Revisi Tarik
Revisi Tarik
ABSTRAK
Boezem Morokrembangan Surabaya memiliki luas total ± 78,96 ha terbagi menjadi dua bagian yaitu
bagian utara dengan luas ± 41,58 ha dan bagian selatan dengan luas ± 39,13 ha. Di hilir boezem utara
terdapat pintu klep, pintu sorong dan pompa yang mengatur keluarnya debit dari Boezem menuju ke laut.
Pada studi ini akan dianalisa kapasitas saluran drainase pesapen terhadap debit banjir rancangan Q 10
tahun, analisa fenomena pasang dan surut muka air laut terhadap sistem operasi boezem Morokrembangan
dan efektifitas sistem operasi boezem terhadap debit banjir rancangan.
Dari hasil analisis dengan kala ulang 10 tahun didapatkan debit banjir rancangan adalah Qrencana =
3,2896 m3/detik dan Qeksisting = 2,998 m3/detik sehingga saluran drainase eksisting tidak mampu mengalirkan
debit banjir (Qeksisting < Qrencana), debit banjir rancangan total sebesar 30,339 m3/detik. Debit inflow total yang
menuju Boezem Utara Morokrembangan sebesar 37,998 m3/detik. Pengaruh muka air pasang surut di hilir
Boezem menyebabkan fluktuasi muka air di dalam Boezem. Fluktuasi tersebut mengikuti kemampuan debit
yang dikeluarkan oleh 6 pintu klep dan 2 pintu sorong yang tersedia. Volume tampungan Boezem
Morokrembangan = 0,485 x 106 m3. Berdasarkan hasil perhitungan pada boezem dengan kondisi muka air
maksimum adalah +0,4 dan muka air minimum adalah -0,2, kebutuhan tampungan untuk pasang surut tinggi
= 1,06 x 106 m3 dan untuk pasang surut rendah = 0,712 x 106 m3, maka dibutuhkan pompa untuk
mengeluarkan sebagian dari volume tampungan tersebut. Pada boezem terdapat 5 pompa banjir dengan
kapasitas setiap pompa = 1,5 m3/dt, jika 5 pompa beropersi dalam sehari maka dapat mengeluarkan debit =
648000 m3/hari. Berdasarkan analisa dapat dikatakan Boezem Morokrembangan aman terhadap bahaya
melimpahnya pada tanggul Boezem Morokrembangan Utara.
Kata Kunci: Banjir, kapasitas eksisting, drainase, pasang surut, efektifitas boezem
ABSTRAK
Morokrembangan Boezem in Surabaya have a total area about ± 78,96 ha is divided into 2 areas, the
north area is ± 41,58 ha and the south is ± 39,13 ha. There are sluice gate, valve gate and pump which is
controlling the flow from Boezem into the sea in the downstream of the north area.
In this study the capasity analysis of pesapen drainage system in design flood Q10, the analysis of
tide level toward the operation system, and the analysis of operation system toward design flood.
By doing the analysis in 10 years return period, gained design flood is about 3,2896 m 3/second and
existing flow is 2,998 m3/second. In this case, the overflow can not come out from the existing drainage
channel, a total design flood is 30,339 m3/second. A total inflow to the north Morokrembangan is 37,998
m3/second. The effect of tide level in the downstream of boezem caused the fluctuation of water level in
boezem area. The fluctuation depends on the capability of the outflow which run out from 6 valve gates and 2
sluice gates. The volume capacity of Morokrembangan Boezem is 0,485 x 10 6 m3. Based on the analysis,
maximum water level in boezem is +0,4 and the minimum water level is -0,2, the needed capasity in high tide
level is 1,06 x 106 m3 and for the low tide level is 0,712 x 10 6 m3. This is caused the need for a pump to
reduce a several flow from capacity. There are 5 pump which each capacity is 1,5 m3/second that can reduce
the flow about 648000 m3/day. Based on the analysis, Morokrembangan Boezem is safe from the overflow
problem in the embankment of north Boezem.
log Xi log X
n
2
c. Debit Air Hujan
S i 1
Metode yang digunakan untuk
n 1 menghitung debit air hujan pada saluran
4. Menghitung korfisien kemiringan (Cs) adalah Metode Rasional. Metode
dengan menggunakan rumus sebagai rasional banyak digunakan untuk
memperkirakan debit puncak yang
berikut:
ditimbulkan oleh hujan deras pada
log Xi log X
n
3 daerah tangkapan (DAS) kecil. Metode
rasional didasarkan pada persamaan
i 1
Cs n berikut : (Triatmodjo, 2010:144)
n 1n 2S 3 Q = 0,278.C. I.A
5. Menghitung logaritma curah hujan Dengan :
Q = debit puncak yang ditimbulkan
rancangan dengan kala ualang tertentu
oleh hujan dengan intensitas,
durasi dan frekuensi tertentu
log X T log X G.S
(m3/dt)
Harga G diperoleh berdasarkan harga I = intensitas hujan (mm/jam)
Cs dan tingkat probabilitasnya. A = luas daerah tangkapan (km2)
6. Dan tahapan yang terakhir adalah C = koefisien pengaliran
menghitung curah hujan rancangan 0,278 = faktor konversi
dengan periode ulang tertentu dengan d. Debit Air Kotor
mengambil harga antilog XT. Debit air kotor adalah debit yang
Dengan : berasal dari air buangan hasil aktifitas
XT = curah hujan rancangan penduduk yang berasal dari lingkungan
dengan kala ulang T tahun rumah tinggal, bangunan umum dan
instalasi, bangunan komersial dan lain
logX = rata-rata logaritma dari sebagainya. Besarnya dipengaruhi oleh
curah hujan banyaknya jumlah penduduk dan
Xi = curah hujan tahun ke-i kebutuhan air rata-rata penduduk.
n = banyaknya tahun Adapun besarnya kebutuhan air
pengamatan penduduk rata-rata adalah 150
liter/orang/hari. Sedangkan debit air
S = simpangan baku kotor yang harus dibuang di dalam
Cs = koefisien kemiringan
saluran adalah 70% dari kebutuhan air 1. Peta lokasi studi untuk mengetahui
bersih (Suhardjono, 1984:39). lokasi studi perencanaan.
Pnxq 2. Peta topografi.
Qak = 3. Peta tata guna lahan.
A
Dengan : 4. Skema jalan dan jaringan saluran
Qak = debit air kotor (ltr/dtk/km2) drainase.
5. Data curah hujan guna keperluan
q = jumlah air buangan
hidrologi. Data curah hujan diambil
(ltr/dtk/orang)
dari stasiun penakar hujan. Yaitu
Pn = jumlah penduduk (jiwa) stasiun hujan BMKG Perak I. Data
A = luas daerah (km2) hujan yang diperlukan dari tahun
2002-2012.
e. Kapasitas Tampungan 6. Data Pasang Surut.
Penentuan kapasitas tampungan 7. Data penduduk untuk
didasarkan atas tampungan terbesar yang memproyeksikan jumlah penduduk
terjadi setiap hari. Tampungan dan menghitung kebutuhan air.
merupakan selisih antara jumlah air yang 8. Data saluran drainase eksisting untuk
masuk dan yang keluar ditambah dengan evaluasi saluran dalam
evaporasi yang terjadi. kemampuannya menampung debit
Untuk menentukan kapasitas rancangan yang ada.
tampungan boezem yang dapat
mengatasi debit banjir maksimum, maka b. Tahapan Penyelesaian Studi
harus menganalisa tampungan yang 1. Melakukan studi pustaka mengenai
terjadi setiap jam dengan menggunakan teori yang akan dipakai
metode penelusuran banjir melalui 2. Mengumpulkan data - data yang
tampungan. Rumus yang digunakan diperlukan untuk kepentingan
adalah sebagai berikut (Soemarto perhitungan
1987:188): 3. Analisa hidrologi
- Menghitung curah hujan
I1 I 2 Q Q
t S1 1 t S 2 2 t rancangan dengan metode Log
2 2 2 Pearson tipe III dengan kala
ulang 10 tahun.
Dengan : - Menguji kesesuaian distribusi
S1,S2 = volume tampungan (storage) hujan dengan uji Smirnov-
pada boezem (m3) Kolmogorov dan uji Chi Square
I1,I2 = debit yang masuk (inflow) ke untuk mengetahui kebenaran
boezem (m3/dt) hipotesa apakah data tersebut
Q1,Q2= debit yang keluar (outflow) dari benar sesuai teoritis, hipotesa
pintu boezem (m3/dt) tersebut dapat digunakan atau
Δt = periode penelusuran, 1 jam tidak untuk perhitungan
(detik) selanjutnya.
4. Perhitungan limpasan permukaan:
METODE - Menghitung rasional modifikasi
a. Pengumpulan Data untuk memperkirakan debit
Setelah mengetahui kondisi daerah puncak yang ditimbulkan oleh
studi, kemudian dilakukan pengumpulan hujan deras pada DAS.
data penunjang. Data-data yang - Menghitung intensias hujan.
diperlukan tersebut adalah sebagai - Menentukan koefisien pengaliran
berikut : (C) dari peta tata guna lahan
wilayah studi.
- Menghitung waktu konsentrasi. drainase digunakan rumus rasional
- Menghitung proyeksi karena rumus ini dapat digunakan untuk
pertumbuhan penduduk. perencanaan saluran drainase dengan
- Menghitung debit air kotor. catchment area yang tidak terlalu luas.
- Menghitung pasang surut. Berikut ini adalah gambar pembagian
5. Kapasitas boezem Morokrembangan area tata guna lahan yang ada.
- Melakukan analisa kapasitas
tampungan boezem
- Menghitung debit keluaran
melalui pintu
- Dari hasil analisa Qa terhadap Qr
dapat diketahui apakah saluran
drainase memenuhi atau tidak
A .C
i 1
i i 4. Menghitung curah hujan rancangan
Cm = n metode rasional
Ai
i
Q = 0,278.C. I. A
= 0,278 . 0,83. 49,07. 0,611
0,90.0,4560 0,3 0,0128 0,9 0,0767 0,4.0,0655
0,4560 0,0128 0,0767 0,0655
= 6,951 m3/detik
Untuk perhitungan saluran lainnya
disajikan pada Tabel 2.
= 0,83
Tabel 2. Perhitungan Debit Air Hujan Kala Ulang 10 Tahun
Panjang Panjang Koefisien Pengaliran Waktu Debit Qah
Slope Luas Luas Total Intensitas
Saluran Saluran Pengaliran Gabungan Konsentrasi Air Hujan Komulatif
Ruas Menuju Tata Guna Lahan
(L) (L) (s) (A) (A) (c) (Cw) (Tc) (I) (Q) (Q)
(m) (km) (km ²) (km ²) (jam) (mm/jam) (m3/dt) (m3/dt)
0,00128 0,2389 Pemukiman 0,90
0,00128 0,0003 Daerah Hijau 0,30
I P.1 1042,3 1,042 0,267 0,90 0,89 49,07 3,270 3,270
0,00128 0,0273 Jalan Aspal 0,90
0,00128 0,0000 Pergudangan dan Jasa 0,40
0,00128 0,4560 Pemukiman 0,90
0,00128 0,0128 Daerah Hijau 0,30
II P.2 662,1 0,6621 0,611 0,83 0,63 49,07 6,951 6,951
0,00128 0,0767 Jalan Aspal 0,90
0,00128 0,0655 Pergudangan dan Jasa 0,40
0,00128 0,4455 Pemukiman 0,90
0,00128 0,0000 Daerah Hijau 0,30
III P.3 873,9 0,874 0,483 0,90 0,78 49,07 5,928 5,928
0,00128 0,0373 Jalan Aspal 0,90
0,00128 0,0000 Pergudangan dan Jasa 0,40
0,00128 0,6641 Pemukiman 0,90
0,00128 0,4988 Daerah Hijau 0,30
IV P.4 1155 1,155 1,576 0,63 0,96 49,07 13,473 13,473
0,00128 0,1501 Jalan Aspal 0,90
0,00128 0,2629 Pergudangan dan Jasa 0,40
0,00128 0,0413 Pemukiman 0,90
0,00128 0,0000 Daerah Hijau 0,30
V P.5 93 0,093 0,046 0,90 0,14 49,07 0,566 30,188
0,00128 0,0048 Jalan Aspal 0,90
0,00128 0,0000 Pergudangan dan Jasa 0,40
Diurnal
Perairan Dangkal
JURNAL ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh :
RIANTI DWI PUTRI
NIM. 0910643028-64
JURNAL ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.)
Disusun Oleh :
RIANTI DWI PUTRI
NIM. 0910643028-64
Menyetujui :