Anda di halaman 1dari 7
ANALISIS KUALITAS FISIK DAN KIMIA SUSU SAPI PERAH DENGAN PAKAN KLOBOT JAGUNG DARI LIMBAH ORGANIK PASAR Physical and Chemical Quality Analysis of Milk from Dairy Cows Fed by Corn Husks from Organic Waste of Traditional Market Salundik, Suryahadi, S.S. Mansjoer, D. Soepandi dan W. Ridwan Departemen Iimu Produks’ dan Teknologi Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK ‘Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kualitas susu sapi perah dengan pakan hijauan klobot jagung, pakan hijauan rumput lapangan dan kombinasi pakan hijauan klobot jagung dan hijauan rumput Tapangan dengan standar Kualitas susu sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3141-1998) di lokasi petemakan Kebon Pedes Bogor, dan , serta untuk mengetahui kandungan rsidu pestisida pada susu. Penelitian ini dilaksanakan sejak Jlui sampai September 2008. Datam penclitian ini, digunakan sembilan sampel susu, 3 sampel susu dari pakan hijauan klobot jagung, 3 sampel susu dari pakan hijauan rumput Japangan dan 3 sampel gabungan. Peubah yang diamati adalah densitas susu, kandungan lemak bukan padat, kandungan protein susu, kandungan lemak susu, dan kandungan bahan kering dalam susu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kimia susu dari pakan hijauan klobot jagung, pakan hijauan rumput lapangan, dan Kombinas keduanya masih sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI O1- 3141-1998). Kata kunci: Kualitas fisik dan kimia susu, pakan klobot jagung ABSTRACT ‘The objective of this research was to compare the quality of milk taken from dairy cows fed by com husks, grass and mix of com husks and grass with standard of milk quality according Standar ‘Nasional Indonesia (SNI 01-3141-1998) at Kebon Pedes dairy farm Bogor, and to examine the eontent of pesticide residues in milk. This rescarch was conducted from July until September 2008. Nine sample of milk, with three sample from dairy farm that use corn husks as roughages, three sample from dairy farm that use grass and three other from dairy farm that use mix of corn husks and grass were used in this research. Density of milk, solid non fat content, milk protein content, milk fat content, and dry matters content in milk were observed as research variable. Descriptive statistical analysis was used in this research. The results showed that chemical quality of milk from dairy cows fed by corn husks, grass and mix of com husks and grass still met with the quality of milk according to Standar Nasional Indonesia (SMI 01-3141-1998), Keywords: Physical and chemical quality of milk, corn husks PENDAHULUAN Salah satu permasalahan dalam usaha peternakan sapi perah saat ini adalah semakin terbatasnya ketersediaan hijauan pakan ternak, — Beberapa penyebabnya antara Iain adalah karena _menyempitnya areal penanaman hijauan pakan ternak yang ebabkan terutama oleh peningkatan jumlah penduduk, —_perluasan areal pemukiman dan pengalihan Ishan menjadi peruntukan lain, Harga pakan yang relatif tinggi sehingga menyebabkan tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan juga merupakan masalah terbesar dalam suatu usaha peternakan 6 Keterbatasan hijauan pakan _ternak tersebut mengakibatkan —diperlukannya suatu alternatif sumber pakan pengganti hijauan makanan ternak yang dapat mengatasi masalah kekurangan pakan. Pemanfaatan sampah sayuran pasar sebagai pakan ternak merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi timbunansampah pasar. Menurut Hadiwiyoto (1983) sampah adalah sisa-sisa bahan yang —mengalami_—_perlakuan- perlakuan, baik karena telah diambil bagian uutamanya, atau karena sudah tidak ada manfaatnya, yang ditinjau dari segi sosial ekonomis tidak ada harganya dan dari segi lingkungan —dapat-—=——smenyebabkan Agrista Vol. 15 No. 3, 2011 Pencemaran atau gangeuan kelestarian, Apriadji (1989) mengatakan bahwa sampah adalah zat-zat atau benda-benda yang sudah tidak terpakai lagi, baik berupa bahan buangan yang berasal dari rumah tangga_maupun dari pabrik sebagai sisa proses industri Selain untuk mengurangi_tingkat Pencemaran Kota, cara ini juga bisa menghemat biaya pakan yang merupakan biaya terbesar dalam satu usaha Petermakan, Salah satu sampah sayuran pasar yang dapat ~—- menggantikan Penggunaan hijauan pakan ternak adalah Klobot jagung. Klobot jagung atau kulit Jagung merupakan hasil sampingan dari Pemanenan jagung. Kira-kira 50% dari erat total tanaman jagung adalah limbah yang ditinggalkan setelah ~pemanenan. Persentase masing-masing limbah antara Iain : 50% tangkai, 20 % daun, 20 % tongkol jagung dan 10 % klobot jagung (Samples & Me Cutcheon 2003). Jika dilihat dari ketersediaan dan kualitas nutrisinya, klobot jagung masih lebih baik dibandingkan dengan rumput lapang, Namun, dikhawatirkan pengeunaan sampah Pasar berupa klobot jagung akan mempengaruhi kualitas “ susu. yang dihasitkan, Susu segar adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun, kecuali proses Pendinginan —tanpa_— mempengaruhi kemurniannya (BSN 1998). Kualitas’ susu sapi-_perah menurun seiring dengan bertambahnya umur sapi tersebut, terutama pada kadar bahan padatannya (Tillman e¢ al. 1989). Kualitas Susu menentukan kepuasan konsumen (Tyer & Ensminger 2006). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas air susu dari sapi perah yang diberipakan klobot jagung manis sebagai pengganti hijauan, METODE PENELITIAN Penclitian inj dilakukan di Petemakan Sapi Perah, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Petemakan Agrista Vol. 15 No, 3, 2011 untuk analisis kualitas usu serta Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, untuk — analisis proksimat pakan. Bahan utama yang digunakan dalam Penclitian ini adalah sampel susu segar yaitu berupa sampel susu kandang yang diambil dari 9 lokasi petemakan di Kebon Pedes, antara lain: 3 sampel dari peternakan yang menggunakan pakan hijauan klobot Jagung, 3 sampel dari petemakan yang menggunakan pakan hijauanrumput lapangan dan 3 sampel dari peternakan yang —menggunakan akan hijauan campuran keduanya, serta sampel pakan yang digunakan oleh para peternak di Kebon Pedes, antara lain: klobot jagung, Tumput lapangan, ampas tempe, ampas tahu, dan kensentrat produksi koperasi (KPS feed). Ternak yang digunakan adalah sapiperah betina jenis Fries Holland sebanyak 18 ekor dari petemnakan yang menggunakan hijauan berupa _klobot. jagung, 24 ekor dari peternakan yang menggunakan hijauan rumput lapangan, dan 46 ekor dari peternakan yang mengguanakan hijauan campuran (kiobot Jagung dan rumput lapangan). Data yang —diperoleh_—_dianali menggunakan analisis statistik deskri Data hasil penelitian berupa data kualitas susu yang didapat dari 3 kelompok Petemakan yaitu : (1) petemakan yang menggunakan pakan hijauan klobot jagung, (2) peternakan yang menggunakan pakan hijauan rumput lapangan, dan (3) petermakan yang menggunakan pakan hijauan campuran keduanya, dirata-ratakan berdasarkan masing-masing kelompok, kemudian dibandingkan kesesuaiannya terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3141-1998), Parameter yang dibandingkan adalah kualitas susu yang meliputi: berat jenis, kadar lemak, kadar protein, bahan kering, dan bahan kering tanpa lemak. Penelitian pendahuluan yang dilakukan berupa pengambilan sampel pakan, baik pakan pertama maupun pakan kedua, Kedua sampel pakan tesebut dian dilaboratorium untuk = diketahui komposisinya. Komposisi pakan dianalisis menggunakan analisis proksimat yang u7 meliputi bahan kering, abu, protein kasar, serat kasar, lemak kasar, dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Prosedur analisis dilakukan berdasarkan AOAC (1990). Penelitian utama ini meliputi peme- Tiharaan sapi perah, penghitungan konsumsi pakan harian dan analisis kualitas susu di laboratorium. Metode yang digunakan untuk menganalisis Kualitas susu dalam penelitian ini adalah sesuai SNI 01-3141- 1992 (BSN, 1992). Kadar lemak. Metode yang digunakan adalah metode Gerber. Sebayak 10,75 ml sampel dimasukkan ke dalam butyrometer, ditambahkan 10 ml H,SO, 91-92 % dan | ml amylalkohol, Butyrometer tersebut ditutup dengan sumbat karet dan dikocok perlahan sampai homogen dan dipanaskan pada suhu 65-70 °C selama 10 menit. Setelah itu, dilakukan pemusingan selama 5 menit, dan dipanaskan kembali selama $ menit. Kadar lemak dibaca pada skala yang terdapat pada butyrometer dengan memasukan atau mengeluarkan _sedikit demi sedikit penyumbat karet untuk mendapatkan skala nol pada batas antara lemak dan zat lainnya. Kadar Protein. Metode yang diguna- kan adalah metode Titriasi_ Formol. Sebanyak 10 ml sampel dimasukan kedalam labu erlenmeyer, ditambahkan beberapa tetes phenolphatelin 1 % dan kalium oxalat jenuh, Kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai timbul warna merah muda, hasil titrasi tidak perlu dicatat. Sebanyak 2 ml formalin 40 % ditambahkan Kemudian

Anda mungkin juga menyukai