Family Home
Family Home
Untuk menjadi sebuah ‘home’, sebuah tempat harus melayani penghuninya, baik itu
dari segi kebutuhan, tujuan, dan nilai-nilai mereka. Yang dapat seorang arsitek lakukan
hanyalah menghadirkan sebuah solusi umum dari itu semua, karena tidak ada hunian yang
sempurna.
Arsitek Charles Moore mengatakan “kebanyakan keluarga ingin sekali menumbuhkan
kesan di rumah mereka tentang ikatan dengan masa lalu, daripada menghadapi bayangan
masa depan.” Beliau juga menggarisbawahi bahwa “Kesan dari sebuah rumah memegang
peranan penting atas pikiran manusia.”
Tetapi tidak selamanya, keluarga melewati tahap-tahap tersebut. Terkadang ada sepasang
suami-istri yang berkeluarga terpecah karena terpisah, cerai, kematian, dan tidak jarang
juga keluarga yang rusak menjadi keluarga yang baru lagi dengan pernikahan kembali.
Lama-kelamaan keluarga seperti itu akan memperlihatkan sifat & karakteristik dari salah
satu tahap di “siklus kehidupan keluarga”.
Rumah yang terlihat nyaman and diidamkan untuk pasangan muda bisa jadi tidak
tampak memadai atau tidak layak saat masuk Expanding Stage. Tidak hanya membuat
kamar untuk anggota baru di keluarganya tetapi juga rencana merawat anak (Bisa jadi
dirawat oleh kedua orang tuanya, salah satu anggota keluarga lainnya, ataupun orang yan
bayar (Maid / Butler / babysitter), pengaturan (cara) hidup yang baru. Jika rumah sudah
terlalu kecil, pada saat itulah, pasangan muda tersebut yang dulunya sudah puas dengan
keadaan sebelumnya mulai mempertimbangkan alternative lain dalam hidup.
Tergantung dari umur, gender, dan minat untuk seorang anak, Expanding Years bisa
jadi membutuhkan remodeling atau merenovasi ruang atau pindah ke rumah yang lebih
besar. Saat anak-anak masuk sekolah, orang tua akan lebih tertarik dengan adanya fasilitas
untuk edukasi di sekitar rumah dibandingkan sebelumnya.
Contracting Stage pada siklus kehidupan keluarga, orang tua, terutama jika mereka telah
ditinggal sendiri oleh anak-anak ataupun anggota keluarga lainnya di tempat yang terlalu
besar untuk kebutuhannya, bisa saja berpikir untuk pindah ke rumah yang lebih mudah
untuk ditinggali dan rawat. Tahap selanjutnya dari Contracting Stage, orang tua yang sudah
lanjut usia, bisa jadi berpikir aatara memilih untuk tinggal rumahnya sendiri, ke perumahan
komunitas orang-orang pensiunan, tinggal bersama anaknya yang sudah besar, atau
mencari panti jompo (nursing home).
Siklus Kehidupan keluarga menyediakan konsep bermanfaat untuk mengantisipasi
kebutuhan rumah keluarga.