1310 Sumbar Kab Solok Selatan 2016 PDF
1310 Sumbar Kab Solok Selatan 2016 PDF
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
ii
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Page 1
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Indikator yang tercantum dalam indikator yang terkait kesehatan
yang meliputi: (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-
indikator untuk mortalitas, morbiditas, dan status Gizi; (2) Indikator
Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup
sehat, dan keadaan lingkungan; serta (3) Indikator Sumber Daya
Kesehatan terdiri atas sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan
pembiayaan kesehatan; dan (4) Indikator lain yang terkait dengan
kesehatan.
Tingginya disparitas dan perlunya percepatan peningkatan
aksesibilitas pelayanan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber
daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan
kesehatan yang tepat. Dukungan data dan informasi kesehatan yang
akurat, tepat dan cepat dalam pengelolaan pembangunan kesehatan
menjadi penting.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan Salah satu sarana yang
dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap
pencapaian Kabupaten Solok Selatan dan Hasil Kinerja dan
penyelenggaraan pelayanan minimal adalah Profil Kesehatan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa Profil Kesehatan ini pada intinya berisi
berbagai data/informasi yang menggambarkan tingkat pencapaian dalam
penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan indikator
kesehatan.
Sedangkan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan
tersebut diperlukan indikator antara lain Indikator Indonesia Sehat dan
Indikator Kinerja dan SPM Bidang Kesehatan. Untuk Indikator Kinerja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Bidang. Sumber data
dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun
2015 ini berasal dari berbagai program baik di lingkungan Dinas
Kesehatan maupun berasal dari Lintas Sektoral yang terkait, yaitu, BPS,
Kantor KB, Rumah Sakit Daerah, dan Puskesmas serta instansi terkait
Page 2
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
lainnya, ini menggambarkan pencapaian program kesehatan mengacu
kepada SKN tersebut.
Alur penyusunan dan sistematika Profil Kesehatan Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2016 ini, terdiri dari 6 (Enam) BAB, Yaitu:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil
kesehatan dan sistematika dari penyajiannya.
Page 3
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Bab V : Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumberdaya kesehatan lainnya.
Bab VI : Penutup
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu
disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di
tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu
dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih
kurangdalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran
Page 4
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFIS
Page 5
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
dengan luas area 686.94 km² dan yang terkecil adalah kecamatan Sangir
Jujuan dengan luas wilayah 278.06 km². Adapun untuk mengetahui luas
wilayah pada setiap Kecamatan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.1
Luas Wilayah (km²) menurut Kecamatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 2.1
Jumlah Nagari dan Jorong menurut Kecamatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Page 6
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
dengan luas wilayah yang terdapat pada daerah tersebut. Jadi untuk
tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
sebesar 48,63, ini berarti bahwa sebanyak 48,63 jiwa penduduk yang
menghuni per kilometer persegi wilayah. Untuk mengetahui tingkat
kepadatan penduduk pada setiap Kecamatan dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
Gambar 2.2
Kepadatan Penduduk per km2 menurut Kecamatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
B. KEADAAN PENDUDUK
Kabupaten Solok Selatan secara mayoritas dihuni oleh Etnis
Minangkabau. Selain etnis Minangkabau, etnis Jawa juga menghuni
Kabupaten Solok Selatan. Kedatangan etnis Jawa bermula ketika
dibukanya perkebunan oleh Kolonial Belanda dimana ketika itu
Kabupaten Solok Selatan merupakan bagian dari Onderafdeling Muara
Labuh. Umumnya kedatangan mereka sebagai transmigran pada daerah-
daerah transmigrasi seperti di Nagari Sungai Kunyit dan Dusun Tangah.
Page 7
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Secara garis besar wilayah etnis Minangkabau di Kabupaten Solok
Selatan terbagi atas wilayah Adat Alam Surambi Sungai Pagu di bagian
barat dan wilayah Adat Rantau VII Koto di sebelah timur.
Salah satu masalah kependudukan di Kabupaten Solok Selatan
adalah penyebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan
dengan daya dukung lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia
yang belum seimbang dalam pengelolaan dan penyebaran penduduk yang
menghuni pada suatu wilayah.
Jumlah penduduk di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar
162.724 jiwa, yang terdiri dari 82.126 jiwa penduduk laki-laki dan 80.598
jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin 101,9. Angka ini
berarti bahwa terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan.
Gambar 2.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Page 8
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 2.2
Jumlah Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga menurut Kecamatan
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 2.2 dapat dilihat bahwa jumlah rata-rata jiwa yang
menghuni pada setiap rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan yang
terbanyak di Kecamatan Sangir Batang Hari yaitu sebesar 5,24 jiwa per
rumah tangga. Sedangkan untuk rata-rata jiwa yang menghuni setiap
rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan sebesar 4,05 jiwa
Jumlah penduduk yang banyak, ditunjang dengan kualitas yang
memadai merupakan modal dasar bagi kelangsungan pembangunan dan
sebaliknya jumlah penduduk yang besar dengan kualitas kurang
memadai merupakan masalah sekaligus beban bagi pembangunan. Oleh
sebab itu pembangunan kesehatan diarahkan kepada pengendalian
kuantitas, pengembangan kualitas serta pengerahan mobilitas sehingga
dapat menunjang laju pembangunan.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang
sering digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk adalah
Angka Beban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban
Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara
banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan
umur 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk umur
produktif (umur 15-65 tahun). Secara kasar perbandingan angka beban
Page 9
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
tanggungan menunjukkan dinamika beban tanggungan produktif
terhadap umur non produktif. Semakin tinggi rasio beban tanggungan,
semakin tinggi pula jumlah penduduk non produktif yang ditanggung
oleh penduduk umur produktif.
Grafik 2.3
Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompuk Umur
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2016
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan menurut Jenis
Kelamin Dan Kelompok Usia Produktif dan Non Produktif
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
No Kelompok Usia Laki-laki Perempuan Jumlah %
1 0 – 14 tahun 26.354 25.756 52.110 32,02
2 15 – 65 tahun 52.341 51.010 103.351 63,52
3 65 tahun keatas 3.431 3.832 7.263 4,46
Jumlah 82.126 80.598 162.724 100
ANGKA BEBAN
TANGGUNGAN
56,91 58,00 57,45
(DEPENDENCY
RATIO)
Page 10
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Komposisi penduduk di Kabupaten Solok Selatan menurut
kelompok umur yang ditunjukkan oleh tabel 2.1, bahwa penduduk yang
berusia muda (0 – 14 tahun) sebesar 32,02% yang berusia produktif (15 -
65 tahun) sebesar 63,52% dan yang berusia tua ( >65 tahun) sebesar
4,46%. Dengan demikian maka angka beban Tanggungan (Dependency
Ratio) penduduk Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 57,45.
Hal ini berarti bahwa 100 orang yang masih produktif akan menanggung
57 orang yang belum atau sudah tidak produktif lagi. Apabila
dibandingkan antar jenis kelamin, maka angka beban tanggungan
perempuan (58,00) lebih besar dari pada laki-laki (56,91).
Penduduk sebagai sasaran program pembangunan kesehatan
sangatlah beragam, sesuai dengan karakteristik kelompok umur tertentu
atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Beberapa
upaya program kesehatan memiliki sasaran ibu hamil, ibu melahirkan,
dan ibu nifas. Beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran
terfokus pada kelompok umur tertentu yang meliputi : bayi, batita, balita,
anak balita, anak usia sekolah, wanita usia subur, penduduk produktif,
usia lanjut dan lainnya.
C. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan
kecerdasan dan keterampilan manusia. Peningkatan mutu pendidikan
harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-
luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan, sehingga pada
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan.
Ijazah / STTB tertinggi yang memiliki seseorang merupakan indikator
pokok kualitas pendidikan formal. Semakin tinggi Ijazah / STTB yang
dimiliki oleh rata-rata penduduk suatu negara semakin tinggi taraf
intelektual daerah tersebut.
Page 11
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 2.4
Distribusi Frekuensi Persentase Penduduk Usia 15 tahun keatas
menurut STTB tertinggi yang dimiliki di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Page 12
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pakan Muara Pakan Lubuk Bidar Abai Lubuk Mercu Talunan Solok
Rabaa Labuh Selasa Gadang Alam Ulang Selatan
Aling
Page 13
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
mati sebesar 4,2 per 1.000 kelahiran. Terjadi peningkatan angka lahir
mati di Tahun 2016.
Grafik 3.2
Distribusi Frekuensi Angka Lahir Mati
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
9,4
8,5
7,5
6,7
4,5 4,2
Grafik 3.3
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Neonatal
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
10,5
6,4
5,51
4,2
0 0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Dari grafik 3.3 dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 angka kematian
Neonatal sebesar 5,5 per 1.000 Kelahiran Hidup dengan jumlah kematian
sebanyak 18 Neonatal. Dapat dikatakan bahwa beberapa penyebab
kematian pada Neonatal berupa Asfiksia, BBLR, Komplikasi dan
Hipotermi serta Aspirasi Air Susu dan Pneumonia.
Page 14
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 3.4
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Bayi
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
18
11,9
8,7
6,43
5,2
3,7
Dari grafik 3.4 dapat dilihat bahwa angka kematian bayi di Tahun
2016 sebesar 6,43 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian
sebanayk 21 Bayi (Neonatal 18 dan bayi 3).
2. Kematian Balita
Angka kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun (0-59 Bulan) yang dinyatakan sebagai
angka per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian balita
mempresentasikan resiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran
dan sebelum umur 5 tahun.
Grafik 3.5
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Balita
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
18
14,8
9,8
6,74
5,2
3,7
Dari grafik 3.5 dapat dilihat bahwa angka kematian Balita (0-59
bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 6,74 per1.000
Page 15
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Kelahiran Hidup dengan jumlah kematian 22 Balita (21 bayi dan 1 Anak
Balita)
3. Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita
yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan
dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000
kelahiran hidup.
Grafik 3.6
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Ibu
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
386
290
252,7
188,2 161,4 153,19
Page 16
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)
Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden
maupun angka prevalen dari suatu penyakit.Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu
tertentu.Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
1. Tuberculosis (TB)
a. CNR Kasus TB
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Micobacterium tuberculosis.Penyakit ini dapat
menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama
dengan malaria dan HIV/AIDS, Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit
yang pengendaliannya menjadi komitmen global.
Jumlah kasus baru BTA+ yang ditemukan pada tahun 2016 59
kasus, Tahun 2015 sebanyak 162 kasus. Angka Notifikasi kasus TB/Case
NotificationRate (CNR) adalah Angka yang menunjukkan jumlah pasien TB
semua tipe yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk.
Penemuan kasus baru TB BTA + Pada Tahun 2016 dengan CNR sebesar
36,26 per 100.000 penduduk. Berikut ditampilkan grafik penemuan
kasus baru :
Grafik 3.7
Distribusi Frekuensi Penemuan Kasus (CNR) Baru TB BTA+
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Jumlah Kasus Baru CNR Kasus Baru
162
131
91 88,89 98 101,4
70 61,7 64 59
48,5 36,26
Page 17
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
90 95,1 97,96
81,3 81,61
64,29
114 99 98,98
85,71 91,2 91,95
Page 18
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
d. Kematian Kasus TB
Grafik 3.10
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Kasus TB selama Pengobatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
5
4
3 3,3 3
2,7
2,1 1,84
1
0,7 1
0,62
2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli).Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan
atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau
orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi). ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada balita.
Secara normal frekuensi nafas pada bayi umur 2-11 bulan
sebanyak 60 kali permenit atau lebih, sedang pada anak umur 1-5 tahun
sebanyak 40 kali permenit atau lebih.
Jumlah penemuan kasus pneumonia pada Balita Tahun 2016
sebanyak 46 kasus (6,44%), Tahun 2015 sebanyak 80 kasus (4,39%),
Tahun 2014 sebanyak 44 kasus (2,8%), Tahun 2013 sebanyak 94 kasus
(6,4%), Tahun 2012 sebanyak 24 kasus (1,6%) dan Tahun 2011 sebanyak
Page 19
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
5 kasus (0,4%) seluruh kasus yang ditemukan ditangani, sebagaimana
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.11
Distribusi Frekuensi Persentase Penemuan Pneumonia
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
6,4 6,4
4,4
2,8
1,6
0,4
Page 20
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 3.12
Distribusi Frekuensi Kasus HIV/AIDS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
HIV AIDS
17
9
6 4 5
2 3 2 1 1 2
0 0 0
Dari grafik 3.12 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kasus HIV
hingga Tahun 2016 sebanyak 17 orang dan kasus AIDS sebanyak 9
orang. Dari total kasus HIV/AIDS sebanyak 26 orang yang telah
meninggal sebanyak 9 orang. Jumlah yang meninggal merupakan kasus
yang telah memasuki fase AIDS, sedangkan 17 orang yang belum
meninggal 7 orang diantaranya sudah mendapatkan terapi ARV dan
sisanya sebanyak 10 orang masih dinyatakan belum diharuskan untuk
mendapatkan ARV dikarenakan CD4 nya masih dibatas normal.
Grafik 3.13
Distribusi Frekuensi Kasus HIV menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
1 1
0 0
< 4 thn 5-14 Thn 15-19 Thn 20-24 Thn 25-49 Thn > 50 Thn
Dari grafik 3.13 diatas dapa dilihat bahwa kelompok umur kasus
HIV berada pada umur 20 – 49 Tahun, dapat dikatakan infeksi penularan
terjadi dikelompok umur produktif.
Page 21
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 3.14
Distribusi Frekuensi Kasus AIDS menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
1
0 0 0 0
< 4 TAHUN 5-14 TAHUN 15-19 TAHUN 20-24 TAHUN 25-49 TAHUN > 50 TAHUN
Dari grafik 3.14 diatas dapa dilihat bahwa kelompok umur kasus
AIDS terbanyak berada pada umur 25 – 49 Tahun, dapat dikatakan
infeksi peularan terjadi dikelompok umur produktif (20-24 tahun).
Grafik 3.15
Distribusi Frekuensi Kasus HIV/AIDS menurut Pekerjaan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
5 5 5
2
1 1 1 1
4. Diare
Penyakit diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan
penyakit potensi KLB yang sering disertai dengan kematian. Untuk kasus
diare di Kabupaten Solok Selatan yang tercatat melalui data laporan dari
Seksi P2P Dinas Kesehatan, jumlah perkiraan penderita diare pada Balita
sebanyak 8.787 dengan jumlah penemuan kasus sebanyak 3.171 kasus
(36,1%) dengan angka kesakitan sebesar 19,49 per 1.000 penduduk.
Page 22
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 3.16
Distribusi Frekuensi Angka Kesakitan Penemuan Diare
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
5. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium Leprae.Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil
mencapai status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian
jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.
Dengan demikian, sejak tahun tersebut ditingkat dunia maupun nasional,
kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat. Dapat
dilihat jumlah kasus tercatat kasus Kusta di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2011-2016, pada grafik berikut :
Grafik 3.17
Distribusi Frekuensi Penemuan Kusta
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Pausi Basiler (Kusta Kering) Multi Basiler (Kusta Basah)
3
2 2 2
1 1
0 0 0 0 0 0 0
Page 23
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Dari grafik 3.17 diatas dapa dilihat bahwa jumlah kasus Kusta
yang tercatat hingga Tahun 2016 sebanyak 8 kasus (3 kasus Kusta
Kering dan 5 Kasus Kusta Basah), dengan angka prevalensi sebesar 0,49
per 10.000 penduduk.
6. AFP
AFP (Acute Flacyd Paralisys) adalah lumpuh layu mendadak yang
terjadi pada manusia dibawah umur 15 tahun. AFP bukan merupakan
golongan dari Polio. Dapat digambarkan bahwa penemuan kasus AFP
(Non Polio) di Kabupaten Solok Selatan sebagai berikut :
Grafik 3.18
Distribusi Frekuensi Penemuan Acute Flacyd Paralisys (AFP)
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
1 1
0 0 0 0
Dari grafik 3.18 dapat dilihat bahwa jumlah kasus AFP dari Tahun
2011-2016 tercatat sebanyak 2 kasus yang ditemukan pada Tahun 2013
di Kecamatan Sangir Balai Janggo (Puskesmas Mercu/2013) dan Kec.
SBH (Puskesmas Abai/2015).
Page 24
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
b. Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
basil Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka.Penyakit ini
menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh
pemotongan tali pusat dengan menggunakan alat yang tidak steril.Kasus
tetanus neonatorum banyak ditemukan pada Negara berkembang
khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
masih rendah. Pada Tahun 2011-2016 di Kabupaten Solok Selatan tidak
terdapat kasus Tetanus Neonatorum.
Namun pada Tahun 2013 ditemukan 1 (satu) kasus meninggal
Tetanus Non Neonatorum di Kecamatan Sangir Jujuan pada wilayah kerja
Puskesmas Bidar Alam
c. Campak
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak yang termasuk
golongan Paramyxovirus.Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui
udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (air ludah) orang yang
terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang pada anak-anak
kelompok usia pra sekolah dan sekolah. Jika seseorang pernah menderita
campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap penyakit
tersebut seumur hidupnya. Pada tahun 2011-2015 di Kabupaten Solok
Selatan tidak ditemukan adanya laporan kasus campak yang terjadi pada
setiap wilayah kerja puskesmas. Namun di Tahun 2016 terdapat kasus
campak yang tercatat sebanyak 55 Kasus (Laki-Laki 28 Kasus dan
Perempuan 27 Kasus) terdapat pada Kecamatan Sungai Pagu dan Pauh
Duo.
d. Polio
Penyakit polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk
PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang system
syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit ini umumnya
menyerang pada anak berusia 0-3 tahun, yang ditandai dengan
munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, serta sakit di
tungkai dan lengan. Pada Tahun 2011-2016 di Kabupaten Solok Selatan
Page 25
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
tidak ditemukan adanya laporan kasus polio pada anak yang terjadi pada
setiap wilayah kerja puskesmas.
Page 26
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 3.19
Distribusi Frekuensi Angka Kesakitan DBD per. 100.000 penduduk
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
98,94
60,4
38,8
26,5
11,8 12,4
9. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Development
Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup
dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh
nyamuk malaria (anopheles) betina, dapat menyerang semua orang pada
semua golongan umur dari bayi, balita, anaka-anaka, remaja, dewasa
sampai orang tua.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Solok Selatan ditemukan kasus
malaria sebanyak 649 kasus yang terdiri dari 30 penderita malaria
dilakukan pemeriksaan sediaan darah dan selainnya tanpa dilakukan
pemerikasaan sediaan darah. Dari semua penemuan kasus malaria, tidak
ada yang meninggal. Dengan kesakitan malaria (Annual Paracite
Incidence) sebesar 0,2 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2013 kasus malaria Positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 37 kasus dengan kesakitan malaria (Annual
Paracite Incidence)sebesar 0,3 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2014 kasus malaria positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 276 kasus dan ditemukan positif malaria
Page 27
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
sebanyak 25 kasus (Annual Paracite Incidence)sebesar 0,2 per 1.000
penduduk dengan tidak adanya kematian.
Pada Tahun 2015 kasus malaria positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 94 kasus dan ditemukan positif malaria
sebanyak 11 kasus (Annual Paracite Incidence) sebesar 0,07 per 1.000
penduduk
Pada Tahun 2016 kasus malaria positif yang terkonfirmasi labor
sebanyak 6 kasus dengan angka kesakitan (Annual Paracite Incidence)
sebesar 0,04 per 1.000 penduduk, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 3.20
Distribusi Frekuensi Annual Paracite Incidence(API) Kasus Malaria
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
2,9
10. Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filarial, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wucherreria bancrofti,
Brugia Malayi, dan Brugia Timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe
(getah bening).Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang
mengandung cacing filarial dalam tubuhnya.Dalam tubuh manusia,
cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap menjadi
jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai,
payudar, lengan dan organ genityal.
Pada Tahun 2011-2016 berdasarkan hasil laporan data seksi P2P
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya
kasus filariasis.
Page 28
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
7875
4457
3275 3261
2070 1990
842 432 362
Page 29
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah 10 (sepuluh) penyakit
terbanyak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebanyak 37.431
kejadian dengan jumlah penyakit ISPA yang terbanyak sebesar 34,37%
13. Jumlah Kunjungan Pasien Baru dan Lama
Grafik 3.22
Distribusi Frekuensi Kunjungan Pasien Baru dan Lama
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Baru Lama
8.300
7.210 7.210
5.350
5.009
4.367 4.1204.029 4.367
3.261
2.786
1.326
980 1.107
159 147
Pakan Rabaa Muara Labuh Pakan Selasa Lubuk Gadang Bidar Alam Mercu Talunan Abai
C. STATUS GIZI
Grafik 3.23
Distribusi Frekuensi Balita Gizi Buruk
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Abs %
44
26
13 10 10
8
0,29 0,17 0,08 0,06 0,04 0,04
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Page 30
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 3.24
Distribusi Frekuensi Balita Gizi Kurang
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Abs %
255
176
92 70 74
52
1,6 1,2 0,6 0,5 0,3 0,4
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Grafik 3.25
Distribusi Frekuensi Balita Stunting (Pendek dan Sangat Pendek)
Di Kabupaten Solok Selata Tahun 2011-2016
Abs %
2537
2110 2250
1783 1859
472
14 16,8 14,9 11,4 10,2 2,5
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Grafik 3.26
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Kekurangan Energi dan Kalori
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Abs %
84
13 6
0 0 0,4 2
0,05 0,14 2,04
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Page 31
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pembatasan dan pemulihan
kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dimasyarakat. Upaya kesehatan
masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit
tidak menular, penyehatan lingkungan dan pengendalian sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi
dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan
dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat aditif dan bahan
berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
A. PELAYANAN KESEHATAN
UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa
upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga
mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta
mengurangi angka kamatian ibu.
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan
untuk mempersiapkan generasi akan dating yang sehat, cerdas,
berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.
Page 32
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak Janin masih dalam
kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan dan sampai berusia 18 tahun.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan adalah sebagai
berikut :
1. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah merupakan hal yang sangat
penting dalam upaya menilai status kesehatan perorangan, hal ini
dapat digunakan sebagai faktor penunjang dalam memberikan efek
dari suatu pengobatan terhadap diri perorangan dan juga
merupakan indikator terhadap penyakit – penyakit tertentu seperti
Penyakit Tidak Menular (Stroke dan Jantung Koroner). Pada
kesempatan ini dapat digambarkan bahwa jumlah masyarakat yang
melakukan pengukuran tekanan darah dalam upaya pencegahan
penyakit, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.1
Distribusi Frekuensi Penduduk > 18 Tahun melakukan
Pengukuran Tekanan Darah menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Melakukan Pengukuran Hipertensi
4106
2465
1641
1300
670 630
Page 33
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
2. Pemeriksaan Obesitas
Obesitas merupakan faktor resiko dalam pencetus suatu
penyakit, terutama pada penyakit tidak menular, sehingga dapat
berpotensi menimbulkan Penyakit Jantung Koroner dan Stroke.
Dapat dilihat bahwa masyarakat yang berumur > 15 Tahun yang
melakukan pemeriksaan Obesitas pada Grafik berikut :
Grafik 4.2
Distribusi Frekuensi Penduduk > 15 Tahun melakukan
Pemeriksaan Obesitas menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Melakukan Pemeriksaan % Obesitas
1339
1182
299 344
157
45
Dari grafik 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia > 15
tahun yang melakukan pemeriksaan obesitas sebanyak 1.339 jiwa dan
didapatkan penduduk yang obesitas sebesar 25,6% (344) jiwa.
3. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara merupakan
penyakit yang dapat dikatakan sangat berbahaya pada kaum
wanita, dapat dilihat bahwa tidak semua Puskesmas di Kabupaten
Solok Selatan yang melakukan Deteksi Dini dapat dilihat pada
grafik berikut :
Page 34
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 4.3
Distribusi Frekuensi Penduduk Perempuan 30-50 Tahun yang
melakukan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Pemeriksaan Leher Rahim dan Payudara IVA Positif Tumor/Benjolan
228
15 0
Page 35
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
jumlah kunjungan K1 dan K4 ibu hamil pada tahun 2011-2016 di
Kabupaten Solok Selatan.
Grafik 4.4
Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil K1
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Capaian
101%
97,4%
94,5% 93,8%
92,6%
86%
Grafik 4.5
Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Capaian
Page 36
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 4.6
Distribusi Frekuensi Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong Nakes
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Capaian
84,1% 81,5%
75,4% 77,3%
62,3% 66,5%
Dari grafik 4.6 dapat dilihat bahwa Ibu bersalin yang ditangani oleh
tenaga kesehatan dari Tahun 2011-2016 terjadi kecenderungan
meningkat di Tahun 2011 sebesar 62,3% dan Tahun 2016 sebesar 81,5%.
Adapun jumlah Kelahiran yang ditolong oleh oleh Nakes sebanyak 3.196
kelahiran dan ditolong oleh dukun sebanyak 40 kelahiran, Dukun
Bermitra 49 kelahiran dan oleh Mitra Nakes sebanyak 39 kelahiran.
6. Pelayanan Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari
pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6
jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke 4 sampai
dengan hari ke 28 pasca persalinan, dan pada hari ke 29 sampai
dengan hari ke 42 pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
- Pemeriksaan tanda fital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu)
- Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lani
- Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif
- Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan
ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
Page 37
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
- Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur memalui
indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan
hasil laporan dari seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 dapat dilihat
sebagai berikut :
Grafik 4.7
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Capaian
66,7
2015 2016
Page 38
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
85,07
2015 2016
0,02
2015 2016
Page 39
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
salah satunya didukung dengan tingginya cakupan pemberian
tablet Fe3 pada ibu hamil. Cakupan pemberian tablet Fe di
Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2011-2016, sebagaimana
dapat dilihat pada gambar berikut :
Grafik 4.11
Distribusi Frekuensi Persentase Bumil yang Mendapatkan Tablet FE 3
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Page 40
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 4.12
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Bumil
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Perkiraaan yang didapat dan ditangani Persentase didapat
821 821
686 694 687 675
521
Page 41
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
dan kelainan kengenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning
pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Adapun penanganan neonatus komplikasi adalah neonates
sakit dan atau neonates dengan kelainan yang mendapat pelayanan
sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat)
baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana
pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain
sesuai dengan standar MTBM, manajemen asfeksia bayi baru lahir,
manajemen bayi lahir berat rendah, pedoman pelayanan neonatal
esensial di tingkat pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK
atau standar operasional pelayanan lainnya.
Grafik 4.13
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Neonatal
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Perkiraaan Neonatal Koplikasi yang di dapat dan ditangani % yang didapat
465 490
416 399
350 362
106
44 12,6 31 8,6 52 60
23 5,5 13,0 12,9 21,6
Page 42
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 4.14
Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB Baru dan Aktif
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
21287
5492
7,7
Page 43
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
dengan didapatkannya bahwa dari Tahun 2011 sebesar 7,7% dari jumlah
bayi yang lahir hidup.
13. Cakupan Kunjungan Neonatus
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan
kelompok umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling
tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah
pelayanan kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan
saat kunjungan neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang
diberikan saat kunjungan neonatus adalah pemeriksaan sesuai
standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling
perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian ASI Eksklusif dan
perawatan tali pusat. Untuk kunjungan neonata pertama (KN 1),
juga dilakukan pemberian vitamin K1 injeksi dam pemberian
imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir.
Selain KN 1, indikator yang menggambarkan pelayanan
kesehatan bagi neonatal adalah KN lengkap. Pada gambar berikut
terlihat capaian KN lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2015 sebagai berikut :
Grafik 4.16
Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Neonatal Lengkap
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2015
Page 44
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
14. Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif
Cakupan pemberian ASI Eksklusif adalah jumlah bayi (0-6
bulan) yang diberi ASI Eksklusif dibandingkan dengan jumlah bayi
(ASI Eksklusif ditambah dengan non ASI Eksklusif). Untuk cakupan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Solok Selatan
pada Tahun 2016 sebesar 80,9%.
Grafik 4.17
Distribusi Frekuensi Persentase Pemberian ASI Ekslusif
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
84,4 80,9
76,1
66,7
58,6
8,8
Page 45
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
bidan dan perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi
deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi, pemberian Vitamin A pada
bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyusluhan ASI
Eksklusif, MP-ASI dan lain-lain.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau
penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi.
Grafik 4.18
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan
Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
84,2 82,47
74,6
63,64
53,4
45,69
Page 46
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
desa/ kelurahan dimana dimana > 80% dari jumlah bayi (0-11
bulan) yang ada di desa/ kelurahan tersebut sudah mendapat
imunisasi dasar lengkap. Capaian imunisasi dasar lengkap atau
UCI di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 93,3%.
Grafik 4.19
Distribusi Frekuensi Uviversal Child Imunization (UCI)
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.19 dapat dilihat bahwa desa UCI di Kabupaten Solok
Selatan terjadi peningkatan dari tahun ketahunnya, ditandai dengan
Tahun 2011 sebesar 47,69% dan Tahun 2016 sebesar 93,3%.
17. Cakupan Imunisasi Bayi
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam
tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang
disebut dengan antibody. Pada umumnya reaksi pertama tubuh
untuk membentuk antibody tidak terlalu kuat, karena tubuh belum
mempunyai pengalaman. Tetapi pada reaksi selanjutnya tubuh
sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut
sehingga pembentukan antibody terjadi dalam waktu yang lebih
cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.
Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu: difteri, tetanus,
hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan
polio.
Imunisasi dasar pada bayi terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis
DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak, yang
semuanya merupakan lima program imunisasi dasar lengkap.
Imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan
Page 47
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara
imunisasi wajib lainnya dan imunisasi ini merupakan faktor
penting dalam mengurangi angka kematian.
Grafik 4.20
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
96,5 95,87
94,6 94,67
93,2
87,8
Page 48
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 4.21
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Bayi (6-11 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
112,90 111,76 106,25 103,75 101,82
98,73 100,59 96,06
76,23
66,43
Pakan Muara Pakan Lubuk Bidar Abai Lubuk Talunan Mercu Kab.
Rabaa Labuh Selasa Gadang Alam Ulang Solok
Aling Selatan
Grafik 4.22
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Anak Balita (12 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
84,43
69,60
2015 2016
Grafik 4.23
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Balita (6 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
86,71
85,67
2015 2016
Dari grafik 4.21 dan 4.23 diatas dapat dilihat bahwa capaian
pemberian Vitamin A pada bayi dan balita di Kabupaten Solok Selatan
Page 49
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Tahun 2016 sebesar 96,06% dan 86,71%, Tahun 2015 sebesar 96,15%
dan 85,67%, jika dibanding pada Tahun 2014 sebesar 88% pada bayi dan
pada Balita sebesar 93,2% dan pada Tahun 2013 sebesar 98,66% pada
bayi dan 79,75% pada Balita.
19. Pelayanan Anak Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak balita diantaranya
adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
dan stimulasi tumbuh kembang pada anak dengan menggunakan
instrument SDIDTK, pembinaan posyandu, pembinaan anak pra
sekolah, dan konseling keluarga pada kelas ibu balita dengan
memanfaatkan buku KIA, pemberian anak balita dengan pemberian
ASI sampai 2 tahun, makanan gizi seimbang dan vitamin A.
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita dengan minimal 8
kali mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan
terjadi kecenderungan peningkatan dari Tahun 2011 – 2016. Hal
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4.24
Distrubsi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
Anak Balita (12-59 Bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
67,8
41,43
2015 2016
Page 50
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Balita yang naik berat badannya adalah balita yang
ditimbang di Posyandu maupun diluar Posyandu yang berat badan
balita tersebut naik pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012
cakupan D/S di Kabupaten Solok Selatan baru mencapai 62,13%,
sedangkan di Tahun 2013 Cakupan (D/S) sebesar 75,9% dan di
Tahun 2014 sebesar 76,18%, dan Tahun 2015 sebesar 84,5% serta
Tahun 2016 sebesar 84,02%, sebagaimana yang terlihat pada grafik
berikut ini :
Grafik 4.25
Distrubsi Frekuensi Balita ditimbang Menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
84,5
84,02
2015 2016
Grafik 4.26
Distrubsi Frekuensi Balita BGM
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
5,0
0,71
2015 2016
Dari grafik 4.26 dapat dilihat bahwa dari jumlah balita yang
ditimbang di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2016 sebesar 0,71%
(59 Balita), Tahun 2015 didapatkan Balita yamg berada di Bawah Garis
Merah sebesar 5% (771 Balita).
Page 51
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
21. Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDG’s adalah ststus gizi balita. Status gizi
balita dapat diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi
badan. Variabel umur, berat badan, dan tinggi badan ini disajikan
dalam tiga indicator antropometri, yaitu berat badan menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan
menurut tinggi badan (BB/TB).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara
umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah
gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan
berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain
berat badan yang rendah dapat disebabkan karena tubuh yang
pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lain (akut).
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang
sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama,
misalnya kemiskinan, perilaku hidup tidak sehat dan pola asuh
atau pemberian makanan yang kurang baik sejak anak dilahirkan
yang mengakibatkan anak menjadi pendek.
Indikator BB/TB dan Indeks Massa Tubuh (IMT) memberikan
indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari
peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama, misalnya
mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang
mengakibatkan anak menjadi kurus.
Page 52
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 4.27
Distribusi Frekuensi Kasus gizi Buruk pada Balita
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Kasus Gizi Buruk % Gizi Buruk
44
26
13 10 10
8
0,292 0,172 0,086 0,065 0,043 0,055
Dari grafik 4.27 dapat dilihat bahwa penemuan kasus gizi buruk di
Kabupaten Solok Selatan terjadi penurunan dari Tahun 2011-2016.
Semua kasus yang ditemukan langung ditangani.
Adapun komplikasi penyerta kasus gizi yang ditemukan
diantaranya : TB, kelainan kongenital, Diare, Ispa, Pneumonia dan
Jantung bawaan. Tindakan yang telah dilakukan berupa
mengaktifkan pos gizi dan pelayanan TFC, pemberian PMT,
pemberian MP-ASI dan penanggulangan komplikasi penyerta.
Grafik 4.28
Distribusi Frekuensi Anak Balita Pendek (Stunting TB/U)
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
16,8%
14% 14,9%
11,4%
10,2%
3,21%
Page 53
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Tahun 2011 ditemukan 14% Anak Balita yang pendek dan di Tahun 2016
didapatkan 3,21% (472) Anak Balita yang Pendek.
22. Kesehatan Penjaringan Siswa SD dan setingkat
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 SD
atau setingkat untuk memilih siswa yang mempunyai masalah
kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan dalam
penjaringan kesehatan siswa yang terdiri dari pemeriksaan
kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan
status gizi melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan
ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk anemia
dan cacingan, pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini
masalah mental emosional.
Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa SD atau
sederajat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 dapat dilihat
pada grafik berikut :
Grafik 4.29
Distribusi Frekuensi Cakupan Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada
Siswa/I Baru SD/SLTP/STA/sederajat
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
2015 2016
99,25
98,76 98,84
98,29
97,87
97,04
SD SLTP SLTA
Page 54
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
23. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Grafik 4.30
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan pada Usia
Lanjut (60 tahun +) menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
85,1
81,1
2015 2016
67,1
2015 2016
Page 55
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
(109.226 jiwa), terbanyak pada jenis pelayanan PBI APBN (Jamkesmas)
dan PBI APBD (Jamkesda). Terjadi penurunan di Tahun 2016
pengurangan dari 54.670 jiwa menjadi 39.803 jiwa pada jamkesda.
2. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Grafik 4.32
Distribusi Frekuensi Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat Miskin di Kab. Solok Selatan Tahun 2011-2016
67,4% 64,2%
54,5%
47,1%
34%
14,8%
70413 101662
1149 418 31249 5629 0 6778 418
Page 56
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
sebesar 9,3%, di Tahun 2015 kunjungan Rawat Jalan 51,70% dan Rawat
Inap 5,06% jika dibandingkan di Tahun 2014 Kunjungan Rawat Jalan
39% dan Rawat Inap 2,7%.
4. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Grafik 4.34
Jumlah kematian Pasien di Rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2016
Laki-Laki Perempuan Jumlah
33,44
27,71
23,20
20,95
18,12
15,89
GDR NDR
Page 57
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Turn Over Interval/TOI adalah Rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya sedangkan Average
Length of Stay/ALOS adalah Rata-rata lama rawat (dalam satuan hari)
seorang pasien. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.35
Indikator Kinerja Pelayanan di rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2016
44,50 49,38
4,10 0,00
Dari grafik 4.35 diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 BOR
Sebesar 44,50% dan BTO sebesar 49,38 kali, Tahun 2015 BOR sebesar
35,95% dan BTO sebesar 42,06 kali, sedangkan di Tahun 2014 BOR
sebesar 23,5%, BTO 28,6 kali dan 2013 yang mana BOR sebesar 61% dan
BTO sebesar 34 kali, hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan di
Tahun 2016 disebabkan terjadinya peningkatan kunjungan Rawai Inap.
Page 58
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
tangga mulai ditingkatkan kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula
masih menggunakan stratifikasi sehat I – IV, maka secara Nasional sudah
ditingkatkan kualitas indikatornya menjadi 10 indikator yang sifatnya
komposit/gabungan, sehingga 10 indikator PHBS tatanan rumah tangga
semua harus terpenuhi. Sepuluh indikator PHBS rumah tangga tersebut
adalah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI
eksklusif, balita ditimbang, penggunaan air bersih, cuci tangan,
penggunaan jamban, pemberantasan jentik, konsumsi buah dan sayur,
aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan berbagai upaya,
diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi
(posyandu, desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan
peran serta swasta, ormas, dan LSM.
Grafik. 4.36
Distribusi Frekuensi Rumah Tangga yang berPHBS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013-2016
Dari grafik 4.36 dapat dilihat bahwa rumah Tangga yang Ber-PHBS
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 66,40%, 2015 sebesar
66,04%.
Page 59
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Persentase Rumah Sehat
Grafik 4.37
Distribusi Frekuensi Persentase Rumah Sehat
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Target Capaian
81,5% 84,02%
74,2% 68% 68%
60% 62% 64% 66%
54% 57,7%
0%
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Dari Grafik 4.38 dapat dilihat penduduk yang memiliki akses air
minum layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 84,02%
Page 60
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
(136.715 jiwa), 2015 sebesar 81,53% (130.274 jiwa). Jumlah sarana
rumah tinggal yang memiliki sarana air bersih sebesar 88,74% (33.890).
Diagram 4.2
Distribusi Frekuensi Sumber Air Minum menurut Jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Sumur Gali
Terlindung
30%
Perpipaan
58%
Mata Air
Terlindung
12%
44 42
26
18
12 13 12 13 13
5 4 7 3 3 8 8 5 5 5 6 2 2
2 2 1 1
Pakan Muara Pakan Lubuk Bidar Abai Mercu Talunan Kab. Solok
Rabaa Labuh Selasa Gadang Alam Selatan
Dari grafik 4.39 dapat dilihat di Tahun 2016 jumlah Depot Air
Minum sebanyak 90 unit, yang telah diperiksa sebanyak 44 unit dengan
hasil memenuhi syarat sebanyak 42 unit (95,45%), Tahun 2015 dari 93
Depot Air Minim, yang diperiksa sebanyak 20 Depot Air minum dengan
memenuhi syarat sebanyak 10 Depot Air Minum (50%) di 2014 dari 89
Depot Air Minum, yang telah diperiksa sebanyak 44 depot dan memenuhi
syarat sebesar 95,5%. Di Tahun 2013 terdapat 70 jumlah Depot Air
Page 61
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Minum, yang telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 57 depot (81,4%)
dengan memenuhi syarat sebanyak 29 depot (50,9%).
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Grafik 4.40
Distribusi Frekuensi Penduduk yang memiliki akses Jamban yang
Layak menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2011-2016
Target Capaian
75% 78%
65%
62,10% 62,67% 61,93%
55%
47,10%
45%
35% 34,90%
14,80%
Diagram 4.3
Distribusi Frekuensi Sarana Jamban menurut jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Leher Angsa Plengsengan Cemplung
7%
6%
87%
Page 62
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Dari diagram 4.3 dapat dilihat bahwa penduduk dengan jenis
jamban layak di akses di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 terbesar
pada penggunaan leher angsa sebesar 87%.
5. Persentase Desa STBM
Grafik 4.41
Distribusi Frekuensi Desa yang STOP BABS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
% Desa Melakukan STBM % Desa Stop BABS
61,54
61,54
40,74
40,74
19,7
15,38
9,09 19,7
15,38 4,35 3,00
0,00 0,00 1,61 1,61 4,35 3,00 9,09
Pakan Muara Pakan Lubuk Bidar Abai Mercu Talunan Kab. Solok
Rabaa Labuh Selasa Gadang Alam Selatan
Dari grafik 4.41 dapat dilihat bahwa desa yang telah STOP BABS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 19,7% (53 desa).
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan
Grafik 4.42
Distribusi Frekuensi TTU yang memenuhi Syarat Kesehatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Jumlah TTU
TTU yang memenuhi Syarat Kesehatan
% TTU yang memenuhi syarat Kesehatan
254
238
189 201
Page 63
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Dari grafik 4.42 dapat dilihat bahwa dari 254 jumlah Tempat-
Tempat Umum di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 terdapat 79,13%
(201 TTU) yang telah memenuhi syarat kesehatan.
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat
Kesehatan
Grafik 4.43
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan
Menurut Status Hygiene Sanitasi
di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Jumlah TPM yang Memenuhi syarat Kesehatan % memenuhi kesehatan
292
170
79,66 90 89
72,22
54 59 58,22
39 47 42 46,67 42 47,19
Jasa Boga Rumah Depot Air Minum Makanan Jajajanan Kab. Solok Selatan
Makan/Restoran
Dari grafik 4.43 dapat dilihat bahwa dari 292 jumlah tempat
pengolahan Makanan terdapat 59,23% (170 TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016.
Page 64
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN
1. Puskesmas dan Jaringannya
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
(Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas).
Puskesmas memiliki fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) tingkat pertama adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya maslah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok dan masyarakat. Serta Puskesmas berfungsi sebagai Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan sampai dengan
akhir Tahun 2016 sebanyak 9 unit yang tersebar pada 7 Kecamatan.
Kecamatan Sangir Balai Janggo dan Sangir Batang Hari terdapat 2
Puskesmas perkecamatan. Dalam pelaksana fungsinya Puskesmas
dibantu dengan puskesmas Pembantu dan Poskesdes yang tersebar di 7
Page 65
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Kecamatan. Selain itu Puskesmas juga di bantu dengan kegiatan
Puskesmas Keliling (roda 4), penyebarannya dapat dilihat pada grafik
berikut :
Grafik 5.1
Distribusi Frekuensi Puskesmas dan Jaringannya
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Pustu Pusling Puskesmas
49
18
11
8 9
7 7 7 6 5
2 1 2 1 2 1 3 3 2 2 2 2
1 1
Koto Parik Sungai Pagu Pauh Duo Sangir Sangir Jujuan Sangir Sangir Balai Jumlah
Gadang Batang Hari Janggo
Diateh
Page 66
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
3. Sarana Pelayanan Lain
Selain Puskesmas dan Rumah Sakit terdapat juga unit-unit
layanan yang berhubungan dengan kesehatan di Kabupaten Solok
Selatan yang dapat dilihat dari grafik berikut :
Grafik 5.2
Distribusi Frekuensi Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
55
46
15 16 15
13
2 3 4
1
Page 67
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 5.3
Distribusi Frekuensi persentase Posyandu menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
% Purnama % Mandiri
100,00
0,00 0,000,00
Pakan Muara Pakan Lubuk Bidar Abai Lubuk Mercu Talunan Jumlah
Rabaa Labuh Selasa Gadang Alam Ulang
Aling
Page 68
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
a. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa
tentang pentingnya kesehatan.
b. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa.
c. Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat.
d. Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.
Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi
kriteria berikut (Depkes, 2006) :
a. Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut dan
sekurang-kurangnya 2 orang kader desa.
b. Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes)
beserta peralatan dan perlengkapannya. Poskesdes tersebut
dikembangkan oleh masyarakat yang dikenal dengan istilah upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan minimal :
Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang
berpotensi menjadi kejadian luar biasa serta faktor-faktor
risikonya.
Penanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi
KLB serta kekurangan gizi.
Kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan.
Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan
kompetensinya.
Kegiatan pengembangan seperti promosi kesehatan, kadarzi,
PHBS, penyehatan lingkungan dan lain-lain.
Page 69
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 5.4
Distribusi Frekuensi Desa Siaga Aktif menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Pratama Madya % Desa Siaga
100,00
Pakan Muara Pakan Lubuk Bidar Abai Lubuk Mercu Talunan Jumlah
Rabaa Labuh Selasa Gadang Alam Ulang
Aling
Dari grafik 5.4 dapat dilihat bahwa persentase jumlah desa siaga
sebanyak 14 (35%) dengan strata pratama.
C. TENAGA KESEHATAN
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan salah satu
sub sistem dalam sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
berbagai upaya dan pelayanan kesehatan.
Menurut Undang–undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Kesehatan mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Rumpun tenaga kesehatan pada pasal 11 UU Nomor 36 Tahun
2014 antara lain tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga
keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian
fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga
kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lainnya.
Page 70
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014 jenis tenaga kesehatan
di Puskesmas paling sedikit terdiri atas : Dokter layanan primer, dokter
gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga
kefarmasian.
1. Dokter Spesialis dan Dokter Umum di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga
medis meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga
dokter spesialis. Tenaga medis merupakan salah satu unsur pelaksana
pelayanan kesehatan yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di
puskesmas, rumah sakit, Klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.5
Distribusi Frekuensi dr. Spesialis dan dr. Umum
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
dr. Spesialis dr.Umum
21
12,9
9 9
5 5,5
3 3 3
2
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0
pakan Muara Pakan Lubuk Bidar Abai Lubuk Mercu Talunan RSUD Jumlah Rasio
Rabaa Labuh Selasa Gadang Alam Ulang
Aling
Page 71
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
berjumlah 21 orang dengan rasio sebesar 12,9 per 100.000 penduduk.
Standar ketenagaan Puskesmas dengan Permnekse No. 75 Tahun 2014
bahwa jumlah Dokter minimal untuk Puskesmas Rawatan berjumlah 2
orang dan puskesmas Non Rawatan minimal 1 Orang.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Tenaga
Kesehatan Tahun 2011-2025 bahwa rasio Dokter Spesialis 10 per
100.000 penduduk, dapat dikatakan bahwa di Kabupaten Solok Selatan
rasio dr. Spesialis belum memenuhi untuk per 100.000 penduduk.
Sedangkan rasio untuk dokter umum sebesar 40 per 100.000 penduduk,
hal ini dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dokter umum di
Kabupaten Solok Selatan masih dibawah rasio yang diharapkan.
Grafik 5.6
Distribusi Frekuensi dr. Spesialis Gigi dan dr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
dr. Spesialis Gigi dr. Gigi
4,3
2
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pakan Muara Pakan Lubuk Bidar Abai Lubuk Mercu Talunan RSUD Jumlah Rasio
Rabaa Labuh Selasa Gadang Alam Ulang
Aling
Dari grafik 5.6 dapat dilihat juga bahwa dokter spesialis gigi belum
ada di Kabupaten Solok Selatan, untuk dokter gigi di Tahun 2016
berjumlah 8 orang (6 di Puskesmas dan 2 di RSUD) dengan rasio
terhadap per 100.000 penduduk adalah 4,3, sedangkan di Tahun 2015
sebesar 4,4 per 100.000 penduduk, Tahun 2014 berjumlah 7 orang
Page 72
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
dengan rasio 4,6 per 100.000 penduduk dan di Tahun 2013 dengan Rasio
sebesar 5 per 100.000 penduduk, ini disebabkan dengan bertambahnya
penduduk namum penambahan dokter gigi tidak ada.
2. Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan
Tenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat dan
bidan. Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga perawat
gigi.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor
1464 Tahun 2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan.
Grafik 5.7
Distribusi Frekuensi Bidan dan Perawat per 100.000 penduduk
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Bidan Perawat Perawat Gigi
191
117,4
95
80
49,0
1926
1112
3
1311
1
1011
1 2 7 14 1 471 220 370 161
10 3
13 8,0
Pakan Muara Pakan Lubuk Bidar Abai Lubuk Mercu Talunan RSUD Jumlah Rasio
Rabaa Labuh Selasa Gadang Alam Ulang
Aling
Page 73
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
permenkes No. 75 Tahun 2014 jumlah minimal bidan Puskesmas Non
Rawatan sebanyak 5 orang, 7 orang untuk Puskesmas Rawatan
sedangkan jumlah perawat minimal berjumlah 5 orang untuk Puskesmas
Non Rawatan dan 8 orang untuk Puskesmas Rawatan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Tenaga
Kesehatan Tahun 2011-2025 bahwa rasio bidan 100 per 100.000
penduduk dan perawat 158 per 100.000 penduduk. Jika dibandingkan
dengan per 100.000 penduduk didapatkan bahwa kebutuhan tenaga
bidan dan perawat di Kabupaten Solok Selatan masih dibawah yang
diharapkan.
3. Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang
melakukan pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian
terdiri atas Sarjana Farmasi,Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi/AsistenApoteker.Dapat dilihat pada grafik
berikut :
Grafik 5.8
Distribusi Frekuensi Tenaga kefarmasian pada Sarana Kesehatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
27
15 16,6
12
Page 74
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Tenaga kefarmasian yang dimaksud berupa tenaga teknis
kefarmasian dan Apoteker, berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014
bahwa jenis tenaga kesehatan di Puskesmas minimal terdiri dari tenaga
kefarmasian. Hal ini dapat dikatakan bahwa masih terdapat Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan yang belum sesuai standar kebutuhan tenaga
kesehatan.
4. Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien.
Dapat dilihat bahwa keberadaan tenaga gizi dikabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 sebagai berikut :
Grafik 5.9
Distribusi Frekuensi Tenaga Gizi pada Sarana Kesehatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
12
7 7,4
5
Page 75
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Solok Selatan yang belum memenuhi kebutuhan standar terhadap tenaga
kesehatan di Puskesmas.
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di
Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Grafik 5.10
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Masyarakatdan
Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Kesmas Kesling
15
8 8 9,2
7
5 4,9
3
Page 76
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
6. Jumlah Tenaga Keterapian Fisik dan Keteknisian Medis di Sarana
Kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis,
okupasi terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian
medis terdiri atas radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik,
teknisi transfusi dan perekam medis.
Grafik 5.11
Distribusi Frekuensi Teknisi Medis dan Fisioterapis
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Keterapian Fisik Keteknisian Medis
44
25 27,04
19
0 1 1 0,61
Page 77
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 5.12
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pegawai Negeri Sipil
menurut Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
328
53 42 49 66
34 31 18 14 15
6
Grafik 5.13
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pegawai Tidak Tetap
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
135
18 23 29 18 20
0 10 9 8
3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu komponen
sumberdaya yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan. Berbagai sumber dana telah dipersiapkan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seperti dari APBD
Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN, sebagai berikut :
Page 78
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Grafik 5.14
Distribusi Frekuensi Anggaran Bidang Kesehatan Bersumber APBD
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Total
86.160.248.175
51.997.632.150 52.545.633.747
18.938.167.360 19.486.168.957
14.676.447.068
Page 79
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
BAB VI
PENUTUP
2016
No Program dan Kegiatan Indikator Kinerja
Target Capaian
PROGRAM PENINGKATAN
PENGEMBANGAN SISTEM Tersedianya informasi capaian kerja dan
3 12 Bulan 12 Bulan
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA keuangan
DAN KEUANGAN
PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN
4 Persentase Ketersediaan Obat 100% 100,00%
KESEHATAN
Kunjungan rata-rata masyarakat ke pelayanan
2 0,36
PROGRAM UPAYA KESEHATAN kesehatan
5
MASYARAKAT Praktek tenaga kesehatan swasta yang
100% 100%
memenuhi standar kesehatan
Persentase Apotik, Toko Obat dan Kosmetik
90% 90%
PROGRAM PENGAWASAN OBAT yang standar
6
DAN MAKANAN Persentase Industri rumah tangga yang
85% 100%
memenuhi standar kesehatan
PROGRAM PENGEMBANGAN OBAT
7 Terlaksananya Fasilitas Pelaksanaan P4TO 1 Unit 1 Unit
ASLI INDONESIA
8 PROGRAM PROMOSI KESEHATAN Persentase Kebijakan PHBS 10% 10%
Page 80
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
PROGRAM STANDARISASI
13 Persentase Puskesmas yang terakreditasi 30% 33,33%
PELAYANAN KESEHATAN
Persentase Puskesmas rawatan 100 88,89%
Rasio Ketersediaan Puskesmas (Per 30.000
PROGRAM PENGADAAN, 1,69 1,65
Penduduk)
PENINGKATAN DAN PERBAIKAN
14 SARANA DAN PRASARANA Rasio Ketersediaan Puskesmas Pembantu
PUSKESMAS/ PUSKESMAS 1,38 1,35
(Per 5.000 Penduduk)
PEMBANTU DAN JARINGANNYA
Rasio Ketersediaan Poskesdes (Per 2.500
2,3 1,44
Penduduk)
Page 81
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Page 82
RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 3.346 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 308 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 82.126 80.598 162.724 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,0 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 48,6 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 57,4 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 101,9 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 99,04 98,33 98,69 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 8.688 12.131 20.819 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 13.825 11.066 24.891 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 2.458 1.720 4.178 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 109 242 351 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 292 491 783 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 2.735 3.894 6.629 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 112 0 112 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1752 1512 3264 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 3,98 9,82 6,70 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 9 9 18 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 5,14 5,95 5,51 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 12 9 21 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 6,85 5,95 6,43 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 13 9 22 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 7,42 5,95 6,74 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 5 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 153 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 34 18 59 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 57,63 30,51 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 41,35 22,36 36,26 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 70 45 226 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 85,13 55,90 138,89 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 42,92 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 26,98 17,31 17,30 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 69,44 84,00 81,61 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 19,44 8,00 10,34 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 88,89 92,00 91,95 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 2,43 0,00 1,84 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 7,24 5,64 6,44 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 3 2 5 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,61 0,37 0,49 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0% Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 28 27 55 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0% Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 86,45 111,67 98,94 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,05 0,02 0,04 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 40,83 25,56 31,66 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 28,66 25,30 25,69 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 6,58 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 94 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 81,15 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 81,53 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 78,57 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 78,57 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 85,07 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 89,43 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 63,44 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 19,41 24,25 21,65 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 19,77 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 76,63 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0,80 0,86 0,83 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 96,23 102,45 99,11 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 90,01 97,02 93,26 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 81,43 80,55 80,99 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 83,09 81,84 82,47 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 93,31 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 95,08 96,90 95,98 % Tabel 43
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 97,24 94,47 95,87 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 96,01 96,12 96,06 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 84,39 84,47 84,43 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 86,92 84,87 85,89 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,87 0,88 0,88 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 42,81 39,26 41,05 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 84,10 83,95 84,02 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,69 0,73 0,71 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 98,16 97,55 97,87 % Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,16 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 40,00 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 39,35 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 73,51 84,35 78,72 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) - - - % Tabel 51
73
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut - - - % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 77,92 84,36 81,11 % Tabel 52
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 8,00 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 1,00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 18,00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 49,00 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 16,00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 269,00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 1,47 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 94,00 Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 12,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 14,00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 35,90 % Tabel 71
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0-4 9.172 9.084 18.256 100,97
2 5-9 8.889 8.668 17.557 102,55
3 10 - 14 8.293 8.004 16.297 103,61
4 15 - 19 7.175 6.626 13.801 108,29
5 20 - 24 6.531 6.307 12.838 103,55
6 25 - 29 7.098 7.214 14.312 98,39
7 30 - 34 6.570 6.463 13.033 101,66
8 35 - 39 5.991 5.918 11.909 101,23
9 40 - 44 5.351 5.035 10.386 106,28
10 45 - 49 4.340 4.402 8.742 98,59
11 50 - 54 3.611 3.632 7.243 99,42
12 55 - 59 3.102 3.098 6.200 100,13
13 60 - 64 2.572 2.315 4.887 111,10
14 65 - 69 1.461 1.400 2.861 104,36
15 70 - 74 992 1.032 2.024 96,12
16 75+ 978 1.400 2.378 69,86
JUMLAH 82.126 80.598 162.724 101,90
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 57,45
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
JUMLAH KELAHIRAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
a ANAK a ANAK a ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Koto Parik Gadang Diateh
Pakan Rabaa 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
2 Sungai Pagu Muara Labuh 1 1 0 1 1 1 0 1 2 2 0 2
3 Pauh Duo Pakan Selasa 2 1 0 1 0 0 0 0 2 1 0 1
4 Sangir Lubuk Gadang 2 5 0 5 6 6 0 6 8 11 0 11
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
6 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Sangir Balai Janggo Mercu 1 2 0 2 1 1 0 1 2 3 0 3
9 Talunan 1 1 1 2 1 1 0 1 2 2 1 3
JUMLAH 9 12 1 13 9 9 0 9 18 21 1 22
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 5,14 6,85 0,57 7,42 5,95 5,95 0,00 5,95 5,51 6,43 0,31 6,74
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
HIDUP
< 20 tahun 20-34 ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB ANAK 0-
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 22 20 42 5 4 9 22,73 20,00 21,43
2 Sungai Pagu Muara Labuh 30 29 59 7 3 10 23,33 10,34 16,95
3 Pauh Duo Pakan Selasa 11 9 20 2 2 4 18,18 22,22 20,00
4 Sangir Lubuk Gadang 21 19 40 13 2 15 61,90 10,53 37,50
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 20 9 29 5 5 10 25,00 55,56 34,48
6 Sangir Batang Hari Abai 12 10 22 1 1 2 8,33 10,00 9,09
7 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00
8 Sangir Balai Janggo Mercu 2 1 3 0 0 0 0,00 0,00 0,00
9 Talunan 8 7 15 1 1 2 12,50 14,29 13,33
10 RSUD RSUD 63 48 111 2 5 7 3,17 10,42 6,31
JUMLAH 126 104 341 34 18 59 26,98 17,31 17,30
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 5 - 14 TAHUN 1 0 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 15 - 19 TAHUN 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 20 - 24 TAHUN 1 0 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 25 - 49 TAHUN 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI Kab. Solok Selatan 393 48 441 393 100,00 48 100,00 441 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH 393 48 441 393 100,00 48 100,00 441 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Koto Parik Gadang Diateh
Pakan Rabaa 12.077 11.852 23.929 652 640 1.292 186 28,52 175 27,34 361 27,94
2 Sungai Pagu Muara Labuh 16.233 15.931 32.164 877 860 1.737 138 15,74 179 20,81 317 18,25
3 Pauh Duo Pakan Selasa 7.742 7.599 15.341 418 410 828 84 20,09 92 22,42 176 21,25
4 Sangir Lubuk Gadang 20.917 20.527 41.444 1.130 1.108 2.238 686 60,73 714 64,41 1.400 62,56
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 6.633 6.509 13.142 358 351 710 174 48,58 246 69,99 420 59,18
6 Sangir Batang Hari Abai 6.836 6.568 13.404 369 355 724 84 22,76 78 21,99 162 22,38
7 Lubuk Ulang Aling 3.071 2.951 6.022 166 159 325 63 37,99 42 26,36 105 32,29
8 Sangir Balai Janggo Mercu 5.058 4.964 10.022 273 268 541 60 21,97 57 21,26 117 21,62
9 Talunan 3.662 3.594 7.256 198 194 392 59 29,84 54 27,82 113 28,84
JUMLAH 82.229 80.495 162.724 4.440 4.347 8.787 1.534 34,55 1.637 37,66 3.171 36,09
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270
KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 0,00 0,00
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 1 0 1 1 0 1
3 Pauh Duo Pakan Selasa 0 1 1 2 1 3 2 2 4
4 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 1 1 0 1 1
6 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 2 0 2 2 0 2
7 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 1 1 5 2 7 5 3 8
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,61 0,37 0,49
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:52.110
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 Pauh Duo Pakan Selasa 8 6 14 8 6 14 2 25,00 1 16,67 3 21,43 0 0 0 0,00 0,00 0,00
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
6 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
8 Sangir Balai Janggo Mercu 1 0 1 1 0 1 1 100,00 0 0,00 1 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,05 0,02 0,04
PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0
2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0
3 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0
4 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0
6 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0
7 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0
8 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0
9 Talunan 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK 0,00 0,00 0,00
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
3 Pauh Duo Pakan Selasa 5.270 5.159 10.429 85 1,61 518 10,04 603 5,78 7 8,24 206 39,77 213 35,32
4 Sangir Lubuk Gadang 14.236 13.936 28.172 0 0,00 518 3,72 518 1,84 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 4.514 4.419 8.933 3 0,07 2 0,05 5 0,06 1 33,33 0 0,00 1 20,00
6 Sangir Batang Hari Abai 4.604 4.507 9.111 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
7 Lubuk Ulang Aling 2.069 2.025 4.094 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
8 Sangir Balai Janggo Mercu 3.443 3.370 6.813 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
9 Talunan 2.492 2.440 4.932 53 2,13 117 4,80 170 3,45 35 66,04 81 69,23 116 68,24
JUMLAH 55.896 54.717 110.613 157 0,28 1.182 2,16 1.339 1,21 45 28,66 299 25,30 344 25,69
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
1 Campak 2 6 17/08/2016 18/08/2016 28/09/2016 28 27 55 0 0 0 9 45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 342 431 773 8,19 6,26 7,12 - - -
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 0 0 0,00
2 Sungai Pagu Muara Labuh 1 1 100,00
3 Pauh Duo Pakan Selasa 1 1 100,00
4 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0,00
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0,00
6 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0,00
7 Lubuk Ulang Aling 0 0 0,00
8 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0,00
9 Talunan 0 0 0,00
JUMLAH 2 2 100,00
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
3 Pauh Duo Pakan Selasa 387 357 92,25 313 80,88 370 314 84,86 334 90,27 334 90,27
4 Sangir Lubuk Gadang 1046 911 87,09 717 68,55 998 748 74,95 701 70,24 701 70,24
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 332 363 109,34 285 85,84 317 260 82,02 288 90,85 288 90,85
6 Sangir Batang Hari Abai 371 348 93,80 314 84,64 354 300 84,75 305 86,16 305 86,16
7 Lubuk Ulang Aling 118 135 114,41 86 72,88 113 88 77,88 84 74,34 84 74,34
8 Sangir Balai Janggo Mercu 253 235 92,89 240 94,86 242 206 85,12 198 81,82 198 81,82
9 Talunan 183 191 104,37 204 111,48 175 184 105,14 156 89,14 156 89,14
JUMLAH 4106 3850 93,77 3332 81,15 3920 3196 81,53 3080 78,57 3080 78,57
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
2 Sungai Pagu Muara Labuh 812 482 59,36 380 46,80 307 37,81 284 34,98 284 34,98 1255 154,56
3 Pauh Duo Pakan Selasa 387 82 21,19 138 35,66 97 25,06 51 13,18 34 8,79 320 82,69
4 Sangir Lubuk Gadang 1046 406 38,81 313 29,92 158 15,11 89 8,51 43 4,11 603 57,65
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 332 83 25,00 100 30,12 51 15,36 36 10,84 22 6,63 209 62,95
6 Sangir Batang Hari Abai 371 156 42,05 120 32,35 68 18,33 61 16,44 48 12,94 297 80,05
7 0 Lubuk Ulang Aling 118 113 95,76 65 55,08 22 18,64 10 8,47 1 0,85 98 83,05
8 Sangir Balai Janggo Mercu 253 129 50,99 98 38,74 28 11,07 22 8,70 26 10,28 174 68,77
9 0 Talunan 183 180 98,36 118 64,48 22 12,02 0 0,00 3 1,64 143 78,14
JUMLAH 4106 1848 45,01 1538 37,46 867 21,12 597 14,54 491 11,96 3493 85,07
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Koto Parik Gadang
1 Pakan Rabaa 604 121 57 47,19 289 264 553 43 40 83 1 2,31 2 5,05 3 3,62
Diateh
2 Sungai Pagu Muara Labuh 812 162 42 25,86 294 267 561 44 40 84 2 4,54 2 4,99 4 4,75
3 Pauh Duo Pakan Selasa 387 77 82 105,94 185 140 325 28 21 49 16 57,66 12 57,14 28 57,44
4 Sangir Lubuk Gadang 1046 209 132 63,10 400 365 765 60 55 115 21 35,00 25 45,66 46 40,09
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 332 66 102 153,61 145 115 260 22 17 39 3 13,79 4 23,19 7 17,95
6 Sangir Batang Hari Abai 371 74 2 2,70 164 146 310 25 22 47 6 24,39 4 18,26 10 21,51
8 Sangir Balai Janggo Mercu 253 51 56 110,67 119 103 222 18 15 33 2 11,20 2 12,94 4 12,01
JUMLAH 4106 821 521 63,44 1752 1512 3264 263 227 490 51 19,41 55 24,25 106 21,65
PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS
IM KON OBAT LAIN NON NON
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
PLAN DOM VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 348 11,55 26 0,86 74 2,46 527 17,49 975 32,36 425 14,11 917 30,43 696 23,10 0 0,00 0 0,00 2.038 67,64 3.013 100,00
2 Sungai Pagu Muara Labuh 145 4,88 13 0,44 61 2,05 194 6,53 413 13,90 201 6,76 1.244 41,86 1.114 37,48 0 0,00 0 0,00 2.559 86,10 2.972 100,00
3 Pauh Duo Pakan Selasa 56 2,94 47 2,47 41 2,15 402 21,12 546 28,69 116 6,10 941 49,45 300 15,76 0 0,00 0 0,00 1.357 71,31 1.903 100,00
4 Sangir Lubuk Gadang 107 1,89 26 0,46 31 0,55 1.359 24,03 1.523 26,93 475 8,40 2.008 35,50 1.650 29,17 0 0,00 0 0,00 4.133 73,07 5.656 100,00
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 30 1,31 18 0,79 38 1,66 36 1,58 122 5,34 47 2,06 1.318 57,71 797 34,89 0 0,00 0 0,00 2.162 94,66 2.284 100,00
JUMLAH 848 3,98 153 0,72 294 1,38 4.003 18,80 5.298 24,89 1.468 6,90 9.205 43,24 5.316 24,97 0 0,00 0 0,00 15.989 75,11 ##### 100,00
Sumber : Dinas pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab.Solok Selatan
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35
PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT NON NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % LAIN NYA % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Koto Parik Gadang Diateh
Pakan Rabaa 8 1,83 0 0,00 0 0,00 80 18,31 88 20,14 33 7,55 188 43,02 128 29,29 0 0,00 0 0,00 349 79,86 437 100,00
2 Sungai Pagu Muara Labuh 35 2,20 0 0,00 14 0,88 129 8,10 178 11,18 326 20,48 496 31,16 592 37,19 0 0,00 0 0,00 1.414 88,82 1.592 100,00
3 Pauh Duo Pakan Selasa 7 1,32 0 0,00 0 0,00 102 19,25 109 20,57 32 6,04 200 37,74 189 35,66 0 0,00 0 0,00 421 79,43 530 100,00
4 Sangir Lubuk Gadang 14 0,98 0 0,00 0 0,00 348 24,39 362 25,37 95 6,66 605 42,40 365 25,58 0 0,00 0 0,00 1.065 74,63 1.427 100,00
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 3 2,10 0 0,00 2 1,40 12 8,39 17 11,89 3 2,10 93 65,03 30 20,98 0 0,00 0 0,00 126 88,11 143 100,00
JUMLAH 78 1,42 0 0,00 17 0,31 856 15,59 951 17,32 567 10,32 2.500 45,52 1.474 26,84 0 0,00 0 0,00 4.541 82,68 5.492 100,00
Sumber : Dinas pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab.Solok Selatan
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36
1 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 4.270 437 10,23 3.013 70,56
Sumber : Dinas pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab.Solok Selatan
TABEL 37
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
1 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 289 264 553 289 100,00 264 100,00 553 100,00 2 0,69 0 0,00 2 0,36
2 Sungai Pagu Muara Labuh 294 267 561 294 100,00 267 100,00 561 100,00 0 0,00 5 1,87 5 0,89
3 Pauh Duo Pakan Selasa 185 140 325 185 100,00 140 100,00 325 100,00 3 1,62 0 0,00 3 0,92
4 Sangir Lubuk Gadang 400 365 765 400 100,00 365 100,00 765 100,00 4 1,00 5 1,37 9 1,18
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 145 115 260 145 100,00 115 100,00 260 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
6 Sangir Batang Hari Abai 164 146 310 164 100,00 146 100,00 310 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
8 Sangir Balai Janggo Mercu 119 103 222 119 100,00 103 100,00 222 100,00 0 0,00 2 1,94 2 0,90
9 Talunan 116 85 201 116 100,00 85 100,00 201 100,00 5 4,31 1 1,18 6 2,99
JUMLAH 1752 1512 3264 1752 100,00 1512 100,00 3264 100,00 14 0,80 13 0,86 27 0,83
2 Sungai Pagu Muara Labuh 294 267 561 273 92,86 272 101,87 545 97,15 263 89,46 259 97,00 522 93,05
3 Pauh Duo Pakan Selasa 185 140 325 177 95,68 143 102,14 320 98,46 176 95,14 152 108,57 328 100,92
4 Sangir Lubuk Gadang 400 365 765 389 97,25 386 105,75 775 101,31 365 91,25 358 98,08 723 94,51
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 145 115 260 145 100,00 127 110,43 272 104,62 141 97,24 132 114,78 273 105,00
6 Sangir Batang Hari Abai 164 146 310 165 100,61 153 104,79 318 102,58 162 98,78 134 91,78 296 95,48
8 Sangir Balai Janggo Mercu 119 103 222 114 95,80 103 100,00 217 97,75 100 84,03 101 98,06 201 90,54
9 Talunan 116 85 201 111 95,69 76 89,41 187 93,03 83 71,55 66 77,65 149 74,13
JUMLAH 1752 1512 3264 1686 96,23 1549 102,45 3235 99,11 1577 90,01 1467 97,02 3044 93,26
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
4 Sangir Lubuk Gadang 100 110 210 82 82,00 83 75,45 165 78,57
JUMLAH 474 473 947 386 81,43 381 80,55 767 80,99
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
2 Sungai Pagu Muara Labuh 358 350 708 228 63,69 168 48,00 396 55,93
3 Pauh Duo Pakan Selasa 171 167 338 99 57,89 88 52,69 187 55,33
4 Sangir Lubuk Gadang 461 452 913 389 84,38 423 93,58 812 88,94
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 146 143 289 132 90,41 141 98,60 273 94,46
6 Sangir Batang Hari Abai 159 129 288 150 94,34 158 122,48 308 106,94
8 Sangir Balai Janggo Mercu 111 109 220 105 94,59 103 94,50 208 94,55
JUMLAH 1.810 1.773 3.583 1.504 83,09 1.451 81,84 2.955 82,47
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
1 2 3 4 5 6
1 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 44 34 77,27
2 Sungai Pagu Muara Labuh 62 62 100,00
3 Pauh Duo Pakan Selasa 27 26 96,30
4 Sangir Lubuk Gadang 52 49 94,23
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 24 92,31
6 Sangir Batang Hari Abai 23 22 95,65
7 Lubuk Ulang Aling 14 13 92,86
8 Sangir Balai Janggo Mercu 10 10 100,00
9 Talunan 11 11 100,00
JUMLAH 269 251 93,31
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
2 Sungai Pagu Muara Labuh 294 267 561 385 130,95 358 134,08 743 132,44 358 121,77 351 131,46 709 126,38
3 Pauh Duo Pakan Selasa 185 140 325 178 96,22 160 114,29 338 104,00 167 90,27 144 102,86 311 95,69
4 Sangir Lubuk Gadang 400 365 765 474 118,50 429 117,53 903 118,04 488 122,00 422 115,62 910 118,95
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 145 115 260 147 101,38 159 138,26 306 117,69 137 94,48 144 125,22 281 108,08
6 Sangir Batang Hari Abai 164 146 310 148 90,24 152 104,11 300 96,77 160 97,56 155 106,16 315 101,61
7 Lubuk Ulang Aling 40 27 67 54 135,00 41 151,85 95 141,79 49 122,50 45 166,67 94 140,30
8 Sangir Balai Janggo Mercu 119 103 222 103 86,55 88 85,44 191 86,04 110 92,44 111 107,77 221 99,55
9 Talunan 116 85 201 96 82,76 60 70,59 156 77,61 79 68,10 95 111,76 174 86,57
JUMLAH 1752 1512 3264 1853 105,76 1707 112,90 3560 109,07 1794 102,40 1736 114,81 3530 108,15
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2 Sungai Pagu Muara Labuh 358 350 708 311 86,87 346 98,86 657 92,80 305 85,20 382 109,14 687 97,03 348 97,21 352 100,57 700 98,87 351 98,04 329 94,00 680 96,05
3 Pauh Duo Pakan Selasa 171 167 338 169 98,83 157 94,01 326 96,45 173 101,17 151 90,42 324 95,86 180 105,26 158 94,61 338 100,00 169 98,83 159 95,21 328 97,04
4 Sangir Lubuk Gadang 461 452 913 499 108,24 387 85,62 886 97,04 427 92,62 450 99,56 877 96,06 454 98,48 432 95,58 886 97,04 469 101,74 415 91,81 884 96,82
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 146 143 289 140 95,89 177 123,78 317 109,69 128 87,67 151 105,59 279 96,54 139 95,21 139 97,20 278 96,19 133 91,10 138 96,50 271 93,77
6 Sangir Batang Hari Abai 159 129 288 163 102,52 147 113,95 310 107,64 161 101,26 144 111,63 305 105,90 151 94,97 160 124,03 311 107,99 156 98,11 140 108,53 296 102,78
7 Lubuk Ulang Aling 57 83 140 46 80,70 58 69,88 104 74,29 55 96,49 60 72,29 115 82,14 49 85,96 62 74,70 111 79,29 44 77,19 55 66,27 99 70,71
8 Sangir Balai Janggo Mercu 111 109 220 123 110,81 96 88,07 219 99,55 120 108,11 91 83,49 211 95,91 116 104,50 105 96,33 221 100,45 113 101,80 104 95,41 217 98,64
9 Talunan 81 79 160 82 101,23 82 103,80 164 102,50 70 86,42 77 97,47 147 91,88 90 111,11 83 105,06 173 108,13 79 97,53 76 96,20 155 96,88
JUMLAH 1810 1773 3583 1770 97,79 1742 98,25 3512 98,02 1676 92,60 1774 100,06 3450 96,29 1721 95,08 1718 96,90 3439 95,98 1760 97,24 1675 94,47 3435 95,87
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Koto Parik Gadang
1 Pakan Rabaa 266 261 527 300 112,94 295 112,87 595 112,90 1092 1070 2162 991 90,78 972 90,85 1964 90,82 1358 1331 2689 1292 95,12 1267 95,17 2559 95,15
Diateh
2 Sungai Pagu Muara Labuh 358 350 708 353 98,58 346 98,88 699 98,73 1468 1438 2906 1207 82,22 1184 82,30 2391 82,26 1826 1788 3614 1560 85,43 1530 85,55 3090 85,49
3 Pauh Duo Pakan Selasa 171 167 338 172 100,39 168 100,80 340 100,59 700 686 1386 592 84,61 581 84,66 1173 84,63 871 853 1724 764 87,71 749 87,82 1513 87,76
4 Sangir Lubuk Gadang 461 452 913 351 76,23 345 76,24 696 76,23 1891 1853 3744 1436 75,95 1408 76,00 2845 75,97 2352 2305 4657 1788 76,00 1753 76,05 3541 76,03
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 146 143 289 163 111,70 160 111,83 323 111,76 600 588 1188 527 87,81 517 87,86 1044 87,84 746 731 1477 690 92,49 677 92,55 1367 92,52
6 Sangir Batang Hari Abai 159 129 288 154 97,17 152 117,44 306 106,25 612 599 1211 576 94,05 564 94,23 1140 94,14 771 728 1499 730 94,69 716 98,34 1446 96,46
7 Lubuk Ulang Aling 57 83 140 47 82,38 46 55,48 93 66,43 275 269 544 234 85,01 229 85,22 463 85,11 332 352 684 281 84,56 275 78,20 556 81,29
8 Sangir Balai Janggo Mercu 111 109 220 113 101,89 111 101,75 224 101,82 457 448 905 421 92,03 412 92,06 833 92,04 568 557 1125 534 93,96 523 93,95 1057 93,96
9 Talunan 81 79 160 84 103,47 82 104,03 166 103,75 331 324 655 284 85,65 278 85,80 562 85,73 412 403 815 367 89,15 360 89,38 728 89,26
JUMLAH 1810 1773 3583 1738 96,01 1704 96,12 3442 96,06 7426 7275 14701 6267 84,39 6145 84,47 12413 84,43 9236 9048 18284 8005 86,67 7850 86,75 15855 86,71
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
2 Sungai Pagu Muara Labuh 968 931 1.899 730 701 1.431 75,41 75,30 75,36 1 0,14 2 0,29 3 0,21
3 Pauh Duo Pakan Selasa 468 461 929 394 374 768 84,19 81,13 82,67 3 0,76 2 0,53 5 0,65
4 Sangir Lubuk Gadang 1.234 1.231 2.465 1.175 1.190 2.365 95,22 96,67 95,94 6 0,51 7 0,59 13 0,55
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 404 394 798 354 334 688 87,62 84,77 86,22 4 1,13 5 1,50 9 1,31
6 Sangir Batang Hari Abai 432 426 858 373 366 739 86,34 85,92 86,13 6 1,61 5 1,37 11 1,49
7 Lubuk Ulang Aling 140 129 269 139 126 265 99,29 97,67 98,51 1 0,72 0 0,00 1 0,38
8 Sangir Balai Janggo Mercu 336 316 652 231 201 432 68,75 63,61 66,26 3 1,30 4 1,99 7 1,62
9 Talunan 231 219 450 205 195 400 88,74 89,04 88,89 1 0,49 1 0,51 2 0,50
JUMLAH 5.007 4.902 9.909 4.211 4.115 8.326 84,10 83,95 84,02 29 0,69 30 0,73 59 0,71
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
2 Sungai Pagu Muara Labuh 339 289 628 324 95,58 276 95,50 600 95,54 32 32 100,00
3 Pauh Duo Pakan Selasa 161 215 376 151 93,79 199 92,56 350 93,09 19 19 100,00
4 Sangir Lubuk Gadang 471 494 965 471 100,00 494 100,00 965 100,00 31 31 100,00
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 159 117 276 149 93,71 103 88,03 252 91,30 14 14 100,00
8 Sangir Balai Janggo Mercu 139 121 260 139 100,00 121 100,00 260 100,00 7 7 100,00
JUMLAH 1.899 1.757 3.656 1.864 98,16 1.714 97,55 3.578 97,87 155 155 100,00
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
3 Pauh Duo Pakan Selasa 19 5 26,32 5 26,32 161 215 376 73 45,34 93 43,26 166 44,15 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
4 Sangir Lubuk Gadang 31 6 19,35 5 16,13 471 494 965 228 48,41 267 54,05 495 51,30 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 14 4 0,00 4 28,57 159 117 276 117 73,58 120 102,56 237 85,87 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
8 Sangir Balai Janggo Mercu 7 6 85,71 6 85,71 139 121 260 384 276,26 332 274,38 716 275,38 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
9 Talunan 7 7 100,00 7 100,00 101 82 183 270 267,33 228 278,05 498 272,13 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH 155 62 40,00 61 39,35 1899 1757 3656 1396 73,51 1482 84,35 2878 78,72 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
USILA (60TAHUN+)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSYANDU
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
LANSIA
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Koto Parik Gadang
1 Pakan Rabaa 947 928 1.875 1.266 133,7 1.163 125,3 2.429 129,55 6
Diateh
2 Sungai Pagu Muara Labuh 1.272 1.248 2.520 1.110 87,3 1.312 105,1 2.422 96,11 44
3 Pauh Duo Pakan Selasa 607 595 1.202 240 39,5 616 103,5 856 71,21 14
4 Sangir Lubuk Gadang 1.639 1.607 3.246 1.304 79,6 1.111 69,1 2.415 74,40 6
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 520 510 1.030 132 25,4 145 28,4 277 26,89 26
8 Sangir Balai Janggo Mercu 397 389 786 500 125,9 325 83,5 825 104,96 2
9 Talunan 287 281 568 118 41,1 146 52,0 264 46,48 9
JUMLAH 6.437 6.312 12.749 5.016 77,92 5.325 84,36 10.341 81,11 130
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 24.580 24.407 48.987 29,93 30,28 30,10
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 7.564 7.872 15.436 9,21 9,77 9,49
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
1 RSUD Solok Selatan 114 2482 3147 5629 83 73 156 52 50 102 33,44 23,20 27,71 20,95 15,89 18,12
KABUPATEN 114 2482 3147 5629 83 73 156 52 50 102 33,44 23,20 27,71 20,95 15,89 18,12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Solok Selatan 114 5.629 18.535 22.960 44,5 49,38 4,10 4,08
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU % BER- PHBS
BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 6411 6152 96,0 4031 65,5
2015 2016
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
MEMENUHI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Koto Parik Gadang
1 Pakan Rabaa 6152 3864 62,81 2288 1184 51,75 328 27,7 4192 68,14
Diateh
2 Sungai Pagu Muara Labuh 6622 4557 68,82 2065 1285 62,23 251 19,53 4808 72,61
3 Pauh Duo Pakan Selasa 3739 2398 64,13 1341 1341 100 217 16,18 2615 69,94
4 Sangir Lubuk Gadang 10997 6462 58,76 4535 2328 51,33 6 0,26 6468 58,82
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 2807 1735 61,81 1072 1072 100 43 4,01 1778 63,34
8 Sangir Balai Janggo Mercu 2898 2040 70,39 858 1663 193,82 10 0,60 2050 70,74
9 Talunan 1388 1279 92,15 109 858 787,16 43 5,01 1322 95,24
JUMLAH 38190 25124 65,79 13066 10529 80,58 1139 10,82 26263 68,77
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
JUMLAH
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Koto Parik Gadang
1 Pakan Rabaa 23929 1598 4850 1598 4850 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 545 1675 545 1675 0 0 0 0 4272 16086 4272 16086 22611
Diateh
2 Sungai Pagu Muara Labuh 32164 627 1412 627 1412 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 327 1108 327 1108 0 0 0 0 6321 27105 6321 27105 29625
3 Pauh Duo Pakan Selasa 15341 1511 5843 1511 5843 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 249 497 249 497 0 0 0 0 1995 7235 1995 7235 13575
4 Sangir Lubuk Gadang 41444 1984 7875 1984 7875 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1214 3874 1214 3874 0 0 0 0 5307 19951 5307 19951 31700
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 13142 2076 7162 2076 7162 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85 155 85 155 0 0 0 0 1677 4869 1677 4869 12186
9 Talunan 7256 1105 5491 1105 5491 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 430 150 430 150 0 0 0 0 175 1065 175 1065 6706
JUMLAH 162724 11265 41358 11265 41358 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4341 12148 4341 12148 0 0 0 0 21647 83209 21647 83209 136715
34
94,49
92,11
88,49
76,49
92,73
65,55
75,61
66,91
84,02
TABEL 60
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
9 Talunan 6 2 2 100,00
JUMLAH 90 44 42 95,45
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
PENDUDUK
SEHAT)
JUMLAH
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
% PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
2 Sungai Pagu Muara Labuh 32164 0 0 0 0 0 4145 19060 2168 19060 100 240 1155 112 538 47 282 1328 34 159 12 19757 61,43
3 Pauh Duo Pakan Selasa 15341 0 0 0 0 0 2288 9675 604 9675 100 0 0 0 0 0 79 0 0 0 0 9675 63,07
4 Sangir Lubuk Gadang 41444 0 0 0 0 0 6345 26134 1979 26134 100 711 4176 76 442 11 545 1951 44 156 8 26732 64,50
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 13142 0 0 0 0 0 1788 9556 1296 9556 100 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 9556 72,71
6 Sangir Batang Hari Abai 13404 0 0 0 0 0 2756 9839 1419 9839 100 375 1279 43 145 11 205 706 16 55 8 10039 74,90
8 Sangir Balai Janggo Mercu 10022 0 0 0 0 0 1663 5623 1473 5623 100 0 0 0 0 0 95 297 0 0 0 5623 56,11
9 Talunan 7256 0 0 0 0 0 779 4279 893 4279 100 0 0 0 0 0 441 1961 169 751 38 5030 69,32
JUMLAH 162.724 0 0 0 0 0 23485 98337 10450 98337 100 1521 7324 264 1269 17 1829 6888 278 1176 17 100782 61,93
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH TTU
NO KECAMATAN PUSKESMAS SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM
NON BINTANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
BINTANG
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
UMUM
SLTA
SLTP
SD
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM
JAJANAN
TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM
JAJANAN
TOTAL %
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
MEMENUHI SYARAT
PERSENTASE TPM
PERSENTASE TPM
HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/
RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM
DIUJI PETIK
MINUM (DAM)
MINUM (DAM)
RESTORAN
RESTORAN
DEPOT AIR
DEPOT AIR
JASA BOGA
JASA BOGA
MAKANAN
MAKANAN
DIBINA
JAJANAN
JAJANAN
TOTAL
TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Koto Parik
1 Pakan Rabaa 16 0 0 0 4 4 25,00 22 0 0 0 4 4 18,18
Gadang Diateh
PERSENTASE
TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT SATUAN TERKECIL KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Albendazol ktk 60 tablet 2250 1500 490 1990 88,4
2 Amoxicillin 500 mg ktk 100 tablet 5400 3600 43 3643 67,5
3 Amoxicillin syrup kering 125 mg/5ml btl 60 ml 12600 8965 4680 13645 108,3
4 Deksametason ktk 100 tablet 1800 1315 1950 3265 181,4
5 Diazepam inj 5 mg/ml kotak 30 amp 126 34 36 70 55,6
6 Epinefrin (Adrenalin) 0,1 % (sebagai HCL) ampul 2700 900 30 930 34,4
7 Fitomenadion (Vitamin K) botol 100 tablet 900 177 112 289 32,1
8 Furosemid tab 40 mg ampul 360 92 8 100 27,8
9 Garam Oralit ktk 100 sachet 306 168 576 744 243,1
10 Glibenklamid tab 5 mg ktk 100 tablet 270 117 267 384 142,2
11 Captopril tab 25 mg ktk 100 tablet 810 380 420 800 98,8
12 MgSO4 40% botol 10 ml 270 130 30 160 59,3
13 Metilergometrin Maleat inj 0,2 mg/ml kotak 30 amp 1620 845 185 1030 63,6
14 FDC I paket 360 123 267 390 108,3
15 Oksitosin inj ampul 540 221 505 726 134,4
16 Parasetamol tab 500 mg ktk 100 tablet 6000 2948 65 3013 50,2
17 Tablet tambah darah ktk 100 tablet 4000 2172 596 2768 69,2
18 Vaksin BCG vial 3300 3000 103 3103 94,0
19 Vaksin TT vial 3300 3000 0 3000 90,9
20 Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib vial 3432 3840 344 4184 121,9
1 2 3
1 Albendazol ktk 60 tablet
2 Amoxicillin 500 mg ktk 100 tablet
3 Amoxicillin syrup kering 125 mg/5ml btl 60 ml
4 Deksametason ktk 100 tablet
5 Diazepam inj 5 mg/ml kotak 30 amp
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 0
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 8 0 0 0 8
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 48 0 0 0 48
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 1 0 0 0 1
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 18 0 0 0 18
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 49 0 0 0 49
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 8 0 0 5 13
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 0
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 55 0 0 0 55
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 0
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 1 0 0 0 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 0
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 0
6 APOTEK 0 0 9 0 0 7 16
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 15 15
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
TABEL 68
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2016
JUMLAH 1 1 100
STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
TABEL 70
9 Talunan 11 6 0 1
JUMLAH 269 94 0 12
DESA/NAGARI SIAGA
JUMLAH DESA/
NO KECAMATAN PUSKESMAS
NAGARI PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9 Talunan 2 1 0 0 0 1 50,00
JUMLAH 39 14 0 0 0 14 35,90
a DOKTER
DR SPESIALIS DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1
2 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
6 Puskesmas Abai 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Puskesmas Mercu 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas Talunan 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 4 12 16 4 12 16 0 5 5 0 0 0 0 5 5
1 RSUD Solok Selatan 7 2 9 1 4 5 8 6 14 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 2 9 1 4 5 8 6 14 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 7 2 9 5 16 21 12 18 30 0 7 7 0 0 0 0 7 7
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,5 12,9 18,4 4,3 0 4,3
TENAGA KEFARMASIAN
a
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN APOTEKER TOTAL
a b
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 1 0 1
2 Puskesmas Muara Labuh 0 2 2 0 1 1
3 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 1 1
4 Puskesmas Lubuk Gadang 0 1 1 0 1 1
5 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 0 1 1
6 Puskesmas Abai 1 2 3 0 0 0
7 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0
8 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas Talunan 0 1 1 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 6 7 1 4 5
1 RSUD Solok Selatan 2 6 8 1 2 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 6 8 1 2 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 3 12 15 2 6 8
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9,2 4,9
STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA TENAGA PENUNJANG TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL TENAGA PENDIDIK JURU
ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN KESEHATAN LAINNYA
L+P
29
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
27
27
0
0
31
58
TABEL 81
Sumber : Sub. Bagian Perencanaan dan Keuangan Dinas Kesehatan dan RSUD