Anda di halaman 1dari 6

PERBEDAAN KELUARAN ESTETIKA AREA NASOLABIAL PASIEN SUMBING BIBIR

UNILATERAL KOMPLIT ANTARA TEKNIK OPERASI NOORDHOFF DAN MILLARD

Sabrina Annisa
Jurusan Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Bendungan Sutami 188, Malang
sabrinaannisa4869@gmail.com

ABSTRAK
Sumbing bibir unilateral komplit merupakan cacat bawaan berupa celah pada bibir yang
terjadi pada satu sisi bibir dengan tingkat keparahan yang berat. Di Indonesia jumlah kejadian
sumbing bibir mencapai 7.500 orang per tahun. Teknik operasi sumbing bibir unilateral
bermacam-macam tetapi yang paling sering digunakan adalah teknik Millard. Namun Millard
memiliki dapat menyebabkan notching. Teknik Noordhoff sebagai modifikasi Millard dapat
menghindari terjadinya notching.
Mengetahui adanya perbedaan keluaran estetika area nasolabia pasien sumbing bibir
unilateral komplit antara teknik Noordhoff dan Millard.
Observasi Analitik, dengan metode Case Control. Sampel sebanyak 12 pasien, masing-
masing teknik 6 pasien, yang diambil dari CLP Center Universitas Muhammadiyah Malang.
Data kemudian dinilai oleh 20 mahasiswa semester 2 Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang. Setelah data diolah, kemudian dianalisis untuk mengetahui perbedaan
hasil estetika antara teknik Noordhoff dan Millard dengan menggunakan uji komparasi paired t-
test.
Hasil analisis uji paired t-test menunjukkan p=0,614 (p>0,05) dan confidence interval
upper dan lower yang masing-masing 0,60163 dan -0,99163 (melewati 0) berarti perbedaan hasil
estetika kedua teknik tidak signifikan.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil estetika area nasolabial pasien sumbing
bibir unilateral komplit dengan teknik Noordhoff dan Millard.
Kata Kunci: Sumbing bibir unilateral komplit, hasil estetika, teknik Noordhoff, teknik Millard

ABSTRACT

Unilateral complete cleft lip is a congenital deformity in the form of severe cleft on one
side of the lips. In Indonesia, the number of cleft lip by birth is 7.500 births/year. There are
various cleft lip repair techniques available, but the commonly used technique is Millard.
Unfortunately Millard could cause notching, which is the depression of vermillion on the cleft
side of the lip. While Noordhoff, the modification of Millard, could prevent notching.
To determine the differences in aesthetic results of nasolabial area of unilateral complete
cleft lip patients between noordhoff technique and millard.
Analytical observation with case control method. Twelve patients taken from Cleft Lip
Palate (CLP) Center of University of Muhammadiyah Malang were used as sample, 6 patients
for each technique. The data was scored by twenty 2 nd Semester medical students on University
of Muhammadiyah Malang. The processed data were analyzed using paired t-test, to determine
the differences in aesthetic results between Millard and Noordhoff technique.
Paired t-test resulted in p = 0.614 (p> 0.05) and the upper and lower confidence interval
were 0,60163 and -0,99163 each, which meant there was insignificant differences between
aesthetic results of Millard technique and Noordhoff.
There is insignificant differences between the aesthetic results of Millard technique and
Noordhoff.
Keywords: Unilateral compete cleft lip, aesthetic results, Millard technique, Noordhoff technique
PENDAHULUAN
Sumbing bibir adalah suatu cacat METODE PENELITIAN
bawaan berupa celah pada bibir atas yang Penelitian ini merupakan observasi
dapat berlajut sampai ke gusi, rahang dan analitik yang menggunakan rancangan case
langitan, yang terbentuk pada trimester control study. Populasi yang diambil adalah
pertama kehamilan karena tak terbentuknya foto post operasi pasien sumbing bibir di
mesoderm pada daerah tersebut sehingga CLP Center Fakultas Kedokteran
prosesus nasalis dan maksilaris yang telah Universitas Muhammadiyah Malang pada
menyatu menjadi pecah kembali. Insidens tahun 2017. Sampel penelitian ini berjumlah
sumbing bibir di Indonesia mencapai 7.500 12 foto, dimana 6 foto menggunakan teknik
kelahiran per tahun1. Sumbing bibir Millard dan 6 foto menggunakan teknik
unilateral lebih sering terjadi daripada Noordhoff. Foto-foto tersebut kemudian
bilateral. Sedangkan sumbing bibir dengan digunakan untuk kuesioner yang
tingkat keparahan berat adalah sumbing menggunakan CEP score dan 4-point likert
bibir komplit2. scale. CEP score pada penelitian ini
Tatalaksana sumbing bibir adalah meliputi hasil estetika bibir, hidung, dan
operasi. Teknik operasi sumbing bibir penampilan secara umum. Kuesioner ini
sendiri bermacam-macam tetapi teknik yang dinilai oleh 20 mahasiswa semester 2
paling sering digunakan adalah teknik Fakultas Kedokteran Universitas
Millard3. Kekurangan dari teknik Millard Muhammadiyah Malang tahun 2018.
adalah terbentuknya notch pada vermilion.
Notch adalah penurunan pada vermilion HASIL PENELITIAN
kedua sisi sumbing bibir yang sudah Penelitian ini menggunakan uji
direkonstruksi dan juga celah pada batas analitik paired t-test dan uji kesesuaian
bebas bibir. Teknik lain yang dapat cronbach’s alpha pada program SPSS. Hasil
menghindari terjadinya notch adalah teknik penelitian perbedaan keluaran estetika
Noordhoff4. pasien sumbing bibir unilateral komplit
Secara umum hasil estetika yang antara teknik Noordhoff dan Millard dapat
diharapkan pada sumbing bibir adalah dilihat pada tabel 5.1
tersambungnya bibir, cupid’s bow dan
hidung yang simetris dimana bekas luka Tabel 5.1 Perbedaan keluaran estetika teknik
yang dihasilkan seminimal mungkin. Noordhoff dan Millard
Penting untuk membentuk kembali otot Millard- 95% Confidence p
orbikularis yang mengelilingi rongga mulut Noordhoff Interval of the
untuk menghasilkan hasil kosmetik dan Difference
fungsi bibir dan mulut yang normal5. Pada
evaluasi estetika, penting untuk dievaluasi Lower Upper
oleh masyarakat pada komunitas tersebut -.99163 .60163 .614
dan tidak hanya dokter bedah plastik karena
dokter bedah cenderung untuk memberikan
nilai yang lebih tinggi daripada masyarakat Berdasarkan tabel diatas nilai
umum6. Berdasarkan latar belakang tersebut confidence interval lower dan upper
peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan melewati angka 0 serta nilai p>0.05 yang
keluaran estetika area nasolabial pasien berarti perbedaan tidak signifikan7.
sumbing bibir unilateral komplit antara
teknik Noordhoff dan Millard. PEMBAHASAN
Hasil yang tidak signifikan dapat Noordhoff, maka dari itu hasil estetika
disebabkan karena pada penilaian bibir, secara umum teknik Millard lebih baik
hidung dan penampilan secar umum nilai daripada Noordhoff.
kedua teknik tidak jauh berbeda. Hasil Faktor-faktor lain yang dapat
estetika bibir secara teori akan terlihat lebih mempengaruhi hasil estetika adalah umur
baik pada teknik Noordhoff. Namun pada pasien saat dilakukan operasi, perawatan
penelitian ini didapatkan penilai lebih pasca operasi, dan dokter bedah yang
banyak memilih teknik Millard menangani pasien dapat berbeda-beda10.
menghasilkan hasi estetika yang lebih baik. Namun pada penelitian ini semua sampel
Hal ini dapat disebabkan karena foto yang yang digunakan hanya pasien-pasien milik
digunakan adalah foto 1 minggu post operasi satu dokter bedah di CLP Center. Sehingga
dimana notch belum terbentuk pada teknik faktor dokter bedah dapat dieliminasi.
Millard. Notch terbentuk setelah scar Umur yang baik dilakukan operasi
matur8. Scar yang matur dapat terjadi adalah 2-6 bulan karena sisi yang sumbing
berbulan-bulan atau bertahun-tahun9. masih belum berkembang ke jaringan
Hasil estetika hidung sendiri sekitarnya11. Perawatan post operasi pasien
didapatkan penilai lebih banyak memilih juga dapat menentukan hasil estetika
kategori ‘tidak memuaskan’ untuk kedua operasi. Misalnya kekurangan protein dapat
teknik. Hal ini dapat disebabkan oleh karena menyebabkan kurangnya proliferasi
operasi primer sumbing bibir dan/ atau fibroblas dan sintesis kolagen saat fase
hidung, umumnya masih membutuhkan proliferasi penyembuhan luka12.
operasi sekunder pada hidung untuk Agar dapat menentukan teknik mana
menyempurnakan bentuk hidung apapun yang lebih baik diantara kedua teknik
teknik yang digunakan6. tersebut dapat dilihat faktor lainnya seperti
Hasil estetika penampilan secara kemudahan untuk melakukan operasi4.
umum didapatkan penilai lebih banyak Teknik Noordhoff lebih baik dilakukan oleh
memilih kategori ‘memuaskan’ untuk dokter bedah senior atau residen tahun
Millard dan kategori ‘tidak memuaskan’ ketiga untuk mengurangi kemungkinan
untuk Noordhoff. Hal ini dapat disebabkan terjadinya kesalahan dalam operasi.
oleh karena pada hasil estetika bibir nilai Sedangkan teknik Millard yang menjadi
Millard lebih tinggi daripada Noordhoff teknik dasar untuk operasi sumbing bibir
walaupun kedua teknik menunjukkan hasil unilateral lebih mudah digunakan5.
‘memuaskan’. Selain itu pada hasil estetika
hidung didapatkan nilai Millard lebih rendah KESIMPULAN DAN SARAN
daripada Noordhoff walaupun kedua teknik Perbedaan keluaran estetika area
menunjukkan hasil ‘tidak memuaskan’. nasolabial pasien sumbing bibir unilateral
Sedangkan pengertian hasil estetika komplit antara keluaran estetika teknik
penampilan secara umum sendiri adalah Noordhoff dan Millard tidak signifikan.
melihat hasil bibir dan hidung simetris Berikut saran dan kesimpulan penelitian ini:
dengan luka yang minimal5. Sehingga jika
salah satu dari hasil bibir atau hidung tidak Kesimpulan
simetris maka dapat dikatakan hasil estetika 1. Tidak terdapat perbedaan yang
penampilan secara umum tidak memuaskan. signifikan pada hasil estetika pasien
Hasil estetika bibir dan hidung teknik sumbing bibir unilateral komplit
Millard sendiri pada penelitian ini lebih antara teknik Millard dan Noordhoff.
banyak yang simetris daripada teknik
2. Kualitas hasil estetika bibir teknik 4. Diharapkan peneliti selanjutnya
Noordhoff lebih banyak yang dapat menjelaskan hasil estetika post
termasuk kategori ‘memuaskan’ operasi sumbing bibir secara detail.
dengan jumlah 59.
5. Diharapkan peneliti selanjutnya
3. Kualitas hasil estetika bibir teknik dapat menggunakan foto 3 bulan post
Millard lebih banyak yang termasuk operasi jika ingin membandingkan
kategori ‘memuaskan’ dengan hasil estetika kedua teknik lebih baik
jumlah 66, dimana jumlah ini lebih lagi.
banyak dari teknik Noordhoff.
4. Kualitas hasil estetika hidung teknik
Noordhoff lebih banyak yang DAFTAR PUSTAKA
termasuk kategori ‘tidak 1. Supandi, A., Monoarfa, A. & Oley,
memuaskan’ dengan jumlah 74. M. H., 2014. Angka Kejadian
5. Kualitas hasil estetika hidung teknik Sumbing Bibir Di RSUP Prof. Dr. R.
Millard lebih banyak yang termasuk D. Kandou Manado Periode 2011-
kategori ‘tidak memuaskan’ dengan 2013. Fakultas Kedokteran
jumlah 67, dimana jumlah ini lebih Universitas Sam Ratulangi Manado,
sedikit dari teknik Noordhoff. pp. 1-7.

6. Kualitas hasil estetika penampilan 2. Shaye, D., Liu, C. C. & Tollefson, T.


secara umum teknik Noordhoff lebih T., 2015. Cleft Lip And Palate An
banyak yang termasuk kategori Evidence Based Review. Elsevier, pp.
‘tidak memuaskan’ dengan jumlah 357-372.

7. Kualitas hasil estetika penampilan 3. Cheema, S. A., Asim, M. & Ahmad,


secara umum teknik Millard lebih A., 2012. Comparison Of Outcomes
banyak yang termasuk kategori Between Linear Versus Triangular
‘memuaskan’ dengan jumlah 53, Flap Repair Techniques At Vermilion
dimana jumlah ini lebih banyak dari In Unilateral Cleft Lip Repair. J
teknik Noordhoff. Ayub Med Coll Abbottabad, pp. 75-
77.

Saran 4. Jan, S. N. et al., 2012. Reducing the


Vermilion Notch in Primary Lip
1. Diharapkan peneliti selanjutnya Repairs: Z-Plasty Versus the
dapat meniliti faktor yang Noordhoff Triangular Flap. Journal
mempengaruhi hasil post operasi
of the College of Physicians and
yaitu usia pasien saat operasi
Surgeons Pakistan, pp. 307-310.
2. Diharapkan peneliti selanjutnya
dapat meniliti tentang perawatan 5. Chopan, M., Sayadi, L. & Laub, D.
pasca operasi pasien. R., 2017. Surgical Techniques for
Treatment of Unilateral Cleft Lip.
3. Diharapkan peneliti selanjutnya Dalam: Designing Strategies for
dapat melakukan penelitian Cleft Lip and Palate Care. Vermont:
menggunakan foto pre dan post InTech, pp. 73-95.
operasi.
6. Jenwitheesuk, K., 2004. Aesthetic
Evaluation by Laypersons of
Noordhoff’s Technique of Unilateral
Cleft Lip Cheiloplasty. The THAI
Journal of SURGERY, pp. 63-66.
7. Dahlan, M. S., 2014. Statistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
Epidemiologi Indonesia.
8. Atri, S. et al., 2017. Esthetic
Outcomes of Unilateral Cleft Lip
Repaired by Millard Technique
Through A Proposed Scoring
System. Journal of Cleft Lip Palate
and Craniofacial Anomalies, 4(1),
pp. 26-33.
9. Sinto, L., 2018. Scar Hipertropik dan
Keloid: Patofisiologi dan
Penanganannya. CDK, 45(2), pp. 29-
32.
10. Zaleckas, L., Linkevičienė, L.,
Olekas, J. & Kutra, N., 2011. The
Comparison of Different Surgical
Techniques Used for Repair of
Complete Unilateral Cleft Lip.
Medicina, 47(2), pp. 85-90.
11. Keyes, B. E. et al., 2016. Impaired
Epidermal to Dendritic T Cell
Signaling Slows Wound Repair in
Aged Skin Cell. Cell, 167(5), pp.
1323-1338.
12. Quain, AM, & Khardori, NM, 2015.
Nutrition In Wounded Care
Management: A Comprehensive
Review. Wounds, 27(12), pp. 327-
335.

Anda mungkin juga menyukai