Laporan Supervisi
Laporan Supervisi
Laporan Supervisi
PENDAHULUAN
l. Latar Belakang
pembelajaran yang dilaksanakan oleh tim supervisor baik oleh kepala sekolah
dan yang keempat pengawasan. Hal itu ditegaskan oleh PP 19/2005, pasal 19, ayat
ruangan belajar dan pemberian tugas terstruktur dan tugas mandiri kepada peserta
didik, Peristiwa di kelas meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, clan kegiatan
akhir. Penilaian proses den basil belajar di tingkat satuan pendidikan dilakukan
oleh pendidik dan satuan pendidikan. Wujud nyata penilaian itu adalah ulangan
harian. ulangan tengah semester, ulangan semester, dan ulangan kenaikan kelas.
dengan penanggung jawab yang jelas. Perencanaan merupakan dasar utama dari
dan pendidik. Silabus mats pelajaran dan silabus muatan Iokal disusun oleb guru
bersama timnya yang diketuai oleh kepala satuan pendidikan. Jika silabus belum
berkelompok. Jika RPP yang bermasalah berarti yang beratanggung jawab adalah
pendidik. Silabus tanggung jawab kepala satuan pendidikan dan RPP tanggung
jawab pendidik,
perencanaan yang disusun oleh satuan pend.idikan dan pendidik. Kegiatan ini
berangkat dari keberadaan silabus dan RPP. Pelaksanaannya akan terlihat nyata
di ruang kelas, dalarn bentuk interaksi dengan peserta didik, dan dalarn suasana
19 Tahun 2005, pasal 19, ayat (I) tentang Standar Nasional Pendidikan seperti
untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa.
kTeativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, clan perkembangan fisik
dilakukan oleh pendidik., satuan pendidikan, dan pemerintah. Pada tataran satuan
pendidikan hal itu dilakukan oleh pendidik clan satuan pendidikan. Penegasan itu
(I) sepeti berikut ini. " Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri alas: (a) penilaian hasil be/ajar oleh pendidilc; (b) penilaian
hasil be/ajar oleh satuan pendidikan; dan (c) penilaian hasil be/ajar oleh
Pemerintah. "Lebih lanjut rincian dari pasal 63 ayat (I) ini diuraikan secara rinci
Standar Penilaian.
perlu diawasi. Hal itulah yang keempat, yakni pengawasan proses pembelajaran.
Bahan sajian sederhana ini berbicara tentang pengawasan proses pembelajaran.
Pembahasan akan dilakukan dengan sistematika berpikir seperti berikut ini. (1)
sistematika berpikir itu, diharapkan baban ini dapat dijadikan sebagai landasan
metode, dan teknik pembelajaran sesuai dengan bahan ajar yang akan
teknik bertanya dan sebagainya sampai pada kegiatan akhir atau evaluasi.
bidang pendidikan.
d. Sebagai bahan introspeksi pada diri pribadi seorang guru, bahwa tugas
profesional scbagai pendidik itu sangat pelik dan kompleks sehingga akan
pengetahuan.
BABII
RUANG LINGKUP SUPERVISI KELAS
lingkup itu adalah pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut.
Hal itu tertuang di dalam Peraturan Menteri Penclidikan Nasional Nomor 2212016
1. Pemantauan
pendidikan.
2. Supervisi
pendidikan.
3. Evaluasi
4. Pelaporan
5. Tindak Lanjut
standar.
memenuhi standar.
'
c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/pe nataran lebih
lanjut.
hierarkis dari lima kegiatan itu. Kegiatan diawali dengan pematauan. Hal yang
dipantau adalah perencanaan, pelaksanaan, clan penilaian proses pembelajaran.
Basil pemantauan itu tampil dalam wujud data berupa kondisi ril, kenyataan yang
sebenarnya, dan fakta autentik.. Hasil pematauan itu bisa berupa catatan, rekeman,
teknik. Tentu saja cara dan teknik itu memerlukan instrument pemantauan.
dan fakta tentang kondisi ril dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses
pembelajaran.
Kalau data menyatakan belum memenuhi standar, upaya yang dilakukan adalah
dalam supervisi. Jadi, supervisi hanya dapat dilkukan jika ada data dan informasi
adalah kegiatan yang berurusan dengan perbaikan dan peningkatan proses dan
basil belajar serta pengelolaan sekolah (satuan pendidikan). Inti dari kegiatan
supervisi adalah perbaikan dan peningkatan. Data yang diperoleh dari kegiatan
supervisi yang dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah
adalah kegiatan untuk memperbaiki dan atau meningkkatkan. Hal yang diperbaiki
pelatihan, clan konsultasi. Pemilihan cara ini tentu sangat ditentukan oleh keadaan
clan kebutuhan pendidik. Bisa jadi seorang pendidik hanya memerlukan contoh
memerlukan diskusi, konsultasi, dan pelatihan. Selain itu, kiat kepala satuan
berpengaruh terhadap pemilihan cara yang tepat. Hal yang esensial dalam
sekolah mengawasi sepuluh sekolah misalnya, bisa jadi akan terdapat variasi dari
perencana