Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

“POSYANDU LANSIA”

DOSEN PEMBIMBING :
ABD. GAFAR, S.Kep, MPH

OLEH
KELOMPOK 6 LOKAL III-A:
1. IRVAN ZULDI PUTRA
2. KHAIRUNISA JASMAN
3. HAFSATUL HUSNA
4. SRI AGUS UTAMI
5. YULI KURNIATI

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


PRODI D-III KEPERWATAN SOLOK
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
ucapkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, yang berjudul
“POSYANDU LANSIA”.
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai
pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini .
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuh nya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi sususnan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu , kami
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan
benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bisa bemanfaat ataupun inspirasi bagi
pembaca.

Solok, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian............................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6

A. Pengertian.......................................................................................................................... 6

B. Tujuan Posyandu Lansia ................................................................................................... 7

C. Sasaran Posyandu Lansia .................................................................................................. 8

D. Jenis Pelayanan Kesehatan Di Posyandu Lansia .............................................................. 8

E. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia ........................................................................... 8

F. Pelayanan Pada Posyandu Lansia .................................................................................... 10

G. Bentuk Kegiatan Pelayanan Posyandu Lansia ............................................................... 11

H. Kendala Pelaksanaan Posyandu Lansia .......................................................................... 12

I. Resiko Yang Mungkin Ada Pada Pelayanan Posyandu ................................................... 13

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 14

A. KESIMPULAN ............................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hasil Sensus penduduk tahun 2010 menunjukan bahwa Indonesia termasuk lima besar
negara dengan jumlah pendududk lanjut usia terbanyak di dunia yakni mencapai 18,1 juta
jiwa pada 2010 atau 9,6 persen dari jumlah penduduk. Dari seluruh provinsi di Indonesia,
ada lima provinsi yang penduduk lansianya sudah lebih dari 7 persen, yaitu daerah istimewa
Yogyakarta (14,04%), Jawa Tengah (11,16%), Jawa Timur (11,14%), Bali (11,02%),
Sulawesi Selatan(9,05%) (BPS,2015).
Meningkatnya jumlah penduduk lansia dapat dilihat berdasarkan hasil prediksi Badan
Statistik Nasional persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total
penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020. Jumlah lanjut Usia Di
Indonesia Penduduk lanjut usia dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan
pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi
20.547.541 pada tahun 2009. Badan kesehatan dunia WHO bahwa penduduk lansia di
Indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta
orang (WHO ,1999).
Peningkatan angka harapan hidup dan bertambah jumlah lanjut usia disatu sisi
merupakan salah satu keberhasilan dalam pembangunan sosial dan ekonomi, namun
keberhasilan tersebut mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab baik pemerintah maupun
masyarakat untuk memberikan perhatian lebih serius, karena dengan bertambahnya usia
kondisi dan keampuan lanjut usia untuk beraktivitas semakin menurun (KomNas
lansia,2010). Posyandu Lansia merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang
kesehatan. Pelayanan kesehatan Lansia yang dimaksudkan adalah penduduk usia 45 tahun ke
atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan baik di
Puskesmas maupun di Posyandu Kelompok Lansia (Hesti Wahono, 2010).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu posyandu lansia ?


2. Apa saja tujuan posyandu lansia ?
3. Siapa saja sasaran posyandu lansia jenis pelayanan kesehatan di posyandu lansia ?
4. Seperti apa mekanisme pelayanan posyandu lansia?
5. Apa saja pelayanan pada posyandu lansia ?
6. Apa saja bentuk kegiatan pelayanan posyandu lansia?
4
7. Apa saja kendala pelaksanaan posyandu lansia resiko yang mungkin ada pada
pelayanan posyandu ?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahuai apa itu posyandu lansia
2. Untuk mengetahuai tujuan posyandu lansia
3. Untuk mengetahuai sasaran posyandu lansia jenis pelayanan kesehatan di posyandu
lansia
4. Untuk mengetahuai mekanisme pelayanan posyandu lansia
5. Untuk mengetahuai elayanan pada posyandu lansia
6. Untuk mengetahuai entuk kegiatan pelayanan posyandu lansia
7. Untuk mengetahuai kendala pelaksanaan posyandu lansia resiko yang mungkin ada
pada pelayanan posyandu

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatau
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupkan pengembangan
dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya
melalui program puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat, dan organisasi sosial dalam penyalenggaraannya. (Sunaryo dkk, 2016: 244).
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada
lanjut usia di masyarakat, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh
masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-
pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan
kesehatan pada upaya promotif dan preventif. Disamping pelayanan kesehatan, posyandu
lansia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, ketrampilan, olah raga dan
seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan lansia dalam rangka meningkatkan kualitas
hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu mereka dapat
beraktifitas dan mengembangkan potensi diri. (Menurut Komnas Lansia dalam Karohmah,
2016:33).
Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.
Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan atau UKBM
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang dibentuk berdasarkan inisiatif dan kebutuhan
masyarakat. (Kholifah, 2016:34)
Posyandu Lansia adalah bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang
dibentuk dan dikelola oleh masyarakat yang melibatkan lintas sektor terkait dan berprinsip
dari oleh dan untuk masyarakat . Upaya kesehatan yang dilaksanakan menitikberatkan kepada
upaya promotif, preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.(Dinas
Kesehatan Kabupaten Kediri, 2015: 3)

6
B. TUJUAN POSYANDU LANSIA
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar adalah: pertama,
meningkatkan jangkauan pelayanan kesehtan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk
pelayanan kesehatan yang sesuia dengan kebutuhan lansia. Kedua, mendekatkan pelyanan
dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan di samping
meningkatkan komunikasi antara masyrakat lanjut usia. (Sunaryo dkk, 2016: 244).
Sedangkan tujuan posyandu menurut Kholifah, 2016 terbagi menjadi tujuan umum
dan tujuan khusus antara lain yaitu :
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia & berdaya
guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya
2) Meningkatkan kemampuan & peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan lansia secara optimal
3) Meningkatkan jangkauan pelayanan kesegatan lansia
4) Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia

Menurut Ismawadi dalam Karohmah tujuan posyandu lansia juga terbagi atas tujuan
umum dan tujuan khusus yang dipaparkan sebagai berikut :
a. Tujuan umum :
1) Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut
dimasyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi
keluarga.
2) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia
lanjut.

b. Tujuan khusus:
1) Meningkatkan kesadaran pada lansia
2) Membina kesehatan dirinya sendiri
3) Meningkatkan mutu kesehatan lansia
4) Meningkatkan pelayanan kesehatan lansia.

7
C. SASARAN POSYANDU LANSIA
Sasaran posyandu lansia meliputi sasaran langsung dan sasaran tidak langsung.
Sasaran langsung adalah pra usia lanjut (45-59), usia lanjut (60-69), dan usia risiko tinggi,
yaitu lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan. Sasaran tidak langsung adalah keluarga di mana usia lanjut berada, masyarakat
tempat lansia berada, organisasi sosial, petugas kesehatan, dan masyarakat luas. (Sunaryo,
dkk, 2016: 244)

D. JENIS PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU LANSIA


a. Pemeriksaan kemandirian dalam melakukan aktifitas sehari-hari
b. Pemeriksaan status mental
c. Pemeriksaan status gizi
d. Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi
e. Pemeriksaan Hb sahli
f. Pemeriksaan gula darah
g. Pemeriksaan protein urine
h. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas, apabila ditemukan kelainan pada pemeriksaan
butir a-g
i. Penyuluhan kesehatan baik di dalammaupun di luar kelompok melalui kunjungan
rumah lansia dengan resiko tinggi terhadap penyakit dan konseling lansia j
j. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas kesehatan dalam rangka kegiatan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) untuk lansia dengan resiko tinggi
terhadap penyakit.
k. Pemberian PMT (pemberian makanan tambahan) l. Kegiatan olah raga untuk lansia.
(Kholifah, 2016: 35)

E. MEKANISME PELAYANAN POSYANDU LANSIA


Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem lima meja yaitu:
a. Meja 1: Pendaftaran
Lansia datangberkunjung ke Posyandu lansia dan mendaftarkan diri lansia, sendiri
atau disertai pendamping dari keluarga atau kerabat, lansia yang sudahterdaftar di
buku register langsung menuju meja selanjutnya yakni meja 2.
b. Meja 2: Pelayanan Kesehatan oleh Kader
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah pada
lansia.
c. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)

8
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan
darah, berat badan, tinggi badan lansia.
d. Meja 4: Penyuluhan kesehatan oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas, Dinas
kesehatan, Kementrian kesehatan, atau Instansi lain yang bekerja sama dengan
Posyandu Lansia.
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan, ataupun materi mengenai tindakan promotif dan preventif terhadap
kesehatan Lansia.
e. Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehaan meliputi
kegiatan: pemeriksaan dan pengobatan ringan untuk preventif, rehabilitatifdan kuratif.
(Kholifah, 2016:35)

Pelaksanaan Posyandu Lansia dibantu oleh kader kesehatan. Kader Lansia adalah
seorang tenaga sukarela dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu
kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin
di posyandu.Kader kesehatan dapat dibentuk sesuai dengan keperluan untuk menggerakkan
partisipasi masyarakat atau sasarannya dalam program pelayanan kesehatan. Tugas kader
kesehatan lansia adalah sebagai berikut :
a. Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu tugas – tugas persiapan oleh
kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik.
1) Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat
peraga, obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lain-lain.
2) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu para lansia
untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa
membantu memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang ke Posyandu
3) Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan
rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta memastikan apakah
petugas sektor bisa hadir pada hari buka Posyandu.
4) Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas diantara
kader Posyandu baik persiapan dan pelaksanaan.
5) Pelaporan Posyandu Lansia ke Puskesmas setiap bulan dan tahun dalam Buku
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK)Usia Lanjut atau catatan kondisi
kesehatan yang lazim digunakan di Puskesmas.

9
b. Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas untuk
melaksanakan pelayanan 5 meja.
1) Menyiapkan alat pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan, screening,
pemeriksaan kesehatan, pengobatan sederhana, pemberian suplemen vitamin,
PMT
2) Menyiapkan sarana untuk olahraga
3) Menyiapkan sarana untuk kegiatan keterampilan bagi lansia :kesenian, bina
usaha
4) Menyiapkan sarana untuk bimbingan pendalaman agama
5) Pengelolaan dana sehat
6) Melakukan pencatatan (pengisian KMS) bersama petugas kesehatan
(Kholifah, 2016: 35-36).

F. PELAYANAN PADA POSYANDU LANSIA


1) Fungsi pelayanan penyembuhan dan pemulihan (kuratif/remedial dan rehabilitative).
Bertujuan untuk meniadakan hambatan-hambatan atau masalah sosial yang ada.
Fungsi penyembuhan (rehabilitatif) terutama untuk menanamkan dan menumbuhkan
fungsionalitas kembali dalam diri orang maupun anggota masyarakat. Fungsi
penyembuhan bersifat represif artinya bersifat menekan agar masalah sosial yang
timbul tidak makin parah dan menjalar.
2) Fungsi pelayanan pencegahan (preventif)
Dalam hal ini meliputi langkah-langkah untuk mencegah agar jangan sampai timbul
masalah sosial yang baru, juga langkah-langkah untuk memelihara fungsionalitas
seseorang maupun masyarakat.
3) Fungsi pelayanan pengembangan (promotif, developmental)
Untuk mengembangkan kemampuan orang maupun masyarakat agar dapat lebih
meningkatkan fungsionalitas mereka sehingga dapat hidup secara produktif.
4) Fungsi pelayanan penunjang (suportif)
Fungsi ini menopang usaha-usaha lain agar dapat lebih berkembang. Meliputi
kegiatan-kegiatan yang dapat memperlancar keberhasilan program-program lainny
seperti bidang kesehatan, kependudukan, dan keluarga berencana, pendidikan,
pertanian, dan sebagainya. (Sumarnonugroho, 1984:28).

10
Berdasarkan UU No. 13 tahun 1998, Pelayanan yang diberikan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial lanjut usia meliputi:
a) Pelayanan keagamaan dan mental spiritual dimaksudkan untuk mempertebal
rasa keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b) Pelayanan kesehatan dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan dan kemampuan lanjut usia, agar kondisi fisik, mental, dan
sosialnya dapat berfungsi secara wajar
c) Pelayanan kesempatan kerja dimaksudkan memberi peluang untuk
mendayagunakan pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan, dan
pengalaman yang dimilikinya
d) Pelayanan pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan
pengetahuan, keahlian, keterampilan, kemampuan. dan pengalaman lanjut
usia potensial sesuai dengan potensi yang dimilikinya
e) Kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana umum
dimaksudkan untuk memberikan aksesibilitas terutama di tempat-tempat
umum yang dapat menghambat mobilitas lanjut usia, dan sebagai perwujudan
rasa hormat dan penghargaan kepada lanjut usia
f) Kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum dimaksudkan untuk
melindungi dan memberikan rasa aman kepada lanjut usia
g) Perlindungan sosial dimaksudkan untuk memberikan pelayanan bagi lanjut
usia tidak potensial agar dapat mewujudkan taraf hidup yang wajar
h) Bantuan sosial.

G. BENTUK KEGIATAN PELAYANAN POSYANDU LANSIA


Pelayanan yang dilakukan di posyandu merupakan pelayanan ujung tombak dalam
penerapan kebijakan pemerintah untuk pencapaian lanjut usia sehat, mandiri dan berdaya
guna. Oleh karena itu arah dari kegiatan posyandu tidak boleh lepas dari konsep active
ageing/menua secara aktif. Active Ageing adalah proses optimalisasi peluang kesehatan,
partisipasi dan keamanan untuk meningkatkan kualitas hidup di masa tua. Jika seseorang
sehat dan aman, maka kesempatan berpartisipasi bertambah besar. (Komnas Lansia, 2010:9)

Kegiatan yang diberikan kepada lansia di posyandu lansia yaitu :


a) Pemeriksaan aktivitas sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti
makan atau minum, berjalan, mandi, berpakaian, dan lain-lain.

11
b) Pemeriksaan status mental.
c) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
d) tinggi badan dan dicatat dalam grafik indeks massa tubuh
e) Pengukuran tekanan darah serta denyut nadi
f) Pemeriksaan hemoglobin, pemeriksaan gula dalam air seni sebagai deteksi
g) awal adanya penyakit diabetes mellitus, dan pemeriksaan protein dalam air
h) seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.
i) Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila diperlukan
j) Penyuluhan, bisa dilakukan di dalam atau di luar kelompok dalam rangka
k) kunjungan rumah dan konseling kesehatan sesuai dengan masalah
l) kesehatan yang dihadapi oleh individu atau kelompok lansia
m) Kunjungan rumah oleh kader serta petugas bagi lansia yang tidak datang
n) dalam rangka perawatan kesehatan masyarakaat. (KomNas Lansia, 2010:11)

H. KENDALA PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA


Terdapat beberapa kendala yang dihadapi lansia dalam mengikuti kegitan posyandu yang
dikemukakan oleh sunaryo dkk 2016 yaitu sebagai berikut:
1) pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu
pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pegalaman dalam
kehidupan sehari-harinya. Dengan menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan
mendaptkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehta dengan segala
keterbatasan atau maslaha kesehtan yang melekat pada mereka. Dengan peneglaman
ini, pengertahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap
dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegitan
posyandu lansia.
2) jarak rumaha dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau
jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa
haruas mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan atau
kekutaatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini
berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia.
3) kurangnya dukungan kelurga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk
datang ke posyandu
dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat tau kesediaan lansia
untuk mengikuti kegitan posyandu lansia. Kelurga bisa menjadi motivator kuat bagi

12
lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke
posyandu, mengingatkan lansia jangan lupa jadwal posyandu, dan berusaha
membantu mengatsi segala permasalahan bersama lansia.
4) sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu
penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas
kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan sikap
yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang
diadakan di posyandu lansia.

I. RESIKO YANG MUNGKIN ADA PADA PELAYANAN POSYANDU


Dalam pelaksanaan kegiatan posyandu lansia mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan monitoring evaluasi selalu memperhatikan berbagai resiko yang
mungkin timbul akibat dari pelaksanaan kegiatan tersebut, adapun berbagai resiko yang
mungkin ada pada pelayanan Posyandu lansia dapat didentifikasi sebagai berikut:
1. Kemungkinan kecelakaan yang di alami oleh lansia,misalnya jatuh oleh karena itu
saat pelaksanaan Posyandu lansia kader di himbau untuk lebih waspada dan memberi
bantuan langsung kepada lansia yang beresiko.
2. Kemungkinan salah minum obat terutama pada lansia yang dengan penyakit kronis
missal HT atau gangguan persendian, sehingga dalam memberikan obat harus
dijelaskan sesuai dengan pemahaman lansia, bila perlu obat di berikan kepada
keluarga terdekat lansia.
3. Kemungkinan kontaminasi bahan berbahaya (cairan darah) saat pemeriksaan
laboratorium sehingga perlu penanganan sesuai dengan SOP.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Meningkatnya jumlah penduduk lansia dapat dilihat berdasarkan hasil prediksi Badan
Statistik Nasional persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total
penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020. Jumlah lanjut Usia Di
Indonesia Penduduk lanjut usia dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan
pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi
20.547.541 pada tahun 2009. Badan kesehatan dunia WHO bahwa penduduk lansia di
Indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta
orang (WHO ,1999).
Peningkatan angka harapan hidup dan bertambah jumlah lanjut usia disatu sisi
merupakan salah satu keberhasilan dalam pembangunan sosial dan ekonomi, namun
keberhasilan tersebut mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab baik pemerintah maupun
masyarakat untuk memberikan perhatian lebih serius, karena dengan bertambahnya usia
kondisi dan keampuan lanjut usia untuk beraktivitas semakin menurun (KomNas
lansia,2010). Posyandu Lansia merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang
kesehatan. Pelayanan kesehatan Lansia yang dimaksudkan adalah penduduk usia 45 tahun ke
atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan baik di
Puskesmas maupun di Posyandu Kelompok Lansia (Hesti Wahono, 2010).

14
DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo, dkk. 2016. Asuhan Keperawatan Gerontik. Semarang: CV andi offset.


Kholifah, Siti Nur. 2016. Modul Bahan Cetak Keperawatan Gerontik. Jakarta: Depkes RI.
Muhammad, Rusmin. dkk. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Posyandu
Lansia. Public Healht Science Journal. 8 (2).
Azizah Nurul Karohmah. 2016. Peran Posyandu Lansia dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Lanjut Usia. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. 2015. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lansia Di UPTD
Puskesmas Kandangan. Kediri: Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.

15

Anda mungkin juga menyukai