Makalah ini disususn untuk memenuhi mata kuliah Askep Sistem Kardiovaskuler
Disusun Oleh :
S1 KEPERAWATAN II B
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
B. ANALISIS DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 Data Subjektif : Ketidakefektifan - Keletihan otot
- Pasien mengeluh sesak pola nafas. pernafasan
nafas - Posisi tubuh yang
Data Objektif : menghambat
- Terlihat menggunakan ekspansi paru.
otot bantu nafas
- Nafas dangkal
- RR 30x/menit
2 Data Subjektif : Intoleran Ketidakseimbangan
- Pasien mengeluh sesak Aktifitas antara suplai dan
nafas saat beraktifitas kebutuhan
Data Objektif :
- TD 160/110 mmHg
3 Data subjektif : Kelebihan Gangguan
- volume cairan mekanisme
Data Objektif : regulasi.
- Terdapat oedem di kedua
ektermitas
a. Data Subjektif :
1. Pasien mengeluh sesak nafas saat aktivitas
b. Data Objektif :
1. Klien tiduran sambil duduk di TT
2. Terdapat batuk produktif
3. Terlihat menggunakan otot bantu nafas
TTV :
1. Terdapat ronchi
2. Nafas dangkal
3. Terdapat secret di tenggorokan
4. Terdapat oedema pada kedua ekstremitas
5. TD 160/110 mmhg
6. RR 30 x/Imnt
7. N 84 x/mnt
RONTGEN :
1. Pembesaran jantung
D. RENCANA KEPERWATAN :
2. Monitor
adanya
distensi
leher,
ronchi,
oedem, dan
penambahan
BB
3. Monitor
tanda dan
gejala
oedema.
E. EVALUASI
NO. TANGGAL DATA
a. 1/12/2016 Subjektif :
1. Pasien mengatakan nafasnya lebih baik dan
lebih nyaman
2. Pasien mengatakan sudah tidak sesak
Objektif :
1. Pasien terlihat lebih segar dan ceria
2. Pasien sudah bisa duduk dan berrjalan
3. batuk berkurang
4. pasien tidak menggunakan otot bantu nafas
5. sekret berkurang
6. TD 120/80 mmHg, RR 20 x /mnt, suhu 37
derajat C, nadi 75 x /mnt
Analisis :
Indikator IR ER
Irama 5 5
pernafasan
suara 5 5
auskultasai
nafas
penggunaan 5 5
otot bantu
nafas
dispneu saat 5 5
aktivitas
suara nafas 5 5
tambahan
(ronchi)
Planning : - Lakukan Pendidikan Kesehatan pada
pasien dan keluarganya sebelum pasien pulang.
b. 1/12/2016 Subjektif :
1. pasien mengatakan nafasnya lebih baik dan
lebih nyaman
2. pasien mengatakan sudah tidak sesak
Objektif :
1. pasien terlihat lebih segar dan ceria
2. pasien sudah bisa melakukan aktivitas
3. pasien tidak menggunakan terapi oksigen
Analisis
Indikator IR ER
Berpatisipasi 5 5
dalam aktivitas
fisik tanpa
disertai
peningkatan
tekanan darah,
nadi, & RR
Mampu 5 5
melakukan
aktivitas sehari
hari
TTV 4 4
Status Sirkulasi 5 5
Status Respirasi 5 5
: pertukaran gas
dan ventilasi
yang adekuat
c. 1/12/2016 Subjektif :
1. pasien mengatakan nafasnya lebih baik dan
lebih nyaman
2. pasien mengatakan sudah tidak sesak
Objektif :
1. pasien terlihat lebih segar dan ceria
2. oedema skala 2 (normal)
analisis :
Indikator IR ER
Terbebas dari 5 5
edema
Bunyi nafas 5 5
bersih, tidak ada
dispneu/orthopneu
Menjelaskan 5 5
indikator
kelebihan cairan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gagal jantung adalah ketidakmampuan ventrikel untuk memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Gagal jantung merupakan suatu
masalah kesehatan masyarakat yang banyak dijumpai dan menjadi mortalitas
utama baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang. kejadian
gagal jantung dalam individu yang menderita kematian jantung mendadak
sekitar 64 dan 90%.
Terdapat tiga aspek penting dalam menanggulangi gagal jantung yaitu
pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan pengobatan terhadap
faktor pencetus. Termasuk dalam pengobatan medikamentosa yaitu
mengurangi retensi cairan dan garam, meningkatkan kontraktilitas dan
mengurangi beban jantung. sekaligus pengobatan umum meliputi istirahat,
pengaturan suhu, kelembapan, oksigen, pemberian cairan dan diet.
B. SARAN
Dengan makalah ini diharapkan pembaca khususnya mahasiswa
keperawatan dapat mengerti dan memahami serta menambah wawasan
tentang asuhan keperawatan pada klien gagal jantung.