Pedoman Perencanaan Desa
Pedoman Perencanaan Desa
KATA PENGANTAR
Gempa bumi dan bencana tsunami tanggal 26 Desember 2004 yang telah menyerang
daerah pantai di Propinsi NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) dan Nias, dan kemudian
diikuti dengan gempa bumi pada tanggal 28 Maret 2005, telah memberikan kita pelajaran
yang sangat berharga, tentang cara bertahan hidup dalam suatu daerah rawan bencana.
Tanpa mengurangi rasa syukur kita kepada Tuhan yang telah memberi kita negara yang
makmur, kita juga berkewajiban untuk mengelola lingkungan di sekitar kita dan
merencanakan permukiman secara tepat, agar anugerah tersebut dapat membawa
manfaat yang sebesar-besarnya untuk kita, pada saat ini dan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, dengan penerbitan Pedoman ini kami berterimakasih kepada USAID dan
kelompok-kelompok lain yang telah memberi bantuannya dalam penyusunan Pedoman
ini.
Kuntoro Mangkusubroto
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD–Nias
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD–Nias
Untuk membantu memberikan pedoman dalam Tsunami yang menyerang Aceh dan Nias pada bulan
rekonstruksi kepada masyarakat korban bencana gempa Desember 2004, dan diikuti dengan gempa bumi pada
bumi dan tsunami yang terjadi lebih dari setahun yang bulan Maret 2005 telah menelan korban jiwa sebesar
lalu, BRR telah memastikan sejak awal bahwa para 180.000 jiwa dan menghancurkan 650 desa. Keluarga,
korban bencana yang selamat akan memiliki peranan teman, rumah, sawah, tambak, perahu, sekolah, jaringan
terbesar dalam menentukan masa depan mereka sendiri. jalan dan air bersih, telah hilang, bahkan beberapa tempat
Perencanaan Desa yang berdasarkan pada aspirasi dan bagian tanah juga hilang. Tantangan untuk para
masyarakat, adalah langkah pertama yang harus korban yang selamat dan yang bertugas dalam
dilakukan, tidak hanya dalam pembangunan kembali rekonstruksi adalah membangun kembali masyarakat
atas segala sesuatu yang telah hancur, tetapi juga dalam secara keseluruhan dengan kualitas yang lebih baik,
“pembangunan kembali untuk menjadi lebih baik” atas dengan partisipasi penuh dari penduduk yang selamat
kehidupan masyarakat, desa dan lingkungan sekitarnya. sesegera mungkin.
BRR dengan dukungan dari berbagai instansi dan
organisasi non-pemerintah (NGO), membantu Departmen Perumahan dan Permukiman BRR (DHS)
mengutamakan kepentingan masyarakat dengan jalan berdedikasi untuk memastikan bahwa rekonstruksi
memberikan keahlian, pengetahuan dan informasi untuk 250.000 unit rumah yang telah rusak atau hancur, akan
mendorong, memfasilitasi dan membantu masyarakat dilaksanakan dengan perhatian yang penuh kepada
dalam merencanakan dan menentukan masa depan dan penduduk yang selamat. Oleh karena itu, DHS telah
juga dalam memberikan masukan pada kegiatan- mengembangkan program untuk: membangun rumah
kegiatan perencanaan regional yang lebih luas, yang baru bagi pemilik rumah sebelumnya; mengembangkan
diperlukan untuk memberikan perumahan yang permukiman baru untuk permukiman yang tanahnya
berkualitas, peningkatan infrastruktur, kesempatan tergenang secara permanen; rehabilitasi perumahan yang
mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan penguatan layak; dan membantu penduduk yang semula menyewa
pertumbuhan ekonomi. dan juga penghuni-penghuni ilegal agar mendapatkan
perumahan baru sesuai dengan kemampuannya. DHS juga
Perencanaan Desa adalah suatu unit dasar dalam hirarki mengintegrasikan perumahan, infrastruktur dan fasilitas
perencanaan tata ruang regional, dan jika dilaksanakan masyarakat kedalam suatu masyarakat yeng kohesif secara
sesuai dengan pedoman ini, maka hal tersebut akan sosial dan budaya. Di dalam semua hal tersebut di atas,
membantu masyarakat untuk bersama-sama ikut dalam penduduk yang akan menentukan bagaimana kehidupan
proses yang mengutamakan kepentingan mereka dalam masyarakat akan dibangun kembali. Tujuan akhirnya
skenario-skenario perencanaan pembangunan termasuk adalah membangun desa-desa yang telah hancur di
ide-ide baru dan inovatif dalam bidang perumahan, sepanjang Pantai Aceh (lebih dari 800 kilometer) dan
pelayanan masyarakat, infrastruktur, mitigasi bencana Pulau Nias, sehingga resiko kerusakan bencana alam
alam dan konservasi lingkungan. Dan pada akhirnya, gempa bumi dan tsunami yang mungkin terjadi dimasa
masyarakat yang akan memilih bagaimana kehidupan mendatang akan bisa diminimalisir; pola perumahan,
akan dibangun kembali dengan pemahaman dan fasilitas masyarakat dan infrastruktur lebih terintegrasi;
pertimbangan teknis, pembiayaan dan manfaat yang meningkatkan kehidupan sosial dan budaya; memperkuat
didapatkan dari perencanaan yang baik. dunia usaha dan kesempatan kerja.
Sebagai Deputi BRR untuk Kajian Strategis Perencanaan permukiman yang baik, diperlukan untuk
Pengembangan Kawasan dan Lingkungan, adalah suatu mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pedoman Perencanaan
kehormatan bagi saya untuk secara resmi mengeluarkan Desa ini diperlukan untuk mengarahkan proses dan
Pedoman ini kepada umum. standar pembangunan yang harus dipakai untuk
membantu masyarakat mencapai kehidupan yang lebih
Besar harapan saya bahwa semua yang terlibat dalam baik. Pedoman ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan
pembangunan kembali desa-desa yang telah hancur, dan diadaptasikan dalam desain dan perencanaan tingkat
akan menggunakan pedoman ini untuk memberikan desa dan kecamatan di seluruh Indonesia, dan dimanapun
pemikiran yang terbaik kepada rakyat Aceh dan Nias untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dengan jalan
dalam perencanaan dan perancangan desa, untuk membantu mereka merencanakan masa depan mereka
mewujudkan Aceh and Nias yang lebih baik. sendiri.
Junius Hutabarat
Deputi Kajian Strategis Pengembangan Kawasan dan Andy Siswanto, PhD.
Lingkungan Deputi Perumahan dan Permukiman
BRR - Pedoman Perencanaan Desa 1
Seperti yang telah ditentukan oleh BRR, Perencanaan Desa adalah suatu proses perencanaan
bersama masyarakat. Dalam proses tersebut warga dan wakil-wakilnya bekerja bersama tenaga
perencana dan ahli teknik untuk mengembangkan, melalui dialog dan presentasi teknis, rencana
desa. Rencana ini akan mendokumentasikan kepemilikan tanah di masa lalu dan akan datang, tata
guna tanah, lokasi dan standar teknis yang bersifat umum untuk infrastruktur, perumahan, tempat
kerja, serta fasilitas sosial dan peribadatan. Proses perencanaan masyarakat dirancang sedemikian
untuk menjamin bahwa warga mendapat pilihan yang realistis dan sesuai untuk rancangan
kehidupannya di masa mendatang, dan bahwa penerapan dan dampak pilihan tersebut dibicarakan
secara terbuka dan dipahami sepenuhnya. Perencanaan tersebut dianggap final dan resmi apabila
sudah ditandatangani oleh wakil-wakil warga.
Tingkat Perencanaan Desa yang dilaksanakan harus mempertimbangkan ukuran dan kompleksitas
rekonstruksi yang direncanakan (lihat tabel pada halaman berikut). Untuk suatu kelompok kecil
perumahan (misal: 20 unit atau kurang), sebuah “Perencanaan Kawasan Perumahan” sudah
mencukupi. Untuk desa berukuran sedang (20-150 rumah), dapat menggunakan pendekatan
“Perencanaan Permukiman Minimum”. Untuk komunitas yang lebih besar, perlu memiliki
“Perencanaan Permukiman yang Lebih Baik”. Kebutuhan berbagai tingkatan perencanaan
permukiman dapat dilihat pada halaman berikut.
Akhirnya, yang perlu dicatat adalah bahwa manfat perencanaan yang bertumpu pada peran serta
masyarakat sangatlah nyata dan signifikan. Perencanaan Desa yang tepat akan membantu dalam
mencapai pembangunan yang berkelanjutan, meminimalisasikan konflik sosial jangka panjang dan
mengurangi potensi bahaya dan dampak yang diakibatkan oleh bencana alam.
2 BRR - Pedoman Perencanaan Desa
Perencanaan
Perencanaan Perencanaan
Permukiman
Kegiatan dan Pengaruh Kawasan Permukiman
yang Lebih
Perumahan Minimal
Baik
Hal. Kegiatan
Proses dengan peran serta
5
masyarakat √ √ √√
Pemetaan Desa bersama
9
masyarakat √ √ √
11 Profil masyarakat X X √
13 Survei Topografi X √ √
Diskusi tentang Penggunaan
15
Tanah
X √ √√
19 Perletakan Rumah √ √ √√
Mitigasi terhadap bencana
21
Tsunami √ √ √√
Perencanaan Prasarana dan
25
Sarana Masyarakat
X √ √√
33 Analisis/perencanaan lingkungan X √ √√
Pengaruh
Perencanaan Desa membantu memberikan gambaran kepada warga secara terinci tentang visi /
masa depan mereka.
Warga, dengan bantuan tenaga Perencana, merencanakan “pembangunan kembali yang lebih
baik”.
4 BRR - Pedoman Perencanaan Desa
1. PARTISIPASI MASYARAKAT
Perencanaan berdasarkan peran serta masyarakat adalah sasaran utama yang mendasar dalam semua
upaya rekonstruksi Aceh-Nias. Warga dan wakil-wakilnya terlibat secara aktif dalam merencanakan
masa depan mereka.
Skenario Perencanaan Desa yang telah ditandatangani oleh warga dan aparat pemerintah terkait.
Sebuah Tim Teknis (fasilitator, surveyor, dll.) bekerja bersama dengan warga untuk
mengidentifikasi kavling / batas-batas tanah.
BRR Village Planning Guidelines 7
Legenda:
Tanah warga
Tanah Desa
Tanah Negara
Perkebunan
Sawah
Industri
Jalan
Kawasan
Tergenang
Salah satu fungsi penting perencanaan adalah pengumpulan dan analisis data demografi dan sosial-ekonomi.
Ke Krue
SUN
44 43 42 41 40 39 35
38 37 36
45 46 47 48
Aceh
Ke Banda
Jl. Baiu
Sibak
Pemakaman
PEMAKAMAN UMUM
31 30
32
34 33
LAUT
Jalan UtJalan
ama Desa
Desa 42
Lambada Lhok
ng
pine
41
Lam
KE BUN
23
Desa
Civic Cent er / Pusat
Ke
40
• Musholla
08 38 39
06 24
07 34 22
masyarakat
29 09 37
KEBUN 10 04
28 05 36
33
COT PAYA 26 30
14 31 21
27 29
01
• Renc.--TPA
Masjid
25 50 28 20
15 02
03 10
24 20 11 19 43
21
12 26 27 18 09
16 08 25
23
-- Kantor Kades
15 17
09 16 11
22 49
14
07
12
17 06 08
18 10
19 12 11 13 07
13 06
06 05
Jalan Utama
16
04 03
02
25 10 09 03 03 01
17
02
02
Jl. Kolektor
21 20
16
24
Tata Guna
52 19
Desa Kajhu
Desa 53
48
49
22 15 13
47
LAPANGAN BOLA
50 18
54
ND Tanah Desa
51
USE Desa
Klieng Cot Aron
SaluranDrainase
Drainase Ut ama
Utama 61
60
56
55
23 14
46
70
SA COT PAYA
26 69 44
33
Cot Paya
68
57 71
43
67
PEMUKIMAN
Perumahan
65
58
27 72 41
eh
34 45
59
Ac
32 64
da CAMPURAN 66 35
42
Mix use
28
an 40
B Desa Kajhu 36
Ke FASILITAS SOSIAL 31
Fasilitas Sosial
39
30 73 38
INDUSTRI BATA 37
64
Pemakamn
29
MAKAM
Aron
63
Cot
ng
Klie
SD
Rawa-rawa
Tata Guna
USTanah
GENANGAN AIR
PERTANIAN & TANAH KOSONG
Sawah LAND
Desa Klieng
DESA KL Muria
4. SURVEI TOPOGRAFI
Identifikasi dan analisis kondisi topografi merupakan hal yang penting dalam pertimbangan
perencanaan dan pembangunan. Perencana dapat meminimalisasikan kemungkinan potensi
kerusakan yang diakibatkan oleh banjir dan tanah longsor, dan perencana bisa mendapatkan
data untuk melindungi kawasan rawan bencana.
10 09
127 126
218
125
129
11 13
128
132
130
12
124 08
131
133 SAWAH 15
14
123 112
07
70 19
100 111 112 113 114 115 116
06
82
71
86 85 84 83 21 05
90 20
89 88 87
81 22
77 78 79 80 04
107 95
147 145 138
143 141 140 94
91 92 93 75 76
TK NEGERI SDN 49 BANDA ACEH
148 23
150
217 28 25
97 30
106 PUSKESMAS 38
37
74 73 72
144 142 139 137 136 105 104 103 102 101 100 96 24
99 98 33 32 02 01
151 149 146 03
39 36 35 31
27
29 26
182 196 34
177 174
176 175 189 197
183 199 200
152 154 155 190 191 192 193 194 201
202 45
173 195 50
181
178
198 49 63 64 65
184 185 66
171 172
47 67 68 69
156 40 51
180 183 205 46
179 204 203
188 48
157 170
186 206 207
52 59
153 60
158 162 209 61 62
208 44 41
164 167 53
168 169
163 187
210 58
159
211 43 42 54
161
165 216
57
212
55
160
166
56
213
214 220
SMP NEGERI 2
BANDA ACEH
SAWAH
SALURAN DRAINASE
KUBURAN
Konsolidasi
tanah untuk
jalan desa baru
dan jalur
penyelamatan
Peta tanah sebelum diadakan dialog pertanahan, Desa Klieng
Muria.
• Proses yang
transparan
• Penggantian
nilai tanah
yang sesuai
• Peningkatan
jalan akses
Industri pembuatan batu bata sekarang Tanah pertanian yang dikelola oleh
berada di bawah pengelolaan desa desa, yang semula adalah milik warga
BRR Village Planning Guidelines 15
10 09
127 126
2 18
125
129
11 13
128
132
130
12
124 08
131
133 S A W A H 15
14
123 112
07
70 19
100 111 112 113 114 115 116
06
82 71
86 85 84 83 21 05
90 20
89 88 87
81 22
77 78 79 80 04
107 95
147 145 138
143 141 140 94
91 92 93 75 76
T K N EG ERI S D N 49 B AN D A ACEH
148 23
150
217 28 25
97 30
106 P U SK ESM AS 38
37
74 73 72
144 142 139 137 136 105 104 103 102 101 100 96 24
99 98 33 32 02 01
151 149 146 03
39 36 35 31
27
29 26
182 196 34
177 174
176 175 189 197
183 199 200
152 154 155 190 191 192 193 194 201
202 45
173 195 50
181
178
198 49 63 64 65
184 185 66
171 172
47 67 68 69
156 40 51
180 183 205 46
179 204 203
188 48
170
157 186 206 207
52 59
153 60
158 162 209 61 62
208 44 41
164 167 168 169 53
163 187
210 58
159
211 43 42 54
161
165 216
57
212
55
160
166
56
213
214 220
SM P NEG ERI 2
B AN D A ACEH
S A W A H
SALURAN DRAINASE
KUB URAN
Kawasan
pengembangan
permukiman
baru
6. PERLETAKAN RUMAH
Penempatan lokasi perumahan baru harus mempertimbangkan faktor-faktor penting tentang
perencanaan dan bangunan (kebutuhan hidup dan potensi ekonomi, faktor sosial dan budaya,
kondisi alam/lingkungan, pendekatan atas risiko/mitigasi bencana, dll.), dan persetujuan/
kesepakatan masyarakat.
6.1 Perletakan/Kepadatan
ya
eng Ra
Ke Kru
P T . W A S T U W ID Y A W A N
TPI AR EA Jl. T u m p a n g N o . 3 , Se m a ra n g 5 0 2 3 2
M IN I T E R M IN A L
P h o n e : (0 2 4 ) 8 4 4 2 6 1 4 , F a x : (0 2 4 ) 8 4 4 2 6 1 5
Jl. A y a h G a n i N o . 1 0 L a m p rie t - Ba n d a A ce h
MUARA
P h o n e : (0 6 5 1 ) 3 1 6 6 5
R5
PRO YEK
R5
R
5
R5
A REA
AR EA R5 K O M E R S IA L
R3
K O M E R S IA L
R
A ce h
R5
3
nda
Ke Ba
4 V I L L A G E P L A N N IN G
R
3
- I J ALA N B LO
B LO K K - VI
J AL AN
4
R3
4
R
3
R
4
3
R
LOKASI
R3
R R3
-IB
3
R
IA
3
3
Jl. Ba
4
JALAN BLOK
JALAN BLOK
4 4
R
4 4
JAL AN
3
R3
D E S A K L I E N G M E U R IA
R
3
'u Sib
R3
- VIA
R E N C A N A P E R M U K IM A N
R
R3
R3 R E N C A N A P E R M U K IM A N
R3
R
K E C . B A IT U S S A L A M - A C E H B E S A R
ak
4
3
3
- II
R
B LO K
J AL A N
R3
R
4
3 DESA
R3
- IIA
- IIB
R 4
4
3 4
L A M P IN E N G
BLOK
BLOK
4
- IIC
D IK E T A H U I / D IS E T U JU I
J ALAN
JALAN
BLOK
4 R3
JALAN
R3
K eu c hik D es a K lie ng M euria
R3
R3 R3 R3
R3
R1
R3
4
J A L A N B L O K - III
R3 R
4
4
3
R3
A REA
R3
4 K O M E R S IA L
R3
R3
A D A LH O K JA L A N B L O K - IV A
R3
4
3
3
R3
4
R R
R
3 4 4 SA W AH
Y U S N IA R
6 ,5
R ENC ANR
A P E R M U K IM
3 AN
3
3 R ARE A
G AM BAR
R
4 K O M E R S IA L
JA L A N B L O K - IV B
SAW AH
JALAN
4
R3
R3
BLOK
R3
JALA
-V
JA L A N B L O K - IV B
N BLOK
ng
4
P E T A R O W , G E O M E T R IK
R
- IV
ne
3
T ANA H
R3
mpi
KO SO NG
10
4 P E L E B A R A N & JA L A N B A R U
a La
4 R3 KU BU RAN
AR EA
UM U M
Des
K O M E R S IA L SA W AH
3
R
R3
Ke
R3
R
6
4
3 6 ,5 KETERANGAN
R3
R3
R3
R
3
4
6
R3
R3 S P O R T & R E C R E A T IO N
R3
R3
CE NTER 4
R3
R3
4
R3
R3
R3
4
R3 R3
R3 3 4
R3
R
6
R3
4
R3
R3
4
R3
R3
6 ,5 R3
JALA
R3 4
R3 R3
N BLOK
R3
4
R3
R3
R3
V
4
K-
R3
R3
- VA
B LO R3
JALA
R3
AN
JAL
R3 IN D U S T R I
4
N BLO
R3
4 R3
R3
RU M AH TANG G A
6,5
K-
R3
R3
JALA
4
3
VB
4
R 4 R3
N BLOK
R3
R3
R3
R3
4
4
4
R3 10
- VC
R3
R3
R3
R E N C A N A P E R M U K IM A N R3
4 R3
R3
4
Ke Lambada Lhok
R3
JALA
R3
6
R3
4
R3
4
N BLO
R3
R3
4 R3 R3
R3
K-
4
JALA
R3
R
VD
R3 4
R3
3 K EBU N
N BLOK
R3
R3 6,5
R3
KE LAPA
R3
4 R3
- VE
JA
R3
LA
N
R3 R3
BL
4
R3
R3
OK
R5
R3
6
- VF
R3
KUB UR AN
R3
10
R3
R3
UM U M
JA
R3
L AN
R3 4
BL
R3 4 R5
OK
R3
-V
4
R3
G
C OFF E SH OP
R3
R E N C A N A P E R M U K IM A N R
R3
R3
43
AR EA
R3
6
R3 S AW AH 10
JA
3
R3
LA
R3
4 R
N
R3
R3
4
BL
R3
OK
4 4
-V
R3
R3
R3
JA
R3
LA
R3 K ANTO R
N
R3
R3
BL
4 IN D U S T R I
OK
DES A
-V
BA TU BATA M EU N ASAH
H
R3 4 & R.
4
IN D U S TR I P E N G A J IA N
R3
B A T U B A TA
6
4 10
R5 M E UN ASAH LAP ANG AN
B O LA
R3 R3 R3
R3
10
R3
R3
R3
IN D U S T R I
4 B ATU BATA 4
R5
4
IN D U S T R I IN D U S T R I
BA TU BATA BATU BATA
R5
4
10
R3
R3
6 IN D U S T R I
BATU BATA
R3 R3
10 R3
R5 4
R3
R3
R3 R3
IN D U S T R I
R3
R3
BA TU BATA
R3
R3
IN D U S T R I
K EB UN BAT U B ATA
R3
10
R3
K ELAPA
4
5 4
6
4
R5
R3
M A S JID
6
3
R
R3
R3
IN D U S T R I
R 3 10 B ATU BATA SD 10
5
D ESA D ESA
n
S u m b er P e ta
ro
K LIE N G C O T A R O N KU BU RAN U M UM
M IR U K LA M R E D U P
tA
Ke
Co
Miruk
ng
K lie
Lamr
Ke
edup
05 36
19
13 09
35
06
1
31
07
08 01
28
02
1
05 15 03
09 11 26 27
10 1
04 2 25
17
08 15
09 16
Perletakan rumah pada tempat semula. Perletakan baru dengan rencana GSB dan utilitas.
18 BRR - Pedoman Perencanaan Desa
pantai 20 12 8
Tangga/jalan
setapak kemiringan 12 %– 15%
Detail – bangunan tempat penyelamatan Masjid sebagai salah satu bangunan penyelamatan
dan arah penyelamatan. yang dilengkapi dengan tangga luar.
20 BRR - Pedoman Perencanaan Desa
7.3 Penyangga/Pelindung
Pohon kelapa adalah salah satu jenis vegetasi Perspektif lansekap desa dengan sabuk hijau.
yang mampu bertahan terhadap tsunami.
22 BRR - Pedoman Perencanaan Desa
8.1 Jalan
Sal. Beton
Lapisan AC
Lapisan ATB
Lapisan pondasi atas
Lapisan pondasi bawah POTONGAN E-E ROW 4 M
Urugan pasir JALAN DARI DESA LAIN
Kondisi saluran drainase yang rusak
paska-tsunami.
Lapisan AC
Lapisan ATB
Lapisan pondasi atas Jalan baru yang dilebarkan 1
Lapisan pondasi bawah POTONGAN C-C ROW 5 M (satu) meter, paska-tsunami.
Urugan pasir JALAN PEMISAH DESA
24 BRR - Pedoman Perencanaan Desa
a
eng Ray
Ke Kru
P T . W A S T U W ID Y A W A
J l. Tu m p a n g N o . 3, S e m a ran g 50 23 2
P ho n e : (0 2 4 ) 8 4 4 2 6 14 , F ax : (02 4) 84 42 61 5
J l. A y a h G a n i N o . 10 L am prie t - B a nd a A ceh
P ho n e : (0 6 5 1 ) 31 66 5
PROYEK
a A ceh
K e B and V I L L A G E P LA N N I N G
LOKASI
Jl. Ba
D ESA K LIEN G M EU RIA
iu Sib
KEC . B A ITU SSA LAM - AC EH BES A
ak
D IK E T A H U I / D IS E T U J U I
K e u ch ik D e sa K lie ng M e uria
Y U S N IA R
GAMBAR
ng
ne
P E T A JA R IN G A N A IR B E R S IH
mpi
a La
Des
Ke
KETERANGAN
Ke Lambada Lhok
0.1
0.5
Pasir Urug
Potongan Melintang saluran yang terdiri dari Jaringan Air Bersih, Jaringan Listrik dan
telpon (sistem bawah tanah).
8.5 Sampah
0.1 pasir
Perumahan 62 KVA/Ha
Wisata 66 KVA/Ha
No Daerah Standar
Bisnis & perdagangan, fasilitas umum dan
1 17 SST/100 jiwa
sosial, kantor pemerintah dan perumahan
2 Industri, pariwisata, gudang 1 SST/kavling (0,5Ha)
8.9 Fasilitas Sosial dan Budaya (pusat kesehatan, pendidikan, rekreasi, keagamaan, dll.)
PERENCANAAN KAWASAN
Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan