FDM 2019 Modul SUS PDF
FDM 2019 Modul SUS PDF
Kipas
Induced
Draft
Distributor
Udara
Tampak Atas
kondensat
Pembaca
Unit Pemanas
Tekanan
Unit Pendigin
Vaporizer
Tampak Samping
2. Teori Dasar
Praktikum ini merupakan media untuk memahami penerapan dari teori pada
Termodinamika Teknik tentang campuran yang tidak bereaksi dan pengondisian
udara. Pada bab tersebut dipelajari tentang istilah/tema seperti:
Tekanan parsial uap air
Kelembaban spesifik dan relatif
Temperatur pengembunan (Dew-point temperature)
Temperatur Bola Kering (Dry-bulb temperature)
Temperatur Bola Basah (Wet-bulb temperature)
Diagram Psikrometrik
Mahasiswa diharuskan untuk memahami dan mengingat kembali tentang istilah dan
pengertian tersebut sebelum memulai praktikum ini.
Proses pengondisian udara merupakan kegiatan yang sering kita temui di kehidupan
sehari-hari maupun di industri yang memiliki tujuan utama untuk menjaga suatu
ruangan aktivitas/fasilitas industri pada temperatur dan kelembaban tertentu. Empat
(4) proses pengondisian udara yang diketahui adalah:
Pendinginan (Heating)
Pemanasan (Cooling)
Pelembaban (Humidifying)
Pengeringan (Dehumidifying)
Gambar 2 memberikan gambaran tentang proses pengondisian udara yang diplot pada
Diagram Psikrometrik.
Selain proses termodinamika, pada kegiatan praktikum ini, juga akan dilakukan proses
pengukuran kecepatan aliran fluida menggunakan peralatan manometer dan tabung
pitot.
3. Tujuan Percobaan
Pengujian dengan saluran udara serbaguna ini memiliki tujuan, yaitu:
• Mengamati perubahan sifat-sifat termodinamika udara bila dipanaskan.
• Mengamati perubahan sifat-sifat termodinamika udara bila didinginkan baik
yang disertai dengan pengembunan atau tidak.
• Menunjukkan dan memperkenalkan cara-cara pengukuran kecepatan aliran
udara.
• Menentukan laju masa aliran udara.
5. Prosedur Pengujian
5.1. Prosedur Umum
Prosedur aktivitas pengujian SUS adalah sebagai berikut.
1. Pasang selang pada pipa manometer pada bagian masuk SUS kemudian set nol
pada pembaca tekanan
2. Atur posisi pelat geser pada sisi keluaran kipas, untuk menentukan laju massa
udara di dalam saluran SUS. Silakan berdiskusi dengan asisten praktikum.
3. Nyalakan kipas induced draft, kemudian amati dan catat pergeseran raksa yang
terjadi pada pembaca tekanan.
4. Lepas selang dari pipa manometer, kemudian sambungkan pada pipa tabung
pitot. Amati dan catat pergeseran raksa yang terjadi pada pembaca tekanan.
FTMD ITB 2019
Modul MS3202 Praktikum Fenomena Dasar Mesin
Lakukan pengamatan serupa pada titik pengukuran lain dengan cara menggeser
posisi tabung pitot. Silakan berdiskusi dengan asisten praktikum.
5. Catat temperatur BB dan BK dari udara masuk SUS.
6. Atur intensitas pada unit vaporizer. Silakan berdiskusi dengan asisten praktikum.
7. Nyalakan unit pendingin. Amati fenomena terbentuknya fenomena bunga es
(frosting) pada pipa dan peralatan unit pendingin.
8. Atur intensitas pada unit pemanas elektrik. Silakan berdiskusi dengan asisten.
9. Biarkan kondisi tersebut berlangsung selama 5 – 10 menit. Setelah kondisi SUS
dipastikan tunak, lakukan pencatatan terhadap seluruh temperatur BK dan BB
yang terletak setelah daerah vaporizer, unit pendingin, dan unit pemanas.
10. Lakukan aktivitas serupa (langkah 1 – 9) dengan variasi laju massa udara,
intensitas vaporizer, dan intensitas unit pemanas elektrik.
2. 𝑃𝑠
𝑉𝑒 = √
𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
di mana
𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = rapat massa udara yang mengalir
𝑃𝑠 = beda tekanan statis antara udara sekitar (ambient) dengan tekanan
pada sisi masuk saluran udara
𝑉𝑒 = kecepatan aliran udara pada sisi masuk
Dengan asumsi bahwa persamaan Bernoulli dapat diterapkan pada pengukuran ini,
didapat hubungan:
2. 𝑃𝑑
𝑉𝑑 = √
𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
di mana
𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = rapat massa udara yang mengalir
𝑃𝑠 = beda tekanan statis antara udara sekitar (ambient) dengan tekanan
pada sisi masuk saluran udara
𝑉𝑑 = kecepatan aliran udara pada titik yang diukur
Karena kecepatan yang diukur adalah di titik tempat sensor pengukuran dan distribusi
kecepatan tidak merata, perlu dilakukan beberapa kali pengukuran, misalkan n kali
pengukuran. Semakin banyak pengukuran yang dilakukan hasilnya akan semakin baik.
Dari hasil pengukuran tersebut dicari harga rata-ratanya, Vdm, dengan persamaan
berikut:
∑𝑛𝑖=1 𝑉𝑑,𝑖
𝑉𝑑𝑚 =
𝑛
Faktor Kalibrasi
Harga kecepatan yang diperoleh dengan menggunakan tabung pitot perlu dikoreksi
dengan faktor kalibrasi K, yang didefinisikan sebagai:
𝑉𝑑𝑚
𝐾=
𝑉𝑒
Untuk mendapatkan harga K yang akurat, dalam pengujian ini harus dilakuakn variasi
laju aliran udara dengan mengubah pembukaan katup geser di sisi keluaran SUS.
Dengan demikian terdapat sebanyak n variasi yang dilakuakn untuk harga K tersebut.
Faktor kalibrasi yang digunakan, Km, adalah harga rata-ratanya yang diperoleh dari
persamaan berikut.
∑𝑛𝑖=1 𝐾𝑖
𝐾𝑚 =
𝑛
Laju aliran massa udara yang akan ditentukan adalah laju aliran massa udara kering.
Untuk itu sebelum menentukan laju aliran massa udara terlebih dahulu harus tahu
besar rapat massa udara kering yang melewati SUS tersebut. Pada tekanan rendah,
hubungan sifat udara dapat didekati dengan persamaan gas ideal, sehingga diperoleh:
𝑃𝑠 293
𝜌 = 𝜌𝑜 ∙ ∙
101325 𝑇𝑎
dengan
ρ = massa jenis udara pada kondisi yang bersangkutan
ρo = massa jenis udara pada kondisi standard (1 atm, 20 0C) = 1,22 kg/m3
Ps = tekanan statis udara kering (N/m2)
Ta = temperatur mutlak udara kering
Besarnya laju aliran massa udara dapat dievaluasi dengan persamaan berikut:
𝑚̇ = 𝜌𝐴𝑣
di mana
𝜌 = massa jenis udara (kg/m3)
𝐴 = luas penampang saluran (m2). Luas penampang perangkat
pengujian adalah 300 x 150 mm2.
Semua perhitungan dan pengolahan data disajikan dalam bentuk laporan. Laporan
disusun sesuai dengan aturan penulisan ilmiah.
7. Referensi
Panduan Praktikum Fenomena Dasar Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan
Dirgantara ITB, 2008.
Y. A. Cengel, M. A. Boles, Thermodynamics: An Engineering Approach 8th
edition., McGraw Hill, 2015
M. J. Moran, H. N. Shapiro, D. D. Boettner, M. B. Bailey, Fundamentals of
Engineering Thermodynamics 8th edition, Wiley, 2014.