Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian
pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan mengetahui
bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Pemahaman
terhadap dasar-dasar evaluasi dapat membantu para pengembang kurikulum untuk merancang
evaluasi yang sesuai kajian-kajian teoritis yang relevan. Evaluasi dalam pengajaran tidak semata-
mata dilakukan terhadap hasil belajar, tetapi juga harus dilakukan revisi desain pengajaran itu
sendiri.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas bagaimana evaluasi itu dari segi: pengertian,
sejarah perkembangan evaluasi, klarifikasi evaluasi menjadi dua (evaluasi formatif dan sumatif)
beserta contoh dari kedua macam klarifikasi tersebut. Dengan demikian akan menjadikan
pemahaman kita tentang kedua klarifikasi tersebut dan bisa menjadi patokan kita dalam
menjalankan kedua evaluasi tersebut dalam lingkungan sekolah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah konsep evaluasi
2. Jelaskan tentang evaluasi sumatif
3. Jelaskan tentang evaluasi formatif
C. TUJUAN
Kita mampu menjelaskan tentang konsep evaluasi, evaluasi sumatif, evaluasi formatif
D. MANFAAT
Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai konsep evaluasi, evaluasi sumatif,dan
evaluasi formatif
PEMBAHASAN
A. KONSEP EVALUASI
Secara harfiah, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yakni evaluation; dalam bahasa Arab
berarti al-taqdîr (‫ ;)التقدير‬dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value;
dalam bahasa Arab berarti al-qîmah (‫ ;)القيمة‬dalam bahasa Indonesia berarti nilai. Dengan
demikian, secara harfiah evaluasi pendidikan adalah penilaian dalam bidang pendidikan atau
penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. (Sudijono, 2007: 1)
Adapun dari segi istilah, terdapat berbagai definisi yang diungkap oleh para ahli. Di
antaranya adalah seperti yang dikatakan Anas Sudijono, yang mengutip Edwind Wandt dan
Gerald W. Brown mengatakan evaluation refer to the act or process to determining the value of
something (evaluasi menunjukkan kepada atau mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu). (Sudijono, 2007: 1) Sedangkan menurut Rusman,
dia mengutip berbagai definisi tentang evaluasi sebagai berikut: Gronlund mengatakan bahwa
proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi atau data untuk
menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Hopkins dan Antes
mengatakan evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus untuk mendapatkan informasi
yang meliputi siswa, guru, program pendidikan, dan proses belajar mengajar untuk mengetahui
tingkat perubahan siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan ketepatan
keputusan tentang gambaran siswa dan efektifitas program. MacDonald berpendapat bahwa
evaluation is the process of conceiving, obtaining and communicating information for guidance
of educational decision making with regard to a specified programme (evaluasi adalah proses
memahami, memperoleh dan memberitahukan informasi untuk bimbingan pendidikan dengan
membuat keputusan untuk sebuah program yang telah ditetapkan). Menurut Morrison, evaluasi
adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat
dipertanggungjawabkan. (Rusman, 2009: 93) Dari berbagai definisi tersebut, dapat dikatakan
bahwa evaluasi dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan dengan tujuan yang telah
ditentukan.
2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan
pendidikan.
B. EVALUASI FORMATIF
Evaluasi formatif adalah aktivitas dari proses keperawaatan dan hasil kualitas pelayanan
asuhan keperawatan. Evaluasi proses harus dilaksanakan segera setelah perencanaan
keperawatanv diimplementasikan.
Tujuan evaluasi formatif
1. Evaluasi formatif adalah mengetahui sejauh mana program yang dirancang dapat
berlangsung, sekaligus mengidentifikasi hambatan. Dengan diketahui hambatan dan hal-
hal yang menyebabkan program tidak lancar, pengambilan keputusan secara dini dapat
mengadakan perbaikan yang mendukung kelancaran pencapaian tujuan program.
2. Untuk memastikan tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan untuk melakukan
perbaikan suatu produk atau program.
Fungsi evaluasi formatif
1. Sebagai balikan bagi perawat dengan klien tentang perkembangan kesehatan.
2. Untuk memperoleh informasi yang dapat membantu memperbaiki kinerja perawat
dalam penyembuhan penyakit.

Teknik Yang Digunakan Evaluasi Formatif


1. Review oleh ahli
Evaluasi dimana ahli yang mengkaji ulang program layanan dengan atau tanpa kehadiran
evaluator. Ahli bisa ahli materi, ahli teknis, perancang, atau instruktur.
2. Evaluasi orang perorang
Evaluasi ini dilakukan dengan wawancara yang dilakukan secara perorangan oleh evaluator
terhadap beberapa orang dimana secara satu persatu orang diminta untuk memberikan
komentarnya mengenai program layanan yang sedang dikembangkan.
3. Evaluasi kelompok kecil
Evaluasi di mana evaluator mengujicobakan suatu program layanan pada suatu kelompok
dan mencatat performance dan komentar-komentarnya.
4. Uji lapangan
Evaluasi di mana evaluator mengobservasi program layanan yang diujicobakan kepada
kelompok tertentu dalam suatu situasi nyata. Evaluasi ini dilakukan terhadap suatu program
layanan yang sudah selesai dikembangkan, tapi masih membutuhkan atau memungkinkan untuk
direvisi akhir.
Contoh format evaluasi formatif
Tanggal & Waktu: 15 juni 2003 pukul 16.00 WIB
No. Diagnosa. Keperawatan: 12345
Evaluasi
1. S: Keluarga mengatakan bahwa masih ada materi minggu lalu yang tidak dipahami
yaitu tentang….
O: Keluarga dapat menjawab pertanyaan tentang….
Keluarga tidak dapat menjelaskan kembali tentang….
A: Implementasi yang dilaksanakan seminggu lalu dengan metode ceramah dan media
brosur, belum sepenuhnya dimengerti oleh keluarga. Perlu metode dan media lain yang efektif.
P: Berikan pendidikan kesehatan ulang sesuai kesepakan dengan keluarga.
Metode dengan demonstrasi.
Media ditambah dengan bahan yang sesuai dengan kondisi di keluarga.
C. EVALUASI SUMATIF
Evaluasi sumatif adalah rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan
sesuai waktu pada tujuan
Fokus evaluasi sumatif adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir asuhan
keperawatan.
Tujuan evaluasi sumartif
1. Untuk mengukur ketercapaian program.
2. Untuk mengetahui seberapa jauh kurikulum yang telah disusun sebelumnya memberikan
hasil pada siswa antara lain mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Fungsi evaluasi sumartif
1. Mengetahui kekurangan pada proses keperawatan.
2. Sebagai sarana untuk mengetahui posisi atau kedudukan individu di dalam kelompoknya
Contoh evaluasi sumartif

Tanggal & Waktu: 15 juni 2003


No. Diag. Kep : 12345
Evaluasi
S: Keluarga mengatakan bahwa masih ada materi minggu lalu yang tidak dipahami yaitu
tentang…...
Keluarga mengatakan tidak mampu untuk menyediakan sarana bagi lansia sesuai dengan
saran perawat.
O: Keluarga dapat menjawab pertanyaan tentang….
Keluarga tidak dapat menjelaskan kembali tentang….
Lansia yang ada di keluarga Bapak An belum mengenakan sandal karet setiap hari selama di
rumah.
Alat bantu untuk berjalan yang ditempel di dinding belum disedikan oleh keluarga.
A: Diagnosis keperawatan belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.
Rujuk ke LSM yang menyediakan dana bagi Lansia.
Ajarkan keluarga membuat sandal karet dari ban bekas.
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan evaluasi adalah proses untuk menentukan kemajuan pendididkan dengan
tujuan yang telah ditentukan. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik bagi
penyempurnaan Pendidikan. Seperti yang dikatakan Rusman mengutip pendapatnya Scriven, dia
(Scriven) telah membuat perbedaan antara evaluasi sumatif dan formatif. Dalam evaluasi
sumatif, evaluasi berfungsi untuk menetapkan keseluruhan penilaian program. Termasuk menilai
keseluruhan manfaat program tertentu dalam hubungannya dengan kontribusi terhadap
kurikulum sekolah secara total. Dalam evaluasi formatif meliputi pembuatan penilaian dan usaha
untuk menentukan sebab-sebab khusus. Informasi yang diperoleh dalam evaluasi formatif
memberi kontribusi terhadap revisi program. Ini memungkinkan pengembang kurikulum untuk
mengubah dan mengembangkan kurikulum sebelum menetapkan bentuk final. Perbedaan yang
mendasar antara dua tipe evaluasi ini menyangkut bagaimana evaluasi diperlakukan, apa yang
akan dievaluasi dan bagaimana hasilnya akan digunakan. (Rusman, 2009: 101)
DAFTAR PUSTAKA
Bakhri, amirul [https://amirulbahri.wordpress.com/2011/07/22/evaluasi-sumatif-dan-evaluasi-
formatif/ ] [date last update 22july 2011] [date last acces 08 nopember 2017]

Anda mungkin juga menyukai