Anda di halaman 1dari 166

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI, DAN

PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP WAKTU


PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA
KRIKILAN BANYUWANGI

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST)
di Program Studi Rekam Medik
Jurusan Kesehatan

oleh
IRFIAH
NIM G41150309

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI, DAN
PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP WAKTU
PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA
KRIKILAN BANYUWANGI

HALAMAN JUDUL
SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST)
di Program Studi Rekam Medik
Jurusan Kesehatan

oleh
IRFIAH
NIM G41150309

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018

i
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI, DAN


PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP WAKTU
PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA
KRIKILAN BANYUWANGI
Diuji pada Tanggal : 13 November 2018
Tim Penguji:
Ketua

Rossalina Adi Wijayanti, S.KM, M.Kes.


NIP. 19840219 201504 2 002

Sekretaris Anggota

Atma Deharja, S.KM, M.Kes Efri Tri Ardianto, S.KM, MKes


NIP. 19841117 201001 1 019 NIP. 19810213 20610 1 001

Menyetujui,
Ketua Jurusan Kesehatan

Sustin Farlinda, S.Kom., MT


NIP. 19720204 200112 2 003

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dalam pembuatan skripsi ini, sejatinya saya tidak bisa menyelesaikan skripsi
saya seorang diri, banyak pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikannya. Untuk itu saya persembahkan skripsi ini kepada :
1. Allah SWT karena berkat pertolongan, rahmat dan hidayahNyalah saya
dapat menyelesaikan skripsi ini, dan tak lupa kepada nabi besar kita nabi
Muhammad Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang telah membawa kita menuju
zaman yang terang benderang yakni addinul islam.
2. Orang tua saya yaitu M. Sholeh Baidlawi dan Siti Maftuha yang tidak
pernah lelah mendidik, membimbing serta mendoaka saya sehingga say bisa
kuliah dan menyelesaikan skripsi ini
3. Kakak dan adik saya yaitu Abdul Majid dan Muhammad Abbas yang telah
mendoakan saya dalam menyelesaikan skripsi ini
4. Seluruh keluarga besar pondok pesantren Raudlatul Ulum dan Nurul Jadid
5. Bapak Atma Deharja yang selalau memberikan bimbingan, arahan serta
motivasi kepada saya dalam menyusun skripsi ini sehingga saya dapat
menyelesaikannya
6. Seluruh staf Jurusan Kesehatan dan Program Studi Rekam Medik Politeknik
Negeri Jember

iii
MOTTO

“Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah
hingga ia pulang kembali”
(HR Turmudzi)

iv
SURAT PERNYATAAN MAHASISWA
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Irfiah
NIM : G41150309
menyatakan sebenar-benarnya bahwasanya segala pernyataan dalam Skripsi saya
yang berjudul “Analisis Hubungan Individu, Organisasi dan Psikologis petugas
Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di RSU Bhakti Husada
Krikilan Banyuwangi” merupakan gagasan dan hasil karya saya sendiri dengan
arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun dan
pada perguruan tinggi manapun.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan pada daftar pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

Jember, 13 November 2018

Irfiah
NIM. G41150309

v
Analisis Hubungan Individu,Organisasi dan Psikologis Petugas Terhadap
Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan diRSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi (Analyze The Individual Relationship, Organizations, And The
Psychology Officer To The Time Of Providing Outpatient Medical Records At
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi General Hospital)

Irfiah
Program Studi Rekam Medik
Jurusan Kesehatan

ABSTRAK

Waktu penyediaan rekam medis pasien rawat jalan sesuai standart pelayanan
minimal Kemenkes RI adalah ≤ 10 menit. Berdasarkan survei awal menggunakan
sampel sebanyak 100 berkas rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada
Krikilan Banyuwangi, menunjukkan bahwa masih 80% rekam medis rawat jalan
yang penyediaannya lebih dari 10 menit. Waktu penyediaan yang lama disebabkan
kinerja petugas. Kinerja petugas dapat diukur dengan tiga variabel yaitu individu
(kemampuan dan keterampilan), organisasi (desain pekerjaan dan kepemimpinan)
dan psikologis (sikap dan motivasi). Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis hubungan individu, organisasi, dan psikologis petugas terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
analitik dengan pendekatan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
yaitu seluruh petugas rekam medis rawat jalan. Menggunakan analisa bivariat tabel
silang (contingency) antara variabel bebas dan variabel terikat dengan uji chi
square. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel individu dengan sub
variabel kemampuan berhubungan terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat
jalan (asymp. Sig 0,044), sub variabel keterampilan petugas berhubungan terhadap
waktu penyediaan rekam medis rawat jalan (asymp. Sig 0,022), variabel organisasi
dengan sub variabel desain pekerjaan tidak berhubungan terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan (asymp. Sig 0,376). Sub variabel
kepemimpinan berhubungan terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan
(asymp. Sig 0,036), variabel psikologis dengan sub variabel sikap berhubungan
terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan (asymp. Sig 0,006), sub
variabel motivasi berhubungan terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan
(asymp. Sig 0,064).

Kata kunci: Individu, Organisasi, Psikologis, Rekam Medis, Rumah Sakit

vi
Analyze The Individual Relationship, Organizations, And The Psychology
Officer To The Time Of Providing Outpatient Medical Records At Bhakti Husada
Krikilan Banyuwangi General Hospital (Analisis Hubungan Individu, Organisasi
dan Psikologis Petugas Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan
diRSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi)

Irfiah
Program Studi Rekam Medik
Jurusan Kesehatan

ABSTRACT

The time for providing outpatient medical records according to Kemenkes RI


minimum service standard is ≤ 10 minutes. Based on the initial surveI using a
sample of 100 outpatient medical record files at RSU Bhakti Husada Krikilan
Bnyuwangi, it shows that there are still 80% of outpatient medical records which
provide more than 10 minutes. The long supply time is due to the performance of
the officer. Officer performance can be measured by three variables, namely
individual (ability and skill), organization (work design and leadership) and
psychological (attitude and motivation). The purpose of this study is to analyze the
individual relationship, organizations, and the psychology officer to the time of
providing outpatient medical records. The type of research used is analytic with
cross sectional method approach. The population in this study is all of medical
recorder outpatient. Using a cross-table bivariate analysis (contingency) between
the independent variable and the dependent variable with the chi square test. The
Results of this research is that the individual variables with sub ability variables
relate to providing time of outpatient medical record (asymp. Sig 0.044), sub skill
variables relate to providing time of outpatient medical record (asymp. Sig 0,022),
organization variables with sub job design variables do not relate to providing time
of outpatient medical record (asymp. Sig 0.376). the sub leadership variables relate
to providing time of outpatient medical record (asymp. Sig 0.036), psychological
variables with sub attitude relate to providing time of outpatient medical record
(asymp. Sig 0,006), sub motivation variables motivation relate to providing time of
outpatient medical record (asymp. Sig 0,064).

Keywords: Individual, Organization, Psychological, Medical Record, Hospital.

vii
RINGKASAN

Analisis HubunganIndividu,Organisasi dan Psikologis Petugas Terhadap


Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan diRSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi, Irfiah, NIM G41150309, Tahun 2018, 119 hlm., Kesehatan,
Politeknik Negeri Jember, Atma Deharja S.KM MKes (Pembimbing)

Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan fasilitas pelayanan yang sangat


penting bagi masyarakat Indonesia, salah satu fasilitas pelayanana kesehatan di
Indonesia adalah Rumah Sakit. Rumah sakit merupakan suatu fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
Rumah Sakit membutuhkan unit-unit pembantu untuk menjalankan tugasnya,
diantaranya adalah unit rekam medis. Rekam medis yang baik juga merupakan
salah satu indikator untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di suatu
fasilitas pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan akan semakin meningkat
apabila pelayanan yang diberikan semakin baik pula, tidak terkecuali pelayanan
pada rekam medis.
Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu dapat dilihat dari minimnya
waktu penyediaan dokumen rekam medis, semakin cepat penyediaan dokumen
rekam medis sampai pada poli yang dituju semakin cepat pula pelayanan yang di
berikan kepada pasien. Waktu penyediaan rekam medis pasien rawat jalan sesuai
standart pelayanan minimal Rumah Sakit adalah ≤ 10 menit. Penyadiaan rekam
medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi 80% masih
mengalami keterlambatan. Keterlambatan penyediaan rekam mdeis rawat jalan
disebabkan oleh kinerja petugas yang dapat diukur dengan 3 variabel yaitu individu
(kemampuan, keterampilan) organisasi (desain pekerjaan, kepemimpinan) dan
psikologis (sikap, motivasi).
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan metode
Cross Sectional. Tahapan penelitian terdisi dari; identifikasi masalah, studi
pustaka, studi lapang, perumusan masalah, tujuan penelitian, identifikasi variabel,
identifikasi sampel, pembuatan kuesioner, uji validitas dan reliabilitas, penyebaran

viii
dan pengumpulan data kuesioner, pengolahan dan analasis data. Pada tahap
penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan
kuesioner secara pribadi, kemudian data dikumpulkan kembali untuk diuji validitas
dan reabilitas. Untuk tahap selanjutnya, kuesioner akan di olah datanya
menggunakan komputer yaitu dengan program SPSS 16.0 untuk mengetahui ada
atau tidaknya hubungan perbedaan yang signifikan terhadap dua variabel yang
diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji chi square. Uji chi square
digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antar 2 variabel. Hasil
identifikasi variabel individu (kemampuan, keterampilan) petugas berhubungan
terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada
Krikilan Banyuwangi.
Hasil identifikasi variabel organisasi dengan sub variabel desain pekerjaan
tidak berhubungan terhadap waktu penyediaan rekam medis di RSU Bhakti Husada
Krikilan Banyuwangi. Sub variabel kepemimpinan berhubungan terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi.
Hasil identifikasi variabel psikologis (sikap, motivasi) petugas berhubungan
terhadap waktu penyediaan rekam medis di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi.

ix
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya untuk saya serta Shalawat dan
Salam kepada Nabi Muhammad SAW, karena bantuan-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Analisis hubungan individu,
organisasi dan psikologis petugas terhadap waktupenyediaan rekam medis di Rsu
Bhakti Husada Krikilan Bnayuwangi”. Proposal skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi D-
IV Rekam Medik Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Jember.
Penulis menyadari sepenuhnya tanpa bimbingan dan dorongan serta
bantuan dari berbagai pihak, sulit bagi penulis untuk menyelesaikan proposal
skripsi ini. Dengan demikian penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada
1. Dr. Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM, selaku Direktur Politeknik Negeri Jember.
2. Sustin Farlinda, S.Kom, MT selaku Ketua Jurusan Kesehatan Politeknik
Negeri Jember.
3. Faiqatul Hikmah, S.KM, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-IV Rekam
Medik Politeknik Negeri Jember.
4. Atna Dehraja, S.KM, M.Kes selaku pembimbing
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan penulis, oleh karena itu segala
jenis masukan dari semua pihak akan penulis terima demi kesempurnaan poposal
skripsi ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 13 November 2018

Penulis

x
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Irfiah
NIM : G41150309
Program Studi : Rekam Medik
Jurusan : Kesehatan

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan


kepada UPT. Perpustakaan Politeknik Negeri Jember, Hak Bebas Royalti Non-
Eksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas Karya Ilmiah berupa Laporan
Skripsi saya yang berjudul:

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI, DAN


PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP WAKTU
PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA
KRIKILAN BANYUWANGI

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini UPT. Perpustakaan Politeknik Negeri
Jember berhak menyimpan, mengalih media atau format, mengelola dalam bentuk
Pangkalan Data (Database), mendistribusikan karya dan menampilkan atau
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis
atau pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Politeknik
Negeri Jember, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas Pelanggaran Hak
Cipta dalam Karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jember
Pada Tanggal : 13 November 2018
Yang menyatakan,

Irfiah
NIM G41150309

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iii
MOTTO ............................................................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN MAHASISWA........................................................ v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
RINGKASAN .................................................................................................... viii
PRAKATA ......................................................................................................... x
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ........................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

1.3.1 Tujuan umum 4

1.3.2 Tujuan khusus 5

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

1.4.1 Bagi peneliti 5

1.4.2 Bagi Rumah Sakit 6

1.4.2 Bagi Politeknik Negeri Jember 6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7


2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 7

vi
2.2 State of the Art ......................................................................................... 8

2.3 Fasilitas Pelayanan Kesehatan .............................................................. 9

2.4 Rumah Sakit ........................................................................................... 9

2.4.1 Definisi Rumah Sakit 9

2.4.2 Fungsi dan Tugas Rumah Sakit 10

2.5 Rekam Medis ........................................................................................ 10

2.5.1 Tujuan Rekam Medis 11

2.5.2 Sistem Penerimaan Pasien 12

2.5.3 Sistem Pengolahan Rekam Medis 13

2.6 Waktu Tunggu ...................................................................................... 16

2.6.1 Waktu Tunggu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan 17

2.7 Kinerja ................................................................................................... 17

2.7.1 Pengertian Kinerja 17

2.7.2 Model Teori Kinerja 17

2.7.3 Individu 18

2.7.4 Organisasi 18

2.7.5 Psikologis 18

2.8 Kerangka Konsep ................................................................................. 20

2.9 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 21

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 19


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 19

3.1.1 Tempat Penelitian 19

3.1.2 Waktu Penelitian 19

3.2 Jenis Penelitian ..................................................................................... 19

3.3 Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel ............................... 19

vii
3.3.1 Populasi Penelitian 19

3.3.2 Sampel Penelitian 19

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 20

3.4.1 Klasifikasi variabel 20

3.5 Definisi Operasional ............................................................................. 21

3.6 Alur Penilitian ...................................................................................... 24

3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................ 28

3.8 Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 28

3.9 Teknik Pengolahan Data...................................................................... 28

3.9.1 Editing 28

3.9.2 Coding 29

3.9.3 Data Entry 30

3.9.4 Data Cleaning 30

3.10 Teknik Analisis Data ............................................................................ 30

3.10.1 Univariat 30

3.10.2 Bivariat 30

3.11 Jadwal Penelitian .................................................................................. 31

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 32


4.1 Gambaran Umum RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi ........... 32

4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit 32

4.1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Motto Rumah Sakit 33

4.2 Identifikasi Variabel Individu (Kemampuan dan Keterampilan)


Petugas Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di RSU
Bhakti Krikilan Banyuwangi ......................................................................... 33

4.2.1 Kemampuan 33

4.2.2 Keterampilan 34

viii
4.3 Identifikasi Variabel Organisasi (Desain Pekerjaan dan Kepemimpinan)
Petugas Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi ........................................................... 35

4.3.1 Desain Pekerjaan 35

4.3.2 Kepemimpinan 36

4.4 Identifikasi Variabel Psikologis (Sikap dan Motivasi) Petugas Terhadap


Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di RSU Bhakti Husada
Krikilan Banyuwangi ...................................................................................... 37

4.4.1 Sikap 37

4.4.2 Motivasi 38

4.5 Identifikasi Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di RSU


Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi ........................................................... 39

4.6 Hubungan Individu (Kemampuan dan Keterampilan) Petugas


Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di RSU Bhakti
Husada Krikilan Banyuwangi........................................................................ 40

4.6. 1 Hubungan Kemampuan Petugas Terhadap Waktu Penyediaan Rekam


Medis Rawat Jalan 41

4.6.2 Hubungan keterampilan petugas terhadap waktu penyediaan rekam


medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi 43

4.7 Hubungan Organisasi (Desain Pekerjaan dan kepemimpinan) Petugas


Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di RSU Bhakti
Husada Krikilan Banyuwangi........................................................................ 46

4.7.1 Hubungan desain pekerjaan petugas terhadap waktu penyediaan rekam


medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi 46

4.7.2 Hubungan kepemimpinan petugas terhadap waktu penyediaan rekam


medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi 48

ix
4.8 Hubungan Psikologis (Sikap dan Motivasi) Petugas Terhadap Waktu
Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi ..................................................................................................... 50

4.8.1 Hubungan sikap petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat
jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi 50

4.8.2 Hubungan motivasi petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis


rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi 53

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 55


5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 55

5.2 Saran .......................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57


LAMPIRAN ....................................................................................................... 64

x
DAFTAR TABEL

Halaman
1.1 Waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi (Sampling 4 hari) ......................................................................... 2

2.1 State of the Art................................................................................................... 8

3.1 Definisi Operasional........................................................................................ 21

4.1 Hasil Identifikasi Kemampuan Petugas .......................................................... 34

4.2 Hasil Identifikasi Keterampilan Petugas ......................................................... 35

4.3 Hasil Identifikasi Desain Pekerjaan ................................................................ 36

4.4 Hasil Identifikasi Kepemimpinan ................................................................... 37

4.5 Hasil Identifikasi Sikap Petugas ..................................................................... 38

4.6 Hasil Identifikasi Motivasi .............................................................................. 39

4.7 Hasil Identifikasi Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan .................. 39

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................................... 20

3.1 Tahapan penelitian .......................................................................................... 24

4.1 Crosstabulation Kemampuan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat


Jalan.................................................................. Error! Bookmark not defined.

4.2 Chi-Square Test Kemampuan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis


Rawat Jalan ..................................................................................................... 42

4.3 Symmetric Measures Hubungan Kemampuan Terhadap Waktu Penyediaan


Rekam Medis .................................................................................................. 42

4.4 Crosstabulation Keterampilan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis


Rawat Jalan ..................................................................................................... 43

4.5 Chi-Square Test Keterampilan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis


Rawat Jalan ..................................................................................................... 44

4.6 Symmetric Measures Hubungan Kemampuan Terhadap Waktu Penyediaan


Rekam Medis .................................................................................................. 45

4.7 Crosstabulation Desain Pekerjaan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis


Rawat Jalan ..................................................................................................... 46

4.8 Chi-Square Test Desain Pekerjaan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis
Rawat Jalan ..................................................................................................... 47

4.9 Crosstabulation Kepemimpinan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis


Rawat Jalan ..................................................................................................... 48

4.10 Chi-Square Test kepemimpinan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis


Rawat Jalan ..................................................................................................... 49

4.11 Symmetric Measures Hubungan Kepemimpinan Terhadap Waktu Penyediaan


Rekam Medis .................................................................................................. 49

xii
xiii

4.12 Crosstabulation Sikap Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan
......................................................................................................................... 50

4.14 Chi-Square Test Sikap Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat
Jalan................................................................................................................. 51

4.15 Symmetric Measures Hubungan Kepemimpinan Terhadap Waktu Penyediaan


Rekam Medis .................................................................................................. 52

4.16 Crosstabulation Motivasi Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat


Jalan................................................................................................................. 53

4.17 Chi-Square Test Motivasi Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat
Jalan................................................................................................................. 54

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Surat Rekomendasi Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................ 64
2. Lembar persetujuan setelah penjelasan (PSP) Uji Validitas dan Reliabilitas ... 67
3. Keterangan Persetujuan Etik ............................................................................. 80
4. Surat Rekomendasi Penelitan Politeknik Negeri Jember .................................. 82
5. Surat Ijin Peneltian RS Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi .......................... 83
6. Lembar persetujuan setelah penjelasan (PSP) Penelitian.................................. 84
7. Lembar kuesioner kemampuan ......................................................................... 97
8. Lembar observasi kemampuan .......................................................................... 99
9. Lembar kuesioner keterampilan ...................................................................... 101
10. Lembar observasi keterampilan .................................................................... 103
11. Lembar kuesioner desain pekerjaan .............................................................. 105
12. Lembar kuesioner Kepemimpinan ................................................................ 107
13. Lembar kuesioner sikap ................................................................................ 109
14. Lembar kuesioner motivasi ........................................................................... 111
15. Lembar observasi waktu penyediaan 100 rekam medis rawat jalan ............. 113
16. Tabel Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ........................................................ 118
17. Hasil Uji Validitas ......................................................................................... 122
18. Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................................... 128
19. Tabulasi Hasil Identifikasi Variabel Penelitian............................................. 134
20. Hasil Uji Chi Square Hubungan Individu, Organisasi, Dan Psikologis Petugas
Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan ................................... 137
21. Dokumentasi Penelitian ................................................................................ 140

xiv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan fasilitas pelayanan yang sangat
penting bagi masyarakat Indonesia, salah satu fasilitas pelayanana kesehatan di
Indonesia adalah Rumah Sakit. Rumah sakit merupakan suatu fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
(UU RI, 2009). Rumah Sakit membutuhkan unit-unit pembantu untuk menjalankan
tugasnya, diantaranya adalah unit rekam medis (Budi, 2011). Rekam Medis adalah
berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan
kesehatan (Depkes RI, 2006).
Rekam medis harus dijaga dengan baik supaya terhindar dari kerusakan,
missfile, dan penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungg jawab.
Rekam medis yang baik juga merupakan salah satu indikator untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan di suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan
kesehatan akan semakin meningkat apabila pelayanan yang diberikan semakin baik
pula, tidak terkecuali pelayanan pada rekam medis (Munandar, 2014). Pelayanan
rekam medis yang baik dan bermutu dapat dilihat dari minimnya waktu penyediaan
dokumen rekam medis, semakin cepat penyediaan dokumen rekam medis sampai
pada poli yang dituju semakin cepat pula pelayanan yang di berikan kepada pasien
(Munandar, 2014).
Waktu penyediaan rekam medis pasien rawat jalan sesuai standart
pelayanan minimal Rumah Sakit adalah ≤ 10 menit (Kemenkes RI, 2008), hasil
penelitian oleh Hasanah (2016), menyatakan lama waktu tunggu penyediaan berkas
rekam medis maksimal 10 menit. Penelitian lain oleh Anifah (2016) juga
menyatakan bahwa waktu penyediaan rekam medis yaitu ≤ 10 menit. Berdasarkan
penjelasan diatas, maka untuk mendukung agar pelayanan rekam medis tersebut
baik dan bermutu diperlukan petugas yang memiliki kinerja baik pula. Kinerja
merupakan hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh

1
2

seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab


yang diberikan kepadanya.
Kinerja dapat diartikan sebagai hasil yang sudah dikerjakan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi yang dilaksanakan secara legal, tidak melanggar hukum
serta sesuai dengan moral dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya
(Mangkunegara dalam Suwondo, 2015). Menurut safwan dkk (2014), kinerja
merupakan sebuah gambaran tingkat pencapaian suatu kegiatan atau program untuk
mewujudkan suatu visi dan misi sebuah organisasi. Ada tiga variabel yang
mempengaruhi kinerja yang dinyatakan oleh (Gibson dalam Ma’arif dkk. 2013)
yaitu variabel individu (kemampuan, keterampilan, latar belakang, demografis),
variabel organisasi (desain pekerjaan, sumber daya, kepemimpinan, imbalan,
struktur), dan variabel psikologis (sikap, motivasi, persepsi, kepribadian, belajar).
Beradasarkan hasil studi pendahuluan 24 Maret – 21 April 2018 di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi dengan menghitung jumlah waktu tunggu
penyediaan rekam medis pasien rawat jalan, menggunakan sampel sebanyak 100
berkas rekam medis rawat jalan didapatkan hasil berikut:
Tabel 1.1 Waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada
Krikilan Banyuwangi (Sampling 4 hari)

Tanggal Jumlah RM Jumlah RM Jumlah Jumlah


Rawat Jalan penyediaanya > 10 Pasien Pasien
menit Baru Lama
24/03/2018 25 20 0 25
31/03/2018 25 17 0 25
07/04/2018 25 25 0 25
13/04/2018 25 18 0 25
Jumlah 100 80 0 100
Persentase keterlambatan seluruh RM = 80%
Sumber: RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi, 2018

Berdasarkan tabel 1.1, maka dapat disimpulkan bahwa masih 80% rekam
medis rawat jalan yang penyediaannya lebih dari 10 menit. Jumlah pasien rawat
jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi rata-rata 2507 per bulan, hal
tersebut dapat menimbulkan masalah berupa banyaknya kasus pasien yang
3

menyampaikan keluhan karena lamanya waktu tunggu untuk mendapatkan


pemeriksaan.
Hasil penelitian oleh (Bustani, 2015) menyatakan bahwa waktu tunggu
yang lama dalam menyediakan rekam medis dapat menyebabkan masalah berupa
lamanya waktu tunggu pasien untuk memperoleh pemeriksaan. Masalah lain yaitu
pasien juga akan menganggap kualitas pelayanan kesehatan tidak baik apabila
waktu tunggu lama (Munandar, 2014). Kualitas pelayanan kesehatan yang tidak
baik belum memenuhi harapan pasien sehingga belum memuaskan pasien (Deharja
dkk. 2017) dan dapat menyebabkan pasien tidak ingin berobat kembali (Tanudjaya,
2014). Waktu tunggu yang lama disebabkan kinerja petugas yang lama pula saat
menyediakan rekam medis rawat jalan (Lieliyah dan Subekti, 2015), dan dampak
tersebut juga terjadi di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi.
Hasil observasi data petugas rawat jalan diketahui bahwa 3 petugas rekam
medis lulusan D III – RMIK, 2 petugas rekam medis lulusan D IV – RMIK, 2
petugas filling lulusan SMA, dan 6 petugas pendaftaran lulusan SMA. Pendidikan
petugas berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan petugas. Tinggi
rendahnya pendidikan petugas berpengaruh terhadap kemampuan, keterampilan
petugas (Saerang dkk. 2010). Hasil penelitian oleh Utami (2016), menyatakan
bahwa kemampuan, keterampilan yang merupakan sub variabel dari variabel
indvidu seseorang dapat diperoleh melalui pendidikan, dengan mematuhi prosedur-
prosedur yang ada dan menjalankan, menyelesaikan tugas suatu pekerjaan.
Kemampaun dan keterampilan petugas dalam menyediakan rekam medis rawat
jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi rata-rata mengalami
keterlambatan yaitu > 10 menit.
Kemampuan dan keterampilan berpengaruh terhadap waktu tunggu
penyediaan rekam medis (Asmuni, 2008). Kemampuan, keterampilan berpengaruh
terhadap kinerja (Ma`arif dkk. 2013). Guna menjalankan kinerja dalam organisasi
dibutuhkan pula kepemimpinan yang baik, kinerja dapat pula dipengaruhi oleh
kepemimpinan dalam penelitian yang dilakukan oleh (Baki, 2016) menyatakan
bahwa 40-60% kinerja di pengaruhi oleh variabel oragnisasi dengan sub variabel
kepimpinan. Penyelenggaraan penyediaan rekam medis rawat jalan oleh petugas
4

rekam medis di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi tidak sesuai dengan
desain pekerjaan yang ada. Faktor determinan yang menjadi penyebab lamanya
waktu tunggu penyediaan berkas rekam medis adalah desain pekerjaan (Farhatani
dkk. 2014). Desain pekerjaan merupakan sub variabel dari variabel organisasi yang
juga bisa mempengaruhi kinerja sebesar 38, % (Fidiyah dkk. 2013).
Selain varibel indvidu (kemampuan, keterampilan) dan variabel organisasi
(desain pekerjaan, kepemimpinan) yang telah disebutkan sebelumnya, mayoritas
petugas memiliki sikap yang tidak disiplin dalam bekerja. Hasil penelitian
(Winarni, 2013) menyatakan bahwa sikap petugas berpengaruh terhadap waktu
penyediaan berkas rekam medis. sikap seorang petugas berpengaruh terhadap
kinerja petugas itu sendiri Atmamto (2015). Selain sub variabel sikap sub variabel
motivasi juga berpengaruh terhadap kinerja (Setiawan, 2015). Guna mengetahui
keterlambatan penyediaan rekam medis rawat jalan yang disebabkan lamanya
kinerja petugas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang analisis
hubungan individu, organisasi, dan psikologis petugas terhadap waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dari
penelitian ini yaitu bagaimana analisis hubungan individu, organisasi, dan
psikologis petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan umum
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan individu, organisasi,
dan psikologis petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi.
5

1.3.2 Tujuan khusus


a. Mengidentifikasi variabel individu (kemampuan dan keterampilan) petugas
terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti
Krikilan Banyuwangi
b. Mengidentifikasi variabel organisasi (desain pekerjaan dan kepemimpinan)
petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti
Husada Krikilan Banyuwangi
c. Mengidentifikasi variabel psikologis (sikap dan motivasi) petugas terhadap
waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi
d. Mengidentifikasi waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti
Husada Krikilan Banyuwangi
e. Menganalisis hubungan individu (kemampuan dan keterampilan) petugas
terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada
Krikilan Banyuwangi
f. Menganalisis hubungan organisasi (desain pekerjaan dan kepemimpinan)
petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti
Husada Krikilan Banyuwangi
g. Menganalisis hubungan psikologis (sikap dan motivasi) petugas terhadap
waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi peneliti
Manfaat yang akan didapat oleh penliti dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan kinerja petugas terhadap penyediaan rekam medis rawat
jalan dan peneliti juga dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama
menuntut ilmu di program studi Diploma IV Rekam Medis Jurusan Kesehatan
Politeknik Negeri Jember.
6

1.4.2 Bagi Rumah Sakit


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang
bermanfaat bagi RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi untuk dijadikan solusi
dari masalah lamanya waktu tunggu penyediaan rekam medis rawat jalan. Selain
itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja
petugasnya dalam menyediakan rekam medis rawat jalan secara cepat untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi .

1.4.2 Bagi Politeknik Negeri Jember


Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai refrensi dan bahan
masukan untuk penelitian selanjutnya. Serta dapat dijadikan sebagai nnahan
pengajaran untuk perkuliahan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu adalah penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan
digunakan sebagai bahan pembanding dan acuan oleh peneliti. Penelitian
sebelumnya yang dijadikan acuan penulisan dalam penelitian ini antara lain :
2.1.1 Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Pada Klinik Syaraf
RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Periode Triwulan III Tahun 2016.
Karya tulis ilmiah yang ditulis oleh Isti Nur Anifah yang membahas tentang
penyediaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan di Klinik Syaraf RSUD
Tugurejo Provinsi Jawa Tengah, di buat atas dasar permasalahan berupa masih
terdapat penyediaan dokumen rekam medis yang lebih dari 10 menit sebesar 93%
dengan rata-rata waktu penyediaan 19,55 menit. Dengan adanya karya tulis ilmiah
tersebut, dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi mengenai
penyediaan dokumen rekam medis di Klinik Syaraf RSUD Tugurejo dengan
menggunakan sampel sebanyak 255 dokumen.

2.1.2 Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Petugas Dalam


Penyediaan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Awal Bros
Pekanbaru.
Jurnal yang ditulis oleh Nur Maimun yang membahas tentang kinerja
petugas dalam penyediaan berkas rekam medis rawat jalan ini, dibuat atas dasar
permasalahan lamanyawaktu tunggu dalam penyediaan berkas rekam medis rawat
jalan yaitu sekitar 20-30 menit. Dengan adanya jurnal tersebut, dapat memberikan
solusi terhadap permasalahan yang terjadi mengenai penyediaan dokumen rekam
medis di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru dengan menggunakan variabel bebas
berupa SDM, pengetahuan dan komunikasi perekam medis.

7
8

2.2 State of the Art


Tabel 2.1 State of the Art
No Materi Isti Nur Anifah Nur Maimun Irfiah

1 Judul Penyediaan Analisis Analisis


Dokumen Rekam Faktor-Faktor Hubungan
Medis Pasien Yang Individu,
Rawat Jalan Pada Berhubungan Organisasi,
Klinik Syaraf Dengan Dan
RSUD Tugurejo Kinerja Psikologis
Provinsi Jawa Petugas Petugas
Tengah Periode Dalam Terhadap
Triwulan III Penyediaan Waktu
Tahun 2016. Berkas Rekam Penyediaan
Medis Rawat Rekam Medis
Jalan di Rawat Jalan di
Rumah Sakit RSU Bhakti
Awal Bros Husada
Pekanbaru Krikilan
Banyuwangi
2 Tempat Penelitian Klinik Syaraf Rumah Sakit RSU Bhakti
RSUD Tugurejo Awal Bros Krikilan
Provinsi Jawa Pekanbaru Banyuwangi
Tengah
3 Variabel Terikat Penyediaan Penyediaan Waktu
Dokumen Rekam Berkas Rekam penyediaan
Medis Pasien Medis Rawat rekam medis
Rawat Jalan Jalan rawat jalan
4 Variabel Bebas Perilaku petugas SDM, Kemampuan,
rekam medis pengetahuan, keterampilan,
komunikasi desain
petugas rekam pekerjaan,
medis sumber daya,
kepemimpinan
, sikap,
motivasi
petugas
petugas rekam
medis rawat
jalan
5 Metode Deskriptif Analitik Analitik
kualitatif dan kualitatif kuantitatif
kuantitatif kuantitatif dengan
dengan dengan pendekatan
cross sectional
9

No Materi Isti Nur Anifah Nur Maimun Irfiah

pendekatan cross pendekatan dan diuji


sectional cross sectional analitik
dan diuji menggunakan
analitik uji chi squere
menggunakan
uji chi squere

Analisis Individu, Organisasi, Dan Psikologis Petugas Terhadap Waktu


Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi merupakan penelitian observasional. Berdasarkan state of the art
diatas yang membedakan dengan peneliti lain adalah pada variabel bebas yang di
teliti, peneliti lebih mengambil komponen kemampuan, keterampilan pada variabel
individu, desain pekerjaan, kepemimpinan pada variabel organisasi dan sikap,
motivasi pada variabel psikologis yang dapat berpengaruh terhadap penyediaan
rekam medis rawat jalan.

2.3 Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Fasilitas pelayanan kesehatan adalah fasilitas yang sangat pentimg di Indonesia.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat (Kemenkes RI, 2014). Pelayanan kesehatan menurut UU RI No.44
tahun 2009 merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

2.4 Rumah Sakit


2.4.1 Definisi Rumah Sakit
Rumah Sakit menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna meliputi pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
10

meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Rumah Sakit adalah salah
satu fasilitas pelayanan kesehatan yang harus mempunyai kemampuan pelayanan
sekurang-kurangnya pelayanan medik umum, gawat darurat, pelayanan
keperawatan, rawat jalan, rawat inap, operasi/bedah, pelayanan edik spesialis dasar,
penunjag medik, farmasi, gizi, sterilisasi, rekam medik, pelayanan administrasi dan
manajemen, penyuluhan kesehatan masyarakat, pemulasaran jenazah, laundry dan
ambulance, pemeliharaan sarana rumah sakit, serta pengolahan limbah (Kemenkes
RI, 2010).

2.4.2 Fungsi dan Tugas Rumah Sakit


Tugas Rumah Sakit menurut UU No.44 tahun 2009 yaitu memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Untuk menjalankan tugas diatas,
maka Rumah Sakit mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2.5 Rekam Medis


Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2006). Rekam Medis adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Catatan yang dimaksud merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter
mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka
11

palayanan kesehatan. Rekam medis merupakan bukti yang berisi data pasien yang
berguna dalam proses pengambilan keputusan yang kaitannya dengan kegiatan
medis maupun non medis (Kemenkes RI, 2008).

2.5.1 Tujuan Rekam Medis


Tujuan primer rekam medis terbagi menjadi 5 hal yaitu :
a. Pasien
Rekam medis sebagai alat bukti utama yang mampu membenarkan adanya
pasien dengan identitas yang jelas serta telah mendapatkan berbagai pemeriksaan,
pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan segala hasil serta konsikuensi
biayanya
b. Pelayanan pasien
Rekam medis mendokumentasikan pelayanan yang diberikan kepada pasien
oleh tenaga kesehata, penunjang medis, dan tenaga lain yang bekerja di suatu
fasilitas pelayanan kesehatan. Rekam medis dapat membantu pengambilan
keputusan tentang terapi, tindakan, dan penentuan diagnosis pasien. Rekam medis
ini juga sebagai sarana komunikasi antara negara-negara lain yang sama-sama
terlibet dalam perawatan pasien. Berdasarkan penjelasan diatas, maka rekam medis
yang lengkap harus setiap saat tersedia dan berisi informasi atau data tentang
pemberian pelayanan kesehaatan secara jelas.
c. Manajemen pelayanan
Rekam medis yang lengkap dapat digunakan dalam menganalisis berbagai
penyakit, menyusun pedoman praktik, dan untuk mengevaluasi mutu pelayanan
yang diberikan.
d. Menunjang pelayanan
Rekam medis yang rinci dapat digunakan dalam menjelaskan aktivitasyang
berkaitan dengan penanganan sumber-sumber yang ada pada organisasi pelayanan
di Rumah Sakit, menganalisis kecenderungan yang terjadi, serta untuk
mengkomunikasikan informasi di antara klini yang berbeda.
e. Pembiayaan
12

Dalam rekam medis yang akurat terdapat catatan tentang segala pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien. Informasi ini yang menentukan besarnya
pembayaran yang harus dibayaroleh pasien, baiksecara tunai maupun melalui
asuransi (Hatta, 2008).

2.5.2 Sistem Penerimaan Pasien


a. Identifikasi
b. Registrasi
c. Penamaan
d. Penomoran
1. Pemberian nomor seri (serial numbering system)
Pada sistem ini, petugas pendaftaran memberikan nomor baru atau berkas
baru pada setiap kali pasien berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Keuntungan penomoran ini pelayanan pasien akan lebih cepat karena pasien tidak
perlu menunggu pencarian berkas serta dapat mengetahui jumlah kunjungan pasien
di suatau fasilitas pelayanan kesehatan. Kerurgiannya adalah informasi pelayanan
yang pernah didapatkan pasien menjadi tidak berkesinambunagn sehingga dapat
merugikan pasien
2. Pemberian nomor unit (unit numbering system)
Pada sistem ini, setiap pasien yang berkunjung ke fasilitas pelayanan
kesehatan akan mendapatkan satu nomor atau rekam medis yang diberikan oleh
petugas ketika pasien dating pertama kali untuk berobat. Rkam medis ini dapat
digunakan untuk semua jenis pelayanan kesehatan di suatu fasilitas kesehatan tanpa
membedakan pelayanan rawat jaln, rawat inap, gawat darurat, penunjang.
Kelebihan system ini adalah informasi klinis dapat berkesinambungan, karena
semua data dan informasi mengenai pasien dan pelayanan yang diberikan berada
dalam satu berkas rekam medis. Kekurangannya adalah untuk pelayanan pasien
lama akan lebih lama disbanding denagn system penomoran seri.
3. Pemberian nomor seri unit (serial unit numbering system)
Pada sistem ini, petugas memberikan nomor atau berkas rekam medis baru
kepada seluruh pasien yang berkunjung tetapi kemudian untuk pasien lama akan
13

dicarikan berkas rekam medisnya. Kelebihan dari system ini yaitu pelayanan
menjadi lebih cepat karena tidak memilah antara pasien baru atau lama.
Kekurangannya adalah petugas akan mencarikan berkas rekam medis lama dan
menggabungkan dengan berkas rekam medis baru informasi klinis pada saat
pelayanan tidak disertakan sehingga petugas pelayanan tidak dapat melihat
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien pada kunjungan sebelumnya (Budi,
2011).
2.5.3 Sistem Pengolahan Rekam Medis
Sistem pengolahan rekam medis terdisri dari beberapa subsistem, yaitu:
assembling, coding, indexing, penyimpanan berkas rekam medis dan retensi berkas
(Budi, 2011).
a. Subsistem Asssembling
Assembling berarti merakit, tetapi untuk kegiatan assemblingberkas rekam
medis di fasilitas pelayanan tidaklah hanya sekedar merakit atau mengurut satu
halaman ke halaman yang lain sesuai dengan aturan yang berlaku. Pengurutann
halaman ini dimulai dari berkas rekam medis rawat darurat, rawat jalan, dan rawat
inap. Pergantian pada masing-masing pelayanan akan diberikan kertas pembatas
yang menonjol sehingga dapat mempermudah pencarian formulir dalam berkas
rekam medis.
b. Subsistem Pengkodean (coding)
Kegiatan Pengkodean adalah pemberian penetapan kode dengan
menggunakan huruf dan angka atau kombinasi antara huruf dan angka yang
mewakili komponen data. Kegiatan yang dialkukan dalam codinng meliputi
kegiatan pengkodean diagnosis penyakit dan pengkodean tindakan medis. Tenaga
perekam medis sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas keakuratan kode.
c. Subsistem Indexing
Indeks dalam arti bahasa yaitu daftar kata atau istilah penting yang terdapat
dalam buku tersusun menurut abjad yang memberi informasi tentang halaman
tempat kata atau istilah tersebut ditemukan. Kegiatan pengindekan adalah
pembuatan tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat kedalam kartu indek.
Hasil pengumpulan kode yang berasal dari data penyakit, operasi pasien dan
14

pengumpulan data dari indeks yang lain ssebagai bahan untuk penyajian data
statistik kesehatan.
d. Subsistem Penyimpanan
Untuk perlakuan penyimpanan berkas rekam medis berbeda dengan
penyimpanan folder atau map perkantoran. Pada berkas rekam medis memiliki
“lidah” yang digunakan untuk menulis nomor rekam medis dan menempelkan kode
warnanya. Ketika folder disimpan, “lidah” tersebut ditonjolkan keluar sehingga
akan tampak nomor rekam medis kode warna diantara beberapa berkas rekam
medis. Jenis sistem penyimpanan berkas rekam medis di fasilitas pelayanan
kesehatan sangat beragam, halini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dari
penyimpanan berkas di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan. Jenis system
penyimpanan, meliputi: (1) Alphabetic, (2) Numerik, (3) Kronologis, (4) Subjek
(kasus), (5) Wilayah.
1. Sistem penyimpanan alphabetic merupakan jenis penyimpanan berkas
rekam medsi berdasarkan urutan abjad. Huruf depan dari nama pasien
dijadikan huruf kunci untuk pencarian pada rak penyimpanan.
Kekurangan pada jenis penyimpanan ini yaitu membutuhkan waktu kerja
yang lama dan mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya banyak
kesalahan serta petugas harus teliti melihat satu persatu dari urutan huruf
pada nama pasien.
2. Sitem penyimpanan numeric terbagi menjadi 3 yaitu : (a) system nomor
langsung (straight numerical filing), (b) sistem angka tengah (middle digit
filing), (c) system angka akhir (terminal digit filing).
a. Straight numerical filing yaitu suatu sistem penyimpanan berkas
rekam medis dengan menjajajrkan berkas rekam medis berdasarkan
urutan nomor rekam medisnya secara langsung pada rak
penyimpanan. Contoh: 08-00-01, 08-00-02, 08-00-03.
Kelebihan dari jenis penyimpanan Straight numerical filing:
Mudah dalam mengambil berkas rekam medis dengan nomor rekam
medis yang berurutan tanpa jeda beberapa nomor.
15

Mudah melatih petugas-petugasyang harus melaksanakan pekerjaan


penyimpanan tersebut.
Kekurangan dari jenis penyimpanan straight numerical filing:
Sangat memungkinkan petugas akan berdesak-desakan dalam satu
rak, jika berkas yang diambil merupakan berkas yang belum lama
disimpan di rak penyimpanan.
Petugas harus memperhatikan seluruh angka pada nomor rekam medis
sehingga mudah terjadi kekeliruan.
b. Middle digit filing yaitu sistem penyimpanan berkas rekam medis
berdasarkan numerik dengan urutan sistem angka tengah. Sistem
penyimpanan Middle digit filing mempunyai kelebihan dan
kekurangan yang hampir sama dengan sistem penyimpanan Straight
numerical filing tetapi pada jenis penyimpanan ini kelompok angka
tengah menjadi pusat pencarian rekam medis yang akan dilanjutkan
dengan kelompok angka yang lain.
c. Terminal digit filing yaitu sistem penyimpanan berkas rkam medis
numerik dengan urutan sistem angka tengah. Sistem ini menyimpan
berkas rekam medis dengan mensejajarkan berkas rekam medis
berdasarkan urutan nomor berkas rekam medis pada 2 angka
kelompok akhir. Artinya 2 angka pada kelompok akhir tersebut
dijadikan sebagai kunci penyimpanan berkas rekam medisnya.
Kelebihan dari jenis penyimpanan Terminal digit filing:
Penambah jumlah dokumen rekam medis selalu tersebar serta merata
ke 100 kelompok (section) di dalam rak penyimpanan.
Petugas penyimpanan tidak akan terpaksa berdesak-desak di satu
tempat dimana rekam medis harus disimpan di rak
Rekam medis di setiap section terkontrol dan bias dihindarkan
terjadinya rak-rak kosong.
Memudahkan perencanaan peralatan penyimpanan (jumlah rak).
Kekeliruan menyimpan (misfile) dapat dicegah, karena petugas
penyimpanan hanya memperhatikan 2 angka saja dalam memasukkan
16

rekam medis kedalam rak, sehingga jarang terjadi kekeliruan


membaca angka.
Kekurangan dari jenis penyimpanan Terminal digit filing:
Latihan dan bimbingan bagi petugas dalam hal penyimpanan angka
akhir, membutuhkan waktu yang lebih lama dari penyimpanan
menggunakan system nomor langsung.
Membutuhkan biaya awal lebih besar Karena harus menyiapkan rak
penyimpanan terlebih dahulu.
3. Sistem penyimpanan kronologis yaitu jenis penyimpanan berkas rekam
medis berdasarkan urutan peristiwa/ kejadian pasien dating ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Sistem penyimpanan ini hanya cocok untuk fasilitas
pelayanan kesehatan.
4. Sistem penyimpanan subjek (kasus) yaitu jenis penyimpanan berkas
rekam medis berdasarkan kasus penyakit yang diderita masing-masing
pasien, Misalnya rak pertama untuk penyimpanan berkas rekam medis
pada penyakit dalam, dan rak kedua penyimpanan berkas rekam medis
pada penyakit jantung, dan seterusnya.
5. Sistem penyimpanan wilayah yaitu system penyimpanan rekam medis
berdasarkan wilayah yang ada dilingkup fasilitas pelayanan kesehatan
berada. System penyimpanan wilayah ini sering disebut juga sebagai
sistem penyimpanan family folder.
e. Susbsistem Retensi berkas rekam medis
Pemusnahan adalah suatu proses kegiatan penghancuran secara fisik arsip
rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya rendah. Penghancuran
harus di lakukan secara total dengan cara membakar habis, mencacah atau daur
ulang sehingga tidak dapat dikenali lagi isi maupun bentuknya.

2.6 Waktu Tunggu


Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar sampai
dilayani oleh dokter spesialis (Kemenkes RI, 2008)
17

2.6.1 Waktu Tunggu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan


Waktu penyediaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan berdasarkan
Standar Pelayanan Minimal Rekam medis adalah ≤ 10 menit (Kemenkes RI, 2008).
Untuk menghitung waktu penyediaan dokumen rekam medis mulai saat pasien
selesai registrasi (tracer dicetak) sampai dokumen rekam medis tersebut sampai ke
klinik yang dituju. (Anifah, 2016).

2.7 Kinerja
2.7.1 Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang
dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan penjelasan diatas, kinerja
dapat diartikan sebagai hasil yang sudah dikerjakan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi yang dilaksanakan secara legal, tidak melanggar hukum serta sesuai
dengan moral dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya (Mangkunegara
dalam Suwondo , 2015). Menurut safwan dkk (2014), kinerja merupakan sebuah
gambaran tingkat pencapaian suatu kegiatan atau program untuk mewujudkan suatu
visi dan misi sebuah organisasi.

2.7.2 Model Teori Kinerja


a. Teori Gibson
Menurut Gibson dalam Ma’rifat 2013 ada tiga kelompok variabel yang
memengaruhi perilaku kerja dan kinerja, yaitu:
1. Variabel individu, yang terwujud dalam kemampuan, keterampilan, latar belakang,
demografis.
2. Variabel organisasi, yang terwujud dalam sumber daya, kepemimpinan, imbalan,
struktur, desain pekerjaan.
3. Variabel psikologis, yang terwujud dalam persepsi, sikap, kepribadian, belajar,
motivasi.
18

2.7.3 Individu
a. Kemampuan
Kemampuan adalah kapasitas individu dalam melakukan sebuah pekerjaan,
kemampuan seorang individu meliputi kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
Kemampuan intelektual merupakan kemampuan untuk mengerjaakan kegiatan-
kegiatan mental seperti pemahaman verbal, dedukasi, dll. Sedangkan, kemampuan
fisik merupakan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan-kegiatan
yang menuntut stamina (Utami, 2016).
b. Keterampilan
Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap dalam
menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan (Sudarto, 2016). Keterampilan dapat
juga diartikan sebagai kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang dimiliki
dan dipergunakan oleh seseorang dalam waktu yang tepat (Gibson dalam Utami,
2016)

2.7.4 Organisasi
a. Desain Pekerjaan
Menurut (Sulipan dalam Lestari, 2000), desain pekerjaan dapat didefinisikan
sebagai fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok
secara organisasional. Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja
yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dan teknologi dan memuaskan
kebutuhan-kebutuhan pribadi dan individual para pemegang jabatan.
c. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok
dalam upaya perumusan dan pencapaian tujuan (Sariadi, 2013).

2.7.5 Psikologis
a. Sikap
Sikap adalah salah satu unsur kepribadian yang harus dimiliki seseorang untuk
menentukan tindakannya dan bertingkah laku terhadap suatu objek disertai dengan
perasaan positif dan negatif (Azwar, 2002).
19

Terdapat tiga komponen sikap, sehubungan dengan faktor-faktor lingkungan


kerja, sebagai berikut:
1. Afeksi (perasaan) Komponen ini merupakan komponen yang
menyangkut masalah emosional subyektif individu terhadap suatu
obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan
yang dimiliki terhadap sesuatu.
2. Kognisi (pemikiran) merupakan representasi apa yang dipercayai oleh
individu pemilik sikap terhadap suatu obyek sikap. Kognitif ini
berhubungan dengan kepercayaan atau keyakinan individu terhadap
obyek yang didapatnya dari pengalaman individu itu sendiri atau dari
obyek yang lainnya, yang dimana nantinya akan membentuk suatu
pemikiran atau gagasan mengenai obyek tertentu.
3. Konatif (tindakan) merupakan aspek kecenderungan berperilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang (Azwar, 2002).
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu:
1. Menerima (receiving), menerima diartikan bahwa subjek mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan.
2. Merespon (responding), memberikan jawaban apabila ditanya
mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu
indikasi dari sikap.
3. Menghargai (valuing), mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggungjawab (responsible), bertanggungjawab atas segala suatu
yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang
memiliki tingkatan paling tinggi (Notoatmodjo, 2003).
b. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang ada di dalam diri manusia yang
menyebabkan ia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu (Arianto, 2011)
20

2.8 Kerangka Konsep

Variabel Bebas
Variabel Individu:
a. Kemampuan
b. Keterampilan
c. Demografis
d. Latar Belakang

Variabel Terikat
Variabel Organisasi:
a. Desain Pekerjaan Waktu penyediaan rekam
b. Kepemimpinan
medis rawat jalan

c. Sumber Daya
d. Imbalan
e. Struktur

Variabel Psikologis:
a. Sikap
b. Motivasi Keterangan:
: Diteliti
c. Persepsi
d. Kepribadian : Tidak diteliti
e. Belajar

Sumber: Septianto (2010), Ma’rifat (2013)

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep teori Gibson menyatakan terdapat variabel


individu (kemampuan, keterampilan, latar belakang, demografis), variabel
organisasi (kepemimpinan, desain pekerjaan, sumberdaya, imbalan, struktur) dan
variabel psikologis (sikap, persepsi, kepribadian, belajar, motivasi) yang dapat
berpengaruh terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan. Berdasarkan
variabel-variabel diatas peneliti mengambil beberapa variabel yaitu variabel
individu dengan sub variabel kemampuan, keterampilan yang akan diteliti oleh
peneliti. Sub variabel demografis yang juga merupakan varibel individu tidak akan
diteliti karena faktor demografis tidak berpengaruh secara langsung terhadap
21

kinerja, hal tersebut juga disampaikan oleh Utami (2016), yang menyatakan sub
varibael demografis (etis, jenis kelamin, umur) mempunyai efek tidak langsung
pada perilaku kinerja individu. Sub variabel terakhir yang tidak diteliti dari variabel
individu karena latar belakang (budaya) mencerminkan cara petugas dalam
menyediakan rekam medis rawat jalan yang dapat dilihat secara kasat mata dan
dirasakan oleh pasien.
Variabel selanjutnya yang akan diteliti yaitu variabel organisasi dengan sub
varibel desain pekerjaan, kepemimpinan. Terdapat sub variabel desain pekerjaan
yang tidak diteliti oleh peneliti karena bersifat homogen, imbalan yang juga tidak
diteliti oleh peneliti karena di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi sudah ada
imbalan berupa pengakuan apabila kinerja petugas baik. Sub variabel struktur tidak
diteliti juga oleh peneliti karna sudah terdapat struktur organisasi di RSU Bhakti
Husada Krikilan Banyuwangi.
Selain variabel individu dan variabel organisasi peneliti juga meneliti
variabel psikologis dengan sub variabel sikap, motivasi. Terdapat sub variabel
persepsi yang merupakan salah satu sub variabel psikologis tidak diteliti karena
petugas rekam medis rawat jalan sudah memiliki persepsi bahwa penyediaan rekam
medis seharusnya dilakukan secara cepat dan tepat. Sub variabel yang tidak diteliti
selanjutnya yaitu sub variabel kepribadian dikarenakan diterminan pembentukan
kepribadian petugas lebih dipengaruhi dari luar Rumah Sakit. Sub variabel lain
yang tidak diteliti yaitu sub variabel belajar karena petugas masih memiliki
keinginan belajar yang tinggi terhadap penyelenggaraan rekam medis

2.9 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kerangka konsep penelitian yang telah dibuat, diajukan hipotesis
sebagai berikut:
a. H0: Tidak ada hubungan antara kemampuan petugas terhadap waktu
penyediaan rekam medisrawat jalan.
H1: Ada hubungan antara kemampuan petugas terhadap waktu penyediaan
rekam medisrawat jalan.
22

b. H0: Tidak ada hubungan antara keterampilan petugas tehadap waktu


penyediaan rekam medis rawat jalan.
H1: Ada hubungan antara keterampilan petugas tehadap waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan.
c. H0: Tidak ada hubungan antara desain pekerjaan petugas terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan.
H1: Ada hubungan antara desain pekerjaan petugas terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan.
d. H0: Tidak ada hubungan antara kepemimpinan petugas terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan.
H1: Ada hubungan antara kepemimpinan petugas terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan.
e. H0: Tidak ada hubungan antara sikap petugas terhadap waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan.
H1: Ada hubungan antara sikap petugas terhadap waktu penyediaan rekam
medis rawat jalan.
f. H0: Tidak ada hubungan antara motivasi petugas terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan.
H1: Ada hubungan antara motivasi petugas terhadap waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1 Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi yang beralamatkan di Jalan Krikilan-Glenmore, Desa Tegalharjo,
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur(68466).

3.1.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilaksanakan selama 6 bulan yaitu mulai Juli 2018 sampai
Desember 2018.

3.2 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan metode
Cross Sectional.

3.3 Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel


3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah 12 petugas rekam medis rawat jalan.

3.3.2 Sampel Penelitian


Sampel dalam suatu penelitian merupakan sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi serta kesimpulannya akan diberlakukan
untuk populasi (Sugiyono, 2012). Untuk menghitung jumlah sampel yang relatif
kecil maka digunakan rumus slovin sebagai berikut (Nasir dkk. 2011)
N
n=1+N(d)2
12
n=1+12(0,1)2
12
n=1,12

n=10,7 Dibulatkan menjadi 11

19
20

Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Presisi merupakan derajat penyimpanagan terhadap populasi yang kita inginkan
(derajat ketepatan yang diinginkan) biasnya = 10% (0,10) atau 5% (0,05) atau 1%
(0,01) (Ariawan dalam Notoadmodjo, 2012). Semakin kecil tingkat signifikansi
maka membutukan data yang semakin besar. Begitu pula sebaliknya, semakin besar
tingkat signifikansi maka maka membutuhkan data yang semakin kecil (Surwono,
2013). Peneliti menggunakan presisi sebesar 10% (0,10) karena jumlah populasi
dalam penelitian relatif kecil yaitu 12.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pngambilan sampel pada penelitian ini menggunakan probability
sampling dengan simple random sampling atau sampel acak sederhana.
Pengambilan sampel secara acak sederhana ini menggunakan lottery technique atau
teknik undian.

3.4 Variabel Penelitian


3.4.1 Klasifikasi variabel
a. Variabel bebas atau variabel independent
Variabel bebas atau variabel independent dalam panelitian ini adalah variabel
individu (kemampuan, keterampilan), variabel organisasi (desain pekerjaan,
kepemimpinan), serta variabel psikologis (sikap, motivasi) petugas rekam medis
rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi.
b. Variabel terikat atau variabel dependent
Variabel terikat atau variabel dependent dalam penelitian ini adalah variabel adalah
waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi.
3.5 Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Cara
Skala
No Variabel Definisi Operasional Pengumpulan Hasil Ukur
Data
Data
1 Individu
a. Kemampuan Potensi yang ada dalam diri petugas rekam medis Kuesioner Nominal Jumah skor
petugas untuk berbuat sesuatu sehingga memungkinkan (Lampiran 2) Pertanyaan: 5
rekam medis petugas rekam medis dapat melakukan pekerjaan Observasi Nilai Maksimum 5x5 = 25
rawat jalan atau tidak dapat melakukan pekerjaan. Potensi yang (Lampiran 3) Diklasifikasikan sebagai berikut:
dimaksud dalam penelitian ini adalah potensi 1 = Kategori Baik: 16-25
petugas rekam medis dalam melakukan proses 0 = Kategori Buruk: 5-15
kegiatan penyediaan berkas rekam medis mulai dari
pemberian penomoran berkas dengan penomoran
unit numbering system, pencarian nomor,
penyimpanan dengan terminal digit filing,
pengambilan berkas di rak filing, penyediaan dan
pengantaran berkas sampai ke poli yang dituju.
b. Keterampilan Kecekatan petugas rekam medis dalam mengambil Kuesioner Nominal Jumah skor
petugas rekam dan menyediakan berkas dengan cepat dan tepat (Lampiran 4) Pertanyaan: 5
medis rawat Observasi Nilai Maksimum 5x5 = 25
jalan (Lampiran 5) Diklasifikasikan sebagai berikut:
1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Buruk: 5-15

21
Cara
Skala
No Variabel Definisi Operasional Pengumpulan Hasil Ukur
Data
Data
2 Organisasi Fungsi penetapan kegiatan-kegiatan petugas rekam
a. Desain medis rawat jalan Kuesioner Nominal Jumah skor
Pekerjaan (Lampiran 6) Pertanyaan : 5
petugas Nilai Maksimum 5x5 = 25
rekam medis Diklasifikasikan sebagai berikut:
rawat jalan 1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Buruk: 5-15

b. Kepemimpi Persepsi petugas rekam medis rawat jalan tentang Kuesioner Nominal Jumah skor
nan petugass sifat atau kebiasaan pimimpin dalam mempengaruhi (Lampiran 7) Pertanyaan: 5
rekam medis petugas untuk melaksanakan pekerjaannya dengan Nilai Maksimum 5x5 = 25
rawat jalan baik dan benar Diklasifikasikan sebagai berikut:
1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Buruk: 5-15

3 Psikologis Kecenderungan seseorang untuk bertindak


a. Sikap petugas terhadap sesuatu. Dalam hal ini kecenderungan Jumah skor
Kuesioner Nominal
rekam medis petugas rekam medis dalam menyediakan berkas Pertanyaan: 5
(Lampiran 8)
rawat jalan rekam medis rawat jalan Nilai Maksimum 5x5 = 25
Diklasifikasikan sebagai berikut:
1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Buruk: 5-15

b. Motivasi Adanya semangat, keinginan dan dorongan dari Kuesioner Nominal Jumah skor
petugas dalam diri individu untuk dapat menyelenggarakan (Lampiran 9) Pertanyaan: 5
rekam medis kegiatan-kegiatan rekam medis rawat jalan. Nilai Maksimum 5x5 = 25
rawat jalan Diklasifikasikan sebagai berikut:

22
Cara
Skala
No Variabel Definisi Operasional Pengumpulan Hasil Ukur
Data
Data
1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Buruk: 5-15

4 Waktu Rerata waktu penyediaan rekam medis mulai dari Observasi Nominal 1 = waktu penyediaan rekam
penyediaan saat pasien selesai registrasi (tracer dicetak) hingga (Lampiran 10) medis rawat jalan ≤ 10 menit.
rekam medis rekam medis tersebut sampai ke poli yang dituju.
rawat jalan Skor 1 = kategori cepat bila rerata waktu 0 = waktu penyediaan rekam
penyediaan rekam medis ≤ 10 menit medis rawat jalan > 10 menit.
Skor 0 = kategori lama bila rerata penyediaan
rekam medis > 10 menit
(Kemenkes RI, 2008).

23
24

3.6 Alur Penilitian

Studi Lapang Identifikasi Masalah Studi Pustaka

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Identifikasi Variabel

Identifikasi Sampel

Penyusunan
TIDAK
Kuesioner

Validitas Data Penyebaran dan


dan Pengumpulan Data
Reabilitas Data Kuesioner

Mengolah Data dan


YA
Menganalisa Data

Hasil dan
Pembahasan

Kesimpulan dan
Saran

Gambar 3.1 Tahapan penelitian


25

Keterangan alur penelitian:


a. Identifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah yang ada di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi. Tujuan mengidentifikasi masalah ini adalah untuk mencari
masalah-maslah yang ada di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi
untuk kemudian dipilih masalah yang harus segera diselesaikan.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu petugas rekam medis di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi, peniliti menemukan adanya masalah
terkait waktu penyediaan rekam medis rawat jalan.
b. Studi pustaka
Pada tahap ini, peneliti melakukan studi kepustakaan guna menambah
wawasan, informasi-informasi, dan refrensi dari buku, skripsi, tesis maupun
jurnal terkait waktu penyediaan rekam medis rawat jalan. Studi kepustakaan
ini dapat membantu memperluas wawasan peneliti terkait waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan.
c. Studi lapang
Studi lapang dapat disebut juga studi pendahuluan, tahap ini digunakan
untuk mendapatkan data-data pendahuluan untuk memperkuat adanya
masalah yang dipilih peneliti untuk dilakukan penelitian. Studi lapang yang
dilakukan oleh peneliti yaitu studi lapang terkait lamanya waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan.
d. Perumusan masalah
Pada tahapan penelitian ini adalah untuk merumuskan masalah dari survei
studi pendahuluan yang di lakukan di unit rekam medis rawat jalan di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi tentang analisis hubungan individu,
organisasi, dan psikologis petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis
rawat jalan sebagai bahan dasar penelitian dan sebagai bahan dasar untuk
memecahkan masalah tersebut
26

e. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian digunakan untuk menemukan arah serta sasaran yang
akan dicapai oleh peneliti. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan khusus penelitian adalah langkah-langkah untuk
mencapai tujuan umum suatu penelitian.
f. Identifikasi Variabel
Pada tahapan ini, peneliti akan mengidentifikasi variabel yang akan diukur
dalam penelitian ini. Terdapat 2 vaaariabel dalam penelitian ini yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari; variabel
individu (kemampuan dan keterampilan), variabel organisasi (desain
pekerjaan dan kepemimpinan), variabel psikologis (sikap dan motivasi).
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu waktu penyediaan rekam medis
rawat jalan.
g. Identifikasi Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 11 petugas rekam medis
rawat jalan.
h. Pembuatan Kuesioner
Kuesioner sebagai alat pengumpulan data untuk memperoleh suatu data
yang sesuai tujuan penelitian tersebut, yaitu kuesioner petugas tentang
penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi.
i. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sahnya suatu kuesioner. Kuesioner
dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk
melakukan uji validitas dilakukan uji Pearson Product Moment. Jika
terdapat variabel yang tidak valid dalam kuesioner, maka tabel tersebut
dapat dihapus dari kuesioner namun apabila variabel tersebut penting dalam
kuesioner, maka variabel tersebut dapat diganti kata-katanya agar lebih
mudah dimengerti oleh responden (Ulfa, 2012). Kuesioner dapat dikatakan
valid jika nilai r ≥ r tabel, sebaliknya, kuesioner dikatakan tidak valid jika r
27

hitung < r tabel (Oktavia, 2015). Sugiyono (2012) mengatakan validitas


adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur ini mengukur apa yang
benar-benar diukur. Demikian pula kuesioner sebagai alat ukur harus
mengukur apa yang diukur. Uji realibilitas dilakukan perhitungan hanya
pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memiliki validitas. Sugiyono
(2012) mengatakan reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji
realibilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran ini tetap konsisten.
Pengujian reliabilitas dengan menggunakan tes koefisien Cronbach’s
Alpha, Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai  > 0,60
(Janti, 2014)
j. Penyebaran dan Pengumpulan Data Kuesioner
Penyebaran kuesioner diserahkan secara pribadi kepada responden
kemudian kuesioner dikumpulkan kembali untuk diolah dan dianalisis
k. Pengolahan dan analasis data
Pengolahan data menggunakan komputer yaitu dengan program SPSS untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji chi
square. Uji chi square digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya
hubungan antar 2 variabel. Persyaratan uji chi square yaitu distribusi tidak
normal, jenis data berupa data kategori, data berskala nominal atau ordinal.
28

l. Hasil dan pembahasan


Tahap pembutan hasil dan pembahasan diperoleh dari hasil pengolahan dan
analisis data. Pada tahapan ini peneliti menuangkan hasil dari pengolahan
dan analisis data tentang ada atau tidak adanya hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini.
m. Kesimpulan dan saran
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam peelitian, tahap kesimpulan dan
saran merupakan tahap penarikan beberpa kesimpulan dari hasil dan
pembahasan kemudian dilakukan pemberian saran.

3.7 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar
pertanyaan yang berupa kuesioner yang akan diajukan kepada 11 petugas rekam
medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi, serta lembar
observasi berupa checklist untuk mengukur waktu penyediaan rekam medis rawat
jalan

3.8 Prosedur Pengumpulan Data


3.8.1. Sumber Data
Dilihat dari sumber data, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer. Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari
kuesioner yang telah diisi oleh responden serta data hasil observasi berupa checklist
untuk menghitung waktu penyediaan rekam medis rawat jalan

3.9 Teknik Pengolahan Data


Data yang diperoleh diolah melalui beberapa tahapan:
3.9.1 Editing
Editing adalah suatu proses pengolahan data yang bertujuan untuk
pemeriksaan data kembali berupa kelengkapan data, konsistensi, kejelasan tulisan
dan kejelasan makna dari data yang diperoleh sebelumnya. Peneliti akan melakukan
pemeriksaan terhadap kelengkapan kuesioner individu (kemampuan dan
29

keterampilan) terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan, kuesioner


organisasi (desain pekerjaan dan kepemimpinan) terhadap waktu penyediaan rekam
medis rawat jalan, kuisioner psikologis (sikap dan motivasi) terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan serta lembar observasi.

3.9.2 Coding
Suatu proses pengolahan data yang bertujuan untuk mempermudah analisis
data. Kuesioner dan checklist telah diedit, dilakukan pemberian kode pada jawaban
yang telah terkumpul untuk mempermudah proses pengolahan data.
1. Individu
a. Kemampuan
1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Buruk: 5-15
b. Keterampilan
1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Buruk: 5-15
2. Organisasi
a. Desain Pekerjaan
1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Buruk: 5-15
b. Kepemimpinan
1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Buruk: 5-15
3. Psikologis
a. Sikap
1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Buruk: 5-15
2 Motivasi
1 = Kategori Baik: 16-25
0 = Kategori Kurang Baik: 5-15
30

4. Waktu penyediaan rekam medis rawat jalan


Skor 1 = waktu penyediaan rekam medis rawat jalan ≤ 10 menit.
Skor 0 = waktu penyediaan rekam medis rawat jalan > 10 menit.

3.9.3 Data Entry


Data entry merupakan suatu proses pengolahan data yang bertujian untuk
Memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam alat bantu pengolah
data kemudian memasukkan data ke dalam program pengolahan data SPSS

3.9.4 Data Cleaning


Data cleaning merupakan suatu proses pengolahan data yang bertujuan untuk
pengecekan kemabali terhadapkemungkinan-kemungkinan terdapat kesahalah data
yang telah di entry sebelumnyaa.

3.10 Teknik Analisis Data


3.10.1 Univariat
Analisis Univariat adalah analisa yang digunakan untuk menganalisis
variabel yang ada secara deskriptif dengan membuat tabel distribusi fekuensi.
variabel yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah kemampuan,
keterampilan, desain pekerjaan, kepemimpinan sikap dan motivasi.

3.10.2 Bivariat
Analisis bivariat adalah analisa untuk mengetahui hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel
diduga memiliki hubungan. Analisis bivariat ini akan dilakukan dengan menguji
hubungan antara variabel independent terhadap variabel dependent yang akan
dilakukan dengan uji statistik chi square dikarenkan distribusi tidak normal, jenis
data berupa data kategori, data berskala nominal atau ordinal.
31

3.11 Jadwal Penelitian


Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
No Jenis penelitian Bulan ke-
1 2 3 4 5 6
1 Studi Pustaka
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan data
7 Analisis data
8 Pembuatan dan
penyusunan laporan
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi


4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit
RSU Bhakti Husada merupakan Rumah sakit perkebunan yang didirikan
oleh Maskapai-maskapai Onderneming, untuk kepentingan para employe Belanda
sebagai pos kesehatan terdepan untuk kepentingan kuli kontrak perkebunan saat itu.
Berkat perjuangan Bangsa, Perkebunan yang dikuasai Belanda akhirnya menjadi
milik Negara Republik Indonesia, termasuk pula Rumah Sakit Perkebunan. RSU
Bhakti Husada yang berada di Krikilan Desa Tegalharjo Kecamatan Glenmore
Kabupaten Banyuwangi, berdasrkan Undang-Undang RI, Nomer 86/1958 tanggal
27-12-1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan milik Belanda di
Indonesia. Sehingga sejarah berdirinya atau keberadaan RSU Bhakti Husada adalah
identik (sejalan) dengan sejarah keberadaan Perkebunan Negara yang ada saat ini.
RSU Bhakti Husada – Krkilan terletak di Desa Tegalharjo Kecamatan
Glanmore Kabupaten Banyuwangi. Pada awalnya rumah sait ini didirikan sejak
jaman penjajahan Belanda, dan secara administratif RSU Bhakti Husada- Krikilan
diresmikan pada tanggal 17 September 1966 oleh Direktur PPN-Karet XVI Bapak
Soediharjohoedoyo. Pada saat ini RSU Bhakti Husada dibawah pengelolaan PT.
Rolas Nusantara Medika menjadi anak perusahaan PT. Perkebunan Nusantara XII
(Persero) memiliki luas area 48.370M2 dengan luas 2.518 M2. Suasana yang asri
dan udara pegunungan yang sejuk serta lingkungan yang tenang RSU Bhakti
Husada sebagai Garden Hospital sangat memungkinkan untuk menjadi pilihan
masyarakat sebagai tempat berobat dan beristirahat. Dengan pelayanan professional
dan terjangkau, RSU Bhakti Husada memberikan pelayanan kepada karyawanan
dan keluarga daei PTP Nusantara XII (Persero), Masyarakat umum, Peserta BPJS
Kesehatan, Karyawan dan keluarga dari PT Telkom, Karyawan dan keluarga dari
PT Kereta Api Indonesia, Karyawan dan Keluarga dari PT. Perkebunan Swasta

32
33

(Kecamatan Glenmore, & Kalibaru), Pelayanan Jasa Raharja, Traumma Center


(Jamsostek Kecelakaan Kerja), dan Asuransi Swasta.
4.1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Motto Rumah Sakit
a. Visi Rumah Sakit
Menjadi unit usaha pelayanan kesehatan terkemuka di Kabupaten Banyuwangi
b. Misi Rumah Sakit
1) Rumah sakit dengan pelayanan bermutu dan terjangkau
Layanan primer bagi seluruh pelanggan
2) Mengembangkan tenaga (SDM) yang berkwalitas , kreatif dan inofatif
Menciptakan suasana aman dan nyaman sebagai tempat berobat dan
beristirahat bagi pasien dan keluarga.
3) Menjadikan rumah sakit yang tumbuh dan berkembang serta memberikan
nilai tambah bagi pemilik karyawan, stakeholeder lainnya
c. Rumah Sakit
Kepuasan anda adalah kebanggan Kami

4.2 Identifikasi Variabel Individu (Kemampuan dan Keterampilan) Petugas


Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di RSU Bhakti
Krikilan Banyuwangi
4.2.1 Kemampuan
Sub variabel kemampuan digunakan sebagai bahan untuk membuat
kuesioner dengan total pertanyaan berjumlah 5 pertanyaan yang akan dijawab
dengan lima pilihan jawaban yang terdiri dari jawaban sangat setuju, setuju, kurang
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Nilai skor minimal 5 dan nilai skor
maksimal 25 dengan rentang nilai, skala penilaian ada 2 yaitu: buruk jika jumlah
nilai 5-15; baik jika jumlah nilai 16-25. Skala penilain menggunakan skor nilai
maksimal dan nilai minimal yang berasal dari hasil kuesioner. Berikut tabel 4.1
Merupakan hasil nilai skor kemampuan:
34

Tabel 4.1 Hasil Identifikasi Kemampuan Petugas

Total
Indikator
n %
Baik 4 36
Buruk 7 64
Total 11 100
Sumber: Hasil analisis dari data primer kuesioner, 2018
Hasil dari kuesioner disebarkan kepada 11 sampel petugas rekam medis
rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi di dapatkan data
kemampuan pada tabel 4.1 Diketahui penilaian petugas rekam medis 4 orang atau
36 % memiliki kemampuan baik terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat
jalan, 7 orang atau 64 % memiliki kemampuan buruk terhadap waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan. Dari identifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa selama
penelitian berlangsung responden dengan kemampuan buruk yang memiliki
persentase lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang berkemampuan baik.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yolanda (2015) dalam penelitiannya di
Rumah Sakit Lavalette Malang yaitu respondennya didominasi oleh petugas dengan
kemampuan yang rendah sebesar 57,1%. Menurut Asmuni (2008) menyatakan
bahwa petugas dengan kemampuan rata-rata tinggi dengan pendidikan dan
pengetahuan memadai untuk menjalankan tugasnya sehari-hari maka akan lebih
mudah mecapai kinerja (penyediaan berkas) yang diharapkan begitupun sebaliknya.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian Fatimah (2015) yang menyatakan bahwa
kemampuaan petugas yang rendah dalam sistem dan metode penyimpanan serta
standart waktu penyediaan rekam medis rawat jalan memiliki kecenderungan lama
dalam meyediakan berkas rekam medis rawat jalan.
4.2.2 Keterampilan
Sub variabel keterampilan digunakan sebagai bahan untuk membuat
kuesioner dengan total pertanyaan berjumlah 5 pertanyaan yang akan dijawab
dengan lima pilihan jawaban yang terdiri dari jawaban sangat setuju, setuju, kurang
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Nilai skor minimal 5 dan nilai skor
maksimal 25 dengan rentang nilai, skala penilaian ada 2 yaitu: buruk jika jumlah
nilai 5-15; baik jika jumlah nilai 16-25. Skala penilain menggunakan skor nilai
35

maksimal dan nilai minimal yang berasal dari hasil kuesioner. Berikut tabel 4.2
Merupakan hasil nilai skor keterampilan:
Tabel 4.2 Hasil Identifikasi Keterampilan Petugas

Total
Indikator
n %
Baik 7 64
Buruk 4 36
Total 11 100
Sumber: Hasil analisis dari data primer kuesioner, 2018
Hasil dari kuesioner disebarkan kepada 11 sampel petugas rekam medis
rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi di dapatkan data
keterampilan pada tabel 4.2. Diketahui penilaian petugas rekam medis 7 orang atau
64 % memiliki kerampilan baik terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat
jalan, 4 orang atau 36 % memiliki keterampilan buruk terhadap waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan. Dari identifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa selama
penelitian berlangsung responden dengan keterampilan baik yang memiliki
presentase lebih tinggi dari responden dengan keterampilan buruk. Sesuai dengan
penelitian oleh Asmuni (2008) menyatakan bahwa petugas yang tidak terampil
dapat menyebabkan penyediaan rekam medis menjadi lambat. Sejalan dengan
penelitian oleh Rosidah (2003) yang menyataan bahwa karyawan yang terampil
mempunyai kinerja yang baik, sedangkan karyawan yang tidak terampil memiliki
kinerja yang kurang baik.

4.3 Identifikasi Variabel Organisasi (Desain Pekerjaan dan Kepemimpinan)


Petugas Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi
4.3.1 Desain Pekerjaan
Sub variabel desain pekerjaan tersebut digunakan sebagai bahan untuk
membuat kuesioner dengan total pertanyaan berjumlah 5 pertanyaan yang akan
dijawab dengan lima pilihan jawaban yang terdiri dari jawaban sangat setuju,
setuju, kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Nilai skor minimal 5 dan
nilai skor maksimal 25 dengan rentang nilai, skala penilaian ada 2 yaitu: buruk jika
36

jumlah nilai 5-15; baik jika jumlah nilai 16-25. Skala penilain menggunakan skor
nilai maksimal dan nilai minimal yang berasal dari hasil kuesioner. Berikut table
hasil nilai skor desain pekerjaan:
Tabel 4.3 Hasil Identifikasi Desain Pekerjaan

Total
Indikator
n %
Baik 6 55
Buruk 5 45
Total 11 100
Sumber: Hasil analisis dari data primer kuesioner, 2018
Hasil dari kuesioner disebarkan kepada 11 sampel petugas rekam medis
rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi di dapatkan data
kemampuan pada tabel 4.3. Diketahui penilaian petugas rekam medis 6 orang atau
55 % memiliki desain pekerjaan baik terhadap waktu penyediaan rekam medis
rawat jalan, 5 orang atau 45 % memiliki desain pekerjaan buruk terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan. Dari identifikasi di atas dapat disimpulkan
bahwa selama penelitian berlangsung responden dengan desain pekerjaan baik yang
memiliki presentase lebih tinggi dari responden dengan desain pekerjaan buruk.
Hasil penelitian oleh Farthani (2014) menyatakan bahwa fator determinan yang
menjadi penyebab lamanya wkatu penyediaan rekammedis rawat jalan adalah
desain pekerjaan, semakin buruk desain pekerjaan maka semakin lama pula
penyediaan rekam medis tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Fidiyah dkk, 2013 yang menyatakan bahwa desain pekerjaan berpengaruh
terhadap kinerja petugas.

4.3.2 Kepemimpinan
Sub variabel kepemimpinan tersebut digunakan sebagai bahan untuk
membuat kuesioner dengan total pertanyaan berjumlah 5 pertanyaan yang akan
dijawab dengan lima pilihan yang terdiri dari jawaban sangat setuju, setuju, kurang
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Nilai skor minimal 5 dan nilai skor
maksimal 25 dengan rentang nilai, skala penilaian ada 2 yaitu: buruk jika jumlah
nilai 5-15; baik jika jumlah nilai 16-25. Skala penilaian menggunakan skor nilai
37

maksimal dan nilai minimal yang berasal dari hasil kuesioner. Berikut tabel hasil
nilai skor kepemimpinan:
Tabel 4.4 Hasil Identifikasi Kepemimpinan

Total
Indikator
n %
Baik 5 45
Buruk 6 55
Total 11 100
Sumber: Hasil analisis dari data primer kuesioner, 2018
Hasil dari kuesioner disebarkan kepada 11 sampel petugas rekam medis
rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi di dapatkan data
kepemimpinan pada tabel 4.4. Diketahui penilaian petugas rekam medis 5 orang
atau 45 % memiliki kepemimpinan baik terhadap waktu penyediaan rekam medis
rawat jalan, 6 orang atau 55 % memiliki kemampuan buruk terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan. Dari identifikasi di atas dapat disimpulkan
bahwa selama penelitian berlangsung responden dengan kepemimpinan buruk yang
memiliki presentase lebih tinggi dari responden dengan kepemimpinan baik. Hasil
penelitian oleh Baki (2016) terhadap responden di Dinas Kesehatan kota Bandar
Lampung menyatakan bahwa kinerja seorang petugas dipengaruhi oleh
kepemimpinan, artinya semakin baik kepemimpinan petugas semakin baik pula
kinerja petugas.

4.4 Identifikasi Variabel Psikologis (Sikap dan Motivasi) Petugas Terhadap


Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di RSU Bhakti Husada
Krikilan Banyuwangi
4.4.1 Sikap
Sub variabel sikap digunakan sebagai bahan untuk membuat kuesioner
dengan total pertanyaan berjumlah 5 pertanyaan yang akan dijawab dengan lima
pilihan jawaban yang terdiri dari jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Nilai skor minimal 5 dan nilai skor maksimal 25
dengan rentang nilai, skala penilaian ada 2 yaitu: buruk jika jumlah nilai 5-15; baik
jika jumlah nilai 16-25. Skala penilain menggunakan skor nilai maksimal dan nilai
38

minimal yang berasal dari hasil kuesioner. Berikut tabel 4.5 Merupakan hasil nilai
skor sikap:
Tabel 4.5 Hasil Identifikasi Sikap Petugas

Total
Indikator
n %
Baik 6 55
Buruk 5 45
Total 11 100
Sumber: Hasil analisis dari data primer kuesioner, 2018
Hasil dari kuesioner disebarkan kepada 11 sampel petugas rekam medis
rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi di dapatkan data sikap
pada tabel 4.5. Diketahui penilaian petugas rekam medis 6 Orang atau 55 %
memiliki sikap baik terhadap penyediaan rekam medis rawat jalan, 5 orang atau 45
% memiliki sikap buruk terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan. Dari
identifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa selama penelitian berlangsung
responden dengan sikapp baik yang memiliki presentase lebih tinggi dari responden
dengan sikap buruk. Hasil penelitian oleh Winarni (2014) menyatakan bahwa sikap
dan perilaku petugas yang masih kurang disiplin dapat menyebabkan waktu
penyediaan berkas rekam medis menjadi lama, sikap petugas berpengaruh terhadap
waktu penyediaan rekam medis. Menurut Atmanto (2015) menyatakan bahwa sikap
berpengaruh terhadap kinerja petugas itu sendiri.

4.4.2 Motivasi
Sub variabel motivasi digunakan sebagai bahan untuk membuat kuesioner
dengan total pertanyaan berjumlah 5 pertanyaan yang akan dijawab dengan lima
pilihan jawaban yang terdiri dari jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Nilai skor minimal 5 dan nilai skor maksimal 25
dengan rentang nilai, skala penilaian ada 2 yaitu: buruk jika jumlah nilai 5-15; baik
jika jumlah nilai 16-25. Skala penilain menggunakan skor nilai maksimal dan nilai
minimal yang berasal dari hasil kuesioner. Berikut tabel 4.6 Merupakan hasil nilai
skor motivasi:
39

Tabel 4.6 Hasil Identifikasi Motivasi

Total
Indikator
n %
Baik 8 73
Buruk 3 27
Total 11 100
Sumber: Hasil analisis dari data primer kuesioner, 2018
Hasil dari kuesioner disebarkan kepada 11 sampel petugas rekam medis
rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi di dapatkan data motivasi
pada tabel 4.6. Diketahui penilaian petugas rekam medis 8 orang atau 73 %
memiliki motivasi baik terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan, 3
orang atau 27 % memiliki motivasi buruk terhadap waktu penyediaan rekam medis
rawat jalan. Dari identifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa selama penelitian
berlangsung responden dengan motivasi baik yang memiliki presentase lebih tinggi
dari responden dengan motivasi buruk. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Setiawan (2015) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja
petugas.

4.5 Identifikasi Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di RSU Bhakti
Husada Krikilan Banyuwangi
Tabel 4.7 Hasil Identifikasi Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan

Respon- Jumlah Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan


Kategori
den RM Total Waktu (menit) Rerata Waktu (menit)
1 10 92 9.2 Cepat
2 10 95 9.5 Cepat
3 10 97 9.7 Cepat
4 10 138 13.8 Lama
5 10 130 13 Lama
6 10 132 13.2 Lama
7 10 160 16 Lama
8 10 96 9.6 Cepat
9 10 129 12.9 Lama
10 10 150 15 Lama
11 10 98 9.8 Cepat
40

Respon- Jumlah Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan


Kategori
den RM Total Waktu (menit) Rerata Waktu (menit)
Total 110 1317 11,97 Lama
Sumber: Hasil observasi data primer kuesioner, 2018
Hasil pengamatan berdasarkan tabel 4.7 waktu penyediaan rekam medis
rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi oleh 11 responden
membutuhkan 1317 menit. Penyediaan rekam medis rawat jalan oleh 5 responden
≤ 10 menit dikategorikan cepat dan 6 responden > 10 menit dikategorikan lama.
Rerata penyediaan dengan total waktu 1217 menit dibagi dengan jumlah
keseluruhan rekam medis yaitu 11.97 menit. Rerata waktu 11.97 menit berdasarkan
standart pelayanan minimal dikategorikan lama karena melebihi batas maksimal
rerata ≤ 10 menit untuk keseluruhan rekam medis yang disediakan.

4.6 Hubungan Individu (Kemampuan dan Keterampilan) Petugas Terhadap


Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di RSU Bhakti Husada
Krikilan Banyuwangi
Analisis menggunakan uji chi squere merupakan uji yang digunakan untuk
mencari hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dengan skala data
nominal atau ordinal. Analisis ini dilakukan melaui program Statistical Product and
Service Solution (SPSS) 16.0 dengan 0,1. Analisis uji chi squere dalam penelitian
ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu individu
(kemampuan dan keterampilan) terhadap variabel terikat yaitu waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan. Berikut hasil hubungan dengan uji statistik chi squere
antara variabel individu (kemampuan dan keterampilan) petugas terhadap variabel
terikat waktu penyediaan rekam medis rawat jalan:
41

4.6.1 Hubungan Kemampuan Petugas Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis


Rawat Jalan
Tabel 4.8 Crosstabulation Kemampuan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis
Rawat Jalan

kemampuan * waktu penyediaan rekam medis rj Crosstabulation


waktu penyediaan rekam medis rj
Total
lama cepat
kemampuan buruk Count 5 1 6
Expected Count 3.3 2.7 6.0
% within kemampuan 83.3% 16.7% 100.0%
baik Count 1 4 5
Expected Count 2.7 2.3 5.0
% within kemampuan 20.0% 80.0% 100.0%
Total Count 6 5 11
Expected Count 6.0 5.0 11.0
% within kemampuan 54.5% 45.5% 100.0%

Hasil pada gambar 4.1 frekuensi kolom ini dapat dibaca bahwa terdapat
kecenderungan petugas yang lama dalam menyediakan memiliki kemampuan yang
buruk. Dari 6 petugas yang lama dalam menyediakan berkas, 83,3 % petugas
memiliki kemampuan buruk sedangkan 16,7 % petugas memiliki kemampuan baik.
Sebaliknya, terdapat kecenderungan petugas yang cepat dalam menyediakan berkas
berkemampuan baik. Dari 5 petugas yang cepat dalam menyediakan berkas 20%
petugas memiliki kemampuan buruk sedangkan 80% petugas memliki kemampuan
baik. Untuk mengetahui hubungan kemampuan petugas terhadap waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
42

Tabel 4.9 Chi-Square Test Kemampuan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis
Rawat Jalan

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 4.412a 1 .036
Continuity Correctionb 2.228 1 .136
Likelihood Ratio 4.747 1 .029
Fisher's Exact Test .080 .067
Linear-by-Linear Association 4.011 1 .045
N of Valid Casesb 11
a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.
b. Computed only for a 2x2 table

Berddasarkan gambar 4.2 menunjukkan nilai signifikansi (Sig) 0,036


dengan nilai expected <5 yaitu 100%, sehingga hasil uji yang dapat digunakan
adalah hasil uji fisher exact yang memiliki niali signifikansi (Sig) 0,08 dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara kemampuan petugas terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan. Untuk mengetahui besar korelasi maka dapat
dilihat dari gambar berikut ini:
Tabel 4.10 Symmetric Measures Hubungan Kemampuan Terhadap Waktu
Penyediaan Rekam Medis

Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .535 .036
N of Valid Cases 11

Hasil pada gambar 4.3 dapat diketahui nilai p=0,036 dengan contingency
coefficient 0,535 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhubungan
terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan dengan korelasi cukup.
Dibuktikan dengan penelitian yang ditemukan oleh Utami (2016), menyatakan
bahwa kemampuan, keterampilan yang merupakan sub variabel dari variabel
indvidu seseorang dapat diperoleh melalui pendidikan, dengan mematuhi prosedur-
prosedur yang ada dan menjalankan, menyelesaikan tugas suatu pekerjaanbahwa
kemampuan berhubungan terhadap waktu penyediaan rekam medis. Secara umum
43

petugas yang menyediakan berkas rekam medis rawat jalan di RSU Bhakti Husada
Krikilan Bnayuwangi kesulitan dalam mencari berkas rekam medis yang telah
disimpan sebelumnya di rak filing dikarenakan petugas masih kurang mampu
dalam melakukan penyimpanan secara terminal digit filing sehingga menyebabkan
petugas lama dalam menyediakan berkas tersebut. Dibuktikan oleh penelitian yang
dilakukan oleh Fatimah (2015) yang menyatakan bahwa kemampuaan petugas yang
rendah dalam penyimpanan dapat menyebabkan lamanya penyediaan rekam medis.
Kesalahan daplam penyimpanan rekam medis disebabkan oleh kemampuan petugas
juga dapat menyebabkan tidak ditemukannya berkas rekam medis di rak
penyimpanan sehingga menyebabkanpetugas membuatkan rekam medis baru untuk
pasien dan menyebabkan waktu penyediaan rekam medis rawat jalan semakin lama.
Dibuktikan oleh penelitian yang telah dilakukan oleh priyono (2015) yang
menyatakan bahwa tingginya keterlambatan penyediaan berkas disebabkan oleh
tidak adanya berkas rekam medis di rak filing dikarenakan petugas yang kurang
faham dan mampu dalam melakukan penyimpanan rekam medis.

4.6.2 Hubungan keterampilan petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis


rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi
Tabel 4.11 Crosstabulation Keterampilan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam
Medis Rawat Jalan

keterampilan * Waktu penyediaan rekam medis rj Crosstabulation


waktu penyediaan rekam medis rj
Total
lama cepat
keterampilan buruk Count 4 0 4
Expected Count 2.2 1.8 4.0
% within aktu penyediaan
66.7% .0% 36.4%
rekam medis rj
baik Count 2 5 7
Expected Count 3.8 3.2 7.0
% within aktu penyediaan
33.3% 100.0% 63.6%
rekam medis rj
Total Count 6 5 11
Expected Count 6.0 5.0 11.0
% within aktu penyediaan
100.0% 100.0% 100.0%
rekam medis rj
44

Hasil perhitungan pada gambar 4.4 frekuensi kolom ini dapat dibaca bahwa
terdapat kecenderungan petugas yang lama dalam menyediakan berkas memiliki
keterampilan yang buruk. Dari 6 petugas yang lama dalam menyediakan berkas,
66,7% petugas memiliki keterampilan buruk sedangkan 33,3% petugas memiliki
keterampilan buruk. Sebaliknya, terdapat kecenderungan petugas yang cepat dalam
menyediakan berkas berkemampuan baik. Dari 5 petugas yang cepat dalam
menyediakan berkas 0% petugas memiliki keterampilan buruk sedangkan 100%
petugas memliki keterampilan baik. Untuk mengetahui hubungan keterampilan
petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Tabel 4.12 Chi-Square Test Keterampilan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam
Medis Rawat Jalan

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 5.238a 1 .022
Continuity Correctionb 2.753 1 .097
Likelihood Ratio 6.782 1 .009
Fisher's Exact Test .061 .045
Linear-by-Linear Association 4.762 1 .029
N of Valid Casesb 11
a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.82.
b. Computed only for a 2x2 table

Pada gambar 4.5 menunjukkan nilai signifikansi (Sig) 0,022 dengan nilai
expected <5 yaitu 100%, sehingga hasil uji yang dapat digunakan adalah hasil uji
fisher exact yang memiliki niali signifikansi (Sig) 0,061 dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan antara keterampilan petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis
rawat jalan. Untuk mengetahui besar korelasi maka dapat dilihat dari gambar
berikut ini:
45

Tabel 4.13 Symmetric Measures Hubungan Kemampuan Terhadap Waktu


Penyediaan Rekam Medis

Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .568 .022
N of Valid Cases 11

Gambar 4.6 dapat diketahui nilai p=0,022 dengan contingency coefficient


0,568 sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan berhubungan terhadap
waktu penyediaan rekam medis rawat jalan dengan korelasi cukup. Secara umum
keterampilan petugas yang menyediakan berkas rekam medis rawat jalan di RSU
Bhakti Husada Krikilan Bnyuwangi masih kurang terampil dalam mengoprasikan
SIM RS, petugas kesulitan dalam mencari data pasien lama yang telah berkunjung
serta kesulitan dalam melakukan pengentrian data pada pasien baru dikarenakan
pendidikan petugas yang secara umum masih tergolong rendah. Sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Utami (2016), menyatakan bahwa
keterampilan yang merupakan sub variabel dari variabel indvidu seseorang dapat
diperoleh melalui pendidikan, dengan mematuhi prosedur-prosedur yang ada dan
menjalankan, menyelesaikan tugas suatu pekerjaan. Hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh asmuni (2008) di RSU DR. Pirngadi Medan menyatakan bahwa
keterampilan berhubungan terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan.
Keadaan ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Inayati (2010) yang
menyatakan bahwa keterampilan petugas rekam medis rawat jalan dalam
mengoprasikan SIM RS cukup baik. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh
Rosidah (2003) yang menyataan bahwa karyawan yang terampil mempunyai
kinerja yang baik, sedangkan karyawan yang tidak terampil memiliki kinerja yang
kurang baik. Menurut Notoadmodjo dalam Yulianti 2012 pekerjaan yang didukung
dengan keterampilan petugas yang semakin tinggi akan mengefisenkan badan,
tenaga, dan pemikirannya dalam melakukan pekerjaan.
46

4.7 Hubungan Organisasi (Desain Pekerjaan dan kepemimpinan) Petugas


Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di RSU Bhakti
Husada Krikilan Banyuwangi
Berikut hasil hubungan dengan uji statistik chi squere antara variabel
organisasi (desain pekerjaan dan kepemimpinan) petugas terhadap variabel terikat
waktu penyediaan rekam medis rawat jalan:

4.7.1 Hubungan desain pekerjaan petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis
rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi
Tabel 4.14 Crosstabulation Desain Pekerjaan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam
Medis Rawat Jalan

desain pekerjaan * waktu penyediaan rekam medis rj Crosstabulation


waktu penyediaan rekam medis rj
Total
lama cepat
desain buruk Count 2 3 5
pekerjaan Expected Count 2.7 2.3 5.0
% within waktu penyediaan
33.3% 60.0% 45.5%
rekam medis rj
baik Count 4 2 6
Expected Count 3.3 2.7 6.0
% within waktu penyediaan
66.7% 40.0% 54.5%
rekam medis rj
Total Count 6 5 11
Expected Count 6.0 5.0 11.0
% within waktu penyediaan
100.0% 100.0% 100.0%
rekam medis rj

Hasil hitung yang teradapat pada gambar 4.7 frekuensi kolom ini dapat
dibaca bahwa terdapat kecenderungan petugas yang lama dalam menyediakan
memiliki desain pekerjaan baik. Enam (6) petugas yang lama dalam menyediakan
berkas 33,3 % petugas memiliki desain pekerjaan buruk sedangkan 66,7 % petugas
memiliki desain pekerjaan baik. Sebaliknya, terdapat kecenderungan petugas yang
cepat dalam menyediakan berkas mempunyai desain pekerjaan buruk. Dari 5
petugas yang cepat dalam menyediakan berkas 60% petugas memiliki desain
pekerjaan buruk sedangkan 40% petugas memliki desain pekerjaan baik. Untuk
mengetahui hubungan desain pkerjaan petugas terhadap waktu penyediaan rekam
medis rawat jalan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
47

Tabel 4.15 Chi-Square Test Desain Pekerjaan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam
Medis Rawat Jalan

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df sided) (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square .782a 1 .376
Continuity Correctionb .076 1 .782
Likelihood Ratio .790 1 .374
Fisher's Exact Test .567 .392
Linear-by-Linear Association .711 1 .399
N of Valid Casesb 11
a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.
b. Computed only for a 2x2 table

Berdasarkan gambar 4.8 menunjukkan nilai signifikansi (Sig) 0,376 dengan


nilai expected <5 yaitu 100%, sehingga hasil uji yang dapat digunakan adalah hasil
uji fisher exact yang memiliki niali signifikansi (Sig) 0,567 dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan antara desain pekerjaan ptetugas terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan. Desain pekerjaan yang tidak berhubungan
terhadap waktu penyediaan rekam medis di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi disebabkan 55 % petugas rekam medis mengaku memiliki desain
pekerjaan di untuk pekerjaan mereka sedangkan sisanya sebesar 45 % petugas
mengaku desain pekerjaan yang ada tidak jelas. Petugas mengaku desain pekerjaan
yang dianggap tidak jelas karena meskipun telah diberikan pada awal bekerja,
posisi kerja seringkali dirotasi dan ditambah dengan pergantian tugas secara
mendadak. Keadaan ini sesuai dengan keadaan pada penelitian yang telah dilakukan
oleh Farthani (2016) yaitu tidak jelasnya peraturan berupa SOP dan desain
pekerjaan sehingga petugas rekam medis menganngap bahaw desain pekerjaan dan
SOP tersebut tidak ada. Desain pekerjaan yang tidak berpengaruh tidak sesuai
dengan peneltian Yulianti (2012), menyimpulkan desain pekerjaan yang merupakan
rincian dan tata cara pelaksanaan yang mencakup siapa, bagaimana, kapan tugas itu
dilaksanakan berpengaruh terhadap kinerja. Desain pekerjaan yang tidak
berpengaruh terhadap waktu penyediaan rekam medis juga tidak sejalan dengan
penelitian (Farhatani dkk. 2014) yang menyatakan bahwa faktor determinan yang
48

menjadi penyebab lamanya waktu tunggu penyediaan berkas rekam medis adalah
desain pekerjaan yang disebabkanoleh ketidaktahuan petugas terhadap SOP untuk
pekerjaan mereka dan kesulitan dalam pencarian dokumen rekam medis.

4.7.2 Hubungan kepemimpinan petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis


rawat jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi
Tebel 4.16 Crosstabulation Kepemimpinan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam
Medis Rawat Jalan

kepemimpinan * waktu penyediaan rekam medis rj Crosstabulation


waktu penyediaan rekam medis rj
Total
lama Cepat
kepemimpinan buruk Count 5 1 6
Expected Count 3.3 2.7 6.0
% within waktu penyediaan
83.3% 20.0% 54.5%
rekam medis rj
baik Count 1 4 5
Expected Count 2.7 2.3 5.0
% within waktu penyediaan
16.7% 80.0% 45.5%
rekam medis rj
Total Count 6 5 11
Expected Count 6.0 5.0 11.0
% within waktu penyediaan
100.0% 100.0% 100.0%
rekam medis rj

Berdasrkan gambar 4.8 frekuensi kolom ini dapat dibaca bahwa terdapat
kecenderungan petugas yang lama dalam menyediakan berkas memiliki
kepemimpinan yang buruk. Dari 6 petugas yang lama dalam menyediakan berkas,
83,7% petugas memiliki kepemimpinan buruk sedangkan 16,7% petugas memiliki
kepemimpinan baik. Sebaliknya, terdapat kecenderungan petugas yang cepat dalam
menyediakan berkas berkrpemimpinan baik. Dari 5 petugas yang cepat dalam
menyediakan berkas 20% petugas memiliki kepemimpinan buruk sedangkan 80%
petugas berkepemimpinan baik. Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan
petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
49

Tabel 4.17 Chi-Square Test kepemimpinan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam


Medis Rawat Jalan

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig.
Value Df (2-sided) (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 4.412a 1 .036
Continuity Correctionb 2.228 1 .136
Likelihood Ratio 4.747 1 .029
Fisher's Exact Test .080 .067
Linear-by-Linear Association 4.011 1 .045
N of Valid Casesb 11
a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.
b. Computed only for a 2x2 table

Hasil gambar 4.10 menunjukkan nilai signifikansi (Sig) 0,036 dengan nilai
expected <5 yaitu 100%, sehingga hasil uji yang dapat digunakan adalah hasil uji
fisher exact yang memiliki niali signifikansi (Sig) 0,080 dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan antara kepemimpinan petugas terhadap waktu penyediaan rekam
medis rawat jalan. Untuk mengetahui besar korelasi maka dapat dilihat dari gambar
berikut ini:
Tabel 4.18 Symmetric Measures Hubungan Kepemimpinan Terhadap Waktu
Penyediaan Rekam Medis

Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .535 .036
N of Valid Cases 11

Hasil gambar 4.11 dapat diketahui nilai p=0,036 dengan contingency


coefficient 0,535 sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan berhubungan
terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan dengan korelasi cukup. Secara
umum persepsi petugas terhadap kepemimpinan masih kurang baik seperti
perlakuan yang yang masih tidak setara antar petugas rekam medis yang satu
dengan yang lainnya sehingga menyebabkan kecemburuan sosial, jarang sekali
pimpinan memberikan dorongan untuk meningkatkan kemampuan dan tidak
adanya penghargaan dan pujian bagi petugas yang bekerja dengan baik pimpinan
50

terhadap petugas rekam medis rawat jalan dengan tingkat keburukan mencapai 55
%, hal tersebut menyebabkan petugas enggan atau tidakingn danseingkali merasa
malas dalam bekerja tidak tidak terkecuali dalam menyediakan rekam medis rawat
jalan tepat waktu. Adanya hubungan antara kepemimpinan terhadap waktu
penyediaan rekam medis diperkuat dengan hasil penelitian yang telah dilakukakn
oleh (Baki, 2016) menyatakan bahwa 40-60% kinerja di pengaruhi oleh variabel
oragnisasi dengan sub variabel kepemimpinan.

4.8 Hubungan Psikologis (Sikap dan Motivasi) Petugas Terhadap Waktu


Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi
Berikut hasil hubungan dengan uji statistik chi squere antara variabel
psikologis (sikap dan motivasi) petugas terhadap variabel terikat waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan:

4.8.1 Hubungan sikap petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan
di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi
Tabel 4.19 Crosstabulation Sikap Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis
Rawat Jalan

sikap * waktu penyediaan rekam medis rj Crosstabulation


waktu penyediaan rekam medis rj
Total
lama cepat
sikap buruk Count 5 0 5
Expected Count 2.7 2.3 5.0
% within waktu penyediaan
83.3% .0% 45.5%
rekam medis rj
baik Count 1 5 6
Expected Count 3.3 2.7 6.0
% within waktu penyediaan
16.7% 100.0% 54.5%
rekam medis rj
Total Count 6 5 11
Expected Count 6.0 5.0 11.0
% within waktu penyediaan
100.0% 100.0% 100.0%
rekam medis rj
51

Hasil hitung pada gambar 4.12 frekuensi kolom ini dapat dibaca bahwa
terdapat kecenderungan petugas yang lama dalam menyediakan berkas memiliki
sikap yang buruk. Enam (6) petugas yang lama dalam menyediakan berkas, 83,3%
petugas memiliki sikap buruk sedangkan 16,7 % petugas memiliki sikap baik.
Sebaliknya, terdapat kecenderungan petugas yang cepat dalam menyediakan berkas
memiliki sikap baik. Dari 5 petugas yang cepat dalam menyediakan berkas 0%
petugas memiliki sikap buruk sedangkan 100% petugas memiliki sikap baik. Untuk
mengetahui hubungan sikap petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat
jalan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Tabel .20 Chi-Square Test Sikap Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat
Jalan

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 7.639a 1 .006
Continuity Correctionb 4.648 1 .031
Likelihood Ratio 9.751 1 .002
Fisher's Exact Test .015 .013
Linear-by-Linear Association 6.944 1 .008
N of Valid Casesb 11
a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.
b. Computed only for a 2x2 table

Berdasarkan gambar menunjukkan nilai signifikansi (Sig) 0,006 dengan


nilai expected <5 yaitu 100%, sehingga hasil uji yang dapat digunakan adalah hasil
uji fisher exact yang memiliki niali signifikansi (Sig) 0,015 dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara sikap petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis
rawat jalan. Untuk mengetahui besar korelasi maka dapat dilihat dari gambar
berikut ini:
52

Tabel 4.21 Symmetric Measures Hubungan Kepemimpinan Terhadap Waktu


Penyediaan Rekam Medis

Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .640 .006
N of Valid Cases 11

Hasil hitung pada gambar 4.15 dapat diketahui nilai p=0,640 dengan
contingency coefficient 0,006 sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap
berhubungan terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan dengan korelasi
lemah. Secara umum sikap petugas rekam medis di RSU Bhakti Husada sering
melakukan pelanggarn terhadapperaturan yang ada seperti masih menunggu berkas
bertumpuk 3-4 kemudian mengantarkan kepoli yang dituju, selain itu petugas filling
juga memiliki sikap yang disiplin untuk kembali merapikan berkas yang telah
dikembalikan oleh dokter atau perawat sehingga petugas yang menyediakan berkas
kesulitan dalam mencari kembali berkas pasien lama. Dibuktikan dengan Hasil
penelitian (Winarni, 2013) yang menyatakan bahwa sikap petugas rekam medis
yang sering melanggar terhadap aturan berhubungan terhadap waktu penyediaan
berkas rekam medis. sikap seorang petugas berpengaruh terhadap kinerja petugas
itu sendiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik sikap petugas semakin
baik pula kinerja petugas Atmamto (2015).
53

4.8.2 Hubungan motivasi petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat
jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi
Tabel 4.22 Crosstabulation Motivasi Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis
Rawat Jalan

motivasi * waktu penyediaan rekam medis rj Crosstabulation


waktu penyediaan rekam medis rj
Total
lama cepat
motivasi Buruk Count 3 0 3
Expected Count 1.6 1.4 3.0
% within waktu penyediaan
50.0% .0% 27.3%
rekam medis rj
Baik Count 3 5 8
Expected Count 4.4 3.6 8.0
% within waktu penyediaan
50.0% 100.0% 72.7%
rekam medis rj
Total Count 6 5 11
Expected Count 6.0 5.0 11.0
% within waktu penyediaan
100.0% 100.0% 100.0%
rekam medis rj

Berdasarkan gambar 4.16 dari 6 petugas yang lama dalam menyediakan


berkas, 50 % petugas memiliki motivasi buruk sedangkan 50 % petugas memiliki
motivasi baik, terdapat kecenderungan petugas yang cepat dalam menyediakan
berkas memiliki motivasi baik. Lima (5) petugas yang cepat dalam menyediakan
berkas 0% petugas memiliki motivasi buruk sedangkan 100% petugas memiliki
motivasi baik. Untuk mengetahui hubungan motivasi petugas terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
54

Tabel 4.23 Chi-Square Test Motivasi Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis
Rawat Jalan

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square 3.438a 1 .064
Continuity Correctionb 1.379 1 .240
Likelihood Ratio 4.573 1 .032
Fisher's Exact Test .182 .121
Linear-by-Linear Association 3.125 1 .077
N of Valid Casesb 11
a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.36.
b. Computed only for a 2x2 table

Berdasarkan gambar 4.17 menunjukkan nilai signifikansi (Sig) 0,064


dengan nilai expected <5 yaitu 100%, sehingga hasil uji yang dapat digunakan
adalah hasil uji fisher exact yang memiliki niali signifikansi (Sig) 0,182 dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi ptetugas terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan. Motivasi yang di maksud dalam penelitian ini
adalah motivasidalamd iri petugas sendir, secara umum petugas rekam medis di
RSU Bhakti Husada Krikilan Bnyuwangi tidak meiliki motivasi dalam diri untuk
melakukan perbaikan dalam penyediaan berkas seperti semangat dan kesadaran dari
dalam diri petugas untuk mnyediakan rekam medis tepat waktu. Motivasi yang
tidak berhubungan terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan dalam
penelitian ini dikarenakan sebagian besar petugas lebih termotivasi oleh faktor luar
diri petugas seperti dorongan dari kepala rekam medis agar menyediakan rekam
medis tepat waktu. Dibuktikan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Yolanda, dkk (2015) yang menyatakan bahwa tidak adanya hubungan antara
motivasi interistik terhadap kinerja(penyediaan berkas) rekam medis da nada
hubungan motivasi ekstrinsik terhadap kinerja, sejalan dengan penelitian oleh
Anggraini (2007) yang meyatakan bahwa tidak adahubungan yang signifikan
anatara motivasi dalam diri petugas terhadapkinerja petugas itu sendiri.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapatdiambil dari hasil penelitian ini antara lain:
1. Hasil identifikasi variabel individu dengan sub variabel kemampuan 4 orang
atau 36 % memiliki kemampuan baik terhadap waktu penyediaan rekam medis
rawat jalan, 7 orang atau 64 % memiliki kemampuan buruk terhadap waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan, Hasil identifikasi variabel individu
dengan sub variabel keterampilan 7 orang atau 64 % memiliki kerampilan baik
terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan, 4 orang atau 36 %
memiliki keterampilan buruk terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat
jalan.
2. Hasil identifikasi variabel organisasi dengan sub variabel desain pekerjaan 6
orang atau 55 % memiliki desain pekerjaan baik terhadap waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan, 5 orang atau 45 % memiliki desain pekerjaan buruk
terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan, Hasil identifikasi variabel
organisasi dengan sub variabel kepemimpinan 5 orang atau 45 % memiliki
kepemimpinan baik terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan, 6
orang atau 55 % memiliki kemampuan buruk terhadap waktu penyediaan rekam
medis rawat jalan.
3. Hasil identifikasi variabel psikologis dengan sub variabel sikap 6 Orang atau 55
% memiliki kemampuan baik terhadap penyediaan rekam medis rawat jalan, 5
orang atau 45 % memiliki kemampuan buruk terhadap waktu penyediaan rekam
medis rawat jalan, Hasil identifikasi variabel psikologis dengan sub variabel
motivasi 8 orang atau 73 % memiliki motivasi baik terhadap waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan, 3 orang atau 27 % memiliki motivasi buruk terhadap
waktu penyediaan rekam medis rawat jalan.
4. Hasil identifikasi waktu penyediaan rekam medis rawat jalan 5 responden ≤ 10
menit dikategorikan cepat dan 6 responden > 10 menit dikategorikan lama.

55
56

5. Hasil analaisis hubungan variabel individu (kemampuan dan keterampilan)


berhubungan terhadap waktu penyedian rekam medis rawat jalan.
6. Hasil analisis hubungan variabel organisasi dengan sub variabel desain
pekerjaan tidak berhubungan terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat
jalan, sub variabel kepemimpinan berhubungan terhadap waktu penyediaan
rekam medis rawat jalan
7. Hasil analaisis hubungan variabel psikologis (sikap dan motivasi) berhubungan
terhadap waktu penyedian rekam medis rawat jalan.

5.2 Saran
1. Perlu adanya peningkatan kemampuan dan keterampilan petugas dengan
pelatihan-pelatihan terkait penyediaan rekam medis rawat jalan.
2. Perlu adanya perubahan sikap dari petugas rekam medis rawat jalan dalam
menyediakan rekam medis rawat jalan dan perlu adanya peningkatan motivasi dari
dalam diri petugas berupa semangat dan dorongan dari dalam diri untuk
menyediakan berkas rekam medis tepat waktu.
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkanpenelitian ini
dengan variabel lainnya selain variabel individu (kemampuan, keterampilan),
variabel organisasi (desain pekerjaan, kepemimpinan), variabel psikologis (sikap,
motivasi) yang dapat berpengaruh terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat
jalan.
DAFTAR PUSTAKA

Anifah, I.N. 2016. Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Pada
Klinik Syaraf RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Periode Triwulan Iii
Tahun 2016. Karya Tulis Ilmiah. Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Retrieved https://anzdoc.com/queue/penyediaan-dokumen-rekam-medis-
pasien-rawat-jalan-pada-klini.html# [10 Maret 2018].

Arianto, S. 2012. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja


Pegawai di Lingkungan IPDN Jatinangor Sumedang Jawa Barat. DIA:
Jurnal Ilmu Administrasi, 10(2). Retrieved http://jurnal.untag-
sby.ac.id/index.php/dia/article/view/290 [2 April 2018].

Asmuni, S. 2009. Pengaruh Karakteristik dan Kompetensi Perekam Medis


Terhadap Waktu Tunggu Pasien Pada Pelayanan Rekam Medis Rawat
Jalan di Rumah Sakit Umum DR. Pirngadi Medan Tahun 2008 (Master's
thesis), Tesis, Universitas Sumatera Utara. Retrieved
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/6650/09E02224.pd
f;jsessionid=2EAC4CAB6E7150277C493F84B8E38059?sequence=1 [24
Februari 2018].

Atmanto, A. 2014. Analisis Pengaruh Sikap, Pengetahuan, Ketrampilan dan


Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Perawat di Rsud dr Soehadi
Prijonegoro. Tesis. Universitas Gajahmada Yogyakarta. Retrieved
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/82113/potongan/S2-2015-
261245-title.pdf [08 Februari 2018].

Azwar, S. 2002. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Baki, U.M.S. 2012. Analisis Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap


Kinerja Pegawai Pada Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. Jurnal
Organisasi Dan Manajemen 2(1) 10-17. Retrieved
https://jurnalorganisasimanajemenfiles.wordpress.com/2013/05/2-umar
baki.pdf [23 Maret 2018].

Budi, SC. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Cetakan ke 1. Yogyakarta:
Quantum Sinergis Media.

57
58

Bustani, N.M., Rattu, A.J. dan Josephine S. M. Saerang. 2015. Analisis Lama
Waktu Tunggu Pelayanan Pasien Rawat Jalan di Balai Kesehatan Mata
Masyarakat Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal e-Biomedik (eBm) 03(03) 872-
883. Universitas Sam Ratulangi. Retrieved
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Analisis+L
ama++Waktu+Tunggu+Pelayanan+Pasien+Rawat+Jalan+di+Balai+Keseh
atan+Mata+Masyarakat+Propinsi+Sulawesi+Utara.+Jurnal+e-
Biomedik+%28eBm%29+03%2803%29+872-
883&btnG=#d=gs_cit&p=&u=%2Fscholar%3Fq%3Dinfo%3AU1SjKPYy
1D8J%3Ascholar.google.com%2F%26output%3Dcite%26scirp%3D0%26
hl%3Did [12 Maret 2018].

Deharja, A., Putri, F. dan Ikangawangi, L.O.N. 2017. Analisis Kepuasan Pasien
BPJS Rawat Jalan Dengan Metode Servqual, CSI dan IPA di Klinik dr. M.
Suherman (Analysis of BPJS Outpatient Satisfaction With Servqual, CSI
And IPA Method in Clinic dr. M. Suherman Jember). Jurnal Kesehatan
Volume 5 Nomor 2. Retrieved
https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=https://publikasi.polije.ac.id
/index.php/jurnal_kesehatan/article/viewFile/489/pdf [17 Desember 2017].

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam


Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.

Farhatani, W. H., & Wulandari, R. D. 2014. Faktor determinan lamanya


penyediaan rekam medis rawat jalan rsud dr. Moh. Soewandhie surabaya.
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4. Retrieved
http://www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
jaki062a6bdd33full.pdf [17 November 2017].

Fidiyah, N., Lubis, N., & Dewi, R. S. 2015. Pengaruh Desain Pekerjaan dan
Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pemasaran melalui Kepuasan
Kerja Karyawan PT Nyonya Meneer Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis 4(3), 287-297. Retrieved
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Pengaruh+
Desain+Pekerjaan+dan++Budaya+Kerja+Terhadap+Kinerja+Karyawan+P
emasaran+Melalui+Kepuasan+Kerja+Karyawan+PT+Nyonya+Meneer+Se
maranG&btnG=#d=gs_cit&p=&u=%2Fscholar%3Fq%3Dinfo%3A-
qB3sKCCFxgJ%3Ascholar.google.com%2F%26output%3Dcite%26scirp
%3D0%26hl%3Did [13 April 2018].

Hasanah, N.A.2016. Efisiensi Lama Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan


Dengan Metode Lean Hospital Di Klinik Pratama Nusantara Sebelas
Medika Djatiroto. Skripsi. Politeknik Negeri Jember: Jember.
59

Hatta, G. R. 2008.Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan


Kesehatan.Edisi 2. Jakarta: Universitas Indonesia.

Janti, Suhar. 2014. Analisis Validitas Dan Reliabilitas Dengan Skala Likert
Terhadap Pengembangan SI/TI Dalam Penentuan Pengambilan Keputusan
Penerapan Strategic Planning Pada Industri Garmen. AMIK BSI Jakarta.
Jurusan Manajemen Informatika. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi
Sains & Teknologi (SNAST) ISSN: 1979-911X. http://repository.
akprind.ac.id/sites/files/A155-160%20%20Suhar%20Janti.pdf. [3 Mei
2018].

Kementerian Kesehatan RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Standart Pelayanan Minimal Rumah
Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.

. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Kemenkes RI.

Laeliyah, N., & Subekti, H. Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan dengan
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Rawat Jalan RSUD Kabupaten
Indramayu. Jurnal Kesehatan Vokasional 1(2). Retrieved
https://journal.ugm.ac.id/jkesvo/article/view/27576 [4 Januari 2018].

Lestari, D. 2016. Analisis Desain Pekerjaan pada PT. Ciputra Graha Mitra di
Amarinda. eJournal Ilmu Administrasi Bisnis 04(01) 211- 221. Universitas
Mulawarman. Retrieved ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id [19 Januari
2018].

Lihawa, C. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dokter Dalam


Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Dengan Di Moderasi Karakteristik
Individu (Studi Di Rumah Sakit Unisma Malang). Jurnal Aplikasi
Menejemen (JAM) 14(02). Universitas Islam Malang. Retrieved
http://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/view/890 [8 Oktober 2018].

Ma’arif, M.S., Sukmawati, A. dan Damayanthy, D. 2013. Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Kinerja Pegawai: Studi di Perusahaan Daerah Pasar Tohaga
Kabupaten Bogor. Jurnal Aplikasi Manajemen 11(02) 241-249. Institut
Pertanian Bogor. Retrieved
http://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/view/566 [13 April 2018].

Maimun, N. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja


Petugas dalam Penyediaan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah
Sakit Awal Bros Pekanbaru. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan
Indonesia 05(02) 38-40. STIKes Hang Tuah Pekanbaru. Retrieved
60

http://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/article/view/169 [12 Februari


2018].

Munandar, A. 2014. Tinjauan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waktu Tunggu


Pelayanan Rekam Medis Pasien Rawat Jalan di Badan Layanan Umum
Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya. Skripsi. Aceh Barat: Universitas
Teuku Umar. Retrieved http://repository.utu.ac.id/624/1/BAB%20I_V.pdf
[28 Februari 2018].

Nasir, A., Muhith, A., dan Ideputri, M. E. 2011. Buku Ajar: Metodologi Penelitian
Kesehatan Cetakan 1 penyunt. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo, S., 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan


Kedua penyunt. Jakarta: Rineka Cipta.

, 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan


Ketiga penyunt. Jakarta: Rineka Cipta.

Oktavia, N. 2016. Siatematika Penulisan Karya Ilmiah. Deepublish publisher.


Cetakan ke 1.
https://books.google.co.id/books?id=wcIYCgAAQBAJ&pg=PR5&dq=okt
avia+2015&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiWibjLv5beAhUHLY8KHTw
WAbcQ6AEIMjAC#v=onepage&q=oktavia%202015&f=false Retrieved
[2 September 2018].

Presiden RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


Tentang Rumah Sakit. Jakarta. Retrieved
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Undang-
Undang+Republik+Indonesia+Nomor+44+Tahun+2009+&btnG= [12 Mei
2018].

Saerang, D. P. E., & Wokas, H. R. N. 2010 Pengaruh Komitmen, dan Pendidikan


Terhadap Kemampuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Pemerintah
Sulawesi Utara. Retrieved http://repo.unsrat.ac.id/864/1/01-
Pengaruh_Komitmen,_dan_Pendidikan_dst....pdf [4 Januari 2018].

Safwan, Nadirsyah, dan Abdullah, S. 2014. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi


Terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Akuntansi 03(01) 133-139. Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh. Retrieved
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/45963899/14.133.139
.safwan.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires
=1527153913&Signature=dWYXZgwW0C4HrwOpnZvt%2FuQPfZs%3D
61

&response-content-
disposition=inline%3B%20filename%3DPENGARUH_KOMPETENSI_
DAN_MOTIVASI_TERHADA.pdf [12 Mei 2018].

Sariadi, S. 2013. Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap


Kinerja Pegawai Pada Bagian Sekretariat Tni Al Lantamal Viii Di Manado.
Jurnal EMBA 1(4) 31-39. Universitas Sam Ratulangi Manado
https://media.neliti.com/media/publications/1755-ID-gaya-kepemimpinan-
dan-motivasi-pengaruhnya-terhadap-kinerja-pegawai-pada-bagian.pdf
Retrieved [2 September 2018].

Septianto, D. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Studi pada PT. Pataya Raya Semarang. Universitas Diponegoro
Semarang. Retrieved http://eprints.undip.ac.id/26382/ [13 Januari 2018].

Setiawan, C.K. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Level
Pelaksana di Divisi Operasi PT. Pusri Palembang. Jurnal Psikologi Islami
1(2) 43-53. Retrieved
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/psikis/article/view/567 [12 Maret
2018].

Sudarto. 2016. Keterampilan Dan Nilai Sebagai Materi Pendidikan Dalam


Perspektif Islam. Jurnal Al Lubab 1(1). STTT Muhammaadiyah Tempurejo
Ngawi Retrieved
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7
&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi-
lKqnq5beAhWMq48KHaUTAOEQFjAGegQICBAC&url=http%3A%2F
%2Fejournal.kopertais4.or.id%2Fmataraman%2Findex.php%2Fallubab%2
Farticle%2Fview%2F1305%2F926&usg=AOvVaw2LbpbE2bskZjC66rFY
Llk7 [5 september 2018].

Sugiyono, P. D., 2014. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Ke-24 penyunt.


Bandung: Alfabeta.
62

Surwono, Jonathan. 2013. 12 Jurus Ampuh SPSS untuk Riset Skripsi. PT. Elex
Media Kompotindo: Jakarta. Retrieved
https://books.google.co.id/books?id=Z4ZKDwAAQBAJ&printsec=frontco
ver&dq=Jurus+Ampuh+SPSS+untuk+Riset+Skripsi&hl=id&sa=X&ved=0
ahUKEwiE9uH_5Z_bAhXGQY8KHRxtCt8Q6AEIKDAA#v=onepage&q
=Jurus%20Ampuh%20SPSS%20untuk%20Riset%20Skripsi&f=false [2
April 2018].

Suwondo, D.I. dan Sutanto, E.M. 2015. Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin
Kerja, dan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan
17(02) 135-144. Universitas Kristen Petra. Retrieved
http://repository.petra.ac.id/17243/1/Publikasi1_91022_2356.pdf [2 Maret
2018].

Tanudjaya, P.K. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap


Kepuasan dan Kepercayaan Pasien Sehingga Meningkatkan Keinginan
Untuk Berobat Kembali. Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa 7(01).
Universitas Trisakti. Retrieved
https://media.neliti.com/media/publications/52577-ID-pengaruh-kualitas-
pelayanan-klinik-gigi.pdf [8 Januari 2018].

Ulfa, R. 2012.Hubungan Karakteristik pasien, Kualitas Layanan dan Hambatan


Pindah Dengan Loyalitas Pasien Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu
Depok Tahun 2011. Tesis. Universitas Indonesia. Retrieved
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20290552
T29590Hubungan%20karakteristik.pdf [30 Januari 2018].

Utami, N.P. 2016. Analisis Kinerja Petugas Rekam Medis pada Era Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) di RSUD Ungaran. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang. Retrieved http://lib.unnes.ac.id/28266/1/6411412018.pdf [15
februari 2018].

Winarni. 2013. Penyediaan berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Berdasarkan
Standar Pelayanan Minimal (spm) Di RS Pku Muhammadiyah Yogyakarta.
Tugas Akhir. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. Retrieved
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Pen
elitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=61348&obyek_id= [17 April
2018].
63

Yulianti, D. Pengaruh Karakteristik Individu Dan Psikologis Terhadap Kinerja


Perawat Dalam Kelengkapan Rekam Medis Di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Stella Maris Makassar . Studi Kasus. Universitas Hasanuddin:
Makassar. Retrieved
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/N2Q
4YzVjN2ZhYTdjZWRlNmU4ZDg1NTUzZTY3YzU0MjE1ZGE0MGM3
Zg==.pdf [7 Oktober 2018]
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Politeknik Negeri Jember

64
65

b. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jember


66

c. Rumah Sakit Daerah Kalisat Kabupaten Jember


67

Lampiran 2. Lembar persetujuan setelah penjelasan (PSP) Uji Validitas dan


Reliabilitas

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jalan Mastrip PO.BOX 164 Telp.333532-333534 Fax 333531

NASKAH PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN


1. Judul Penelitian:
Analisis Hubungan individu, Organisasi, Dan Psikologis Petugas Terhadap
Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi
2. Deskripsi Penelitian:
a. Ringkasan Penelitian:
Penelitian ini menganalisis hubungan individu, organisasi dan psikologis
terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan menggunakan teori kinerja
Gibson dan menggunakan uji analaisis chi square.
b. Tujuan Penelitian:
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan individu, organisasi, dan
psikologis petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi.
c. Manfaat Penelitian:
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagi peneliti
Manfaat yang akan didapat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan kinerja petugas terhadap penyediaan rekam medis
rawat jalan dan peneliti juga dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan
selama menuntut ilmu di program studi Diploma IV Rekam Medis Jurusan
Kesehatan Politeknik Negeri Jember.
68

2) Bagi Rumah Sakit


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang
bermanfaat bagi RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi untuk dijadikan
solusi darai masalah lamanya waktu tunggu penyediaan rekam medis rawat
jalan. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan kinerja petugasnya dalam menyediakan rekam medis rawat
jalan secara cepat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi .
3) Bagi Politeknik Negeri Jember
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai refrensi dan bahan
masukan untuk penelitian selanjutnya. Serta dapat dijadikan sebagai nnahan
pengajaran untuk perkuliahan.
d. Lama Penelitian:
Lama penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember
2018.
e. Resiko selama prosedur penelitian berlangsung:
Akibat langsung dan tidak tidak langsung dari penelitian ini tidak dapat
mengancam nyawa responden dan keamanan pihak Puskesmas Jelbuk.
Kemungkinan terbesar yang akan terjadi adalah mengurangi waktu kerja danatau
istirahat petugas rekam medis RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi.
f. Jaminan Kerahasiaan:
Peneliti besedia menjaga kerahasiaan setiap data dan informasi yang didapat
dari tempat penelitian.
g. Ketidak Pahaman
Sesuatu yang belum diapahami berkaitan dengan peneltian ini dapat
ditanyakan kepeda peneliti dan keharusan peneliti menjelaskan dan memberikan
pemahaman kepada pihak yang bertanya (tidak paham).
69

h. Kompensasi
Dalam penelitian ini, narasumber kehilangan waktu. Kompensasi yang
diterima adalah pergantian kesediaan waktu narasumber dengan diberikannya
bingkisan diakhir penelitian.

3. Kontak
Nama Peneliti : Irfiah (+6285336793444)
NIM : G41150309
Status : Mahasiswa Politeknik Negeri Jember Jurusan Kesehatan
Program Studi Rekam Medik
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80

Lampiran 3. Keterangan Persetujuan Etik


81
82

Lampiran 4. Surat Rekomendasi Penelitan Politeknik Negeri Jember


83

Lampiran 5. Surat Ijin Peneltian RS Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi


84

Lampiran 6. Lembar persetujuan setelah penjelasan (PSP) Penelitian

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jalan Mastrip PO.BOX 164 Telp.333532-333534 Fax 333531

NASKAH PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN


4. Judul Penelitian:
Analisis Hubungan individu, Organisasi, Dan Psikologis Petugas Terhadap
Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di RSU Bhakti Husada Krikilan
Banyuwangi
5. Deskripsi Penelitian:
d. Ringkasan Penelitian:
Penelitian ini menganalisis hubungan individu, organisasi dan psikologis
terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan menggunakan teori kinerja
Gibson dan menggunakan uji analaisis chi square.
e. Tujuan Penelitian:
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan individu, organisasi, dan
psikologis petugas terhadap waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi.
f. Manfaat Penelitian:
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagi peneliti
Manfaat yang akan didapat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan kinerja petugas terhadap penyediaan rekam medis
rawat jalan dan peneliti juga dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan
selama menuntut ilmu di program studi Diploma IV Rekam Medis Jurusan
Kesehatan Politeknik Negeri Jember.
85

2) Bagi Rumah Sakit


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang
bermanfaat bagi RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi untuk dijadikan
solusi darai masalah lamanya waktu tunggu penyediaan rekam medis rawat
jalan. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan kinerja petugasnya dalam menyediakan rekam medis rawat
jalan secara cepat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSU
Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi .
3) Bagi Politeknik Negeri Jember
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai refrensi dan bahan
masukan untuk penelitian selanjutnya. Serta dapat dijadikan sebagai nnahan
pengajaran untuk perkuliahan.
i. Lama Penelitian:
Lama penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember
2018.
j. Resiko selama prosedur penelitian berlangsung:
Akibat langsung dan tidak tidak langsung dari penelitian ini tidak dapat
mengancam nyawa responden dan keamanan pihak Puskesmas Jelbuk.
Kemungkinan terbesar yang akan terjadi adalah mengurangi waktu kerja danatau
istirahat petugas rekam medis RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi.
k. Jaminan Kerahasiaan:
Peneliti besedia menjaga kerahasiaan setiap data dan informasi yang didapat
dari tempat penelitian.
l. Ketidak Pahaman
Sesuatu yang belum diapahami berkaitan dengan peneltian ini dapat
ditanyakan kepeda peneliti dan keharusan peneliti menjelaskan dan memberikan
pemahaman kepada pihak yang bertanya (tidak paham).
86

m. Kompensasi
Dalam penelitian ini, narasumber kehilangan waktu. Kompensasi yang
diterima adalah pergantian kesediaan waktu narasumber dengan diberikannya
bingkisan diakhir penelitian.

6. Kontak
Nama Peneliti : Irfiah (+6285336793444)
NIM : G41150309
Status : Mahasiswa Politeknik Negeri Jember Jurusan Kesehatan
Program Studi Rekam Medik
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97

Lampiran 7. Lembar kuesioner kemampuan

LEMBAR KUESIONER KEMAMPUAN

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI,


DAN PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP
WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN
BANYUWANGI

Kuesioner Kemampuan
Berilah Tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara
Keterangan:
Kemampuan
SM = Sangat mampu
M = Mampu
KM = Kurang mampu
TM = Tidak mampu
STM = Sangat Tidak mampu
No Kemampuan Petugas Rekam Medis SM M KM TM STM
Rawat Jalan

1. Apakah anda dapat membuat nomor


rekam medis pasien berasarkan
penomoran unit numbering system?
2 Apakah anda dapat melakukan
pencarian nomor rekam medis di
SIM Rumah Sakit?
3 Apakah anda dapat menyimpan
berkas rekam medis rawat jalan
berdasarkan penyimpanan terminal
digit filing?
4 Apakah anda dapat mencari dan
mengambil berkas rekam medis
rawat jalan di rak filing?
98

No Kemampuan Petugas Rekam Medis SM M KM TM STM


Rawat Jalan

5 Apakah anda dapat menyediakan dan


mengantarkan berkas rekam medis
sampai ke poli yang dituju?
99

Lampiran 8. Lembar observasi kemampuan

LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI,


DAN PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP
WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN
BANYUWANGI

No Kemampuan Petugas SM M KM TM STM Keterangan:


Rekam Medis Rawat Jalan

1. Apakah petugas dapat


membuat nomor rekam
medis pasien berasarkan
penomoran unit numbering
system?
2 Apakah petugas dapat
melakukan pencarian
nomor rekam medis di SIM
Rumah Sakit?
3 Apakah petugas dapat
menyimpan berkas rekam
medis rawat jalan
berdasarkan penyimpanan
terminal digit filing?
4 Apakah petugas dapat
mencari dan mengambil
berkas rekam medis rawat
jalan di rak filing?
5 Apakah petugas dapat
menyediakan dan
mengantarkan berkas rekam
100

medis sampai ke poli yang


dituju
101

Lampiran 9. Lembar kuesioner keterampilan

LEMBAR KUESIONER KETERAMPILAN

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI,


DAN PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP
WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN
BANYUWANGI

Kuesioner Keterampilan
Berilah Tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Keterampilan Petugas Rekam Medis SS S KS TS STS
Rawat Jalan

1. Pengambilan berkas rekam medis


rawat jalan yang lama menjadi salah
satu penyebab lamanya penyediaan
berkas tersebut
2 Kecepatan petugas dalam
menyediakan berkas rekam medis
rawat jalan menjadi salah satu
indikator mutu pelayanan di Rumah
Sakit
3 Kecepatan petugas dalam
menyediakan berkaas rekam medis
rawat jalan dapat menentukan cepat
102

No Keterampilan Petugas Rekam Medis SS S KS TS STS


Rawat Jalan

lambatnya pemeriksaan pasien rawat


jalan

4 Minimnya waktu tunggu penyediaan


berkas rekam medis rawat jalan dapat
mencerminkan kepuasan pasien
5 Keterampilan dan pengetahuan yang
saya miliki dapat mempercepat waktu
penyediaan rekam medis rawat jalan
103

Lampiran 10. Lembar observasi keterampilan

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI,


DAN PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP
WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN
BANYUWANGI

No Keterampilan Petugas Rekam SS S KS TS STS Keterangan:


Medis Rawat Jalan

1. Pengambilan berkas rekam


medis rawat jalan yang lama
oleh petugas menjadi salah
satu penyebab lamanya
penyediaan berkas tersebut
2 Kecepatan petugas dalam
menyediakan berkas rekam
medis rawat jalan menjadi
salah satu indikator mutu
pelayanan di Rumah Sakit
3 Kecepatan petugas dalam
menyediakan berkaas rekam
medis rawat jalan dapat
menentukan cepat lambatnya
pemeriksaan pasien rawat
jalan
4 Minimnya waktu tunggu
penyediaan berkas rekam
medis rawat jalan dapat
mencerminkan kepuasan
pasien
104

No Keterampilan Petugas Rekam SS S KS TS STS Keterangan:


Medis Rawat Jalan

5 Keterampilan dan pengetahuan


yang dimiliki petugas dapat
mempercepat waktu
penyediaan rekam medis rawat
jalan
105

Lampiran 11. Lembar kuesioner desain pekerjaan

LEMBAR KUESIONER DESAIN PEKERJAAN

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI,


DAN PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP
WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN
BANYUWANGI

Kuesioner Desain Pekerjaan


Berilah Tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Desain Pekerjaan Petugas Rekam SS S KS TS STS
Medis Rawat Jalan

1. Pekerjaan petugas rekam medis rawat


jalan telah diklasifikasikan
berdasarkan bidang pekerjaan petugas
masing-masing
2 Pekerjaan petugas rekam medis rawat
jalan memiliki tingkat/jenjang yang
berbeda anatra pekerjaan yang satu
dengan yang lain
3 Terdapat berbagai jenis pekerjaan
pada setiap bagian seperti bagian
filing, pengelolahan berkas atau
pendaftaran pasien rawat jalan
106

No Desain Pekerjaan Petugas Rekam SS S KS TS STS


Medis Rawat Jalan

4 Hasil pekerjaan yang saya lakukan


mempunyai dampak tehadap
pekerjaan petugas rekam medis
lainnya
5 Saya diminta memberi masukan
terhadap pekerjaan yang diberikan
107

Lampiran 12. Lembar kuesioner Kepemimpinan

LEMBAR KUESIONER KEPEMIMPINAN

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI,


DAN PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP
WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN
BANYUWANGI

Kuesioner Kepemimpinan
Berilah Tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Kepemimpinan Petugas Rekam SS S KS TS STS
Medis Rawat Jalan

1. Saya merasa pimpinan di tempat saya


bekerja selalu memperlakukan
bawahannya secara sama.
2 Saya merasa pemimpin ditempat saya
bekerja mendorong bawahannya
untuk bekerja secara benardan tepat
waktu.
3 Saya merasa pimpinan ditempat saya
bekerja selalu berusaha mendorong
bawahannya untuk meningkatkan
kemampuan mereka.
108

No Kepemimpinan Petugas Rekam SS S KS TS STS


Medis Rawat Jalan

4 Saya merasa pemimpin ditempat saya


bekerja selalu melibatkan partipasi
bawahannya dalam dalam setiap
kegiataan yang ada.
5 Saya merasa pimpinan ditempat saya
bekerja menghargai dan memuji
bawahan yang mempunyai kinerja
bagus.
109

Lampiran 13. Lembar kuesioner sikap

LEMBAR KUESIONER SIKAP

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI,


DAN PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP
WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN
BANYUWANGI

Kuesioner Sikap
Berilah Tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Sikap Petugas Rekam Medis Rawat SS S KS TS STS
Jalan

1 Petugas harus menyediakan berkas


dengan waktu selambat-lambatnya 10
menit
2 Petugas rekam medis harus
mengantarkan langsung berkas rekam
medis ke poli yang dituju
3 Salah satu faktor yang menyebabkan
ketidakpuasan pasien adalah lamanya
penyediaan berkas
4 Waktu penyediaan berkas
mencerminkan mutu pelayanan di
Rumah Sakit
110

No Sikap Petugas Rekam Medis Rawat SS S KS TS STS


Jalan

5 Sikap petugas menunjukkan kinerja


petugas
111

Lampiran 14. Lembar kuesioner motivasi

LEMBAR KUESIONER MOTIVASI

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI,


DAN PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP
WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN
BANYUWANGI

Kuesioner Motivasi
Berilah Tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Motivasi Petugas Rekam Medis SS S KS TS STS
Rawat Jalan

1 Saya sadar kehadiran adalah


kewajiban setiap petugas rekam medis

2 Saya yakin dapat menyediakan rekam


medis sesuai peraturan yang ada

3 Saya bersemangat dalam melayani


pasien rawat jalan

4 Saya selalu pulang tepat waktu dalm


melaksanakan pekerjaan saya sebagai
petugas rekam medis
5 Saya bersedia mengakui kesalahan
dan memperbaiki kesalahan dalam
112

No Motivasi Petugas Rekam Medis SS S KS TS STS


Rawat Jalan

melaksanakan pelayanan pasien rawat


jalan
113

Lampiran 15. Lembar observasi waktu penyediaan 100 rekam medis rawat jalan

LEMBAR OBSERVASI

ANALISIS HUBUNGAN INDIVIDU, ORGANISASI,


DAN PSIKOLOGIS PETUGAS TERHADAP
WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN
BANYUWANGI

LEMBAR OBSERVASI WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIS


RAWAT JALAN

Responden 1
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

Responden 2
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
114

Responden 2
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
10
Total

Responden 3
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

Responden 4
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
115

Responden 5
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

Responden 6
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

Responden 7
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
116

Responden 7
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
6
7
8
9
10
Total

Responden 8
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

Responden 9
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
117

Responden 9
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
10
Total

Responden 10
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

Responden 11
Waktu
Rekam Medis Tanggal
Menyediakan
Ke: Observasi
(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
118

Lampiran 16. Tabel Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

8. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Sub Variabel Kemampuan


Uji Validitas Sub Variabel Kemampuan Petugas
No. Pertanyaan r tabel r hitung sub variabel Kesimpulan
kemampuan
1 0,4973 0,823 VALID

2 0,4973 0,861 VALID

3 0,4973 0,665 VALID

4 0,4973 0,729 VALID

5 0,4973 0,821 VALID

Uji Reliabilitas Sub Variabel Kemampuan Petugas


No. Pertanyaan r tabel r hitung sub variabel Kesimpulan
kemampuan
1 0,4973 0,795 RELIABEL

2 0,4973 0,795 RELIABEL

3 0,4973 0,795 RELIABEL

4 0,4973 0,795 RELIABEL

5 0,4973 0,795 RELIABEL

9. Tabel Uji Validitas Sub Variabel Keterampilan


Uji Validitas Sub Variabel Keterampilan Petugas
No. Pertanyaan r tabel r hitung sub variabel Kesimpulan
keterampilan
1 0,4973 0,648 VALID

2 0,4973 0,723 VALID

3 0,4973 0,697 VALID

4 0,4973 0,833 VALID

5 0,4973 0,686 VALID


119

Uji Reliabilitas Sub Variabel Keterampilan Petugas


No. Pertanyaan r tabel r hitung sub variabel Kesimpulan
keterampilan
1 0,4973 0,753 RELIABEL

2 0,4973 0,753 RELIABEL

3 0,4973 0,753 RELIABEL

4 0,4973 0,753 RELIABEL

5 0,4973 0,753 RELIABEL

10. Tabel Uji Validitas Sub Variabel Desain Pekerjaan


Uji Validitas Sub Variabel Desain Pekerjaan Petugas
No. Pertanyaan r tabel r hitung sub variabel Kesimpulan
desain pekerjaan
1 0,4973 0,843 VALID

2 0,4973 0,709 VALID

3 0,4973 0.750 VALID

4 0,4973 0,640 VALID

5 0,4973 0,793 VALID

Uji Reliabilitas Sub Variabel Desain Pekerejaan Petugas


No. Pertanyaan r tabel r hitung sub variabel Kesimpulan
desain pekerjaan
1 0,4973 0,756 RELIABEL

2 0,4973 0,756 RELIABEL

3 0,4973 0,756 RELIABEL

4 0,4973 0,756 RELIABEL

5 0,4973 0,756 RELIABEL


120

11. Tabel Uji Validitas Sub Variabel Kepemimpinan


Uji Validitas Sub Variabel Kepemimpin Petugas
No. Pertanyaan r tabel r hitung sub variabel Kesimpulan
kepemimpinan
1 0,4973 0,670 VALID

2 0,4973 0,814 VALID

3 0,4973 0,643 VALID

4 0,4973 0.785 VALID

5 0,4973 0,801 VALID

Uji Reliabilitas Sub Variabel Kepemimpinan Petugas


No. Pertanyaan r tabel r hitung sub variabel Kesimpulan
kepemimpinan
1 0,4973 0,782 RELIABEL

2 0,4973 0,782 RELIABEL

3 0,4973 0,782 RELIABEL

4 0,4973 0,782 RELIABEL

5 0,4973 0,782 RELIABEL

12. Tabel Uji Validitas Sub Variabel Sikap


Uji Validitas Sub Variabel Sikap Petugas
No. Pertanyaan r tabel r hitung sub Kesimpulan
variabel sikap
1 0,4973 0,660 VALID

2 0,4973 0,677 VALID

3 0,4973 0,738 VALID

4 0,4973 0.761 VALID

5 0,4973 0,655 VALID


121

Uji Reliabilitas Sub Variabel Sikap Petugas


No. Pertanyaan r tabel r hitung sub variabel Kesimpulan
sikap
1 0,4973 0,728 RELIABEL

2 0,4973 0,728 RELIABEL

3 0,4973 0,728 RELIABEL

4 0,4973 0,728 RELIABEL

5 0,4973 0,728 RELIABEL

13. Tabel Uji Validitas Sub Variabel Motivasi


Uji Validitas Sub Variabel Motivasi Petugas
No. Pertanyaan r tabel r hitung sub Kesimpulan
variabel motivasi
1 0,4973 0,803 VALID

2 0,4973 0,798 VALID

3 0,4973 0,773 VALID

4 0,4973 0,663 VALID

5 0,4973 0,754 VALID

Uji Reliabilitas Sub Variabel Motivasi Petugas


No. Pertanyaan r tabel r hitung sub variabel Kesimpulan
motivasi
1 0,4973 0,789 RELIABEL

2 0,4973 0,789 RELIABEL

3 0,4973 0,789 RELIABEL

4 0,4973 0,789 RELIABEL

5 0,4973 0,789 RELIABEL


122

Lampiran 17. Hasil Uji Validitas

1. Uji validitas sub variabel kemampuan

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 Skor_total

item_1 Pearson Correlation 1 .535 .612 .408 .408 .823**

Sig. (2-tailed) .111 .060 .242 .242 .003

N 10 10 10 10 10 10

item_2 Pearson Correlation .535 1 .327 .764* .842** .861**

Sig. (2-tailed) .111 .356 .010 .002 .001

N 10 10 10 10 10 10

item_3 Pearson Correlation .612 .327 1 .250 .429 .665*

Sig. (2-tailed) .060 .356 .486 .217 .036

N 10 10 10 10 10 10

item_4 Pearson Correlation .408 .764* .250 1 .643* .729*

Sig. (2-tailed) .242 .010 .486 .045 .017

N 10 10 10 10 10 10

item_5 Pearson Correlation .408 .842** .429 .643* 1 .821**

Sig. (2-tailed) .242 .002 .217 .045 .004

N 10 10 10 10 10 10

Skor_total Pearson Correlation .823** .861** .665* .729* .821** 1

Sig. (2-tailed) .003 .001 .036 .017 .004

N 10 10 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-


tailed).
123

2. Uji validitas sub variabel keterampilan

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 Skor_total

item_1 Pearson Correlation 1 .064 .020 .424 .696* .648*

Sig. (2-tailed) .861 .956 .222 .025 .043

N 10 10 10 10 10 10

item_2 Pearson Correlation .064 1 .836** .800** .098 .723*

Sig. (2-tailed) .861 .003 .005 .787 .018

N 10 10 10 10 10 10

item_3 Pearson Correlation .020 .836** 1 .540 .262 .697*

Sig. (2-tailed) .956 .003 .107 .465 .025

N 10 10 10 10 10 10

item_4 Pearson Correlation .424 .800** .540 1 .290 .833**

Sig. (2-tailed) .222 .005 .107 .416 .003

N 10 10 10 10 10 10

item_5 Pearson Correlation .696* .098 .262 .290 1 .686*

Sig. (2-tailed) .025 .787 .465 .416 .028

N 10 10 10 10 10 10

Skor_total Pearson Correlation .648* .723* .697* .833** .686* 1

Sig. (2-tailed) .043 .018 .025 .003 .028

N 10 10 10 10 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-


tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


124

3. Uji validitas sub variabel desain pekerjaan

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 Skor_total

item_1 Pearson Correlation 1 .492 .757* .277 .672* .843**

Sig. (2-tailed) .148 .011 .439 .033 .002

N 10 10 10 10 10 10

item_2 Pearson Correlation .492 1 .312 .458 .606 .709*

Sig. (2-tailed) .148 .380 .183 .063 .022

N 10 10 10 10 10 10

item_3 Pearson Correlation .757* .312 1 .134 .527 .750*

Sig. (2-tailed) .011 .380 .713 .118 .012

N 10 10 10 10 10 10

item_4 Pearson Correlation .277 .458 .134 1 .341 .640*

Sig. (2-tailed) .439 .183 .713 .335 .046

N 10 10 10 10 10 10

item_5 Pearson Correlation .672* .606 .527 .341 1 .793**

Sig. (2-tailed) .033 .063 .118 .335 .006

N 10 10 10 10 10 10

Skor_total Pearson Correlation .843** .709* .750* .640* .793** 1

Sig. (2-tailed) .002 .022 .012 .046 .006

N 10 10 10 10 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


125

4. Uji validitas sub variabel kepemimpinan

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 Skor_total

item_1 Pearson Correlation 1 .250 .588 .429 .111 .660*

Sig. (2-tailed) .486 .074 .217 .760 .038

N 10 10 10 10 10 10

item_2 Pearson Correlation .250 1 .300 .444 .444 .677*

Sig. (2-tailed) .486 .399 .198 .198 .032

N 10 10 10 10 10 10

item_3 Pearson Correlation .588 .300 1 .324 .229 .738*

Sig. (2-tailed) .074 .399 .361 .525 .015

N 10 10 10 10 10 10

item_4 Pearson Correlation .429 .444 .324 1 .506 .761*

Sig. (2-tailed) .217 .198 .361 .135 .011

N 10 10 10 10 10 10

item_5 Pearson Correlation .111 .444 .229 .506 1 .655*

Sig. (2-tailed) .760 .198 .525 .135 .040

N 10 10 10 10 10 10

Skor_total Pearson Correlation .660* .677* .738* .761* .655* 1

Sig. (2-tailed) .038 .032 .015 .011 .040

N 10 10 10 10 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-


tailed).
126

5. Uji validitas sub variabel sikap

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 Skor_total

item_1 Pearson Correlation 1 .250 .588 .429 .111 .660*

Sig. (2-tailed) .486 .074 .217 .760 .038

N 10 10 10 10 10 10

item_2 Pearson Correlation .250 1 .300 .444 .444 .677*

Sig. (2-tailed) .486 .399 .198 .198 .032

N 10 10 10 10 10 10

item_3 Pearson Correlation .588 .300 1 .324 .229 .738*

Sig. (2-tailed) .074 .399 .361 .525 .015

N 10 10 10 10 10 10

item_4 Pearson Correlation .429 .444 .324 1 .506 .761*

Sig. (2-tailed) .217 .198 .361 .135 .011

N 10 10 10 10 10 10

item_5 Pearson Correlation .111 .444 .229 .506 1 .655*

Sig. (2-tailed) .760 .198 .525 .135 .040

N 10 10 10 10 10 10

Skor_total Pearson Correlation .660* .677* .738* .761* .655* 1

Sig. (2-tailed) .038 .032 .015 .011 .040

N 10 10 10 10 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-


tailed).
127

6. Uji validitas sub variabel motivasi

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 Skor_total

item_1 Pearson Correlation 1 .582 .350 .700* .655* .803**

Sig. (2-tailed) .078 .321 .024 .040 .005

N 10 10 10 10 10 10

item_2 Pearson Correlation .582 1 .650* .312 .333 .798**

Sig. (2-tailed) .078 .042 .380 .347 .006

N 10 10 10 10 10 10

item_3 Pearson Correlation .350 .650* 1 .245 .459 .773**

Sig. (2-tailed) .321 .042 .495 .182 .009

N 10 10 10 10 10 10

item_4 Pearson Correlation .700* .312 .245 1 .535 .663*

Sig. (2-tailed) .024 .380 .495 .111 .037

N 10 10 10 10 10 10

item_5 Pearson Correlation .655* .333 .459 .535 1 .754*

Sig. (2-tailed) .040 .347 .182 .111 .012

N 10 10 10 10 10 10

Skor_total Pearson Correlation .803** .798** .773** .663* .754* 1

Sig. (2-tailed) .005 .006 .009 .037 .012

N 10 10 10 10 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


128

Lampiran 18. Hasil Uji Reliabilitas

1. Uji Reliabilitas Sub Variabel Kemampuan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.795 5

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

item_1 14.60 2.933 .578 .818

item_2 13.70 4.233 .794 .714

item_3 14.20 4.844 .551 .777

item_4 13.60 4.711 .631 .761

item_5 13.50 3.611 .674 .722


129

2. Uji Reliabilitas Sub Variabel Keterampilan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 90.9

Excludeda 1 9.1

Total 11 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.753 5

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

item_1 15.40 4.933 .430 .739

item_2 16.10 4.989 .617 .695

item_3 15.40 4.267 .510 .715

item_4 16.30 4.233 .680 .651

item_5 15.60 4.267 .455 .743


130

3. Uji Reliabilitas Sub Variabel Desain Pekerjaan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.756 5

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

item_1 12.90 4.989 .740 .641

item_2 12.70 6.011 .597 .710

item_3 12.70 4.678 .521 .722

item_4 13.50 5.167 .331 .814

item_5 13.40 5.600 .695 .677


131

4. Uji Reliabilitas Sub Variabel Kepemimpinan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.782 5

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

item_1 12.90 4.767 .468 .771

item_2 12.90 4.767 .724 .709

item_3 13.00 4.444 .437 .793

item_4 13.20 4.622 .621 .724

item_5 13.60 4.044 .644 .711


132

5. Uji Reliabilitas Sub Variabel Sikap

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.728 5

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

item_1 13.60 8.267 .503 .685

item_2 13.10 7.878 .498 .681

item_3 13.70 6.456 .477 .702

item_4 12.80 7.067 .590 .642

item_5 12.80 7.733 .438 .701


133

6. Uji Reliabilitas Sub Variabel Motivasi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.789 5

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

item_1 15.70 4.678 .734 .722

item_2 16.20 4.400 .620 .734

item_3 15.80 3.733 .526 .786

item_4 16.80 4.178 .510 .773

item_5 15.50 4.722 .631 .740


134

Lampiran 19. Tabulasi Hasil Identifikasi Variabel Penelitian

1. Hasil Identifikasi Sub Variabel Kemampuan


JAWABAN
Responden 1 2 3 4 5 Total Kriteria
1 4 4 4 3 3 18 Baik
2 4 4 5 3 3 19 Baik
3 4 4 4 4 4 20 Baik
4 4 4 4 4 4 20 Baik
5 3 4 2 2 1 12 Buruk
6 4 3 1 2 2 12 Buruk
7 2 3 4 4 2 15 Buruk
8 3 2 4 3 1 13 Buruk
9 2 3 2 2 1 10 Buruk
10 2 3 1 2 2 10 Buruk
11 3 3 2 1 2 11 Buruk

2. Hasil Identifikasi Sub Variabel Keterampilan


JAWABAN Kriteria
Responden 1 2 3 4 5 Total
1 5 3 3 3 3 17 Baik
2 4 2 3 3 4 16 Baik
3 4 4 5 4 4 21 Baik
4 3 3 3 3 4 16 Baik
5 2 3 3 3 3 14 Buruk
6 3 3 3 2 1 12 Buruk
7 3 3 2 4 3 15 Buruk
8 4 4 5 4 5 22 Baik
9 4 4 5 5 5 23 Baik
10 3 4 3 3 2 15 Buruk
11 3 4 3 3 3 16 Baik

3. Hasil Identifikasi Sub Variabel Desain Pekerjaan


JAWABAN Kriteria
Responden 1 2 3 4 5 Total
1 4 4 5 3 4 20 Baik
2 4 3 4 2 2 15 Buruk
3 5 4 4 3 3 19 Baik
4 4 5 5 3 2 19 Baik
135

5 4 5 4 1 1 15 Buruk
6 4 4 4 2 1 15 Buruk
7 3 4 4 3 2 16 Baik
8 4 4 4 1 1 14 Buruk
9 4 5 4 2 2 17 Baik
10 4 4 4 2 2 16 Baik
11 3 4 3 2 2 14 Buruk

4. Hasil Identifikasi Variabel Kepemimpinan


JAWABAN Kriteria
Responden 1 2 3 4 5 Total
1 4 4 5 3 3 19 Baik
2 3 3 4 3 3 16 Baik
3 3 4 5 4 4 20 Baik
4 3 3 2 3 4 15 Buruk
5 3 2 3 4 2 14 Buruk
6 3 3 3 3 3 15 Buruk
7 3 2 4 3 2 14 Buruk
8 4 3 5 3 4 19 Baik
9 4 5 3 2 3 17 Baik
10 4 3 2 3 3 15 Buruk
11 3 2 3 2 4 14 Buruk

5. Hasil Identifikasi Sub Variabel Sikap


JAWABAN
Responden 1 2 3 4 5 Total Kriteria
1 3 3 3 4 4 17 Baik
2 3 3 3 5 4 18 Baik
3 4 4 4 5 4 21 Baik
4 3 3 3 3 5 17 Baik
5 3 2 3 3 3 14 Buruk
6 2 2 3 2 2 11 Buruk
7 3 4 2 3 3 15 Buruk
8 4 3 3 3 3 16 Baik
9 3 4 2 3 3 15 Buruk
10 3 3 3 3 3 15 Buruk
11 3 4 3 5 3 18 Baik
136

6. Hasil Identifikasi Sub Variabel Motivasi


JAWABAN
Responden 1 2 3 4 5 Total Kriteria
1 3 4 3 3 4 17 Baik
2 4 4 3 3 4 18 Baik
3 5 4 5 3 4 21 Baik
4 4 4 4 5 3 20 Baik
5 4 3 4 3 3 17 Baik
6 4 3 3 2 3 15 Buruk
7 4 4 3 3 3 17 Baik
8 4 3 2 3 3 15 Buruk
9 3 3 3 3 2 14 Buruk
10 3 3 3 3 3 15 Buruk
11 3 4 4 2 3 16 Baik

7. Hasil Identifikasi Variabel Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan


Respon- Jumlah Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan
Kategori
den RM Total Waktu (menit) Rerata Waktu (menit)
1 10 92 9.2 Cepat
2 10 95 9.5 Cepat
3 10 97 9.7 Cepat
4 10 119 11.9 Lama
5 10 123 12.3 Lama
6 10 128 12.8 Lama
7 10 120 12 Lama
8 10 96 9.6 Cepat
9 10 122 12.2 Lama
10 10 127 127 Lama
11 10 98 9.8 Cepat
137

Lampiran 20. Hasil Uji Chi Square Hubungan Individu, Organisasi, Dan Psikologis
Petugas Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan

1. Hubungan Kemampuan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 4.055a 1 .044

Continuity Correctionb 1.856 1 .173

Likelihood Ratio 4.180 1 .041

Fisher's Exact Test .088 .088

Linear-by-Linear Association 3.686 1 .055

N of Valid Casesb 11

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.45.

b. Computed only for a 2x2 table

2. Hubungan Keterampilan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat


Jalan

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 5.238a 1 .022

Continuity Correctionb 2.753 1 .097

Likelihood Ratio 6.782 1 .009

Fisher's Exact Test .061 .045

Linear-by-Linear Association 4.762 1 .029

N of Valid Casesb 11

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.82.

b. Computed only for a 2x2 table


138

3. Hubungan Desain Pekerjaan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .782a 1 .376

Continuity Correctionb .076 1 .782

Likelihood Ratio .790 1 .374

Fisher's Exact Test .567 .392

Linear-by-Linear Association .711 1 .399

N of Valid Casesb 11

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.

b. Computed only for a 2x2 table

4. Hubungan Kepemimpinan Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 4.412a 1 .036

Continuity Correctionb 2.228 1 .136

Likelihood Ratio 4.747 1 .029

Fisher's Exact Test .080 .067

Linear-by-Linear Association 4.011 1 .045

N of Valid Casesb 11

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.

b. Computed only for a 2x2 table


139

5. Hubungan Sikap Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 7.639a 1 .006

Continuity Correctionb 4.648 1 .031

Likelihood Ratio 9.751 1 .002

Fisher's Exact Test .015 .013

Linear-by-Linear Association 6.944 1 .008

N of Valid Casesb 11

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.

b. Computed only for a 2x2 table

6. Hubungan Motivasi Terhadap Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 3.438a 1 .064

Continuity Correctionb 1.379 1 .240

Likelihood Ratio 4.573 1 .032

Fisher's Exact Test .182 .121

Linear-by-Linear Association 3.125 1 .077

N of Valid Casesb 11

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.36.

b. Computed only for a 2x2 table


140

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian

Keterangan: Peneliti memberikan kuesioner kepada petugas rekam medis di RSD


Kalisat untuk kemudian di lakukan uji validitas.

Keterangan: Peneliti memberikan kuesioner kepada petugas rekam medis di RSD


Kalisat untuk kemudian di lakukan uji validitas.
141

Keterangan: Peneliti memberikan kuesioner kepada petugas rekam medis rawat


jalan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi

Keterangan: Petugas mengisi kuesioner yang telah diberikan oleh peneliti

Anda mungkin juga menyukai