Tap 024 GBPK 2016 PDF
Tap 024 GBPK 2016 PDF
TENTANG
GARIS BESAR PROGRAM KERJA 2016
MENIMBANG
1. Bahwa diperlukannya anggota IKM FTUI yang berguna bagi agama, bangsa, dan
negara
2. Bahwa perlu adanya arahan terhadap pelaksanaan program kerja BEM FTUI, IMD dan
IMPI FTUI, BO FTUI, BOK FTUI, BSO FTUI dan KPD FTUI periode 2016.
3. Bahwa diperlukan adanya pembinaan terhadap mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.
4. Bahwa pembinaan tersebut harus dilaksanakan dengan beralur dan berkesinambungan
hingga mahasiswa baru dapat menamatkan proses pendidikan di Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.
MENGINGAT
MEMPERHATIKAN
Tembusan :
1. Ketua BEM FTUI dan Ketua-ketua IM FTUI
2. Ketua BO, BOK, BSO, dan KPD FTUI
LAMPIRAN NO.024/TAP/MPM FTUI/2015
I. Gambaran Umum
Garis Besar Program Kerja (GBPK) ialah amanat dari landasan operasional empat
tahunan IKM FT UI yaitu GBHI dan merupakan panduan untuk merancang dan menyusun
program kerja bagi lembaga eksekutif. Dengan mengacu kepada latar belakang GBHI pada
Muker VIII, GBHI sebagai landasan operasional empat tahunan dibuat untuk memastikan
IKM FT UI sebagai wadah perjuangan bersama dapat melaksanakan tujuan dan usaha
IKM FT UI serta fungsi mahasiswa sesuai dengan keadaan dan juga berkelanjutan.
GBHI memiliki strategi sebagai arahan untuk melaksanakan usaha dari IKM FT UI.
Poin – poin strategi GBHI tersebut kemudian diejawantahkan ke dalam GBPK. Untuk
mengarahkan agar program kerja yang dirancang bersifat dinamis dan berkesinambungan
maka GBPK dibagi menjadi dua bagian, yaitu Garis Besar Program Kerja Dasar (GBPKD)
dan Rancangan Induk Pembinaan (RIP) yang kemudian ketercapaiannya akan diukur
dalam Indeks Ketercapaian GBHI (IKG).
IKG
Program Kerja
Program Kerja
Program Kerja
Alur
GARIS BESAR PROGRAM KERJA DASAR
A. Administrasi
Tujuan: Memastikan adanya kerapihan arsip, ketepatan waktu, dan dokumentasi
kegiatan lembaga, serta memfasilitasi warga dalam urusan surat-menyurat
terkait kemahasiswaan.
Poin Kerja :
1. Melakukan inventarisasi terhadap segala barang yang dimiliki lembaga.
Penjelasan: Barang yang diinventaris adalah barang yang dirasa perlu dan
penting bagi keberlangsungan masing-masing lembaga.
2. Melakukan pengarsipan terhadap surat-surat, baik surat masuk maupun surat
keluar.
3. Membuat timeline lembaga selama satu periode kepengurusan dan memastikan
pelaksanaan timeline sesuai perencanaan.
4. Membuat notulensi dan absensi sesuai format yang telah ditetapkan oleh MPM
FTUI untuk setiap rapat yang ada di dalam lembaga.
Penjelasan: Rapat yang ada di dalam lembaga termasuk rapat BPH dan rapat
bidang.
5. Membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) lembaga sesuai format yang
telah ditetapkan oleh MPM FTUI.
B. Keuangan
Tujuan: Memastikan sistem pengelolaan, pendapatan, dan pengeluaran keuangan
lembaga yang terpadu, transparan, akuntabel, dan mandiri.
Poin Kerja:
1. Membuat Rancangan Kegiatan dan Alokasi Tahunan lembaga selama satu
periode di awal kepengurusan yang dapat menjamin keberlangsungan lembaga
setiap bulan periode aktif.
Penjelasan: Perencanaan ini harus dapat dipertanggungjawabkan dengan
memprediksi pemasukan dan pengeluaran tiap bulan sesuai pengalaman
lembaga. Menjaga dan mengontrol neraca keuangan (cash flow) lembaga
sehingga tidak terjadi defisit keuangan.
2. Menjaga dan mengontrol neraca keuangan (Cash flow) lembaga sehingga tidak
terjadi defisit keuangan. Neraca keuangan setiap bulan dilaporkan kepada dan
diperiksa oleh MPM.
3. Mencari sumber dana yang tidak bertentangan dengan landasan IKM FTUI
sebagai pemasukan keuangan lembaga.
Penjelasan: Sumber dana ini merupakan salah satu bentuk independensi
lembaga dan merupakan pemasukan selain yang bersumber dari Fakultas.
4. Memastikan adanya suatu program kerja dana usaha berkelanjutan lembaga
yang dapat diteruskan pada kepengurusan berikutnya.
Penjelasan: Berkelanjutan yang dimaksud adalah lembaga berikutnya dapat
mempertahankan bisnis atau sistem yang sudah ada.
5. Memastikan tersedianya dana turunan untuk diwariskan kepada kepengurusan
selanjutnya.
Penjelasan: Dana turunan yang dimaksud adalah jumlah dari dana abadi dan
dana modal yang digunakan sebagai dana awal organisasi kepengurusan
selanjutnya. Besarnya ditentukan oleh masing-masing lembaga
mempertimbangkan kebutuhan dan keadaan tiap lembaga. Poin ini tidak
berlaku jika lembaga di-nonaktifkan untuk kepengurusan berikutnya.
6. Membuat LPJ keuangan lembaga secara periodik dalam format yang
ditetapkan oleh MPM FTUI dan memublikasikan kepada pengurus dan warga
lembaga IKM FTUI.
7. Bertanggung jawab atas pembuatan setiap LPJ Keuangan Program Kerja yang
dilaksanakan lembaga dengan format dan waktu pengumpulan yang ditetapkan
oleh MPM FTUI.
C. Relasi
Tujuan: Menjaga adanya hubungan baik antara lembaga dengan pihak-pihak terkait
demi menjaga keberlangsungan hidup lembaga.
Poin Kerja:
1. Mengupayakan suatu kegiatan antara lembaga dengan warga dalam rangka
fokus menjalin silaturahim antara lembaga dengan warga.
2. Mengupayakan suatu kegiatan antara warga dalam rangka fokus menjalin
silaturahim dan meningkatkan interaksi antar warga.
3. Mengupayakan komunikasi intensif dengan pihak-pihak terkait dalam rangka
menjaga hubungan baik.
Penjelasan: Pihak-pihak terkait yang dimaksud adalah pihak-pihak yang dapat
membantu dalam keberlangsungan dan keberlanjutan lembaga.
4. Menyampaikan informasi yang masuk dari beragai sumber kepada warga IKM
FTUI
Penjelasan: Informasi yang diberikan tidak mengandung sara dan kepentingan
partai politik
5. Memfasilitasi komunikasi antara mahasiswa dengan alumni, baik secara
langsung ataupun tidak langsung.
D. Kaderisasi
Tujuan: Mempersiapkan orang-orang yang mampu untuk melanjutkan tongkat
kepengurusan lembaga pada periode berikutnya dalam rangka
mempertahankan keberlangsungan lembaga melalui elemen penggeraknya.
Poin Kerja:
1. Membuat kurikulum kaderisasi untuk semua pengurus lembaga.
Penjelasan: Pembuatan kurikulum kaderisasi mengacu kepada Standar
Pemangku Jabatan (SPJ) dan format yang telah ditetapkan MPM FTUI.
2. Mengadakan pelatihan untuksemua pengurus lembaga.
A. Kesejahteraan
Tujuan: Menjamin seluruh mahasiswa untuk dapat tetap berkuliah denga baik tanpa
adanya hambatan finansial.
Poin Kerja:
1. Melakukan pendataan terhadap tingkat kesejahteraan mahasiswa dalam hal
finansial.
2. Mendukung dan memfasilitasi bantuan terhadap mahasiswa yang bermasalah
secara finansial.
3. Memberikan informasi dan atau membatu mahasiswa dalam memperoleh sumber
dana alternatif (beasiswa, info magang,dll.)
4. Melakukan evaluasi dan advokasi terhadap sistem pembayaran biaya kuliah serta
pelaksanaan baik yang sedang berlangsung ataupun bila ada yang sedang
dirancang.
Penjelasan: Evaluasi yang dimaksud terkait masalah yang muncul atau yang akan
mucul saat sistem tersebut diterapkan dengan kemudian ditindaklanjuti dengan
advokasi.
B. Pendidikan
Tujuan: Menjamin hak-hak mahasiswa dalam hal kebutuhan dasar akademik
perkuliahan terwadahi.
Poin Kerja:
1. Menghimpun informasi yang menunjukkan performa akademis setiap mahasiswa.
2. Melakukan advokasi terhadap mahasiswa yang bermasalah secara akademik.
3. Membantu mahasiswa dalam birokrasi dengan pihak penyelenggara pendidikan
apabila terjadi masalah.
4. Memfasilitasi terbentuknya kegiatan dan keperluan akademis mahasiswa.
5. Melakukan evaluasi dan advokasi terhadap kurikulum pendidikan yang sedang
berlangsung dan bila ada yang sedang dirancang.
Penjelasan: Evaluasi yang dimaksud terkait masalah yang muncul atau yang akan
mucul saat sistem tersebut diterapkan dengan kemudian ditindaklanjuti dengan
advokasi.
C. Fasilitas
Tujuan: Mengupayakan tersedianya fasilitas yang kondusif bagi perkuliahan dan
kegiatan kemahasiswaan.
Poin Kerja:
1. Melakukan evaluasi dan advokasi terkait kondisi fasilitas penunjang perkuliahan
kepada pihak terkait, baik yang sudah terakomodasi maupun belum.
Penjelasan: Fasilitas penunjang perkuliahan yang dimaksud meliputi peralatan
laboratorium, kondisi kelas, ruang diskusi atau fasilitas lain yang mempengaruhi
pembelajaran mahasiswa.
2. Melakukan evaluasi dan advokasi terhadap kebijakan yang mengatur fasilitas
serta penggunaannya baik yang sudah diterapkan ataupun yang sedang dirancang.
RANCANGAN INDUK PEMBINAAN
1
Pembukaan PD/PRT Musyawarah Kerja VIII Alinea Ke-3 :
“Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh satu sikap moral bersama
yang bertujuan untuk membentuk Mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara, maka
dengan ini kami menyatakan terbentuknya Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Indonesia (IKM FTUI).”
GBHI bagian II, Strategi (Poin 1-5, 8 & 9) :
1. Melayani kebutuhan dan meningkatkan pemahaman dalam aspek kerohanian.
2. Melayani kebutuhan dan mengembangkan potensi intelektual yang mengarah
kepada peningkatan proses pendidikan akademis dan non-akademis.
3. Melayani kebutuhan dan mengembangkan potensi dalam penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berbasis kerakyatan.
4. Membangun kepekaan dan meningkatkan potensi dalam aspek politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
5. Mengoptimalkan interaksi antar anggota IKM FTUI, antara anggota IKM
FTUI dengan lembaga kemahasiswaan di IKM FTUI, dan antar lembaga
kemahasiswaan di IKM FTUI.
6. Mempersiapkan anggota IKM FTUI untuk menghadapi dinamika kehidupan
pascakampus2.
7. Mengoptimalkan aspek pembinaan dan kaderisasi di IKM FTUI3.
2
Strategi GBHI Poin 8
3
Strategi GBHI Poin 9
4
Peraturan Dasar BAB III Pasal 10 Poin 4
ditetapkan dan disahkan MPM FTUI dengan keterlibatan semua lembaga IKM
FTUI sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan.
PRT Bab I Keanggotaan Bagian III pembinaan anggota pasal 5 & pasal 6 :
Pasal 5
1. Pembinaan anggota diperuntukkan bagi anggota IKM FTUI.
2. Pembinaan anggota merupakan tanggung jawab seluruh lembaga kemahasiswaan
IKM FTUI dan dikoordinasikan oleh MPM FTUI.
3. Tujuan pembinaan anggota adalah untuk mewujudkan tujuan IKM FTUI.
Pasal 6
Pembinaan anggota bersifat berkesinambungan untuk jangka waktu selama masa
keanggotaannya masih berlaku.
PRT Bab II MPM Bagian III kewajiban MPM FTUI pasal 17 ayat 8 & 25 :
Pasal 17
8. Membuat dan mengesahkan prosedur pembinaan anggota IKM FTUI
25. Mengkoordinasikan, menetapkan dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan
anggota.
B. LATAR BELAKANG
Bahwa berdasarkan Peraturan Dasar Ikatan Keluarga Mahasiwa BAB I Nama,
Definisi, Bentuk, Waktu dan Kedudukan Pasal 2 bahwa IKM FTUI adalah satu-
satunya wadah perjuangan bersama yang menghimpun kelompok mahasiswa FTUI
dalam satu ikatan dan satu sikap moral, dan dalam rangka untuk melaksanakan Tujuan
IKM FTUI pada Alinea ke-3 Pembukan PD/PRT IKM FTUI Musyawarah Kerja VIII,
untuk membentuk mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara, maka
mahasiswa dituntut untuk memiliki jiwa perubahan yang tinggi, pemegang idealisme
yang kokoh, dan memiliki kompetensi yang memadai untuk membuat sebuah
perubahan. Dalam hal ini, mahasiswa memiliki tiga fungsi, yaitu :
agent of change, artinya mahasiswa memiliki fungsi sebagai agen perubahan
yang memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi terhadap masyarakat,
bangsa, dan negara Indonesia, serta berkewajiban untuk mengubah keadaan
menjadi lebih baik.
iron stock, artinya mahasiswa sebagai sumber daya dengan segala kompetensi
yang ia miliki, merupakan generasi penerus yang akan memegang kendali dan
masa depan bangsa ini. Untuk itu, mahasiswa harus dibina dan dikembangkan
kemampuannya agar siap menyongsong masa depan bangsa ini.
moral force, artinya mahasiswa juga memiliki peran moral. Mahasiswa harus
memiliki moral yang baik dan memegang idealisme yang murni serta kokoh
(tidak memiliki kepentingan politik), agar tidak terpengaruh oleh kepentingan
pribadi yang merugikan banyak orang.
D. TUJUAN PEMBINAAN
Mewujudkan Kode Etik IKM FTUI sebagai landasan dari kehidupan
kemahasiswaan (PRT Bab I Keanggotan Bagian III Pembinaan Pasal 5)
Mewujudkan Usaha IKM FTUI, poin 1, 3 dan 4
1. Poin 1 : Menciptakan kehidupan kemahasiswaan yang dinami, madani, dan
berkesinambungan.
2. Poin 3 : Menciptakan suasana kondusif untuk pegembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
3. Poin 4 : Membekali anggota IKM FTUI untuk menghadapi dinamika
kehidupan pasca kampus.
E. GAMBARAN DASAR DAN TAHAPAN PEMBINAAN
Pembinaan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, dilakukan
berdasarkan klasifikasi program kerja yang mengacu pada Rancangan Induk
Pembinaan, yakni program kerja pembinaan dan program kerja penggerak perubahan.
Pembinaan Lanjut
Pembinaan
Awal
Pembekalan
Pembinaan Lanjut
Pasca Kampus
Keterangan Penggerak
Pembekalan
Pembekalan Perubahan
dan
Pembekalan dan Penggerak dan
Penggerak
Perubahan Pembekalan
Perubahan
Pasca Kampus
kaderisasi awal kaderisasi lanjut
Kaderisasi
Proses persiapan Anggota Aktif untuk menjadi konseptor, eksekutor, dan decision
maker baik tingkat departemen maupun tingkat teknik yang berititik tekan pada skill
Manajerial.Kaderisasi akan dirumuskan oleh SC Kaderisasi yang terdiri dari perwakilan
setiap lembaga dan dikoordinasikan oleh MPM FTUI.
Penjelasan:
Konseptor adalah pembuat konsep dalam tahap perencanaan.
Eksekutor adalah pelaku konsep dalam hal teknis.
Decision maker adalah pembuat keputusan dalam ruang lingkup perannya
Fase Pembinaan
Fase 1 (Pembinaan Awal dan Kaderisasi Awal):
Objek Pembinaan: Mahasiswa semester 1
Keterangan:
Fase 1 merupakan proses penanaman nilai-nilai dasar dan proses seleksi menuju
Anggota Aktif atau Anggota Muda
Pada tahap pembinaan awal, proses yang dilakukan adalah menggunakan program
kerja pembinaan yang berupa penanaman dan pembekalan untuk menyiapkan dan
mengembangkan mahasiswa dengan nilai dan kemampuan agar dapat menjalankan
kode etik serta melakukan fungsi mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat.
Proses Kaderisasi hanya berhak diikuti oleh Anggota Aktif
Diberikan pemahaman peran dan fungsi lembaga-lembaga di IKM FTUI agar anggota
IKM FTUI memiliki gambaran jelas dan siap untuk memilih lembaga dan bidang apa
mereka akan berkontribusi
Memahami peran dan fungsi lembaga-lembaga di IKM FTUI agar anggota IKM FTUI
memiliki gambaran jelas dan siap untuk memilih lembaga dan bidang apa mereka
akan berkontribusi (khusus untuk Program Internasional)
Anggota muda dapat mengikuti pembinaan tahap 2 untuk menjadi Anggota Aktif.
ALUR PEMBINAAN
Pembinaan
Awal
Mahasiswa
Baru
ALUR KADERISASI
Mulai
Mahasiswa Baru
Pembinaan Awal
Lulus
PA Anggota Muda
SOP
Anggota Aktif Tahap 2
Ketuhanan
Nasionalisme IPTEK
Nilai
Ke IKM-an Kepedulian
Kepemimpinan Interaksi
Ketuhanan
Definisi : Rasa kepercayaan dan kesadaran seseorang sebagai hamba dari Tuhan
Yang Maha Esa
Fase Tujuan
1, 2, 3, 4 Mahasiswa beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
IPTEK
Definisi : Ketergugahan untuk menggali, mendalami bidang keilmuan sesuai
dengan kompetensi utama dan memanfaatkannya bagi kemaslahatan
bersama
Fase Tujuan
1 Mahasiswa memahami core competence secara umum
Mahasiswa memahami kelebihan dan aplikasi
2, 3 kompetensi utamanya untuk dapat digunakan di
masyarakat
Mahasiswa memahami core competence yang
4
dibutuhkan saat pasca kampus
Ke-IKM-an
Definisi : Rasa keterikatan dengan IKM FTUI dan kesadarannya untuk
menggerakkan serta mengembangkan kebermanfaatan IKM FTUI.
Fase Tujuan
Mahasiswa mengetahui perannya dalam berkontribusi
1 untuk menumbuhkan kebermanfaatan dalam IKM
FTUI.
Mahasiswa memiliki kesadaran akan perannya dalam
2,3,4 mengembangkan dan menumbuhkan kebermanfaatan
untuk IKM FTUI.
Interaksi
Definisi : Kesadaran akan pentingnya menjalin hubungan dengan orang lain,
menyampaikan, menerima dan bertukar wawasan sehingga terdapat
persamaan pemahaman tentang IKM FTUI sebagai wadah perjuangan
bersama yang berandaskan kode etik
Fase Tujuan
Mahasiswa sadar akan pentingnya menjalin interaksi,
sebagai sarana dalam menyampaikan, menerima dan
memiliki pemahaman yang sama terkait IKM FTUI
1,2,3,4
antara anggota IKM FTUI di lingkungan Departemen,
Teknik, alumni dan masyarakat dengan berlandaskan
Kode Etik IKM FTUI.
Nasionalisme
Definisi : Kesadaran diri sebagai bagian dari Indonesia dan semangat untuk
memberikan yang terbaik demi kemajuan bangsanya.
Fase Tujuan
Mahasiswa sadar akan peran dan fungsi mereka dan
juga dirinya adalah bagian dari bangsa Indonesia serta
1, 2, 3, 4
memiliki antusiasme untuk berperan aktif dalam
mewujudkan tujuan bangsa Indonesia
Kepedulian
Definisi : Rasa ingin bergerak yang ditimbulkan dari sensitifitas terhadap hal
yang seharusnya terjadi terkait kepentingan bersama baik IKM FTUI
maupun masyarakat.
Fase Tujuan
1,2,3,4 Mahasiswa memiliki perhatian dan insiatif untuk
bergerak menyelesaikan masalah bersama baik di IKM
FTUI maupun masyarakat.
(POLEKSOSBUDHANKAM)
Kepemimpinan
Definisi : Kesadaran serta motivasi untuk membimbing dirinya ataupun orang
lain, bersama-sama untuk mencapai arah dan perannya di masyarakat.
Fase Tujuan
Mahasiswa sadar dan termotivasi untuk membimbing
1 dirinya menuju arah dan peran yang ingin diambil di
masyarakat
Mahasiswa semangat untuk mengajak dan menggerakan
2, 3, 4
orang lain untuk melaksanakan perannya di masyarakat
2. Skill
Skill merupakan kemampuan atau keahlian tertentu yang diperlukan
mahasiswa dalam mewujudkan atau menunjang nilai untuk mewujudkan tujuan
pembinaan.
Kemampuan
Keagamaan
Kemampuan
Keilmuan
Menyelesaikan
Keteknikan
Masalah
Skill
Manajerial Manajerial
Organisasi Personal
Kemampuan Keagamaan
Definisi : Kemampuan untuk beribadah yang merupakan tindak lanjut bentuk
keimanan dari agama yang diyakini.
Fase Arahan
1,2,3,4 Mahasiswa dibina untuk dapat mengaplikasikan ilmu
agama dan memahami pentingnya pengaplikasian yang
dianut dalam kehidupan sehari-hari
Keilmuan Keteknikan
Manajerial Personal
Definisi : Kemampuan mengatur dan mengolah diri sendiri termasuk di dalamnya
mengolah potensi, mengembangkan karakter dan bersaing secara sehat
untuk mencapai arah dan perannya di masyarakat.
Fase Arahan
Mahasiswa dibina untuk mampu mengatur urusan
akademis dan non akademis serta mengembangkan
1
karakter dan potensi diri agar dapat berdaptasi di dunia
perkuliahan
Mahasiswa dibina untuk mampu mengembangkan
2, 3 karakter dan potensi diri agar dapat bersaing dan
melaksanakan perannya di masyarakat.
Mahasiswa dibina untuk mampu mengembangkan
4 karakter dan potensi diri agar siap menghadapi dunia
pasca kampus.
Manajerial Organisasi
Deifinisi : Kemampuan untuk mengatur dan mengelola orang lain dan/atau
organisasi untuk bisa bergerak bersama mencapai arah dan peran yang
ingin di ambil di masyarakat.
Fase Arahan
Mahasiswa dibina untuk mampu mengatasi masalah,
bekerjasama, menyusun target, mengatur alur kerja dan
1,2,3,4 melakukan evaluasi dalam suatu kelompok atau
organisasi untuk mencapai tujuan bersama dan untuk
memberikan peran di masyarakat.
Keterangan:
Analitis : Dalam bertindak harus dapat menganalisis keadaan, melakukan
pertimbangan dalam menganalisis (metode analisis).
Logis : Dasar berpikir secara logis; kerangka berpikir yang menghasilkan
pemikiran yang dapat diterima oleh akal sehat karena berlandaskan.
Taktis : Dapat mengambil keputusan atau langkah dengan tepat dan cepat.
Sistematis : Memiliki tahapan dalam berpikir yang teratur dan memiliki
target dalam setiap langkahnya.
Kreatif dan Inovatif : Mampu menghasilkan ide-ide baru dan memperbarui
ide-ide yang ada.
Solutif : Membentuk suatu pemikiran yang mengarah kepada suatu solusi.
SUB-LAMPIRAN NO.024/TAP/MPM FTUI/2015:
1. SC Pembinaan Tahap II tiap departemen memiliki rekap nilai Pembinaanawal dari setiap
departemen sampai tiga periode sebelumnya.
2. SC Pembinaan Tahap II tiap departemen mendata anggota muda yang tidak lulus
Pembinaan awal sampai tiga periode sebelumnya, disertai dengan nilai pembinaan awal
yang mereka miliki.
3. SC Pembinaan Tahap II wajib mengategorikan mahasiswa Anggota Muda sampai tiga
periode sebelumnya berdasarkan nilai pembinaan awal yang dinyatakan kurang.
SOP :
1. Semua mahasiswa yang tidak lulus pembinaan awal dan ingin menjadi anggota aktif
wajib mengikuti proker-proker pembinaan tahap II sebagai peserta dan atau panitia di
tingkat departemen dan teknik. (Catatan: Batas minimal jumlah dan jenis proker yang
diikuti ditentukan oleh SC Pembinaan tahap II).
2. Semua proker pembinaan tahap II yang diikuti oleh mahasiswa Anggota Muda,
dilaksanakan sebelum pelantikan Anggota Aktif tahap II (sebelum pembinaan Maba
periode berikutnya dimulai).
3. Dinyatakan lulus jika mengikuti proker-proker eksekutif yang telah ditentukan dengan
batas nilai minimal dan akan dilantik pada pelantikan Anggota Aktif tahap II.
4. SC Pembinaan tahap II tiap departemen wajib menyerahkan rekap nilai akhir pembinaan
tahap II pada pleno MPM sebelum pelantikan Anggota Aktif tahap II.
5. Pembinaan tahap II dilaksanakan mulai awal tahun periode lembaga.