Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN MENURUT

NANDA NOC NIC PADA PENYAKIT GAGAL JANTUNG

Makalah ini disususn untuk memenuhi mata kuliah Askep Sistem Kardiovaskuler

Dosen Pengampu : Suko Pranowo M.Kep

Disusun Oleh :

1. Danang Rozali (108115036)


2. Nindya Ayuningtyas (108115042)
3. Ratna (108115044)
4. Edi Karsito (108115045)
5. Endah Ariyani (108115046)
6. Sulis Setyoningsih (108115052)
7. Astuti Dewi Fathimah (108115055)
8. Fani Fajriyati (108115057)
9. Afiq Wahyu Aji S (108115062)
10. Lulus Prasetyo (108115065)

S1 KEPERAWATAN II B

STIKES AL IRSYADAL ISLAMIYYAH CILACAP

2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS GAGAL


JANTUNG

A. KASUS GAGAL JANTUNG


Tuan Bibi, 60 tahun, dirawat di RSU Tanjung Jaya, karena mengalami
Gagal Jantung. Dari pengkajian didapatkan data : klien sesak nafas saat
aktivitas, posisi klien tiduran sambil duduk di TT, terdapat batuk prouktif,
terlihat menggunakan otot bantu nafas. Pada pemeriksaan paru terdengar
bunyi ronchi, nafas dangkal, terdapat secret di tenggorokan. Terdapat
oedema pada kedua ekstremitas, TD 160/110 mmHg, RR 30 x/mnt, suhu
37,5 derajat C, N 84 x/mnt. Semua kegiatan dibantu (mandi, makan
minum, toilet). Hasil pemeriksaan rontgen : terdapat pembesaran jantung.
Therapi dokter : Digitalis, aminophilin, infuse RL 20 tts/mnt.

B. ANALISIS DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 Data Subjektif : Ketidakefektifan - Keletihan otot
- Pasien mengeluh sesak pola nafas. pernafasan
nafas - Posisi tubuh yang
Data Objektif : menghambat
- Terlihat menggunakan ekspansi paru.
otot bantu nafas
- Nafas dangkal
- RR 30x/menit
2 Data Subjektif : Intoleran Ketidakseimbangan
- Pasien mengeluh sesak Aktifitas antara suplai dan
nafas saat beraktifitas kebutuhan
Data Objektif :
- TD 160/110 mmHg
3 Data subjektif : Kelebihan Gangguan
- volume cairan mekanisme
Data Objektif : regulasi.
- Terdapat oedem di kedua
ektermitas
a. Data Subjektif :
1. Pasien mengeluh sesak nafas saat aktivitas
b. Data Objektif :
1. Klien tiduran sambil duduk di TT
2. Terdapat batuk produktif
3. Terlihat menggunakan otot bantu nafas

TTV :

1. Terdapat ronchi
2. Nafas dangkal
3. Terdapat secret di tenggorokan
4. Terdapat oedema pada kedua ekstremitas
5. TD 160/110 mmhg
6. RR 30 x/Imnt
7. N 84 x/mnt

RONTGEN :

1. Pembesaran jantung

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS MASALAH


a. Ketidakefektivan pola nafas berhubungan dengan :
 keletihan otot pernafasan
 posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
b. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplaidan kebutuhan oksigen
c. Kelebihan valume caitran berhubungan dengan gangguan
mekanisme regulasi

D. RENCANA KEPERWATAN :

DIAGNOSIS RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWATAN
a. Ketidakefektivan NOC : STATUS PERNAFASAN NIC : AIRWAY
pola nafas : MANAGEMENT
berhubungan Setelah dilakukan tindakan :
dengan : keperawatan …….jam pasien 1. Airway
 keletihan otot menunjukkan keefektifan jalan suctioning
pernafasan napas dibuktikan dengan 2. Anxiety
 posisi tubuh criteria hasil : reduction
yang Skala IR ER 3. artificial
menghambat Irama 2 5 airway
ekspansi paru pernafasan management
suara 2 5
auskultasai
nafas
penggunaan 2 5
otot bantu
nafas
dispneu saat 2 5
aktivitas
suara nafas 2 5
tambahan
(ronchi)

b. Intoleran NOC : Activity tolerance, self NIC :activity


aktivitas care (ADRS) therapy
berhubungan Setelah dilakukan perawatan
dengan selama 7 x 24 jam, intoleransi 1. Kolaborasi
ketidakseimbang activitas teratasi. dengan tim
an antara suplai Kriteria hasil : kesehatan
dan kebutuhan Skala ER IR lain untuk
oksigen Berpatisipasi 3 5 merencanaka
dalam n,
aktivitas monitoring
fisik tanpa program
disertai aktivitasi
peningkatan klien.
tekanan 2. Bantu klien
darah, nadi, memilih
& RR aktivitas
Mampu 3 5 yang sesuai
melakukan dengan
aktivitas kondisi.
sehari hari
TTV 2 4 3. Bantu klien
Status 3 5 untuk
Sirkulasi melakukan
Status 3 5 aktivitas/latih
Respirasi : an fisik
pertukaran secara
gas dan teratur.
vebtilasi 4. Monitor
yang status
adekuat emosional,
fisik dan
social serta
spiritual
klien
terhadap
latihan/aktivi
tas.
5. Monitor hasil
pemeriksaan
EKG klien
saat istirahat
dan aktivitas
(bila
memungkink
an dengan tes
toleransi
latihan).
6. Kolaborasi
pemberian
obat anti
hipertensi,
obat-obatan
digitalis,
diuretic dan
vasodilator.
7. Bantu untuk
mendapatkan
alat bantuan
seperti kursi
roda.
8. Bantu untuk
mengidentifi
kasi aktivitas
yang disukai
9. Bantu klien
membuat
jadwal
latihan waktu
luang.
10. Bantu pasien
mengembang
kan motivasi
diri dan
penguatan.

c. Kelebihan NOC : Electrolit and acid base NIC :


volume cairan balance. Fluid
berhubungan Setelah dilakukan perawatan management
dengan gangguan selama 7 x 24 jam, intoleransi 1. Monitor
mekanisme activitas teratasi. vital sign
regulasi Kriteria hasil : 2. Kaji lokasi
Skala iR eeeeR dan luas
Terbebas dari 3 5 edema
edema 3. Monitor
Bunyi nafas 3 5 status nutrisi
bersih, tidak ada Fluid Monitoring
dispneu/orthopneu 1. Monitor
Menjelaskan 3 5 tekanan
indikator darah
kelebihan cairan orthostatik
dan
perubahan
irama
jantung

2. Monitor
adanya
distensi
leher,
ronchi,
oedem, dan
penambahan
BB
3. Monitor
tanda dan
gejala
oedema.

E. EVALUASI
NO. TANGGAL DATA
a. 1/12/2016 Subjektif :
1. Pasien mengatakan nafasnya lebih baik dan
lebih nyaman
2. Pasien mengatakan sudah tidak sesak

Objektif :
1. Pasien terlihat lebih segar dan ceria
2. Pasien sudah bisa duduk dan berrjalan
3. batuk berkurang
4. pasien tidak menggunakan otot bantu nafas
5. sekret berkurang
6. TD 120/80 mmHg, RR 20 x /mnt, suhu 37
derajat C, nadi 75 x /mnt

Analisis :

Indikator IR ER
Irama 5 5
pernafasan
suara 5 5
auskultasai
nafas
penggunaan 5 5
otot bantu
nafas
dispneu saat 5 5
aktivitas
suara nafas 5 5
tambahan
(ronchi)
Planning : - Lakukan Pendidikan Kesehatan pada
pasien dan keluarganya sebelum pasien pulang.

b. 1/12/2016 Subjektif :
1. pasien mengatakan nafasnya lebih baik dan
lebih nyaman
2. pasien mengatakan sudah tidak sesak

Objektif :
1. pasien terlihat lebih segar dan ceria
2. pasien sudah bisa melakukan aktivitas
3. pasien tidak menggunakan terapi oksigen

Analisis
Indikator IR ER
Berpatisipasi 5 5
dalam aktivitas
fisik tanpa
disertai
peningkatan
tekanan darah,
nadi, & RR
Mampu 5 5
melakukan
aktivitas sehari
hari
TTV 4 4
Status Sirkulasi 5 5
Status Respirasi 5 5
: pertukaran gas
dan ventilasi
yang adekuat

Planning : - Monitor tanda-tanda vital pada pasien.

c. 1/12/2016 Subjektif :
1. pasien mengatakan nafasnya lebih baik dan
lebih nyaman
2. pasien mengatakan sudah tidak sesak

Objektif :
1. pasien terlihat lebih segar dan ceria
2. oedema skala 2 (normal)

analisis :

Indikator IR ER
Terbebas dari 5 5
edema
Bunyi nafas 5 5
bersih, tidak ada
dispneu/orthopneu
Menjelaskan 5 5
indikator
kelebihan cairan

Planning : - Lakukan pendidikan kesehatan pada


pasien dan keluarganya tentang bagaimana cara
mengatasi kelebihan cairan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gagal jantung adalah ketidakmampuan ventrikel untuk memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Gagal jantung merupakan suatu
masalah kesehatan masyarakat yang banyak dijumpai dan menjadi mortalitas
utama baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang. kejadian
gagal jantung dalam individu yang menderita kematian jantung mendadak
sekitar 64 dan 90%.
Terdapat tiga aspek penting dalam menanggulangi gagal jantung yaitu
pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan pengobatan terhadap
faktor pencetus. Termasuk dalam pengobatan medikamentosa yaitu
mengurangi retensi cairan dan garam, meningkatkan kontraktilitas dan
mengurangi beban jantung. sekaligus pengobatan umum meliputi istirahat,
pengaturan suhu, kelembapan, oksigen, pemberian cairan dan diet.

B. SARAN
Dengan makalah ini diharapkan pembaca khususnya mahasiswa
keperawatan dapat mengerti dan memahami serta menambah wawasan
tentang asuhan keperawatan pada klien gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai