Anda di halaman 1dari 8

FTMD ITB 2019

Modul MS3202 Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Modul Percobaan Saluran Udara Serbaguna (SUS)

1. Latar Belakang dan Pendahuluan


Saluran Udara Serbaguna (SUS) merupakan peralatan pengujian yang dapat
digunakan untuk mengamati fenomena-fenomena yang berkaitan dengan sifat-sifat
termodinamis udara. Fenomena tersebut antara lain perubahan entalpi, perubahan
kelembaban baik relatif maupun mutlak, perubahan temperatur dan pengaruh laju
aliran udara terhadap proses perpindahan kalor serta sifat-sifat tersebut. Karena
perubahan laju aliran massa dapat diukur dengan mengukur kecepatan aliran udara,
maka pada praktikum ini dapat dipelajari pula cara mengukur kecepatan aliran udara.
Disamping itu dengan SUS, fenomena seperti frosting (terbentuknya bunga es) dan
juga fenomena aerodinamis efek lift dan drag juga dapat diamati. Skema peralatan
SUS yang digunakan pada kegiatan praktikum ini diperlihatkan pada Gambar 1.

Kanal ukur Kanal ukur Kanal ukur


Manometer
Pendingin Pemanas
Pelembab

Laju massa udara


Motor

Kipas
Induced
Draft
Distributor
Udara

Tampak Atas

Termometer Tabung Pitot Termometer Termometer


BB dan BK Termometer BB dan BK BB dan BK BB dan BK

Laju massa udara

kondensat

Pembaca
Unit Pemanas
Tekanan

Unit Pendigin
Vaporizer

Tampak Samping

Gambar 1 Sketsa Peralatan Praktikum SUS


Keterangan:
Termometer BB : Termometer Bola Basah
Termometer BK : Temperatur Bola Kering
FTMD ITB 2019
Modul MS3202 Praktikum Fenomena Dasar Mesin

2. Teori Dasar
Praktikum ini merupakan media untuk memahami penerapan dari teori pada
Termodinamika Teknik tentang campuran yang tidak bereaksi dan pengondisian
udara. Pada bab tersebut dipelajari tentang istilah/tema seperti:
 Tekanan parsial uap air
 Kelembaban spesifik dan relatif
 Temperatur pengembunan (Dew-point temperature)
 Temperatur Bola Kering (Dry-bulb temperature)
 Temperatur Bola Basah (Wet-bulb temperature)
 Diagram Psikrometrik
Mahasiswa diharuskan untuk memahami dan mengingat kembali tentang istilah dan
pengertian tersebut sebelum memulai praktikum ini.
Proses pengondisian udara merupakan kegiatan yang sering kita temui di kehidupan
sehari-hari maupun di industri yang memiliki tujuan utama untuk menjaga suatu
ruangan aktivitas/fasilitas industri pada temperatur dan kelembaban tertentu. Empat
(4) proses pengondisian udara yang diketahui adalah:
 Pendinginan (Heating)
 Pemanasan (Cooling)
 Pelembaban (Humidifying)
 Pengeringan (Dehumidifying)
Gambar 2 memberikan gambaran tentang proses pengondisian udara yang diplot pada
Diagram Psikrometrik.
Selain proses termodinamika, pada kegiatan praktikum ini, juga akan dilakukan proses
pengukuran kecepatan aliran fluida menggunakan peralatan manometer dan tabung
pitot.

Gambar 2 Proses pengondisian udara digambarkan dalam Diagram Psikrometrik


FTMD ITB 2019
Modul MS3202 Praktikum Fenomena Dasar Mesin

3. Tujuan Percobaan
Pengujian dengan saluran udara serbaguna ini memiliki tujuan, yaitu:
• Mengamati perubahan sifat-sifat termodinamika udara bila dipanaskan.
• Mengamati perubahan sifat-sifat termodinamika udara bila didinginkan baik
yang disertai dengan pengembunan atau tidak.
• Menunjukkan dan memperkenalkan cara-cara pengukuran kecepatan aliran
udara.
• Menentukan laju masa aliran udara.

4. Cara Kerja Peralatan


Peralatan SUS yang digunakan memiliki skema sebagaimana yang diperlihatkan pada
Gambar 1. Kipas induced-draft dinyalakan, udara akan tertarik oleh kipas dan mengalir
masuk sisi kiri SUS dan keluar melalui sisi keluaran kipas (sisi kanan SUS). Sebelum
memasuki SUS, udara luar akan diukur terlebih dahulu oleh termometer bola basah
(BB) dan termometer bola kering (BK) yang ada di sisi masuk saluran. Di sisi masukan
tersebut, terdapat pipa manometer yang terhubung dengan reservoir raksa yang
berfungsi mengukur kecepatan udara yang masuk saluran. Udara kemudian mengalir
melewati distributor udara yang berfungsi menyeragamkan kecepatan udara yang
masuk ke dalam SUS. Udara kemudian mengalir melalui ruangan yang disekitarnya
disemprotkan kabut (mist) air untuk proses pelembaban. Udara yang sudah
dilembabkan tersebut kemudian diukur temperatur BB dan BK untuk mengetahui
perubahan tingkat keadaannya. Di antara temperatur BB dan BK, terdapat tabung
pitot yang berfungsi mengukur kecepatan pada titik yang diukur. Tabung pitot ini
dapat digeser sesuai dengan posisi/titik yang ingin diukur. Udara kemudian mengalir
melewati ruangan yang di dalamnya terdapat penukar panas (evaporator unit
pendingin) untuk didinginkan. Setelah melewati ruangan ini, temperature BB dan BK
udara diukur kembali untuk diamati perubahan tingkat keadaannya. Udara kemudian
mengalir menuju ruangan yang terdapat pemanas elektrik untuk dipanaskan.
Temperatur BB dan BK udara tersebut kembali diukur untuk diamati perubahan
tingkat keadaannya. Udara kemudian masuk ke dalam kipas dan keluar melalui sisi
keluarannya. Di sisi luar kipas, terdapat plat yang dapat digeser yang berfungsi
mengatur laju massa udara yang masuk/mengalir di sepanjang SUS.

5. Prosedur Pengujian
5.1. Prosedur Umum
Prosedur aktivitas pengujian SUS adalah sebagai berikut.
1. Pasang selang pada pipa manometer pada bagian masuk SUS kemudian set nol
pada pembaca tekanan
2. Atur posisi pelat geser pada sisi keluaran kipas, untuk menentukan laju massa
udara di dalam saluran SUS. Silakan berdiskusi dengan asisten praktikum.
3. Nyalakan kipas induced draft, kemudian amati dan catat pergeseran raksa yang
terjadi pada pembaca tekanan.
4. Lepas selang dari pipa manometer, kemudian sambungkan pada pipa tabung
pitot. Amati dan catat pergeseran raksa yang terjadi pada pembaca tekanan.
FTMD ITB 2019
Modul MS3202 Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Lakukan pengamatan serupa pada titik pengukuran lain dengan cara menggeser
posisi tabung pitot. Silakan berdiskusi dengan asisten praktikum.
5. Catat temperatur BB dan BK dari udara masuk SUS.
6. Atur intensitas pada unit vaporizer. Silakan berdiskusi dengan asisten praktikum.
7. Nyalakan unit pendingin. Amati fenomena terbentuknya fenomena bunga es
(frosting) pada pipa dan peralatan unit pendingin.
8. Atur intensitas pada unit pemanas elektrik. Silakan berdiskusi dengan asisten.
9. Biarkan kondisi tersebut berlangsung selama 5 – 10 menit. Setelah kondisi SUS
dipastikan tunak, lakukan pencatatan terhadap seluruh temperatur BK dan BB
yang terletak setelah daerah vaporizer, unit pendingin, dan unit pemanas.
10. Lakukan aktivitas serupa (langkah 1 – 9) dengan variasi laju massa udara,
intensitas vaporizer, dan intensitas unit pemanas elektrik.

Diantara hal yang perlu diperhatikan adalah:


 Udara harus mengalir di dalam SUS (kipas beroperasi), ketika salah satu atau
seluruh unit vaporizer, unit pendingin, dan unit pemanas dioperasikan.
 Air di dalam botol unit vaporizer harus dipastikan terisi penuh sebelum unit
tersebut dinyalakan.
 Pastikan kassa penutup temperatur bola basah sudah dibasahi sebelum
pengujian dilakukan.
 Jika praktikum telah selesai, unit vaporizer, unit pendingin, dan unit pemanas
dimatikan terlebih dahulu. Kipas dimatikan paling akhir.

5.2. Prosedur Khusus


Pengukuran Kecepatan Udara pada Sisi Masuk SUS
Kecepatan udara pada sisi masuk diukur dengan manometer yang berguna untuk
mengukur beda tekanan statis antara tekanan udara sekitar dengan tekanan udara
pada dinding saluran sisi masuk. Dengan asumsi bahwa persamaan Bernoulli dapat
diterapkan pada pengukuran ini, didapat hubungan:

2. 𝑃𝑠
𝑉𝑒 = √
𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎

di mana
𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = rapat massa udara yang mengalir
𝑃𝑠 = beda tekanan statis antara udara sekitar (ambient) dengan tekanan
pada sisi masuk saluran udara
𝑉𝑒 = kecepatan aliran udara pada sisi masuk

Pengukuran Kecepatan Udara pada SUS


Kecepatan aliran udara pada saluran udara dapat diukur dengan menggunakan
manometer dan tabung pitot. Tabung pitot berguna untuk memperoleh beda tekanan
antara tekanan total (stagnasi) dengan tekanan statis dalam saluran yang diukur.
FTMD ITB 2019
Modul MS3202 Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Dengan asumsi bahwa persamaan Bernoulli dapat diterapkan pada pengukuran ini,
didapat hubungan:

2. 𝑃𝑑
𝑉𝑑 = √
𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎

di mana
𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = rapat massa udara yang mengalir
𝑃𝑠 = beda tekanan statis antara udara sekitar (ambient) dengan tekanan
pada sisi masuk saluran udara
𝑉𝑑 = kecepatan aliran udara pada titik yang diukur

Karena kecepatan yang diukur adalah di titik tempat sensor pengukuran dan distribusi
kecepatan tidak merata, perlu dilakukan beberapa kali pengukuran, misalkan n kali
pengukuran. Semakin banyak pengukuran yang dilakukan hasilnya akan semakin baik.
Dari hasil pengukuran tersebut dicari harga rata-ratanya, Vdm, dengan persamaan
berikut:
∑𝑛𝑖=1 𝑉𝑑,𝑖
𝑉𝑑𝑚 =
𝑛

Faktor Kalibrasi
Harga kecepatan yang diperoleh dengan menggunakan tabung pitot perlu dikoreksi
dengan faktor kalibrasi K, yang didefinisikan sebagai:
𝑉𝑑𝑚
𝐾=
𝑉𝑒
Untuk mendapatkan harga K yang akurat, dalam pengujian ini harus dilakuakn variasi
laju aliran udara dengan mengubah pembukaan katup geser di sisi keluaran SUS.
Dengan demikian terdapat sebanyak n variasi yang dilakuakn untuk harga K tersebut.
Faktor kalibrasi yang digunakan, Km, adalah harga rata-ratanya yang diperoleh dari
persamaan berikut.
∑𝑛𝑖=1 𝐾𝑖
𝐾𝑚 =
𝑛

Kecepatan Udara Setelah Kalibrasi


Kecepatan udara yang telah dikalibrasi dapat ditentukan setelah faktor kalibrasi
diketahui. Besarnya kecepatan adalah:
𝑉 = 𝐾𝑚 . 𝑉𝑑𝑚
di mana
𝑉 = kecepatan udara yang telah dikalibrasi untuk suatu bukaan katup plat
geser tertentu
𝐾𝑚 = faktor kalibrasi
𝑉𝑑𝑚 = kecepatan aliran udara pada saluran udara untuk suatu pembukaan
katup plat geser
FTMD ITB 2019
Modul MS3202 Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Laju Aliran Massa Udara


Laju aliran massa udara dapat ditentukan setelah kecepatan udara yang dikalibrasi
diperoleh dari pengukuran dan perhitungan sebelumnya. Dalam psikometri, udara
dibedakan atas dua pengertian yaitu:
- udara basah (udara yang masih mengandung uap air)
- udara kering (udara yang tidak mengandung uap air)

Laju aliran massa udara yang akan ditentukan adalah laju aliran massa udara kering.
Untuk itu sebelum menentukan laju aliran massa udara terlebih dahulu harus tahu
besar rapat massa udara kering yang melewati SUS tersebut. Pada tekanan rendah,
hubungan sifat udara dapat didekati dengan persamaan gas ideal, sehingga diperoleh:
𝑃𝑠 293
𝜌 = 𝜌𝑜 ∙ ∙
101325 𝑇𝑎
dengan
ρ = massa jenis udara pada kondisi yang bersangkutan
ρo = massa jenis udara pada kondisi standard (1 atm, 20 0C) = 1,22 kg/m3
Ps = tekanan statis udara kering (N/m2)
Ta = temperatur mutlak udara kering

Besarnya laju aliran massa udara dapat dievaluasi dengan persamaan berikut:
𝑚̇ = 𝜌𝐴𝑣
di mana
𝜌 = massa jenis udara (kg/m3)
𝐴 = luas penampang saluran (m2). Luas penampang perangkat
pengujian adalah 300 x 150 mm2.

Proses Pemanasan dan Pendinginan


Pada pengujian ini akan dipelajari tentang proses pemanasan dan pendinginan.
Selama proses pemanasan dan pendinginan, kalor yang diterima dan diberikan akan
sama dengan:
𝑄 = 𝑚̇ ∙ (ℎ𝑖 − ℎ𝑜 )
Dengan hi dan ho merupakan entalpi udara kering pada saat masuk dan keluar. Nilai
Q akan berharga positif jika udara menerima kalor dan sebaliknya berharga negatif
jika udara memberikan kalor.
Nilai entalpi masing-masing tingkat keadaan dapat dievaluasi melalui diagram
psikrometrik sebagaimana yang diperlihatkan Gambar 3 berikut ini.
FTMD ITB 2019
Modul MS3202 Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Gambar 3 Proses pemanas dan pendingin pada diagram psikrometrik


di mana
1-2 : Proses pendinginan dan terjadi pengurangan kelembaban
2-3 : Proses pemanasan
1-2a : Proses pendinginan dan belum terjadi kondensasi
2a-2b : Proses pedinginan pada saat terjadi kondensasi
2b-2 : Proses pencampuran antara udara yang telah mengalami kondensasi dan
udara yang tidak didinginkan.

6. Pengolahan dan Penghitungan


Sesuai dengan tujuan pengujian ini, dalam pengolahan data hasil pengujian dilakukan
berbagai perhitungan sehingga akhirnya dapat dilihat suatu fenomena ataupun
karakteristik lainnya.
- Hitung harga Km rata-rata.
- Hitunglah laju aliran massa alir udara di dalam SUS.
- Lakukan perhitungan neraca energi pada pendingin langsung. Tentukan nilai Q
yang dilepaskan oleh udara di dalam SUS.
- Lakukan perhitungan neraca energi pada pemanas ulang. Tentukan nilai Q yang
diserap oleh udara di dalam SUS.
- Sketsa diagram psikrometrik setiap tingkat keadaan dari setiap eksperimen yang
Anda lakukan
FTMD ITB 2019
Modul MS3202 Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Semua perhitungan dan pengolahan data disajikan dalam bentuk laporan. Laporan
disusun sesuai dengan aturan penulisan ilmiah.
7. Referensi
 Panduan Praktikum Fenomena Dasar Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan
Dirgantara ITB, 2008.
 Y. A. Cengel, M. A. Boles, Thermodynamics: An Engineering Approach 8th
edition., McGraw Hill, 2015
 M. J. Moran, H. N. Shapiro, D. D. Boettner, M. B. Bailey, Fundamentals of
Engineering Thermodynamics 8th edition, Wiley, 2014.

Anda mungkin juga menyukai