Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tian Tomayahu

NIM : 432416009

Mekanisme Arbsorpsi dalam Usus Halus


Semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar
elektrolit, vitamin dan air dalam keadaan normal diserap oleh usus halus. Mekanisme
keluar masuknya ion-ion dan molekul antar sel melalui membrane protein dengan cara
transport aktif maupun transport pasif. Begitu pula pada mekanisme absorbsi sari
makanan dari usus halus dan selanjutnya diedarkan menuju seluruh tubuh. Jenis
transport molekul yang terjadi pada bidang ini bermacam macam, tergantung dari jenis
dan besarnya molekul yang akan melewati membrane sel. Proses penyerapan (absorbsi)
dari zat-zat makanan meliputi difusi, osmosis, dan transpor aktif.

1. Arbsorpsi Karbohidrat
Karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa.
Disakaridase yang ada di brush border menguraikan disakarida ini menjadi
monosakarida yang dapat diserap yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa dan
galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder sedangkan fruktosa diserap melalui
difusi terfasilitasi.

1
Nama : Tian Tomayahu
NIM : 432416009

Sel epitel yang membatasi usus halus mengandung empat enzim yaitu laktase,
sukrase, maltase, dan isomaltase, yang masing-masing mampu memecahkan disakarida
laktosa, sukrosa, maltosa, dan isomaltosa menjadi unsur-unsur monosakaridanya.
Enzim-enzim ini terletak pada brush border (sel yang membatasi lumen usus halus).
Disakarida dicerna menjadi monosakarida pada waktu berhubungan dengan brush
border tersebut. Monosakarida glukosa, galaktosa dan fruktosa kemudian diabsorpsi
melalui sel-sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena
porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau mukosa sel cukup tinggi,
absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Bila konsentrasi turun, absorpsi
dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari
ATP dan ion natrium.
Di hati, fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa karena tubuh hanya
bisa memanfaatkan energi dari karbohidrat dalam bentuk glukosa. Dari hati ini, glukosa
akan dikirim ke seluruh jaringan tubuh menurut kebutuhan. Sebagian glukosa disimpan
di otot dan di hati sebagai cadangan yang disebut glikogen. Kapasitas pembentukan
glikogen ini terbatas, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di
dalam jaringan adiposa.

2
Nama : Tian Tomayahu
NIM : 432416009

Laktosa dipecahkan menjadi satu molekul galaktosa dan satu molekul glukosa.
Sukrosa dipecahkan menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul glukosa. Maltosa
dan isomaltosa masing-masing pecah menjadi dua molekul glukosa. Jadi, hasil akhir
pencernaan karbohidrat yang diabsorpsi ke dalam darah semua berupa monosakarida.
2. Protein
Protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida, asam amino
diserap menembus sel usus halus melalui transpor aktif sekunder, peptida masuk
melalui bantuan pembawa lain dan diuraikan menjadi konstituen asam aminonya oleh
aminopeptidase di brush border atau oleh peptidase intrasel, dan masuk ke jaringan
kapiler yang ada di dalam vilus.

Asam amino keluar dari sel epitel melalui difusi ke dalam aliran darah. Asam
amino mengikuti aliran yang sama dengan yang ditempuh monosakarida. Dalam waktu
yang bersamaan, dipeptida dan tripeptida dibawa oleh sel epitel melalui transport aktif.
Dipeptida dan tripeptida dihidrolisis menjadi asam amino di dalam sel dan melewati

3
Nama : Tian Tomayahu
NIM : 432416009

kapiler yang ada di dalam villi. Dari kapiler, asam amino diangkut ke dalam darah
menuju ke hati melalui sistem peredaran darah porta.

3. Lemak/Lipid
Lemak diabsorpsi dalam bentuk monogliserida dan asam lemak bebas, keduanya
akan larut dalam gugus pusat lipid dari misel empedu, dan zat-zat ini dapat larut dalam
kimus. Dalam bentuk ini, monogliserida dan asam lemak bebas ditranspor ke
permukaan mikrovili brush border sel usus dan kemudian menembus ke dalam ceruk
diantara mikrovili yang bergerak. Dari sini keduanya segera berdifusi keluar misel dan
masuk ke bagian dalam sel epitel. Proses ini meninggalkan misel empedu tetap di dalam
kimus, yang selanjutnya akan melakukan fungsinya berkali-kali membantu absorpsi
monogliserida dan asam lemak.

4
Nama : Tian Tomayahu
NIM : 432416009

Pada hakekatnya, semua pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus. Langkah
pertama pencernaan lemak adalah proses emulsifikasi lemak, yaitu memecahkan butir-
butir lemak menjadi ukuran-ukuran kecil sehingga enzim-enzim pencernaan yang larut
dalam air dapat bekerja pada permukaan butiran. Proses ini dicapai dengan pengaruh
empedu yang disekresikan oleh hati yang tidak mengandung enzim pencernaan. Pada
waktu lemak memasuki usus halus, hormon kolesistokinin memberi isyarat kepada
kantung empedu untuk mengeluarkan cairan mepedu.Cairan empedu berperan sebagai
bahan emulsi.Cairan empedu terdapat sebagai asam empedu dan garam empedu. Tetapi
empedu mengandung sejumlah besar garam-garam empedu terutama dalam bentuk
garam natrium terionisasi yang sangat penting dalam proses emulsifikasi lemak.

Pencernaan selanjutnya yang terjadi di dalam usus halus yaitu lemak yang sudah
teremulsi dihidrolisis oleh enzim lipase pankreas dalam getah pankreas dan lipase usus.
Hasil akhir pencernaan lemak antara lain asam lemak dan gliserol (40-50%),
monogliserida (40-50%), dan digliserida atau trigliserida (10-20%).

Anda mungkin juga menyukai