Lembar Tugas Mandiri
Lembar Tugas Mandiri
QBD-3 Kimia
Nama : Rifdha Haifa Salsabila
NIM : 8881190005
1. Jelaskan apa yang disebut larutan, konsentrasi larutan (jenis dan meode pengukurannya),
serta jelaskan bagaimana pengaruh gradien konsentrasi terhadap sel!
2. Berikan contoh bagaimana peran larutan asam, basa dan larutan buffer di dalam sel dan
tubuh manusia!
3. Jelaskan secara singkat fungsi lipid di dalam sel tubuh manusia!
1. Larutan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih. Larutan terdiri
dari zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Umumnya jumlah zat pelarut lebih
banyak dibandingkan dengan zat terlarut, akan tetapi ini tidak mutlak. Bisa saja jumlah
zat terlarut lebih banyak tergantung pada kebutuhannya.
Jenis-Jenis Larutan
A. Larutan Ideal dan Non-Ideal
Dalam suatu sistem, atom-atom, ion-ion, dan molekul-molekul saling
mempengaruhi satu sama lain sehingga perilaku zatnya sukar diramalkan secara tepat.
Sukarnya meramalkan perilaku zat menimbulkan cara atau model teoritis yang dapat
menjelaskan perilaku zat yang dinamakan hukum ideal. Oleh karena itu, muncul
istilah larutan ideal untuk menjelaskan keadaan sistem dari larutan nyata.
Molekul Gas ideal dipandang sebagai molekul-molekul bebas yang tidak
beranteraksi satu sama lain. Dalam larutan cair pendekatan keidealan berbeda dengan
gas ideal. Dalam larutan idealpartiekl pelarut dan partikel terlarut berada dalam
kontak sattu sama lain dan dikatan ideal apabila gaya antaraksi antara semua partikel
terlarut dan pelarut setara.
Dalam larutan non-ideal, gaya antar-atom, ion atau molekul harus
dipertimbangkan dalam perhitungan karena ion-ion berlawanan muatan akan
mrngadakan baku Tarik satu sama lain yang akan menyebabkan ion-ion tersebut
saling berdekatan dan larutan menjadi lebih pekat.
Contoh larutan ideal dan non-ideal:
a. polar sedangkan C6H6 cenderung bersifat nonpolar sehingga campuran dari
keduanya dapat dikatan sebagai larutan non-ideal. Pada campuran C6H6 dan
CH3OH terdapat perbedaan gaya antaraksi akibat perbedaan polaritas
komponen masing-masing. CH3OH cenderung bersifat
b. Pada campuran CH4 dan CH3CH3, kedua komponen cenderung bersifat
nonpolar sehingga campuran keduanya dapat dikatakan mendekati sifat
larutan ideal.
B. Larutan Biner dan Contohnya
Proses Pelarutan
A. Pelarutan Cair-cair
Dalam membahas pelarutan zat cair dalam zat cair lainnya, banyak
Ilmuwan kimia mengemukakan istilah “like dissolved like” sebagai prinsip umum
untuk menyatakan pelarutan. Istilah ini mempunyai makna bahwa zat-zat cair
yang mempunyai struktur dan serupa akan saling melarutkan satu sama lain dalam
segala perbandingan, karena molekul-molekul zat cair yang dicampurkan
mempunyai gaya tarik antarmolekul sama atau hampir sama dalam jenis maupun
kekuatan ikatannya. Perbedaan kepolaran antara zat terlarut dan pelarut juga tidak
mempengaruhi proses pelarutan selama perbedaannya tidak terlalu besar.
Meskipun begitu, sering dijumpai zat-zat nonpolar mempunyai kelarutan sangat
kecil di dalam air. Contohnya adalah minyak bumi yang merupakan campuran
hidrokarbon tidak larut dalam air.
Kebanyakan zat yang larut di dalam air adalah zat organik yang
mengandung oksigen dan memiliki massa molekul rendah, contohnya metanol
dan etanol. Keadaan molekuler dari senyawa-senyawa tersebut terikat
antarsesamanya melalui ikatan hidrogen, akibatnya metanol dan etanol mudah
larut dalam air. Dengan bertambahnya atom karbon pada molekul alkohol,
kelarutan alkohol dalam air berkurang. Kecenderungan ini terjadi juga pada
berbagai jenis senyawa organik. Adanya kecenderungan berkurangnya kelarutan
senyawa karbon dalam air dengan bertambahnya panjang rantai karbon,
disebabkan oleh makin panjang rantai atom karbon makin banyak ikatan hidrogen
dalam air yang harus dipecahkan pada waktu molekul-molekul itu melarut dalam
air.
B. Pelarutan Padat-Cair
Zat padat umumnya mempunyai kelarutan terbatas dalam pelarut cair. Hal
ini disebabkan karena gaya tarik antarmolekuler dalam zat padat lebih besar
daripada gaya tarik antarmolekuler dalam zat cair untuk suhu yang sama. Keadaan
ini didukung oleh fakta bahwa zat padat dengan titik leleh lebih rendah akan
memiliki kelarutan lebih besar dibandingkan dengan zat padat yang memiliki titik
leleh lebih tinggi untuk struktur molekuler yang serupa. Zat padat non-polar atau
sedikit polar memiliki kelarutan tinggi dalam zat cair yang memiliki kepolaran
rendah, tetapi kelarutannya rendah dalam pelarut polar.
C. Pelarutan Gas-Cair
Terdapat dua prinsip utama berkaitan dengan kelarutan gas dalam cairan.
Pertama, makin tinggi titik cair suatu gas, gaya tarik antarmolekul makin
mendekati sifat cairan. Dengan demikian, gas dengan titik cair lebih tinggi
memiliki kelarutan lebih besar. Kedua, pelarut yang paling baik untuk suatu gas
adalah pelarut yang mempunyai gaya tarik antarmolekul mirip dengan yang
dimiliki oleh gas.
𝑛𝑖
𝑋𝑖 = 𝑛
b. Molaritas
Apabila Anda simak dan perhatikan referensi buku-buku kimia tertentu maka
dapat Anda lihat bahwa kemolaran merupakan bagian yang lebih khusus dari
konsentrasi. Konsentrasi komponen i dalam larutan, Ci didefinisikan sebagai:
𝑛𝑖
𝐶𝑖 =
𝑉
2. Peran Larutan Asam, Basa, dan Buffer dalam Sel dan Tubuh.
pH darah di dalam tubuh makhluk hidup selalu berkisar 7,4. Hal ini karena semua
caitan tubuh merupakan larutan penyangga yang menjaga agar pH darah selalu konstan
saat proses metabolisme berlangsung. Larutan penyangga yang terdapat di dalam plasma
darah manusia dan hewan dapat dibuktikan. Jika ke dalam 1 L darah normal (pH = 7,4)
dimasukkan 0,01 mol HCI, pH-nya berubah menjadi 7,2 (terjadi penurunan 0,2). Padahal,
jika 0,01 mol HCI dimasukkan ke dalam 1 L larutan yang isotonik dengan darah, seperti
larutan NaCI, pH larutan berubah dari 7,0 menjadi 2. Oleh karenanya, berbagai obat yang
dimasukkan ke dalam tubuh seperti cairan obat suntik, cairan infus, dan obat tetes mata
dibuat’mendekati pH cairan tubuh. Larutan penyangga yang berperan di dalam tubuh
manusia di antaranya penyangga hemoglobin, penyangga karbonat, dan penyangga fosfat.
A. Penyangga Hemoglobin
Hemoglobin atau Hb merupakan zat warna darah atau pigmen darah. Hemoglobin
dapat menjaga pH darah tetap terkontrol. Prosesnya dimulai saat oksigen masuk
ke dalam tubuh. Oksigen yang dibutuhkan masuk ke dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus. Sebagian besar oksigen tersebut akan diikat oleh
hemoglobin dan diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Adanya oksigen yang
mengoksidasi darah mengakibatkan warna darah menjadi merah terang.
Sementara itu, darah yang belum teroksidasi oksigen akan berwarna merah gelap.
Reaksi oksidasi darah sebagai berikut.
Pada proses metabolisme, tubuh akan menghasilkan C02. C02 ini akan bergabung
dengan H2O membentuk H2CO3 (asam karbonat) dalam darah. Terbentuknya
H2CO3 mengakibatkan meningkatnya konsentrasi ion H+ sehingga pH berubah
menjadi sekitar 4,5. Sementara itu, hemoglobin yang telah melepaskan oksigen
akan berubah menjadi basa. Oleh karena itu, hemoglobin akan mampu mengikat
kelebihan H+ dari H2CO3 dan membentuk asam hemoglobin. Dengan demikian,
pH di dalam darah tetap konstan.
3. Lipid
Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdiri
dari karbon dan hydrogen, terdapat di alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi
larut dalam pelarut non-polar. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua
sumber yaitu makanan adan hasil produksi organ hati. Lemak bias disimpan di dalam sel-
sel lemak sebagai cadangan makanan.
Lipid berfungsi sebagai bahan bakar metabolic utnuk memberikan energi kepada
sel-sel tubuh, komponen structural membrane sel, komponen insulator untuk mengurangu
penurunan panas tubuh, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan,
meredan dampak benturan pada organ tubuh, komponen pembentuk hormon (endokrin)
dan vitamin yang larut dalam lemak.
Daftar Pustaka
Larutan 1 Modul 1. [Internet] 2008. [dikunjungi 2019 Agustus 31] tersedia dari:
http://repository.ut.ac.id/4650/2/PEKI4310-M1.pdf
Modul Lipid. [internet] 2018. [dikunjungi 2019 agustus 31] tersedia dari:
https://diploma.chemistry.uii.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/4.-Lipid.pdf
Bab II Tinjauan Pustaka. [internet] 2017. [dikunjungi 2019 september 1] tersedia dari:
http://repository.unimus.ac.id/412/3/BAB%20II.pdf
Fungsi Larutan Penyangga Dalam Tubuh Dan Kehidupan Sehari-hari. [Internet] 2016.
[dikunjungi 2019 september 1] tersedia dari: https://www.pelajaran.co.id/2016/06/fungsi-larutan-
penyangga-dalam-tubuh.html