Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Ns. Dara Puspita Sari, S.Kep
NIP: 199407232019022007
DISETUJUI OLEH:
COACH MENTOR
i
LEMBAR PENGESAHAN
COACH Penguji
ii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih indah dan pantas terucap selain Alhamdulillah
hanya milik Allah swt karena hanya dengan rahmat, karunia dan petunjuk-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan rangkaian rancangan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk Rancangan
aktualisasi yang berjudul “Mengoptimalkan Pemberian Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Anak Dengan Metode Fun Game”. Shalawat
dan salam tercurah kepada junjungan Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan
para pengikut sunnahnya hingga hari kiamat.
Penulisan rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu tugas
Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V. Dalam rancangan ini terdapat
berbagai kegiatan yang telah penulis susun dengan menerapkan nilai-nilai
dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi atau biasa disingkat “ANEKA”.
Penulisan rancangan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kepala Badan Pelatihan Kesehatan Provinsi Lampung yang telah
memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti prajabatan di
Badan Pelatihan Provinsi Lampung.
2. Bapak Aris Supriyanto, SOS., MM selaku Coach yang telah meluangkan
banyak waktu dan kesempatan untuk memberikan bimbingan, arahan dan
masukan sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Ns. Devi Ashari, S. Kep selaku Kepala Seksi Pelayanan
Keperawatan RSUD Pringsewu sekaligus Mentor yang telah banyak
iii
membantu memberikan arahan, saran dan kemudahan selama penulis
malaksanakan aktualiasi di tempat tugas.
4. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan bimbingan
sehingga proses prajabatan dan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini
berjalan lancar.
5. Segenap panitia dan pengasuh yang telah membimbing dan melatih kami
selama menjadi peserta diklat prajabatan.
6. Rekan-rekan diklat prajabatan golongan III angkatan V yang telah banyak
mengukir kisah serta kenangan dalam rangkaian metamorfosa menjadi
Aparatur Sipil Negara (ASN). Saling berbagi banyak informasi dan
pengalaman sehingga aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini dapat berjalan
lancar.
Akhirnya secara khusus penulis haturkan sembah dan sujud kepada
Ayahanda Alm. Suryadi dan ibu Sri Eliana tersayang yang telah merawat dan
membesarkan penulis, berkat do’a dan dorongan moral maupun materil
memberikan motivasi terbesar dalam menyelesaikan laporan ini. Serta kepada
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang
telah memberi sumbangsih penulis mengucapkan banyak terima kasih. Tiada
daya dan upaya melainkan atas kehendak-Nya, semoga segala bantuan yang
diberikan memperoleh pahala disisi-Nya.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini masih memerlukan banyak
perbaikan, olehnya itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan
kekhilafan selama proses Latihan Dasar, dan penulisan rancangan ini seraya
mengharapkan sumbangan pemikiran berupa saran dan kritik konstruktif untuk
perbaikan selanjutnya.
iv
Semoga rancangan ini dapat memberikan gambaran hasil pemahaman
penulis terhadap materi-materi yang telah diberikan selama prajabatan dalam
rangka aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN). Serta
penerapannya kelak pasca prajabatan. Amin ya Robbal Alamin
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.…………………………………………………… ii
3. Tupoksi ……………………………………………………………… 8
vi
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ……………………………………….. 21
A. Kesimpulan...... ………………………………………………………... 41
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau dengan
berbagai suku bangsa yang bernaung dalam bentuk Negara kesatuan Republik
Indonesia. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang
melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil. Untuk dapat mengelola sumber daya alam yang
melimpah diharapkan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai
suatu sistem birokrasi dengan SDM nya yang berkualitas, yaitu PNS Profesional
yang saat ini dikenal dengan istilah ASN (Aparatur Sipil Negara).
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pembinaan terhadap ASN sangat
diperlukan dalam rangka menciptakan ASN yang mempunyai SDM yang
berkualitas.
Pendidikan dan pelatihan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas dan dan profesionalisme PNS. Peraturan lembaga
administrasi negara republik indonesia nomor 12 tahun 2018 tentang pelatihan
dasar calon pegawai negeri sipil yang profesional seperti tersebut di atas adalah
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat (7) Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, perlu
menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
1
Selain itu pendidikan dan pelatihan prajabatan merupakan pembekalan
komprehensif agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara, sesuai
dengan peraturan kepala LAN –RI nomer 38 tahun 2014 tentang pedoman
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS golongan III, yang
menggunakan pola baru, peserta diklat mengikuti proses pembelajaran yang
mencakup nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika public, Komitmen mutu, Anti korupsi). Latihan dasar ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN yang
nantinya akan diaktualisasikan di tempat tugas, sehingga nilai-nilai dasar profesi
ASN tersebut terpatri kuat dalam diri ASN.
Pada masa sekarang masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,
termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan
dengan peningkatan pengetahuan dan tekhnologi, kebutuhan dan tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik
pelayanan yang bersifat preventif, promotif, maupun kuratif Hal ini menunjukkan
bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat,
terlihat dari kunjungan pasien ke RSUD Pringsewu. Maka dari itu perlu
pelayanan kesehatan yang tepat, cepat, dan akurat dengan berdasarkan nilai-
nilai ANEKA perlu dilaksanakan dengan baik.
Ruang anak RSUD Pringsewu merupakan salah satu ruang rawat inap
yang khusus untuk merawat pasien anak-anak. Selama proses perawatan, anak
dan orangtua dapat mengalami kejadian yang menurut beberapa penelitian
ditunjukan dengan pengalaman traumatic dan penuh dengan stress. Perasaan
yang sering muncul yaitu cemas, marah, sedih, takut, dan rasa bersalah
(Wulandari & Erawati, 2016). Dalam pemberian Asuhan Keperawatan masih
kurang optimal dan menyebabkan anak mengalami hospitalisasi dikarenakan
kurang optimalnya pemberian asuhan keperawatan. Oleh karena itu penulis
membuat rancangan aktualisasi yang berjudul “Mengoptimalkan Pemberian
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anak Dengan Metode Fun Game”.
2
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III diharapkan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di unit tempat bertugas,
yaitu RSUD Pringsewu.
b. Tujuan Khusus
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III diharapkan mampu
mengaktualisasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai
dasar, yaitu:
1) Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya.
2) Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam
pelaksanaan.
3) Kemampuan menjunjung tinggi standar etika public dalam
pelaksanaan tugas jabatan.
4) Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatan.
5) Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansi.
2. Manfaat
a. Peserta
1) Mampu menerangkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritas terhadap tugas dan jabatan.
2) Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga dapat bekerja
atas dasar semangat nilai-nilai Pancasila
3) Mampu menjunjung tinggi etika public dalam pelaksanaan tugas
dalam kehidupan sehari-hari
3
4) Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga
mewujudkan pelayanan yang prima di lingkungan kerja
5) Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi didalam pelaksanaan
tugas di kehidupan sehari-hari
6) Mengaktualisasikan pelayanan public yang berkualitas sesuai
jabatannya kepada masyarakat/stakeholder yang dilayani.
b. Organisasi
1) Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari nilai-
nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen
mutu, dan anti korupsi)
2) Terwujudnya manajemen ASN yang baik yang dilakukan oleh
organisasi sehingga tersedia sumber daya aparatur sipil negara
yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
D. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
4
RSUD Pringsewu mulai berkembang dengan pesat mulai tahun 1990
setelah adanya penempatan dokter spesialis yaitu 4 (empat) bidang
spesialis dasar (Kebidanan, Bedah Umum, Kesehatan Anak, dan Penyakit
Dalam).
5
b. Misi RSUD Pringsewu:
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan berkualitas.
2) Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia dan berakhlak
mulia.
3) Mengembangkan sistem keuangan, informasi dan pemasaran
Rumah Sakit Umum Daerah.
c. Tujuan RSUD Pringsewu:
Tujuan Strategis RSUD Pringsewu:
1) Tercapai nya pelayanan prima untuk kepuasan pelanggan.
2) Tersedia nya sumber daya manusia yang berkompoten dan
berkomitmen tinggi.
3) Kemandirian sistem keuangan informasi dan meejemen serta
promosi kesehatan rumah sakit.
d. Nilai-Nilai Organisasi
RSUD Pringsewu mempunyai nilai-nilai organisasi yaitu CERIA (Cepat,
Efisien, Ramah, Inovatif, Aman)
6
3. STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
dr. Teddy, Sp. PD
NIP. 19710902 200212 1
006
INSTALASI
7 Ruang/Poli/IGD/Unit
4. Tupoksi
8
3) Mengikuti pre dan post confrence
4) Menerima pasien baru sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku
5) Mempersiapkan dan memelihara
kebersihan ruang rawat dan
lingkungan
6) Memelihara peralatan perawatan dan
medis agar selalu dalam keadaan siap
pakai
7) Melaksanakan asuhan keparawatan
sesuai rincian kewenangan klinis yang
dimiliki
8) Menciptakan hubungan kerjasama
yang baik dengan pasien dan keluarga
9) Melaksanakan tugas pagi, sore,
malam dan hari libur secara bergilir
sesuai jadwal dinas
10) Menciptakan dan memeihara suasana
kerja yang baik antar psien dan
keluarga sehingga tercipta
ketenangan
11) Mengikuti pertemuan berkala yang di
adakan oleh kepala ruangan/ kepala
bidang keperawatan
12) Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan bidang keperawatan
antara lain dengan pertemuan ilmiah
dan penataran
13) Melaksanakan system pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan yang
9
tepat benar, sehingga tercipta system
informasi rumah sakit yang dapat di
percaya
14) Memegang teguh rahasia jabatan
15) Mengisi loog book
10
E. Deskripsi Isu
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU No. 5 Tahpengun 2014,
tentang tugas ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan
sebagai perekat dan pemersatu bangsa, seorang ASN yang memiliki nilai-nilai
dasar, sesuai dengan standar kompetensi jabatannya. Oleh sebab itu, dalam
rancangan aktualisasi ini, penulis mengangkat beberapa isu antara lain
1. Kurang optimalnya pemberian asuhan keperawatan pada pasien anak
Masih belum optimalnya peran perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan pada pasien anak yang menyebabkan anak mengalami
hospitalisasi. Untuk itu diperlukan pengoptimalan asuhan keperawatan pada
anak untuk mengurangi hospitalisasi
2. Komunikasi terapeutik perawat kepada pasien dan keluarga pasien
masih kurang efektif
Komunikasi yang terjalin antara perawat dan klien maupun keluarga sudah
berjalan cukup baik namun peningkatan tetap di perlukan
3. Komunikasi perawat dengan tenakes lain dalam tatalaksana asuhan
keperawatan masih kurang efektif
Komunikasi perawat dengan tenakes lain yang sudah terjalin sejauh ini
sudah cukup baik namun masih perlu peningkatan agar tercapainya
kesembuhan pasien yang optimal
4. Kurang optimalnya penggunaan alat pelindung diri (APD) pada
petugas kesehatan
Dalam melakukan tindakan medis petugas kesehatan sering tidak
menggunakan alat pelindung diri (APD)
11
F. Analisis Isu
Berdasarkan deskripsi isu di atas, maka perlu dipilih isu prioritas yang
akan diselesaikan dalam pelaksanaan aktualisasi. Kepner dan Tragoe (1981)
menyatakan pentingnya suatu masalah dibandingkan masalah lainnya dapat
dilihat dari tiga aspek berikut:
1. Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhnya sekarang ini
terhadap produktivitas, orang, dan / atau sumber dana dan daya?
2. Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia?
3. Bagaimana perkiraan yang terbaik mengenai kemungkinan berkembangnya
masalah?
Pada penggunaan Matrix USG, untuk menentukan suatu masalah yang
prioritas, terdapat tiga factor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga factor tersebut
adalah urgency, seriousness, dan growth.
Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan maka semakin tinggi urgency masalah tersebut.
Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi
organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselematan jiwa
manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah
tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah tersebut.
Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya.
Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya semakin prioritas untuk diatasi
masalah tersebut.
Penilaian terhadap matrix USG sangat ditentukan oleh subyektivitas
pendapat ahli, sehingga untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam
menentukan masalah prioritas maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-
masing unsur USG tersebut. Umumnya menggunakan skor dengan skala
tertentu. Misalnya menggunakan skor skala 1-5, disebut skala Likert. Semakin
12
tinggi tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka
semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut.
SKOR
NO IDENTIFIKASI ISU TOTAL RK
U S G
1 Kurang optimalnya pemberian 5 4 4 13 1
asuhan keperawatan pada
pasien anak
2 Komunikasi terapeutik perawat 4 3 3 10 3
kepada pasien dan keluarga
pasien masih kurang efektif
3 Komunikasi perawat dengan 4 3 4 11 2
tenakes lain dalam tatalaksana
asuhan keperawatan masih
kurang efektif
4 Kurang optimalnya penggunaan 4 4 3 11 4
alat pelindung diri (APD) pada
petugas kesehatan
Tabel 1
Kriteria Penetapan skala Likert yaitu:
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 : Sangat Mendesak 5: Akibat yang ditimbulkan 5: Sangat berkembang
4: Mendesak sangat serius 4: Berkembang
3: Cukup mendesak 4: Akibat yang ditimbulkan 3: Cukup berkembang
2: Kurang mendesak serius 2: Kurang berkembang
1: Tidak mendesak 3: Akibat yang ditimbulkan 1: Tidak berkembang
cukup serius
2: Akibat yang ditimbulkan
kurang serius
1: Akibat yang ditimbulkan
tidak serius
Hasil analisis teknik USG tersebut menunjukkan bahwa skor isu yang
terbesar adalah isu nomor satu. Maka kesimpulan yang diperoleh mengarah
pada isu kurang optimalnya pemberian asuhan keperawatan pada pasien anak.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dirumuskan gagasan pemecahan isu yaitu:
“Mengoptimalkan pemberian asuhan keperawatan pada pasien anak”.
13
G. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih
Isu yang terpilih yaitu kurang optimalnya pemberian asuhan keperawatan
pada pasien anak. Hasil tersebut berdasarkan pertimbangan nilai skor USG
tertinggi. Analisis terhadap skor-skor tersebut adalah:
Pertama, factor urgency. Masalah yang paling cepat harus ditangani
adalah Mengoptimalkan pemberian asuhan keperawatan pada pasien anak.
Nilai masalah tersebut paling tinggi karena memiliki tingkat kepentingan sangat
tinggi diantara isu yang lain, yaitu memperoleh skor tertinggi 5. Isu tersebut akan
berdampak positif jika segera diatasi dengan mengoptimalkan pemberian
asuhan keperawatan pada pasien anak.
Kedua, factor seriousness. Berdasarkan factor seriousness maka isu
yang memiliki skor tertinggi adalah isu kurang optimalnya pemberian asuhan
keperawatan pada pasien anak. Isu tersebut memperoleh skor 4 yang memiliki
makna bahwa jika isu tersebut tidak diatasi maka akan berdampak serius.
Ketiga, factor growth. Skor tertinggi pada factor growth adalah isu kurang
optimalnya pemberian asuhan keperawatan pada pasien anak. Skor yang
diperoleh adalah 4, yaitu berkembang. Artinya isu ini akan berkembang jika tidak
segera diatasi.
14
BAB II
PROSES PEMAHAMAN NILAI-NILAI ASN
A. Nilai-Nilai ASN
Sesuai latar belakang pada bab pendahuluan bahwa ASN harus mampu
mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS berikut penjelasan dari nilai-
nilai tersebut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisist atau eksplisit bahwa
keputusan atau tindakan seorang akan di evaluasi oleh pihak lain dan hasil
evaluasinya dapat berupa reward atau punishment. Akuntabilitas yang
dlakukan oleh PNS tersebut mengalami permasalahan dalam transpransi dan
akses informasi, penyalahgunaan wewenang, penggunaan sumberdaya milik
negara dan konflikkepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani
warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
(Lembaga Administrasi Negara, 2015).
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang
tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani masyarakat secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
Terdapat beberapa aspek akuntabilitas, yaitu
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah
yang bertanggung jawab, adil dan inovativ
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuen
15
Akuntabilitas adalah kewajiban menunjukan tanggung jawab dan
menghasilkan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan layanan
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bukan
sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
ASN yang memiliki nasionalisme yang kuat memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara, serta mampu
menerapkan nilai-nilai Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan
kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya sesuai bidangnya
masing-masing (Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme pancasila diantaranya
adil dan tidak diskriminasi, profesional dan berintegritas, menjunjung tinggi
keadilan, disiplin. Untuk mewujudkan ASN dengan semangat nasionalisme
tinggi, beberapa indikator yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan adalah
sebagai berikut :
a. Memiliki pemahaman tentang keragaman bangsa dilihat aspek sejarah,
budaya, dan tingkat kemajuan sosial ekonomi dan implikasinya terhadap
manajemen kebijakan dan pelayanan public
b. Mengenali nilai- nilai perjuangan kemerdekaan, keteladanan dari para
pendiri bangsa, dan menjadikannya sebagai sumber motivasi dan inspirasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan
c. Menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong dan
kebersamaan sebagai modal sosial dan kultural penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan.
16
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik
untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan
antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan
didalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001).
17
4. Komitmen Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (costumer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
dan bahkan melampaui harapan. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mencapai hasil kerja. Mutu juga dapat digunakan sebagai
alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang
dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing.
Dalam meningkatkan mutu terdapat 4 komponen yang harus dipenuhi, yaitu,
efektifitas, efisiensi, kreatifitas dan inovasi.
a. Efektifitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang
dikerjakannya. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performance
untuk mencapai target sesuai rencana baik dari aspek mutu, kuantitas,
ketepatan waktu, dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan (customers)
b. Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasional. Efisiensi dapat diukur dari ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme
yang keluar alur (penghematan biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan)
c. Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba
menemukan hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru
terhadap suatu masalah. Kreativitas pada umumnya berkaitan dengan
kemampuan dan keuletan untuk berupaya menemukan ide-ide ataupun
hal-hal baru. Tuntutan globalisasi yang tengah melanda dunia di berbagai
sektor pelayanan publik menjadikan masyarakat semakin kritis untuk
mendapatkan pelayanan terbaik dari pemerintah. Oleh karena itu setiap
pelayanan harus diupayakan selalu dapat dicari pemecahan
18
permasalahan yang ada untuk dapat dicarikan solusi yang dapat segera
dikerjakan secara kreatif.
d. Inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan
menawarkan jasa atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik atau lebih
murah dibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya. Sebuah inovasi
dapat berupa produk atau jasa yang baru, teknologi proses produksi yang
baru, sistem struktur dan administrasi baru atau rencana baru bagi anggota
administrasi (Richard L. Daft, 2010).
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan yang lebih luas yang tidak hanya berdampak buruk dalam kurun
waktu yang pendek, namun juga secara jangka panjang (Lembaga
Administrasi Negara, 2015).
Adapun nilai-nilai anti korupsi yang diidentifikasi oleh KPK yaitu jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras sederhana, berani dan adil.
19
Agar prilaku anti korupsi dapat diwujudkan, maka terdapat beberapa indikator
keberhasilan, yaitu :
a. Mampu mengidentifikasi sikap dan perilaku yang mengarah dan atau
termasuk prilaku korupsi.
b. Mampu menjelaskan cara-cara menghindari prilaku korupsi.
c. Mampu menjelaskan risiko dari tindakan korupsi bagi dirinya, keluarga, dan
masyarakat secara keseluruhan.
20
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. PROFIL LEMBAGA
22
d. Pembina tata kelola ruah sakit dan tata kelola
klinis serta pertanggung jawabkan
sebagaimana dimaksud pada ayat-ayat (3),di
laksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan.
e. Rumah sakit sebagai unit organisasi sebagai
mana di aksud pada ayat (1) bersifat
fungsional dan unit layanan yang bekrja secara
propesional
f. Rumah sakit mempunyai tgas pokok
menyelengarakan pelayanan kesehatan
dengan upaya penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, pencegahan pelayanan
rujukan,dan menyelenggarakan pendidikan
dan laithan,penelitian dan pengembangan
serta pengabdian masyarakat.
g. Untuk meleyenggarakan tugas pokok sebagai
mana yang di maksud pada ayat (3) rumah
sakit memunyi fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang
pelayanan kesahatan ;
2) Pelayanan penunjang dalam
menyelenggarakan pemerintahan daerah
di bidang pelayanan kesehatan.
3) Penyusunan rencana danprogram,
monitoring ,evaluasi serta pelaporan di
bidang pelayanan kesehatan.
4) Pelayanan medis.
5) Pelayanan penunjang medis dan non
medis.
6) Pelayanan keperawatan.
7) Pelayanan perujukan.
8) Pelaksanaan dan pendidikan pelataihan.
9) Pelaksanaan penelitian dan
pengembangan serta pengabdian
masyarakat.
10) Pengelolahan keuagan dan akuntasi.
11) Pengelolaan urusan kepegawaian ,hukum,
hubungan masyarakat, organisasi dan
tatalaksana, serta rumah tangga,
perlengkapan dan umum.
F Tugas Unit/Atasan Untuk melaksanakan rincian tugas Sub Bagian
Langsung/Mentor Kepegawaian mempunyai fungsi :
23
a. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
b. Pengelolaan Ketatausahaan Kepegawaian
c. Pembinaan dan Pengembangan SDM
d. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di lingkup Sub Bagian
Kepegawaian RSUD Pringsewu
Untuk melaksanakan fungsi, Sebagai Kepala Sub
Bag Kepegawaian mempunyai rincian sebagai
berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan dan rencana
anggaran bagian kepegawaian
b. Mendistribusikan tugas dan memberikan
petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
c. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan
d. Memantau kegiatan bawahan dalam rangka
tugas
e. Menyelenggarakan absensi untuk mengetahui
tingkat kedisiplinan pegawai
f. Membuat surat teguran atau peringatan
kepada pegawai yang tidak disiplin
g. Membuat daftar penilaian pelaksanaan kerja
setian tahun untuk mengetahui kinerja
pegawai
h. Mengusulkan surat cuti pegawai, karpeg,
karsu, taspen, di lingkungan RSUD Pringsewu
i. Mengusulkan prajabatan bagi calon pegawai
negeri sipil
j. Mengusulkan ujian dinas bagi pegawai yang
telah memenuhi syarat
k. Mengusulkan dan megirimkan kepegawaian
untuk melaksanakan atau mengikuti
pendidikan dan pelatihan
l. Membuat surat keputusan mutasi pegawai dari
satu unit ke unit lain
m. Mengusulkan SK kenaikan gaji berkala
n. Mengusulkan kenaikan pangkat bagi pegawai
yang sudah memenuhi syarat pengangkatan
o. Membuat rencana kebutuhan pegawai dan
mempertimbangkan standar yang di butuhkan
bedasarkan jumlah, pendidikan serta
persyaratan lainya agar pemenuhan tenaga
kesehatan dapt terencana dengan baik
p. Mendistribusikan tenaga kesehatan yang
tersedia dengan memperhatiakan rencana
24
kebutuhan dan jumlah tenaga yang sudah ada
pada suatu unit kerja agar menempatkan
tenaga tersebut agar sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan
G Rincian Tugas dan Tugas Pokok dan Fungsi:
Fungsi dan atau Tugas Fungsi pokok :
Tambahan, dan atau
Kegiatan Inisiatif Sendiri Melaksanakan asuhan keperawatan pada
dengan Persetujuan pasien dan keluarga.
Atasan a. melaksanakan serah terima kepada
petugas pengganti secara lisan maupun
secara tertulis,ada saat pergantian dinas
sesuai waktu yang berlaku.
b. mengikuti fre dan fre post comprerence.
c. menerima pasien baru sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
d. Mempersiapkan dan memelihara
kebersihan ruang rawat dan lingkungan
nya.
e. Memelihara peralatan dan perawatan medis
agar selalu dalam keadaan siap pakai.
f. Melaksanakan Asuhan keperawatan sesuai
rincian kewenangan klinis yang di miliki.
g. Menciptakan hubungan kerja sama yang
baik (Therapaeutic Relation Shift) dengan
pasien dan keluraga nya.
h. Melaksnakan tugas pagi, sore ,malam ,dan
hari libur sesui jadwal dinas.
i. Menciptakan dan memelihara suasana
kerja yang baik antar pasien dan keluaraga
sehingga tercipta ketenangan.
j. Mengikuti pertemuan berkala yang di
adakan oleh kepala ruangan/kepala bidang
keperawatan.
k. Meningkatakan pengetahuan dan
keterampilan di bidang keperawatan
anatara lain: mealui pertemuan ilmiah dan
penataran.
l. Melaksanakan sistem pencatatan dan
pencatatan Asuhan keperawatan yang tepat
dan benar sehingga tercipta system
informasi rumah sakit yang dapat di percaya
(akurat).
m. Memegang teguh rahasia jabatan
25
Tugas Tambahan:
Melakukan tugas lain selain Tupoksi sesuai
perintah atasan
Inisiatif Sendiri dengan Persetujuan Atasan:
Melengkapi pengisian Rekam Medis
URAIAN TUGAS
NO PERMASALAHAN SOLUSI
(sesuai point 1G)
1 Kurang optimalnya Optimalisasi peningkatan pre
Mengikuti pre dan
pelaksanaan pre dan dan post conference
post conference
post conference
2 Mengukur tanda- Ketidakakuratan data Memaksimalkan
tanda vital pada yang di dapatkan pengumpulan data pasien
pasien secara akurat dan
didokumentasikan
26
C. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI SESUAI NILAI-NILAI DASAR PNS
27
Nasionalisme
Menghargai perbedaan
Dalam pelaksanaan kegiatan pengukuran TTV
saling menghargai dan tidak membedakan
agama, ras, suku
Etika publik
Ramah, sopan dan santun
Melaksanakan kegiatan dengan menggunakan
kalimat santun dan mudah dimengerti pasien
Komitmen Mutu
Inovatif
Pengukuran TTV menggunakan Metode
pengalihan perhatian merupakan inovasi dalam
kegiatan yang bertujuan agar pasien tidak takut
dan tetap tenang
Anti Korupsi
Disiplin
Melaksanakan jegiatan sesuai dengan disiplin
waktu yang telah ditetapkan dengan tidak
menunda.
3 Akuntabilitas
Menyiapkan terapi bermain
untuk pasien anak Kejelasan
Saya akan membuat materi fun game yang
akan dilakukan di dalam SAP dan Media
permainan dengan jelas sehingga mudah
dipahami
Nasionalisme
Menghargai perbedaan
Saya akan membuat materi di dalam SAP dan
Media permainan tidak mengandung unsur
yang menyinggung SARA (Suku, Adat, Ras,
Agama)
28
Etika publik
sopan dan santun
Saya akan membbuat materi SAP dan Media
permainan menggunakan kalimat santun dan
mudah dimengerti
Komitmen Mutu
Inovatif
Saya akan membuat Media permainan
semenarik mungkin sehingga anak tertarik
untuk melihatnya
Anti Korupsi
Saya akan membuat SAP dan Media
permainan dengan tidak meminta dana kepada
rumah sakit
4 Memberikan obat pada pasien Akuntabilitas
Tanggung Jawab
Memberikan obat pada pasien dengan penuh
tanggung jawab dengan prinsip 6 benar
Nasionalisme
Semua pasien berhak mendapat obat sesuai
kebutuhan, dan penjelasan tentang obat yang di
dapat
Etika publik
Ramah
Memberi obat kepda pasien dengan bahasa
yang mudah di pahami dan menggunakan
bahasa yang ramah
Komitmen Mutu
Efisiensi
Melakukan pemberian obat dengan cepat dan
tepat sesai dengan standar
29
Anti Korupsi
Jujur
Mmemberikan obat sesuai dengan dosisyang di
butuhkan tanpa mengurangi untuk kepentingan
pribadi
5 Membuat laporan asuhan Akuntabilitas
keperawatan
Tanggung Jawab
Kegiatan dilakukan sesuai dengan standar
operasional prosedur dan dengan tanggung
jawab
Nasionalisme
Adil
Mengisi dan melengkapi semua asuhan
keperawatan pasien tanpa membedakan sastu
sama lain
Etika publik
Ramah
Dalam pelaksanaan operan dinas, ronde
keperawatan dan menanyakan keadaan klien
dilakukan dengan ramah
Komitmen Mutu
Inovatif
Pada saat pelaksanaan kegiatan melakukan
komunikasi tidak hanya ke keluarga namun juga
pasien anak di ajak komunikasi
Anti Korupsi
Jujur
Dalam pelaksanaan kegiatan tidak meminta
pasien untuk membayar dan menyampaikan
bahwa penyuluhan juga merupakan tugas
perawat
30
D. Matrix Rancangan Aktualisasi
31
dan KARU kegiatan aktualisasi pendidikan,
melakukan Post yang akan di keagamaan dan
Confrence lakukan di sosial
lingungan tempat kemasyarakatan.
kerja
Etika Publik:
Komunikasi dan
kerjasama
Saya akan
berkomunikasi dan
bersikap sopan
saat melakukan
diskusi
Komitmen Mutu:
Saya akan bersikap
ramah dan
memberikan
pelayanan yang
baik sehingga
mentor dapat
memotivasi dalam
perencanaan
aktualisasi
Anti Korupsi:
Saya akan
berkonsultasi
dengan mentor
tanpa melakukan
gratifikasi dan suap
32
2. Mengukur a) Melakukan Output kegiatan: Akuntabilitas : Melaksanakan Kegiatan
Tanda Tanda konsultasi a) Catatan Hasil Tanggung Jawab pengukuran dengan pengukuran TTV
Vital dengan mentor TTV pasien Tanggug jawab prima dan akuntabel memiliki
dalam b) Dokumentasi penulisan hasil ttv keterkaitan dengan keterkaitan
Sumber pemecahan isu Foto dapat di percaya misi RSUD yaitu dengan nilai
kegiatan: b) Mempersiapkan karena saya akan Memberikan RSUD ’CERIA’’
TUPOKSI perlengkapan melakukannya pelayanan yaitu merupakan
yang di perlukan secara aktual dan kesehatan yang singkatan dari
c) Memeriksa mencatat hasil prima dan Cepat, Efisien,
perlengkapan pengukuran berkualitas. Ramah, Inovatif,
untuk melakukan Nasionalisme : Aman
TTV Menghargai
(Thermometer, perbedaan
Jam tangan) Dalam
d) Memakai alat pelaksanaan
pelindung diri kegiatan
(Handscoon, pengukuran TTV
Masker) saling menghargai
e) Berkeliling ke dan tidak
setiap pasien membedakan
dan melakukan agama, ras, suku
Verifikasi dengan Etika Publik :
menanyakan Ramah, sopan dan
nama dan usia santun
f) Mengukur suhu Melaksanakan
tubuh, Denyut kegiatan dengan
Nadi,Pernafasan menggunakan
pasien kalimat santun dan
33
g) Mendokumentasi mudah dimengerti
kan hasil pasien
pengukuran TTV Komitmen Mutu :
ke buku laporan Inovatif
Pengukuran TTV
menggunakan
Metode pengalihan
perhatian
merupakan inovasi
dalam kegiatan
yang bertujuan
agar pasien tidak
takut dan tetap
tenang
Anti Korupsi :
Disiplin
Melaksanakan
jegiatan sesuai
dengan disiplin
waktu yang telah
ditetapkan dengan
tidak menunda.
3. Menyiapkan a) Berkoordinasi Output kegiatan: Akuntabilitas : Kegiatan ini Menguatkan nilai
terapi bermain dengan Kepala a) SAP Kejelasan mempunyai inovatif dalam
untuk pasien ruangan b) Dokumentasi Saya akan keterkaitan dengan membuat media
anak b) Menentukan Foto membuat materi misi rumah sakit sosialisasi.
kerangka isi c) Media fun game yang yaitu Meningkatkan
Sumber bahan SAP permainan akan dilakukan di profesionalisme
kegiatan: (puzzle) dalam SAP dan sumber daya
34
TUPOKSI c) Menentukan Media permainan manusia dan
media dengan jelas berahlak mulia.
permainan sehingga mudah
dipahami
Nasionalisme :
Menghargai
perbedaan
Saya akan
membuat materi di
dalam SAP dan
Media permainan
tidak mengandung
unsur yang
menyinggung
SARA (Suku, Adat,
Ras, Agama)
Etika Publik :
sopan dan santun
Saya akan
membbuat materi
SAP dan Media
permainan
menggunakan
kalimat santun dan
mudah dimengerti
35
Komitmen Mutu :
Inovatif
Saya akan
membuat Media
permainan
semenarik
mungkin sehingga
anak tertarik untuk
melihatnya
Anti Korupsi :
Saya akan
membuat SAP dan
Media permainan
dengan tidak
meminta dana
4. Memberikan a) Melakukan Output kegiatan: Akuntabilitas : Kegiatan pemberian Kegiatan
obat konsultasi a) Dokumentasi Tanggung Jawab obat dengan prinsip pemberian obat
dengan mentor Foto Memberikan obat 6 benar sesuai denagn prinsip 6
Sumber tentang b) Dokumentasi pada pasien dengan misi rumah benar memiliki
kegiatan : pemecahan isu pada list pasien dengan penuh sakit yaitu keterkaitan
TUPOKSI b) Kegiatan tanggung jawab Memberikan dengan nilai-nilai
dilaksanakan dengan prinsip 6 pelayanan organisasi yaitu
perawat benar kesehatan yang Cepat, Efisien,
menindal lanjuti Nasionalisme : prima dan Ramah, Aman
intruksi dokter Adil berkualitas.
c) Membaca resep Semua pasien Serta mempunyai
obat pada list berhak mendapat keterkaitan dengan
pasien untuk obat sesuai misi Kabupaten
memeriksa kebutuhan, dan Pringsewu yaitu
36
apakah ada penjelasan tentang peningkatan kualitas
tambahan obat obat yang di dapat SDM yang sehat,
d) Menyiapkan obat Etika Publik : cerdas dan
yang tertulis di Ramah berkarakter melalui
resep dan Memberi obat pelayanan
menandai list kepda pasien kesehatan,
obat pasien dengan bahasa pendidikan,
e) Memeriksa yang mudah di keagamaan dan
kembali obat dan pahami dan sosial
memberikan obat menggunakan kemasyarakatan.
ke keluarga bahasa yang
pasien, dengan ramah
prinsip 6 benar ( Komitmen Mutu :
benar obat, Efisiensi
dosis, cara, Melakukan
waktu, pemberian obat
dokumentasi) dengan cepat dan
tepat sesai dengan
standar
Anti Korupsi :
Jujur
Mmemberikan
obat sesuai
dengan dosisyang
di butuhkan tanpa
mengurangi untuk
kepentingan
pribadi
37
5. Membuat a) Melakukan Output kegiatan: Akuntabilitas : Kegiatan membuat Kegiatan
laporan asuhan operan dinas Tanggung Jawab asuhan membuat
keperawatan 1. Asuhan Kegiatan dilakukan keperawatan asuhan
b) Melakukan ronde keperawatan sesuai dengan memiliki kesamaan keperawatan
Sumber keperawatan harian standar dengan misi rumah menguatkan
kegiatan : operasional sakit yaitu nilai-nilai
TUPOKSI 2. Dokumentasi prosedur dan Meningkatkan organisasi
c) Mencatat foto kegiatan dengan tanggung profesionalisme tentang “Efisien,
keadaan pasien jawab Sumber Daya Ramah, Inovatif
saat itu Nasionalisme : Manusia dan dan Aman”
Adil berakhlak mulia.
d) Mendokumentasi Mengisi dan
kan pada list pasien melengkapi semua Serta mempunyai
dan mengisi asuhan asuhan keterkaitan dengan
keperawatan keperawatan misi Kabupaten
pasien tanpa Pringsewu yaitu
membedakan peningkatan kualitas
sastu sama lain SDM yang sehat,
Etika Publik : cerdas dan
Ramah berkarakter melalui
Dalam pelayanan
pelaksanaan kesehatan,
operan dinas, pendidikan,
ronde keagamaan dan
keperawatan dan sosial
menanyakan kemasyarakatan.
keadaan klien
38
dilakukan dengan
ramah
Komitmen Mutu :
Inovatif
Pada saat
pelaksanaan
kegiatan
melakukan
komunikasi tidak
hanya ke keluarga
namun juga pasien
anak di ajak
komunikasi
Anti Korupsi :
Jujur
Dalam
pelaksanaan
kegiatan tidak
meminta pasien
untuk membayar
dan
menyampaikan
bahwa penyuluhan
juga merupakan
tugas perawat
39
E. Jadwal Kegiatan
40
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
41
DAFTAR PUSTAKA
42