Morfologi Badan Bijih PDF
Morfologi Badan Bijih PDF
1
Strike dan Dip Badan Bijih
Bidang suatu badan bijih
yang memiliki dimensi yang
lebih panjang jika
dibandingkan dengan arah D B
lain arah jurus (strike).
A Dip
Iklinasi (penunjaman) bidang Plunge
E
lurus bidang strike arah
kemiringan (dip).
Jika terdapat suatu struktur
jih
geologi (misalnya sesar),
bi
AB dan CD sebidang dalam arah vertikal
h
bu
C DB, AB, dan EB terletak dalam bidang horizontal
maka informasi arah pitch
tu
m
bu yang sama
EB tegak lurus DB
2
Strike dan Dip Badan Bijih
ukaan
Perm
• Dimensi panjang, lebar
dan ketebalan suatu
Shaft
badang bijih. Level
Pa n
Level
jan
gs
ear
Level
ah
plu
nge
Stope
Level
3
Morfologi-Bentuk Batuan Beku
Plutonic (Intrusive) Igneous Rocks
Hypabyssal Intrusions : Dikes, Sills and Laccoliths
Plutons : Lopoliths, Batholiths and Stocks
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
Volcanic Eruptions : Lava
Explosive Eruptions : pyroclasts and tephra or
volcanic ash
Nonexplosive Eruptions : pillow lavas and lava
dome or volcanic dome.
4
Plutonic (Intrusive) Igneous Rocks
(Plutons)
Plutons umumnya berupa tubuh intrusi yang sangat besar dan sangat dalam.
• Lopoliths ; relatif kecil, memperlihatkan bentuk concave.
• Batholiths ; merupakan tubuh intrusi yang besar, kadang-kadang berasal dari
beberapa intrusi yang lebih kecil.
• Stocks ; memiliki tubuh yang lebih kecil, seakan-akan berasal dari tubuh
batholits.
5
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Volcanic Eruptions )
Secara umum, magma yang terbentuk di bawah permukaan dan
mendesak ke permukaan.
Gas-gas yang terdapat (terperangkap) dalam larutan akan mulai
membentuk fase yang terpisah ketika tekanan berkurang.
Ketika gelembung-gelembung gas mulai terbentuk, diikuti oleh
pengurangan tekanan, maka fase gas terus berkembang.
Pada saat magma memiliki viskositas yang rendah, fase gas dapat
berkembang dengan lebih mudah, dan di dekat permukaan maka
gas-gas akan lepas dengan mudah mendekati tekanan atmosfir, lalu
terjadi lelehan non-explosive lava flow.
Kebalikannya, jika magma memiliki viskositas tinggi, maka gas-gas
terjebak di dalam magma sehingga memiliki tekanan yang tinggi,
sehingga pada saat mencapai permukaan akan menimbulkan
letusan explosive volcanic eruption.
6
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Explosive Eruptions)
7
Bentuk-bentuk badan bijih
8
Badan Bijih Diskordan (Discordant)
Badan bijih yang beraturan
Badan Bijih Tabular
Badan Bijih Tubular
9
Badan Bijih Tabular
Urat tersebut relatif datar pada bidang kontak dengan serpih
Serpih
Datar
Batugamping
Serpih
Batugamping
Serpih
Batulanau
Batupasir
Footwall
Hangingwall
20 m
Urat mineralisasi mengisi bidang sesar
10
Pembentukan vein
11
Badan bijih tubular (pipe & pods)
Pipe
Pod
(penampang)
Pods
(tampak atas)
12
Badan bijih irreguler replacement
Merupakan badan bijih yang terbentuk melalui
pergantian unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya.
Proses replacement ini umumnya terjadi pada
kondisi temperatur tinggi seperti pada daerah
kontak dengan intrusi batuan beku.
Oleh sebab itu endapan hasil replacement ini
disebut juga dengan endapan metasomatisme
kontak (pirometasomatik).
GBG Morfologi Badan Bijih 25
Batugamping 100 m
Serpih
Batupasir
Bidang sesar
Tubuh intrusi
(Batuan beku)
Sketsa contoh model endapan skarn (replacement bijih besi pada batugamping)
13
Badan Bijih Konkordan
Umumnya badan bijih ini terbentuk pada batuan induk
(host rock) atau sebagai endapan hasil proses
pelapukan.
Endapan-endapan yang mempunyai badan bijih
konkordan ini dikelompokkan sesuai dengan jenis
batuan induknya.
Sedimentary host rock (dengan batuan induk adalah batuan
sedimen),
Igneous host rock (dengan batuan induk adalah batuan
beku),
Metamorphic host rock (dengan batuan induk adalah batuan
metamorf),
Residual deposit (endapan akibat pelapukan batuan induk).
14
Sedimentary host rock
15
Volcanic host
Andesit
Lapisan Batas,
biasanya kaya logam besi
Massive Sulphides
Py - sp - ga - cp (+ Ag,Au)
Stockwork
Py - cp
Low : sp, ga, Ag, Cu Riolit
Plutonic host
16
Metamorphic host rock
Umumnya membentuk endapan-endapan
dengan morfologi yang tidak beraturan, dan
terbentuk di dalam kompleks metamorfik yaitu
pada zona kontak metamorfik. Mineral bijih
yang sering terbentuk pada tipe ini adalah
wolastonit, andalusit, garnet, dan grafit.
Residual deposit
Badan bijih yang terbentuk akibat perombakan
batuan-batuan yang mengandung mineral bijih dengan
kadar rendah, kemudian mengalami pelapukan dan
pelarutan serta pelindian, dan selanjutnya mengalami
pengkayaan relatif hingga mencapai kadar yang
ekonomis.
Proses utama yang terjadi adalah leaching (pelindian).
Sebagai contoh endapan bauksit (hidrous alumina
oksida) yang terbentuk akibat pelindian silika-alkali
pada batuan asal berupa nephelin-syenit.
Contoh lain adalah endapan nikel laterit (residu) akibat
pelindian (leaching) batuan beku peridotit dan diikuti
oleh proses pengkayaan supergen.
GBG Morfologi Badan Bijih 34
17
Residual deposit
18