No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 5 Mei 2019
dr.H. Arip Rahman H., MARS
Halaman : 1Halaman NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN Penyediaan dan penggunaan obat adalah proses kegiatan seleksi obatuntuk
menentukan jumlah dan jenis obat dalam rangka pemenuhankebutuhan klinik tiap
bulan, berdasarkan pola konsumsi dan polapenyakit sesuai penggunaan obat/resep.
No.Dokumen :
No. Revis :
SOP Tanggal Terbit : 5 Mei 2019
Halaman : 1 Halaman dr.H. Arip Rahman H., MARS
NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyusun daftar kebutuhan obat
yangberkaitan dengan suatu pedoman atas dasar konsep kegiatan yang sistematis
dengan urutan yang logis dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Prosesperencanaan terdiri dari perkiraan kebutuhan, menetapkan sasaran dan
menentukanstrategi, tanggung jawab dan sumber yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
TUJUAN Untuk menyusun kebutuhan klinik yang tepat sesuai kebutuhan, mencegah terjadinya
kekosongan/kekurangan barang farmasi /meningkatkan penggunaanperbekalan farmasi
yang efektif dan efisien.
KEBIJAKAN Persedian obat/stok kosong ataupun jumlah berkurang diketahui oleh petugas
pengadaan obat
No.Dokumen :
PENGERTIAN Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah suatu proses yang sistematis
untuk menentukan sampai sejauh manaketersediaan obat terhadap formularium telah
tercapai
TUJUAN Sebagai acuan untuk sistem evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium,hasil
evaluasi dan tindak lanjut
KEBIJAKAN Setiap kegiatan pengelola obat dalam melakukan evaluasi kesesuaian peresepan
dengan formularium di klinik harus mengikuti prosedur SOP
No.Dokumen :
No. Revisi :
Halaman : 2 Halaman
dr.H. Arip Rahman H., MARS
NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN Peresepan adalah kegiatan yang dimulai dari penerimaan resep, pemeriksaan
ketersediaan, pengkajian resep, penyiapan perbekalan farmasi termasuk peracikan obat,
pemeriksaan, penyerahan, disertai pemberian informasi.
Pemesanan obat adalah suatu proses kegiatan pengelola obat untuk mengajukan
pemesanan / permintaan obat ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan jumlah
dan jenis obat yang sudah direncanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat
Puskesmas.
Pengelolaan obat adalah suatu proses yang berkesinambungan yang dimulai dari
pemesanan obat, penerimaan, penyimpanan, distribusi, pengembalian, pencatatan dan
pelaporan.
TUJUAN Memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan kesehatan
REFERENSI SuratKeputusanDirekturKlinikAzraN o : 0 0 4 / S K / A P T / K L N - A Z R A / V / 2 0 1 9
PROSEDUR PERESEPAN
1. Petugasmelakukanpemeriksaankelengkapandankeabsahanresepyaitutanggalpenuli
sanresep, tandatanganatauparafpenulisresepsertaidentitaspasien, untukresep yang
mengandungnarkotikadanpsikotropikaharusmencantumkannamajelasdantandatan
gandokter.
2. Petugasmelakukanpemeriksaankesesuaianfarmasetiksepertibentuksediaan, dosis,
frekuensi, kekuatan, stabilitas, caradan lama pemberianobat.
3. Petugasmengkajiresepdariaspekklinissepertialergiatauefeksampingobat
4. Petugasmenetapkanadatidaknyamasalahterkaitperesepan.
5. Petugasmengkomunikasikandengandokterataupetugaspenulisreseptentangmasalah
resepapabiladiperlukan
6. Petugasmenyiapkanobatsesuaipermintaanpadaresep
PEMESANAN
1. Pemesanan obat dilakukan pada PBF yang resmi
2. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 2 lembar yang asli
diberikan kepada sales sedangsalinannya disimpan sebagai arsip
3. Untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika menggunakan SP khusus
4. Jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan kebutuhan
5. SP ditandatangani oleh Apoteker dan diberi stempel.
PENGELOLAAN
Petugaspenerimaanwajibmelakukanpengecekanterhadapobat yang diserahkan,
mencakupjumlahkemasan, jenis, jumlahobat, bentukobat, dantanggalkadaluarsaobatdan
ditandatanganolehpetugaspenerima,
UNIT TERKAIT PetugasFarmasi
EVALUASI PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN DIREKTUR
NARKOTIKA
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 5 Mei 2019
Halaman : 2 Halaman
dr.H. Arip Rahman H., MARS
NIP: 02012013-0101
TUJUAN Sebagai pedoman dalam pengawasan dan pengendalian penggunaan psikotropika dan
narkotika
PROSEDUR 1. Pengawasan atas kesesuaian diagnosis dengan terapi penggunaan psikotropika dan
narkotika
2. Resep psikotropika dan narkotika diberi penandaan khusus.
3. Identifikasi pasien penerima resep psikotropika dan narkotika dan verifikasi saat
penyerahan obat.
4. Pengendalian obat psikotropika dan narkotika melalui tertib administrasi kartustok
5. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep
6. Menyiapkan etiket yang sesuai
7. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaanpada
resep serta petunjuk dan informasi lain
8. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali kesesuaian jenis dan
jumlah obat dengan permintaan dalam resep
No.Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Halaman : 2 Halaman
dr.H. Arip Rahman H., MARS
NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyusun daftar kebutuhan obat yang
berkaitan dengan suatu pedoman atas dasar kebutuhan dalam mencapai sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan
TUJUAN Untuk menyusun kebutuhan perbekalan farmasi yang tepat sesuai kebutuhan,mencegah
terjadinya kekosongan/kekurangan barang farmasi,mendukungatau meningkatkan
penggunaan perbekalan farmasi yang efektif dan efesien.
No. Revisi :
Halaman : 2 Halaman
NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN Memberikan satu tempat khusus untuk menyimpan obat narkotika/psikotropika dan
pemakaiannya berdasarkan resep yang ditulis dokter yang dicatat pada kartu stok.
IT TERKAIT
PENULISAN LABEL DAN ETIKET PEMAKAIAN DIREKTUR
No.Dokumen :
NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN Etiket adalah sediaan Apoteker atau farmasi untuk memberi petunjukcara pemakaian obat
tersebut kepada pengguna atau pasien. Etiket dibedakan menjadi dua macam, yaitu etiket
putih untuk memberi tandapada obat dalam, dan etiket biru untuk memberi tanda pada
obat luar
TUJUAN Untuk memastikan bahwa penulisan etiket sudah sesuai dengan carapenggunaan yang
jelas, sesuai dengan resep dokter
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi :
Halaman : 2 Halaman
NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN Pemberian obat kepada pasien merupakan proses kegiatan dimulai dari penyiapan obat
dengan tepat, pengecekan kembali terhadap jenis obat dan dosis sesuai resep dokter
sampai dengan penyerahan obat yang telah diberi etiket/label
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menjamin ketepatan pemberian obat
kepada pasien dalam dosis dan cara pemakaian yang benar
KEBIJAKAN Setiap kegiatan dalam pelayanan informasi obat klinik Azra harus mengikuti langkah-
langkah SOP
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 5 Mei 2019
Halaman :2Halaman
dr.H. Arip Rahman H., MARS
NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN a. Tanggal kadaluarsa adalah batas tanggal setelah tanggal tersebut mutu suatu
sediaan farmasi tidak dijamin lagi oleh produsennya
b. Penanganan obat kadaluarsa / rusak adalah kegiatan pemusnahan yang dilakukan
pada obat yang tidak memenuhi persyaratan mutu
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melindungi masyarakatdari bahaya
yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alatkesehatan yang memenuhi
persyaratan mutu
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Petugas mengidentifikasi sediaan farmasi dan alat kesehatan yang rusak atau
telah kadaluarsa
2. Petugas memisahkan sediaan farmasi dan alat kesehatan tersebut dengan sediaan
farmasidan alat kesehatan yang lain,
3. Petugas membuat Laporan Daftar sediaan farmasi dan alat kesehatan yang rusak
ataukadaluarsa dengan mencantumkan nama obat, no batch, jumlahnya dan
tanggal kadaluarsanya.
4. Petugas melaporkan kegiatan tersebut dengan membawa Laporan Daftar sediaan
farmasi dan alat kesehatan beserta sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah
rusak dan kadaluarsa,
5. Petugas menyimpan Laporan Daftar sediaan farmasi dan alat kesehatan tersebut
sebagai arsip
UNIT TERKAIT PetugasFarmasi
PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT DIREKTUR
No.Dokumen :
No. Revisi :
Halaman : 2 Halaman
NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN Pelaporan efek samping obat adalah suatu kegiatan melaporkan efek samping obat yang
ditemukan selama Klinik melaksanakan tugas pelayanan pengobatan kepada pasien.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjaga dan melindungi pasien dari
efek samping penggunaan obat yang merugikan pasien
PROSEDUR 1. Petugas obat menyampaikan formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
kepada petugas kesehatan pemeriksa pasien.
2. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek
samping obat yang dipergunakan dalam terapi terhadap pasien.
3. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat kedalam formulir
MESO.
4. Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas obat.
5. Petugas obat melakukan kompilasi data hasil monitoring efek samping obat yang
diterima dari petugas kesehatan.
6. Petugas obat membuat laporan Monitoring Efek Samping Obat di klinik
7. Petugas obat mengirimkan Laporan Monitoring Efek Samping Obat ke Dinas
Kesehatan.
8. Petugas obat mendokumentasikan arsip Laporan Monitoring Efek Samping Obat.
UNIT TERKAIT PetugasFarmasi
DIREKTUR
TINDAK LANJUT EFEK SAMPING OBAT DAN
KTD
No.Dokumen :
No. Revisi :
NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN Tindak lanjut efek samping obat dan KTD merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
rangka menindaklanjuti laporan tentang setiap efek samping obat yang terjadi,dan
setiap kejadian yang tidak diinginkan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tindak lanjut efek samping obat dan
KTD
KEBIJAKAN .
No.Dokumen :
No. Revisi :
Halaman : 2 Halaman
dr.H. Arip Rahman H., MARS
NIP: 02012013-0101
PENGERTIAN Merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap obat yang diterima agar aman (tidak
hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin,sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan.
KEBIJAKAN 1. Area penyimpanan obat tidak boleh dimasuki oeh selain petugas farmasi.
e. Susunan alfabetis
REFERENSI Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 30 tahun2014 tentang Standar Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR a. Mencatat jumlah, dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat
kesehatan di dalam kartu stok.
b. Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada rak yang
sesuai berdasarkan aspek farmakologi , bentuk sediaan, secara alphabetis
atau, penyimpanan khusus dll.
c. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti
prinsip FIFO (First In First Out = pertama masuk-pertama keluar) dan harus
dicatat di dalam kartu persediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan).
d. Memasukan bahan baku obat ke dalam wadah yang sesuai, memberi etiket
yang memuat pada obat, nomor batch dan tanggal kadaluarsa.
e. Menyimpan bahan obat pada kondisi yang sesuai, layak dan mampu
menjamin mutu dan stabilitasnya pada rak secara alfabetis.
f. Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan.
g. Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi dan alat
kesehatan pada kartu stok dan memberi garis dengan warna merah di bawah
jumlah penerimaan dan pengeluaran dan dibubuhi paraf petugas si setiap
akhir bulan.
h. Menghindari menyimpan sediaan farmasi dengan kekuatan yang berbeda
dalam satu wadah.
i. Menyediakan tempat khusus diluar ruang peracikan untuk menyimpan
komoditi yang rusak, kadaluarsa.