9 bulan 10 hari berada dikandungan di Alam Ajsyam Alam Rahim ibu, Maka itulah menjadi rahasia Ayah
ibu. Setelah dilahirkan maka dinamakan Cahaya Mata dari kedua Ayah ibu, Jika dulu aku dikandungan ibuku, ibu-ku yang
mengandung, Tetapi setelah aku dilahirkan aku pula yang mengandung, Sama-sama mengandung, tetapi berlainan isi
kandunganNya.. Apakah isi kandungan-itu..?? Itulah yang harus dicari jawabanNya, dipecahkan, dilahirkan
.
Barang siapa sudah tahu jawabanNya dan lagi serta bisa memahami jalan-jalan-Nyasecara seksama, maka antaranya dia
bisa mengerti akan maksud Firman Allah SWT dalam Al Quran : "Dia memasukkan malam kepada siang, dan
memasukkan siang kepada malam, Dia Maha Mengetahui apa-apa yang ada dalam dada (hati)" Bagaimanakah
fahamnya..?? Maka carilah sendiri
* Iman kepada Allah yang di praktekkan orang dewasa tidaklah sama dengan yang di ucapkan anak kecil, iman bukanlah
semata-mata percaya, iman adalah wujud dari pengakuan, baik ucapan maupun yang ada dalam hatinya, dengan
menguasai betul pengetahuan tentang apa yang di imaninya serta di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
.
Iman kepada Allah tanpa antara, tidak di mana atau dimana tapi ada di mana-mana meliputi alam semesta, bukan ini
bukan itu, terlepas dari ruang dan waktu serta tidak bisa dijangkau oleh akal pikiran dan khayalan.
.
Jangan terjebak dengan istilah, mau disebut apa saja asalkan sifat-sifat yang dikemukakan itu sifat yang sepatutnya bagi
tuhan, tidak masalah, Inti beriman kepada Allah adalah agar kita bisa meningkatkan level spiritual kita dari satu tingkat
ketingkat berikutnya hingga mencapai insanul kamil agar tuhan bisa terwujud dalam aplikasi kehidupan kita sehari-hari.
.....,..,.............,......
* Iman kepada malaikat bukan berarti kita percaya bahwa ada mahluk halus yang mempunyai kekuatan lebih daripada
manusia, kalau begini cara berfikirnya sama dengan kita percaya adanya setan atau sebangsa mahluk halus lainnya yang
juga mempunyai kekuatan super
.
Malaikat tunduk dan bersujud kepada manusia karena di dalam diri manusia ada diri rahasia tuhan, kita harus
memahami hubungan antara manusia dengan malaikat karena malaikat bukanlah sosok mahluk yang berada diluar diri
manusia.
.
Bagi mereka yang bisa mensucikan hatinya malaikat akan bersujud dan turun kedalam dirinya dengan menyatakan
sebagai wali atau aulia atau sahabat kita untuk memberikan bimbingan sehingga kita mendapatkan ketenangan hidup.
.
Hakekat malaikat adalah pelindung = penjaga = pengawal = sahabat kita, bukankah dulu di alam shagir (kandungan ibu)
mereka sudah di tugaskan untuk menjaga kita dan mengawal kita sampai ke dunia ini? Setelah kita sampai ke dunia
mereka pun gaib.
.....,..,.............,......
* Iman kepada Kitab-Kitabnya,Yang ada dipikiran kita ketika iman kepada kitab-kitabnya adalah Taurat, Zabur, Injil dan
Al-qur'an, ini pemikiran yang sempit seakan-akan nabi itu hanya ada di timur tengah saja.
.
Yang namanya tuhan adalah untuk manusia sedunia bukan untuk bangsa tertentu saja, bahwa tuhan telah mengirimkan
rasulnya pada setiap umat yang ada di muka bumi ini.
.
Mengimani kitab-kitabnya artinya mempercayai semua jenis kitab yang telah DIA turunkan, hakekat kitab-kitab itu
bukan kitab yang sudah ditulis diatas kertas, kalau begini cara pikirnya berarti kita telah terjerumus kedalam
pemberhalaan teks.
.
Bukankah kitab-kitab yang ditulis itu sudah banyak menimbulkan perselisihan? Sebab, makna yang ada di dalam teks itu
tergantung kepada pembacanya artinya latar belakang si pembaca akan ikut mewarnai makna ayat yang dibacanya.
.
Dulu waktu kita berada di alam shagir pada saat waktunya tiba untuk kita keluar ke dunia ini, kita merasa cemas dan
takut karena harus berpisah dengan saudara rahasia kita juga karena akan menghadapi kehidupan didunia, untuk
menghilangkan rasa itu maka dibelahlah dada kita untuk dimasukan kitab ini, hakekat kitab = iman = ilmu jadi setiap
orang telah mempunyai kitabnya sendiri-sendiri.
.....,..,.............,......
* Iman kepada Rasul-Rasulnya,Secara awam iman kepada rasul-rasulnya adalah percaya bahwa tuhan telah
mengirimkan rasul-rasulnya didunia, sementara rasul sudah berakhir pada nabi Muhammad maka yang ada tinggal
kepercayaan belaka.
.
Kalau cara pikir kita seperti ini maka ini hal yang sudah tidak aktual lagi, Karena rasul sudah tidak ada maka penggantinya
adalah ulama-ulama, bisa dibayangkan bila pendapat ulama dianggap sebagai petunjuk rasul, Apa yang terjadi bila
dipahami demikian? Tidak perlu saya jelaskan lagi karena kita bisa lihat sendiri kenyataannya didunia ini.
.
Seharusnya rasul yang diimani tetap aktual dan hidup bukan rasul yang mati, bukankah dalam setiap sholat kita
mengucapkan salam kepada rasul kita? Bukankah yang hanya bisa mendengar salam itu yang hidup? Dan bukankah
kitapun telah membaca balasan dari salam yang kita sampaikan kepada rasul kita? Apakah ini semua sekedar basa-basi
dalam sholat? Sesungguhnya ini semua menunjukkan adanya hubungan langsung sesama yang hidup
.....,..,.............,......
* Iman kepada Hari Akhir, Kebanyakan orang mengira bahwa hari akhir itu alam semesta ini akan mengalami
kehancuran, lalu setelah itu alam baru dibangun dan dilakukan seleksi siapa yang masuk surga dan siapa yang masuk
neraka.
.
Kembali kepada tuhan tidaklah serentak melainkan satu per satu seperti dilahirkan, akhirat bukanlah alam yang baru
nanti adanya, saat ini pun sudah ada, mereka yang meninggal sebagai saksi kebenaran, dan mereka itu adalah kita.
.
Jika yang menjadi dasar keyakinan kita bahwa langit dan bumi secara fisikal ini hancur lebur adalah karena adanya
beberapa ayat yang mengatakan demikian, itu karena kita mengartikan ayat itu secara harfiahnya, yang akhirnya kita
menempatkan kiamat ada diluar diri, sementara kita bisa melihat contoh orang yang sedang menghadapi sakratul maut
tanpa menguasai ilmu sakratulmaut, bagaimana gambaran alam yang ada dipikran dia saat itu?
.
Didalam Al-Qur'an dinyatakan, bahwa Ibrahim diakhirat termasuk orang-orang yang saleh artinya di akhiratpun banyak
hal yang harus dikerjakan tidak bermalas-malasan menikmati rezeki, artinya lagi beliau ada di alam akhirat sedang giat
bekerja untuk kemaslahatan hidup.
.....,..,.............,......
* Iman kepada Takdir, Iman kepada takdir secara tersurat tidak ada dalam Al-Qur'an, akhirnya kepercayaan kepada
takdir ini membelah umat misalnya, kelompok fatalistic, kehendak bebas, kesimbangan iktiar dan takdir dll.
.
Terlepas dari semua faham diatas bahwa manusia insan kamil merupakan Tajalli dari tuhan, jadi manusia sebenarnya
wadah bagi qodrat dan iradatNYA, manusia harus bisa meningkatkan kwalitas hidupnya hingga esensi ketuhananlah
yang ada pada dirinya, sebagaimana ada hadist yang mengatakan bila tuhan mencintai hambanya maka dia akan
menjadi penglihatan, pendengaran, ucapan dan perilaku jadi setia sepenuhnya merupakan pegangan hidup sehingga
tidak di ombang-ambing dengan berbagai pandangan tentang takdir.
KESIMPULAN AGAMA
ALLAH adalah nama, TUHAN derajatnya, dan Hakikatnya adalah Dzat, Dzat inilah yang haq, sebelum ada awal dan
sebelum ada apa yang namanya "tidak ada apa-apa" hanya DIA semata-mata
.
kemudian di Tajalikannya Nur Allah ini, dari kata Allah yaitu Alif, Lam, Lam, Ha
mengartikan Allah, Lillahi, Lahu, Hu semua kembali kepada Zatul Haq, Tasjid pada kata Allah mengartikan Nur ala Nur
yang artinya diatas Nur ada Nur inilah Zatul Haq itu, bukankah jelas dikatakan Qul Hu Allahu Ahad, katakan DIA Allah itu
Esa?
.
Atau "BismillahilaziLa Illallah Illa HU, Dengan nama Allah tapi Tidak ada Allah Kecuali DIA",
ini semua mengartikan bahwa dengan nama Allah lah maka kalian mengenal-KU, bukankah Nama dengan yang punya
nama itu berbeda? Lalu kenapa kita selalu permasalahkan tentang nama ini? Bisa saja dengan Dzat yang sama tapi orang
lain menyebutnya dengan nama yang berbeda bukan? Apakah ini salah?
.
"La sautin Tidak ada nama yang terucap, Wa La Harfun dan tidak ada huruf yang bisa ditulis",
itulah hakekatnya ZATULLHAQ
................................
MUHAMMAD itu Insan Kamil yaitu manusia yang sempurna, Muhammad disini bukanlah Muhammad Bin Abdullah yaitu
Muhammad putra Abdullah, tapi Muhammad yang mempunyai arti yang sangat luas karena dia yang awal dan dia yang
akhir, dia yang buka dan dia yang tutup, bukankah dulu nabi adam bertobat dengan menyebutkan nama Muhammad?
.
Ini menandakan bahwa sebelum ada nabi adam, Muhammad sudah ada, seluruh nabi-nabi yang ada hakekatnya adalah
Muhammad, jadi salah kalau kita menyangka bahwa Muhammad sudah mati. karena dia itu "Rahmatan Lil Alamin,
Rahmat bagi seluruh alam", tidak mungkin kita yang dirahmati masih hidup sementara yang memberikan rahmat sudah
mati bukan?
.
"Wa’lamu ana fikum Rasullullah, Sesungguhnya Muhammad ada dalam diri setiap manusia", jadi jelas bagi kita bahwa
Muhammad bukan jasmani saja tapi ada Muhammad Rohani sebagaimana dalam syahadat Rasul, Muhammad bin
Abdullah telah bersaksi :
"Wa ashadu anna Muhammadarasullullah -BUKAN- Wa ashadu anna Rasullullah” berarti dalam Muhammad ada
Muhammad.
................................
ISLAM itu Universal mencakup seluruh kehidupan umat manusia, Islam sudah ada sejak permulaan manusia ada dimuka
bumi, karena Islam adalah norma-norma agama yang luhur, tetapi arti islam yang selama ini telah kita berikan sebagai
salah satu agama yang muncul pada abad ke 6 masehi dengan perlambangan dan tata cara beribadahnya sudah
mengklsifikasikan umat manusia apalagi dengan adanya beberapa dalil yang telah diartikan secara "Extrem"
.
dengan mengkafirkan orang lain diluar ajaran agama Islam, Apakah adil ketika ada orang yang berahlaq baik lantaran
hanya berbeda ajaran menjadi kafir?
.
sesungguhnya Islam tidak sesempit yang mereka pikirkan, dilihat dari kata ISLAM yaitu, Alif, Syin, Lam alif, Mim
artinya :
Alif melambangkan Anna Allah Hu Ahad : Zatull Haq
Syin : Selamat
Lam alif : Laillaha illallah
Mim : Muhammadrasullullah
.
jika dirangkum menjadi "Allah menyelamatkan orang yang menyebut Laillahaillallah Muhammadarrasullullah",
(Laillahaillallah = Diri batin, Muhammadrasullullah = Diri Lahir)
.
kalimat ini kita jabarkan lagi menjadi "Allah menyelamatkan orang yang menjaga dirinya secara lahir dan batin"
maksud akhirnya ditujukan bagi semua umat manusia untuk memelihara diri lahir dan batinnya.
................................
AL-QUR'AN bukan sebagai kitab suci umat islam tapi umat manusia di muka bumi ini hanya berupa buku atau benda
mati yang berisi petunjuk untuk menjelaskan tentang Al-qur'an yang hidup yang ada pada diri manusia
.
berbicara tentang manusia, berbicara tentang alam semesta, berbicara tentang tuhan, karena ini semua kait-terkait, jadi
Al-qur'an yang hiduplah yang harus kita tanamkan dalam dada bukan Al-qur'an yang berupa buku yang kita persoalkan
.
dalam Al-qur'an ada Al-qur'an artinya Al-qur'an tidak bisa di artikan secara harfiahnya saja, ada Al-qur'an yang
tersembunyi yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mendapatkan hidayah
.
kalau saja ilmu Al-qur'an ini tertulis dan bisa dibaca maka semua orang cukup dengan membaca sudah pasti memahami
ilmunya, tapi lain teori lain prakteknya karena dalam praktek kita akan mendapatkan teori yang baru, inilah yang
dimaksudkan dengan Al qur'an yang hilang tersebut yang harus kita cari, tidak terbatas kepada kata-katanya saja.
.
Al-qur'an telah diartikan sebagai firman tuhan atau kata-kata tuhan, berarti tuhan berbicara apa yang muncul dipikiran
kita ketika mendengar tuhan berbicara?
................................
SHOLAT bukanlah untuk kita menyembah tuhan seperti apa yang kita pahami selama ini karena tuhan tidak butuh
disembah
.
ketika kita menyembah berarti ada yang kena sembah, sesuatu yang disembah selalu berada dihadapan orang yang
menyembah
.
sama artinya kita mengatakan tuhan itu bertempat, sedang tuhan tidak bertempat dan tidak ada dimana atau dimana
tapi ada dimana-mana dan berlainan dengan apa-apa yang ada di alam semesta ini
.
sholat mempunyai arti kata hubungan artinya mendekatkan diri dengan tuhannya, tuhan ingin dikenal oleh karenanya
sholat adalah untuk kita mengenal dirinya dengan dirinya yaitu diri rahasia tuhan yang ada dalam diri kita
.
hubungan dengan tuhan harus terjadi setiap saat dimanapun dan kapanpun karena setiap detik tuhan menunggu kita
bukan hanya dalam lima waktu sholat saja
.
bukankah dalam perjalanan menerima perintah sholat ini tuhan menghendaki 50x dalam sehari? Apa ini cuma basa-basi
tuhan saja?
.
Bahwa inti sholat adalah mengenal diri, mengenal diri mengenal sholat mengenal sholat mengenal tuhan, kalau sudah
mengenal tuhan apa kita masih perlu sholat juga?
Yang dapat diamalkan setiap hari sewaktu hidup dihidupkan Allah dengan Dzatnya yang muthlak, karena kurrah itu
diartikan dengan
1. bulat
2. Kembali kepada asal Yaitu mengembalikan pandangan Ma'rifat kepada diri HU (Dzat muthlaq) yaitu Dzat belum
bersifat, belum bernama Allah melainkan HU semata-mata. Maka dikatakan mengembalikan pandangan, karena waktu
dahulunya diri kita ini tetap memandang kepada Wahdah-Nya diri-Nya Yang Maha Besar… Jalan untuk mengembalikan
ingatan kepada ke wahdahan itu, ialah dengan jalan Kurrah
...
Perjalanan pengajian Kurrah tersebut, ialah yang ada pada manusia ini ada Empat macam:
1. Tubuh
2. Nyawa
3. Sifat
4. Dzat (Ujud)
...
KeEmpatnya diterangkan di bawah ini:
1. Tubuh ialah diri yang lahir
2. Nyawa ialah yang merasa dalam diri yang lahir
3. Sifat yaitu sifat ma’ani yang tujuh
4. dzat (ujud) yaitu segala yang ada, biar tubuh, biar nyawa, dan biar sifat yang tujuh sekalipun
...
1. tubuh, biar tubuh apapun juga adanya
2. Nyawa, biar nyawa apa pun juga adanya
3. Sifat, biar sifat apapun juga adanya
4. dzat (ujud), biar ujud apa pun juga adanya
...
semuanya itu kita kembalikan kepada awalnya, yaitu tubuh kembali kepada nyawa, nyawa kembali kepada Sifat, sifat
kembali kepada Dzat (ujud), Dzat (ujud) kembali kepada AsalNya, caranya :
Tiada tubuh melainkan Dzat semata-mata, Tiada nyawa melainkan Dzat semata-mata, Tiada sifat melainkan Dzat
semata-mata, Tiada ujud segala-galanya melainkan Dzat Allah semata-mata
...
waktu kita akan Zikir (tahlil), mesti lambatkan bacaan 4 kali
...
1. LAA ILLAHA ILLAALLAH,
tiada tubuh segala-galanya,melainkan Dzat semata-mata
...
2. LAA ILLAHA ILLAALLAH,
tiada nyawa segala-galanya,melainkan Dzat semata-mata
...
3. LAA ILLAHA ILLAALLAH,
tiada sifat segala-galanya,melainkan Dzat semata-mata
...
4. LAA ILLAHA ILLAALLAH
tiada ujud diri segala-galanya,melainkan ujud Dzat semata-mata
...
setelah cukup dipahami sari pati dari kurrah yang empat itu, nyatalah tiada ada diri yang dinamai insan dan juga tidak
ada diri yang dinamai alam segala-galanya melainkan yang ada Satu, yaitu diri HU (diri Dzat) semata-mata
...
Keterangan ini didasarkan pada ayat ke 3 dari surat Al hadid, yang menyatakan tidak ada adanya alam, hanya yang ada
HU (Dzat) semata-mata.
karena yang ada itu hanya Satu yaitu HU (Dzat) Semata-mata…
...
Sehubungan dengan itu dasar kurrah kepada :
LA MAUJUDUN ALAL ITHLAK ILLAALLAH,
Artinya: tidak ada yang ada ini sebenarnya melainkan yang ada Allah semata-mata.
...
kemudian itu mengenai kurrah untuk Zikir (bertahlil), tahlil itu 2 macam ;
1. Tahlil hassanat
2. Tahlil darajat
...
Tahlil hassanat, hanya sekedar menyebutkan pahala LAA ILLAHA ILLAALLAH kepada yang ditahlilkan akan tetapi perlu
juga mengurah diri sendiri sebelum mulai bertahlii
...
Adapun TAHLIL DARAJAT, ialah tahlil untuk naik kepada Dzat yang muthlak (Dzat semata-mata), wajib mengurah diri,
sampai naik kepada Dzat semata-mata, dan mengurah diri yang akan ditahlilkan, supaya martabat dirinya sampai naik
pula kepada Dzat yang muthlak, sehingga nyata dalam sir akan wahdanya diri antara yang mengurah dengan yang
dikurrah
...
Caranya kurrah TAHLIL DARAJAT ialah mulanya :
setelah selesai pengurahan diri sendiri, maka berkatalah sir dengan kata… Lepaslah Si… dari…serta naik si…kepada Dzat
yang muthlak, karena…
1. tiada tubuh si …melainkan Dzat semata-mata…
2. Tiada nyawa si… melainkan Dzat semata-mata…
3. tiada sifat si…melainkan Dzat semata-mata…
4. Tiada ujud si…melainkan Dzat semata-mata…
...
Maka ALLAHU WAHDAH Setelah cukup dipahami sari pati dari kurrah yang empat tersebut, nyatalah tidak adanya diri
yang dinamai insan dan dinamai alam, melainkan yang ada Dzat semata-mata...
...
Wahdah itu artinya ialah satunya diri Dzat dengan tidak disatukan, hanya memandang kesatuan atau memandang yang
satu… jua adanya
BERPULANG KE ASAL
Empat Element Kehidupan adalah unsur yang tak terpisah dari adanya Sumber Kehidupan di Jagad Besar dan juga di
Jagad Kecil
........
tubuh yang terdiri dari empat anasir Adam : Api, Angin, Air Tanah dan keempat elemen kehidupan ini ada dari pancaran
Cahaya Yang Terpuji Yaitu Nur Muhammad (Nur = Cahaya, Muhammad=Terpuji)
........
sungguh tidak akan ada sebuah kehidupan di muka bumi ini tanpa Pancaran dari Cahaya Yang Terpuji, yaitu Asal segala
Kehidupan Cahaya di atas Cahaya, Tuhanlah Sang Pemilk segala Cahaya, Semua akan kembali kepada Asal Cahaya, Maka
kenalillah Cahaya dalam Dirimu agar engkau tahu dari mana asal Cahayamu
........
Dalam kehidupan ini Empat Elemen atau unsur itu harus Selalu ada, Satu tiada maka semua akan binasa. Bila di jagad
raya tiada angin apakah akan ada Kehidupan ini, Tiga element lainya akan musnah juga, jika tiada Air kehidupan inipun
apalah jadinya, jika tiada Api, maka segalanya akan mati, jika tiada Tanah maka dari mana akan mampu tumbuh segala
yang ada di atasnya, Sungguh akan sirna segalanya
........
Dan keempat Energi Kehidupan Itu tak akan mampu bergerak tanpa adanya Cahaya. CahayaNyalah yang mampu
menimbulkan bias-bias kehidupan dari segala alam yang ditimbulkan Empat unsur terjadinya Jagad Raya beserta isinya
........
Al Qur'an Yang tersirat adalah wujud dari jagad semesta raya, Al Qur'an Yang tersurat adalah wujudkan dari pada Jagad
Kecil yaitu wujud diri kita yang juga ternyata tercipta dari Empat Anasir Adam yaitu Api, Angin, Air dan Tanah.
........
Empat energi itulah yang membuat kehidupan ini jadi berputar, membuat bumi ini berputar walaupun seakan kita
merasa bumi ini datar, kita sering tertipu ternyata bumi kita bulat, dan tiap hari seakan matahari mengelingi kita kita
sampai tak terasa Bumi berputar kencang sekali pada porosnya untuk mampu mengelilingi matahari.
........
Kita sering tertipu oleh Matahari yang indah di pagi hari dan seakan berputar untuk tenggelam di sore hari. Kita benar-
benar tertipu Oleh Adanya Kehidupan dunia yang ternyata Semu. Semu karena kita tak mampu untuk mengakui
kenyataan yang sebenarnya. Yaitu keberadaan Hidup yang sebenarnya, Hidup itu tiada mengenal mati. Kempat Unsur
Alam dan juga
........
termasuk unsur Diri ini yang silih berganti hidup dan mati dan kemudian dihidupkan lagi. Untuk itulah perlunya kita
Kembali menelaah dan mempelajari Ilmunya Langit jangan melulu belajar Ilmu bumi. Karena Ilmu bumi hanya kita pakai
saat Empat unsur masih bersatu.
........
saat Sang angin pergi maka Seluruh tubuh akan lunglai. Saat sang Air pergi kering dan mengeranglah seisi tubuh ini. Saat
sang Api Tiada maka tubuh Tiada daya saat sang Tanah juga sirna dimanakah kira kira segala yang nyata kita lihat ini
berada
........
Entah dimana.. tumbuhanku ...
entah di mana binatangku..
entah dimana.. Diriku...
Kembali kemanakah Aku
RAHASIA DIRI
Menyatakan keyakinan kita seperti menyatakan kelakuan malaikat kepada Allah dengan hakikat yang yakin bahwa :
Nyawa Nabi Muhammad dengan sebenarnya kekasih Allah kerana Allah yang maha tinggi telah melihat dirinya. Dan
segala sesuatu adalah Haq Allah Ta'ala seperti kenyataan yang ada pada Alam dunia dan akhirat karena Allah melihat
diriku seperti dirimu yang ada.
...
Inilah ilmu orang sufi (tasawuf) lihatlah pada diriku rupaku yang nyata ini maka terasalah kepada yang mempunyai
kenyataan.
...
Sebenarnya diri adalah Batin/Dzat itulah yang dapat melihat. Dzat Wajibul Wujud dan diri yang ada ini bukan lainnya
tetapi bukan lainnya dengan hakikat yang percaya dan yakin. Sebab melihat diri yang ada ini adalah diri yang baru itulah
menyatakan yang batin demikianlah kenyataan yang ada.
...
Nabi SAW artinya:
Sesungguhnya siapa yang melihat rupa/muka itulah Wujud yang sebenarnya.
...
Allah berfirman tidak nyata aku dan haq tidak ada pada sesuatu.
Lam Alif itulah Tasawuf seperti nyata kepada Insan.
...
Maksudnya seperti tersebut di bawah ini :
Diri yang Tajalli ialah Sir, diri terperi adalah hati, diri yang terdiri ialah Ruh, diri yang diperikan ialah tubuh. Dengan
adanya kenyataan yang sudah ada kepada Allah yang telah menjadikan sekalian Alam semesta demi untuk sempurnanya
mempelajari ilmu ini maka lebih baiknya harus dinyatakan kepada guru yang ahlinya dibidang Ilmu Tasawuf.
...
Nabi bersabda zikir Allah itu pada batin hambanya dengan ilmu inilah yang memerlukan bahwa tidak adanya yang lain
hanya esa.
...
dari itu kenalilah diri agar sempurna untuk mengenal Allah Ta'ala.
Nabi bersabda sesungguhnya siapa megenal dirinya yang fana (tidak ada) maka dikenallah Allah yang kekal abadi.
...
Untuk mengenal diri terbagi 3 bagian.
1. Ketahuilah Asal kejadian diri seperti tersebut di atas.
2. Matikan dirimu dengan arti mati maknawiyah.
3. Tidak ada kita berkuasa berkehendak, tahu, hidup, mendengar, melihat, dan tidak ada kita berkata-kata dan Allah
yang Maujud.
Apa yang dikehendaki diri ini adalah menjadi haq Allah bahkan kezahiran/kenyataan Allah.
Haji bukan mutlak punya agama islam, karena sebelum nabi muhammad, nabi-nabi yang terdahulu juga melakukan haji,
disini haji mempunyai arti sebagai napak tilas atau mengenang kembali perjalanan manusia (diri kita) pada masa lalu
yaitu :
...
Napak tilas untuk mengenang pertemuan nabi adam dengan siti hawa, diceritakan siti hawa berjumpa kembali dengan
nabi adam di bukit safa dan marwa semenjak mereka diturunkan dari surga, kemudian setelah berjumpa siti hawa
meminta kepada nabi adam untuk mengulang saat-saat mereka menikmati kenikmatan berada di surga dulu maka
diajaklah ke bukit rahman yang ada di padang arafah dan seterusnya, dan seterusnya.
...
Napak tilas untuk mengenang pertemuan kita dengan saudara rahasia kita di dalam kandungan ibu (alam shagir), karena
dulu kita bersama saudara rahasia kita saling kenal, bermain bersama, tapi semenjak putus tali silaturahim (digunting tali
pusar waktu kita bayi) maka saudara rahasia kita menjadi gaib, tapi saat-saat terakhir sebelum kita akan hadir dimuka
bumi saudara rahasia kita mengajak kita untuk mengenali tempat-tempat dimana kita bisa berjumpa kembali
dengannya, inilah yang mau kita buktikan disana.
...
Napak tilas isra miraj nabi Muhammad mulai dari madinatul munawarah, makatul mukarramah, aqsatul mukassafa,
baitul atik, baitul muqadis, baitul arsila sampai ke arash bertemu dengan Allah hingga balik lagi ke madinatul
munawarrah atau kalau dalam dimensi yang lain kita sendiri pernah melakukan miraj makrifatullah di alam kandungan
bapak (alam gaib) dan miraj awal di alam kandungan ibu (alam shagir) ini yang mau kita ulangi lagi disana.
........
Inilah hakekat dari haji, oleh karenanya wajib bagi kita untuk mempelajari ilmu ini sebelum melakukan pembuktian
disana dan belajarlah pada guru-guru yang mursyid dan berpengalaman karena mereka bisa melintasi jarak dan waktu
untuk sampai kesana (bukan belajar manasik haji)
........
Sebagaimana kita ketahui haji di wajibkan bagi yang mampu (menguasai ilmunya) ini adalah panggilan (undangan) dan
siapa-siapa yang diundang harus bertemu dengan orang yang mengundang.
........
Disana disebut sebagai tanah haram karena itu hakekat dari NYAWA = BAQA = AKHIRAT, dalam dimensi ini apa saja yang
gaib bisa terlihat, akhirat mempunyai arti "PEMBALASAN" untuk pensucian diri, inilah kampung akhirat, disinilah rumah
kita (baitullah), Sedangkan diluar tanah itu disebut tanah halal JASAD = FANA = DUNIA.
........
Rukun haji seperti, tawaf, sa'i, wukuf, ada dalam diri manusia, begitu juga baitullah, hajar aswat, dll sudah tersedia
dalam diri tinggal kita menggunakan saja, yang bisa menggunakan hanya orang yang sudah berumah tangga oleh
karenanya rumah tangga disebut haji kecil.
........
Mengapa orang yang belum berumah tangga jika ke haji disebut haji sunah?
Mengapa wanita tidak di haruskan mencium hajar aswat?
Ini menunjukan kesamaan maksud dari rukun haji dengan pelaksanaan dalam berumah tangga, Yang membedakan haji
dengan umroh adalah wukuf, karena inti haji ada di wukuf, dalam wukuf ada hal yang maha penting yang akan terjadi,
tapi ini hanya bisa di dapat bagi mereka yang sudah maqom atau yang memang mendapatkan hidayah untuk bisa
menyaksikannya.
........
Dari kata arafah (mengenal) mengisaratkan ditempat ini kita akan mengenal, bertemu dengan tuan rumah yang telah
mengundang kita untuk hadir
........
BAHAN RENUNGAN :
---
Baitullah selama 24 jam setiap harinya tidak pernah sepi dari orang-orang yang bertawaf, sekali dalam setahun yaitu
pada tanggal 9 dzulhijjah diarahkan semua orang untuk menuju ke padang arafah meninggalkan baitullah, pada
kesempatan ini dimanfaatkan untuk mengganti kiswah, sementara mereka yang di arafah duduk-duduk mulai dari fajar
hingga petang, di atas padang arafah ada jabal rahman (bapak) yang di atas bukit ada tugu besar putih (kelamin laki-laki)
mengarah ke jabal rahim baitullah yang sedang di buka bajunya (kiswah) dalam baitullah ada hajar aswat (kelamin
perempuan) dan seterusnya
---
Hal-hal ini kita kaitkan dengan hubungan badan, Nabi mengatakan “haji = wukuf di arafah” selalu tanggal 9 dzulhijjah,
semua disuruh duduk (menunggu) tuan rumah mau datang, siapa yang bisa menemukan, "AKU SEMBUNYI DITEMPAT
YANG TERANG"
---
jam 12 tengah Matahari persis diatas kepala, panas tak terkira, semua di perintah untuk masuk ke tenda… Sekejap saja
… disini anugrah itu diberikan …. Nikmat … nikmatnya penyaksian.. tak bisa diungkapkan dengan kata-kata
Tajalli artinya kenyataan, menurut pandangan hakikat Ketuhanan, sama sekali bentuk, biar apa pun sama sekali, ialah
Tajalli Dzat
(kenyataan Dzat), Pendeknya, segala yang ada, biar yang tampak, sama sekali adanya Tajalli Dzat yang bernama HU,
walaupun Tajalli itu bermacam, dan tetapi dapat disimpulkan kepada :
1. TAJALLI JALAL (segala sesuatu yang dinamai buruk (tidak baik)
2. TAJALLI JAMAL (segala sesuatu yang dinamai baik).
....,
Bila Tajalli Jamal Dzat dimana juga pun, pada siapapun juga, maka jadi aman dan tenteramlah suasana baik keadaan,
akan tetapi bila Tajalli Jalal Dzat dimana juga pun dan pada siapa pun, sempitlah keadaan sekira lahiriahnya.
....,
Bagi kita yang memiliki ilmu hakikat, perlu sekali mengarahkan pandangan batin hati kepada TAJALLI JAMAL DZAT,
memandang indah kenyataan Dzat pada waktu menghadapi suasana yang baik, dan juga perlu sekali mengarahkan
pandangan bathin hati kepada TAJALLI JALAL DZAT, dalam menghadapi suasanan buruk yang sekira lahiriah tidak
baiknya.
....,
Maka inilah rahasia yang hakiki dari rukun iman yang ke enam menyatakan, bahwa yang buruk dan yang baik, adalah
datangnya dari Allah semata-mata. Bahwa yang dinamai dengan baik dan buruk itu, pada hakikatnya, ialah TAJALLI
JAMAL dan JALAL.
....,
Dan supaya kita jangan gugur dalam menghadapi ujian Tuhan, maka hendaklah kita ingat akan TAJALLI JAMAL dan
TAJALLI JALAL. Apa bila kita menghadapi yang baik dan yang buruk, maka teruskanlah pandangan sir kepada JAMAL dan
JALAL DZAT (HU),
bahwa itulah rahasia rukun iman yang ke enam telah dapat dipahami, dan tidaklah mungkin lagi yang baik dan yang
buruk itu melalaikan kita dari tugas yang sebenarnya.
....,
Bagi orang yang masih dalam taraf perjuangan, yang mula-mula dalam ilmu hakikat Ketuhanan, bahwa yang baik dan
yang buruk itu bisa membuatnya terlalai dari tugas yang hakiki.
....,
Dengan sangat baiknya keadaan yang dialami oleh manusia itu, maka jadi lupalah manusia itu kepada Allah, karena ia
tidak paham, bahwa yang baik itu rahasianya, ialah TAJALLI JAMALNYA DZAT TUHAN YANG SATU.
....,
Dan juga bila keadaan buruk seburuk-buruknya, maka jadi lalai dan lupa pula manusia kepada Allah, karena ia
beranggapan, bahwa keburukan itu, ialah benar-benar keburukan, karena tidak dipahaminya, bahwa yang buruk itu,
ialah TAJALLI JALAL DZAT ALLAH.
....,
TAJALLI JAMAL dan JALAL Keduanya itu, ialah kenyataan Dzat yang nyata pada dirinya yang satu. Antara JAMAL dan
JALAL, ialah kenyataan diri Dzat pada dirinya sendiri, yakni JAMAL dan JALAL bukanlah dua dirinya, hanya dirinya yang
satu, sama halnya dengan diri sendiri.
....,
Pada diri kita ini, ada yang baik kenyataannya, dan ada pula yang dianggap tidak baik, akan tetapi tidak terlepas dari diri
yang satu, maka yang baik dan yang buruk pada kita, cobalah lihat muka dan telapak kaki.
....,
Dan juga diantara JAMAL dan JALAL itu sering berganti-ganti terus adanya, pergantiannya itu sangat mudah sekali,
karena dirinya bukan dua, melainkan satu, cobalah lihat telapak tangan dan punggung.
....,
Pada satu waktu, telapak tangan itu tertelentang, dan di satu waktu tertelungkup, akan tetapi dalam tertelungkup dan
tertelentang keduanya tidak terlepas dari tangan yang satu. Seperti itulah pergantian JAMAL dan JALAL, yang nyata
dalam diri yang satu, yakni diri Dzat Yang Maha Besar dan Yang Meliputi Segala Galanya.
....,
TAJALLI JAMAL dan JALAL, menurut pandangan ahli syariat, ialah buruk dan baik, akan tetapi menurut pandangan ahli
Hakikat, ialah kenyataan Dzat pada JAMALNYA dan JALALNYA.
....,
JAMAL dan JALAL itu tidaklah akan berhenti-henti lahirnya, karena itu memang sudah jadi adat kebiasaan bagi diri ALLAH
YANG MAHA BESAR, karena DZAT berbuat menurut IRADATNYA, seperti yang sudah dikatakan Allah dalam Qur'an :
FA' 'ALUU LIMAA YURIID,
Artinya : "BERBUAT IA (ALLAH) DENGAN SEKEHENDAKNYA".
....,
Segala gerak gerik yang ada dalam alam ini nama-nama yang banyak sama sekali, Sifat segala sifat yang nyata dengan
bentuk apa pun, adalah kenyataan diri yang satu.
....,
Maka sama sekalinya Pernah disebut oleh orang awam, dengan HUKUM SEBAB MUSABAB, akan tetapi HAKIKATNYA
adalah SUNNATULLAH (ADAT ALLAH) yang tidak dapat di rubah-rubah, karena adanya pada dirinya sendri, dan sudah
biasa oleh TUHAN menyatakan ketentuan IRADATNYA.
....,
LUAS dan MAHA LEBAR, dimana laut itu bekerja menurut kehendaknya sendiri, terkadang dia diam dan terkadang dia
bergerak, hal itu telah jadi kebiasan bagi laut yang tidak akan berubah-ubahnya.
....,
Dan begitu pulalah DIRI TUHAN YANG MAHA Bahwa TAJALLI JAMAL dan JALAL itu, boleh juga disebut dengan
SUNNATULLAH, sama juga halnya dengan laut yang MAHA BESAR, menyatakan DIRINYA sebagai apa yang
dikehendakiNYA,memang itu telah jadi kebiasaan bagiNYA, karena mengatakan Ia dalam Qur'an :
WALAN TAJIDA LI SUNNATILLAHI TABDIILA,
Artinya : Tidaklah engkau peroleh adat ALLAH itu akan berubah
....,
Dan juga berkata juga dalam Qur'an, Katanya :
KULLA YAUMIN HUWA FI SYAKNIN,
Artinya :
PADA TIAP-TIAP HARI, ZAT ALLAH ITU DALAM BEKERJA BEKERJA PADA DIRINYA SENDIRI, MENURUT KETENTUAN
IRADATNYA.
....,
Bila berkehendak IRADAT Hendak melahirkan atau menyatakan kebaikan DIRINYA,maka TAJALLILAH DZAT itu dengan
TAJALLI JAMALNYA, dan amanlah suasana, dan baiklah keadaan, maka kebaikan yang tampak itu adalah karena waktu
itu TAJALLI JAMAL DIRI DZAT dengan lahir dan nyata, dan begitu pula kebalikannya, yaitu TAJALLI JALAL, Maka janganlah
dianggap keburukan itu buruk, hanya itu adalah karena TAJALLI DIRI DZAT SEDANG JALAL, Sehingga itulah uraian tentang
kenyatan demi kenyatan yang tampak dalam alam ini yang HAKIKINYA adalah IA tidak lain dari TAJALLI JAMAL DZAT dan
TAJALLI JALAL DZAT.
....,
Dua TAJALLI itu tidaklah akan berubah-rubahnya, melainkan tetap berganti-ganti adanya. Memang itu telah jadi
kebiasan oleh ALLAH, dan begitulah kerja ALLAH, sejak alam terkembang sampai kepada ALAM DIGULUNG.
....,
Kata Allah : WALAN TAJIDA LI SUNNATILLAHI TABDIILA,
Artinya: TIDAKLAH ENGKAU PEROLEH ADAT ALLAH ITU AKAN BERUBAH. Karena TAJALLINYA dengan JAMAL DAN JALAL.
....,
Dan berkata Allah:
KULLA YAUMIN HUA FI SYAKNIN,
TIAP-TIAP HARI DZAT ITU DALAM BEKERJA, DENGAN BENTUK JAMALNYA DAN JALALNYA.
....,
Terakhir, dalam menghadapi suasana dunia, jangan lupa memperhatikan kepada TAJALLI DIRI ( HU) DENGAN JAMALNYA
DAN JALALNYA.
Jadi yang tidak ada Maujud didalam Ujud ini hanya Allah, Adam pun tiada Maujud dengan sendirinya. Tetapi ia Maujud
dengan Ujud Allah Ta’ala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya.
...
Jadi kalau begini jelaslah kepada kita bahwa Alam ini mashur Ujud Allah Ta’ala jua. Maka nyatalah Ujud makhluk adalah
Waham dan Hayal jua, kalau dinisbahkan kepada ujud Allah Ta’ala yang hakiki dan fana dibawah ujudnya, jadi nyatalah
bahwa ; Allah, Muhammad, Adam adalah Tunggal. Insan kamil pun Allah jua. Adam dan Muhammad pun pada
hakikatnya.
...
HADITS QUDSYI
Artinya : Aku menyaksikan hidup Aku sendiri sebenarnya tiada Tuhan selain Aku. Dan Aku naik saksi bahwasannya
Muhammad itu utusan Aku dan sebenarnya yang bernama itu Akidah Aku, Rasul itu Rasa Aku, dan Muhammad itu
Cahaya Aku, Akulah Allah yang hidup yang tiada mati-mati yang ingat tiada kekal tiada berubah pada kenyataan DZAT ;
Akulah yang hawas lagi tahu, tiada samar akan sesuatu. Akulah yang berkuasa dan yang menguasai dan akulah yang
maha bijaksana. Dan maha suci AKU, maha adil dan maha pengasih dan maha penyayang AKU, dan kenallah AKU.
...
Jadi hadits qudsyi yang diatas ini tadi bukanlah dibaca begitu saja, maksudnya ialah untuk peribadi kita sendiri.
...
Beranikan didalam soal ini dan jangan takut dan jangan gentar, ALLAH beserta kita. Jadi bolehlah kita mengatakan
bahwa kita ini termasuk golongan yang sedikit atau golongan FIAHQALILLAH sedikit tapi bermutu.
...
Orang awam dan orang alim belum sampai kepada tingkat ini. Orang awam dan orang alim hanya sampai kepada tingkat
ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada derajat Hakikat, Ilmu dan Ma'rifat.
...
Jadi sekarang yang penting sekali adalah untuk peribadi kita sendiri. Jadi yang dinamakan Allah itu adalah : Af'alnya, dan
yang disebut Rasul-Rasul itu ya Muhammad, dan Muhammad itu sebenarnya adalah cahaya kita jua. Maka jelaslah yang
sebenarnya hidup kita ini adalah hidupnya ALLAH.
...
Bukti nyata dalil qur'an mengatakan : bahwa ALLAH itu kuasa menghidupkan yang mati, adanya mati dari hidup.
...
Justru hidup kita peribadi berasal dari yang mati dan akhirnya tiada mati-mati dan tetap hidup di dunia dan di akhirat
dan tiada pernah lupa akan hidup kita, tanpa perubahan dan tanpa bergeser dalam keadaan kenyataan sejati. Itulah dia
kesempurnaan hidup.
...
Dan tiada merasa apa yang terang cahaya jauh dipandang. Hendak mendekat dalil dan menaruh dibelakang.
Penyeberang dari anak dan dalil menang terlarang. Hati rindu tidak diperdulikan. Biar bahaya, terus berjuang Allah
mengampuni pahlawan sejati. Qur'an dan hadits khusus pedoman Baiklah aku serukan ; agar supaya lebih mendalam,
tiada batas menurut qur'an tiada seorang makhluk sanggup menghalang jangan peduli Acahan orang sebagai
penghalang memuji Allah.
...
Yakin dan bulat didalam Cahaya, menunjukkan Allah chalikul Alam.
...
ALLAH SWT ADA BERPERI SETIAP INSAN HARUS DIBERI ASAL TUAN SUDI MENCARI ALLAH SWT DIDALAM DIRI
Dari mana datangnya cinta,dari mata turun ke hati.Dari hati turun ke sulbi di situ datangnya benci.
...
Allah sayang Muhammad kasihi di situ datangnya Tajjali.Cinta suci yang hakiki.
Dari yang hidup yang tidak akan mati,kepada yang datang yang tidak akan kembali.
...
Apabila turunnya ayat terakhir yang menandakan sempurnanya Al-quran maka menangislah Abu Bakar.
Mengamuklah Umar dan berdukacitalah Fatimah.
...
Di makna tahunya sahabat dan puteri terpilih bahawasanya akan ghaib dan berpergianlah ayahanda dan sahabat
tercinta Nabi Muhammad saw dari alam nyata.
...
Di hakikat hayat rasul Rukun 13 + 20 sifat + 30 juzuk Al-qur'an = 63 tahun.
...
- Dalam Sulbi : Ma'al Hayat
- Dipohon Kalam : Mada
- Dihujung Kalam : Mani
-Diluar : Manikam
- Mula mula masuk : Nurfah
...
- Umur 1 bulan : Ruh Nabati
- Umur 3 bulan : Ruh Jasmani
- Umur 5 bulan : Ruh Nafsani
- Umur 7 bulan : Ruh Nurani
- Umur 9 bulan + 9 hari : Ruh Idhafi
...
- Keluar dari Rahim : Waladal Insan
- Umur 7 hari : Muhammad namanya.
- Umur 40 hari : Muhammad Qudri
- Umur 2 tahun : Muhammad Ainul Insani.
-Umur 7 Tahun : Muhammad Salatullah
- Umur 10 tahun : Muhammad Salawatullah
-Umur 14 tahun : Muhammad Namarullah
- Umur 25 tahun : Muhammad Aminullah
- Umur 35 tahun : Muhammad Sirathal Mustaqim.
- Umur 40 tahun : Muhammad Uzlatullah
- Umur 41 tahun : Muhammad Rasulullah
- Isra' Mi'raj : Abdullah
- Ketiga di langit ke 7 : Mahmud
- Ketiga di Mustawan : Ahmad - Ketiga umur 63 tahun : Kamalullah
-Ketika wafat : Rahmatullah
- Ketika diproses Mahsyar : Al Hasyir
-Dihadirat Allah : Habibullah.
TEMPAT ROH-ROH
Tempat roh manusia, roh kehidupan, di dalam badan ialah dada. Tempat ini berhubung dengan pancaindera dan deria-
deria. Urusan atau bidangnya ialah agama. Pekerjaannya ialah mentaati perintah Allah. Dengan peraturan-peraturan
yang ditentukan-Nya, Allah memelihara dunia nyata ini dengan teratur dan harmoni.
...
Roh itu bertindak menurut kewajipan yang ditentukan oleh Allah, tidak menganggap perbuatannya sebagai
perbuatannya sendiri karena dia tidak berpisah dengan Allah. Perbuatannya daripada Allah; tidak ada perpisahan di
antara ‘aku’ dengan Allah di dalam tindakan dan ketaatannya.
...
“Barangsiapa percaya akan pertemuan Tuhannya hendaklah mengerjakan amal salih dan janganlah ia sekutukan sesuatu
dalam ibadat kepada Tuhannya”.
(Surah Kahfi, ayat 110).
...
Allah adalah Esa dan Dia mencintai yang bersatu dan satu. Dia mau semua penyembahan dan semua amal kebaikan,
yang Dia anggap sebagai pengabdian kepada-Nya, menjadi milik-Nya semata-mata, tidak dipersekutukan dengan apa
saja. Jadi, seseorang tidak memerlukan kelulusan atau halangan daripada sesiapa pun di dalam pengabdiannya kepada
Tuhannya, juga amalannya bukan untuk kepentingan duniawi. Semuanya semata-mata karena Allah.
...
Suasana yang dihasilkan oleh petunjuk Ilahi seperti menyaksikan bukti-bukti kewujudan Allah di dalam alam nyata ini;
kenyataan sifat-sifat-Nya, kesatuan di dalam yang banyak, hakikat di sebalik yang nyata, kehampiran dengan Pencipta,
semuanya adalah ganjaran bagi amalan kebaikan yang benar dan ketaatan tanpa mementingkan diri sendiri. Namun,
semuanya itu di dalam taklukan alam benda, daripada bumi yang di bawah tapak kaki kita sehinggalah kepada langit-
langit. Termasuk juga di dalam taklukan alam dunia ialah kekeramatan yang muncul melalui seseorang, misalnya
berjalan di atas air, terbang di udara, berjalan dengan pantas, mendengar suara dan melihat gambaran dari tempat yang
jauh atau boleh membaca fikiran yang tersembunyi. Sebagai ganjaran terhadap amalan yang baik manusia juga
diberikan nikmati di akhirat seperti syurga,
...
khadam-khadam, bidadari, susu, madu, arak dan lain-lain. Semuanya itu merupakan nikmat syurga tingkat pertama,
syurga dunia. Tempat ‘roh perpindahan atau roh peralihan’ ialah di dalam hati. Urusannya ialah pengetahuan tentang
jalan kerohanian. Kerjanya berkait dengan empat nama-nama pertama bagi nama-nama Allah yang indah.
...
Sebagaimana dua belas nama-nama yang lain empat nama tersebut tidak termasuk di dalam sempadan suara dan huruf.
Jadi, ia tidak boleh disebut.
...
Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
“Dan bagi Allah jualah nama-nama yang baik, jadi serulah Dia dengan nama-nama tersebut”.
(Surah A’raaf, ayat 180).
...
Firman Allah di atas menunjukkan tugas utama manusia adalah mengetahui nama-nama Tuhan. Ini adalah pengetahuan
batin seseorang. Jika mampu memperolehi pengetahuan yang demikian dia akan sampai kepada makam makrifat. Di
sanalah pengetahuan tentang nama keesaan sempurna.
...
Nabi SAW bersabda : “Allah Yang Maha Tinggi mempunyai sembilan puluh sembilan nama, sesiapa mempelajarinya akan
masuk syurga”.
...
Baginda SAW juga bersabda ; “Pengetahuan adalah satu. Kemudian orang arif jadikannya seribu”.
...
Ini bermakna nama kepunyaan Dzat hanyalah satu. Ia memancar sebagai seribu sifat kepada orang yang menerimanya.
...
Dua belas nama-nama Ilahi berada di dalam lengkungan sumber pengakuan tauhid “Laa ilaaha illallah”. Tiap satunya
adalah satu daripada dua belas huruf dalam kalimah tersebut.
...
Allah Yang Maha Tinggi mengurniakan nama masing-masing bagi setiap huruf di dalam perkembangan hati. Setiap satu
daripada empat alam yang dilalui oleh roh terdapat tiga nama yang berlainan.
...
Allah Yang Maha Tinggi dengan cara ini memegang erat hati para pencinta-Nya, dalam kasih sayang-Nya.
...
Firman-Nya:
“Allah tetapkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang tetap di Penghidupan dunia dan akhirat”.
(Surah Ibrahim, ayat 27).
...
Kemudian dikurniakan kepada mereka kehampiran-Nya.Dia sediakan pokok keesaan di dalam hati mereka, pokok yang
akarnya turun kepada tujuh lapis bumi dan Dahannya meninggi kepada tujuh lapis langit, bahkan meninggi lagi hingga ke
arasy dan mungkin lebih tinggi lagi.
...
Allah berfirman:
“Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Allah adakan misal, satu kalimah yang baik seperti pohon yang baik,
pangkalnya tetap dan cabangnya ke langit".
(Surah Ibrahim, ayat 24).
...
Tempat ‘roh perpindahan atau roh peralihan’ adalah di dalam nyawa kepada hati. Alam malaikat berterusan di dalam
penyaksiannya. Ia boleh melihat syurga alam tersebut, penghuninya, cahayanya dan semua malaikat di dalamnya. Kalam
‘roh peralihan’ adalah bahasa alam batin, tanpa huruf tanpa suara.
...
Perhatiannya berterusan menyentuh soal-soal rahasia-rahasia maksud yang tersembunyi. Tempatnya di akhirat apabila
kembali ialah syurga Na’im, taman kegembiraan kurniaan Allah.
...
Tempat ‘roh sultan’ di mana ia memerintah, adalah di tengah-tengah hati, jantung kepada hati. Urusan roh ini ialah
makrifat.
Kerjanya ialah mengetahui semua pengetahuan ketuhanan yang menjadi perantaraan bagi semua ibadat yang sebenar-
benarnya diucapkan dalam bahasa hati.
...
Nabi SAW bersabda, “Ilmu ada dua bagian.
Satu pada lidah, yang membuktikan kewujudan Allah.
Satu lagi di dalam hati. Inilah yang perlu bagi menyedarkan tujuan seseorang”.
Ilmu yang sebenar-benarnya bermanfaat berada di dalam sempadan kegiatan hati.
...
Nabi SAW bersabda, “Quran yang mulia mempunyai makna zahir dan makna batin”.
...
Allah Yang Maha Tinggi membukakan Quran kepada sepuluh lapis makna yang tersembunyi. Setiap makna yang
berikutnya lebih bermanfaat daripada yang sebelumnya karena ia semakin hampir dengan sumber yang sebenarnya.
Dua belas nama kepunyaan Dzat Allah adalah umpama dua belas mata air yang memancar dari batu apabila Nabi Musa
a.s menghentamkan batu itu dengan tongkatnya.
...
“Dan (ingatlah) tatkala Musa mintakan air bagi kaumnya, maka Kami berkata, ‘Pukullah batu itu dengan tongkat kamu’.
Lantas terpancar daripadanya dua belas mata air yang sesungguhnya setiap golongan itu mengetahui tempat
minumnya”.
(Surah Baqarah, ayat 60).
...
Pengetahuan zahir adalah umpama air hujan yang datang dan pergi sementara pengetahuan batin umpama mata air
yang tidak pernah kering.
...
“Dan satu tanda untuk mereka, ialah bumi yang mati (lalu) Kami hidupkannya dan Kami keluarkan daripadanya biji-
bijian, lalu mereka memakannya”.
(Surah Yaa Sin, ayat 33).
...
Allah jadikan satu bijian, sebiji benih di langit. Benih itu menjadi kekuatan kepada kehaiwanan di dalam diri manusia.
Dijadikan-Nya juga sebiji benih di dalam alam roh-roh (alam al-anfus); menjadi sumber kekuatan, makanan roh. Bijian itu
dijiruskan dengan air dari sumber hikmah.
...
Nabi SAW bersabda, “Jika seseorang menghabiskan empat puluh hari dalam keikhlasan dan kesucian sumber hikmah
akan memancar dari hatinya kepada lidahnya”.
...
Nikmat bagi ‘roh sultan ialah kelazatan dan kecintaan yang dinikmatinya dengan menyaksikan kenyataan keelokan,
kesempurnaan dan kemurahan Allah Yang Maha Tinggi.
...
Firman Allah:
“Dia telah diajar oleh yang bersangatan kekuatannya, yang berupa bagus, lalu ia menjelma dengan sempurnanya
padahal ia di pehak atas yang paling tinggi. Kemudian ia mendekati rapat (kepadanya), maka adalah (rapatnya) itu kadar
dua busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu Ia wahyukan kepada hamba-Nya apa yang Ia mahu wahyukan. Hatinya tidak
mendusta apa yang dia lihat”.
(Surah Najmi, ayat 5 – 11).
...
Nabi SAW menggambarkan suasana demikian dengan cara lain,
“Yang beriman (yang sejahtera) adalah cermin kepada yang beriman (yang sejahtera)”.
...
Dalam ayat ini yang sejahtera yang pertama ialah hati orang yang beriman yang sempurna, sementara yang sejahtera
kedua itu ialah yang memancar kepada hati orang yang beriman itu, tidak lain daripada Allah Yang Maha Tinggi sendiri.
Allah menamakan Diri-Nya di dalam Quran sebagai Yang Mensejahterakan.
...
“Dia jualah Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia…Yang Mensejahterakan(Pemelihara iman), Pemelihara segala-
galanya”.
(Surah Hasyr, ayat 23).
...
Kediaman ‘roh sultan’ di akhirat ialah syurga Firdaus, syurga yang tinggi.
...
Setesen di mana roh-roh berhenti adalah tempat rahasia yang Allah buatkan untuk Diri-Nya di tengah-tengah hati, di
mana Dia simpankan rahasia-Nya (Sirr) untuk disimpan dengan selamat. Keadaan roh ini diceritakan oleh Allah melalui
pesuruh-Nya:
“Insan adalah rahasia-Ku dan Aku rahasianya”.
...
Urusannya ialah kebenaran (hakikat) yang diperolehi dengan mencapai keesaan; mencapai keesaan itulah tuagasnya. Ia
membawa yang banyak kepada kesatuan dengan cara terus menerus menyebut nama-nama keesaan di dalam bahasa
rahasia yang suci. Ia bukan bahasa yang berbunyi di luar.
...
“Dan jika engkau nyaringkan perkataan, maka Sesungguhnya Dia mengetahui rahsia dan yang lebih tersembunyi”.
(Surah Ta Ha, ayat 7)
...
Hanya Allah mendengar bahasa roh suci dan hanya Allah mengetahui keadaannya. Nikmat bagi roh ini ialah penyaksian
terhadap ciptaan Allah yang pertama. Apa yang dilihatnya ialah keindahan Allah. Padanya terdapat penyaksian rahasia.
...
Pandangan dan pendengaran menjadi satu. Tidak ada perbandingan dan tidak ada persamaan tentang apa yang
disaksikanya. Dia menyaksikan sifat Allah, keperkasaan dan kekerasan-Nya sebagai esa dengan keindahan, kelembutan
dan kemurahan-Nya.
...
Bila manusia temui matlamatnya, tempat kediamannya, bila dia temui akal asbab, pertimbangan keduniaannya yang
memandunya selama ini akan tunduk kepada Perintahnya; hatinya akan rasa gentar bercampur hormat, lidahnya
terkunci. Dia tidak berupaya menceritakan keadaan tersebut karena Allah tidak menyerupai sesuatu.
...
Bila apa yang diperkatakan di sini sampai ke telinga orang yang berilmu, mula-mula cubalah memahami tahap
pengetahuan sendiri.
...
Tumpukan perhatian kepada kebenaran (hakikat) mengenai perkara-perkara yang sudah diketahui sebelum mendongak
ke ufuk yang lebih tinggi, sebelum mencari peringkat baru, semoga mereka memperolehi pengetahuan tentang
kehalusan perlaksanaan Ilahi.
...
Semoga mereka tidak menafikan apa yang sudah diperkatakan, tetapi sebaliknya mereka mencari makrifat,
kebijaksanaan untuk mencapai keesaan.
Itulah yang sangat diperlukan.
KESADARAN BURUNG
Kesadaran burung adalah kesadaran yang diperoleh seorang penempuh (salik) selama tahap-tahap perjalanan ruhani
melampaui kedudukan (maqamat) menuju Kesatuan (Tauhid).
Bagaikan seekor burung, seorang salik yang sudah mencapai tahap ini akan menyaksikan dunia sebagai tempat hinggap
sementara dan dapat ditinggalkan kapan pun dikehendaki.
Segala sesuatu yang terkait dengan kecintaan terhadap dunia (hubb ad-dunya) sudah menyingsing bagaikan matahari
menyeruak di tengah gumpalan awan hitam. Dunia telah menjadi sesuatu yang rendah di bawahnya. Pada tahap ini sang
salik akan merasakan getar-getar cinta (hubb) seorang pecinta (muhibb) untuk mengarahkan pandangan kepada Kekasih
(Mahbub) sehingga yang lain (ghair) akan terabaikan.
...
Kesadaran burung adalah kesadaran sang salik melihat dunia sebagai sekadar tempat berpijak untuk hinggap, makan,
istirahat, bermadu kasih, tidur, dan bersarang. Atau, kesadaran makhluk berkedudukan tinggi yang selalu mengarahkan
pandangan ke hamparan kehidupan di bawahnya. Atau, kesadaran untuk selalu melimpahkan segala sesuatu dari atas
tanpa pernah menengadah dari bawah. Atau, kesadaran untuk selalu memberi tanpa pernah meminta. Atau, kesadaran
seorang salik yang sudah di ambang batas antara Alam kasat mata dan Alam tak kasatmata. Atau, kesadaran untuk
memaknai angkasa kosong sebagai Tujuan akhir dari Kebebasan yang didambakannya, meski sayap-sayapnya telah
patah dan tubuhnya terbanting menjadi bangkai di muka bumi. Di atas semua gambaran itu, mereka yang sudah
memiliki kesadaran burung adalah cermin dari jiwa merdeka yang tak sudi bertekuk lutut kepada sesama, meski
kepadanya disediakan sangkar emas dan limpahan makanan.
...
Meski kesadaran burung nilainya lebih tinggi dibanding kesadaran hewan melata dalam rentang perjalanan ruhani
seorang salik, kesadaran burung masih terjenjang berdasarkan tingkat-tingkat kedudukan (maqamat) yang mencitrai
makna keburungan.
...
Ada kesadaran burung gagak yang tak mampu terbang tinggi dan jauh :
itulah kesadaran yang masih tercekam lingkaran angan-angan (al-wahm) yang memunguti serpihan-serpihan bangkai
kamalasan dan cepat lupa diri jika dipuji-puji.
...
Ada kesadaran burung merak yang tak mampu terbang tinggi dan jauh :
itulah kesadaran yang cenderung membusungkan dada dan membentangkan bulu-bulu untuk memamerkan keindahan
citra dirinya sebagai yang terbaik dan terindah di antara segala burung.
...
Ada pula kesadaran bangau yang pintar bertutur kata, namun cenderung memuji diri dan selalu memamfaatkan "udang-
udang" yang percaya pada ucapannya.
...
Pada tingkat-tingkat kedudukan selanjutnya ada yang disebut kesadaran burung beo, yang cenderung bangga dan
berpuas diri bisa berkata-kata menirukan kata-kata orang bijak tanpa tahu maknanya.
...
Ada kesadaran burung pipit yang cenderung berbangga diri hidup dalam kawanan-kawanan dan kemudian
membanggakan kawanannya sebagai yang paling baik dan benar.
...
Ada kesadaran burung merpati yang meski mampu terbang tinggi dan jauh, cenderung gampang terbujuk oleh
kemapanan sehingga menjadi hewan peliharaan yang jinak.
...
Yang tergagah dan terperkasa adalah kesadaran burung Rajawali ;
sebuah kesadaran yang terbang tinggi dan jauh di tengah kesenyapan angkasa, berkawan kesunyian dan keheningan,
bersarang tinggi di puncak tebing karang, tidak makan jika tidak lapar, tidak minum jika tidak haus, dan selalu bertasbih
memuji Penciptanya dengan suara garang digetari Makna rahasia :
HAQQ…
HAQQ…
HAQQ...!
Suluk Abdul Jalil (Syeh siti jenar)
SEJATINYA ILMU
Pemikiran kita tentang Dzat Allah adalah sangat terbatas. Allah meletakkan di Akal pemikiran kita dalam keadaan tidak
tahu Asal Usul kejadian, tidak diketahui paras rupa,tidak berbentuk dan tiada bersuara.
.
Suatu perkara yang dilarang untuk kita bersangka-sangka tentang Dzat Allah bersamaan dengan sifat makhluk ciptaan
karena ketinggian statusNya dalam kedudukan Pencipta.
.
Dzat Allah tidak bertempat karena darinyalah tercipta kewujudan tempat bagi tempat tinggal makhluk ciptaanNya. Kita
yakin kewujudanNya dengan tersendiri berserta sifat wajib 20 Tauhid yang menidakkan persamaan dengan sifat
makhluk ciptaanNya.
.
Nur Allah adalah Mukjizat Allah yang terkandung sifat Maha Meliputi Cahaya, kuasa dan Ilmu yang menjadikan Nur
Muhammad...
.
Nur Muhammad merangkumi sifat Maha untuk membentuk CiptaanNya yaitu Alam Semesta ini dari sebutir Zarah yang
kecil hingga sebesar unsur-unsur yang memenuhi ruang tempat tinggal CiptaanNya...
.
Nur Allah dan Nur Muhammad meliputi segala Makhluk ciptaanNya diruangan Alam Semesta...
.
Makam Rasa adalah yang tertinggi.Disitulah Wadah tempat Anugerah Allah berbentuk Cahaya (Tajalli).
.
Suatu hubungan dimana Mata hati (Qalbu yang hidup) dapat mengenal sesuatu yang di AnugerahkanNya kepada Insan
terpilih berbentuk kefahaman, keyakinan, keimanan dan keilmuan kerohanian tentang bagaimana Tauhid kita terhadap
Allah...
.
Akal dianugerahkan Allah untuk berfikir dan melakukan urusan seperti kehendak berbagai rasa hati. Suatu kelebihan
yang diberikan untuk membedakan ketinggian derajat sebagai khalifah kepada Makhluk CiptaanNya yang lain...
Wallahu A'lam....
WILAYAH NOL
Ketika Si Hamba masuk dalam Wilayah Nol (Yang Maha Ada Yang Menghendakinya Untuk Nol),
semua tidak menjadi acara :
Yang membenci maupun orang yang dibenci
Yang difitnah maupun yang menfitnah
Yang dikritik maupun yang mengkritik
Yang dihina maupun yang menghina
Yang dimusuhi maupun yang memusuhi
Yang memuji maupun yang dipuji
Yang disanjung maupun yang menyanjung
Yang kaya maupun yang miskin
Yang pandai maupun yang bodoh
Yang mulia maupun yang terhina
PADA HAKIKATNYA SEMUA ITU TIDAK ADA (NOL).
.
Karena semua adalah permainan, pelakon, dan sandiwara belaka!
"Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau"
(QS. Muhammad : 36)
.
Karena yang ada hanya Dia, Dialah yang Maha Ada, Sang Sutradara dan Sang pelakon dalam kehidupan ini.
Semuanya selain Dia adalah pelaku-pelaku sandiwaraNYA, kita adalah sebagai pemain atau pelaku sandiwara dalam
kehidupan ini Karena hakikatnya semua adalah tiada, bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa
.
Maka Ketika aku didalam diri lebur, maka muncullah AKU yang Hakiki yang Wujud
Ketika AKU didalam diri ini Mati, maka muncullah AKU yang Hakiki yang Hidup
Ketika AKU SEJATI (Tuhan) muncul, maka tiadalah aku (Nol) karea tidak mungkin AKU SEJATI (Tuhan) bersanding dan
bersekutu dengan ciptaanNYA
.
LAA ILLAHA ILLALLAH WAHDAHU LAASYARIIKALAH
"TIADA TUHAN SELAIN ALLAH YANG MAHA ESA DAN TIADA SEKUTU BAGINYA"
.
Ketika manusia lebur kedalam keesaannya (Nol) maka kekuatan Kehambaan muncul pada Diri Manusia, sehingga
timbullah perasaan Nol, tidak mampu, tidak boleh merasa apa-apa, karena semuanya adalah ciptaanNya dan
kehendakNya.
.
"Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".
(QS. Ash Shaaffaat : 96)
.
Karena sesungguhnya diri ini perlu kepada AKU yang hakiki (Sang Pencipta)
Sebab Aku ada karena AKU yang hakiki yang mengadakan, karena aku (diri ini) bukanlah apa-apa dan bukanlah siapa-
siapa (Nol).
Maka sumber dari semua kehidupan, ilmu pengetahuan, bahkan agamapun berasal dari AKU HAKIKI bagi yang mampu
melebur kepadaNYA (Nol). Maka bahgialah bagi diri yang hina ini bila dikaruniai untuk lebur (Nol) kedalam samudera
Tauhid.
Setelah Allah menciptakan Adam, lalu segala Alam Dia pindahkan ke Adam agar mudah mengerjakan Pentajallian
diriNya.
.
Berikutnya, yang Dia sebut sebagai anak cucu Adam, dan semuanya bekerja dari dalam diri Adam..
.
1. Inilah Awal kosong Yaitu Awal Alam Insan yang disebut Alam Ahad atau Alam Dzat atau Alam Ghaibul Ghaib atau Alam
La Ta'yun, yang bagiNya belum berawal, belum berakhir, belum berdzahir dan belum berbatin, Dia hidup dengan
sendiriNya tanpa ada yang menghidupkan Nya, dan Dia memuji diriNya sendiri : HU.. HU.. HU..
Apa itu Alam kosong, Yaitu suatu bagian khusus di dalam jantung.
.
2. Lalu Dia di dalam kosong itu bertajalli menjadi titik satu atau Nuktah satu, Dia disebut Alam Wahdah atau Alam La
Ta'yun Awal atau Alam Nur Dzat, titik satu itu yaitu tik atau tikkullah atau detak jantung. Di dalam jantung yang Dia
memuji diriNya : HU AH
.
3. Lalu Dia yang bertajalli menjadi titik satu di dalam kosong itu bertajalli lagi menjadi titik dua atau Nuktah dua atau
Nafas keluar masuk yang disebut Alam Wahidiyah atau Alam Nur Muhammad dan Dia bernama Allah dan Dia memuji
diriNya : HU ALLAH
.
4. Lalu Dia yang bertajalli menjadi titik dua di dalam kosong itu bertajalli lagi menjadi Alif atau berdirilah diri batin atau
diri Rahasia yang disebut Ruh, dan Alamnya disebut Alam Ruh, ruh disebut diri rahasia bagiNya, dari gerak Alif itu maka
jadi A,A.. dari A,A jadi i,i.. dari i,i terbentuknya Ruh Kuddus yaitu Ruh Muhammad, dari Ruh Kuddus jadi pula U,U.. dari
U,U jadilah Ruhani yaitu Nyawa,
Adapun sebutan Ruhul Quddus itulah HU dan sebutan Ruhani itulah ALLAH.
.
5. Lalu Dia yang bertajalli menjadi Alif di dalam kosong itu bertajalli lagi menjadi Mada, Madi, Mani, Manikam.. yang
disebut Air Ma'al Hayat atau Sperma dan disebut Alam Mitsal atau Alam bapak.
.
6. Lalu Dia yang bertajalli menjadi Air Ma'al Hayat di dalam kosong bertajalli lagi menjadi segumpal darah dan disebut
Alam Ajsam atau Alam ibu.
Disinilah Dia bersekutu membentuk satu badan kasar yang nyata disebut Jasad atau Tubuh, maka kamil-lah Dia, diri
batin dan diri dzahir di ikat oleh Nyawa.
.
7. Lalu Dia yang bertajalli menjadi segumpal darah di dalam kosong itu bertajalli lagi dengan sempurna Ruh, Nyawa dan
JasadNya ke Alam Insan atau Alam kedzahiran dengan nyata dan Dia disebut Insan Kamil Mukamil, hidup dan nyata
dzahir dan batinNya.
.
KEPOMPONG TELAH SEMPURNA MENJADI KUPU-KUPU. .
.
Empat Martabat diatas disebut Martabat ketuhanan, diri dzahir ghaib pada diri batin.
Tiga Martabat kebawah disebut Martabat hamba, dan diri batin ghaib pada diri dzahir.
Maha suci Allah dari segala macam perumpamaan. Walaupun demikian di dalam Al Qur'an, keberadaan Wujud Allah
merupakan keberadaan Wujud yang paling Meliputi Segalanya. Setiap yang berwujud akan mempunyai Nama dan Sifat.
.
"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak
tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh
tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang
Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Mahamengetahui segala
sesuatu".
(QS. An-Nur : 35)
.
"(Cahaya itu menerangi ) rumah-rumah di dalamnya Allah berkenan untuk dihormati dan disebut Namanya dan
bertasbih disetiap waktu pagi dan petang"
(Qs.An-Nur : 36).
.
Keberadaan (kehadiran) Dzat yang meliputi segalanya disebut Wujud Idhofi, dinamakan juga bayangan.
Sesuai firman Allah :
"Apakah kamu tidak memperhatikan Allah memanjangkan bayang-bayang-Nya"
(Qs.Al-Furqaan : 45 ).
.
Agar Allah boleh menyatakan bayangan Dirinya Sendiri, maka Dia telah membuat cermin-cermin yang beraneka ragam
dari Dirinya Sendiri. Segala sesuatu yang ada di Alam semesta ini adalah merupakan cermin-cermin tersebut. Cermin
yang baik adalah cermin yang mempunyai dua sisi, yaitu sisi terang dan sisi gelap (sifat Jamal dan sifat Jalal).
Dalam hal ini ternyata manusia mempunyai sifat seperti cermin tersebut, karena manusiapun mempunyai dua sisi, yaitu
Qalbu sebagai sisi terang dan Jasmani sebagai sisi gelap. Semakin terang Qalbu, semakin jelas pula Qalbu menyatakan
Allah sesuai dengan Hadits Qudsi :
"Aku tidak boleh berada di bumi ataupun di langit, tapi aku boleh berada dalam hati seorang mukmin yang benar"
(HADITS).
.
"Di dalam setiap rongga anak Adam, Aku ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, di dalam dada ada qalbu, di dalam
qalbu ada fuad, di dalam fuad ada jantung, di dalam jantung ada sir, di dalam sir ada Aku tempat Aku menyimpan
Rahasia" …
(HADITS)
.
Setiap cermin tidak ambil bagian dalam pengamatan, cahaya yang terang benderang dan kegelapan cermin merupakan
alat pengamatan. Walaupun cerminnya beraneka ragam, namun Wajah Sang Pengamat Tetap Tunggal. Bila kemudian
cerminnya hancur luluh, Wajah Sang Pengamat Tetap Kekal Abadi ….
MUTAHAQQIQ
Mutahaqqiq ialah orang yang setelah Fana dalam Dzat turun kembali kepada kesadaran Sifat, seperti yang terjadi
kepada Nabi-Nabi dan Wali-Wali demi Melaksanakan Amanat Sebagai Khalifah Allah di atas muka bumi dan kehidupan
dunia yang wajib diuruskan.
Dalam kesadaran Dzat seseorang tidak keluar dari Khalwatnya dengan Allah SWT dan tidak peduli tentang keruntuhan
rumah tangga dan kehancuran dunia seluruhnya. Sebab itu orang yang demikian tidak boleh dijadikan pemimpin. Dia
mesti turun kepada kesadaran Sifat barulah dia bisa memimpin orang lain.
Orang yang telah mengalami kefanaan dalam Dzat kemudian disadarkan dalam Sifat adalah benar-benar pemimpin yang
dilantik oleh Allah SWT menjadi Khalifah-Nya untuk memakmurkan Makhluk Allah SWT dan memimpin Umat Manusia
Menuju Jalan yang diredai Allah SWT. Orang inilah yang menjadi ahli Makrifat yang sejati, ahli Hakikat yang sejati, ahli
Tarekat yang sejati dan ahli Syariat yang sejati, berkumpul padanya dalam satu kesatuan yang menjadikannya Insan
Rabbani. Insan Rabbani peringkat tertinggi ialah para nabi-nabi dan Allah SWT Mengkaruniakan kepada mereka
maksum, sementara yang tidak menjadi Nabi dilantik sebagai Wali-Nya yang diberi perlindungan dan pemeliharaan.
Ahwal (hal-hal) yang menguasai hati nurani berbeda-beda, dengan itu akan mencetuskan kelakuan amal yang berdeza-
beda.
Ahwal mesti difahami dengan sebenar-benarnya oleh orang yang memasuki latihan Tarekat kerohanian, supaya dia
mengetahui, dalam Amal yang bagaimanakah dia mendapat kedamaian dan mencapai maksud dan tujuan, apakah
dengan Sembahyang, Dzikir atau Puasa.
Dia mesti berpegang sungguh-sungguh kepada Amal yang dicetuskan oleh hal tadi, agar dia cepat dan selamat sampai ke
puncak.
KENALILAH DIRIMU
Yahya ibn Mu'adz Ar-Razi (w. 257 H) mengatakan : "Mungkin di antara kalian akan menemui orang yang berkata, Aku
sudah 20 tahun mencari Tuhanku, Maka katakan, hal itu adalah bohong! Sebab, selamanya, Tuhan tidak mungkin dia
temukan dalam jiwanya yang sempit"
.
Carilah dulu dirimu hingga kau benar-benar menemukannya, Jika kau telah menemukan dirimu, kau akan menemukan-
Nya, .
.
maka dari itu pahamilah jalan ini :
Alquran mengandung 6666 ayat, terhimpun dalam AL-FATEHA dan AL-Fateha pula terhimpun dalam
BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM dan
bismillahirrahmannirrahim terhimpun dalam Alif, sedangkan ALIF terhimpun dalam BA' dan pada Ba' terhimpun pada
titiknya
.
Pada titik inilah Awal mula semua kejadian bentuk huruf, mari kita memahami Rahasia huruf ini dengan pengertian kita
secara awam, Huruf adalah sebuah rumus yang pada mulanya tidak memiliki arti apa-apa, kemudian tersusun menjadi
sebuah KATA dan kata menjadi sebuah KALIMAT dari kalimat terkandung sebuah PENGERTIAN, dan pengertian itu
bukanlah sebuah kalimat, belum ada kesepakatan manusia mengenai rumusan huruf, huruf adalah sebuah artikulasi
yang timbul dari dorongan udara yang terhalang oleh pita suara pada tenggorokan, sehingga menghasilkan bunyi …
ADUH ,,,, bukan sebuah kalimat tetapi mengandung sebuah pengertian menunjukkan rasa sakit atau terkejut
.
Seandainya rumus-rumus itu tidak ada maka huruf, kata, kalimat pun tidak ada, akan tetapi walaupun rumus-rumus
huruf tidak ada, namun hakikat pengertian dalam diri manusia tetap ada
.
Anda akan menemukan bahasa yang sama pada diri manusia seluruh dunia yaitu bahasa jiwa, yang tidak berhuruf, tidak
bersuara, tidak bergambar
.
Maka benarlah jika demikian bahwa Alqur’an itu awalnya adalah bahasa wahyu (bahasa Allah) laa shautun wala harfun
tidak berupa suara dan bukan berupa huruf yang di-translate kedalam bahasa manusia yaitu bahasa Arab
.
Rasulullah hanya mengerti dengan jelas apa yang telah turun kedalam jiwanya, Bahasa Allah itu berupa ilham atau
wahyu, menurut kamus bahasa Arab dalam Munzid, ilham itu berarti memasukkan pengertian kedalam jiwa orang itu
dengan cepat
.
Dikehendaki dengan cepat, ialah dituangkan sesuatu pengetahuan-pengetahuan ke dalam jiwa dalam sekaligus dengan
tidak lebih dahulu timbul fikiran dan muqadimat-muqadimatnya, seperti binatang lebah, ketika menerima wahyu dari
Allah, binatang itu tidak mengenal huruf, akan tetapi mereka mampu menangkap ajaran Allah ketika Allah
menginstruksi-kan membuat rumah-rumahnya yang indah dan tersusun rapi dan cerdas
.
Pada Ummul Qur'an menyimpulkan inti ajaran Al-Qur'an :
Tentang masalah ketuhanan yaitu sifat Af'al dan Dzat Allah… Dialah Allah yang memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha
Penyayang Tidak ada yang berhak menyandang pujian kecuali Dia, Dia lah tempat segalanya bergantung Karena Dia
adalah penguasa alam semesta Kepada-Nya manusia memohon pertolongan dan petunjuk
.
Demikianlah kesimpulan maksud Ummul Qur'an, yaitu berserah dan menerima Allah serta bersandar kepada yang Maha
menguasai alam dan diri manusia, Berarti dari rangkaian ayat-ayat dalam Al fatihah adalah tertumpu pada huruf Ba'
(dalam tata bahasa Arab sebagai ba'sababiyah), artinya semua yang ada berasal dari huruf Ba' dengan sebab ismi (nama)
.
Kalau di pisah bi- ismi- Allah (bismillah) semua yang ada karena sebab adanya Asma, pada Asma terdapat yang memiliki
Asma yaitu Dzat, ini terangkum dalam arti titik, karena titik baru bersifat Kun (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu
.
Karena kun-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf berasal dari titik-titik yang
beraturan menjadi garis, garis menjadi bentuk atau wujud, Sedangkan dzat tidak berupa titik karena titik masih
merupakan sifat dari pada DZAT, artinya Kun Allah bukanlah DZAT, karena Kun (kalam atau wahyu) adalah sifat dari pada
Dzat, bukan Dzat itu sendiri, sehingga arti titik adalah akhir dari segala ciptaan, pada titik ini terkandung ide-ide yang
akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud para kaum sufi sebagai Nur Muhammad (cahaya
terpuji), karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat, dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka
jadilah semuanya
.
Hal ini juga terurai dalam filsafat yang menunjukkan arti hidup, diurai dalam makna yang berbeda, akan tetapi
mempunyai kandungan pengertian yang hampir mirip dengan uraian diatas
.
Syekh An Nafiri menguraikan masalah huruf ini dalam kitab Raaitullah (Aku telah Melihat Allah), Beliau dalam
pembahasan masalah hakikat juga menggunakan 'huruf' sebagai lambang segala sesuatu tercipta untuk mengungkapkan
bahwa dzat itu bukanlah sebuah apa yang bisa digambarkan, sebab segala sesuatu yang masih bisa digambarkan disebut
dengan huruf
.
Huruf dirangkai menjadi perkataan, dari perkataan menjadi pendapatan, pendapatan bersama dengan perkataan akan
menjadikan bilangan, Pendapatan disatukan dengan bilangan perkataan, dan bilangan perkataaan disatukan dengan
bilangan pendapatan menimbulkan kekuatan magis, dan atas dasar hukum peringatan hal yang demikian adalah masuk
dalam kekufuran, Hukum bilangan kata adalah hukum bantah-membantah (sengketa) yang satu berlawanan dengan
yang lain, hal mana membawa kepada kepiluan dan kecemasan, hal yang demikian adalah kemustahilan belaka dan
menjadikan ketegangan dan keguncangan
.
Asma (nama-nama) dan sifat-sifat dan Af'al (perbuatan-perbuatan) adalah hijab belaka atas Dzat ilahiat, Karena
sesungguhnya Dzat ilahiat itu tidak dapat menerima pembatas, Dzat ilahiyat itu berada pada tingkat ketinggian,
sedangkan pelepasan (penanggalan tajrid) dan Asma dan Ilahiyat adalah urut-urutan yang menurun, Asma dengan Dzat
Asmanya berdiri tanpa perbuatan
.
Kesimpulan dari semua keterangan diatas adalah:
Para sufi ingin memudahkan dalam pencaharian Tuhannya melalui firman dan ciptaannya… Secara berurutan terurai
sebagai berikut …Alam adalah firman Allah yang tak tertulis (ayat-ayat kauniyah), dan Al-Qur'an adalah ayat-ayat
kauliyah
.
Semua Alam Semesta tergelar atas Asma Allah (bismillah) Asma terkandung kehendak …
Kehendak terkandung dalam sifat…
Sifat terkandung dalam Af'al...
Af'al terkandung pada Dzat
.
Semua itu adalah hijab, karena Asma, Sifat, Af'al bukanlah Dzat itu sendiri, itulah yang dimaksud para sufi bahwa segala
yang tergambarkan adalah HURUF, dan merupakan hijab, dan Dzat berada dibalik TITIK … dzat tidak bisa digambarkan
oleh sesuatu, untuk mengetahui Dzat Allah harus menyingkirkan huruf dan titik, karena itu adalah hijab, Demikianlah
adanya
Jika Engkau yakin bahwa Engkau hanya akan sampai kepada AKU setelah lenyapnya semua keburukan Mu dan sirnanya
semua hasrat Mu, maka Engkau selamanya tak akan pernah sampai kepada-KU
.
Tetapi, jika AKU yang menghendaki Mu sampai kepada-KU, AKU akan menutupi sifat Mu dengan sifat-sifat-KU dan watak
Mu dengan watak-KU, AKU akan membuat Mu sampai kepada-KU dengan kebaikan yang AKU berikan kepada Mu, bukan
dengan kebaikan yang Engkau persembahkan kepada-KU
.
Engkau tak akan sampai kepada-KU sekalipun Engkau melakukan riyadhah (olah batin) dan mujahadah berusaha
menghilangkan aib dan semua keinginan yang tak layak bagi Mu, seperti keinginan untuk meraih kekuatan, kehormatan,
kekayaan, dan kekuasaan
.
Itu adalah sifat-sifat inti dan watak yang sudah melekat pada seorang hamba dan tak dapat terlepas darinya, Wushul
(sampai) kepada AKU adalah anugerah-KU yang AKU berikan kepada Mu, bukan karena usaha Mu sendiri
.
Hal ini pernah AKU isyaratkan dalam sebuah hadis Qudsi :
"Hamba-hamba-KU terus mendekatkan dirinya kepada-KU, dengan ibadah-ibadah sunnah sampai AKU mencintainya,
Dan, jika AKU mencintainya, AKU akan menjadi pendengarannya yang digunakannya untuk mendengar, AKU menjadi
penglihatannya yang digunakan untuk melihat, AKU menjadi tangannya yang digunakan untuk memukul, dan AKU
menjadi kakinya yang digunakan untuk berjalan"
.
Seorang wali tidak pernah sampai (wushul) kepada AKU selama dia memiliki Syahwat, keinginan, dan pilihan, Walaupun
AKU sudah memberi jalan baginya, dia tetap tidak akan sampai kepada-KU
.
Namun, jika AKU menginginkan untuk mendekatkan hamba itu kepada-KU, AKU-lah yang akan mengaturnya, yaitu
dengan menampakkan sifat-sifat-KU yang tinggi dan suci, sehingga akan menghilangkan sifat-sifat hamba-KU yang buruk
.
Saat itu, hamba KU tersebut tidak lagi memiliki keinginan dan pilihan, kecuali yang AKU pilihkan dan AKU inginkan
untuknya
.
inilah rahasia doa yang sering dilantunkan manusia didalam sholatnya, walaupun pada hakikatnya mereka tidak
mengetahui dibalik perkataan yang mereka lantunkan itu
.
SIRRULLAH adalah SIRNYA MUHAMMAD,
ALLAHU SHOMAD adalah RAHASIA ALLAH,
RAHASIA ALLAH itu ada pada RAHASIA MUHAMMAD
.
ALLAHU SHOMAD itu adalah hanya ALLAH TEMPAT BERGANTUNG (berhentilah engkau pada saat selesai mengucapkan
kalimah ini, kemudian berdoalah, mintalah engkau didalam hatimu apa-apa yang menjadi hajatmu, setelah selesai
berdoa maka selesaikanlah membaca surah Al-ikhlas itu hingga akhir)
.
Karena SESUNGGUHNYA AKULAH YANG MELIPUTI KEKOSONGAN DAN KETIADAAN DIRIMU ITU, maka INGATLAH KARENA
KEKOSONGAN DIRIMU ITULAH, dan KETIADAAN DIRIMU ITULAH, SINGGASANAKU
.
dan DISITULAH AKU BERSEMAYAM, BUKAN PADA JASAD MU, BUKAN PADA JIWAMU, BUKAN DI HATIMU, DAN BUKAN
JUGA PADA RUHMU
.
Betapa indahnya BAGI YANG MENGERTI, ingatlah APABILA NYATA KETIADAAN DIRIMU ITU, maka NYATALAH AKU YANG
ADA, oleh KARENA ITU matikanlah dirimu SEBELUM ENGKAU MATI
.
Maka SIAPAKAH YANG ADA SETELAH KEMATIAN DIRIMU ITU..? tidak lain ADALAH AKU ( AL HAQ) LAH YANG ADA....
Setelah AKU YANG ADA, maka SELAIN DIRIKU ADALAH hanya BAYANGAN, hanya KEKOSONGAN... dan sesungguhnya
AKULAH YANG MELIPUTI KEKOSONGAN DAN KETIADAANMU ITU
.
SELAMAT DATANG dalam SENANDUNG KEMATIAN MU, itulah makna ALLAHU SHOMAD, itulah MAKNA SURAH AL
IKHLAS, itulah MAKNA WUSHULNYA DIRIMU kepadaku
"Ber-iqra kepada Al-Quran menjadi kurang sempurna apabila hanya mengandalkan mata kasar Jika demikian halnya
maka Kasih sayang, cinta, kerinduan tak mungkin terbaca secara utuh, Inilah yang perlu kita renungkan.
Kebenaran tidak sama dengan kata-kata, dan kata-kata tidak akan cukup untuk mewakili kebenaran, oleh karena itu,
untuk sampai pada keutuhan pemahaman yang sempurna maka kita harus merasakan sendiri hingga sampai pada
tingkat keyakinan yang sebenarnya.
Begitu juga dengan ayat-ayat Al-Quran sebagai wahyu suci yang tersembunyi di balik keindahan tulisan dan bahasa Al-
Quran, Sederhanakan pemikiran dan perasaan, rahasia itu sedikit demi sedikit akan mengilhamkan jiwa.
.
dari huruf kemudian terangkum menjadi kalimat ajakan atau peringatan, kadang terdengar mesra, seperti kemesraan
orang tua kepada putra-putrinya atau kemesraan seorang kekasih kepada kekasihnya atau tegas setegas matahari di
padang pasir, itulah huruf-huruf tadi
.
Terjadinya huruf adalah dari titik-titik yang di padukan, titik-titik itulah komponen pembentuk diri, sederhananya
hakekat Al-Quran = Diri.
jadi... huruf-huruf yang dipakai sebagai pembuka surah seperti, Alif Lam Mim + Shod +Taha + Yasin adalah anugerah atau
Diri khusus bagi diri khusus
.
Pengetahuan yang tidak dapat dijangkau oleh AKAL, masih mampu dijangkau oleh HATI, Hati yang suci bersih
mengeluarkan cahaya-nya yang dinamakan NUR KALBU.
Nur Kalbu menerangi AKAL, dengan Cahaya Nur Kalbu ini, Akal dapat menyambung kembali perjalanannya dari stasiun
satu ke stasiun berikutnya.
Perjalanan Akal yang diterangi oleh cahaya Nur Kalbu mampu menyingkap perkara-perkarayang gaib, dan kemudian
beriman daripada-nya walaupun biasa-nya Akal manusia umum menafikan-nya
.
Terdapat perbedaan yang mendasar antara Akal biasa dengan Akal yang diterangi oleh Nur.
Akal biasa beriman kepada Allah SWT. hanya berdasarkan dalil-dalil yang nyata dan logika saja, sedangkan Akal yang
beserta Nur mampu menyelami kedalaman atau kebalikan dari yang nyata yaitu perkara gaib, dan beriman kepada Allah
SWT berdasarkan pengalaman tentang perkara-perkara gaib
.
Walaupun perkara gaib itu tidak dapat diterima oleh Akal biasa, tetapi Akal yang telah mendapatkan pancaran Nur ini
tidak sedikit pun ragu-ragu terhadapnya
.
Pengetahuan yang keluar dari pancaran atau pergerakan Nur ini dinamakan ilmu Hakekat, ilmu Makrifat, ilmu Rabbani,
ilmu… ilmu
.
Walau apa pun ISTILAH yang di-gunakan, ia adalah pengetahuan tentang Ketuhanan yang didapati dengan cara
mengalami sendiri tentang hal-hal ketuhanan, bukan menurut pembicaraan orang lain, dan juga bukan menurut
sangkaannya sendiri.
.
Hatilah yang mengalami hal-hal tersebut dan pengalaman ini dinamakan pengalaman rasa, zauk atau hakekat, Apa yang
dialami oleh hati tidak dapat dilukiskan atau dibahasakan, Lukisan dan bahasa hanya sekedar menggerakkan
pemahaman sedangkan hal yang sebenar-nya adalah jauh berbeda.
.
Jika hal pengalaman hati dipegang pada lukisan dan bahasa, maka seseorang itu akan menjadi Keliru, Jika lukisan dan
simbol diiktikadkan sebagai hal ketuhanan maka yang demikian adalah Kufur.
.
Ada dua golongan yang menguasai ilmu Hakekat dan Makrifatullah,
.
GOLONGAN PERTAMA adalah orang yang menguasai dengan terlebih dahulu, memasuki bidang pembelajaran tentang
Tauhid dan latihan penyucian hati menurut Tarekat Tasawuf.
Pembelajaran dan latihan yang mereka lakukan tidak membuka bidang hakekat secara otomatis, Ini membuat mereka
sekedar mengerti saja akan nilai dan kedudukan ilmu gaib yang sukar diperolehi itu.
Mereka hanya dapat belajar, melatih diri, kemudian menanti dan terus menanti, Jika Allah SWT berkenan maka di-
Anugrahkan Cahaya Nur yang menerangi hati si murid itu. Si murid itu pun akhirnya mengalami dan berpengetahuan
tentang hakekat, Pengetahuan yang diperoleh itu sangat berharga baginya, oleh karena itu dijaga dan dipelihara benar-
benar oleh-nya, bahkan untuk menceriterakan kepada orang biasa mungkin tak mau
.
GOLONGAN KEDUA adalah tidak melalui proses pembelajaran dan latihan seperti golongan pertama, Yaitu secara Laduni
(seperti Makrifatnya faraj dan zakar).
Golongan ini tiba-tiba saja dibukakan hakekat kepada mereka (hanya Allah SWT mengetahui mengapa Dia berbuat
demikian, tapi sesungguhnya ada alasanya bahwa inilah hal yang telah di-Amalkan oleh orang tua mereka yang
memahami pengetahuan ilmu Nisai).
Oleh sebab mereka memperoleh-nya dengan mudah maka mereka menyangkanya sebagai ilmu biasa, Lantaran mereka
memahaminya mereka menyangka orang lain juga biasa memahaminya, Sebab itu mereka biasa saja menceriterakan
ilmu tersebut di hadapan orang biasa.
.
Oleh karena ilmu ini tidak seperti ilmu biasa yang dapat diceritakan kecuali dengan ibarat, maka kemungkinan yang akan
timbul adalah :
.
1. Karena kebanyakan orang melihat latar belakang orang tersebut tidak mempunyai dasar agama yang kuat, bukan
orang alim bahkan cenderung "BIASA-BIASA" saja, maka mereka kurang menanggapinya
.
2. Kemungkinan ada juga orang yang mau menanggapi, tetapi tanggapan itu tertuju kepada ibarat bukan kepada yang di-
ibarat-kan
.
3. Atau mungkin sudah menjadi ke-BIASA-an orang pada umumnya yang hanya mau menanggapi kepada orang yang
bukan BIASA-BIASA
.
Syariat = Tanah = Tubuh = Jasman = Diri Terdiri = Nafas = Kaki
.
Tarekat = Angin = Nafas = Hati = Diri Terperi = Tanafas = Tangan
.
Hakekat = Api = Darah = Nyawa = Diri Sebenar diri = Amfas = Badan
.
Makrifat = Air = Rasa = Rahasia = Diri Tajjali = Nufus = Kepala
.
Maka Yang sebenarnya Diri itu Nyawa, yang sebenarnya Nyawa itu Muhammad, yang sebenarnya Muhammad itu Allah,
yang sebenarnya bernama Allah itu Sifat-sifat Allah, maka Sifat-sifat Allah itu berasal dari Dzatullah Ta'ala
.
(Maksudnya : Manusia = Muhammad = Allah = Dzat)
.
Waspadai hal ini : Bila mana kita mengatakan ALLAH itu adalah MUHAMMAD.. Bila mana Muhammad mengatakan
ALLAH itu adalah TUHAN
.
Ayat :
"AWWALU TAJLI DZATTULLAH TA'ALA BI SIFATIHI"
( Mula-mula timbul Dzat Allah Ta'ala kepada Sifatnya)
.
"AWWALU TAJLI SIFATULLAH TA'ALA BI ASMA IHI"
(Mula-mula timbul Sifat Allah Ta'ala kepada namanya)
.
"AWWALU TAJLI ASMADULLAHI TA'ALA BI AF'ALIHI"
(Mula-mula timbul nama Allah Ta'ala kepada perbuatannya)
.
"AWWALU TAJLI AF ALULLAHI TA'ALA BI INSAN KAMILUM BI ASMAI"
(Mula-mula timbul perbuatan Allah Ta'ala kepada Insan yang Kamil yakni Muhammad RasulNya)
.
"QOLAN NABIYI SAW AWWALUMAA KHALAKALLAHU TA'ALA NURI"
(Berkata Nabi SAW yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Cahayaku baru Cahaya sekalian Alam)
.
"QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALLAHU TA'ALA RUHI"
(Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Rohku, baru roh sekalian alam)
.
"QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALAHU TA'ALA QOBLI"
(Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Hatiku, baru hati sekalian alam)
.
"QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALLAHU TA'ALA AKLI"
(Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Akalku, baru akal sekalian alam)
.
"QOLAN NABIYI SAW ANA MINNURILAHI WA ANA MINNURIL ALAM"
(Aku cahaya Allah dan Aku juga menerangi Alam).
Dzikir Allah pada dirinya secara hakikat, tak ada dzikir "ALLAH" kecuali hanya "ALLAH" dan tak ada yang mengenalNya
selain DIA, tak ada yang berhak ditunggalkan kecuali hanya bagiNya, sedangkan DzikirNya pada DiriNya Sendiri adalah
firmanNya :
"Sungguh Dzikirnya Allah adalah (dzikir) Terbesar"
.
Dzikirnya Allah Yang Maha Agung nan Luhur pada DiriNya adalah Dzikir paling besar dan paling agung, paling sempurna,
dibanding dzikirnya makhluk kepadaNya
.
Adapun Ma'rifatNya terhadap DiriNya adalah seperti firmanNya :
"Dan mereka tidak mampu mengukur Allah sebagaimana mestiNya."
Allah Ta'ala-lah Yang Maha Mengenal kesempurnaan DzatNya dan keagungan SifatNya.
Selain Dia, tidak mampu, apalagi hanya sebagai makhlukNya, Bagaimana seseorang bisa mengenal salah satu sifat dari
Sifat-sifatNya?Sedangkan TauhidNya pada DiriNya, seperti firmanNya :
"Allah menyaksikan sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Dia."
.
Maka, Dialah Yang Maha Mengetahui dengan TauhidNya secara hakiki dan paripurna, Sedangkan tauhidnya makhluk,
hanya terjadi setelah TauhidNya pada DiriNya Sendiri, lalu kemudian melimpahkan dari Cahaya TauhidNya sedikit saja
pada para MalaikatNya yang yang diberi pengetahuan menurut kadar masing-masing
.
Apa yang sudah dibagikan kepada Makhluk adalah bagian menurut IlmuNya yang sudah ada sejak di zaman Azali, Maka
WujudNya dikenal melalui Cahaya TauhidNya, bukan dengan Dzat diri TauhidNya
.
Setiap orang yang mengenalNya senantiasa tidak mampu mengenalnya, sedangkan Ma'rifat itu ada di dalam Tauhid,
Karena Ma'rifat itu sifatnya langsung, yaitu pangkal Ma'rifat, Ibaratnya Ma'rifat langsung itu seperti lampu di dalam
Matahari dan menyebarnya Cahaya pada Matahari itu, Karenanya disebut sebagai Tauhid paling sempurna adalah
penancapan Tauhid dalam Akal
.
Kekuatan Akal menjadi faktor argumentasi dan penetapan bukti dalam hati, yang lebih berhak mandiri dalam rasa yaqin,
serta paling jelas menampakkan dalam argumen dan diskripsi yang berpadu dalam hati
.
Tak satu pun orang yang menemukan dengan bukti dari bukti-bukti langsung dirinya, dan mewujudkan hakikat dengan
benar serta kritik yang benar dibanding penemuan akalnya yang tanpa mengekor maupun tanpa skeptis, Sehingga tidak
ada lagi sangkaan dan keraguan
.
Sebab bertaklid dalam Uauhid itu akan jauh dari Anugerah, tidak berguna dan tidak bermanfaat, Sebab taklid itu sendiri
merupakan pengekoran jejak orang lain tanpa mengenal bukti, kenyataan dan dalil
Tak ada yang rela pada taklid kecuali orang yang pemahannya bodoh, keras wataknya, bebal pikirannya, bodoh dan hina,
terjauhkan dan terhijab, terdampar dan terabaikan dalam kerusakan,
Semoga Allah SWT melindungi Kita semua dari tirai sifat seperti itu, dan menjadikan kalian semuanya sebagai ahli
pengetahuan, pemahaman dan Hakikat serta Ma'rifat bersama anugerahNya
.
Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudry ra dari Nabi SAW, beliau bersabda :
Qalbu itu ada empat ;
"Qalbu putih susu yang didalamnya ada lampu yang memancarkan Cahaya, itulah Qalbu orang beriman,
Dan Qalbu hitam terbalik, itulah Qalbu orang kafir,
Dan Qalbu yang tertutup yang terikat pada tutupnya, itulah Qalbu orang munafiq,
Dan Qalbu yang bermuka dua, di dalamnya ada Iman dan kemunafikan,
Iman di sini ibarat tumbuhan sayur yang mengalirkan air yang bagus,
Sedangkan munafik di sini ibarat luka bernanah yang menimbulkan kuman,
Dari dua materi itu manakah yang lebih menang, maka hukumnya diberlakukan (apakah ia mukmin atau munafik)"
.
Sayyidina Ali Semoga Allah memuliakan wajahnya- ra :
"Qalbu putih susu adalah karena proses pemutihannya yang dilakukan melalui Zuhud di dunia dan menyingkirkan hawa
nafsunya, Sedangkan lampu yang memancarkan cahayanya adalah cahaya yaqin dimana rasa yaqin tampak jelas"
.
Sebagian sufi menegaskan Qalbu putih susu adalah pembersihan qalbu melalui tauhid dari segala bentuk keraguan,
kebimbangan dan taqlid, dan pengasingannya dari segala hal selain Allah SWT
.
Adapun qalbu yang terbalik adalah qalbu yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya (dan Allah membiarkan
sesat menurut IlmuNya), lalu Allah membalikkannya sehingga pandangan langsungnya terhadap ilmu tauhid terbalik,
dengan memandang kegelapan pemikiran dan kemusyrikan
.
Inilah yang dikatakan sebagaian 'arifin :
"Kegelapan paling gulita adalah kegelapan ilmu dan kebodohan terbodoh adalah kebodohan taqlid."
.
Qalbu yang tertutup adalah qalbu yang tertirai melalui kegelapan gulita kebodohan taqlid, jauh dari memandang
matahari Nubuwwah dan Tauhid
.
Allah SWT berfirman :
"Mereka berkata; "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganuti dan sesungguhnya kami orang-orang
yang mendapatkan petunjuk dengan mengikuti jejak mereka."
.
Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri melainkan
orang-orang yang hidup mewah di negeri itu mengatakan;
"Sesungguhnya kami dapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut-
pengikut jejak mereka." (Alz-Zukhruf : 23-24)
.
Dan bila ditanya pada mereka,
"Ikutilah apa yang yang telah diturunkan Allah…"
Mereka menjawab, "(Tidak), namun kami mengikuti apa yang telah kami dapatkan dari bapak-bapak kami."
.
Qalbu yang bermuka dua adalah qalbu yang penuh keraguan, mondar-mandir antara hawa nafsu dan cermin
pengetahuannya,dengan aib rasa aman dan aktifitasnya, Riya' sendiri adalah syirik, dan syirik itu menghapus amal, Riya'
terbesar adalah orang yang memamerkan iman
.
Allah SWT Berfirman : "Diantara manusia ada orang yang cukup membuatmu kagum ucapannya dalam hal kehidupan
dunia dan dipersaksikan kepada Allah atas apa yang ada di hatinya, padahal ia adalah penantang paling keras."
(Al-Baqarah : 204)
.
"Dan mereka tidak melakukan sholat melainkan mereka itu pemalas."
"Maka celakalah bagi orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai sholatnya, Yaitu mereka yang berbuat riya' dan
mencegah membayar zakat (menolong orang-orang miskin)."
(Al-Maa'un: 4-7)
.
Jika disimpulkan dimanapun posisi qalbu senantiasa berfungsi sebagai penegas, bukan perusak, Dikatakan, bahwa Qalbu
dalam kekuatan cahaya dan tauhidnya serta pancaran sinarnya, ibarat cahaya lampu, dalam lampu itu qalbu, Airnya
adalah akalnya qalbu, Sedangkan minyaknya merupakan tempat bagi pengetahuan qalbu yang merupakan ruhnya lampu
atau pelita, Dengan ilmu yang banyak maka tumbuhlah ruh al-yaqin, yang dikukuhkan dengan ruh dari yaqin itu sendiri.
.
Sedangkan sumbu lampu sebagai tempatnya iman, yang merupakan asal dan penegak iman yang melimpah darinya,
Maka dengan kadar beningnya kaca lampu yang merupakan qalbu yang bersih, muncullah warna air yang merupakan
akal penguat, Dan menurut kadar beningnya minyak, jernih dan meresapnya yang melebar yang merupakan ilmu, maka
memancarlah Cahaya An-Nuur yang merupakan tempatnya Iman dalam potensinya ketika Zuhud, takut dan
pengghormatan kharismaNya
.
Sedangkan dengan cahaya api yang menerangi nafsu, ibarat ilmu dalam materi ketaqwaan, wara' dan Ma'rifat, serta
hilangnya hawa nafsu serta syahwat, Maka ilmu menjadi tempat bagi tauhid, sehingga orang yang bertauhid mandiri
dalam tauhidnya menurut kadar tempatnya, Tawakal sebagai aktifitas qalbu, tauhid adalah ucapan qalbu, dan majlis
tertinggi, paling mulia adalah duduk disertai tafakkur di medan tauhid
.
Sepanjang qalbu meluas bersama ilmu, ia akan zuhud di dunia, lantas hawa nafsu, ambisi, imajinasi dan angan-angan
jadi sirna, Imannya semakin tambah dan tauhidnya jadi sempurna, Dikatakan pula, Qalbu itu seperti istana, dan dada
seperti kursinya, Maka dada meluas dengan pengetahuan iman, melebar dengan cahaya yaqin, jadilah kursi, yang
meluas ilmunya secara dzohir di alam nyata, dan secara batin di alam malakut di dalam dirinya dan lainnya
.
Maka jadilah aliran yang melimpah dalam kema'rifatannya, berjalan penuh dengan kontemplasi nan beradab dengan
akhlaq paling luhur dalam Sifat-sifatNya,
Sebagaimana riwayat dari Allah SWT yang berfirman (dalam hadits Qudsy) : "HambaKu senantiasa bertaqarrub
kepadaKu dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya, Maka bila Aku mencintainya, Akulah
Pendengarannya yang dijadikannya mendengar."
.
Bila qalbu telah penuh dengan tauhid,
maka qalbu jadi istana (Arasy), dengan sendirinya bersih dari sifat-sifat manusiawi, yang dimuliakan dengan Sifat-
sifatNya yang Luhur di tempat yang Tinggi,
sedangkan Ma'rifatnya membubung di tempat paling rendah, Pandangannya jadi sempurna dengan cahaya Ismu Dzat
(Allah), kedudukannya menjadi agung seagung Arasy dibanding makhluk-makhlukNya
.
Ia berakhlaq dengan Akhlaq Allah SWT, Asamul Husna jadi sifat dan karakternya, Jadilah ia lebur dalam hakikat fana
dalam musyahadahnya kepada Yang Di dzikiri, bahkan fana dari dzikirnya sendiri, lalu ia dikembalikan kepada makhluk
dengan membawa rahmatNya
.
Mengajak kepada makhluk menuju Allah Ta'ala bersama Allah SWT Sebagaimana dalam hadits Qudsy :
"ArasyKu dan KursiKu dan Langit-langitKu tidak ada yang memuatKu, Dan hanya hati hambaKu yang mampu
memuatKu."
.
Makna dari memuat di situ adalah manifestasi tauhid dan iman, ilmu dan ma'rifat, yaqin, cinta dan keikhlasan, sebagai
anugerah dan keistemewaan dari Allah SWT, Bukan yang dimaksud "memuat" itu adalah sesuatu yang terhampar dalam
khayalan, penempatan (hulul), indera dan hukum logika semata, semoga saja tulisan ini berguna untukmu dan untuku.
"Dan Manusia Bertanya Kepadamu Tentang Ruh.. Katakanlah Ruh Itu Termasuk Urusan Tuhanku, Dan Tidaklah Kamu
Diberi Pengetahuan Melainkan Sedikit"
(QS. Al-Isra : 85)
.
Selanjutnya Allah menjelaskan dalam ayat lainnya :
"Apabila Telah Kusempurnakan Kejadiannya Dan Ku tiupkan RuhKu, Maka Hendaklah Kamu Tersungkur Sujud
Kepadanya".
(QS. Shad : 72)
.
Karena itulah, dalam proses penciptaan Adam as, setelah ditiupkan Ruh-Nya, Malaikatpun Sujud kepadanya.
.
"Dan ingatlah ketika Kami berfirman Kepada Para Malaikat, "Sujudlah Kamu Kepada Adam, Maka Sujudlah Mereka
Semua Kecuali Iblis ; Ia Enggan dan Takabbur dan ia Adalah Termasuk orang-orang yang kafir".
(QS.Al-Baqarah : 34)
.
Sujudnya Malaikat kepada Adam (manusia), karena dalam diri manusia yang telah disempurnakanNya sebenarnya
mengandung Dzat Tuhan atau "Energi Ilahiyah" Yaitu yang disebut "Ruh-Ku" dalam surat Shad ayat 72, bukan kepada
sifat kemanusiannya. Kita sebagai keturunan Adam as juga diberikan Ruh-Nya.
Ruh yang diturunkan Allah kepada tanah yang diberi rupa adalah berasal dari tiupan Ilahi yang suci, yang membawa misi
memelihara serta mengendalikan bumi (khalifah).
Namun, ketika pikiran dan perasaan manusia, mengikuti bisikan qalbunya yang sakit serta hawa nafsunya yang tidak
terkendali, maka "unsur yang sangat mulia" itu mulai terbungkus, sehingga kualitas insan mengalami degradasi.
Akhirnya kesadaran dirinya jatuh kedalam lumpur tanah, sehingga ruh suci itu tampak gelap dan tidak bersinar. Ia tidak
mampu mengendalikan tubuhnya, sehingga yang mengendalikan tubuhnya adalah setan. Tinggallah kini, Ruh tak dapat
berbuat apa-apa.
Setanlah yang menggantikan kedudukan nurani sebagai pengendali pikiran, perasaan, dan bathin manusia.
Dengan demikian, yang mengendalikan pikiran dan tubuh bukan kesadaran Jiwa, akan tetapi dorongan-dorongan seperti
rasa lapar, rasa haus, rasa ingin berbuat maksiat, rasa marah, dan malas.
Semua itu timbul karena aktivitas tubuh.
.
"…Tetapi Dia Cenderung Kepada Dunia dan Menurutkan Hawa Nafsunya Yang Rendah, Maka Perumpaannya Seperti
Anjing"
(QS. A’Raf : 176).
.
Inilah yang dinamakan Jiwa yang mengikuti Nafsu binatang.
Pada kondisi seperti inilah Ruh berada dilubuk hati yang paling dalam, seolah Ruh berada jauh didasar sekali. Ini
menunjukkan Ruh tidak dapat melakukan tugasnya sebagai utusan Allah, yang mengatur anggota tubuhnya dengan sinar
keIlahian untuk menata kehidupan sesuai dengan fitrah ilahi.
Secara hakekat, Ruh suci inilah Alqur'an sejati yang tidak tertulis dengan tinta dan tidak berupa suara, sehingga
keabadian firmanNya tetap terjaga karena tersimpan dalam kalam yang suci…..
.
"Sesungguhnya.. Al Quran Itu Adalah Ayat-Ayat Yang Nyata Di dalam Dada Orang-orang yang diberi ilmu dan tidak ada
yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim"
(QS : Al-Ankabuut 29:49)
.
Manusia harus berjuang menemukan kembali unsur yang akan menjadikannya sebagai makhluk yang paling mulia di
Alam Semesta. Jika manusia belum mengenal ruhnya, kedudukan manusia sama seperti hewan, yang memiliki kesadaran
jiwa yang rendah.
Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah
seperti binatang ternak, atau bahkan lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu.
(QS.Furqan : 44)
.
Pada kondisi ini sifat-sifat manusia sangat didominasi oleh sifat-sifat hewani, yaitu : makan, minum, tidur, seks dan
egois. Dominasi ego dan nafsu sangat kuat mempengaruhi kehidupan manusia. Ego adalah produk pikiran (alam akal).
Manusia dengan kesadaran rendah masih belum mampu melakukan kontrol terhadap panca indera yang dimilikinya,
sehingga dia pun tidak dapat melakukan kontrol terhadap egonya.
Apabila hati telah dikuasai Ego, maka dapat dipastikan manusia tersebut tidak akan dapat mendengar suara Rabbnya.
Suara/Petunjuk Allah hanya dapat didengar atau diketahui manusia melalui alam rasa (hati nurani). Karena itu, pada
kenyataanya banyak manusia yang hatinya telah diselubungi oleh ego beranggapan bahwa suara ego tersebut adalah
suara/petunjuk Tuhan yang diberikan pada dirinya.
.
Kekeliruan manusia yang menganggap ego sebagai petunjuk Allah akan timbul akibat sebagai berikut :
1. Munculnya sifat serakah, mau menang sendiri, merasa paling suci, sombong dll.
2. Hatinya tidak akan merasakan tenang dan damai. Karena ego tidak mengenal batasan cukup, hingga hidupnya selalu
dipenuhi dengan kecemasan.
3. Merasa hidupnya selalu dipenuhi oleh berbagai masalah, bahkan rahmat Allah pun seringkali dirasakan sebagai
masalah, dan sulit untuk bersyukur pada kehendak Allah SWT. Pikiran dan perasaannya selalu dihantui oleh rasa takut
yang tak berkesudahan, takut ditinggal oleh Tuhan-tuhan palsu yang telah hidup dalam hatiNya.
.
Manusia yang Ruh-nya masih terselubung (masih rendah kesadarannya), melaksanakan ibadah hanya karena mengejar
pahala, menggapai surga dan takut akan neraka. Seluruh pelaksanaan ibadah dilaksanakan hanya terbatas pada
pelaksanaan hukum-hukum, rukun, dan belum menyentuh maknanya. Karena itu, kebanyakan manusia yang
berkesadaran rendah pada akhirnya, disadari atau tidak, akan menjadikan hukum-hukum syariat sebagai tuhan-tuhan
palsu dihatinya "yang mereka sembah sebenarnya adalah ajarannya bukan Allah SWT sebagai pencipta dan pemilik
ajaran-ajaran itu sendiri".
.
Kebanyakan manusia tidak menyadari bahwa beribadah sebenarnya bukanlah bertujuan mengejar pahala, tetapi sebagai
training/latihan untuk mencapai derajat taqwa atau kesejatian diri yang sesungguhnya, sehingga menjadi manusia yang
mampu menjalankan hidup didalam pimpinan Ruh yang hidup.
Untuk dapat meningkatkan kualitas kesadaran rendah menjadi kualitas kesadaran yang lebih tinggi, maka yang pertama
kali harus dilakukan adalah menurunkan dominasi ego yang ada dalam diri kita.
.
Apabila ego sudah tidak menguasai hati, maka suara hati merupakan suara/petunjuk dari Allah, dapat didengar dengan
jelas. Selanjutnya, yang bertindak sebagai pengendali tubuh adalah jiwa yang berserah kepada Allah (mukhlisin).
.
Allah menggambarkan, setan pun tidak mampu menjangkau keadaan jiwa yang berserah diri kepada Allah :
"Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara
mereka"
(QS Shad : 82-83)
.
Jelas sudah Ruh merupakan pimpinan bagi Jasad dan Jiwa.
Lalu sudahkah hidup kita dipimpin oleh Ruh yang hidup ? Maka penyingkapan misteri Ruh merupakan langkah Awal yang
harus kita lakukan.
Lalu bagaimana caranya membuka Hijab atau Tabir Ruh ?
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menyibak Hijab Ruh. Terapi Istighfar , suatu lembaga kajian hikmah dan
dzikir yang menggiring ummat untuk memiliki kesadaran akan pentingnya Ruh suci, yang merupakan Dzat Tuhan yang
ada pada diri kita sebagai pemimpin Jasad dan Jiwa dalam menjalankan hidup dan kehidupan.
.
Pada tahap Awal, Ruh suci (Dzat Tuhan) yang terhijab dalam selubung Qalb dan Nafs harus dibuka tabirnya, membuka
hijab versi Terapi Istighfar diistilahkan dengan sebutan "waris" dengan terbukanya Tabir Ruh, maka Ruh akan kembali
menjalankan fungsinya sebagai "Unsur yang mulia" yaitu bersifat Energi Ilahiyah. Energi Ilahiyah ini bukan saja berfungsi
sebagai "Dzat hidup", namun juga sebagi energi yang memberikan kehidupan.
pada tahap selanjutnya, Energi Ilahiyah ini kemudian diselaraskan dengan energi Alam Semesta (energi sunatullah).
.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah membuka Tabir Ruh adalah :
1. Membantu menyelaraskan alam akal dan alam rasa lewat praktek dan latihan di Terapi Istighfar.
Apabila alam akal dan alam rasa telah terbiasa dalam keadaan selaras, maka prilaku seseorang tidak lagi
dikuasai/dikontrol oleh ego.
2. Sebagai problem solving, dimana energi ilahiyah (Dzat tuhan) dalam diri dapat digunakan untuk upaya pengobatan
bagi diri sendiri maupun orang lain, secara lahir maupun bathin.
3. Meningkatkan kekhusyu'an dalam beribadah.
4. Membersihkan hati sebagai tempat bersemayamnya Dzat Allah ada pada tubuh manusia melalui praktek/latihan
(lewat dzikir, meditasi, khalwat, dll) Hal ini akan meredam timbulnya sifat-sifat negatif manusia.
5. Menambah tingkat keimanan kepada Allah, dengan belajar dan terus belajar berserah diri kepadaNya lewat pasrah,
ikhlas dan syukur. Senang, susah, suka, duka, rindu dan cinta, bukan karena dirinya, bukan pula karena dunianya, tetapi
semuanya Lillahi Ta'ala (karena Allah).
.
Namun semua manfaat tersebut tidaklah serta merta didapat begitu saja setelah Ruh dibuka tabirnya, melainkan semua
itu butuh proses dan juga izinNya.
.
Katakanlah :
Wahai Tuhan Yang Mempunyai Kerajaan
Kau Beri Kerajaan Kepada Orang Yang Engkau Kehendaki
Dan Kau Cabut Kerajaan Dari Orang Yang Engkau Kehendaki
Kau Muliakan Orang Dari Orang Yang Engkau Kehendaki
Dan Kau Hinakan Orang Yang Engkau Kehendaki
Ditangan Engkaulah segala kebaikan Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu
Engkau Masukkan Malam Kedalam Siang
Dan Engkau Masukkan Siang Kedalam Malam
Engkau Keluarkan Yang Hidup Dari Yang Mati
Dan Engkau Keluarkan Yang Mati Dari Yang Hidup
Dan Engkau Beri Rizki Kepada Siapa Yang Engkau Kehendaki Tanpa Perhitungan
Mudah-Mudahan Kami Termasuk Orang-Orang yang Kau Sukai Aamiin Ya Rabb…
.
Allahu Akbar (3x)… Lillahi Ta'ala Terapi Istighfar untuk memperbaiki syahadatnya, dan membuka hijab Ruh-nya, agar
Ruh-nya menjadi pemimpin bagi jasad dan jiwanya dan menjadi manusia yang mampu menjalankan hidup didalam
pimpinan Ruh yang hidup, untuk mencapai Ma'rifatNya.
HAKIKATNYA DIRIMU
Sadarilah bahwa ALLAH itu hanya sekedar Nama Tuhan, bukan Tuhan, tanpa Engkau sadari Diri-mu serta Unsur Tubuh-
mu 100% telah Mensifati Tuhan dan bahkan menjadi Tuhan namun Engkau tidak menyadarinya kalau Engkau itu Tuhan
dan bahkan Engkau nyaris tetap berkeyakinan bahwa engkau itu bukan Tuhan dan tidak memiliki sifat Tuhan, Disinilah
tuhan dengan Ilmu sifatNya mampu merenggut Jiwa-mu
.
Jika sudah seperti itu maka Waspadalah, Hidup di dunia ini Jangan Ceroboh dan Gegabah Sadarilah Diri-mu itu adalah
Haqq Dan Yang Haqq itu adalah Diri-mu, karena Puncak Ilmu yang Sempurna itu seperti Api berkobar hanya Bara dan
Nyalanya, Ketauilah Wujud-mu sebelum Api Menyala Dan sesudah Api Padam Karena Engkau serba diliputi Rahasia
.
Pahamilah Dirimu Yang Asal, Yang datang dari 'Adam (tidak ada),
dengan demikian perintah "KUN" atau 'Jadilah' bukan diarahkan kepada 'Adam tetapi adalah kepada 'Ayan Saabitah
yaitu bakat-bakat peribadi-mu sendiri yang Asal, Yang nampak pada Zahir-mu itu adalah sementara dan tidak kekal,
Hakikat 'Adam tidak boleh ditukar menjadi Wujud dan sebaliknya
.
Ahli-ahli Sufi mengatakaan yang diperintahkan itu mestilah ada atau Wujud untuk menerima perintah itu dan ini ialah
A'yan dalam pengetahuan yaitu bakat dalam batin
.
Menurut Sheikh Muhibuddin Ibn Arabi yang mengatakan Makhluk itu tidak ada, yang ada itu HUWA HUWA (DIA DIA),
Sheikh Al-Akbar juga mengatakan Wujud tidak lebih daripada satu, Yang satu itu jua menzhohirkan kepada diriNya
dengan diriNya, Seperti Air menzhohirkan kepada dirinya dengan rupa Es secara pembatasan, Apabila dalam keadaan
fana bentuk atau pembatasan hilang, Yang Mutlaq tinggal dan menjadi "HUWA HUWA"
.
Misalnya besi dan api, Besi menjadi api sementara, api tetap api dan besi tetap besi, Apabila ombak reda, laut tetap
tinggal,
Firman Allah yang bermaksud :
"Allah adalah Allah dan tidak ada apa pun besertanya".
"Allah sekarang adalah seperti Allah dahulu jua"
.
Apabila buih berpecah, Air tetap tinggal seperti dahulu juga, Buih itu pada Hakikatnya adalah Air juga, Rupa atau bentuk
itu adalah pada Zhohir saja tetapi Wujudnya tidak ada, Air sekarang seperti Air yang dulu jua.
"Yang lain adalah tidak lebih dari hanya nama pada fikiran saja"
.
Oleh yang demikian, semua nama (ASMA) adalah Penzhohiran (manifestasi) daripada satu Hakikat, Kadang-kadang
Hakikat itu lautan, kadang-kadang buih, kadang-kadang es, dan kadang-kadang salju, kadang-kadang Allah, kadang-
kadang Makhluk 'benda', Nama itu banyak dan yang dinamakan itu adalah SATU jua
.
Filosuf dan Mutakallimun
mengatakan bahwa kesan atau akibat perbuatan Allah tidak ada penzhohiran tanpa bentuk-bentuk atau rupa-rupa yang
dizhohirkan, Kenyataan ini menunjukkan satu kecacatan dalam Uluhiyah (Esa Dalam Ketuhanan).
Oleh itu, bentuk-bentuk itu adalah dirinya sendiri pada zhohirnya dan adalah hakikat-hakikatnya, DIA tidak bergantung
kepada "YANG LAIN" untuk penzhohiranNya.
DEKATKANLAH DIRIMU
Rasa itu adalah rahasia, dimanakah rasa, seperti apakah rasa itu?,,, Ku-umpamakan seperti gula dan manisnya, lihatlah
manis itu ada dimana?
Pada awalnya engkau semua akan mengira bahwa manis itu adanya didalam gula, itu tak bisa disalahkan sebab memang
kemampuanmu menangkap masih berada pada level itu saja.
Makin dalam ditelusuri, maka akan disadari ternyata manis itu adanya dilidah penikmat bukan ada di gula, pemahaman
seperti itu juga tak bisa disalahkan, sebab kapasitas penangkapanmu masih disitu saja.
Makin dalam lagi, ternyata rasa itu adanya diotak, karena otaklah yang memproses dan mengenali dan membedakan
setiap rasa.
Pemahaman seperti itu pula tak bisa disalahkan karena memang kapasitasnya berada disitu saja.
---------------
Makin dalam lagi, ternyata rasa itu adanya didalam akal fikiran kita sendiri
Makin dalam lagi, ternyata rasa itu adanya didalam hati kita sendiri
Makin dalam lagi, ternyata rasa itu adanya dalam nurani diri pribadi
Makin dalam lagi, ternyata rasa itu "TIDAK PERNAH ADA" adanya hanya AKU
---------------
Makna AKU adalah ucapan simbolik bagi kalangan pelaku rohani yang mencapai pengalaman puncak spiritual.
AKU adalah sebagai ungkapan untuk menjelaskan tentang hakekat Tuhan Secara hirarkhis ontologis.
Tuhan sebelum menciptakan alam semesta beserta isinya, dia adalah AKU, seperti itulah rasa, ia menjadi rahasia yang
berlapis-lapis, dalam lapisan-lapisan rasa terdalam.
---------------
fahamilah hal berikut ini :
Aku tidak ada, yang ada hanya Allah, Allah tidak ada, yang ada hanya yang maha ada, yang maha ada tidak ada, yang ada
hanya sejatinya, sejatinya tidak ada, yang ada hanyalah Aku
---------------
Subhanallah, Hayati dan Renungkanlah, Mohonlah petunjuk dari Allah, Hanya Dialah yang bisa menghantarkan RASA ini,
setelah Hamba mengembalikan semua Kepadanya, Jangan sampai Terlihat adanya Diri, Maka MASUKLAH PADAKU
SEORANG DIRI
---------------
Hendaklah engkau bekerja tanpa melihat pekerjaan itu, Hendaklah engkau bersedekah tanpa memandang sedekah itu.
Engkau melihat amal perbuatanmu walau baik sekalipun, tidak layak bagi Ku untuk memandangnya, maka janganlah
engkau masuk kepada Ku dengannya.
Sesungguhnya jika engkau datang kepada Ku berbekal amal perbuatanmu, maka akan Ku sambut kedatanganmu dengan
penagihan-penagihan dan perhitungan.
Dan jika engkau mendatangi Ku dengan ilmu pengetahuanmu, maka Ku sambut dengan tuntutan,
Dan jika engkau mendatangiku dengan makrifat, sambutan Ku adalah Hujat, sedang hujat Ku lebih utama dan lebih
seharusnya
---------------
Hendaklah engkau singkirkan ikhtiar (memilih), niscaya pasti Aku singkirkan tuntutan.
Hendaklah engkau lepaskan ilmu pengetahuanmu, amal perbuatanmu, makrifatmu, sifatmu, namamu dan dari segala
yang nyata, supaya dengan demikian engkau bertemu dengan Ku seorang diri
---------------
Bila engkau menemui Ku, dan ada di antara Ku dan antaramu sesuatu dari kenyataan-kenyataan itu, sedangkan Aku-lah
yang menciptakan segala yang yang nyata, Aku lebih dahulu menyingkirkan daripadanya, demi cinta.. guna
mendekatimu, maka janganlah engkau membawa kenyataan-kenyataan dalam menemui Ku, jika masih saja demikian
halmu, maka tiada kebaikan daripadamu.
Jika engkau mengetahui di kala engkau masuk kepada Ku, pastilah engkau akan memisahkan diri dari para Malaikat,
sekalipun mereka itu saling bantu-membantu kepadamu, karena keenggananmu maka hendaknya jangan ada lagi
penolong selain Ku.
Jangan engkau melangkah ke luar dari rumahmu tanpa mengharapkan keridaan Ku, karena Aku-lah yang bakal
menunggumu dan menjadi petunjukmu.
Temuilah Aku dalam kesendirianmu, sekali atau dua kali sehabis menyelesaikan pekerjaanmu, niscaya Ku jaga malam
dan siang hari mu, Ku jaga pula hatimu, Ku jaga pula urusanmu, juga kemauan kerasmu
---------------
Tahukah engkau bagaimana hendaknya engkau datang menjumpai Ku seorang diri?
Hendaknya engkau melihat tibanya Hidayah Ku kepadamu, karena kemurahan Ku bukan karena amalmu engkau
memperoleh pengampunan Ku dan bukan pula oleh ilmu pengetahuanmu.
Serahkanlah kembali kepadaku buku-buku ilmu pengetahuan, dan catatan-catatanamalmu, niscaya Ku buka kedua
tangan Ku, Ku terima dan Ku buahkan dengan keberkahan Ku dan Ku lebihi dengan kemurahan Ku.
---------------
DAN INGATLAH BAHWA, Barang siapa yang sering duduk bersama DELAPAN orang kelompok manusia ini, maka Allah
akan memberinya delapan perkara yaitu :
.
1. barang siapa yang suka dan sering duduk bersama dikalangan orang-orang KAYA, maka Allah SWT akan menambahi
CINTAnya kepada DUNIA, SEMANGATnya untuk mendapatkan DUNIA dan KERAKUSANnya untuk mengejarkan DUNIA
.
2. barang siapa yang suka dan sering duduk bersama orang-orang MISKIN, maka Allah SWT akan menambahi perasaan
EHSANnya, SYUKURnya dan REDHOnya atas pemberian Allah SWT
.
3. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan para PEMIMPIN atau RAJA, maka Allah SWT akan menambahi
perasaan SOMBONGnya, ANGKUHnya, EGOnya dan KERAS-HATInya
.
4. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan kalangan kaum PEREMPUAN-PEREMPUAN, maka Allah SWT akan
menambahi KEGILAANnya, KEBODOHANnya, NAFSUnya dan SYAHWATnya
.
5. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan ANAK-ANAK KECIL, maka Allah SWT akan menambahi LALAInya,
KEALPAANnya dan GURAUAN-SENDAnya
.
6. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan orang-orang FASIK, maka Allah SWT akan menambahi KEBERANIAN
BERBUAT DOSA, KEMAKSIATAN serta mendorongkan dirinya untuk berbuat DURJANA (maksiat) kemudian HATI-mati
yakni menunda-nunda akan TAUBAT
.
7. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan orang-orang SOLEH, maka Allah SWT akan menambahkan perasaan
CINTAnya kepada IBADAH juga kepada AMALAN-AMALAN KETA'ATAN
.
8. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan golongan para ULAMA, maka Allah SWT akan menambahkan ILMU,
KETAQWAAN, KEIMANAN & perasaan tidak cintakan dunia
Meski pun kita berbeda-beda Suku dan Bangsa dan berbeda-beda Pulau Tumpah Darah, tapi Asal kita Tetap Dari Pada
Yang Satu datangnya dari Allah,
Muhammad tempat yang di lalui,
Bapak kita adalah Tarekat Zahir Tempat Pembawa Biji
Dan Ibu sebagai Tanahnya tempat Tumbuhnya Biji, tempat Pecahnya Tauhid
Awal datangnya dari Allah, Awal Kejadian Alam dan Isinya dari Nur Muhammad,
Adam Sebagai Pembawa Bibit,
Siti Hawa tempat Tumbuhnya Biji.
Bila Bibit Jagung di Tanam Maka Yang Tumbuh Akan Tetap Jagung,
Bila Bibit Adam Yang di Tanam Maka Yang berkembang biak adalah cucu Adam, keturunan Adam Yaitu laki-laki dan Siti
Hawa sebagai Perempuan, Bapak dan Ibu kita,
Maka bertebarlah Manusia di Bumi Allah ini,
.
Maka Empat yang di atas adalah Awalludin Makrifatullah
"Awal Agama Mengenal Allah"..
Maka Sempurna Agama itu bertiang kan Yang Empat :
Iman, Islam, Tauhid, dan Ma'rifat
Siapa pun kita tidak boleh menyakiti orang lain
.
Karena kita Adalah Satu, Sakit Rasanya di kita Maka Sakit Juga Rasanya di Orang Lain, Inilah Yang harus kita jaga supaya
kita menemukan Muara dari lautan ilmu Ahaddiyah, sebagai kitab induk yang nyata tersusun lembar demi lembar pada
Diri, Disinilah kita berguru kepada Alam yang terkembang
Sedangkan Al-Qur'an yang di Wahyukan Allah Ta'ala kepada Nabi Muhammad SAW Adalah Penuntun atau Pedoman
Petunjuk bagi Manusia Dunia dan Akhirat,
WAL AWWALU WAL AKHIRU
Awalnya Muhammad yang menjadikan Alam Semesta dan Isinya dan Akhir Muhammad adalah penutup Nabi dan Rasul
.
Dengan Ilmu kita Mengenal Diri,
Dengan Ilmu kita Memagar Diri,
Dengan Ilmu kita Membenahi Diri,
Dengan Ilmu Pula kita Membela Diri
.
Jika sudah nyata terbangkitnya Muhammad dalam Diri kita sebagai Perwujudan Kelakuan yang Terpuji maka jangan di
tinggalkan hukum Syari'at, kerjakan yang Fardhu dan yang Sunat
Tidak sempurna batin tanpa Syari'at dia harus seiring dan seperjalanan,
.
Adapun kecintaan kepada Sholat supaya kita tergugah hatinya untuk mengerjakan yang Fardhu maka cobalah
mengamalkan Amalan ini.
Meskipun kita tidak bisa Naik Haji bagi yang tidak mampu tapi secara Batin dan Hakikat sama juga kita sudah
Memi'rajkannya di Mekkah di dalam Sholat
.
Yang pertama sekali sebelum masuk Waktu Adzan Di setiap Waktu Sholat fardhu manapun Sebaliknya kita sudah
mengambil Wudhu' dan duduklah di tikar Sembahyang sambil mendengarkan Adzan kita Menunggu Panggilan Allah, dan
bukan Allah menunggu Panggilan kita,
Ucapkan Kalimatnya sambil menengadahkan telapak tangan seperti kita berdo'a :
"ALLAHU RABBI BAITUL ARASY NABI WALQUR'ANA IMAMI KIBLATI LILLAHI TA'ALA"
Lalu sapukan kedua telapak Tangan ke Wajah Dan dengarkan Adzan nya sampai selesai, Setelah azan selesai maka
berdirilah ..
.
Sebelum kita membaca lafazd niat Sholat Usalli, Maka Ucapkanlah do'a berikut dengan suara lembut dan jangan di
dengar orang..
"ASSALAMU'ALAIKUM HAI BAITULLAH WA'ALAIKUMUSSALAM KANA DZAT ALLAH, ADAM BERDIRI, NUR MUHAMMAD
SEMBAHYANG"
lalu sambunglah dengan lafazd Usallinya sesuai dengan nama sholatnya setelah itu angkat lah takbir "ALLAHU..AKBAR"
.
Di saat kita sedang duduk dalam sholat pas kalimat
"ASYHADU ALLA ILLAHA ILAALLAH"
(lurus kan jari Telunjuk, Tauhid-kan Allah Ta'ala, Esa, Satu dan Tunggal)
"WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR"
(batinkan Muhammad pada rupa kelakuan Insan yang terpuji)
di kalimat RASULULLAH (genggam atau kepallah telapak tangan) lalu lanjutkan bacaan Sholatnya seperti biasa..
.
Jika Raka'at-nya masih ada maka langsunglah berdiri menurut tata cara Sholatnya Dan jika sudah Waktunya penghabisan
Shalat salam kanan maka kepalan tangan tadi tidak boleh di buka
Dan setelah salam kiri maka kepalan tangan kanan tadi di angkat ke ubun-ubun sambil membuka kepalannya sedang
menghujamkan sesuatu ucapkan dengan suara lembut
"BISMILLAH..KITABA INNALLAH"
.
biasanya pada saat ini kita akan menangis merasakan dalam batin ketika kita terlahir dari rahim seorang ibu kedunia ini
kita menangis dan telapak tangan si bayi terbuka keduanya..
karena ilmu yang di tuntut sembilan bulan dalam rahim ibu (bersuluk) telah hilang dan lepas...
.
Dalam sholat dan penghabisan sholat kita bisa medapatkannya kembali Yang kita taburkan di ubun ubun ketika
membuka kepalan adalah memasukkannya kembali
"HAYAT DAN HAYYUN" itu kedalam gambaran nya, Seperti kejadian Adam ketika malaikat jibril meminta "HAYAT DAN
HAYYUN"
kepada tuhan untuk meniup kan ke ubun-ubun Adam dan menghidup kan gambaran
.
Apabila kita selalu mengamalkan ini maka Allah akan mengajarkan manusia kepada apa yang tidak kita ketahui,
.
"Allah yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak ia ketahui"
(Al-Alaq: 5)
.
Imam Gaib dalam Sholat, ayat-ayat sakti, berbagai Ilmu laduni, serta kekuatan kekuatan Haq Ilahi dan itulah Rahasia
AmalanNya
Adapun Alam Insan atau disebut juga dengan Alam ke-tujuh sudah terkandung didalam surah Al-Ikhlas, di mana surah
Al-Ikhlas di dalam Al Quran telah menceritakan tentang Kewujudan Allah SWT.
yang menjadikan Rahasia manusia itu sendiri dan menceritakan pula Kewujudan Allah untuk ditanggung oleh manusia
sebagai Rahasianya.
Proses pemindahan atau tajalli Dzat Allah itu bermula dari Alam Gaibul Gaib ke Alam Gaib hingga membentuk Diri Lahir
dan Batin.
Pada tahap Martabat Alam Gaibul Gaib, keadaan ini merupakan suatu Martabat yang paling tinggi dan suci disisi Allah
SWT.
Dan inilah Martabat yang paling benar-benar diridhoi oleh Allah SWT.
.
Diri Manusia pada Martabat INSANUL KAMIL adalah sebatang diri yang suci mutlak pada zahir dan batin. Tiada cacat dan
celanya dengan Allah SWT.
Yaitu tuan Empunya Rahasia, sebab itu Rasulullah SAW pernah menegaskan dalam sabdanya, bahwa kelahiran seorang
bayi itu dalam kedaan yang suci, tetapi yang membuatnya menjadi kotor itu adalah ibu bapaknya dan masyarakat, serta
hanyutnya manusia itu sendiri di dalam gelombang godaan kehidupan di dunia ini.
.
Adalah menjadi tanggung jawab seorang manusia yang ingin menuju ke jalan kesucian dan Ma'rifat kepada Tuhan-nya
untuk mengembalikan dirinya ke suatu tahap yang bernama manusia KAMIL AL-KAMIL (sempurna) ataupun dinamakan
tahap Martabat Alam INSAN.
.
Adapun Martabat Perwujudan Diri Rahasia Allah SWT. itu terbagi dalam tujuh kategori atau peringkat Tajalli-nya, Yaitu :
1. AHDAH
2. WAHDAH
3. WAHIDIAH
4. ALAM ROH
5. ALAM MISAL
6. ALAM IJSAM
7. ALAM INSAN
Ketujuh-tujuh ini terkandung di dalam Surah Al- Ikhlas, Yaitu :
QULHUWALLAHU AHAD - Ahdah
ALLAHUSSAMAD - Wahdah
LAMYALID - Wahdiah
WALAMYULAD - Alam Roh
WALAMYAKULLAHU - Alam Misal
KUFFUAN - Alam Ijsam
AHAD - Alam Insan
.
Dalam proses menyucikan diri dan mengembalikan Rahasia kepada tuan Empunya Rahasia, maka seorang manusia itu
haruslah meningkatkan kesuciannya sampai ke peringkat Asal kejadian Rahasia Allah Ta'ala.
Manusia harus melewati beberapa tahapan mulai Alam Insan ke Martabat Dzat Allah Azza Wajalla Yaitu Martabat
AHDAH.
Sebab itulah tugas kita manusia mengenal hakekat ini dan berusaha sedaya-upaya untuk mengembalikan Amanah Allah
SWT, tersebut sebagaimana proses penerimaan Amanah-Nya pada peringkat Awalnya.
.
Sesudah lahir ke dunia Manusia dihijab dengan Nafsu-Nafsu dan haruslah Manusia itu menyucikan kembali agar dapat
menembus satu Martabat Nafsu ke satu Martabat Nafsu yang lain sampailah benar-benar tahu dengan Allah SWT.
Sesungguhnya Allah SWT. dalam usaha untuk memperkenalkan Diri-Nya melalui lidah dan hati, maka Allah telah
Mentajallikan Dirinya menjadi Rahasia kepada diri manusia.
.
Pada Alam Gaibul Gaib Yaitu pada Martabat Ahdah, kondisi ini dikatakan belum ada Awal dan belum ada Akhir, belum
ada SIFAT, belum ada ASMA dan belum ada apa-apa satupun jua yaitu pada Martabat ZATUL HAQ, disini telah di
putuskan untuk memperkenalkan diri-Nya dan untuk diberikan tanggung jawab berat ini kepada manusia, maka
ditajallikan-lah diri-Nya itu dari satu peringkat ke peringkat berikutnya hingga sampai zahirnya manusia yang berbadan
Rohani dan Jasmani.
.
Adapun Martabat Ahdah ini terkandung didalam Ayat QULHUALLAHU AHAD Yaitu pada Dzat semata-mata dan inilah
dinamakan Martabat Dzat.
Pada Martabat ini kedudukan Diri Empunya Diri (Dzat Al-Haq) adalah dengan DIA semata-mata Yaitu dinamakan Diri
Sendiri.
Pada masa ini, tiada SIFAT, tiada ASMA dan tiada AF'AL dan tiada apa-apa, kecuali Dzat mutlak semata-mata, maka
berdirilah Dzat itu dengan DIA SEMATA-MATA, dan Diri Dzat tersebut dinamakan ESA atau AHAD atau dinamakan KUN
DZAT.
.
Pada peringkat yang kedua dalam proses mentajallikan Diri-Nya, Diri Empunya Diri telah Mentajallikan diri ke suatu
Martabat Sifat Yaitu SABIT NYATA PERTAMA.
Pada Martabat ini dinamakan Martabat Noktah Mutlak (Noktah Ghaib) ataupun dipanggilkan juga sifat Muhammadiah
Pada Martabat ini juga dinamakan Martabat WAHDAH yang terkandung didalam ayat ALLAHUSSAMAD Yaitu tempatnya
Dzat allah SWT. tiada terang sedikitpun hal ini meliputi tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Pada peringkat ini Dzat
Allah Ta'ala mulai bersifat.
Sifatnya itu adalah sifat batin, jauh dari nyata dan hal ini bisa diibaratkan seperti sebatang pohon yang masih didalam
biji, pohon tersebut telah Wujud, tapi tidak nyata, sebab itulah dinamakan Sabit Nyata Pertama pada Martabat La Ta’yan
Awal.
Oleh karena itu didalam Martabat ini keadaan-nya NYATA TAPI TIDAK NYATA (Wujud pada hakiki) sama sekali tidak
Zahir.
Maka pada peringkat ini tuan Empunya Diri tidaklah ber-ASMA, dan di peringkat inilah terkumpul Dzat Mutlak (Dzatul
Haq) dan Sifat Batin.
Maka disaat ini tidaklah berbau, belum ada rasa, belum nyata didalam nyata, pada peringkat ini sebenarnya pada hakiki
sifat (kesempurnaan sifat), Dzatul Haq yang ditajallikan itu telah Sempurna, sudah lengkap segala-galanya.
Hal ini semua terhimpun dan sembunyi tapi sesungguhnya telah Zahir pada Hakekatnya.
.
Peringkat ketiga setelah di-Tajalli-kan Dirinya pada peringkat WAHDAH maka Empunya Diri yang ada pada Diri Rahasia
Manusia men-Tajalli-kan lagi Diri-Nya ke satu Martabat ASMA yakni pada Martabat Nama-Nama atau dinamakan
Martabat WAHDIAH.
Martabat ini terkandung didalam Ayat LAMYALID Yaitu Sifat yang Qadim lagi Baqa Tatkala menilik Wujud Allah SWT.
Pada martabat ini keadaan tubuh Diri Rahasia telah yang terhimpun adalah DZAT, SIFAT Batin dan ASMA Batin.
Adapun yang dinamakan berhimpun tapi belum bersatu karena pada peringkat ini sudah dapat ditentukan bangsa
masing-masing (langit, bumi, gunung ..), tetapi perlu diingatkan pada peringkat ini semuanya belum zahir di dalam ilmu
Allah SWT, Yaitu di dalam keadaan (…) Artinya suatu keadaan yang tetap didalam Alam Rahasia (ilmu Allah) yang belum
Zahir.
Pada peringkat ini juga telah terbentuk Diri Rahasia Allah SWT. yang Hakiki dalam batin Yaitu boleh dikatakan juga Diri
Roh didalam Roh Yaitu didalam keadaan nyata tetapi tidak nyata.
.
Peringkat Keempat didalam usaha Diri Empunya Diri untuk menyatakan Dirinya, maka DIA mengolah Dirinya untuk
membentuk satu batang Tubuh halus yang dinamakan ROH.
Pada peringkat ini dinamakan Martabat ROH pada Alam ROH.
ROH ini adalah merupakan Tubuh Batin Hakiki-nya Manusia, dimana Batin ini sudah Nyata Dzat-Nya, Sifat-Nya, Asma-
Nya, dan Af'al-Nya. semuanya Sempurna dan lengkap, seluruh anggota-anggota batinnya tiada cacat, tiada cela dan
keadaan ini dinamakan ALAM KHARIJAH Yaitu Nyata dan Zahirnya pada Hakekatnya daripada Ilmu Allah Ta'ala.
ROH ini juga dinamakan Jisim Latif yaitu suatu bentuk tubuh yang halus. Tubuh Roh ini tidak akan mengalami suka-duka,
sakit, menangis, senang dan hancur dan inilah yang dinamakan (…)
Martabat ini terkandung didalam Ayat WALAMYULAD dan berdirilah Dia dengan Diri Tajalli Allah SWT. dan hiduplah Dia
buat selama-lamanya.
Inilah yang dinamakan keadaan Tubuh Hakekat Insan Yang Mempunyai Awal dan Tiada Berkesudahan dan Dialah
Sebenar-Benarnya Yang Dikatakan Diri Nyata Hakiki Allah Pada Diri Manusia.
.
Untuk menyatakan DIRINYA ini, Allah SWT terus menyatakan Dirinya Melalui Diri Rahasia-nya itu secara Nyata dengan
membawa Diri Rahasia-nya itu untuk dikandung pada diri Bapak, maka dalam keadaan ini dinamakan Alam MISAL
Alam Misal ini terkandung didalam Ayat WALAMYAKULLAHU Yaitu dalam keadaan yang tidak bisa digambarkan.
Dalam keadaan ini Tubuh Rahasia Diri Allah adalah masih sama halus seperti di Alam Roh dan tubuh itu telah terbentuk
dengan sempurna pada seluruh anggota batin-nya seperti, Rupa dan bentuk kasar diri seorang manusia itu, keadaan ini
dinamakan keadaan Ke-Sempurna-an Sifat Roh yang Sempurna pada DZAT pada SIFAT pada ASMA dan pada AF'AL
Hakiki-nya masing-masing.
Diri Rahasia Allah pada martabat Wujud Allah ini, kemudian tajallikan lagi ke ubun-ubun bapak dan seterusnya ke Mani
Wadi Di untuk disalurkan kesuatu tempat dan bergabung dengan Diri Rahasia Batin (Roh) dan diri kasar hakiki didalam
tempat bernama RAHIM IBU dan terbentuklah Manikam pada saat persetubuhan.
Perlu di-ingat-kan tubuh rahasia pada saat itu hidup sebagaimana awalnya, didalam rupa yang Elok dan tiada binasa dan
belum Zahir, dia akan tetap hidup dan tidak mengenal apa Arti Mati.
.
Setelah dari Alam Misal yang dikandung oleh Bapak maka berpindah-lah Diri Rahasia itu melalui Mani bapak kedalam
Rahim ibu, inilah yang dinamakan ALAM IJSAM
Pada Martabat ini dinamakan Martabat INSANUL KAMIL Yaitu batang Diri Rahasia Allah yang telah di Kamilkan dengan
Tubuh Diri Manusia dan akhirnya dia menjadi KAMIL AL KAMIL menjadi satu pada zahirnya diantara kedua badan Yaitu
Rohani dan Jasmani, dan lahirlah seorang Insan melalui Rahim ibunya dan sesungguhnya Martabat bayi yang baru lahir
itu adalah merupakan satu Martabat Manusia yang paling suci yang dinamakan INSANUL KAMIL.
HAKEKAT SEMBAHYANG
Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan dirikita sendiri, bahwa tiada yang nyata pada diri kita…
hanya diri bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah Yaitu :
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
---------------
Kalimat Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah Isra' dan Mi'raj dan mengambil pengertian akan hakekat manusia
pertama yang diciptakan Allah SWT.
Yaitu : Adam AS. Tatkala Roh
(diri bathin) Adam AS.
Sampai ketahap dada, Adam AS pun bersin dan berkata Alhamdulillah
Artinya : "segala puji bagi Allah"
Apa yang di puji…. Adalah : Dzat (Allah) ,
Sifat (Muhammad), Asma' (Adam) dan Af'al (Manusia) :
Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali berarti :
Menyembah, tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita itu adalah diri Allah semata. Kita
menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta..
tiada sesuatu yang kita punya :
kecuali Hak Allah semata.
---------------
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 :
"INNA 'ARADNAL AMANATA 'ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL.
FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA'ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU".
(sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan
menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya)
---------------
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
"ASYHADUALLA ILAAHA ILLAALLAH WA ASYAHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH"
Yang berarti :
Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah Semata dengan tubuh
zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai dengan tanggal yang telah
ditentukan.
Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri.
Karena bila manusia dapat mengenal dirinya, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Allah.
---------------
Hadits Qudsi :
"MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU"
(Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah)
---------------
ALIF itu Artinya : Niat Sembahyang
LAM itu Artinya : Berdiri
HA itu Artinya : Ruku'
MIM itu Artinya : Duduk
---------------
Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah :
Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
Perkataan ini diambil dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam
AS.
Adam AS. Pun berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
---------------
Dalam sembahyang harus memenuhi TIGA Syarat :
1.Fiqli (perbuatan)
2.Qauli (bacaan)
3.Qalbi (Hati atau roh atau qalbu)
---------------
Mengapa kita sembahyang sehari semalam 17 rakaat :
Adalah mengambil pengertian sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah
.
1. AH
Itu Menandakan Sembahyang Subuh Rakaat Yaitu Dzat Dan Sifat
2. ALLAH
Itu Menandakan Sembahyang Zuhur Rakaat Yaitu :
Wujud, Alam, Nur Dan Shahadat.
3. MUHAMMAD
Itu Menandakan Sembahyang Ashar Rakaat Yaitu : Tanah, Air, Api, Dan Angin
4. ADAM
Itu Menandakan Sembahyang Maghrib Rakaat Yaitu : Ahda, Wahdah, Dan Wahdiah
5. HAWA
Itu Menandakan Sembahyang Isya Rakaat Yaitu : Mani', Manikam, Madi,
---------------
Dan Di Mengapa Kita Sembahyang sehari Semalam 17 Rakaat :
Adalah mengambil pengertian sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah
.
1. AH
itu menandakan sembahyang shubuh Dua rakaat Yaitu : Dzat dan Sifat
2. ALLAH
itu menandakan sembahyang Zuhur Empat rakaat Yaitu : Wujud,Alam, Nur dan Syahadat.
3. MUHAMMAD
itu menandakan sembahyang Ashar Empat Rakaat Yaitu :
Tanah, Air, Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sembahyang Magrib Tiga rakaat yaitu : Ahda, Wahda, dan Wahdia.
5. HAWA
itu menandakan sembahyang Isya Empat rakaat Yaitu : Mani, Manikam, Madi
---------------
Dan Di Mengapa Kita Mengucap Dua Kalimah Syahadat 9 Kali Dalam 5 Waktu Sembahyang Sebab Diri Bathin Manusia
Mempunyai 9 Wajah.
Dua Kalimah Syahadat Pada :
.
1. Sembahyang SUBUH Satu kali itu memberi kesaksian pada wajah kita pada Martabat SIRUSIR (Rahasia didalam
Rahasia)
2. Sembahyang ZUHUR Dua kali memberi kesaksian pada wajah kita pada Martabat SIR dan AHDAH
3. Sembahyang ASHAR Dua kali memberi kesaksian pada wajah kita pada Martabat
WAHDAH dan WAHDIAH
4. Sembahyang MAGHRIB Dua kali memberi kesaksian pada wajah kita pada Martabat
AHAD dan MUHAMMAD
5. Sembahyang ISYA Dua kali memberi kesaksian pada wajah kita pada Martabat
MUSTAFA dan MUHAMMAD
---------------
Mengapa Kita Harus Berniat Dalam Sembahyang Karena : niat itu merupakan kepala sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada Martabat ALIF dan ataupun QALBU Manusia didalam sembahyang itu kita lapazkan didalam
hati
Niatnya sebagai berikut :
"Aku Hendak Sembahyang Menyaksikan Diriku Karena Allah Semata-Mata".
---------------
Dalilnya :
.
1. "LA SHALATAN ILLA BI HUDURIL QALBI"
(Tidak Sah Shalat Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)
2. "LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH"
(Tidak Syah Sholat Tanpa Mengenal Allah)
3. "WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH"
(Jiwa Orang Mu'min Itu Rumahnya Allah)
4. "WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ"
(Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu)
5. "IN NAMAS SHALATU TAMAS KUNU TAWADU'U"
(Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada
Allah Engkau Kembali).
(H.R.Tarmizi)
6. "AKI MIS SHALATA LI ZIKRI"
(Dirikan Shalat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)
---------------
Sedangkan :
.
1. AL-FATEHA ialah merupakan Tubuh Sembahyang
2. TAHAYAT ialah merupakan Hati Sembahyang
3. SALAM ialah merupakan kaki Tangan Sembahyang
---------------
HAKEKAT AL-FATEHA DALAM SHALAT :
.
1. Membersihkan hati dari syirik kepada Allah SWT
2. Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :
1. Bulu
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir
3. 7 ayat dalam Al-Fatehah merupakan Tawaf 7 kali keliling ka'bah.
---------------
HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT IALAH :
.
"Mengambil Makna Ucapan Nabi Adam AS.
Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam AS.
Mengucap kalimah Allahu Akbar.
Peristiwa ini merupakan tajali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4
perkara Yaitu :
1. Wujud
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadat
Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandung Makna atau Martabat Dzat sedangkan perkataan "Akbar" pada Allahu
Akbar mengandung Makna atau Martabat :
Sifat Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah,
Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji
---------------
DALAM SHALAT ITU JUGA MENGANDUNG HAKEKAT ZAKAT
.
Hakekat zakat dalam shalat ialah :
Mengandung Makna "Pembersih hati" dari pada syirik kepada Allah SWT.
"Iiya Kanak Budu Wa Iiya Kanasta'in"
(Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan)
---------------
HAKEKAT PUASA DALAM SHALAT :
1. Tidak Boleh Makan Dan Minum
2. Mata Berpuasa
3. Telinga Berpuasa
4. Kulit Berpuasa
5. Hati Berpuasa
---------------
HAQIQAT TAKBIR :
.
Bermula haqiqat takbir itu, hendaklah kita hadirkan mata hati dengan Musyahadah kepada Dzat Allah terlebih
dahulu/sebelum mengangkat takbiratul ihram, maka hendaklah kita tetapkan segala kehendak hati, Ruh, dan perasaan
kita untuk tawajuh (menghadap) danliqa' (menemui) Allah SWT.
Bila sudah demikian,baru kita kata Usalli…
dan sudah mengembalikan/menyerahkan Amanat Allah Ta'ala yang ada pada kita, Yakni Ujud kita yang kasar ini (baharu)
dan yang menanggung amanat Yaitu diri kita yang bathin.
Adapun amanat itu kita serahkan kepada pemilik amanah yakni Allah SWT.
itulah sebabnya kita disebut Ummat Muhammad SAW yang ditanyai mengenai Amanat Allah Ta'ala itu seperti firmannya
:
"Bahwasanya Allah Ta'ala memerintah kepadamu sekalian untuk mengembalikan amanat itu kepada pemiliknya Dengan
dikembalikan/diserahkannya amanat Allah itu kepada pemiliknya yaitu Allah Ta'ala itu sendiri, maka jadilah fana/
lebur/hilang/karam sekalian sifat tubuh kita didalam laut
"Ruh Bahrul Qadim"
adapun yang tinggal ketika itu hanya sifat Ruh semata-mata,dan itulah Ruh ilmu Allah, kemudian,kita katakan Allahhu
Akbar. Itulah yang dinamakan lebur/karam kehambaan diri kita (Fana Fillah) kedalam ke-Baqaan Allah, dimana nyata
keadaan Dzat Allah semata-mata. Inilah yang harus kita syuhudkan sampai kepada salam.
Maka janganlah kita lalai dari paenjelasan ini-yang artinya syuhud itu, dipancang dengan mata hati itulah pengetahuan
Dzat dan ilmunya dan sebenar-benar ilmunya itu,iman kepada kita dan sebenar-benar Sir-Allah itu, cahaya kalam Allah
yang tidak berhuruf, tidak bersuara Yaitu Ujud Dzat yang mutlak,
seperti yang tersebut dalam Hadits Qudsi :
"tidak bersuara, tidak berhuruf dan tiada bertempat/berbekas".
Firman Allah dalam Al-qur'an :
"Apakah mereka itu dijadikan bukan dari sesuatu atau mereka yang menjdikan mereka,dan bukanlah Aku yang
menjadikan mereka".
Hendaklah Takbir kita itu, dengan Syah lagi Jazam Yakni Yaqin. hati kita hadir dengan Allah Ta'ala, yakni ingat kepada
Allah maka Takbir kita serta membesarkan Allah Ta'ala. pada waktu mengangkat Takbir itu, menjadi tempat
perhimpunan pada kalimah
Laa Ilaaha Illaallah : yang kita pandang hanya Allah semata-mata artinyakita fana sekali-kali tidak ada, yang ada hanya
Ujud Allah semata.
Caranya adalah, sebelum mengangkat takbiratul ihram kita tarik nafas dengan Hu haqiqatnya Aku Allah Akbar yang lain
semua kecil. sesudah itu di angkat takbiratul ihram "Allahu Akbar" dengan Qasat, Ta'aradh, Ta'ayyin (tubuh hati Ruh).
---------------
ARTI SURAH AL-FATEHA :
.
BISMILLAH :
Allah menamai akan dirinya
ARRAHMAN :
Ya Muhammad aku menciptakan engkau.
ARRAHIM :
Ya Muhammad aku menhatakan Rahasiaku kepadamu
ALHAMDULILLAHI :
Ya Muhammad, sembahyangku itu ganti sembahyangmu untuk memuji diriku.
RABBIL ALAMIN :
Ya Muhammad,aku tau yang lahir dan yang bathin.
ARRAHMANNIRRAHIMA :
Ya Muhammad, Yang membaca fateha itu aku dan sembahyang itu aku memuji diriku.
MALIKI YAUMIDDIN :
Ya Muhammad, Aku Tuhan yang maha besar pada isi sekalian Alam, kamu ganti kerajaanku.
IYYA KAN' BUDU :
Ya Muhammad,tiada lain yang sembahyang itu melainkan aku memuji diriku.
WAIYYAKANAS TA'IN :
Ya Muhammad, yang ghaib aku jua tiada aku engkau ganti kerajaanku.
IHDININASSHIRATHAL MUSTAQIM :
Ya Muhammad,tiada yang tau,, engkau jua yang mengetahui aku.
SHIRATALLAZI NA'AN AMTA 'ALAIHIM :
Ya Muhammad,tiada murka aku kepadamu,tiada nyata aku jika tiada engkau.
WALADDHALLIN :
Ya Muhammad, jika tiada kasihku tidak ada engkau dan tiada Rahasiaku sekaliannya.
AAMIIN :
Ya Muhammad,adamu itu ganti rahasiaku.
---------------
ARTI SURAH AL-IKHLAS :
.
QUL HUWALLAHU AHAD :
Aku nyata dengan dirimu.
ALLAHUS SHAMADA :
Aku jadi penolong dunia dan akhirat
LAM YALID WALAM YULAD :
Aku Esa Ghaib kepadamu.
WALAM YAKUL LAHU KUFUAN AHAD :
Aku nyata dengan dirimu.
---------------
WHUDUK
.
Whudu Ialah membersihkan diri sebelum menunaikan shalat
1. Niat
2. Membasuh Muka
3. Membasuh Tangan
4. Membasuh Kepala
5. Membasuh Telinga
6. Membasuh Kaki
7. Tertib
* Hakekat Niat dalam Wudhu ialah :
"tiada wujud pada diriku hanya Allah semata"
Jadi Kita Mengisbatkan Hidup Kita, Ilmu Kita, Pandangan Kita, Penglihatan, Kuasa Kita, Kata-Kata Kita Semuanya Adalah
Hak Allah Semata.
(Ia Haiyun, Ia Alimun, Ia Sami'un, Ia Basirun, Ia Kadirun, Ia Maridun, Ia Mutakalimun Bil Hakki Illallah).
* Hakekat Membersihkan Muka dalam wudhu ialah :
Membuang semua sifat sombong angkuh, kemuliaan, kebesaran, yang ada pada diri manusia.
* Hakekat Membasuh Tangan dalam wudhu ialah :
Membuang semua sifat-sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan aku orang besar.
* Hakekat Membasuh Kepala dalam wudhu ialah :
Membersihkan segala fikiran dari segala urusan dunia
* Hakekat Membasuh Telinga dalam wudhu ialah :
Membersih segala pendengaran dari hal-hal yang tidak perlu
* Hakekat Membasuh Kaki dalam wudhu ialah :
Kita harus membetulkan perjalanan kita hanya untuk satutujuan yaitu : Allah SWT semata.
---------------
RUKU SHALAT ADA 13 PERKARA :
1. Niat
2. Berdiri Bagi Yang Mampu
3. Takbiratul Ikhram
4. Membaca Al-Fatehah
5. Ruku'
6. I'tidal
7. Sujud
8. Duduk Antara Dua Salam
9. Duduk Pada Tasyahud Akhir
10. Membaca Tasyahud Akhir
11. Membaca Sholawat Nabi
12. Salam
13.Tertib
---------------
YANG MEMBATALKAN SHOLAT ADA 12 PERKARA :
1. Sengaja berbicara
2. Bergerak yang bukan gerakan shalat berturut-turut sebanyak 3x
3. Berhadats kecil atau besar
4. Terkena najis
5. Terbukanya aurat dengan sengaja
6. Berubah niat
7. Membelakangi kiblat
8. Makan atau minum dengan sengaja walaupun sedikit
9. Tertawa terbahak-bahak
10. Murtad
11. Meninggalkansalah satu rukun dengan sengaja
12. Mendahului imam sebanyak 2 rukun
---------------
HAKEKAT RUKUN SEMBAHYANG 13 PERKARA IALAH :
Mengandung makna hakekat sendi-sendi besar yang bergerak pada tubuh manusia :
1. Sendi tengkok
2. Sendi bahu kanan
3. Sendi lengan kanan
4. Sendi tangan kanan
5. Sendi bahu kiri
6. Sendi bahu kiri
7. Sendi tangan kiri
8. Sendi paha kanan
9. Sendi paha kiri
10. Sendi lutut kanan
11. Sendi kaki kanan
12. Sendi kaki kiri
13. Sendi lutut kiri
---------------
NIAT SEMBAHYANG DIBAGI EMPAT :
1. NIAT BASITAH
2. NIAT TAUZI’IYAH
3. NIAT HURUFIYAH
4. NIAT KAMALIYAH
---------------
NIAT YANG 4 INI DIBAGI LAGI MENJADI 2 BAGIAN :
2 NIAT YANG BATAL DAN 2 NIAT YANG SAH
.
NIAT YANG BATAL :
1. Niat Basitah Artinya Terhampar,
Mulai Dari USSHALLI Kemudian Diartikan Didalam Hati.
2. Niat Tauzi'iyah Ialah Mengartikan Dalam Satu Kalimat.
Contoh :
USSALLI FARDAL JUHRI ARBA‘A RAKA ATIN LILLAHI TA'ALA
(TIDAK DIARTIKAN DIDALAM HATI)
.
NIAT YANG SAH :
1. Niat Hurufiyah Ialah :
Menghadirkan DZAT SHALAT Dahulu Sedikit Sebelum Takbiratul Ikhram.
Niat Hurufiyah Ini Ada 3 :
DANI Yaitu ROH TABI'I
USTO Yaitu ROH 'IDAFI
KASUI Yaitu ROH RABBANI Yang Lebih Tinggi Dari DANI dan USTO
2. NIAT KAMALIYAH Yaitu :
Yaitu Niat Para Nabi,
WALI Artinya : Mulailah Niat Yang Sah Itu Huruf ALIF ALLAH dan Diakhiri Dengan ALLAHU AKBAR.
---------------
DALIL YANG MENDUKUNG 2 NIAT YANG SAH :
1. "AWALUDIN MA’RIFATULLAH"
(Awal Agama Mengenal Allah)
2. "LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA'RIFATULLAH"
(Tidak Sah Sholat Tanpa Mengenal Allah)
3. "MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU"
(Barang Siapa Mengenal Dirinya Dia Akan Mengenal Tuhannya)
4. "ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALASYAHIDENA"
(Bukankah Aku Ini Tuhanmu? betul Engkau Tuhan Kami, Kami Menjadi Saksi) (Q.S AL'ARAF 172)
5. "AL INSAANU SIRRI WA ANNA SIRRUHU"
(Manusia Itu Rahasiaku Dan Akulah Rahasia)
6. "WAFI AMFUSIKUM AFALA TUB SIRUUN"
(Aku Ada Didalam Jiwamu Mengapa Kamu Tidak Memperhatikan)
7. "WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ"
(Aku Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu)
8. "LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH"
(Aku Tidak Akan Menyembah Allah Bila Aku Tidak Melihatnya Lebih Dahulu)
9. "WAKALBUL MU'MININ BAITULLAH"
(Jiwa Orang Mu'min Itu Rumahnya Allah)
---------------
"INNA AURAMA YANJURU MIN'AKMALIHIS SHALAT FA'IN ZAJAT LAHU NUJIRA FISA IRI AKMALIHI WAINLAM TAJUD LAHU
YANJURU FISAI IN MIN AKMALIHI BAKDA"
Artinya:
"Sesungguhnya Yang Mula-Mula Dilihat Oleh Allah Dari Amal Perbuatan Anak Manusia Adalah Sholatnya.
Apabila Sholatnya Sempurna Diterimalah Sholatnya Itu Dengan Amal-Amalnya Yang Lain.
Jika Sholatnya Tidak Sempurna, Maka Ditolaklah Sholatnya Itu Dengan Amal-Amalnya Yang Lain".
(HADITS RIWAYAT HAKIM)
---------------
"YAKTI ALANNAASI ZAMANU YUSALLUUNA WALA YUSALLUUN".
Artinya :
"Akan Datang Kepada Manusia Suatu Zaman, Banyak Yang Sholat Padahal Sebenarnya Mereka Tidak Sholat".
(H.R. AHMAD)
---------------
FAWAILUL LIL MUSALLIN
"Maka Celakalah Bagi Orang-orang Yang Sholat".
ALLAZINAHUM AN SHALATIHIM SAHUN
"Orang-orang Yang Lalai Dari Sholatnya".
(QS. AL-MA'UN AYAT 4 DAN 5)
---------------
QAD AFLAHA MAN TAJAKKA, WAJA KARAS MARABBIHI FASHALLAH.
"Sesungguhnya Berbahagilah Orang-Orang Yang Selalu Mensucikan Dirinya. Dan Dia Ingat Nama Tuhanmu Lalu Ia
Sholat".
(Q.S. AL-A'LA 14,15)
---------------
SHALAT 5 WAKTU BERASAL DARI HURUF :
ALIF, LAM, HA, MIM, DAL
"ALHAMDU"
.
ALIF : SUBUH. SYAHADAT. ALLAH. NIAT. ALIF. HA. MATI.
---------------
LAM : ZUHUR. SEMBAHYANG. API. BERDIRI. ALLAH. HA.
---------------
ASHAR : PUASA. ANGIN. RUKUK. MUHAMMAD. MIM.
---------------
MAGHRIB : ZAKAT. AIR. SUJUD. ADAM. DAL.
---------------
ISYA : HAJI. TANAH. DUDUK. HAWA.
---------------
MASYA ALLAH KANA MINAL MUKMININ HAKKA
"Semoga Allah Menjadikan Aku Orang Mukmim Yang Sebenarnya"
ِ ِإ ٰل ِه ْي ِب ُح ْر َم ِة أَ ِل.
ف أَ َّو ِل ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati ALIFI Awwali MUHAMMADIN SAW (Hai tuhan ku dengan berkat kehormatan huruf ALIF
menjadi awal-awal bagi diri Muhammad SAW)
ِ ِإ ٰل ِه ْي ِب ُح ْر َم ِة َب.
اء َب َر َك ِة ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati BAA-I barkati MUHAMMADIN SAW (Hai tuhan ku dengan berkat kehormatan huruf BA
menjadi berkat bagi diri Muhammad SAW)
ِ ِإ ٰل ِه ْي ِب ُح ْر َم ِة ت.
َاء ت ََو ُّك ِل ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihormati TAA-I tawakkuli MUHAMMADIN SAW (Hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf TA
menjadi berserah diri bagi Muhammad SAW)
ِ َ ِإ ٰل ِه ْي ِب ُح ْر َم ِة ث.
ِ اء ث َ َوا
ب ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati TSAA-I tsawabi MUHAMMADIN SAW (Hai tuhan ku dengan berkat kehormatan huruf TSA'
menjadi kebaikan bagi diri Muhammad SAW)
ِ إِ ٰل ِه ْي بِ ُح ْر َم ِة خ.
ِ ََّاء َخل
ق ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati KHOO-I khallaqi MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf KHO'
menjadi Kesempurnaan bagi diri Muhammad SAW)
ِ ِإ ٰل ِه ْي ِب ُح ْر َم ِة َر.
اء َرحْ َم ِة ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati RA-I rahmati MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf RA menjadi
rahmat bagi diri Muhammad SAW)
ِ َ ِإ ٰل ِه ْي بِ ُح ْر َم ِة ز.
اء زَ ْمزَ ِم ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati ZA-I zamzami MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf ZAI
menjadi kesucian bagi diri Muhammad SAW)
ِ ْصد
ق ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم َ إِ ٰل ِه ْي بِ ُح ْر َم ِة.
ِ صا ِد
Ilaahii bihurmati SHOODI shidqi MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf SHOD
menjadi kebenaran bagi diri Muhammad SAW)
َ اء
ظ ِهي ِْر ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم ِ ظَ ِإ ٰل ِه ْي ِب ُح ْر َم ِة.
Ilaahii bihurmati DHO-I dhohiiri MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf ZHA
menjadi nyata bagi diri Muhammad SAW)
ِ َإِ ٰل ِه ْي بِ ُح ْر َم ِة ف.
اء فَ ِقي ِْر ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati FA-I faqiri MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf FA menjadi
kerendahan bagi diri Muhammad SAW)
ِ َ ِإ ٰل ِه ْي ِب ُح ْر َم ِة ق.
اف قَ ِدي ِْر ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati QOFI qadiri MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf QAF
menjadi ketentuan bagi diri Muhammad SAW)
ِ ِإ ٰل ِه ْي ِب ُح ْر َم ِة ك.
َاف ك ََر َم ِة ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihormati KAFI karamati MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf KAF
menjadi kemuliaan bagi diri Muhammad SAW)
ِ إِ ٰل ِه ْي بِ ُح ْر َم ِة ه.
َاء ِهدَيَ ِة ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati HA-I Hidayati MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf HA
menjadi petunjuk bagi diri Muhammad SAW)
ِ َ ِإ ٰل ِه ْي ِب ُح ْر َم ِة ََل ِم ِلق.
اء ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati LAMI liqa-i MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf LAM
menjadi pertemuan bagi diri Muhammad SAW)
ِ َ ِإ ٰل ِه ْي ِب ُح ْر َم ِة ي.
اء يَ ِسي ِْر ُم َح َّم ٍد صل هللا عليه وسلم
Ilaahii bihurmati YA-I yasiri
MUHAMMADIN SAW (hai tuhan ku dgn berkat kehormatan huruf YA menjadi kemudahan bagi diri
Muhammad SAW)
سلَّ ْم َع ٰلى ذَالِكَ ِآميْن َ ّللاُ َع ٰلى َخي ِْر خ َْل ِق ٖه ُم َح َّم ٍد َو آ ِل ٖه َو
َ صحْ بِ ٖه َو ٰ صلَّى
َ َو.
washallallahu 'ala khairi khalqihi Muhammad wa aalihi washahbihi wasallam 'alaa dzalika Aamiin.... (dan Allah
telah memuji/bersalawat atas sebaik2 Makhluk-Nya yaitu sayyidinaa Muhammad dan juga seluruh keluarga dan
sahabatnya dan juga salam atas yang demikian itu Aamiin....)
Ada juga sebagian guru mengajarkn pengresapan khadam huruf hijaiyah, biar lebih cepat hendaklah
membayangkan huruf tersebut di tubuh, misal huruf Alif maka saat membaca Ilaahii bihurmati alifi (sambil
membayangkan letak huruf tersebut di tempatnya) awwali MUHAMMADIN SAW .
Para sufi juga biasa dan merutinkan melaksanakan amal ibadah sebagai tambahan di luar dzikir-
dzikir sebagaimana yang telah mereka susun secara bertingkat seperti yang ada pada tata cara dzikir
lathaif berikut lampiran kajian ilmu dzikir lainnya, huruf hijaiyah ini juga tak luput dari perhatian
mereka untuk di bahas dan di amalkan dengan faidah yang banyak sekali, yang utama faidahnya
adalah tak lain dan tak bukan hanya untuk sebagai sarana lebih mendekatkan diri pada Allah.
Mereka merawat kesehatan dengan cara tetap dari isi Al-Qur’an yang di ketahui dan di pahami untuk
di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari penyakit jasmani sampai penyakit rohani mereka
bertungkus lumus dalam memberantasnya, guna kemudahan untuk mengabdi pada perintah Allah.
Allah berfirman,“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb
kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Yunus : 57).
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman.” (Q.S. Al-Isra’ : 82).
“Katakanlah : “(Al-Qur’an) itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang
beriman.” (Q.S. Fushshilat : 44).
“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah di sebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-
perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.” (Q.S. Al-Hasyr : 21).
Dari Syifa’ bintu Abdullah : “Dahulu dia meruqyah di masa jahiliyyah. Setelah kedatangan Islam,
maka dia berkata : ‘Aku tidak meruqyah hingga aku meminta izin kepada Rasulullah.” Lalu dia
pun pergi menemui dan meminta izin kepada beliau. Rasulullah bersabda kepadanya :
“Silahkan engkau meruqyah selama tidak mengandung perbuatan syirik.” (H.R. Al-Hakim dan
Ibnu Hibban).
Rasulullah bersabda,"Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah maka dia mendapat
satu kebaikan dan satu kebaikan di lipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak
mengatakan alif laam miim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim
satu huruf." (H.R. At-Tirmidzi). Selanjutnya kajian mendalam pada huruf hijaiyah yang merupakan
huruf Al-Qur’an yang sarat makna dan takwilnya, berikut secara ringkas tentang kajian huruf hijaiyah
untuk di terapkan dalam pengamalan sehari-hari sebagai ibadah tambahan guna mendaki jalan
menuju Allah.
PERWUJUDAN ALAM
Ketahuilah bahwasanya Allah Menciptakan Alam Yang amat banyak, Ada sekitar 1360 Alam, Yang Mana Semuanya
disatukan oleh dua Alam, Yaitu Alam Amr dan Alam Khalq..
Perwujudan dari dua Alam ini adalah Alam Dunia dan Alam Akhirat..
---------------
Alam Dunia adalah Alam Yang dapat di lihat oleh Panca Indra Zahir Yaitu Penglihatan, Pendengaran, Penciuman dan
Rabaan..
Dan Yang dimaksud dengan Alam Akhirat Adalah sesuatu Yang dapat ditanggapi oleh panca Indra Bathin Yaitu Qalb, Ruh,
Sirr, dan Akhfa..
---------------
Pada Alam Amr berlangsung FirmanNya Yang Agung, dimana Allah Menciptakan Ruh, Akal, Qalam, Kursi, Surga dan
Neraka..
.
Dinamai Alam Amr karena Allah Menciptakannya dengan tanpa perantara, sebagaimana firmanNya:
"Aku Menciptakanmu Jauh Sebelumnya, Padahal Kamu Belum Berwujud Apa-Apa"
(QS Maryam 19:9)
---------------
Dan dinamai Alam Khalq karena Allah Menciptakannya dengan Menggunakan perantara Sya'i (sesuatu) hal ini
sebagaimana isyarat dari firmanNya :
"Dan 'barang' Yang Diciptakan Oleh Allah Dari Sesuatu"
(QS Al A'raf 7:185)
.
Dengan demikian segala sesuatu yang diciptakan Allah dengan perantara disebut Makhluq dan dinamai juga Alam Khalq
yang Fana' dan tidak Kekal..
dengan demikian jelas bahwa Ruh itu berada pada Alam Amr Yang Baqa,tepatnya berada pada Bahr Al Haqaiq..
oleh karena itu Ruh adalah Syai' Yang pertama kali tunduk kepada kekuasaan Allah.. Ia adalah suatu Jawhar Nurani yang
lembut lagi Rabbani Yang berasal dari Alam Amr atau Alam Malakut Yang menjadi sumber Penciptaan Segala sesuatu,,
---------------
hal ini sebagaimana isyarat dari firman Allah SWT :
"Apakah Mereka Tidak Memperhatikan Kekuasaan Tuhan Di Tujuh Lapis Langit Dan Bumi Dan Tentang Segala Sesuatu
Yang Diciptakan Allah"
(QS Al A'raf 7:185)
---------------
Jadi jelaslah bahwa yang dimaksud dengan Kedua Alam itu adalah Alam Dunia dan Akhirat, Yang juga disebut Alam Mulk
dan Alam Malakut atau Alam Syahadah dan Alam Gayb atau Alam Zahir dan Alam Bathin atau Alam Ajsam dan Alam
Arwah..
Dan pula yang dimaksud dengan kedua Alam tersebut adalah Zahir KUN dan sekaligus Bathinnya.
dimana Alam Malakut Yang merupakan Substansi dari KUN diciptakan oleh Allah SWT melalui suatu perantara (wasitah)
dan ia diciptakan dari sesuatu (syay'un) ..
---------------
Berdiam dalam Nukat Ghaib,, turun menjadi Jauhar Awwal...
disana terkandung Alam Ahdiyah,,Wahdah, Wahdiyah, Alam Arwah,Alam Mitsal, Alam Ajsam, Alam Insan Kamil,,,
Menjadi Manusia Sempurna Sebagai Perwujudan dari SifatKu
Tetapnya dan Abadinya Keyakinan
"Aku Bersaksi Tiada Tuhan Kecuali AKU (ALLAH),
Dan Aku Bersaksi Sesungguhnya Muhammad UtusanKu".
RUH AL A'ZAM
SYAHADAT
Syahadat Itu Adalah Saksinya Seorang Penyaksi, Yang Menyaksikan Kepada Siapa Dia Bersaksi.
Sejauh Mana Maqam Kesaksian kita Kepada Allah dan Rasul-Nya, Sedalam Itu Pula Mata Hati kita Menyaksikan
Kehadiran Allah dan Rasul-Nya Didalam Kedalaman Diri kita.
Jadi Syahadat Merupakan Pengakuan dari Sebuah Penyaksian. Penyaksian Atas Kehadiran Allah dan Rasul-Nya.
Syahadat Merupakan Iman Tertinggi dari Tingkat Iman.
Iman Yang Telah Menempatkan si Penyaksi ke tingkat Isbatul Yakin.
.
Syarat orang membaca Syahadat harus memenuhi Tiga perkara :
1. NUR HIDAYAH,
barang siapa yang mendapat nur hidayah akan dijaga dari sifat musyrik dan perilaku syirik.
2. NUR INAYAH,
barang siapa yang mendapat nur inayah maka akan dijaga dari dosa besar.
3. NUR KIFAYAH,
barang siapa mendapat nur kifayah maka akan dijaga dari bersitan hati yang kotor dan jelek.
--------
Macam-Macam Syahadat :
1. SYAHADAT MUTAAWWILAH
Artinya Syahadat Yang Pertama, Syahadatnya Allah Sendiri.
Bunyinya :
"Innanii Anallahu Laa ilaaha Illa Ana"
(Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku).
(Qs Thoha 14)
2. SYAHADAT MUTAWASHITOH
Artinya Syahadat Yang Tengah-Tengah, Seperti Syahadatnya Malaikat, Para Nabi dan Rasul dan Para Orang Mukmin
Semua.
Yaitu :
"Asyahadu Anlaa Ilaha Illallah"
dasar dalil :
"Syahidallahu Annahu Laa ilaaha illa Huwa Wal Malaikatu Wa Ulul 'Ilmi"
(QS Al Imron 18).
3. SYAHADAT MUTAAKHIRAH
Artinya Syahadat Yang Terakhir Yaitu Syahadat Umum.
Ada yang bertanya -> Laa ilaha illaallah Muhammad Rasul Allah.
Itu termasuk golongan Syahadat Mutaswashitoh ataukah Syahadat Umum.
"Laa Ilaaha Illaallah Muhammad Rasul Allah".
Adalah termasuk Syahadat Mutaakhirah Namun Arti dan Maknanya Memiliki Empat,
"SYARIAT, THARIKAT, HAKIKAT, MA'RIFAT.
--------
"Asyahadualla Ilaaha Illallah"
Ini Merupakan Syahadat Tauhid atau Hakekat Ketuhanan Yaitu diri bathin Manusia (Ruhani)
"Wa-Asyhadu Anna Muhammadar rasulullah"
Ini Merupakan Syahadat Rasul atau Hakekat Kerasulan Yaitu Diri Dzahir Manusia. (Jasmani).
--------
Diri Bathin (ruhani) Adalah Sebenar-Benarnya Diri Yang Menyatakan Rahasia Allah.
Untuk Menyatakan Diri Rahasia Allah Adalah Diri Dzahir Manusia.
--------
Sedangkan Kata Muhammad Pada Syahadat Rasul Mengandung Arti Yaitu Diri Dzahir Manusia Yang Menanggung
Rahasia Allah.
--------
"Kejadian Manusia Adalah Satu-Satunya Kejadian Yang Paling Rapi.
(QS. Attin-4)
--------
"Kemuliaan Manusia Karena Manusialah Yang Sanggup Menanggung Rahasia Allah"
(Q.S. Al-Ahzab 72).
--------
Dan karena firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 inilah kita Mengucapkan Syahadat Tahkik :
"Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah"
Yang Artinya : Kita bersaksi dengan Diri kita sendiri bahwa Tiada yang Nyata pada Diri kita sendiri hanya Allah Semata
dengan Tubuh Dzahir kita sebagai tempat menanggung Rahasia Allah dan akan menjaganya buat selama-lamanya.
--------
Mengapa Kita Mengucap Dua Kalimah Syahadat 9 kali dalam 5 Waktu Sembahyang Sholat?
Sebab Diri Bathin Manusia Mempunyai 9 Wajah.
--------
Dua kalimah syahadat pada :
.
1). SEMBAHYANG SHUBUH
Satu Kali Itu Memberi Kesaksian Pada Wajah kita Pada Martabat SIRUSIR
(Rahasia didalam Rahasia).
--------
2). SEMBAHYANG DZUHUR
Dua Kali Memberi Kesaksian Pada Wajah kita Pada Martabat SIR dan AHDAH.
--------
3). SEMBAHYANG ASHAR
Dua Kali Memberi Kesaksian Pada Wajah kita Pada Martabat WAHDAH dan WAHDIAH.
--------
4). SEMBAHYANG MAGHRIB
Dua Kali Memberi Kesaksian Pada Wajah kita Pada Martabat AHAD dan MUHAMMAD.
--------
5). SEMBAHYANG ISYA
Dua Kali Memberi Kesaksian Pada Wajah kita Pada Martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD.
MUSYAHADAH adalah bermesraan antara UJUD kepada DZAT-NYA seperti mesranya Cahaya dengan lampunya,
Pujinya HU-ALLAH
--------
SAKARATUL MAUT adalah saat RUHANI meninggalkan JASMANI, seperti kembalinya Cahaya lampu kepada lampunya,
Pujinya ALLAH-HU
Tinggallah Nyawa memuji Tuhannya dengan Pujinya AH - AH.
--------
Lalu.. kembalilah NYAWA kepada Empunya HAK, dengan pujinya :
"LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADAR RASULULLAH",
Tiada dengan huruf, Tiada dengan suara.
--------
Penjelasannya Tentang Syahadat Tauhid dan Syahadat Diri.. :
Syahadat Rasul + Syahadat Tauhid = Syahadat diri,
Lazimkan Syahadat diri Tanpa Suara, Naik Nafas sudah
"LAA ILLA HA ILLALLAH,
Turun nafas U..
"MUHAMMADURRASULULLAH",
Sampai Mesra.. Tidak boleh keluar, tarik perasaan sampai ke Hati.
Bunyi lagi
"LAA ILAAHA ILLA ANTA",
tahan Nafas tidak boleh keluar, langsung tarik Nafas keatas pelan-pelan
"LAA ILAAHA ILLA HUA",
berarti lebur, saat turun Nafas juga tidak boleh dikeluarkan, pelan-pelan, mesrakan ke bulu-bulu, kulit, dengan perasaan,
Maka inilah Hakekat Syahadat, Mesra Dzahir dan Batin, telah bertubuhkan Nur jua adanya.
HAKEKAT HAJI
HAJI bukan mutlak punya Agama islam, karena sebelum Nabi Muhammad, Nabi-Nabi yang terdahulu juga melakukan
HAJI,
disini HAJI mempunyai Arti sebagai NAPAK TILAS atau mengenang kembali Perjalanan Manusia (diri kita) pada masa lalu
Yaitu :
---------
1. NAPAK TILAS untuk mengenang pertemuan Nabi Adam dengan Siti Hawa,
diceritakan Siti Hawa berjumpa kembali dengan Nabi Adam di bukit Safa dan Marwa semenjak mereka diturunkan dari
surga, kemudian setelah berjumpa Siti Hawa meminta kepada Nabi Adam untuk mengulang saat-saat mereka menikmati
kenikmatan berada di surga dulu maka diajaklah ke bukit Rahman yang ada di Padang Arafah dan seterusnya.
---------
2. NAPAK TILAS untuk mengenang pertemuan kita dengan saudara rahasia kita di dalam kandungan ibu (alam shagir),
karena dulu kita bersama saudara rahasia kita saling kenal, bermain bersama, tapi semenjak putus tali silaturahim
(digunting tali pusar waktu kita bayi) maka saudara rahasia kita menjadi gaib, tapi saat-saat terakhir sebelum kita akan
hadir dimuka bumi saudara rahasia kita mengajak kita untuk mengenali tempat-tempat dimana kita bisa berjumpa
kembali dengannya, inilah yang mau kita buktikan disana.
---------
3. NAPAK TILAS Isra Miraj Nabi Muhammad mulai dari Madinatul Munawarah, Makatul Mukarramah, Aqsatul
Mukassafa, Baitul Atik, Baitul Muqadis, Baitul Arsila sampai ke Arash bertemu dengan ALLAH SWT hingga balik lagi ke
Madinatul Munawarrah atau kalau dalam dimensi yang lain kita sendiri pernah melakukan Miraj Ma'rifatullah di Alam
Kandungan bapak (alam gaib) dan Miraj Awal di Alam Kandungan ibu (alam shagir) ini yang mau kita ulangi lagi disana.
---------
Inilah hakekat dari haji, oleh karenanya wajib bagi kita untuk mempelajari ilmu ini sebelum malakukan pembuktian
disana dan belajarlah pada guru-guru yang mursyid dan berpengalaman karena mereka bisa melintasi jarak dan waktu
untuk sampai kesana (bukan belajar manasik haji) Sebagaimana kita ketahui haji di wajibkan bagi yang mampu
(menguasai ilmunya) ini adalah panggilan (undangan) dan siapa-siapa yang diundang harus bertemu dengan orang yang
mengundang. Disana disebut sebagai tanah haram karena itu hakekat dari nyawa=baqa=akhirat , dalam dimensi ini apa
saja yang gaib bisa terlihat, akhirat mempunyai arti pembalasan untuk pensucian diri, inilah kampung akhirat, disinilah
rumah kita (baitullah), Sedangkan diluar tanah itu disebut tanah halal jasad=fana=dunia.
---------
Rukun haji seperti, tawaf, sa’I, wukuf.. ada dalam diri manusia, begitu juga baitullah, hajar aswat, dll sudah tersedia
dalam diri tinggal kita menggunakan saja, yang bisa menggunakan hanya orang yang sudah berumah tangga oleh
karenanya rumah tangga disebut haji kecil. Mengapa orang yang belum berumah tangga jika ke haji disebut haji sunah?
Mengapa wanita tidak di haruskan mencium hajar aswat? Ini menunjukan kesamaan maksud dari rukun haji dengan
pelaksanaan dalam berumah tangga. Yang membedakan haji dengan umroh adalah wukuf, karena inti haji ada di wukuf,
dalam wukuf ada hal yang maha penting yang akan terjadi, tapi ini hanya bisa di dapat bagi mereka yang sudah maqom
atau yang memang mendapatkan hidayah untuk bisa menyaksikannya.
---------
Dari kata Arafah (mengenal) mengisaratkan ditempat ini kita akan Mengenal, bertemu dengan tuan rumah yang telah
mengundang kita untuk hadir, Bahan Renungan Baitullah selama 24 jam setiap harinya tidak pernah sepi dari orang-
orang yang bertawaf, sekali dalam setahun yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah diarahkan semua orang untuk menuju ke
padang arafah meninggalkan baitullah, pada kesempatan ini dimanfaatkan untuk mengganti kiswah, sementara mereka
yang di arafah duduk-duduk mulai dari fajar hingga petang, di atas padang arafah ada jabal rahman (bapak) yang di atas
bukit ada tugu besar putih (….) mengarah ke jabal rahim baitullah yang sedang di buka bajunya (kiswah) dalam baitullah
ada hajar aswat (…) dan seterusnya…. Hal-hal ini kita kaitkan dengan … Nabi mengatakan "haji=wukuf di arafah" selalu
tanggal 9 dzulhijjah, semua disuruh duduk (menunggu) tuan rumah mau datang, siapa yang bisa menemukan.. aku
sembunyi ditempat yang terang .. jam 12 teng…. Matahari persis diatas kepala, panas tak terkira, semua di perintah
untuk masuk ke tenda… Sekejap saja … disini anugrah itu diberikan …. Nikmat … nikmatnya penyaksian .. tak bisa
diungkapkan dengan kata-kata ...
PENYAKSIANKU
ASYAHADUALLA ILAAHA ILLALLAHUU..
ini merupakan syahadat tauhid atau hakekat ketuhanan diriku yaitu diri bathin-Ku (Rohani),
WA ASYAHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAHUU.
ini merupakan syahadat rasul atau hakekat kerasulan diriku yaitu diri zahir-Ku (Jasmani)
----------
Diri bathin-ku (rohani) adalah sebenar-benarnya diriku yang akan menyatakan RAHASIA Allah, Untuk menyatakan diri
Rahasia Allah tersebut adalah dengan diri zahirku
----------
Sedangkan, Kata Muhammad pada syahadat Rasul mengandung arti yaitu diri zahirku yang menanggung rahasia Allah
----------
"KEJADIAN MANUSIA ADALAH SATU-SATUNYA KEJADIAN YANG PALING RAPI"
(QS.Attin-4)
----------
"KEMULIAAN MANUSIA KARENA MANUSIALAH YANG SANGGUP MENANGGUNG RAHASIA ALLAH"
(QS.Al-Ahzab 72)
----------
Dan karena firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 inilah kita mengucapkan
"ASYAHADUALLA ILAAHA ILLALLAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAHU"
Yang berarti aku bersaksi dengan diriku sendiri bahwa tiada yang nyata pada diriku sendiri hanya Allah Semata, dengan
tubuh zahirku sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan aku akan menjaganya buat selama-lamanya
----------
"ASYAHADUALLA ILAAHA ILLALLAH WA ASYAHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH"
Yang berarti aku bersaksi dengan diriku sendiri bahwa tiada yang nyata pada diriku sendiri hanya Allah Semata, dengan
tubuh zahirku sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan aku akan menjaganya buat selama-lamanya
----------
Catatan : Jumlah dalam kalimat tauhid itu ada 24 huruf Hal ini mengisyaratkan kehidupan manusia adalah 24 jam sehari
semalam,
"LAILAHA ILLALLAHU MUHAMMAD RASULLULLAHU"
itu adalah kesempurnaan diri yakni ke-Esa-an pada diriku yaitu pada keluar masuknya Nafas (shalatul daim)
----------
LAA : Tidak ada lagi
ILLA-HA : Tetapi hanya
ILLA-HU : Tidak lain Nafsi
Melainkan Wujud kebesaranku semata mata
----------
MASYA ALLAH KANA MINAL MUKMININ HAKKA,
"SEMOGA ALLAH MENJADIKAN AKU-Ku, AKU-Engkau, AKU-Kami, AKU-Kita Semua, AKUNYA ORANG MUKMIN YANG
SEBENARNYA"
BAB LATHIFAH
AWALUDDIN MA'RIFATULLAH
"Awal Agama Mengenal Allah"
--------
Mengenal DIRI sekaligus Mengenal ALLAH, berlakunya sembah kepada ALLAH atas kenal, kalau tidak kenal maka itu
cuma hayalan belaka
--------
MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARAFA RABBAHU
"Barang siapa mengenal dirinya maka akan kenal pada tuhanNya"
--------
INNALILLAH
"Sesungguhnya kita berasal dari Allah"
WA ILAIHI ROJIUN
"Akan kembali kepada Allah"
--------
Pembuktian sesungguhnya kita berasal dari Allah, kata Allah dalam hadist qudsi:
"AKU ADALAH PERBENDAHARAAN YANG TERSEMBUNYI, AKU INGIN DIKENAL MAKA KUCIPTAKAN MAKHLUK (ADAM)
DAN SEGALA ALAM BESERTA ISINYA"
Kata Allah:
"AKU INGIN MELIHAT DIRI DILUAR DIRIKU"
--------
Sebenarnya sebelum ada langit dan bumi, sebelum ada syurga dan neraka, dan juga sebelum ada mahluk, dan Allah pun
belum dikenal sudah adakah kita,?.... Dan adanya kita dimana,?
Jawab : "ADANYA KITA SEMUA YAITU DI DALAM PERBENDAHARAAN ALLAH"
(di dalam kunhi dzat Allah)
Sedangkan Allah masih seorang diri, apakah Ruh kita sudah ada,?....
Apakah sama usia Allah dengan Ruh kita,?.... Sama-sama tiada awal tiada akhir
--------
Kata Allah :
"WAHAI SEGALA PERBENDAHARAAN RUH MANUSIA, AKU INGIN MENCIPTAKAN ALAM, PERHATIKAN DAN SEBUT KUN
SECARA BERSAMA-SAMA"
--------
1. KUN : jadilah tujuh lapis bumi dan isinya serta tumbuh-tumbuhan, dan binatang di darat dan dilaut
--------
2. KUN: jadilah tujuh lapis langit dan planet serta tata surya dan gugusan bintang
--------
3. KUN: jadilah syurga
--------
4. KUN: jadilah neraka
--------
5. KUN: jadilah malaikat
--------
6. KUN: jadilah jin
--------
7. KUN: jadilah iblis, maka sudah tujuh kali kun
--------
--------
Kesemunya tersebut kata Allah adalah berdiri sendiri dengan nyawa masing-masing, kesemuanya aku yang
mengendalikanNya yang sudah diberi tugas sesuai perjanjian dalam bahasa ilmu "AR-RUH NUR MUHAMMAD"
Sekarang kata Allah, aku ingin melihat diriku diluar diriku, dan aku mau menciptakan Adam
--------
WAHALAQTA ADAMA KASURATIHI
"kuciptakan Adam seperti rupaku kata Allah, atau seperti bentukKu, atau seperti aku kata Allah"
--------
Allah memerintahkan jibrail untuk mengambil TANAH-AIR-ANGIN-API, dipertengahan dunia di negeri mekkah, dimana
nanti dibangun ka'bah baitullah oleh nabi ibrahim
Proses penciptaan Adam, kata Allah "AKAN KUBUAT ADAM SEPERTI UJUDKU" baiklah kata malaikat
setelah Adam dibentuk persir Allah Ta'ala, maka Allah Ta'ala meniupkan Ruh kepada Adam lalu Adam bersin, apa
gerangan yg terjadi,?
Adam cuma bisa bernapas saja, nama Napasnya IDHOFI,
"WAHAI JIBRAIL, AKU SUDAH BISA MELIHAT DIRIKU DILUAR DIRIKU", dan Allah Ta'ala pun sangat senang sekali
Walaupun sudah hidup namun Adam masih belum bisa berjalan dan bergerak, berkata, belum bisa mendengar dan
merasa, alias Adam masih kaku
HAI JIBRAIL BAGAIMANA INI,?....
ADAM MASIH TAK BISA APA-APA
Sekarang kata Allah :
"KUN, SEMPURNALAH ADAM"
setelah di KUN Adam tetap saja belum sempurna
--------
Kata Allah :
"WAHAI JIBRAIL, KAU DIAM-DIAM SAJA KARNA AKU AKAN BERTAJALLI DI UJUD ADAM BIAR ADAM SEMPURNA, BIAR
AKU GHAIB DI DIRI ADAM DAN AKU JUGA INGIN DIKENAL, MAKA AKU AKAN MENJADI RAHASIA DIRI MANUSIA, DAN AKU
AKAN MENETESKAN PERBENDAHARAAN DZATKU MELEWATI SULBI ADAM"
--------
Setelah Adam sudah sempurna, Adam tinggal didalam syurga seorang diri, bagaimana biar Adam tak kesepian di syurga,
status Adam belum tahu entah laki-laki atau wanita, jadi Adam yatim tak punya bapak dan tak punya ibu, lalu Adam itu
binnya siapa,?
Sulbi Adam belum memanjang
--------
ADAM MALIKUL JASAD
"Adam raja sekalian Jasad"
--------
MUHAMMAD MALIKUL ARWAH
"Muhammad raja sekailan Ruh"
--------
ALLAH MALIKUL DZAT
"Allah raja sekalian Dzat"
--------
Sekarang Adam ditidurkan oleh Allah, Adam tidur pulas, dengan kuasa Allah dicabutlah tulang rusuk Adam disebelah kiri
untuk dijadikan SITI HAWA (nur sia) pemula asal, sekarang Adam tidak kesunyian lagi di syurga, dan Adam pun
dimuliakan para malaikat dan kalangan jin kenapa,?
Sebab hanya bangsa malaikat yang melihat Allah bertajalli penuh ke diri Adam, karena itulah Adam dimuliakan betul
oleh para malaikat.
iblis iri dengki dengan Adam dan hawa, lalu iblis menipu daya Adam, apa sebabnya iblis mau menipu daya Adam,?
Sebenarnya itu hanya cara Allah saja yang ingin dikenal, biar cepat turun ke bumi
Adapun iblis diciptakan dari API, dia disipati Allah dengan
AL-MUTAKBBIRIN tambah TAKBUR......
Sebenarnya Adam mau dikirim ke bumi sebagai khalifah di muka bumi, atau wakil Allah di muka bumi, jadi AL-WAKIL
dengan AL-BATHIN adalah satu
--------
ZAHIRRU RABBI FI BATHINI ABDI
"zahir Allah pada bathin hambanya"
--------
Lalu Adam diberi: nama-nama segala sesuatu
^WA ADAMU ASMA AKULLAHA
^WA ADAMU SIFAT AKULLAHA
^WA ADAMU WUJUD AKULLAHA
^WA ADAMU SYIR AKULLAHA
^WA ADAMU ZAUK AKULLAHA
--------
Jadi ADAM diberi segala NAMA, segala SIFAT, segala RAHASIA, segala RASA
--------
Wal hasil iblis menggoda, mau menipu Adam memakan akan buah khuldi, lalu terbukalah nafsu birahi, dan sulbi Adam
memanjang, sulbi siti hawa terbuka, dan tak pantas lagi tinggal di syurga karna telah mengotori syurga.
Dengan izin Allah Adam turun ke dunia bersama ada tiga unsur diri Adam : TUBUH-NYAWA-ALLAH TA'ALA, Yang tidak
bisa dipisahkan
--------
Adam dan hawa dibekali rasa syurga jannatun naim biar dia ingat pulang ke syurga, yaitu rasanya pada waktu Adam
kumpul sama hawa di dunia.
Waktu kita kumpul bersama istri atas nikmat syurga jannatun naim, sekarang diri kita ada diperbendaharaan Adam yaitu
ghaib di sulbi Adam, sulbi Nuh, terus sulbi Ibrahim sampailah ke sulbi Abdullah dan dikandung rahim Siti Aminah, lahirlah
Rasulullah SAW di kota mekah.
Jadi kita ghaib dari sulbi kesulbi 25 nabi menyebar sampai kesulbi orang tua kita, lahirlah kita sama unsur JASAD-RUH
dan ALLAH TA'ALA, satu batang tubuh
--------
Mencari Allah diluar diri syirik,
Mencari Allah didalam diri sindik
--------
MISAL kapas berlindung dibenang, benang berlindung dikain, seakan-akan kapas dan benang tidak nampak, yang
nampak adalah kain, atau ghaib Allah yang nyata hamba, sebab terdinding kita kepada Allah, selain ujud Allah masih ada
rasa ujud kita, selain sifat Allah masih ada rasa sifat kita.
Misal ujud artinya ada, mustahil tiada, bararti nyata ada lawanNya Adam (tiada), berarti Adam cuma hanya nama saja,
yang ada Allah Ta'ala saja
--------
Sekarang Allah Ta'ala tidak bisa menyamar lagi, karena sandiwara Allah sudah ketahuan, dan Allah sangat senang sekali
kalau kita mengenali dia, daripada kita tidak kenal akhirnya terdinding merupakan najis dihadapan Allah
--------
Unsur manusia :
ADA TUBUH, ADA RUH, ADA NYAWA, ADA ALLAH TA'ALA
--------
Rasulullah berkata :
"TIADA ADA AKU LIHAT PADA HAMBA, MELAINKAN ALLAH TA'ALA PADA ZAHIR DAN BATHINNYA"
Maksut dari MA'RIFAT itu seperti isyarat baginda Rasulullah dalam sabda-nya Yaitu :
"BARANG SIAPA MENGENAL AKAN DIRINYA, MAKA KENALLAH IA AKAN TUHANNYA "
---------
Dan ketahuilah oleh mu, bahwasan nya telah berkata segala Arifbillah tentang Diri Manusia itu terbagi pada 2 bagian
Yaitu :
1. DIRI yang ZAHIR
2. DIRI yang BATHIN
---------
Adapun diri yang Zahir itu, seperti firman allah ta'ala dalam surah Al-Mu'minuun 12-14 yang Artinya :
"DAN SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA DARI SUATU SARIPATI AIR MANI (NUTFAH) DALAM
TEMPAT YANG KOKOH (RAHIM),
KEMUDIAN AIR MANI ITU KAMI JADIKAN SEGUMPAL DARAH (A'LAQAT), LALU SEGUMPAL DARAH ITU KAMI JADIKAN
SEGUMPAL DAGING (MUZFATI). DAN SEGUMPAL DAGING ITU KAMI JADIKAN TULANG BELULANG, LALU TULANG
BELULANG ITU KAMI BUNGKUS DENGAN DAGING, KEMUDIAN KAMI JADIKAN IA MAKHLUK YANG BERBENTUK LAIN.
MAKA, MAHA SUCI ALLAH PENCIPTA YANG PALING BAIK"
---------
Dari pengertian ayat tersebut, ALLAH TA'ALA memberikan pelajaran kepada Umat Manusia di dunia agar mengetahui
bagaimana proses terjadinya Penciptaan Manusia yang di Awali dari pada seteter Air Mani, kemudian Air Mani itu
menjadi Darah. lalu kemudian menjadi Daging. Selanjutnya Air Mani, Darah dan Daging itu di gerak-gerakkan dan di
bolak balikkan selama Empat puluh hari lamanya.
---------
Setelah Sempurna (4) bulan (10) hari. Dari gerakkan Air Mani, Darah dan Daging itu,
-> maka terciptalah yang Zahir pertama adalah "TELUNJUK" dari pada tangan kanan,
-> Pada hari Ke(2) Zahirlah KEPALA
-> Pada hari Ke(3) zahirlah TANGAN dan Kedua KAKI-NYA,
-> Pada hari yang Ke(4), Allah Ta'ala menjadikan 360 Tulang belulangnya, serta 240 dan 28 Sendi di bina, kemudian Allah
Ta'ala Menjadikan 366 Urat yang sebagiannya gerak dan sebagiannya di Gerakkan dan diam inilah merupakan Perangai
Manusia.
->Pada hari Ke(5) Allah Ta'ala menjadikan DAGING,
-> Pada hari Ke(6) KULIT, RAMBUT dan KUKU di Ciptakan,
-> Pada hari Ke(7) terciptalah HIDUNG dan MULUT.
->Pada hari KE(8) Zahirlah LIDAH.
-> Pada hari yang Ke(9) zahirlah kedua TELINGA serta segala RANGKA dari pada MULUT, dua MATA dan tempat keluar
segala makanan (anus).
-> dan pada hari ke(10) Allah Ta'ala meniupkan kedalamnya sebagian RUH (nyawa) kemudian bergerak-geraklah ia.
lalu kemudian di ambil hati ibu atau dengan kata lain naluri ibu (kabadan umihi) yang di jadikan sebagai kiblatnya di
Alam Rahim ibu dan Sujudlah anak dalam rahim itu kepada Allah Ta'ala dengan karunia Tuhan (rabb)
---------
Adapun setengah ulama berkata :
- NUTFAH itu menjadi TUBUH bagi DIRI manusia
- WADI itu menjadi SUARA bagi DIRI manusia
- MADI itu menjadi Pendengaran bagi DIRI manusia
- MANI itu menjadi Pendengaran bagi DIRI manusia
- MANIKAM itu menjadi CAHAYA bagi DIRI manusia
---------
Adapun JAUHAR itu, apabila ia ada di ALAM KABIR (besar) itu Namanya "ANFAS" (anfasi), dan apabila ia turun kepada
Bapak Namanya "NUFUS" (nufusin), dan tatkala keluar dari pada Bapak lalu turun ke dalam Rahim Ibu ia bernama
"TANAFAS" dan tatkala Zahir di dalam Perut Ibu bernamalah ia "NAFAS" dan tatkala ia terlahir ke dunia bernamalah ia
"INSAN"
---------
Adapun DIRI Bathin itu, Yaitu TUBUH yang "HASIR" atau dengan kata lain "JISMU LATIF" (diri yang ghaib) atau yang di
kenal ALIF Ghaib
Sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam surah Al-hijr Ayat 28, yang Artinya :
"MAKA APABILA AKU (TUHAN) TELAH MENYEMPURNAKAN KEJADIANNYA. DAN AKU (TUHAN) TIUPKAN KEDALAM-NYA
SEBAGIAN RUH-KU (CIPTAAN)"
---------
Penjelasan:
Di dalam huruf BA tersembunyi huruf ALIF,ini bermakna bahwa di dalam DIRI JASMANI Mu itu tersembunyi DIRI
RUHANI, dan DIRI RUHANI inilah DIRI yang sebenarnya.
WUKUFUL QALBI
Pada suatu masa sebelum adanya alam ini, di hari sebelum hari yang tujuh, maka alam itu di sebut alam NURUL BUHTI
ALLATI dan di hari ZAT-ZATUL BUHTI yaitu hari tersembunyi yang di sebut SATIYAARIL GOIB-SATIYAATUL BUHTI
Tuhanpun belum bernama ALLAH, ARASY dan QURSY belum ada, LANGIT dan BUMI, serta SURGA dan NERAKA masih
belum di jadikan, Dan saat itu Tuhan masih bernama NUKTAH
Tiada suatupun yang ada, hanya NUKTAH, NUKTAH melihat Diri-Nya lah TUHAN, Namun siapakah HAMBA-NYA, NUKTAH
pun melihat kembali pada DIRI-NYA, Diapun punya KEHENDAK lalu berkata KUN dan FAYAKUN, di kehendakinya DIRI-
NYA bernama ZAT NUR ALLAH (SIFAT)
Dan pada waktu itu di namai-Nya pula Diri-Nya NUR MUHAMMAD dan ZAT NUR ALLAH pun ghaib
Artinya NUR ZAT ALLAH dan NUR MUHAMMAD masih Melebur atau Menyatu dan pada masa itu di sebut ALAM SYIRR
ZATUL BUGTI
Artinya di alam rahasia bahagian dari Diri-Nya sebelum bernama ALLAH.
Kemudian NUR MUHAMMAD berkata : "ILLA HUL HAK"
Lalu NUR ZAT ALLAH berkata : "jika Engkau Hak, mengapa Engkau tak melihat muka"
NUR MUHAMMAD menjawab, "Jika Tuhan mengapa tidak melihat"
lalu TUHAN berkata: "Serahkan penglihatanmu itu padaku lalu ucapkan LA ILAHA ILLALLAH AKU MUHAMMAD
RASULULLAH"
Selanjutnya NUR MUHAMMAD berkata : "Ku lihat Diriku, tetapi siapa Hamba? Dan siapa Tuhan?"
Pada saat itulah ALLAH menyatakan Diri-Nya Tuhan dan berkata : "BAHWASANYA TIADA TUHAN HANYALAH AKU,
BAHWA ENGKAU ITU DARI PADA NUR ZAT KU"
------
Berdirilah kamu !" dan ALLAH pun berdiri tidak berbentuk dan tidak bertempat, Lalu Nur Zat ALLAH berkata : "AKULAH
TUHANMU"
Dan NUR MUHAMMAD berkata : "AKULAH TUHANMU"
lalu kata NUR ZAT ALLAH lagi, "Jika Engkau Tuhan, nyatakanlah Dirimu"
dan jawab NUR MUHAMMAD, "Diri Mu juga yang Ku lihat"
lalu NUR MUHAMMAD pun Ghaib
------
Kemudian bersujudlah NUR MUHAMMAD lima ribu tahun, Kemudian NUR MUHAMMAD di turunkan kepada ALAM
ILMU, lalu di turunkan di ALAM NUR DUNIA berupa ZAT WAJIBAL UJUD
------
(NUR KUN HU DZULLAH)
Adalah Syahadat Kosong, alam masih belum ada apa apa (JIBU) kecuali RAHASIA SIRR namanya, LA SAUTIN WALA
HARFIN :" tidak bersuara dan tidak berhuruf" (KOSONG)
Artinya Aku Adalah Aku atau Dia Adalah Dia, yang merupakan nama bathin hanya satu kata tapi bermakna, syahadat
berarti beberapa kata, yang menjadi rahasia dan dikeramatkan
Seandainya dibuka atau dipaparkan tentu saja bukanlah rahasia lagi tapi jadi rahasia umum namanya
NUR yang Awal-Awal adalah NUR HABIBI (Bahwasanya yang pertama-tama terjadi pada Diriku sesudah NUR yang Awal-
Awal adalah Nur Habibi) atau DZAT ALLAH, daripada NUR-NYA dengan berfirman KUN Yang menerbitkan NUR
MUHAMMAD
------
(NUR KUN HU DZATULLAH)
adalah Syahadat Diri Nur Muhammad, yang merasa bahwa dirinya Tuhan karena belum tahu ada Allah sehingga
mendengar firman ALASTU BIROBBIKUM, Nur Muhammad terpukau dengan segala keindahan yg dilihatnya sehingga
terucap (ALLAHUMMA)
------
(NUR KUN ILLA HUWA HAQ)
Adalah Syahadat Bathin, pengakuan tentang Allah Yang Maha HAQ, Sehingga abadilah syahadat karena ada KHOLIK dan
MAKHLUK Yaitu Syahadat ALLAH
"LAA ILAHA ILLALLAH" dan Syahadat Rasul "MUHAMMAD RASULULLAH"
------
Di zaman nabi Musa AS juga ada Yang termaktub dalam Alquran
"INNANI ANALLAHU" Syahadat Awal Allah ketika nabi Musa AS berdialog langsung di bukit Thursina, sebelum syahadat
nabi Musa
"LAA ILAHA ILLALLAH MUSA KALAMULLAH"
Ada pula syahadat nabi Yang lain seperti syahadat nabi Ibrahim AS
"LAA ILAHA ILLALLAH IBRAHIM KHOLILULLAH",
dan Syahadat nabi Isa AS
"LAA ILAHA ILLALLAH ISA RUHULLAH dll
------
Terucap pula firman pengasihan Allah kepada Nur Muhammad,
DZAHIRU ROBBI WALBATHINU ABDI
dalam riwayat lain ada tambahan
ILLALLAH HUWALLAH HUWA RUHUM,
dalam sebuah riwayat juga dikatakan
DZAHIRU ROBBI WALBATHINU ABDUH
Artinya: "Zahir Tuhan itu ada pada Bathin HambaNya"
------
didalam Ilmu Hakikat, Ilmu Hakikat inilah yang sebenarnya untuk meng-Esakan Allah, dengan mengenal Diri agar bisa
sempurna untuk mengenal Allah SWT.
Maka, Nur Muhammad memuji diri sendiri kepada Nur Habibi yang awal awal, Dzikir Nur yang awal awal yaitu :
1. LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD WUJUDULLAH
2. LAA ILAHA ILLALLAH NUR HAQQULLAH
3. LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD ASTAGHFIRULLAH
------
Maka terucaplah shalawat NUR MUHAMMAD yang pertama
"KUN SHOLLI ALA MUHAMMAD"
kepada alam semesta yang disambut dengan "SHOLALLAHU ALAIHI WASSALAM"
Daripada Nur Muhammad pula Arsy, Lauhul Mahfud dan alam semesta tercipta serta Nabi Adam dan diri kita
------
Syech Abdul Asysyahrani Rahimahullah Alaihi berkata :
INNALLAHA KHALAQA RUHUN NABI SAW MIN DZATIHI WAKHALAQAL 'ALAAMI MINNURI MUHAMMAD SAW.
Artinya :
"Sesungguhnya Allah telah menjadikan Roh Nabi Muhammad dari pada Dzat Allah dan sekalian Alam ini dijadikan dari
pada Nur Muhammad SAW"
------
Ada beberapa syahadat lagi yg terdapat di dalam kitab kitab lama, mengenai syahadat tujuh dan syahadat tiga
------
Adapun syahadat tujuh adalah, Syahadat orang awam yaitu :
"ASYHADU AN LA ILAHA ILLAALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH"
------
Syahadah al-tariqah yaitu :
"LA MA'BUDAH ILLA ALLAH"
------
Syahadah haqiqah yaitu :
"LA MAUJUDA ILLA ALLAH"
------
Syahadah ma'rifah yaitu :
"LA YA'RIFU ILLA ALLAH"
------
Syahadat batin yaitu :
"ALLAH-ALLAH-ALLAH"
------
Syahadat gaib yaitu :
"YAHU-YAHU-YAHU"
------
dan Syahadah barzah yaitu :
"HAQ-HAQ-HAQ"
------
Sedangkan syahadat tiga adalah Syahadat Muta'awwilah (permulaan) ialah syahadat lafaz yang dikerjakan lahir batin
yaitu :
"SYAHIDA ILAHU ANNAHU LA ILAHA ILLA HUWA"
------
Syahadah Mutawassithah (pertengahan) ialah lafaznya :
"SYAHIDINA 'ALA ANFUSINA"
------
dan Syahadah Muta'ahhirah (terakhir) lafaznya :
"LA ILAHA ILLA HUWA"
------
Syahadat yang dipergunakan sehari-hari disebut Syahadat Syari'ah lafaznya :
"LAA ILAHA ILLAALLAH MUHAMMAD RASULULLAH"
------
Ada pula yang lain Syahadat yang di pakai oleh Ahli Bai'at yaitu :
"ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASULULLAH"
------
Mungkin masih ada beberapa syahadat lain lagi seperti Syahadat diri, Syahadat ruh dll yang bisa jadi banyak versinya
Cara memakainya : Kita pakai pernafasan perut atau dada biasa yaitu saat menarik nafas dengan menyebut Syahadat
gaib, Tarik nafas dari hidung ucapkan dalam hati "YAHU" dengan "HU" ( panjang) sampai perut atau dada penuh tahan
dan naikan lidah dilekukkan di lelangit mulut lalu baca syahadat silahkan pilih syahadat syahadat di atas atau yang umum
saja
"LAA ILAHA ILLALLAH" 11x atau 21x lalu keraskan perut sedikit setelah itu keluarkan nafas pelan pelan dari mulut...
ulangi 3x atau 7x
------
Fungsi insya Allah banyak sekali seperti pagar gaib diri, membersihkan atau menambah aura, dll sesuaikan niat
------
"Ya RABB, tetapkan hambaMu ini dalam ishtiqamah di jalanMu, dengan mahabbah dan ma'rifah
kepadaMu, karena kerinduan hambaMu hanya menatap Wajah'Mu"
tiada manusia yang tiada memiliki cinta, tiada kebaikan bagi orang yang tiada cinta, tiada keindahan dan kebahagiaan di
dunia, jika aku menyendiri tanpa perasaan cinta, bukan karena dorongan hawa nafsu aku bangkitkan cinta, akan tetapi
aku melihat bahwa cinta adalah ruh kehidupanku dan cinta juga berupa akhlak yang mulia"
------
ALIF itu adalah kenyataan DZATULLAH, Sang Hidup, yang Tiada Mengenal Mati, asing tak terdefinisikan, HIDUP dan
BERDIRI sendiri.
Tiada gambaran atau Penyerupaan Apapun bagi-Nya.
------
LAM (Awal) dan LAM (Akhir), itu adalah kenyataan SIFATULLAH, atau SIFATNYA ALLAH.
DUA buah LAM ini adalah DUA kutub SIFAT yang berlawanan.
Yang Pertama ada adalah LAM JALAL (LAM Jalalah),
Yaitu sifat Keagungan Allah sendiri, LAM JALAL ini adalah kegelapan AWAL. Ruang gelap absolut.
------
LAM (Akhir) adalah LAM JAMAL Yaitu yang mewakili sifat keindahan ALLAH, inilah terang itu. yang memancar dari setitik
benih terang. DUA buah LAM itu (Awal dan Akhir),
lalu dipadukan, dimana LAM JAMAL menjadi terang yang bercahaya, sedang LAM JALAL menjadi gelap yang
membungkus dan mengurangi terang itu secara berlapis-lapis.
Ketika LAM JALAL sebagai HIJAB itu diangkat, maka musnahlah segala sesuatu sebab tergilas oleh terang (Lam Jamal).
DUA buah LAM ini JAMAL dan JALAL, membentuk suatu Kesempurnaan, sebab ada DUA Kutub sifat yang berlawanan,
ada terang dan gelap, kesempurnaan itu adalah
SIFAT AL-KAMAL.
Dan kesemuanya itu terangkum dalam Kemaha wenangan dan Paksaannya AL-QOHAR.
------
HA' itu adalah kenyataan bagi AF'AL ALLAH. Yaitu Amar perbuatan ALLAH. Yang Engkau kenali sebagai RUH itulah HA'-
NYA.
RUH itu "MIM AMRI ROBBI"
(dari amar Tuhan).
------
ALIF = DZATULLAH
LAM (Awal) = SIFAT GELAP
(pemarah, pencemburu, menyesatkan dsb)
LAM (Akhir) = SIFAT TERANG (indah, mulia, kaya, dsb)
HA' = AF'AL ALLAH
------
lalu ASMA'NYA mana??..... ketika keempat HURUF itu digabung
Yaitu ALIF, LAM, LAM, HA', Maka membentuk ASMA ALLAH, itulah letak ASMA'NYA . . .
Dikarenakan SIFAT-SIFAT kegelapan itu bernada "negatif", Maka DIA tak begitu menampilkan LAM AWALNYA, lebih
disembunyikan dari makhluk, yang ditampilkan acapkali hanyalah LAM AKHIRNYA (Jamal/Indahnya).
Maka dari ALIF, LAM, LAM, HA' (ALLAH) disembunyikan satu LAM-NYA menjadi ALIF LAM HA' (ILAH).
Dari ALLAH menjadi ILAH (Tuhan Sesembahan), atau sederhananya DIRINYA menampilkan DIRI dalam aspek ILAHIYAH-
NYA.
Atau ALLAH sebagai ILAHI, sebagai TUHAN sesembahanlah yang ditampilkan.
Bahasa sederhana yang lain itu bahwa DIA mendahulukan RahmatNya daripada Murka-Nya ...
di Maret 26, 2016 Link ke posting ini
ALIF itu adalah TEGAK, KOKOH, BERDIRI SENDIRI, tanpa PENOPANG dan SEKUTU,
LAA SYARIKALAHU
(tiada berserikat),
ALIF inilah Sang Hidup, inilah Sang Tuhan.
Maka jadilah seperti ALIF itu, Yaitu TEGAK, TEGUH PENDIRIAN, KOKOH Tak TERGOYAHKAN lagi dalam Prinsip-Prinsip
KEYAKINANMU ...
-----------
MIM itu adalah KEPALA,
KEPALA adalah tempat OTAK, ada AKAL disebalik OTAK.
Maka gunakanlah AKAL Pikiranmu..
Bertafakurlah, Renungi dan Pahami, bahwa setiap GERAK hidup itu adalah tanda (Ayatnya).
jangan terlewatkan membaca AYATNYA.
-----------
NUN itu adalah NUR CAHAYA,
Petunjuk ALLAH yang senantiasa Engkau perlukan dalam melangkah dan mengambil setiap keputusan.
maka selalulah memohon Pada-Nya, Memohon Petunjuk-Nya,
IHDINASSHIROTOL MUSTAQIM,
Jalan Yang Lurus. Tak mengandung simpang-simpang Jalan dan keraguan dalam Jalan itu.
-----------
JIM, HA KHO adalah JIN, MANUSIA dan KHOLIQ (Pencipta)
Kesemuanya ada di dalam DIRIMU Sendiri. JIN dan MANUSIA memiliki FITRAH dasar Sebagai HAMBA, Maka itulah HAQ-
NYA Pencipta, Ketika telah meletakkan HAQ-NYA pada tempatnya, maka setiap gerak hidupmu akan memanifestasikan
AL-HAQ.
PERKATAANMU BENAR..
TINDAKANMU BENAR..
PERBUATANMU BENAR..
PENGHIDUPANMU BENAR..
PIKIRANMU BENAR..
PERASAANMU BENAR..
FIRASATMU BENAR..
TUJUANMU BENAR..
Segalamu menjadi benar dengan Sendirinya, sebab engkau telah menjadi "manifestasi" dari AL-HAQ sendiri, lebur dalam
"ANA AL-HAQNYA" ALLAH.....
Maka engkaulah raja bagi dirimu sendiri, kerajaanmu tak lagi dikuasai API (jin) dan tak lagi terbakar NERAKA (nar)
MUHASABAH FISSHOBAH
MANUSIA setelah MATI disebut MAYAT, JASAD yang ditinggalkan RUH, MAYIT ditalqinkan oleh yang HIDUP, dibacalah
INNALILLAHI WAINNA ILAII ROJIUN,
"Dari Allah engkau datang dan kepada Allah jua kamu kembali".
Ucapan ini bukan tanpa maksud, ucapan ini untuk di fahami bagi yang masih hidup.
-----------
Siapa yang kembali kepada Allah?
EMPAT Unsur ALAM - API, AIR, ANGIN dan TANAH akan kembali ke DZATNYA masing-masing yang kembali kepada
Tuhannya ialah RUH IDHOFI, RUH dari TUHAN.
-----------
MANUSIA datang kedunia melewati TUJUH Martabat ALAM, dan pulang pun melewati TUJUH Martabat Alam :
- JASAD kembali kepada keempat Unsur ALAM
- NUR MUHAMMAD kepada ALAM RUH
- RUH kembali pada ALAM WAHIDIYAT
- SIRR kembali pada ALAM WAHDAT
- CAHAYA kembali pada ALAM AHADIYAT.
-----------
INSAN KAMIL tau akan keadaan SEJATI tau bagaimana kembalinya RUH dan JASAD . .
- ASAL ADAM kembali kepada ADAM ...
- ASAL MUHAMMAD kembali kepada MUHAMMAD ...
- ASAL ALLAH kembali kepada ALLAH ...
-----------
Jika tau ASAL USUL cara kembali INSHA ALLAH JASAD akan terlingkupi oleh RUH.
Siapa Yang Cenderung Kepada API Dia Akan Kembali Kepada API,,,
Siapa Yang Cenderung Kepada RUH Dia Akan Kembali Kepada RUH,,,
Siapa Yang Masih Bingung Dengan TEMPAT Kembalinya Itulah NERAKA Baginya ...
ALLAH lingkupnya di NUR MUHAMMAD itu sendirinya di dalam perkataan KUN FAYAKUN dan NUR MUHAMMAD itu
sendiri di dalam lingkup daripada NUR DZAT Semesta sekalian Alam Semesta ini perbuatan NUR juga
SYARIAT tanpa HAKIKAT hampa dan HAKIKAT tanpa SYAREAT Bathil atau sia-sia
----------
Adapun yang bernama RAHASIA itu SIRR ALLAH jua
Adapun kita ini bertubuhkan Muhammad ZAHIR dan BATHIN bertubuhkan RUH Namanya
Maka Tiada kita kenang-kenang lagi hati dan tubuh hanya bertubuh bathin saja Namanya Artinya Muhammad jua yang
jadi tubuh kita ini jadi hakikatnya kita ini bertubuhkan RUH IDHOFI juga sebab Muhammad itulah yang bernama
RAHASIA ALLAH
Adapun UJUD itu UJUD ALLAH TA'ALA sekali lagi jangan ada UJUD lain daripada ALLAH TA'ALA inilah sebenarnya DIRI
begitu pula kelakuan jangan ada yang lain karena jika ada menjadi NAFSIAH HAMBA juga
adapun NAFSIAH ROBBAH itu tidak menerima salah satu melainkan suci lahir bathin DZAT artinya UJUD ALLAH semata-
mata itulah yang sebenar-benarnya DIRI kita
jangan ragu lagi pada kata ini baik berjalan itu UJUD ALLAH melihat itu BASHAR ALLAH dan berkata-kata itu KALAM
ALLAH dll ...
----------
jangan ada UJUD yang lain jika ada maka batal ...
firman Allah :
ANA FI DZHONI ABDI
"Aku berada dalam prasangka hamba-Ku"
maka sudah lengkap UJUD kita ini UJUD ALLAH TA'ALA
ingatlah akan firman ALLAH tersebut jangan lagi mengatakan bathil jika sudah tahu UJUD DIRINYA UJUD ALLAH juga dan
Tiada lupa dan Tiada berserikat dan Tiada BERHAKIKAT dan BERMA'RIFAT
Melainkan QUDRAT sendiri ...
AL INSAANU SIRRI WA ANAA SIRRAHU WA SIRRI SIFAATI WA SIFATII LAGHAIRI
Artinya :
"Insan itu Rahasia-Ku dan Aku lah Rahasianya dan Rahasia itu Sifat-Ku dan Sifat-Ku itu T1ada lain daripada Aku"
----------
* Adapun ALIF ALLAH itu Yaitu DZAT ALLAH TA'ALA dan sebenar-benarnya DIRI Yaitu RUH Nabi Muhammad . . .
* Adapun SIFAT ALLAH TA'ALA itu RUPA Nabi Muhammad
dan AF'AL ALLAH TA'ALA itu Yaitu kelakuan Nabi Muhammad
maka inilah RUH IDHOFI menjadi RAHASIA kepada kita di dalam JANTUNG tempatnya . . .
* Adapun AKBAR itu TUBUH kita ini jadi bisa berlaku laku dan sebagainya . . .
* Adapun RAHASIA itu sendiri memerintah HATI,
HATI itu memerintah TUBUH
berlakunya TUBUH itu berbagai kelakuan . . .
----------
Inilah sebenar-benarnya diri yang kita kenal siang dan malam sebab semuanya daripada Muhammad tatkala rahasia itu
sehari semalam dalam rahim ibu
Pujinya : HU... HU...
^tatkala rahasia itu tiga hari tiga malam dalam rahim ibu
Pujinya : SUBHANALLAHI ...
Artinya "suci sendirinya"
^tatkala rahasia itu 40 hari 40 malam dalam rahim ibu
Pujinya : ALHAMDULILLAHI ...
Artinya "Zat Allah Pujinya"
^tatkala rahasia itu 3 bulan dalam rahim ibu
Pujinya : ALLAHU AKBAR ...
Artinya "Maha Besar Allah meliputi sekalian alam"
^tatkala rahasia itu 9 bulan dalam rahim ibu
Pujinya : LAA ILAHA ILLALLAH ...
KEPADA KEKASIHKU
(MUHAMMAD)
----------
----------
Wahai DIRI yang MULIA
Wahai JIWA yang LUHUR
Wahai PRIBADI yang AGUNG
Bagaimana Mungkin Aku Merasa Cukup Dengan Amal dan Ilmu Ku bila Aku harus Bercermin Pada
Keteladananmu Yang Telah Memikat Segala bentuk Hati dan Perasaan
Sementara Engkau Telah Menjelma Dengan Sifat-Sifat KeTuhanan Yang Pengasih Penyayang
Engkau Telah Menjadi Cahaya Mata bagi para Perindu dan Nama MU Menjadi Sumber bagi para
Pecinta
Kehadiranmu Telah dinantikan Semenjak Awal Segala Penciptaan
Dan Nama Mu telah terukir Dengan Agungnya Yang di sandingkan di Tempat Yang Tak Mungkin
Satu Pun Makhluk dapat menyandingnya ...
Wahai Keutamaan Yang Menjadikan Seluruh Penghuni Langit dan Bumi bersholawat KepadaMu
bagaimana mungkin laut akan cukup Menjadi Tinta untuk Menulis keutamaanmu itu
bila laut saja di jadikan sebab daripaada Keadaanmu ...
Wahai Raja dari Segala Yang Zahir Maupun Yang Bathin
Tiadalah Yang Ghaib Tersingkap Seluruhnya
Karena Kaulah Sang Pengawas dan di Genggamanmu Semua Yang Zahir Karena Kuasa Untukmu
Tiadalah dapat Bulan dan Mentari menandingi Cahaya Mu
bila Engkaulah Sumber Segala Cahaya itu
pada DiriMulah dapat menemukan kebesaran Tuhan
dan pada JiwaMulah
tersingkap Rahasia KeTuhanan
DZAT MUTLAK
.
Adapun yang bernama diri itu terbagi Dua bagian :
^PERTAMA DIRI YANG LAHIR
^KEDUA DIRI BATHIN
.
Adapun diri yang lahir itu berasal dari Anasir Adam Yaitu :
API
ANGIN
AIR
BUMI
.
- Adapun "API" itu terbit daripada yang BATHIN,
berhuruf ALIF
bernama DZAT menjadi rahasia
hurufnya DARAH pada kita.
- Adapun "ANGIN" itu terbit dari pada yang BATHIN,
berhuruf LAM AWWAL,
SIFAT menjadi NYAWA
hurufnya NAFAS pada kita.
- Adapun "AIR" itu terbit dari pada yang BATHIN,
berhuruf LAM AKHIR
bernama ASMA menjadi Hati
hurufnya MANI pada kita.
- Adapun "BUMI" itu terbit dari pada yang BATHIN ,
berhuruf HA
bernama AF'AL menjadi Kelakuan
hurufnya TUBUH pada kita.
.
Jadi jika demikian diri kita yang lahir itu,terbit dari pada Bayang-bayang diri kita yang bathin juga berhuruf / berkalimah
"ALLAH" dan janganlah kiranya Syak dan Waham lagi.
.
Kemudian, sesudah kita ketahui Diri yang lahir itu, hendaklah kita ketahui pula Diri kita yang bathin : siapa yang mana
?sebab diri yang bathin itulah yang bisa mengenal Tuhannya,
seperti sabda Nabi Muhammad SAW :
"Barang siapa akan mengenal dirinya,maka akan dikenalnya Tuhannya".
.
Sebelum kita mengenal diri kita yang bathin, hendak lebih dahulu kita Matikan/Fanakan diri kita yang lahir yang
berwujud Nama Allah itu
big> seperti disabdakan oleh Nabi SAW :
"Matikan dirimu sebelum kamu mati".
Jika sudah Mati/Fana diri kita yang lahir itu, barulah Nyata diri kita yang bathin yang disebut sebenar-benarnya diri.
.
Adapun cara mematikan diri yang lahir itu adalah dengan menafikan huruf-hurufnya :
(ALIF, LAM, LAM, HA)
.
Jadi jika diri kita yang lahir itu nyata sudah fana artinya sekali-kali tiada mempunyai ada lagi,berarti diri kita yang lahir ini
Lebur/lenyap kepada diri yang bathin.
Artinya: Dari pada tiada menjadi tiada,dan dari pada ada kembali menjadi tiada.
Maksudnya, Diri yang lahir ini sehelai rambut-pun tiada mempunyai ada lagi dan tiada boleh dikatakan ada pada ilmunya
hanya diri yang bathin yang bernama Muhammad seperti tersebut dalam hadits qudsi :
"Kujadikan engkau (Ya Muhammad) karena Aku, dan Kujadikan sesuatu karena engkau".
.
Jadi jelaslah,bahwa yang bernama Muhammad itulah sebenarnya diri yang bathin. hendaknya janganlah kita Syak dan
Waham lagi: karena Muhammad itulah yang ada mempunyai TUBUH, HATI, NYAWA,dan RAHASIA.
.
- Adapun TUBUH Muhammad itulah Yang Bernama ALAM INSAN Yakni SYARI'AT.
- Adapun HATI Muhammad itulah Yang Bernama ALAM JISIM Yakni THARIQAT.
- Adapun NYAWA Muhammad itulah Yang Bernama ALAM MISAL Yakni HAKIKAT.
-0Adapun SIRR Muhammad itulah Yang Bernama ALAM Ruh Yakni MA'RIFAT.
.
Sesudah demikian itu,hendaklah Muhammad itu pula yang mengenal Tuhannya. Akan tetapi Muhammad belum bisa
mengenal Tuhannya sebelum FANA TUBUH-NYA, HATI-NYA, NYAWA-NYA, dan RAHASIA-NYA.
DZAT-NYA, SIFAT-NYA,
ASMA-NYA, AF'AL-NYA.
.
Firman Allah :
"katakan olehmu (Muhammad) bahwasanya Allah Ta'ala itu Esa : Esa pada dzatnya, Esa pada
sifatnya, Esa pada Asma’nya, Esa pada Af'alnya".
Dan lagi Firman Allah :
"Serahkan dirimu hai (Muhammad) pada Tuhan-mu yang hidup dan tiada mati".
.
Mengenai Muhammad menyerahkan dan mengesakan diri kepada allah seperti diuraikan dibawah ini :
jangan syak dan waham lagi terhadap perkataan diri.
.
- Adapun BATHIN Muhammad adalah DZAT kepada ALLAH, RAHASIA kepada HAMBA.
- Adapun AWWAL Muhammad adalah SIFAT kepada ALLAH, NYAWA kepada HAMBA.
- Adapun AKHIR Muhammad adalah ASMA kepada ALLAH, HATI kepada HAMBA.
- Adapun ZAHIR Muhammad adalah AF'AL kepada ALLAH, TUBUH kepada HAMBA.
.
Adapun yang disebut hamba itu tiada lain dari pada Muhammad jua dan jangan sekali-kali disangka hamba itu adalah
kita, karena kita ini pada ilmunya sudah tidak ada lagi.
Jadi, RAHASIA-NYAWA-HATI-TUBUH-MUHAMMAD itupun tiada jua karena sudah FANA kepada DZATNYA - SIFATNYA -
ASMANYA - AF'ALNYA Yakni ALLAH TA'ALA jua adanya.
.
seperti firman Allah didalam Al-qur'an :
"Allah jua Tuhan yang awwal tiada baginya permulaan, dan ia jua yang akhir yang tiada baginya
berkesudahan, dan ia jua yang dhahir,serta ia jua yang Bathin".
.
Jadi, kita ini atau tubuh kita yang kasar ini-pada haqiqatnya/ilmunya fana kepada Maqam Baqa'
(fana kepada allah jua adanya) Yaitu fana fillah dan Maqam Billah.
.
^ Segala PERBUATAN adalah perbuatan Allah , sihamba sama sekali tidak memiliki perbuatan.
^ Segala ASMA pada hakekatnya adalah ASMA Allah
NUR Nabi kita Muhammad SAW.
daripada NUR DZAT ALLAH TA'ALA sekian mahluk dan segala sesuatu dijadikan dari padanya.
^ Segala SIFAT pada hakekatnya adalah SIFAT Tuhan yang ada pada hamba adalah makna wujudnya.
Itulah orang-orang yang sebenar-benarnya MA'RIFAT kepada Allah.
MAJMA'AL BAHRAIN
ALLAH, Adalah Nama, TUHAN, DERAJAT, dan HAKEKAT-NYA adalah DZAT, DZAT inilah yang HAQ, sebelum ada AWAL dan
sebelum ada apa yang namanya TIDAK ADA apa-apa, hanya DIA semata-mata.
.
kemudian di TAJJALIKAN-NYA NUR ALLAH ini, dari kata ALLAH Yaitu ALIF, LAM, LAM HA, mengartikan ALLAH,
LILLAHI, LAHU, HU semua kembali kepada ZATUL HAQ
.
TASJID pada kata ALLAH mengartikan NUR ALA NUR Yang Artinya diatas NUR ADA NUR inilah ZATUL HAQ itu, bukankah
jelas dikatakan
QUL HU ALLAHU AHAD,
"katakan DIA ALLAH itu SATU"
Atau BISMILLAHILAZI LA ILLALLAH ILLA HU,
"Dengan nama Allah, tapi Tidak ada Allah Kecuali DIA"
ini semua mengartikan bahwa dengan nama ALLAH lah maka kalian MENGENALKU, bukankah Nama dengan yang punya
nama itu berbeda? Lalu kenapa kita selalu permasalahkan tentang nama ini?
Bisa saja dengan DZAT yang sama tapi orang lain menyebutnya dengan Nama yang berbeda, Apakah ini salah?
.
LA SAUTIN : Tidak ada nama yang terucap
WA LA HARFUN : dan tidak ada huruf yang bisa ditulis, itulah hakekatnya ZATULL HAQ
.
Adapun ALAM LAHUT itu adalah Martabat LATA'IN Artinya tidak ada pernyataan, maka dinamakan ALAM LAHUT itu
adalah ASM DZAT, Artinya ASMA DZAT ALLAH TA'ALA DZAT yang belum bernama ALLAH, hanya dengan bernama DZAT
AHADIAH, di dalam Martabat ALAM LAHUT,
ASMA DZAT Yang Maha Suci itu adalah tujuh ASMA'NYA Yaitu :
1. HU : Artinya DZAT Tuhan yang Esa semata-mata
2. GHAIBUL GHUYUB : Artinya, tidak ada berpihak dan tidak bertempat, tidak Ia diatas, di bawah,
di kiri, di kanan, di depan dan di belakang
3. AHADIAH : Artinya dari pihak yang tidak sampai ke pengenalan para-para Nabi, apa lagi yang
lain dari Nabi-nabi, yang mengetahui hanya dia
4. GHAIBUL HAWIAH : Artinya, dari pihak Ia tidak berzat, berisma 'dan berakal seperti manusia.
5. UJUDUL MUTLAK : Artinya tidak semua yang Hakiki hanya DIA
6. ABADAN ABADA : Artinya tidak ada yang mengetahui wujudnya sesuatu semuanya
7. LATAIN : Artinya tidak dapat dipikirkan oleh akal, Makrifat orang-orang yang Arifin Billah, Alam
Lahut pada martabat Latain, DIAlah Zatul, MUTLAK yang tidak bercerai dan tidak berkumpul,
semata-mata DIA, belum lagi bernama ALLAH, karena belum ada NUR MUHAMMAD SAW.
Berkenaan dengan ILMU Tajali Alam Lahut tidak ada Ilmu pada Nur Muhammad, hanya DIA yang
bertajali semata
8. Martabat ITHLAQ : Artinya gaib yang sepenuhnya
9. Zatul BUHTI : Artinya zat semata-mata
10. GAHIBUL MUTLAK : Artinya gahib yang sepenuhnya
11. 'ZIHIN' : Artinya tatkala sunyi ia dari sesuatu
12. ALAM sirr : Artinya rahasia
.
1.) ALAM NASUT : Alam yang terhampar di langit dan bumi dan segala isinya, Maksudnya Nasut pada diri kita Anggota
jasad, Kulit, Daging, Otak, Sumsum, Urat, Tulang
2.) ALAM MALAKUT : Alam gaib bagi malaikat-malaikat, Maksudnya Malakut pada diri kita Hati, Akal, Nafas, Nafsu,
Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Perasa dan sebagainya
3.) ALAM JABARUT : Alam gaib bagi Arasy, Kursi, Lauhul Mahfudz, Surga, Neraka, Maksudnya Jabarut pada diri kita Roh,
Ilmu, Hikmah, Fadilat, Hasanah yaitu segala sifat yang mulia dan terpuji
4.) ALAM LAHUT : Alam gaibul gaib kebesaran Nur Muhammad, Maksudnya Lahut pada diri kita Batin tempat Rahasia,
Iman, Islam, Tauhid dan Makrifat
.
Ingatlah Bahwa, Muhammad itu ada dua rupa atau dua makna :
1. MUHAMMAD YANG BERMAKNA QADIM AZALI : diri Muhammad yang pertama, yang tidak kenal mati selama
lamanya,
Maksudnya :
Muhammad diri yang pertama =
- Yang Awal Nafas
- Yang akhir Salbiah
- Yang Dzahir Ma'ani
- Yang Batin Ma'nawiyah
2. MUHAMMAD YANG BERMAKNA MUHAMMAD BIN ABDULLAH : Insanul Kamil yang mengenal mati,
Maksudnya :
Muhammad diri yang kedua = Yang bersifat manusia biasa, Yang berlaku padanya "Sunnatul Insaniah" Yaitu "Kullu nafsin
zaikatul maut" namun jasad Nabi kita adalah Qadim Idhofi atau tiada rusak, selama-lamanya di kandung bumi
.
INNALLAHA AZZA WAJALLA HARRAMA ALAL ARDHI AIYA KULLA AZSADAL AMBIYA
"Bahwasanya Allah Ta'ala yang maha tinggi telah mengharamkan akan bumi menghancurkan
jasad para nabi nabi"
.
RUH IDHAFI memerintah NYAWA, NYAWALAH yang memerintah TUBUH, agar TUBUH berkelakuan yang sebenar-benar
diri yang hak
QOD JAA AKUMUL HAQ MIRRABIKUM
"Yang datang kepadamu adalah HAQ dari tuhanmu"
.
Tujuan pemakaian adalah memesrakan NUR MUHAMMAD SAW Lazimi dengan kesabaran dan ketekunan,, Awalnya
terasa di hidung, Perlahan sampai ke bulu-bulu pada kulit, Hingga sampai sekecil-kecilnya lebur keluar di bulu-bulu,
Tiada terasa di hidung lagi, Itulah yang di sebut DAIMUN SHALAT, Sama halnya mengenal RABBINYA, Sama halnya
mengenal HAK ALLAH pada kelakuan INSAN
Inilah pelajaran para ARIFBILLAH, Oleh karena itu Mulailah kenali Dirimu sekarang, Kurangi bicaramu, Banyaklah berdiam
diri, Perhatikan kelakuan dari gerak dan diam-mu, Maka kerjakan sambil begerak dan diam memuji Rasulullah SAW
semata-mata, Itulah yang di maksud Rahasia Nur Muhammad yang bernama Idhafi
RUH IDHAFI itulah WUJUD Yang HAKIKI, Kedzahiran WUJUD Mutlak di dalam SHOLAWAT, Dzikir dan Syahadat yang
berkekalan, Lazimi dan hantarkan pada tempatnya dengan menahan satu gerakan sesaat
.
Kosong.. Titik.. ALIF
Ahadiyah.. Wahdah.. Wahdiyah..
La ta'yin.. Ta'yin Awal.. Ta'yin Sani
Ahmad.. Muhammad Rasulullah
.
NUR kepada NYAWA yang berhubungan dengan HATI, menjadikan AF'AL ALLAH berkelakuan MUHAMMAD menyatakan
DIRI Yang HAK, Inilah Rahasia perintah yang berasal dari RUH IDHAFI,
.
Cara pemakaian yang ada di diri manusia dalam 3 martabat :
1. AHADIAH = La Ta'yin = kosong
Mulai waktu matahari terbit sampai matahari naik persis di atas kepala,
Puji bernama "AHMAD AMINULLAH AINUL HAK"
Detiknya Tiada Bertempat, Tiada Berawal, Tiada Berakhir, Tiada Berdzahir dan Tiada Berbatin
2. WAHDAH = Ta'yin Awal = titik
Saat matahari bergeser dari atas kepala sampai matahari terbenam,
puji bernama "HAQ.. HAQ.."
Detiknya dari hati sampai ke bawah
3. WAHDIYAH = Ta'yin Sani = Alif
Dari matahari terbenam sampai Matahari Terbit,
Puji bernama "LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADURRASULULLAH"
Detiknya dari bawah ke atas
.
Maka Semua RAHASIANYA itu tersembunyi pada FATEHAH, Bahwa Nama-nama Suratul Fatehah itu banyak, Salah
satunya adalah Ummul Kitab, Induknya Kitab, ada lagi, MUKHUL Qur'an, Otaknya Al Qur'an
maka, tahukah engkau ?? bahwa benar-benar manusia itu adalah Kholifah Allah, Wakil-nya Allah, Ketika Fatehah
diturunkan pada Muhammad, Maka Cukuplah sudah, seluruhnya, semuanya, segalanya, Cukuplah 7 ayat itu
.
Alam diri tunduk, Manusia pun tunduk, Alam semesta tunduk, para malaikat tunduk, jarak-pun tunduk, waktu-pun
tunduk, rahasia-rahasiadi dalam FATEHAH pun tunduk, Martabat tujuh-pun tunduk, Maka tahulah engkau, ketika Allah
memerintahkan, Malaikat dan Iblis untuk tunduk pada Adam
.
Qur'an ibarat alat, yang semakin dalam engkau menggali, akan semakin dalam pula yang kau peroleh
.
Qur'an adalah lautan tanpa tepi, tapi bagi orang yang bukan ahlinya, maka apalah artinya diberi alat untuk menggali,
WUJUD alatnya pun tak tahu, gunanya alat itupun tak tahu, cara menggunakan alat itupun tak tahu, bagaimana engkau
berharap alat itu digunakan untuk kebaikan kehidupan ??? Maka Cukuplah FATEHAH,
.
104 kitab Suci ngumpul di 4 kitab, 4 kitab ngumpul di FATEHAH, Bagaimanakah aku dapat menceritakan rahasia
kedalaman ini padamu, kalau bahasa dan kias serta ibarat yang kumiliki, sangat terbatas, sangatlah sempit, Maka ketika
Fatehah sudah terucap, firman Allah-lah yang keluar
.
Maka, ketika Fatehah sudah berangkat, kalamullah-lah yang meluncur, Pintu mana yang akan sanggup menahannya ???
.
Ketika cahaya FATEHAH di tinggalkan, Siapa yang akan sangup menembusnya ???
Ketika FATEHAH di perintahkan, Siapa yang tidak mau tunduk kepadanya ???
Ketika isi FATEHAH dituangkan, Siapa yang sanggup menahannya ???
Gelombang air akan terhenti karena takjub dan hormatnya, Mendung-pun akan membatalkan hujannya, karena
keheranan dan tunduknya, Api-pun seakan malu melihatnya, tak berani menampakkan diri
.
Lalu bumi yang biasanya diam-pun, akan berani bergolak menyambut kehadirannya, Nikmat mana lagi yang akan kita
dustai ????
Ketika cahaya FATEHAH berlari, langit manakah yang akan engkau pandang, langit lahiriyah yang katanya di atasmu ???
ataukah langit maknawiyah yang ada dalam dirimu ???
Maka ketika pandangan kau tengadahkan, takkan ada yang dapat engkau saksikan, Maka ketika pandangan engkau
tundukkan, Sanggupkah engkau menjaga ketakjubanmu ????
Sungguh, seandainya Qur`an 30 juz, 6666 ayat tidak diturunkan, Maka Cukuplah tujuh ayat itu bagimu
.
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM,
ALHAMDULILLAHIROBBIL ALAMIN,
ARROHMANIRROHIN
,MALIKIYAUMIDDIN,
IYYAKANA'BUDU WA IYYAKANASTA'IN,
IHDINASHIROTOL MUSTAQIM,
SIROTHOLLADZINAAN AMTA ALAIHIM GHOIRIL MAGDHUBI ALAIHIM WALADZDHOLIN.
.
- Maka ketika BISMILLAH disampaikan, tahukah engkau sumber air yang mengalir di dalamnya ???
- Ketika ALHAMDULILLAH diucapkan, tahukah engkau bahwa Allah yang menjaga dan mengatur semuanya ??
- Ketika ARROHMAN diluncurkan, Manakah yang lepas dari Rohman dan RohimNya ???
- Ketika MALIKI diberangkatkan,Siapa yang tidak akan tunduk pada Nya ???
- Ketika IYYA KANA' di mohonkan, manakah yang tidak AKU kabulkan ???
- Ketika IHDINASHIROTOL MUSTAQIM engkau mohon, Jalan mana lagi yang tidak dibukakan ???
- Ketika SHIROTOL dibacakan, Jelaslah sudah perbedaan, antara engkau sekedar mengetahui, ataukah engkau memiliki
TSA, JIM, KHO, ZAI, SYIN, ZHO, FA
ASAL DIRI
ALLAH Tiada Di Dalam DIRI kita, tetapi kitalah Yang ada Di Dalam ALLAH, bukan kita Mengandung ALLAH, tetapi ALLAH
lah Yang Mengandungi kita, bukan kita Yang Meliputi ALLAH, tetapi ALLAH lah Yang Meliputi kita.
Kesemua SIFAT yang kita miliki ini adalah milik ALLAH, SIFAT yang ada pada DIRI pasti akan hilang LENYAP dan HANCUR
binasa.
SIFAT yang KEKAL dan ABADI itu hanyalah ALLAH SWT.
Firman Allah :
"TIAP-TIAP SESUATU AKAN BINASA, KECUALI DZAT-NYA,BAGINYA HUKUM ITU DAN KEPADANYA KAMU DIKEMBALIKAN."
.
MAKHLUK itu hanya menjadi BEKAS atau TEMPAT PENZAHIRAN KETUHANAN.
.
DIA menyatakan DIRINYA melalui 4 fasal yang dizahirkan pada :
1. USUL (DZAT)
2. ASAL (SIFAT)
3. NAMA (ASMA)
4. PERBUATAN (AF'AL)
Yang menjadi empat jalan :
1. SYARIAT
2. THARIKAT
3. HAKIKAT
4. MA'RIFAT
Martabatnya :
1. SYARIAT itu AF'AL ALLAH
2. THARIKAT itu ASMA ALLAH
3. HAKIKAT itu SIFAT ALLAH
4. MA'RIFAT itu DZAT ALLAH
Alamnya :
1. Alam Syariat = Alam Nasut
2. Alam Tharikat = Alam Malakut
3. Alam Hakikat = Alam Jabarut
4. Alam Ma'rifat = Alam Lahut
Menjadi ;
1. Syariat jadi Tubuh
2. Tharikat jadi Hati
3. Hakikat jadi Ruh atau Nyawa
4. Ma'rifat jadi Sirr Rahasia.
.
Penjelasannya adalah :
1.) DZAT = Wujud Dzat yaitu wujud yang HAQ pada Dzat Allah dipahami dengan Rabbul Izzati yaitu wujud yang sebenar-
benarnya melekat pada Dzat Allah, yang menjadi Rahasia (SIRR), merupakan sesuatu yang tidak bisa di ucapkan tapi
secara nyata bisa dirasakan, seperti rasa manis pada gula, rasa masin pada garam, hanya bisa dirasakan tanpa bisa
dikatakan.
2.) SIFAT = Wujud Sifat yaitu wujud yang melekat pada sifat dzat dipahami dengan sifat Allah yaitu terhimpunNya
sekalian sifat dari segala sifat, yang dirangkum oleh para wali menjadi sifat 20, wujud sifat ini dinamakan juga Nur
Muhammad, yang merupakan Ruh atau NYAWA pada diri.
3.) ASMA = Wujud Asma yaitu wujud yang melekat pada nama dzat yakni terhimpunnya sekalian nama dari segala nama,
yang diringkas menjadi asmaul husna 99 nama 1 rahasia, wujud ini dinamakan juga wujud iman, merupakan HATI pada
diri tempat keyakinan yang menjadi iman kepada Allah sebagai cermin setiap makhluk yang memahami tentang dzat
Allah.
4.) AF'AL = Wujud Af'al yaitu wujud yang melekat pada perbuatan dzat dipahami dengan kelakuan Allah dalam Qudrat
IradatNya, yaitu wujud yang keberadaanNya disebabkan oleh suatu sebab sehingga tidak terjadi dengan sendirinya,
wujud ini dinamakan juga wujud adam, merupakan tubuh pada diri.
.
Sehingga pemahaman tentang wujud Allah ini adalah :
1. DZAT ALLAH jadi RAHASIA pada DIRI.
2. SIFAT ALLAH jadi NYAWA atau NUR MUHAMMAD atau RUH pada DIRI.
3. ASMA ALLAH jadi HATI atau IMAN pada DIRI.
4. AF'AL ALLAH jadi TUBUH pada DIRI.
.
-Tugas SIRR adalah merasakan.
-Tugas RUH adalah menghidupkan.
-Tugas HATI adalah mengakui.
-Tugas WUJUD adalah memperlihatkan AF'AL-NYA.
-Tugas AKAL adalah berfikir.
-Tugas NAFSU adalah berkeinginan.
.
^Jadi bukan Dzat melainkan RAHASIA pada DIRIKU.
^Bukan SIFAT melainkan NUR MUHAMMAD atau NYAWA menjadi RUH pada DIRIKU.
^Bukan ASMA melainkan HATI atau KEYAKINAN menjadi IMAN pada DIRIKU.
^Bukan AF'AL melainkan BATANG TUBUH pada DIRIKU.
.
Inilah yang sebenarnya MANUNGGALNYA SANG DIRI dengan TUHAN Yang Maha Esa, WUJUD MANUNGGALING KAWULA
GUSTI atau yang dimaksud WAHDATUL WUJUD yang berada pada SANG DIRI meliputi DZAT SIFAT AF'AL dan ASMA, tiada
jarak antara HAMBA dan TUHAN.
↦
URAIANNYA :
ALLAH ialah hakikat semuanya hakikat segala-galanya tiada yang kecuali.
Apabila ALLAH beserta dengan semua, Dia juga tanpa semua. Selagi kita WUJUD dalam pandangan kita, DIA TIADA
NAMPAK dan apabila kita tidak WUJUD dalam pandangan kita DIALAH YANG KITA NAMPAK.
ALLAH menzahirkan Diri-Nya pada sesuatu benda yang dicari oleh seseorang itu. TAJALLI-NYA tidak terkira banyaknya.
Penyembahan Yang Terhad oleh Yang Terhad adalah Syirik.
CINTA ALLAH ialah KEMAHUAN UNTUK MANIFESTASI (penzahiran).
WUJUD adalah gerak dari KEADAAN YANG TERPENDAM (Kunza Mahfiyyan-Adom Idhafi)
kepada KEADAAN YANG TERNAMPAK.
Ini adalah Gerak Cinta. Tanpa Cinta ianya terpendam dalam Ilmu buat selama-lamanya.
WUJUD itu adalah hanya TAJALLI dan TAJALLI itu menjadi hakikat seseorang dalam TAJALLI.
Hakikat benda ialah DZAT ALLAH sendiri.
WUJUD diluar dan WUJUD didalam tidak berbeda.
Semuanya adalah Satu Diri Yang Sama itu jua yakni ALLAH.
Wallahualam.
AIR MUTLAK:
Penyucian hanya boleh dilaksanakan dengan AIR MUTLAK.
Kejernihannya meliputi setiap lapisan ALAM.
Asal air adalah satu pada tahap Yang Ghaib, apabila ia menyatakan penzahirannya maka timbullah Berbagai warna yang
terpelihara dari asal yang satu itu.
Inilah Air yang hakiki.
Bersucilah dengannya di dalam SIRULLAH.
⋙
HADATH:
Makna hadath dari kacamata kesufian ialah WUJUD selain Allah (wujud ghairullah).
Hadath ini mesti dibersihkan dengan AIR MUTLAK di dalam SIRULLAH.
Apabila telah bersuci dengan air tersebut, maka barulah layak untuk memasuki pintu Majlis Tuhan itu.
Jika masih lagi ada WUJUD GHAIRULLAH, maka belumlah lagi dikatakan bersuci dan masih menanggung hadath.
Bersihkanlah diri dengan AIR MUTLAK dengan sebersih-bersihnya sehingga tiada lagi yang kelihatan melainkan Allah
Yang Maha Esa saja.
⋙
Hadath Kecil:
Menghilangkan hadath kecil dari sisi kerohanian ialah Fana' dalam 7 sifat:
1. QUDRAT
2. IRADAT
3. ILMU
4. HAYAT
5. SAMA'
6. BASHAR
7. KALAM
⋙
Hadath Besar:
Menghilangkan hadath besar dari sisi kerohanian ialah:
Memfanakan diri seluruhnya.
Apabila telah bersih suci daripada hadath besar ini barulah dikurniakan boleh 'MELIHAT ALLAH' dengan segala
KEAGUNGAN-NYA dan KEMULIAN-NYA.
Bermandilah dengan Air Mutlak ini dengan niat:
• LAA FA'IL ILALLAH=
tiada yang berbuat melainkan Allah
• LAA HAYYA ILALLAH=
tiada yang hidup melainkan Allah
• LAA MAUJUDA ILALLAH=
tiada yang maujud melainkan Allah
"MAN ARAFA NAFSAHU, FAQAD ARAFA RABBAHU, FASADAL JASADU"=
(Siapa yang mengenal dirinya rata-rata, kenallah dia Tuhannya, siapa yang kenal Tuhannya, fanalah jasadnya),
sehingga basah kuyup seluruh dirimu dengan Air Mutlak itu oleh pentajallian AL-HAQ, dan dengan Air Mutlak itu jua
dirimu terserap dalam Cinta-Nya yang mendarah-daging dalam seluruh tubuhmu-
"Ke mana engkau memandang, di situlah Wajah-Ku".
⋙
SHOLAT diambil daripada perkataan WASHLAT (artinya tersangat hampir).
Sholat daripada fahaman sufi maknanya PERTEMUAN atau lebih tepat lagi ialah PENYATUAN.
Manakala wudhu maknanya PERPISAHAN.
Solat digolongkan kepada DUA bagian:
1). SHOLAT SYARIAT
2). SHOLAT HAKIKAT (Da'im)
⋙
*Sholat Syariat:
Solat ini mempunyai tatacara dan hukum-hukum tertentu.
Kiblatnya mengarah kepada Ka’abah di dalam Masjidil Haram.
Tertakluk kepada lima waktu sehari semalam. Wajib dikerjakan dengan seluruh tubuh yang zahir.
⋙
*Sholat Hakikat:
Sholat Hakikat atau sholat Da'im adalah sholat yang berkekalan tidak putus dan tidak tertakluk kepada waktu dan
tempat, tidak ada perbuatan, tidak ada bacaan.
Da'im adalah juga namanya Wustha artinya yang di tengah-tengah, maka ianya dilaksanakan hanya pada hati. Namun
begitu,
Sholat Da'im atau Wustha ini tidak boleh dipisahkan dengan Sholat Syari'at.
Mengerjakan sholat syariat saja tanpa hakikatnya adalah pincang.
Dan begitu pula mengerjakan solat hakikat saja tanpa syariat adalah binasa. Justru itu, Solat Da'im ini harus disepadukan
dengan Sholat Lahiriyah.
⋙
Intisari Solat Da'im | Wustha
*KIBLAT:
Tidak di Timur dan tidak pula di Barat. Ianya menghala dari tengah (Roh) menghadap ke Wajah Allah (SirulLah).
*BERDIRI:
Berdiri (mula) di Alam Mulki dalam takluknya ALIF.
Sebelum jatuhnya niat, ALIFitu WUJUD memakai TUJUH sifat Ma'ani:
WUJUD, HAYAT, ILMU, QUDRAT, IRADAT, SAMA', BASHAR dan KALAM.
*NIAT:
Maksudnya dari sisi kesufian:
melenyapkan diri dari diri.
Dalam takluk rahasianya ALIF yakni Titik Hati.
Tujuan niat ini adalah untuk memulangkan kesemua sifat amanah kepada AL-HAQ.
Beradanya niat ialah di antara Alam Mulki dan sempadan Alam Malakut....
HAKIKAT SHALAT
Adapun kemudian daripada itu, yakni daripada memuji Allah dan mengucapkan shalawat kepada Rasulullah SAW, maka
inilah suatu kitab yang sudah di pindahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, supaya mudah bagi orang yang baru
belajar menginginkan Allah.
Bahwasanya di ceritakan dari Abdullah Bin Umar r.a:
katanya adalah kamu berduduk pada suatu orang kelak ke hadapan Rasulullah SAW, minta belajar ilmu Jibril a.s,
daripada ilmu yang sempurna dunia dan akhirat, yaitu membiasakan dari hakikat didalam shalat lima waktu yaitu wajib
bagi kita untuk mengetahuinya.
Yang harus mereka ketahui pertama kali hakikat shalat ini supaya sempurna kamu menyembah Allah,
⋙
bermula hakikatnya di dalam shalat itu atas 4 (empat) perkara :
1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU' (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI'RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).
Adapun hakikatnya :
1). BERDIRI ( IHRAM)
itu karena huruf ALIF asalnya dari API, bukan api pelita dan bukan pula api bara.
-Adapun artinya API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* KUAT.
* LEMAH.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan LEMAH karena hamba itu di-
KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat dan iradat Allah itu lemah.
-Adapun kepada hakikatnya yang sifat lemah itu shalat pada sifat kita yang baharu ini.
-Adapun yang di hilangkan tatkala BERDIRI itu adalah pada segala AP’AL (perbuatan) hamba yang baharu.
2). RUKU' (MUNAJAH)
itu karena huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula angin timur.
-Adapun artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat
KEELOKAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* TUA.
* MUDA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga.
-Adapun hamba itu tidak mempunyai TUA dan MUDA.
-Adapun yang di hilangkan tatkala RUKU' itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba yang baharu.
3). SUJUD (MI'RAJ)
itu karena huruf LAM Akhir, asalnya dari AIR, bukannya air laut dan bukan pula air sungai.
-Adapun artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat
KEKERASAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* HIDUP.
* MATI.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga.
-Adapun hamba itu tidak pun mempunyai HIDUP dan MATI.
-Adapun yang dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah pada segala NYAWA (sifat) hamba yang baharu.
4). DUDUK (TABDIL)
itu karena huruf HA, asalnya dari TANAH, bukannya pasir dan bukan pula tanah lumpur.
-Adapun artinya TANAH itu bersifat KAMALULLAH yang artinya sifat
KESEMPURNAAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* ADA.
* TIADA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga.
-Adapun hamba itu tidak ADA dan TIADA.
-Adapun yang dihilangkan tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baharu,
⋙
karena hamba itu wujudnya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai wujud apapun karena hamba itu
diadakan/maujud, hidupnya hamba itu di-hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan.
Itulah hakikatnya shalat.
Barangsiapa shalat tidak tahu akan hakikat yang empat tersebut diatas,
shalatnya hukumnya KAFIR JIN dan NASRANI, artinya KAFIR KEPADA ALLAH, ISLAM KEPADA MANUSIA, yang berarti
KAFIR BATHIN, ISLAM ZHAHIR, hidup separuh HEWAN, bukannya hewan kerbau atau sapi.
Tuntutan mereka berbicara ini wajib atas kamu.
Jangan shalat itu menyembah berhala !!!.
⋙
INILAH FASAL Masalah yang menyatakan sempurnanya orang TAKBIRATUL IHRAM, iaitu hendaklah tahu akan
MAQARINAHNYA.
Bermula MAQARINAH shalat itu terdiri atas 4 (empat) perkara :
1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU' (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI'RAJ).
4. DUDUK (TABDIL). -Adapun hakikatnya BERDIRI (IHRAM)
itu adalah TERCENGANG,
artinya :
tiada akan tahu dirinya lagi, lupa jika sedang menghadap Allah Ta'ala, siapa yang menyembah?
Dan siapa yang di sembah?.
-Adapun hakikatnya RUKU' (MUNAJAH)
itu adalah BERKATA-KATA,
artinya :
karena di dalam TAKBIRATUL IHRAM itu tiada akan menyebut dirinya (asma/namanya), yaitu berkata hamba itu dengan
Allah. Separuh bacaan yang di baca di dalam shalat itu adalah KALAMULLAH.
-Adapun hakikatnya SUJUD (MI'RAJ)
itu adalah TIADA INGAT YANG LAIN TATKALA SHALAT MELAINKAN ALLAH SEMATA.
-Adapun hakikatnya DUDUK (TABDIL)
itu adalah SUDAH BERGANTI WUJUD HAMBA DENGAN TUHANNYA.
⋙
Sah dan maqarinahnya shalat itu terdiri atas 3 (tiga) perkara :
1. QASHAD.
2. TA'ARADH.
3. TA'IN.
-Adapun QASHAD itu adalah menyegerakan akan berbuat shalat, barang yang di shalatkan itu fardhu itu sunnah.
-Adapun artinya TA'ARRADH itu adalah menentukan pada fardhunya empat, tiga atau dua.
Adapun TA'IN itu adalah menyatakan pada waktunya, zhuhur, ashar, maghrib, isya atau subuh.
⋙
INILAH FASAL Masalah yang menyatakan sempurnanya di dalam shalat :
-Adapun sempurnanya BERDIRI (IHRAM) itu hakikatnya :
Nyata kepada AF'AL Allah.
Hurufnya ALIF.
Alamnya NASUWAT.
Tempatnya TUBUH, karena tubuh itu kenyataan SYARIAT.
-Adapun sempurnanya RUKU' (MUNAJAH) itu hakikatnya :
Nyata kepada ASMA Allah.
Hurufnya LAM AWAL.
Alamnya MALAKUT.
Tempatnya HATI, karena hati itu kenyataan THARIQAT.
-Adapun sempurnanya SUJUD (MI'RAJ) itu hakikatnya :
Nyata kepada SIFAT Allah.
Hurufnya LAM Akhir.
Alamnya JABARUT.
Tempatnya NYAWA, karena Nyawa itu kenyataan HAKIKAT.
-Adapun sempurnanya DUDUK (TABDIL) itu hakikatnya :
Nyata kepada ZAT Allah.
Hurufnya HA.
Alamnya LAHUT.
Tempatnya ROHANI, karena ROHANI itu kenyataan MA’RIFAT.
*Adapun BERDIRI (IHRAM) itu kepada SYARIAT Allah.
Hurufnya DAL.
Nyatanya kepada KAKI kita.
*Adapun RUKU' (MUNAJAH) itu kepada THARIQAT Allah.
Hurufnya MIM.
Nyatanya kepada PUSAT (PUSER) kita.
*Adapun SUJUD (MI'RAJ) itu kepada HAKIKAT Allah.
Hurufnya HA.
Nyatanya kepada DADA kita.
*Adapun DUDUK (TABDIL) itu kepada MA'RIFAT Allah.
Hurufnya MIM AWAL.
Nyata kepada KEPALA (ARASY) kita.
Jadi Orang Shalat membentuk huruf AHMAD / MUHAMMAD.
⋙
INILAH FASAL Asal TUBUH kita (jasmaniah) kita di jadikan oleh Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :
1. API.
2. ANGIN.
3. AIR.
4. TANAH.
-Adapun NYAWA kita di jadikan Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :
1. WUJUD.
2. NUR ILMU.
3. NUR.
4. SUHUD.
-Adapun MARTABAT Tuhan itu ada 3 (tiga) perkara :
1. AHADIYYAH.
2. WAHDAH.
3. WAHIDIYYAH.
-Adapun TUBUH kita di jadikan Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :
1. WADIY.
2. MADIY.
3. MANIY.
4. MANIKEM.
⋙
INILAH PASAL Masalah yang menyatakan jalan kepada Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :
1. SYARIAT. = AF'AL. = BATANG TUBUH.
2. THARIQAT. = ASMA. = HATI. DIRI
3. HAKIKAT. = SIFAT. = NYAWA. KITA
4. MA'RIFAT. = RAHASIA. = SIR.
-Adapun hakikatnya :
^SYARIAT itu adalah KELAKUAN TUBUH.
^THARIQAT itu adalah KELAKUAN HATI.
^HAKIKAT itu adalah KELAKUAN NYAWA.
^MA'RIFAT itu adalah KELAKUAN ROHANI.
-Adapun yang tersebut di atas itu nyata atas penghulu kita Nabi MUHAMMAD.
Karena lafadz MUHAMMAD itu 4 (empat) hurufnya yaitu :
1. MIM AWAL.
2. HA.
3. MIM AKHIR.
4. DAL.
-Adapun huruf MIM AWAL itu ibarat KEPALA.
-Adapun huruf HA itu ibarat DADA.
-Adapun huruf MIM AKHIR itu ibarat PUSAT (PUSER).
-Adapun huruf DAL itu ibarat KAKI.
-Adapun huruf MIM AWAL itu MAQAM-nya kepada alam LAHUT.
-Adapun huruf HA itu MAQAM-nya kepada alam JABARUT.
-Adapun huruf MIM AKHIR itu MAQAM-nya kepada alam MALAKUT.
-Adapun huruf DAL itu MAQAM-nya kepada alam NASUWAT.
⋙
Sah dan lagi lafadz ALLAH terdiri dari 4 (empat) huruf :
1. ALIF.
2. LAM AWAL.
3. LAM AKHIR.
4. HA.
-Adapun huruf ALIF itu nyatanya kepada AF'AL Allah.
-Adapun huruf LAM AWAL itu nyatanya kepada ASMA Allah.
-Adapun huruf LAM AKHIR itu nyatanya kepada SIFAT Allah.
-Adapun huruf HA itu nyatanya kepada ZAT Allah.
*Adapun AF’AL itu nyata kepada TUBUH kita.
*Adapun ASMA itu nyata kepada HATI kita.
*Adapun SIFAT itu nyata kepada NYAWA kita.
*Adapun ZAT itu nyata kepada ROHANI kita.
⋙
INILAH FASAL Masalah yang menyatakan ALAM. Adapun ALAM itu atas 2 (dua) perkara :
1). ALAM KABIR (ALAM BESAR/ALAM NYATA).
2). ALAM SYAQIR (ALAM KECIL/ALAM DIRI KITA).
-Adapun ALAM KABIR itu adalah alam yang NYATA INI.
-Adapun ALAM SYAQIR itu adalah alam DIRI KITA INI.
*ALAM KABIR (ALAM BESAR) itu sudah terkandung didalam ALAM SYAQIR karena
*ALAM SYAQIR itu bersamaan tiada kurang dan tiada lebih, lengkap dengan segala isinya bumi dan langit, arasy dan
kursy, syurga, neraka, lauhun (tinta) dan qolam (pena), matahari, bulan dan bintang.
-Adapun BUMI / JASMANI di dalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis yaitu:
1. BULU.
2. KULIT.
3. DAGING.
4. URAT.
5. DARAH.
6. TULANG.
7. LEMAK (SUM-SUM).
-Adapun LANGIT / ROHANI (OTAK/ARASY) di dalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis pula :
1. DIMAK (LAPISAN BERPIKIR/RUH NABATI).
2. MANIK (LAPISAN PANDANGAN/RUH HEWANI).
3. NAFSU (RUH JASMANI).
4. BUDI (RUH NAFASANI).
5. SUKMA (RUH ROHANI).
6. RASA (RUH NURANI).
7. RAHASIA (RUH IDHAFI).
-Adapun MATAHARI di dalam tubuh kita yaitu NYAWA kita. Adapun BULAN di dalam tubuh kita yaitu AKAL kita.
-Adapun BINTANG di dalam tubuh kita yaitu ILMU kita (ada yang banyak dan ada pula yang sedikit). Adapun SYURGA di
dalam tubuh kita yaitu AMAL SHALEH kita.
-Adapun NERAKA di dalam tubuh kita yaitu DOSA-DOSA kita.
-Adapun LAUT di dalam tubuh kita ada 2 (dua) yaitu :
1. LAUT ASIN.
2. LAUT TAWAR.
-Adapun LAUT ASIN di dalam tubuh kita yaitu AIR MATA kita.
-Adapun LAUT TAWAR di dalam tubuh kita yaitu AIR LUDAH kita.
-Adapun MAHLIGAI di dalam tubuh kita ada 7 (tujuh) pula yaitu :
1. DADA.
2. QALBUN.
3. BUDI.
4. JINEM.
5. NYAWA.
6. RASA.
7. RAHASIA.
Di dalam DADA itu QALBUN dan di dalam QALBUN itu BUDI dan di dalam BUDI itu JINEM dan di dalam JINEM itu NYAWA
dan di dalam NYAWA itu RASA dan di dalam RASA itu RAHASIA (SIR).
⋙
⋙
BAB "SHOLAT"
Dalam agam Islam tidak di kenal istilah sembahyang. Yang ada ialah Sholat.
Kata sholat ini kita temukan dalam kitab Suci AL QUR’AN dengan kata sholat/sholati.
Sedangkan kata sholat menurut ilmu nahu terjamahan ke dalam bahas Indonesia ialah Sholeh. Sholat Agama Islam ialah
berkiblat ke Baitullah, Berkiblat disini yang tersirat di sini ialah Menghadap ke Baitullah bukannya yang ada bangunannya
di negara Arab, melainkan Baitullah yang ada pada diri manusia .
Yang letaknya di atas perut,di ujung jantung ( QOLBU ).
Bila masjid terdapat bedug yang dahulunya di buat dari kulit sapi betina,itu mengikuti bedug yang ada di Baitullah (qolbu
)kita. Itu pula sebabnya maka orang jawa mengatakan kulit itu dengan kata kalep.
Berasal dari kata QOLB (qolbu ) Mengapa masjid di namakan Masjidil Haram?
Sehingga ada pertanyaan mengapa kalau haram di masuki bukan di jauhi?
Riwayatnya : Para sahabat Nabi Muhammad SAW,sangat kasihan bila melihat Nabi Besholat dengan kepanasan . Oleh
sebab itu lalu di buatkan sebuah bangunan.
Ketika hendak sholat,para sahabat lalu mempersilahkan untuk mempergunakan bangunan itu,sekalian di beri nama.
Setelah melakukan sholat di bangunan hasil karya para sahabat itu,Rosulullah lalu memberinya nama : Masjidil Haram.
Maksudnya agar umat Islam tidak mengutamakan atau menilai bahwa dengan bersholat di bangunan semacam itu,pasti
sholatnya di terima oleh ALLAH.
Tetapi maksud ini tidak dapat dibaca oleh para sahabat. Dan para sahabatpun tidak ada yang menanyakan mengapa
Rosulullah menamakannya Masjidil Haram.
Itulah sebabnya maka setiap bangunan yang di pergunakan untuk sholat umat Islam lalu meniru bentuk Masjidil Haram
yang di bangun oleh para sahabat Nabi.
Sudah barang tentu bangunan yang sekarang ini sudah beberapa kali mengalami perbaikan.
Baik dalam bentuk maupun bahannya.
Dalam AL QUR'AN ada perintah ALLAH bahwa umat Islam bila melaksanakan sholat yang fardhu wajib melakukannya di
BAITULLAH (rumah ALLAH).
Dan dalam sebuah sabda Rosulullah dalam Hadist mengatakan :
"SESUNGGUHNYA SEAMPUH-AMPUHNYA SHOLAT BILA DILAKUKAN DENGAN TIDAK DIKETAHUI OLEH ORANG LAIN "
Kalau kita pikirkan selintas antara firman ALLAH dengan Hadist di atas sangat berlawanan.
Sebab sholat fardhu di BAITULLAH (kalau di artikan masjid) tentunya dengan sholat berjamaah.
Tetapi Hadist mengatakan Sholat yang ampuh bila tidak di ketahui oleh orang lain.
Tidak di ketahui bukan berarti tidak di lihat,Bukan !
Dalam kebingungan ini maka sebagian orang Syari'at menuduh Hadist itu adalah Dho'if (palsu).
Padahal sebenarnya Hadist itu benar adanya.
Sesungguhnya Sholat Nabi Muhammad SAW itu sendiri terdiri dari 3 macam dan kita sebagian umat Islam juga wajib
melakukannya.
1). SHOLAT SYARIAT :
Di lakukan LIMA kali sehari dengan 17 Roka'at
2). SHOLAT TAUHID :
Di lakukan 24 jam (LIMA waktu) di BAITULLAH
3). SHOLAT DHA'IM :
di lakukan sewaktu-waktu bila di perlukan untuk berhubungan langsung dengan Sang Pencipta
(ALLAHU AKBAR ).
1). SHOLAT SYARI'AT
Sholat ini sesungguhnya biasa di lakukan oleh mereka dari golongan Syari'at.
Mereka melakukan LIMA kali sehari semalam.
Yaitu:
waktu SUBUH, DZUHUR, ASHAR, MAGRIB, ISYA.
Yang tersirat dari perintah ALLAH di sini ialah :
1. Sholat Subuh:
DUA rokaat, dan dapat di lakukan secara berjamaah. Sholat ini memperingati saat kita di lahirkan ke alam fana ini.
Kita lahir terdiri dari DUA bagian :
LAHIR dan BATIN.
Lagi pula kita lahir tidak sendirian.Di saksikan oleh Bidan/Dokter/Dukun bayi,Bapak,Ibu.
Itu sebabnya maka sholat subuh ini biasa di lakukan secara berjamaah.
2. Sholat Dhuhur :
EMPAT rokaat.Tujuannya ialah untuk mencari nafkah (Lahir maupun Batin)
Dalam mencari nafkah,maka memerlukan ke EMPAT hawa nafsu :
NAFSU AMARAH, LUAMAH, SUPIYAH, MUTMAINAH.
Bisa di lakukan berjamaah bila
sholat Jum’at :
di lakukan hanya DUA roka'at,karena yang DUA roka'at pertama sudah di pergunakan untuk khotbah.
Dan khotbah itu wajib di ikuti, karena merupakan rejeki batin
(Santapan rohani).
3. Sholat as'har :
EMPAT Roka'at .
Tujuannya untuk berbuat amal.Dalam berbuat amal lahir dan amal batin,maka dipergunakan JASAD, NYAWA, ROH, dan
ROHANI.
4. Sholat maghrib :
TIGA roka'at.Tujuannya untuk mati. Tiga roka'at karena orang mati itu melepaskan : DZAT, NUR, dan SIR
5. Sholat Isya :
EMPAT roka'at. Karena Tujuannya untuk hijrah (pindah dari Alam Fana ke Alam Akherat), maka jasad harus membawa
ROH JASMANI/HEWANI, ROH NABATI, dan ROH REWANI
-NYAWA harus membawa Roh Rahmani dan Roh Nurani
-ROH harus membawa Roh Kudus
-RUHANI harus membawa Roh Rabbani dan Roh Burhani
2). SHOLAT TAUHID
Sholat Tauhid ini di pergunakan sebagai pengisi waktu luang antara ke LIMA sholat sayari'at.
Hal ini untuk memenuhi persyaratan Firman Allah :
"BARANG SIAPA SELALU INGAT KEPADAKU, MAKA AKU AKAN SELALU INGAT KEPADANYA"
Maka para penganut ilmu MA'RIFAT mengutamakan sholat Tauhid dari pada sholat Syari'at.
Padahal Sholat syari'at itu juga termasuk sholat Muhammad SAW.
Dan ada maksud dan tujuannya .
Di karenakan kebanyakan mereka tidak mengerti maksud dan tujuannya, maka sholat syari'at banyak di tinggalkan oleh
orang Mari'fat.
Sholat Tauhid di lakukan dengan melakukan (Dzikir Qolbu).
Dengan Dzikir Qolbu Ini,
maka senua nafsu di imami oleh Rasul/Nur Muhammad dan juga
semua Alif Mutakalimun Arif melakukan sholat di Baitullah.
Ini adalah sholat fardu yang di lakukan berjamaah di Baitullah.
Dan ini pula yang di maksud dengan sholat paling ampuh yang tidak di ketahui oleh orang lain !
Keterangan : Mula-mula mereka sholat di Baitul Muharam (Tenggorokan), lalu pindah ke Baitul Muqadis (Puser) terus ke
Baitul Ma'mur (kening), lalu pindah lagi ke Baitul Muqadas (Kemaluan) dan akhirnya sholat di Baitullah (Ulu Hati)
Oleh karena adanya sholat ini, maka baik bayi lahir maupun orang mati tidak pernah tepat jamnya.
Kalau tidak lebih sekian detik atau menit, ya kurang sekian detik atau menit.
Yang hanya Sholat di Baitullah,Tidak berpindah-pindah ialah ke EMPAT nafsu yang di imami oleh Rasul/Nur Muhammad.
3). SHOLAT DHA'IM
Sewaktu di Gua Rahim,semua umat manusia pernah melakukan sholat. Dan sholatnya adalah DHA'IM MUL HAQ .
Oleh sebab itu tidak benar bahwa masih ada orang kafir hidup di alam Fana ini.
Karena ketika lahir kita ini kehilangan HAQ, maka lalu
LAHAULA WALA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL'ADHIM
(Tiada daya apa-apa kecuali ALLAH yang punya kuasa ),
tidak bias lagi KUNFAYAKUN.
Maka selama hidup ini kita ikhtiar untuk mandapatkan HAQ yang hilang itu.
Agar kita dapat berbuat amal dengan sempurna.
HAQ ini adanya di Alam Akbar/LAUHUL MAHFUZ.
Sarananya sudah ada dan dalam diri kita.
Yaitu di tengah-tengah Tonsil.
Karena di dalam HATI manusia pasti ada IMAN, maka Rasul diutus ke dunia ini bukanlah untuk mengimankan manusia
kepada Allah Ta'ala karena hal itu merupakan pekerjaan yang tahsilul hasil, pekerjaan yang sia-sia, karena didalam JIWA
semua manusia itu telah IMAN, hanya saja manusia itu menyeleweng atau lupa.
Perhatikan Ayat berikut :
AFALAA YANDHURUUNA ILAL IBILI KAIFA KHULIQOT. WA-ILAS SAMAA-I KAIFA RUFI`AT .
WA-ILAL JIBAALI KAIFA NUSHIBAT.
WA-ILAL ARDLI KAIFA SUTHIHAT.
FADZAKKIR INNAMAA ANATA MUDZAKKIR.
Artinya :
"Apakah kamu tidak melihat kepada unta, betapakah unta itu dijadikan ?. Dan apakah kamu tidak melihat kepada langit,
betapakah langit itu ditinggikan ?. Dan apakah kamu tidak melihat kepada bukit-bukit, betapakah bukit-bukit itu
ditegakkan ?. Dan apakah kamu tidak melihat kepada bumi, betapakah bumi itu dihamparkan ?. Maka berilah
peringatan, sesungguhnya engkau adalah orang yang memberi peringatan".
(QS Al Ghoosyiyah 17-21 ).
Cobalah diangan-angan :
Setelah menyebut unta kenapa menyebut langit, gunung, dan bumi?
Sedangkan didalam surat Ahzab ayat 72 diterangkan ;
"bahwa amanat Allah itu ditawarkan kepada langit, bumi, dan gunung",
lalu siapakah untanya ?
Untanya yang di padang pasir adalah saya dan kita semua yang glinuk-glinuk ini (manusia).
Kemudian ayat tersebut diakhiri dengan :
FADZAKKIR INNAMAA ANTA MUDZAKKIR.
"Maka berilah peringatan, sesungguhnya engkau adalah orang yang memberi peringatan".
Jadi kanjeng Nabi itu hanyalah mengingatkan.
Mengapakah diingatkan ?
Adanya diingatkan, karena manusia itu membawanya tetapi lupa atau tidak tahu akan apa yang dibawa, seperti binatang
unta. Dan yang membuat manusia lupa itu banyak sekali sebabnya.
⋙
"KENDARAANNYA JIWA SELAMA MENGEMBARA DI DUNIA"
Nafs manusia memang ditugaskan oleh Allah untuk mengembara di dunia atau menjadi musafir di dunia. Jadi Anfus itu
bukan penduduk asli dunia, Nafs itu penduduk sana, adapun perlunya kesini adalah untuk mengembara.
Dan berhubung dunia ini adalah materi maka sebelum Nafs turun ke dunia, maka disiapkanlah kendaraannya dulu yaitu
Allah menciptakan yang namanya badan/jisim/jasad.
Didalam surat Al Arof ayat 148 disebut jasad :
MIN HULIYYIHIM 'IJLAN JASADAN LAHU KHUWAARUN.
Artinya :
"Dari perhiasan emas-emas dijadikan anak sapi yang berjasad, dan anak sapi itu memiliki suara".
Ayat ini ada hubungannya dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Musa ketika munajat di gunung Thursina' selama 40
hari akan menerima Kitab Taurot.
Ketika ditinggal munajat itulah maka salah seorang kaumnya Nabi Musa yang bernama Samiri mengumpulkan perhiasan
orang banyak, diantaranya berupa kalung, gelang, dsb, lalu emas tersebut dibentuk menjadi seekor anak sapi, kemudian
anak sapi itu disihir sehingga bisa bersuara.
Selanjutnya kaumnya Nabi Musa disuruh oleh Samiri untuk menyembah seekor anak sapi tersebut, akhirnya semua
kembali musyrik lagi.
Didalam surat Yunus ayat 92 disebut badan :
FAL YAUMA NUNAJJIIKA BIBADANIKA LITAKUUNA LIMAN KHOLFAKA AAYATAN
Artinya :
"Pada hari ini Kami selamatkan badan engkau (badannya Fir`aun diselamatkan oleh Alloh dari kerusakan), supaya
menjadi ayat/tanda bagi orang yang kemudian".
Jadi badannya Fir'aun sampai sekarang ini masih utuh yakni sekarang dimasukkan kaca di museum Mesir, dimaksudkan
agar menjadi ayat atau pelajaran bagi manusia bahwa Fir`aun itu adalah seorang raja kaya yang ma'shiyat kepada Allah
Ta'ala.
Dalam Surat Al Baqoroh ayat 247 disebut jisim :
BASTHOTAN FIL'ILMI WAL JISM
Artinya :
"Ilmu yang luas dan jisim yang kuat".
Mengapa disebut jisim ?
Jisim itu berarti :
susunan.
Semua wujud yang tersusun dari beberapa unsur dinamakan jisim.
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WASALLAM : KHOLAQOLLOOHUL INSAANA MIN ARBA'ATI ASY-YAA-A,
MINAL MAA-I WATTUROOBI WANNAARI WARRIIHI.
(Al Hadits).
Kitab Arrohmatuth Thiibi wal Hikmah.
Artinya :
Bersabda Rasululloh SAW :
"Allah Ta'ala telah membuat jisimnya manusia itu dari empat perkara, dari air, dari tanah, dari api, dan dari angin".
Jadi jasmaninya manusia itu disusun dari empat unsur :
-AIR,
mengandung basah : (ruthoobun).
Tanah/bumi, mengandung kering : (yabisun).
-API,
yang mengandung daya panas : (haarun).
-ANGIN,
mengandung dingin : (bardun).
Jadi didalam jasmani manusia itu terkumpulnya API, ANGIN, AIR, BUMI, atau kumpulnya TABI'AT PANAS, DINGIN,
BASAH, KERING.
Kadang ada yang kebanyakan API-NYA sehingga mudah marah.
Ada yang kadang lebih banyak ANGIN-NYA dari pada API-NYA.
Kadang ada yang lebih banyak daya BUMI-NYA dari pada lainnya. Dan terkadang lebih banyak unsur AIR-NYA.
Inilah yang menimbulkan macam-macam tabi'at-nya manusia.
⋙
Kemudian inti sari dari empat unsur itu diproses oleh Allah Ta'ala menjadi (sulaalah) :
WALAQOD KHOLAQNAL INSAANA MIN SULAALATIN MIN THIIN.
(Al Mu'minuun). Artinya :
"Dan sungguh telah Kami ciptakan manusia itu dari sulaalah dari ath thiin".
Letaknya (sulaalah) itu di tempat yang namanya (ath-thiin).
Sulaalah yang ada di ath-thiin itu diproses menjadi nuthfah yang tempatnya itu antara shulbi wat tarooib :
YAKHRUJU MIN BAINIS SHULBI WAT TAROO-IB.
(Ath Thooriq ayat 7).
Artinya :
"Yang keluar dari antara Shulbi dan Taroo-ib".
Setelah bertempat di antaranya lalu diproses oleh Allah Ta'ala di
(AL ARHAAM) yang ada di alam kandungan, atau kadang-kadang dinamakan (QOROORIN MAKIIN).
Selama sembilan bulan diproses didalam
(DHULUMAATIN TSALAATS) dan disitulah manusia itu digambar.
Ini sebagaimana diterangkan dalam ayat Alquran :
YAKHLUQUKUM FII BUTHUUNI UMMAHAATIKUM KHOLQON MIN BA'DI KHOLQIN FII DHULUMAATIN TSALAATSIN.
(Az Zumar ayat 6).
Artinya :
"Dia (Allah) menciptakan kamu dalam perut ibumu, penciptaan demi penciptaan didalam tiga lapis kegelapan".
HUWALLADZII YUSHOWWIRUKUM FIL ARHAAMI KAIFA YASYAA-U
(Ali Imron ayat 6).
Artinya :
"Dialah Dzat yang menggambar kamu didalam Arham sebagaimana dikehendakiNya".
Sebelum manusia dilahirkan, ia diproses dulu selama 40 hari X 3.
Dan setelah diproses selama 40 hari X 3, lalu mulai turun Ruh yang ditiupkan dari Malaikat.
⋙
Keterangan ini disebutkan dalam sebuah hadits Nabi :
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WASALLAM :
INNA AHADAKUM YUJMA`U KHOLQU FII BATHNI UMMI. ARBA'IINA YAUMAN NUTHFATAN, TSUMMA YAKUUNU
'ALAQOTAN MITSLA DZAALIKA, TSUMMA YAKUUNU MUDLGHOTAN MITSLA DZAALIKA, TSUMMA YURSALU ILAIHIL
MALAKU WAYANFUKHU FIIHIR RUUHU WAYU'MARU BI-ARBA'ATI KALIMAATIN
Artinya :
Bersabda Rosululloh SAW :
"Sesungguhnya tiap-tiap salah seorang kamu itu dikumpulkan kejadiannya didalam perut ibu. Selama 40 hari kamu
menjadi nuthfah, kemudian kamu menjadi 'alaqoh selama 40 hari, lalu menjadi mudlghoh selama 40 hari, kemudian
Alloh Ta`ala mengutus Malaikat maka Malaikat meniupkan Ruh didalamnya dan perintah menulis empat kalimat".
Jadi setelah nuthfah ada didalam Arham selama 40 hari X 3 maka barulah ada Ruh dari Unsur Malaikat yakni Malaikat
meniupkan Ruh pada jasmani itu tadi.
Tiupan dari Malaikat itu disebut :
(JISMUN LATHIIFUN).
⋙
Tulisan di atas banyak keterangan yang tersamar tentang Mi'roj manusia, atau kalau di tempat lain disebut MIGRASI
JIWA.
Cobalah di baca lagi dan di angan-angan..
Menderaskan aliran MA'UL HAYAT Untuk hidup di dunia ini, ada pendukung selain ROH, yaitu MA'UL HAYAT, Air
kehidupan, tirta nirmala, atau banyu prawita suci.
MA'UL HAYAT mengalir ke seluruh tubuh semua makhluk hidup di manapun, baik makhluk ghaib maupun makhluk lahir,
ia tidak mudah busuk, bahkan mampu membuat hidup lebih hidup karena daya keampuhan dan kekuatannya yang luar
biasa, setiap yang kita anggap masalah akan diatasi dengan mulus tanpa kesulitan.
Hal itu berarti juga terjadinya peningkatan demi peningkatan yang lancar, tidak ada hambatan yang berarti.
⋙
Ada empat tempat dalam diri manusia yang ditempati oleh MA'UL HAYAT, Yaitu RAGA, QALBU, ROH dan NUR
MUHAMMAD .
⋙
1). MA'UL HAYAT dalam RAGA.
Maul hayat dalam raga ini sangat berpengaruh pada kesehatan manusia.
Ketika manusia itu mau menjalankan dzikir lisan/ dzikir nafas, pengaruhnya berupa meningkatnya kekebalan tubuh,
mengokohnya daya tahan tubuh, semakin cepatnya daya sembuh, semakin kuatnya daya tangkap pikiran dan
bertambah mantapnya daya pikir. Pengaruh itu akan lebih kuat lagi apabila dzikir dikembangkan ke seluruh anggota
tubuh lahir dan ke wilayah anggota tubuh batin/ghoib. Dengan melakukan itu musnahlah sifat-sifat jelek dan muncullah
sifat-sifat baik.
Maul hayat dalam raga dilandasi oleh dzikir raga (dzikir lisan/ dzikir nafas). Ia menghidupkan raga itu sendiri, sehingga
seseorang merasakan hidup lebih mantap, percaya dirinya lebih kuat,
- Jika maul hayat mengalir ke otak, maka cara berpikir kita akan lebih matang.
- jika maul hayat mengalir ke mulut , kita dapat berbicara dengan fasih saat mengajak orang lain ke jalan kebaikan dan
merasakan kenikmatan atas pemberian Alloh, serta mensyukuri segala kenikmatan.
- Jika maul hayat mengalir ke telinga , kita dapat mendengar serta memilih yang baik dan buruk.
- Jika maul hayat mengalir ke kulit , kita dapat merasa,
- Jika maul hayat mengalir ke mata , kita dapat melihat mana yang sebenarnya harus dilihat.
- Jika maul hayat mengalir ke hidung kita dapat bernafas. Bernafas adalah kodrat, sedangkan kodrat hidup adalah
melaksanakan tugas kehidupan sesuai kehendak Allah SWT.
Berbahagialah orang yang sudah menghidupkan raganya dengan dzikir, dengan demikian ia meneteskan maul hayat
lebih deras dan memancarkannya ke seluruh tubuh lahir dan tubuh batin/ ghoib dan selalu tetap bertakwa kepada Allah
SWT.
⋙
2). MA'UL HAYAT dalam QALBU.
Bila qalbu sudah berdzikir, aliran maul hayat dapat menghidupkan qalbu serta membuka pintu-pintu ilmu yang
bermanfaat di dunia dan akhirat, juga membuka pintu ilham yang datang dari Allah SWT.
Maul hayat dalam qalbu mengubah cahaya iman menjadi cahaya ketakwaan, dari cahaya penerima ilmu menjadi
penyampai ilmu, karena pengaruh maul hayat orang
- yang semula sulit menerima dan menyebarkan ilmu jadi mudah melakukannya,
- yang semula hanya menerima ilmu jadi suka memberikan ilmu walau hanya satu kalimat,
- yang semula tertutup pada ilmu menjadi terbuka terhadapnya,
- yang semula sulit menerima ilham menjadi mudah menerimanya, perubahan itu terjadi karena maul hayat dapat
menghidupkan pancaran cahaya qalbu.
Terpancarnya maul hayat dari qalbu dan tersingkapnya kotoran qalbu memudahkan kita dalam menangkap sinyal yang
ada di dalam di luar tubuh. Dalam menerima petunjuk pun kita dimudahkan.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Quran:
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada
Allah niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu".
(QS At'taghabun ayat 11)
Dari lapisan dinding qalbu memancar lima macam cahaya yang masing-masing berpengaruh pada sifat seseorang.
Kelima macam cahaya tersebut adalah merah, hijau, kuning, putih dan biru.
-Warna merah melambangkan sifat marah dan sifat jelek lainnya.
-Warna hijau melambangkan kesukaan beragama.
-Warna kuning melambangkan kemuliaan dunia dan akherat.
-Warna putih melambangkan sifat kebersihan menuju kesucian.
-Warna biru melambangkan sifat fanatisme.
Apabila kelima warna itu disatukan, mengalirlah tetesan maul hayat yang mempersatukan warna yang sangat indah dan
menakjubkan bagaikan embun pagi tersinari cahaya matahari, terjadilah cahaya kemilau yang dapat disebut pancawarna
yang dalam kelompok lain disebut Cahyo Sada Lanang, munculnya diatas kepala (ubun-ubun). Apabila cahaya itu diambil
dengan tangan kanan, lalu dipukulkan, maka gunung bisa hancur, laut bisa kering dan tanah bisa pecah. Orang yang
dapat menyatukan kelima cahaya itu adalah orang yang mampu menahan hawa nafsu dan mengendalikannya ke arah
kebaikan serta mampu menjalankan keikhlasan dan kepasrahan yang total.
⋙
3). MA'UL HAYAT dalam ROH.
Maul hayat dalam roh, dilandasi oleh dzikir lisan/dzikir nafas, berlanjut berdzikir qalbu dan berkembang serta terdengar
dzikir roh. Setelah sampai ke dzikir roh, barulah maul hayat dalam roh mempengaruhi proses penyucian roh agar
kembali fitrah seperti pada saat raga dilahirkan ke dunia. Roh kembali fitrah berdampak pada kesucian qalbu. Setelah
kesucian qalbu mempengaruhi organ-organ, qalbu tersucikan karena-Nya, lalu merambat keluar ke arah maul hayat
dalam raga.
Dzikir roh dapat membuka pancaran maul hayat ke semua organ tubuh, baik lahir maupun batin.
"(yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya
dengan sebaik-baiknya".
(QS Al'insan ayat 6)
Pada tahapan dzikir roh, roh sering mendapatkan ilham khusus untuk perjalanannya. Roh berhablum-minalloh, sebagian
rahasia roh pun ditampakkan.
⋙
4). MA'UL HAYAT pada NUR MUHAMMAD.
Maul hayat pada Nur Muhammad berfungsi hanya menunggu kedatangan maul hayat dalam roh. Roh dijemput oleh Nur
Muhammad setelah jiwa dan raga disucikan melalui dukungan dzikir raga (dzikir lisan/dzikir nafas).
Setelah dijemput, roh diantar oleh Nur Muhammad untuk menghadap-Nya. Akan tetapi apabila maul hayat dalam raga
dan qalbu masih memancar roh suci maka maul hayat yang sedang menghadap Allah SWT disuruh kembali ke dalam
raga untuk melanjutkan kehidupan. Alasannya tugas kemanusiaannya masih berlanjut, yaitu untuk menyampaikan kabar
gembira atas prestasi yang telah dicapainya kepada orang-orang yang percaya dan berniat menjalaninya.
Apabila maul hayat dalam raga dan qalbu seseorang yang sudah mati (berarti raganya sudah mati), Allah SWT menerima
roh suci, maul hayat dan Nur Muhammad. Roh suci ditempatkan di sisi-Nya, maul hayat dikembalikan kepada sumber
Yang Maha Hidup dan Nur Muhammad kembali ke sumbernya pula yaitu Muhammad Yang Rahmatal lil 'alamin.
Aliran Maul Hayat bisa tertutup oleh hawa nafsu yang tidak tertahan. Seseorang yang melampiaskan nafsunya melalui
kemarahan akan mengakibatkan daya pancar maul hayat melemah.
HAKEKAT HAJI
HILANGKAN BUNYI DETIK DENGAN PELEBURAN YANG SEMPURNA, HILANGKAN, LENYAPKAN SEMUANYA,
12 hijab dalam 12 bulan, Berjumlah 360 hari dalam setahun, Menjadi 360 berhala di dalam diri, Dengan turun naik
nafasmu leburkan semuanya,
.
AHDIYAH
Tidak ada tetapi UJUD itulah NUR HABIBI sebutan bagi DZAT ALLAH TA'ALA itulah UJUD Nyata
NATIJAH MUHAMMAD DZATUL BUHTI bernama ia ALLAH.
turun naik Nafas HU ALLAH LA TA'YIN
Naik turunnya AHMAD AMINULLAH
.
WAHDAH
WAHDIYAH
KHAWASUL KHAWAS
Dalam pandangan Tassawuf umum maka Khawasul khawas adalah penekanan agar manusia wajib
melihat Wajah Allah dengan menggunakan sembilan wajahnya,
hal ini terkait dengan LIMA kali Sholat fardhu yang didalamnya ada SEMBILAN TASHAUD, maka
pada waktu-waktu itulah wajah-wajah ini akan keluar,
(melahirkan semula bayi makna)
Bahwa, Kita harus mampu mencapai makna Hakekat manusia yang sebenar-benarnya, yang
disebut "TIFLUL MA'ANI" atau Bayi Ma'nawi.
"SEMBILAN Wajah itu bertajjali hakekatnya SATU jua"
Itulah yang di maksud dengan Hakekat SULUK.
Tujuannya semata-mata adalah DA'IMUN SHOLAT.
Mengosongkan diri dzahir dan batin, hanya berdiri Rohaniyah adanya.
⋙
"ATTAHILLANI SIFATUL MAZMUMAH WATTA HILLA BIHI SIFATUL MAHMUDAH"
Kosongkan diri dari sifat Mazmumah
(sifat buruk dzahir dan batin) dan mengisi dengan sifat yang baik-baik.
⋙
Pemakaian dalam Sholah LIMA waktu :
1). Mulai sholat, amaliyah, mesrakan mulai dari kepala sampai turun, itulah zuhud diri adanya.
2). Nafas turun kebawah, sabil turun naik disitu membaca Syahadat Ruh dan waktu menutup
tahan dengan syahadat batin, zuhudkan Rupa kita dengan LAISA,
3). Tuh billah… tuh billah….
Yang diakui Allah Ta'ala (Rasulullah) adalah RAHASIA itu, Bukan diakui dan yang diakui, tiada
berbeda, melainkan IA jua yang mengakui,
Itulah Rasulullah SAW yang mengenalnya, IA jua yang mengagumi adanya, Itulah sebenar-
benarnya "GAYATUL MAKRIFAT",
⋙
Baca-bacaan hanya menjalankan Syariat saja sebagaimana yang di bawa oleh junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW.
Dialah yang diakui, RAHASIA itulah Kuncinya.
Hanya IA menyembunyikan dirinya, tanpa di ingat karena sudah sedia adanya.
Hanya orang yang di karuniai atau orang yang di bai'at atau orang yang di pimpin oleh Zuriat
Rasulullah SAW itulah yang akan dikenalkan bagi dirinya.
Yaitu lebih dzahir dan terlebih nyata diri dan segala yang nyata adalah Dzat Allah atau Nur yang
awal-awal (HUWA) itulah rahasia GAYATUL MAKRIFAT.
⋙
-Bermula yang bernama Rahasia AHDIYAH yaitu hidup,
Lalu berkehendak mendzahirkan dirinya disebut WAHDAH,
Manakala lanjutlah kehendaknya itulah namanya WAHDIYAH,
Kemudian menilik ia pada sifat JALAL dan JAMAL-NYA maka DZAHIRLAH ia pada Alam KUDSI (Alif),
isyarat pemakaian yang hakiki, sholat da'im namanya yaitu NUR MANIKAM,
-Adapun Alam KUDSI yaitu ubun-ubun bernama RABBUN,
Tujuh lapis langit itulah BAITUL MAKMUR namanya,
Dan tatkala rahasia itu berkehendak mendzahirkan dirinya SYAKULLAH namanya
Rahasia Allah itulah Nur yang awal-awal,
Tetap asyiknya SIRULLAH namanya,
Dan tatkala rahasia itu berkehendak di dada bapak,
TUH BILLAH KUNTU KANZA MAKHFIAH namanya,
Dan tatkala rahasia pada pusat bapak Tik.. Tik.. samar-samar,
KANZA MADZI namanya,
Dan tatkala rahasia itu turun ke sulbi terus ke kolam DETIK MANI namanya,
Tatkala rahasia itu jatuh ke rahim ibu KUNTUM MANIKAM namanya,
Nuktah rupanya,
Mengenal dirinya Allah atau TAJJALI SIFAT namanya,
Hanya dengan gerak Rabbun, tatkala ia jatuh berfirman :
"ASSALAMUALAIKUWARAHMATULLAH"
Bernama ia RAHMATULLAH, inilah sebabnya di dalam Sholat ada Salam dan Amin,
Lalu berfirman ia :
"AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHU"
Ketika jatuh pada rahim itu hanya hidup di hari semalam,
Itulah berkekalan adanya,
SHOLAT DA'IM namanya,
Pemakaiannya satu gerak mesrakan dengan lembut, bernama ia ALLAH, Keluar adalah rahasia diri,
rahasia HUWA, hanya di ketahui saja adanya,
Tiga hari tiga malam NUR namanya,
Tiada huruf dan suara, GERAK PERINTAH namanya,
Ketika tujuh hari tujuh malam ZUHUD namanya,
Tahan nafas kembalikan diri kita, Ujudkan, leburkan, diri tiada berdarah, berdaging, bertulang,
berbulu, hanya semata-mata. Ketika rahasia diri hidup 40 hari RUH namanya (daging segumpal).
Ketika rahasia diri hidup 4 bulan 20 hari mulai berbentuk rupa INSAN, Mudgah namanya,
Tujuh bulan tujuh hari MUHAMMAD namanya, hidup sempurna, Tatkala ia lahir INSAN KAMIL
namanya
Dzahir berupa insan ini suci lagi kamil,
Siapa yang mengetahui Ilmu ini maka sempurnalah dirinya dari dunia sampai akhirat.
Pasti akan kenal dengan RASULULLAH SAW.
Itulah yang hilang lenyap,
Itulah Rahmatullah,
Itulah Khawasul khawas,
Itulah Hakekat Insan,
Itulah Ilmu yang HAQ dari ZURIAT Rasulullah SAW.
RAHASIA DI DALAM DIRI
Inilah yang menyatakan bahwa di dalam badan manusia itu terdapat EMPAT bagian yaitu :
-NAFAS
-ANPAS
-TANAPAS
-NUPUS
Sesungguhnya bagaimana rupa jasmani begitu jugalah rupa NYAWA.
Manakala NYAWA itu adalah NAFAS dan TANAPAS itu seperti ANPAS.
Maka keempat itu berperingkat sampai kepada NUPUS
dan NUPUS itu seperti rupa ZAT
manakala Zat itu seperti rupa SIFAT
dan SIFAT itu seperti rupa ASMA'
dan ASMA' itu seperti rupa AF'AL.
⋙
Dan perkara diatas diakui oleh Allah saperti Firman-Nya melalui Hadith Qudsi :
QALALLAH HU TAALA - AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHI SI FATI ILLA KHAIRI LILLAH
"Insan itu rahsia-Ku dan Aku rahsia-nya. Sifat-Ku itu Sifat-nya tiada ada daripadaku melainkan
Allah Taala"
⋙
Barangsiapa mengenal akan BADAN-NYA ia mengenal akan NYAWA-NYA.
Barangsiapa mengenal akan NYAWA-NYA ia akan mengenal akan SIRR-NYA
Barangsiapa mengenal akan SIRR-NYA akan mengenal akan TUHAN-NYA yang qadim adanya.
Ketahuilah olehmu wahai talib yang keluar itu bernama NAFAS dan yang dinamai ANPAS itu gerak
dari hidung sampai kebawah leher.
Dan yang dinamai TANAPAS itu gerak dari bawah leher sampai ke hati.
Yang dinamai NUPUS itu didalam Hati.
Itulah HAKIKAT NYAWA.
⋙
WUJUD
WUJUDU KA ZAHRU WALA YUQA MU BI HI ZAHBU
"Barangsiapa mengadakan DUA WUJUD jadi SYIRIK
ANA WUJU DA HU
Ada kita dengan DIA
WA NAF SUHU
Ada DIA dengan sendirinya.
Ada pun WUJUD itu AIN ZAT artinya kenyataan karena lafaznya dibaca itu wujud maknanya ZAT.
Ini adalah karena Wujud itu ada.
Maka yang ADA itu ZAT.
Maka tiada diperoleh dengan lafaz yang lain daripada Wujud itu karena wujudnya itu menyatakan
Zatnya.
Maka disebabkan itu dikatakan AIN ZAT namanya.
Ada pun Wujud itu artinya ADA.
Apa yang dikatakan itu ada.
Yang dikatakan itu ialah ZAT.
Ada pun Wujud ini ditilikkan pihak
lafaznya SIFAT dan jika ditilik
pada maananya ZAT dan apa yang dikatakan lafaz itu karena bacaan itu Wujud ada ZAT.
Inilah maananya.
Ada pun WUJUD DIRI SENDIRI berdiri dengan ZAT. Apa sebab dikatakan Wujud itu berdiri dengan
Zat ? Sebab lafaz wujud itu ada manakala yang ADA itu ialah ZAT
1). WUJUD =
Badan Insan SIFATKU mula jadi menanggung didalam dunia
2). QIDAM =
RUH JASMANI kulitku mula jadi meliputi sekalian alam
3). BAQA' =
RUHANI dagingku mula jadi menanggung Rahasia didalam diri
4). MUKHALAFATUHU LIL HAWADITH =
RUH NIBATI darahku mula menjadi meliputi Alam Sendiri
5). BINAFSIHI =
RUH INSAN nafasku mula jadi berjalan ucapan didalam DIRI
6). WAHDANIAT =
RUH RABBANI hatiku asal mula jadi TAHU didalam DIRI
7). KUDRAT =
RUH QUDUS urat putihku yang tidak berdarah berjalan setiap dalam DIRI-ku
8). IRADAT =
RUH KAHFI tulangku asal mula jadi menguatkan Alam Sendiri
9). ILMU =
RUH IDHAFI benihku asal mula jadi yang nyata didalam CERMIN HAQ
10). HAYAT =
RUH NURANI uratku yang meliputi didalam tubuh aku yang hidup alam sendiri.
11). SAMA' =
BESI KURSANI pendengaranku asal semula jadi
12). BASAR =
PANCARAN MA'NIKAM kalam aku berkata-kata dengan sendiri
13). KALAM =
RUH MA'NIKAM menzahirkan perkataan didalam dunia
14). QADIRUN =
WUJUD MA'NIKAM tali Ruhku KUNHI ZAT dengan Sifatku
15). MURIDUN =
ILMU ALLAH badanku asal mula jadi KALIMAH didalam diriku
16). ALIMUN =
DARJAT ALLAH kebesaranku asal mula jadi duduk didalam otak yang putih
17). HAIYUN =
Amalan terlebih suci ialah amalan Kalimah Aku asal mula jadi alam diriku
18). SAMIUN =
Bersama ZAT dan SIFAT WAHDAH didalam Kalimah iman diriku
19). BASIRUN =
RAHASIA NYAWA dengan BADAN WAHIDAH bersamalah Zat dengan badan tidak bercerai dunia
akhirat
20). MUTAKALLIMUN =
Ghaib didalam Ka'bah Ghaib aku didalam Ka'bah Kaca Arasy yang putih titik didalam Kalimah.
.
AWALUDDIN MAKRIFATULLAH
Permulaan agama mestilah MENGENAL ALLAH. Kenalkanlah DIRI kamu sebelum kamu Mengenal AKU dan sebenar-benar
kenal DIRI KAMU ialah Engkau Kenal AKU.
"BA", itu adalah huruf yang membentuk mangkok, di mana titik pertama permulaan di namakan
"AR-RAHMAN", dan di sinilah yang di namakan "KUN",
kun artinya jadilah, dan adapun titik terakhir di namakan "AR-RAHIM", dan inilah yang di namakan "FAYAKUN), yang
artinya maka terjadilah
⋙
Kembali bilamana titik pertama yang mengawali-nya mempunyai sifat rahman dan titik akhir-nya adalah sifat RAHIM-
NYA maka di katakan itu kebenaran bahkan melampaui kebenaran itu, Lalu kenapa yang buruk itu sering kita kaitkan
dengan Allah padahal RAHMAN dan RAHIM itu bukanlah sesuatu yang buruk
⋙
Perlu di sadari dari huruf ALIF GHAIB menyatakan diri pada huruf ALIF NYATA (jasad), itu merupakan cerita Allah,
bagaimana Allah menciptakan manusia menjadi khalifah di bumi dengan bermodalkan hati sebagai tempat menampung
ilmu Allah
⋙
Ke kanan ia bersifat RAHMAN
Ke kiri ia bersifat RAHIM
Ke atas ia BERHABLU MINALLAH
Ke bawah ia BERHABLU MINANNAS
⋙
⋙
Adapun sifat ALIF NYATA (jasad), pada dasarnya bersifat RAHMAN dan RAHIM dan sifat itu sejak AZALI adanya, Mungkin
engkau akan berkata :
"Keburukkan itu datang atas kuasa Allah, dan manusia tiada upaya akan hal itu"
⋙
Benar apa yang di katakan itu, namun sadarilah, keburukkan itu datang dari Allah tapi di peruntukkan kepada iblis, dan
adapun manusia itu bukanlah iblis melainkan ia menjadi sifat RAHMAN dan RAHIM-NYA Allah untuk menjadi rahmat
bagi alam ini
⋙
Bukankah manusia itu di ciptakan seperti rupa rahman rahimnya...???
Lalu kenapa sifat buruk ingin di sematkan pada manusia....???
Ingat...
Manusia itu bukan iblis, melainkan manusia itu RAHMAN RAHIM-NYA yang di sifatkan
"LA ILAHA ILALLAH, MUHAMAD RASULULLAH"
⋙
Allah SWT pernah berfirman kepada Dawud a.s :
"Aku pernah mengajarkan kepada Bani Isra'il bahwa Aku dengan seluruh makhluk-Ku tak ada hubungan nasab sama
sekali, Namun mereka sangat berhasrat untuk berada di sisi-Ku, sehingga Aku memperkenankan mereka untuk
mendapatkan apa yang tak terlihat mata, apa yang tak terdengar telinga, dan apa yang tak pernah terlintas dalam hati
manusia"
⋙
Letakkan Aku di antara kedua belah matamu, lalu lihatlah Aku dengan mata batinmu, Janganlah kamu melihat orang-
orang yang akalnya terselubung hijab dengan indera penglihatan yang berada di kepala mereka, Sebab pandangan akal
mereka sudah penuh dengan polusi karena terputus dari pahala-Ku
⋙
Aku bersumpah demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak akan membuka pahala-Ku bagi hamba yang menaati-Ku
hanya sekadar coba-coba, sekadar mencari pengalaman, atau sekadar berkeinginan (untuk taat) namun tak melakukan
apa pun
⋙
Rendahkan dirimu terhadap orang yang kamu beri pelajaran, Jangan pernah berbuat aniaya atau takabur terhadap
orang-orang yang berkehendak menuju kepada-Ku (al-muridin)
⋙
"Andai saja para pecinta-Ku tahu posisi mereka di sisi-Ku, niscaya para pecinta-Ku itu menjadi bumi, tempat dimana
mereka biasa berjalan di atasnya".
(Tuak ilahi)
Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh. Masing-masing roh mempunyai fungsi sendiri-
sendiri.
Ke sembilan macam roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :
⋙
1). ROH IDOFI (Roh Ilofi) :
adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga disebut "JOHAR AWAL SUCI", karena roh inilah maka
manusia dapat hidup.
Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati.
Roh ini sering disebut "NYAWA".
Roh Idofi merupakan sumber dari roh-roh lainnya pun akan turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh yang
keluar dari raga, maka roh Idofi tetap akan tinggal didalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup. Bagi mereka yang sudah
sampai pada irodat Allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan ujudnya
mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin. Meskipun roh-roh
yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini.
'Alamnya roh idofi berupa nur terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin).
Tentu saja kita dapat menjumpainya bila sudah mencapai tingkat "INSAN KAMIL".
⋙
2). ROH RABANI :
Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi.
'Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak.
Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak
merasakan apa-apa.
⋙
3). ROH ROHANI :
Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa.
Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan
perbuatan buruk.
Roh inilah yang menepati pada EMPAT jenis nafsu, Yaitu :
✺ NAFSU LUWAMAH
✺ NAFSU AMARAH
✺ NAFSU SUPIYAH
✺ NAFSU MULAMAH (Mutmainah).
Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu
manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan
baik, ia akan hidup dalam kemuliaan.
Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Dimana pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani
berada.
Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang.
Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.
⋙
4). ROH NURANI :
Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini
menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut
hatinya menjaid gelap dan gelap pikirannya. Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja.
Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang itu jadi tenteram, perilakunya pun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-
ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita
dipandang sama.
⋙
5). ROH KUDUS (Roh Suci) :
Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi
pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai
dengan kepercayaan yang dianutnya.
⋙
6). ROH RAHMANI :
Roh dibawah kekuasaan roh idofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata "RAHMAN" yang
artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.
⋙
7). ROH JASMANI :
Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia. Karena adanya
roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar
dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil menjumpainya, maka ujudnya akan sama
dengan kita, hanya berwarna merah.
Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani.
Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang
sendiri dan lain sebagainya.
⋙
8). ROH NABATI :
ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.
⋙
9). ROH REWANI:
ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur. Bila
masuk ke tubuh orang akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang, maka roh rewani dari orang
bermimpi itulah yang menjumpainya.
Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia.
Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh
Idofi.
Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan Roh Idofi.
PERTAMA:
Yang pertama nampak Alam Ruhiyah Yaitu Alam Nyata, Terang benderang tapi bukan terangnya siang
Tiada, Timur, Barat, Utara, Selatan, Bawah dan atas Disitu nampak seolah-olah samudra tidak bertepi, itulah kenyataan
(hati) berbaur cahaya akal, dan ditengah-tengahs amudra itu ada Dzurriyyah jernihnya laksana langit diufuk barat kala
petang hari, terang keemasan cahayanya, itulah kenyataan (jantung) berbaur cahayanya.
JOHARUL AWWAL yang meliputi sejatinya (hati) sebagai pembukanya, maqamnya dicipta, Bertempat dipenglihatan,
Pendengaran, Penciuman Perasa, Dan perasaan, Disebut "MUKASIFAT" kekuasaannya hanya memimpin segala sifat
Samwah, ketika itu janganlah sampai khilaf terhadap tanda rupa yang sejati,
⋙
KEDUA:
Yang kedua telah musnah Alam Ruhiyah, lalu nampak Alam Sirriyyah, yaitu alam Rahasia, terangnya melebihi 'Alam
Ruhiyyah, disitulah kedatangan cahaya empat warna, Hitam, Merah, Kuning Putih, Itulah kenyataan budi mengeluarkan
(nafsu) empat perkara, masing-masing menjadi rintangan (hati) berturut-turut muncul kepermukaan satu persatu.
1). Yang mula-mula muncul adalah cahaya hitam, itulah nafsu lawamah, hawanya sewaktu hidup membawa :
haus, lapar, mengantuk, dan yang sejenisnya,
Tempatnya diperut besar, Keluarnya dari lisan, dan kejadiannya dalam cahaya hitam menampakan jenis-jenis binatang
yang merayap, maka mereka akan menggoda agar dianggap sebagai tuhan.
Tanda kehadirannya adalah gempa bumi, Alam nafsu yang disebut "alam Nasut" yakni tempat lupa maksudnya adalah
sewaktu hidupnya mempertuhankan "nafsu Lawamah",
Banyak lupa daripada mengingati Allah, lebih mementingkan banyak :
Makan, Minum, Tidur, Maka hendaknya ingat-ingatlah dengan segala keteguhan, jangan sampai hanyut berada didalam
cahaya hitam, bisa-bisa menjelma menjadi hewan yang "merayap".
2). Setelah cahaya hitam lenyap lalu nampak cahaya merah, itulah nafsu amarah,
Tempatnya diampedu,
Keluarnya dari telinga,
kejadiannya dalam cahaya merah menampakkan jenis-jenis kelakuan 'sarani' dan bangsa hantu, masing-masing
menggoda agar dianggap sebagai Tuhan, tanda-tandanya api menyala besar menjulang, alam nafsu itu disebut "Alam
Jabarut", tabiatnya geram, tempat menderita kesukaran, awas..! disinilah tergodanya orang yang selagi hidupnya
mengikuti hawa nafsu 'amarah' seperti:
mengumbar marah, panas hati, inkar, dendam, hasut, dan sejenisnya..,
Ingat-ingatlah hendaknya teguh, jangan sampai hanyut berada dalam cahaya merah, bisa-bisa menjelma jadi hantu.
3). Setelah cahaya merah lenyap lalu nampaklah cahaya kuning, itulah keadaan "nafsu sufiayah",
Tempatnya dilimpa,
Keluarnya dari mata,
Kejadianannya didalam cahaya kuning menampak jenis-jenis hewan unggas, dan bangsa burung yang dapat terbang,
masing-masimg memgoda agar dianggap sebagai Tuhan,
Tanda-tandanya : angin ribut yang besar, alam nafsu itu disebut "Alam lahut"
tabiatnya suka berubah-rubah, tempatnya di dalam rongga anggota badan, disinilah tergodanya orang selagi hidupnya
mengikuti hawa nafsu syahwat, keinginannya yang membawa kemurkaan : kesukaan pada kesenangan dunia sampai
lupa mengingat Allah.
Awas ingat-ingatlah! Hendaknya tetap teguh jangan sampai hanyut berada didalam cahaya kuning, bisa-bisa menjelma
menjadi jenis-jenis hewan yang dapat terbang seperti kelalawar dan sebagainya.
4). tiada lama cahaya kuning lenyap lalu cahaya putih datang, Itulah keadaan nafsu mutmainah, tempatnya ditulang,
keluarnya dihidung,
Kejadiaannya didalam cahaya putih menampak jenis-jenis bangsa ikan berada disamudra Rahmah,
Masing-masing menggoda agar dianggap sebagai Tuhan, Tanda-tandanya, air jernih tidak ketahuan asalnya,
Alam nafsu ini disebut "Alam Malakut"
artinya : istana tetapi hati-hatilah itu bukan istana sejati yang Maha Mulia, hanya penggoda saja, disinilah tempat
tergodanya orang selagi hidupnya mengikuti nafsunya yang menyuruh pada : Rakus, Tamak, Gila harta dan kedudukan
atau kemasyuran, gila dunia dan sejenisnya.
Ingat-ingat dan waspadalah !
hendaknya yang teguh, jangan sampai hanyut didalam cahaya putih kalau-kalau menjelma pada ikan atau bangsa hewan
dalam air.
⋙
KETIGA :
Yang ketiga : setelah musnah "Alam Sirriyyah" lalu nampak "Alam Nurriyyah" yakni alam cahaya, terangnya melebihi
alam sirriyyah, disitu datang alam panca warna. Hitam, Merah, Kuning, Putih, Hijau, Berbarengan dengan itu nampak
terbentang ! istana seribu ke-indah-an permai semua, itulah kenyataan panca indra yang disebut "Alam hidayah" yakni
petunjuk karena memang menunjukan tempat terbentangnya istana, tetapi waspadalah itu bukan istana sejati yang
teratur Maha Mulia, melainkan hanyalah : "istana pana sarana"
namanya misalnya juga :
1). Istana yang indah teratur nampak cahaya hitam,
Itulah cahayanya dzat hewan yang bangsa merayap,
2). Istana yang indah teratur nampak cahaya merah,
Itulah istananya bangsa hantu,
3). Istana yang indah teratur nampak cahaya kuning,
Itulah istanya dzat bangsa burung dan hewan yang terbang,
4). Istana yang indah teratur nampak cahaya putih,
Itulah istananya bangsa ikan dan hewan dalam air,
5). Istana yang indah teratur nampak cahaya hijau,
Itulah istananya bangsa tumbuh-tumbuhan,
Tiba-tiba terdengar suara menyeruh menunjukkan pada istana yang Agung Maha Mulia, padahal itu semua bukannya
istana yang sejati maka hendaknya ingat-ingat dan waspadalah jangan sampai tergoda untuk memilih salah satu, bisa-
bisa termasuk kedalam istana yang sesat istana "pana sarana" namanya, dan disinilah banyak terjerumus yang selagi
hidupnya, Berdusta, Menipu, Licik, Curang dan sejenisnya,
⋙
KE'EMPAT :
Yang kempat : Masih didalam Nurriyyah. disitu nampak cahaya Jernih, didalam cahaya da nyala berdiri memancarkan
sinar delapan Warna : Hitam, Merah, Kuning, Putih, Hijau, Biru, Ungu dan Merah muda, Berbarengan dengan itu nampak
seakan-akan surga seribu permai semua, itulah kenyataannya "sukma", yang disebut "Alam iskhat" yakni alam birahi
'syaghafi' karena tempat menggoda rasa merasa jatuh cinta kepada surga yang terbentang itu, padahal sesungguhnya
bukan surga yang suci yang penuh nikmat,
1). Yang nampak surga seribu hitam licin gelap gemerlap, itulah kanyataan rasa,
Maka jikalau berada disitu bisa-bisa jadi raja jin hitam.
Hati-hatilah jangan sampai terhanyut didalamnya.
2). Yang nampak seaka-akan surga seribu merah kemerahan.
Itulah kejadian diri kedustaan ciptarasa.
Hati-hatilah jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin merah,
3). Yang nampak seaka-akan surga seribu kuning keemasan,
Itulah kejadian dari kacaunya cipta angan-angan
Hati-hatilah jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin kuning.
4). Yang nampak seaka-akan surga seribu putih, bersinar bersih,
Itulah kejadian dari kesetiaan cipta/kebiasaan berkhayal ;
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi penghulunya jin putih.
5). Yang nampak seakan-akan surga seribu hijau pelangi,
Itulah kejadiannya dari kekuatan cipta anga-angan,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin hijau.
6). Yang nampak seakan-akan surga seribu biru gelap gemerlap,
Itulah dari reka daya cipta,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin biru.
7). Yang nampak seakan-akan surga seribu ungu,
Itulah kejadian dari kelayakkan cipta,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin ungu.
8). Yang nampak seaka-akan surga seribu merah muda berpancaran serupa merah delima,
Itulah kejadian dari berubah-rubah cipta,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin merah muda,
Maka tiba-tiba menghembus segala bayangan itu semerbak bau harum yang menarik rasa, padahal palsu belaka,
Ingat-ingatlah jangan sampai dirasakan, semuanya termasuk surga penyesatan.
Orang tergoda disini yaitu mereka yang selagi hidupnya suka terbenam dalam khayal /lamunan,malas bekerja, suka
memusatkan daya cipta pada jalan yang tercela, maka itu :
berhati-hatilah!
⋙
KELIMA :
Yang kelima : musnah (Alam Nurriyyah,) maka menampak 'Alam Uluhiyyah (Ilahiyya) artinya : 'Alam ketuhanan,
terangnya Melebihi Alam Nuriyyah dan disitu nampak cahaya memancar, didalam cahaya itu ada berbentuk seperti anak
lebah berdiri dimaqom Fana, itulah warna sukma yang menambahi warna semua dan adalah meliputi didalam jagat Raya
dan jagat kecil beserta Isinya tetapi hidupnya dari purnamanya rasa. lalu saat itu datang malaikat menyerupakan bapak
dan kakek laki-laki/leluhur Laki-laki, mengaku utusan dzat yang Maha Suci, katanya : di suruh membawa ke
"Karamtullah), hati-hatilah dan ingat-ingatlah Hendaknya tetap teguh ! jangan sekali-sekali meng-imankan! dinilah
tergodanya orang yang selagi hidupnya suka membanyakan kesesatan dan penyesatan jalan ketuhanan.
⋙
KE'ENAM :
Yang keenam : masih didalam Uluhiyyah, semakin bertambah terangnya disitu tampak cahaya bersinar, didalam sinar itu
ada bentuk macam-macam patung Kecil dari gading/semacam anak-anakan dari mutiara, bukan laki, bukan perempuan,
bukan-banci berdiri dimaqom baqau, itulah purnamnya rahasia yang menguasai di alam semua, tetapi hidupnya, dari
"Dzat Athma" pada ketika itu datanglah beda ari menyerupai ibu dan nenek yaitu leluhur perempuan dan mengaku
katanya : utusan Dzat yang maha suci yang disuruh untuk membawa ke "Karamatullah", maka ingat-ingat-lahjangan
sekali-sekali meng-imankan. disinilah tergodanya orang selagi hidupnya menggemari olok-olokan bermain-main.
⋙
KETUJUH :
Yang ketujuh : didalam Uluhiyah,terang benderang tiada hingganya tiada bandingnya, disitu tiada
menampak apa-apa melainkan Nur cahaya gilang gemilang tiada bayangan. itulah Dzat Athma
yang disebut sajatinya Dzat, yang :
Tiada Awal, Tiada Ahkir, Tiada Arah Jihat, Tiada batas angan tempat, Tiada Rupa, Tiada Warna,
Tiada berkesudahan, Aslinya segala asal, Azali abadi, semestanya meliputi sekalin Alam semua,
Meliputi menguasai segala maqom sempurna, Hidup serta menghidupkan, Maha suci Dzatnya
yang Maha Agung, Yang berkuasa Asmanya serta sempurna Af'alnya, yakni :
"LAISYA KAMISLIHI SYAII'UN",
artinya :
tiada yang menyerupai sesuatu apapun juga.
"LAM YAKUN LAHU KUFUAN AHAD",
artinya :
berada didalam hidup kita peribadi
"WAHUWA M'AKUMM AINAA KUNTUM",
artinya :
tiada jarak antara, manunggal hamba tuhan'
Penglihatan orang akan mati = yang keluar saat-saat menjelang kematian, Yang keluar dari Tubuh kita takkala Sakaratul
Maut menjelang diantaranya :
1). Ketika datang cahaya hitam, itulah yang dipanggil cahaya Iblis maka pujinya :
"LAILAHA ILLALLAH"
2). Ketika datang cahaya merah, itulah yang dipanggil cahaya yahudi maka pujinya :
"ALLAH, ALLAH, ALLAH"
3). Ketika datang cahaya kuning, itulah yang dipanggil cahaya nasrani maka pujinya :
"ALLAH HU, ALLAH HU, ALLAH HU"
4). Ketika datang cahaya hijau, itulah yang dipanggil cahaya Jibril maka pujinya :
"ALLAHU YAA HU, ALLAHU YAA HU, ALLAHU YAA HU"
5). Ketika datang cahaya putih, itulah yang dipanggil cahaya "Nur Muhammad" maka pujinya :
"MASYAA ALLAHU KANAL MU'MINIINA YAA HU, YAA HU, YAA HU HAQ"
⋙
Manakala sudah habis segala rupa cahaya pada penglihatan yang putih bersih, muncul cahaya sangat terang kembali,
terangnya jauh dibandingkan cahaya matahari dan bulan, terangnya terus meliputi tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit
dan tiada cahaya yang seumpamanya, tidak ada bandingnya, maka itulah yang disebut "NURULLAH" menembus meliputi
segala ruang. Kemudian nyata tubuh kita laksana pinang dibelah dua, persis rupanya tiada bedanya, serta kita pandang
ada "KAFUL MUHAMMAD" maka itulah yang dinamai "KALIMATULLAH" dan "KALIMATU MUHAMMAD", itulah sebenar-
benarnya yang datang kepada mati, maka itu puji jangan dilupakan, "YAA HU.., YAA HU.., YAA HU…, HAQ-KU".
(Jangan berhenti pujinya hingga 'hilang')
Demi Allah yang bersifat Rahman Rahiim, jangan ‘syak' dan diam, begitulah pengajaran daripada Aulia Allah yang turun
kepada guru yang Mursyid, maka kita serahkanlah dengan ridha, serta ikhlash mati kita itu, karena mati itu…tiada
….supaya ada…
JALAN PULANG
RASA NURANI
MENSUCIKAN HATI
"KETAHUILAH, BAHWASANYA DIDALAM TUBUH SESEORANG ITU ADA SEGUMPAL DAGING, YANG APABILA SEGUMPAL
DAGING ITU BERSIH, BERSIHLAH TUBUH SEMUANYA, DAN APABILA RUSAK, RUSAKLAH TUBUH SEMUANYA, DAN
KETAHUILAH, DIA ADALAH HATI"
Dan selanjutnya menurut pandangan sufi, hati adalah tempat kedatangan kasyaf (membuka hijab rahasia Allah) dan
ilham (tempat petunjuk). Ia berfungsi sebagai alat untuk marifat dan menjadi cermin yang memantulkan (tajalli) makna-
makna yang sirr
Adapun yang dimaksud dengan tempat kasyaf atau ilmu batin adalah cahaya yang terang dalam hati yang bersih yang
mendatangkan marifatullah yang hakiki, dia adalah suatu cahaya yang menghilangkan tutup (tabir) hingga menjadi jelas
kenyataan Allah, sangat jelas sekali sama dengan penglihatan mata yg tidak diragu-ragukan lagi.
Sedangkan yang dimaksud dengan ilham adalah petunjuk dari Allah secara insting atau secara spontanitas yang
merupakan perwujudan ilmu laduni. Hati agar dapat selalu bersinar perlu dibersihkan dan alat pembersihnya adalah
dzikir kepada Allah, sebagaimana disebutkan dalam hadist:
"BAHWASANYA BAGI TIAP-TIAP SESUATU ITU ADA ALAT UNTUK MENSUCIKAN DAN ALAT UNTUK MENSUCIKAN HATI ITU
IALAH ZIKRULLAH"
(Tuak ilahi)
ALLAH-MUHAMMAD-INSAN
Bila keadaan kita semakin lemah, sehingga tidak dapat melaksanakan zikir TUBUH, zikir NYAWA dan zikir RAHASIA, maka
pindah pada "A" "I" "U"
Dan bila tidak mampu lagi, perhatian berpindah kepada KELUAR MASUKNYA NAFAS, dengan disertai keyakinan :
"DIA JUGA YANG KELUAR, DIA JUGA YANG MASUK, DIA JUGA YANG TIDAK KELUAR DAN TIDAK MASUK"
akhirnya perhatian kepada yang tidak BERSUARA, yang bukan DENGUNGAN, bukan pula PENDENGARAN, bukan pula
NAFAS, tidak tersentuh oleh LIDAH, itulah yang dinamai dengan istilah : "RAMBUT SELEMBAR"
ghaibkan dirimu kepada NUR, nanti MUHAMMAD yang meneruskan kepada yang tidak terbatas yaitu DZAT, maka
dengan demikian DZAT TUHAN-NYA ia melihat kepada TUHAN-NYA.
Firman Allah, Artinya :
"HAI MUHAMMAD, BILA ENGKAU DITANYAI TENTANG AKU KATAKAN BAHWA AKU LEBIH DEKAT DENGAN URAT NADI"
SHALAT MAYYIT
Adapun sebabnya sembahyang mayyit itu empat takbir, karena ia berpangkal kepada empat pasal dari Adam.
Juga tentang fardhunya ada empat karna unsur dari nabi Adam tadi yaitu TANAH, AIR, ANGIN dan API
tidak ruku', tidak duduk, sebab dikeluarkan dari yang HIDUP kepada yang MATI, yang mati kepada yang hidup.
Adapun fardhunya shalat mayyit pada sifat tujuh ada tujuh yaitu:
1. NIAT
2. BERDIRI
3. TAKBIR
4. BACA AL FATIHAH setelah takbir pertama
5. BACA SALAWAT setelah takbir
6. SALAM
7. TERTIB BACA do'a. Yang diberikan kepada orang meninggal, masing-masing pasal mengandung hikmah yaitu:
1. Takbir, diniatkan sembahyang kita meliputi roh atau hidupnya orang mati.
2. Takbir, diniatkan sembahyang kita meliputi tubuh.
3. Takbir, diniatkan sembahyang kita meliputi didalam kubur.
4. Takbir, diniatkan terdinding dari api neraka.
ADAPUN KESEMPURNAANNYA SHALAT YANG DIBERIKAN PADA ORANG MATI ADA TUJUH KANDUNGANNYA YAITU:
1. Supaya ia dapat bergerak dari tidak bergerak.
2. Supaya ia dapat mendengar dari tidak mendengar.
3. Supaya ia dapat melihat dari tidak melihat.
4. Supaya ia dapat berkata-kata dari tidak berkata-kata.
5. Supaya ia dapat mencium dari tidak mencium.
6. Supaya ia dapat menikmati dari tidak makan.
7. Supaya ia dapat sentosa dari tidak sehat.
-----
Wilayah Diri
al-haqq jalla jalaaluhu benar-benar menyingkapkan diri dan menampak dalam segala sesuatu, lalu tersembunyi dalam
penampakan-nya.maka selainnya tidak tampak dan tidak pula tersingkap, kecuali dengan cahaya keagungan dan
kemegahan-nya.
bila demikian, maka akan lebih jelas. dalam 'hairat, aku menuturkan :
"tidak tampak nyata, dalam wujud semesta selain kemegahan dzat-nya dan tidaklah aku terhijab kecuali dengan hijab
kerahasiaan-nya."
demikian sampai akhir qasidah. allah berfirman :
" dialah yang maha awal dan maha akhir, maha zhahir dan maha bathin,
(QS, al-hadid {57}:3).
artinya, dialah yang maha awal tanpa permulaan, maha akhir tanpa puncak ke-akhir-an. maha zhahir dengan sarana
penyingkapan-nya yaitu rahasia-rahasia dzat dan cahaya-cahaya sipat-sipat-nya. dialah maha bathin dalam esensi
penampakan-nya.dia tampak dengan dzat-nya dan bersama dengan atsar sipat-sipat-nya.
dalam al-hikam disebutkan :
"dia tampakan segala sesuatu karena dia sang maha bathin dia lipat wujud segala sesuatu karena dialah sang maha
zhahir dia tampakan rasa ada wujud-wujud ciptaan dengan nama-nya, al-bathin. dia lipat wujud segala sesuatu dengan
nama nya, az-zhahir karena tidak ada yang tampak nyata bersamanya.
permasalahan ini tidak bisa dipahami kecuali oleh orang-orang yang telah merasakan rasa-rasa maknawi ruhaniah. yaitu,
mereka yang sudah bisa menetapkan adanya dua sipat berlawanan dalam penampakan yang tunggal dan memberikan
masing-masing pihak apa yang menjadi haq-nya. bagi orang-orang yang belum mencapai maqam mereka, cukup dengan
berpasrah, menurut apa yang telah mereka perlambangkan.
bila kamu tidak melihat hilal pasrah lahpad orang-orang yang melihat-nya dengan mata kepalamya.
Tingkatan Jiwa
JIWA pada tahap paling rendah disebut NAFS AMARAT, Yakni NAFS yang terus menerus
mendorong kepada hal-hal yang buruk dan rendah. Setelah melalui latihan spritual, JIWA
meningkat menjadi NAFS LAWWAMAT, Yakni JIWA yang mampu mencela kekurangan-kekurangan
dirinya sendiri. Bila di tingkatkan lagi, JIWA itu akah sampai kepada puncak kesempurnaannya,
itulah NAFS MUTMAINNAT, Yakni JIWA yang Tentram, Damai, dan Bahagia. Manusia yang
memiliki JIWA yang sempurna itu disebut juga manusia sempurna atau INSAN KAMIL. Mengenai
manusia sempurna ini, AL-JAMI' sebenarnya memberikan penjelasan yang cukup panjang.
Manusia sempurna dalam kajian penganut WAHDATUL WUJUD bukan saja mengacu pada
sejumlah kecil individu yang pernah hidup dimuka bumi ini dan memiliki JIWA yang paling
sempurna namun juga mengacu pada ciptaan Allah yang pertama, yang bersifat Spritual dan
merupakan bentuk awal segenap alam semesta.
Dari banyak munajatnya yang indah kepada Allah, dia berkata:
"Ya Rabbi, ya Tuhanku, jauhkanlah kami dari perbuatan menghabiskan waktu untuk perkara-
perkarakecil yang tidak berguna. Tunjukkanlah kepada kami segala perkara menurut hakekatnya.
Angkatlah dari batin kami selubung ketidaksadaran.Janganlah diperlihatkan kepada kami barang
yang tidak nyata sebagai barang yang ada. Janganlah Kau biarkan bayang-bayang menutup batin
kami, sehingga kami tidak dapat melihat keindahan-Mu. Jadikanlah bayang-bayang ini sebagai
kaca yang melalui batin kami untuk menyaksikan-Mu."
Pada bagian lain dia berkata:
"Sang kekasih menyeru dari kedai minuman, datanglah lalu berilah aku anggur cinta, cawan demi
cawan. Kubebaskan diriku dari belenggu logika dan nalar. Lalu kumulai meratap dan menangis
untuk bersatu."
Dalam tahun terakhirnya ia melihat visi tentang kematiannya, dan sering melantunkan bait syair
berikut:
Adalah memalukan Bahwa hari-hari berlalu tanpa kita Bunga-bunga akan mekar dan musim semi
akan tiba Musim panas, musim dingin, dan musim semi akan berlalu Dan kita pasti akan menjadi
tanah dan debu.
Ilmul Yaqin, Ainul Yaqin, Haqqul Yaqin adalah tahapan dalam pendirian seseorang dalam
pandangan Musyahadahnya (penyaksiannya) kepada Allah SWT.
-Di dalam ILMUL YAQIN
segala pengetahuan ilmu telah diliputi dengan Ilmu Allah sehingga apapun amaliah maupun
ubudiyah itu semua menunjukkan dari pada lautan Ilmu Allah Ta'ala.
-Di dalam AINUL YAQIN,
tatkala seseorang 'arifiin' telah melihat sesuatu amalaiah dan ubudiyah diliputi oleh Ilmu Allah
kemudian ia menyaksikan bahwa di dalam gerak dan diam (lelaku) itu adalah saksi Hidupnya Allah
Ta'ala yang menunjukkan adanya Allah Ta'ala sebagai tujuan hidupnya. dengan Merasakan dan
menyadari gerak dan diam, suara dan perkataan itu adalah saksi hidupnya Allah Ta'ala maka sama
halnya ia merasakan dan menyadari kehadiran Allah Ta'ala dekat sekali dengan dirinya.
"Bukan menghadirkan Allah" akan tetapi menyadari bahwa "Allah senantiasa Maha Hadir atas
dirinya dan sekalian Alam meliputi tiap-tiap sesuatu".
"WAHUWA MA'AKUM AINAMA KUNTUM"
(Dia Allah serta kamu di mana kamu berada).
-HAQQUL YAQIN,
adalah kemantapan dalam pendirian yang kokoh setelah ia mengetahui kemudian ia melihat
dengan penyaksian lalu kemudian tertanam sedalam-dalamnya pada dirinya bahwa :
"Segala sesuatu apapun yang terlihat, Tidak ada yang ada melainkan ilmu ALLAH TA'ALA, Segala
sesuatu apapun yang yang terdengar tidak ada yang ada melainkan kalam ALLAH TA'ALA, Dan
tidak ada yang terasa maupun dirasakan melainkan sirrullah (dzatullah)".
Setelah semua perjalanan dan tahapan itu misra (meresap) pada diri, maka Allah akan Jazbah
dirinya sehingga sampailah ia pada maqom "KAMALUL YAQIN"
wujud, secara keseluruhan terpadu dalam dzat yang satu, sebagaimana ungkapan penyair :
"wujud-wujud ini, semua terpadu meski berbilang penampakannya dan dalam perjalanan
hidupmu tiada satu pun yang baku selain dirimu "
dan terkadang, didalam satu wujud terkumpul banyak sifat-sifat berlawanan menurut analisa rasio maupun kebiasaan
hukum alam. namun dengan perbedaan sudut pandang atau arah pemahaman. maka bisa disimpulkan bahwa hukum-
hukum rasional, baik yang wajib, yang mustahil, maupun yang mungkin (ja'iz), belum tentu terus berlangsung mencapai
sasaran, menurut ahli bathin.
hanya saja, sebagian hal-hal yang relatif menurut ahli zhahir bisa menjadi kepastian bagi ahli bathin dengan
mengembalikannya pada keaslian wujudnya dan tersaksikannya al-haqq di dalam nya. dan perkara yang ja'iz menurut
ahli bathin adalah berubah-ubahnya warna anggur cinta ilahi, sesuai kehendak allah terdahulu.
Berdasarkan ilmu dan kajian ahli-ahli ilmu kerohanian, Roh manusia terdiri daripada himpunan sembilan jenis Roh.
Setiap Roh ini mempunyai fungsinya yang tersendiri seperti berikut;
1.Roh Idofi - Roh Utama
2.Roh Rabbani - Roh yang sukar ditemui. Bersifat diam dan tidak mempunyai apa-apa kehendak. Sifat kehambaan yang
sebenar-benarnya.
3.Roh Rohani - Roh yang berkaitan dengan nafsu
4.Roh Nurani - Roh yang berkaitan dengan hati yang baik (nafsu mutmainnah)
5.Roh Kudus - Roh berkaitan berhubungan dengan berbuat kebaikan
6.Roh Rahmani - Roh yang mempengaruhi manusia bersifat sosial dan suka memberi
7.Roh Jasmani - Roh yang menguasai seluruh darah dan urat. Roh yang menjadikan kita sakit dan seumpamanya.
Sekiranya kita dapat menguasainya, ditusuk jarum pun tidak akan rasa sakit.
Roh ini mudah dikuasai oleh nafsu amarah dan sifat kebinatangan buat manusia seperti suka makan,bersetubuh, malas
dsb.
8.Roh Nabati - Roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan fizikal
9.Roh Rewani - Roh yang menjaga tubuh fizikal dan pemikiran. Bila tidur,roh ini yang keluar.
Wallahua'lam
HAKIKAT RUH
Hati adalah badan, dan Ruh adalah nyawanya. Ruh pula yang langsung terkait dengan Tuhan, dan keterkaitan itu
dinamakan as-Sir(rahasia/rahsa).
Ruh adalah nyawanya hati, dan as-Sir adalah nyawanya ruh. Boleh juga dikatakan bahwa hakikat hati adalah ruh, dan
Hakikat ruh adalah as-Sir. as-Sir atau rahasia yang sampai kepada Tuhan, dan as-Sir yang masuk ke Hadrat-Nya. as-Sir
inilah mampu untuk yang mengenal Allah karena as-Sir adalah hakikat semua yang berwujud dalam rahsa.
------
Firman Allah: ﺍﻟﺭوﺡ َويَسْأَﻟُونَ َكعَﻥ ُّ أُوتيت ُ ْﻡ َو َمﺎ َﺭﺑي أ َ ْمﺭ م ْﻥ
ُّ ﺍﻟﺭو ُﺡ ﻗُل ْ ْ يل إ َﻻ ﻡ
َْﺍﻟعل مﻥ ً ﻗَل
Artinya:
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: `Roh itu termasuk urusan Tuhanku,
dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS.AlIsraa':85)
Suatu hari Sayyidina Ali bin Abi Thalib melewati seorang yang sedang mengulang ulang kata Astagfirullah ,Sayyidina
Ali menegurnya, "celakalah kamu tahukah kamu apa arti kata istigfar,?
istigfar ada pada tingkat yang sangat tinggi ,istigfar mengandung enam makna:
1) penyesalan akan apa yang sudah kamu lakukan
2) bertekad untuk tidak mengulangi dosa
3) mengembalikan kembali hak orang lain yang sudah kamu rampas ,sampai kamu kembali kepada Allah dengan tidak
membawa hak orang lain padamu
4) gantilah segala kewajiban yang telah kamu lalaikan
5) arahkan perhatianmu kepada daging yang tumbuh karena harta yang haram ,rasakan kepedihan penyesalan sampai
tulang kamu lengket pada kulitmu setelah itu tumbuhkanlah daging yang baru
6) usahakan agar tubuhmu merasakan sakitnya ketaatan ,setelah kamu merasakan manisnya kemaksiatan ,
setelah memenuhi syarat itu ucapkanlah Astagfirullah
ANASIR DIRI
Anasir ALLAH
Dzat, Sifat, Asma, Af'al
Anasir MUHAMMAD
Awal, Akhir, Dzahir, Batin
Anasir HAMBA
Rahasia, Nyawa, Hati, Tubuh
Anasir ADAM
Api, Angin, Air, Tanah
MENGESA-KAN ALLAH DALAM RAGAM DIRI
Awal Muhammad itu Nurnya
Akhir Muhammad itu Ruhaninya
Dzahir Muhammad itu Rupanya
Batin Muhammad itu Dzatnya URAIAN
Rahasia hamba itu Batin Muhammad Batin Muhammad itu Dzat Allah Dzat Allah itu Rahasia hamba Nyawa hamba itu
Awal Muhammad Awal Muhammad itu Sifat Allah Sifat Allah itu Nyawa hamba Hati hamba itu Akhir Muhammad Akhir
Muhammad itu Asma Allah Asma Allah itu Hati hamba Tubuh hamba itu Dzahir Muhammad Dzahir Muhammad itu Af'al
Allah Af'al Allah itu Tubuh hamba
AWALUDDIN MA'RIFATULLAH