Anda di halaman 1dari 20

Matakuliah: Fisika Matematika

DERET FOURIER
Di
S

Oleh :

Kelompok VI

DEWI RATNA PERTIWI SITEPU (8176175004)


RIFKA ANNISA GIRSANG (8176175014)

PENDIDIKAN FISIKA REGULER [2017

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan kasih-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Ada pun
makalah ini disusun, untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah matematika dan statistika
perminyakan .Makalah ini diberi judul “Deret Fourier ”. Penulis berharap dengan disusunnya
makalah ini dapat bermanfaat dalam mengetahui aplikasi deret fourier.Kami menyadari
makalah ini jauh dari kata sempurna ,karena itu kritik dan saran membangun yang sangat
penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Balikpapan, Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................................... i

Daftar isi.............................................................................................................................. ii

BabI Pendahuluan

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

BabII Pembahasan

2.1 Fungsi periodik .............................................................................................. 3


2.2 Deret fourier .................................................................................................. 4
2.3 Syarat atau kondisi Dirichlet ......................................................................... 5
2.4 Fungsi genap dan fungsi ganjil ...................................................................... 10
2.5 Deret sinus dan cosinus setengah jangkauan ................................................. 11

BabIII Penutup

Kesimpulan ................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 19

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada awalnya deret Fourier diperkenalkan oleh Joseph Fourier pada tahun 1807
untuk memecahkan model masalah persamaan panas pada suatu lempeng logam (Fourier,
1878). Meskipun motivasi awal adalah menyelesaikan model tersebut, namun kemudian deret
Fourier dikembangkan untuk menyelesaikan banyak permasalahan dalam matematika dan
fisika seperti penyelesaian persamaan diferensial biasa maupun parsial. Salah satu
permasalahan yang menarik pada deret Fourier adalah tentang kemonotonan koefisien-
koefisien deret Fourier, yaitu monoton turun dan konvergen ke nol karena merupakan salah
satu syarat cukup agar deret tersebut konvergen seragam.

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. FungsiPeriodik
Fungsi f(x) dikatakan periodik dengan perioda P, jika untuk semua
harga x berlaku:
f (x + P) = f (x) ; P adalah konstanta positif.
Harga terkecil dari P > 0 disebut perioda terkecil atau sering disebut
perioda dari f(x).
Contoh :
 Fungsi sin x mempunyai perioda 2π; 4 π; 6 π; ...... karena sin (x+2 π) =
sin (x+4 π) = sin (x+6 π) = ..........= sinx.
 Periode dari sin nx atau cos nx ; dengan n bilangan bulat positif
adalah 2 π/n.
 Periode dari tan x adalah π.
 Fungsi konstan mempunyai periode sembarang bilangan positif.
Gambar grafik dari fungsi-fungsi yang periodik, misalnya:

3
Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada setiap segmen (piecewise continuous function),
bila f(x) hanya kontinu pada interval-interval tertentu dan diskontinu pada titik-titik yang
banyaknya berhingga. Harga f(x) di titik-titik diskontinu ditentukan dengan menghitung
harga limit fungsi f(x) untuk x mendekati titik diskontinu (ujung masing-masinginterval).

2.2 deretfourier
Dalam beberapa permasalahan yang berhubungan dengan gelombang (gelombang
suara, air, bunyi, panas, dsb) ; pendekatan dengan deret Fourier yang suku-sukunya memuat
sinus dan cosinus sering digunakan. Dengan mengekspansikan ke dalam bentuk deret Fourier
; suatu fungsi periodik bisa dinyatakan sebagai jumlahan dari beberapa fungsi harmonis, yaitu
fungsi dari sinus dan cosinus (fungsi sinusoidal).

4
Jika fungsi f(x) terdefinisi pada interval (-L;L) dan di luar interval tersebut f(x)
periodikdengan periode 2L ; maka deret Fourier atau ekspansi Fourier dari fungsi f(x)
tersebut di definisikan sebagai :

(2-1)

dengan koefisien Fourier an , bn ditentukan oleh :

(2-2)

Jika interval (–L;L) sembarang dan f(x) mempunyai periode 2L


maka :

(2-3)

(2-4)

(2-5)

dengan C sembarang bilangan real. Jika C = -L maka rumus (2-4) dan (2-5) akan
sama dengan (2-2) dan (2-3). Deret Fourier konvergen bila memenuhi syarat/kondisi
Dirichlet.

2.3 Syarat /KondisiDirichlet


Teorema : Jika,
1. f(x) terdefinisi dan bernilai tunggal, kecuali pada beberapa titik yang banyaknya
berhingga pada interval(-L:L).
2. f(x) periodik dengan perioda2L.
3. f(x) dan f’(x) merupakan fungsi-fungsi yang kontinu pada setiap segmen pada interval
(L;L).
Maka deret Fourier (2-1) dengan koefisien (2-2) dan (2-3) atau (2-4) dan (2-5)
konvergen ke :

5
Contoh :
1. Tentukan deret Fourier dari fungsi f(x) yang didefinisikan sebagai:

di luar interval ini f(x) periodik dengan perioda 2 π.


Penyelesaian :

6
Fungsi f (x) pada contoh diatas bisa dimisalkan merupakan suatu pulsa voltase yang
periodik; dan suku-suku dari deret Fourier yang dihasilkan akan berkaitan dengan frekuensi
frekuensi yang berbeda dari arus bolak balik yang dihubungkan pada gelombang “bujur
sangkar” dari voltase tadi.
2. Tentukan deret Fourier dari:

dan bagaimanakah f (x) harus ditentukan pada x = -5 ; x = 0 dan x = 5


agar deret Fourier tersebut konvergen ke f (x) pada -5 < x < 5.
Penyelesaian :
Periode = 2L ………. L=5

7
Deret fouriernya yaitu

f(x) memenuhi syarat Dirichlet , jadi deret Fourier akan konvergen ke:
- F (x) ; jika x titikkontinu
- f (x+) + f (x- ) ; jika x titik diskontinu
2
titik-titik x = -5; 0 dan 5 merupakan titik-titik diskontinu dari f (x) pada
interval (-5,5) sehingga :
di x = -5 ; deret akan konvergen ke :

di x = 0 ; deret akan konvergenke:

di x = 5 ; deret akan konvergenke:

Deret Fourier diatas akan konvergen ke f(x) pada interval -5 ≤ x ≤ 5 apabila f (x)
ditentukan sbb:

diluar interval ini periodik dengan p = 10

8
3. Ekspansikan f (x) = x 2 ; 0 < x < 2𝜋kedalam deret Fourier jika f (x)
Periodik dengan periode 2𝜋.
Penyelesaian:

periode 2L =2𝜋 → L =𝜋

9
2.4 Fungsi Genap dan FungsiGanji
Fungsi f(x) disebut fungsi genap jika f ( -x ) = f (x) untuk setiap x.
Contoh :
1.

Polinomial dalam x yang suku-sukunya adalah x berpangkat genap


merupakan fungsi genap. Jika f (x) fungsi genap maka:

(2-6)

Fungsi f (x) disebut fungsi ganjil jika f ( -x ) = - f (x) untuk semua x.


2.

Polinomial dalam x yang suku-sukunya adalah x berpangkat ganjil


merupakan fungsi ganjil. Jika f (x) fungsi ganjil maka:

10
2.5 Deret Sinus dan Deret Cosinus Setengah Jangkauan (Half – Range)
Deret fourier dari fungsi genap:

genap

Jadi , jika f(x) fungsi genap maka bn = 0 ; sehingga yang muncul hanya
suku-suku yang mengandung cosinus saja atau suku-suku dari an.

Deret fourier dari fungsi ganjil:

Jika f(x) fungsi ganjil maka an = 0 ; sehingga yang muncul hanya suku-suku yang
mengandung sinus saja atau suku-suku dari bn.

11
Deret sinus dan cosinus setengah jangkauan adalah suatu deret Fourier yang hanya
mengandung suku sinus atau cosinus saja. Apabila diinginkan deret setengah jangkauan yang
sesuai dengan fungsi yang diberikan, fungsi yang dimaksud biasanya hanya diberikan dalam
setengah interval adari (-L;L) yaitu pada interval (0;L) saja. Setengah lainya yaitu (-L,0)
ditentukan berdasarkan penjelasan fungsinya genap atau ganjil.
Deret sinus setengah jangkauan adalah deret Fourier dengan :
f(x) fungsiganjil

Deret Cosinus setengah jangkauan adalah deret Fourier dengan:


f(x) fungsigenap

Contoh:
Ekspansikan f (x) = x ; 0 < x < 2 ke dalam :
a. deret sinus setengahjangkauan
b. deret cosinus setengahjangkauan
Penyelesaian :
a. deret sinus setengah jangkauan

f (x) = x ; 0 < x < 2 diperluas dalam bentuk fungsi ganjil sepanjang


interval-2 < x < 2
(dengan periode 4), sebagai berikut:
Sehingga :
an = 0

12
Jadi deret sinus:

a. Deret cosinus setengahjangkauan

f (x) = x ; 0 < x < 2 diperluas dalam bentuk fungsi ganjil sepanjang interval-2 < x < 2
(dengan periode 4), sebagaiberikut:
an = 0

Bn = 0

13
Jadi deret cosinus:

14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Fungsi f(x) dikatakan periodik dengan perioda P, jika untuk semua harga x berlaku:
f (x + P) = f (x) ; P adalah konstantapositif.
Harga terkecil dari P > 0 disebut perioda terkecil atau sering disebut perioda dari f(x).
2. Dalam beberapa permasalahan yang berhubungan dengan gelombang (gelombang
suara, air, bunyi, panas, dsb) ; pendekatan dengan deret Fourier yang suku-sukunya
memuat sinus dan cosinus sering digunakan. Dengan mengekspansikan ke dalam
bentuk deret Fourier ; suatu fungsi periodik bisa dinyatakan sebagai jumlahan dari
beberapa fungsi harmonis, yaitu fungsi dari sinus dan cosinus (fungsisinusoidal).
3. Syarat atau kondisi dirichlet yaitu:
Teorema :Jika,
o f(x) terdefinisi dan bernilai tunggal, kecuali pada beberapa titik yang banyaknya
berhingga pada interval(-L:L).
o f(x) periodik dengan perioda2L.
o f(x) dan f’(x) merupakan fungsi-fungsi yang kontinu pada setiap segmen pada
interval(-L;L)
4. Fungsi f(x) disebut fungsi genap jika f ( -x ) = f (x) untuk setiapx

Fungsi f (x) disebut fungsi ganjil jika f ( -x ) = - f (x) untuk semua x.

5. Deret sinus setengah jangkauan adalah deret Fourier dengan :


f(x) fungsiganjil

Deret Cosinus setengah jangkauan adalah deret Fourier dengan:


f(x) fungsi genap

15
DAFTAR PUSTAKA

Chotim, Moch., 2001, Kalkulus 1. Semarang: UNNES Semarang.


Chotim, Moch., 2008, Kalkulus 1. Semarang: UNNES Semarang.

16

Anda mungkin juga menyukai