Anda di halaman 1dari 8

Kerja Sama Tiga Negara ASEAN, Jokowi Sodorkan

Infrastruktur
CNN Indonesia | Senin, 24/06/2019 04:18 WIB
Bagikan :

Presiden Joko Widodo menyodorkan tiga resep pertumbuhan di tiga negara ASEAN. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengaku akan menuntaskan proyek-proyek
infrastruktur demi membantu pembangunan ekonomi tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Hal itu dikatakannya saat memimpin pertemuan ke-12 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT)
di sela-sela hari kedua KTT ke-34 ASEAN, di Grand Hall Hotel Athenee, Bangkok, Thailand, pada Minggu
(23/6).

Lihat juga:
Jokowi Desak ASEAN Buat Rencana Aksi Pemulangan Rohingya
Dalam pertemuan tersebut hadir pula Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad, PM Thailand Prayut
Chan-o-cha, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi, dan Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Takehiko
Akano.

Di awal sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan kerja sama IMT-GT yang sudah berusia 26 tahun dapat
dikatakan sebagai kerja sama segi tiga emas yang meliputi 83 juta penduduk di tiga negara, 14 provinsi di
Thailand, 8 negara bagian di Malaysia, dan 10 provinsi di Indonesia.

"Kerja sama IMT-GT telah banyak berkontribusi dalam membangun perekonomian sub-kawasan, termasuk
meningkatkan daya saing di daerah-daerah, meningkatkan konektivitas, serta meningkatkan nilai perdagangan,
pariwisata, dan investasi," kata Presiden Jokowi, dalam keterangan resmi dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan
Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Minggu (23/6).

Para kepala negara bergandengan tangan di pembukaan KTT ASEAN ke-34. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Menurut Jokowi, tantangan ke depan bagi IMT-GT tidak saja soal mempertahankan capaian selama ini, namun
juga memastikan agar pembangunan dapat dilakukan lebih efektif.

"Selain itu dalam dinamika perekonomian global dan kawasan yang penuh dengan ketidakpastian, penting bagi
kerja sama IMT-GT untuk terus meningkatkan sinergi dan kordinasi dalam kerja samanya," ujarnya.

Jokowi juga memberi tiga resep dalam meningkatkan kerja sama ekonomi ketiga negara itu.

Pertama, pengembangan dan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur fisik. Hal itu sejalan dengan salah satu
fokus implementasi IMT-GT Vision 2036.

Lihat juga:
Jokowi-JK Tak Akan Tambah Proyek Strategis Nasional Tahun Ini
"Indonesia sendiri berkomitmen kuat untuk selesaikan berbagai proyek infrastruktur konektivitas di Sumatera
seperti jalan tol Trans Sumatera, jalur kereta api, dan pelabuhan, serta jalur pelayaran antara Dumai-Malaka
untuk peningkatan perdagangan lintas batas antara Indonesia dan Malaysia," tuturnya.

Pengembangan konektivitas fisik itu, menurut Jokowi, juga diperlukan dalam mendorong pengembangan bidang
pariwisata di kawasan IMT-GT.

Salah satu potensi besar yang ada adalah untuk wisata bahari yang meliputi pariwisata cruise dan yacht serta
pengembangan sumber daya manusia pelaku usaha sektor pariwisata.
Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi

Kedua, lanjut Jokowi, pentingnya pertumbuhan ekonomi di kawasan IMT-GT bersifat berkelanjutan dan
inklusif. Dalam hal ini, Presiden menilai sektor pertanian memiliki peran penting dalam berkontribusi kepada
pembangunan berkelanjutan dan inklusif di sub-kawasan ini.

"Komoditas seperti karet dan kelapa sawit memiliki multiplier efek besar terhadap perekonomian masyarakat
IMT-GT. Untuk itu, kita perlu untuk terus tingkatkan kerja sama konkret dalam memajukan industri karet dan
kelapa sawit," ujarnya.

Ketiga, Jokowi menyebut soal pentingnya sektor industri halal. Kerja sama IMT-GT perlu mendorong penguatan
kerja sama sektor-sektor usaha UKM halal yang berorientasi ekspor maupun halal start-up.

"Dalam kaitan ini, Indonesia bermaksud menyelenggarakan Halal Summit 2020 pada bulan Oktober 2020.
Indonesia mengharapkan Halal Summit membuka peluang industri halal di kawasan kita," tandasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin
Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet
Pramono Anung, dan Dubes RI untuk Thailand Ahmad Rusdi.

Selain itu tampak hadir juga beberapa gubernur yang wilayahnya masuk dalam kawasan IMT-GT, yaitu
Gubernur Aceh, Gubernur Riau, Gubernur Bangka Belitung, dan Gubernur Sumatra Selatan.

(fra/arh
Mendag Enggar Tingkatkan Kerja
Sama dengan Negara ASEAN
Rina Anggraeni
Sabtu, 17 November 2018 - 00:11 WIB
loading...

Mendag Enggar menerangkan, dengan India, ASEAN sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan
kedua pihak menjadi USD200 miliar pada tahun 2022. Foto/Ilustrasi
A+ A-
JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, melanjutkan pertemuannya dengan negara-
negara mitra lainnya, yaitu India, Amerika Serikat (AS), ASEAN Plus Tiga (China, Jepang, Korea Selatan)
dan East Asia Summit (10 negara anggota ASEAN, 6 Mitra FTA ASEAN, Amerika Serikat dan Rusia),
guna membahas pengembangan dan penguatan kerja sama di kawasan Indo-Pasific.

Presiden RI Joko Widodo, didampingi oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, bersama beberapa
Menteri lainnya, memimpin delegasi Indonesia mengikuti semua rangkaian agenda KTT dan juga
pertemuan bilateral dengan beberapa Mitra Dagang, yaitu India dan Jepang.

"Negara-negara anggota ASEAN bertemu dengan negara mitra yang tergabung dalam East Asia Summit
(EAS) guna membahas penguatan kerja sama di kawasan Indo-Pasific untuk mewujudkan kawasan yang
lebih aman, stabil dan sejahtera," ujar Mendag Enggar di Jakarta, Jumat (16/11)
Dengan India, ASEAN sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua pihak menjadi USD200 miliar
pada tahun 2022. “Penyelesaian Perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)
berpotensi untuk mencapai target perdagangan ASEAN-India pada 2022,” jelasnya.

Selain target penyelesaian perundingan RCEP pada tahun 2019, para Kepala Negara ASEAN dan India
juga menyoroti kerja sama konektivitas di Kawasan Indo-Pasific melalui berbagai inisiatif, antara lain di
bidang infrastruktur konektivitas dan konektivitas digital yang diharapkan akan meningkatkan stabilitas
keamanan dan kesejahteraan di kawasan tersebut.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan AS, Indonesia menyuarakan kembali pentingnya memperkuat
sistem perdagangan yang bebas, adil, dan inklusif. Menurut Mendag, Presiden Joko Widodo menyampaikan
bahwa berbagai kerja sama ASEAN-AS bukanlah zero sun game, tetapi saling menguntungkan.

AS merupakan mitra dagang terbesar ketiga ASEAN. Tercatat perdagangan ASEAN dengan AS pada tahun
2017 naik 10 persen dengan jumlah USD233,1 miliar. Sementara itu, nilai investasi dari AS tercatat USD5,4
miliar pada tahun yang sama dan menjadikan AS sebagai sumber investasi keempat terbesar di ASEAN.

Sedangkan pada pertemuan ASEAN+3, keterlibatan Indonesia diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi
global dan komitmen para Kepala negara pada KTT ASEAN+3 tahun ini untuk meningkatkan kerja sama
yang lebih erat untuk mewujukan Asia Timur dan Asia Tenggara yang stabil dan sejahtera.

(akr)
Kerjasama Bantuan Hukum ASEAN Perangi Kejahatan
Transnasional
 Kerjasama Bantuan Hukum ASEAN Perangi Kejahatan Transnasional

 👤by Munarsih Sahana


KBRN, Yogyakarta : Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto
menekankan pentingnya kerjasama antar negara dalam upaya memberantas kejahatan trans-
nasional yang kini semakin berkembang, mulai dari terorisme, penyelundupan narkoba,
perdagangan manusia hingga kejahatan siber.

Ketika membuka pertemuan Menteri-menteri Hukum dan Jaksa Agung se-ASEAN di Yogyakarta,
Wiranto mengatakan, kerjasama antar negara di kawasan ASEAN selama ini sudah dilakukan
melalui Skema Bilateral. Ia mengajak delegasi pertemuan Menteri Hukum ASEAN itu untuk
meningkatkan kerjasama yang lebih konkrit.

“Pelaku kriminal itu tidak mengakui hukum dan batas negara, sehingga kalau tidak ada kerjasama
antar negara kita akan keksulitan. Seperti halnya terorisme, mereka tidak kenal borders ya sehingga
kerjasama antar negara sangat diperlukan," kata Wiranto usai membuka Sixth Meeting of Attorneys
General/Ministers of Justice and Ministers of Law on The Treaty on Mutual Legal Assistance in
Criminal Matters, di Yogyakarta, Kamis (25/4/2019) siang.

“Saya memberi apresiasi kepada pak Menkumham yang telah meningkatkan kerjasama antar
negara untuk lebih meningkatkan penanganan hukum terhadap kriminal yang terjadi di wilayah di
seluruh dunia. Nah, sekarang tingkat ASEAN dulu," tambah Menkopolhukam Wiranto.
Sementara itu Menteri Hukum dan HAM Yasona H. Laoly mengatakan, Mutual Legal Assistance,
MLA, atau kerjasama bantuan hukum timbal balik di kawasan ASEAN lebih effektif dari
kerjasama bilateral. Karena itu, untuk meningkatkan kerjasama, pertemuan menteri Hukum
ASEAN juga berusaha menghilangkan hambatan berupa perbedaan sistem hukum masing-masing
negara ASEAN.

“Kita terbantu dengan kerjasama ASEAN ini, memang ada perbedaan sistem hukum nah itu kita
muluskan dulu agar nantinya tidak menjadi kendala ketika kita ingin membekukan, untuk
menanngkap orang atau mengekstradisi orang kemari terhadap pelaku-pelaku kejahatan," jelas
Menteri Laoly tentang kerjasama bantuan hukum ASEAN.

“Semua ini menjadi bagian yang sangat penting dalam dunia global, batasan antar negara bagi
pelaku kriminal itu sudah menjadikan tidak ada batasnya lagi. Kerjasama antar Menteri Hukum
ASEAN termasuk Attorneys General, sudah sangat maju. Ini daripada perjanjian bilateral ini
langsung ASEAN, efisien efektif dan ini menjadi Treaty of ASEAN dan ini memudahkan kita
semua," tegas Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly. (mun/mrt/yyw).

Anda mungkin juga menyukai