Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGUKURAN

BERAT BADAN
MENGGUNAKAN DACIN

PENGERTIAN Pengukuran berat badan menggunakan dacin adalah serangkaian kegiatan


penimbangan berat badan dengan menggunakan dacin untuk mengetahui
berat badan balita

TUJUAN Agar didapatkan hasil yang tepat dan akurat dalam memberikan pelayanan
pengukuran berat badan balita.

KEBIJAKAN Balita gizi kurang BB/U yang mendapatkan PMT pemulihan

ALAT DAN BAHAN

1. Timbangan dacin merk putra ukuran 25 kg


2. Sarung timbangan
3. Segitiga penyangga / dahan pohon yang kokoh
4. Pasir penyeimbang
5. KMS/SIP

LANGKAH – a. . Persiapan alat


LANGKAH 1. Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti penyangga kaki tiga
PENIMBANGAN pelana rumah atau kosen pintu/dahan pohon yang kuat .
BERAT BADAN 2. Pilih tali penggantung dacin yang kuat.
DENGAN DACIN 3. Gantungkan dacin dengan posisi batang dacin sejajar dengan mata
penimbang.
4. Pasang sarung timbangan.
5. Bandul geser di angka 0 (nol) dan posisi paku tegak lurus.
6. Bandul penyeimbang dapat berupa plastic /plastik yang berisi
kerikil atau pasir.
7. Anak ditimbang dan diseimbangkan dengan dacin.
8. Tentukan berat badan balita dengan membaca angka di ujung
bandul geser
9. Hasil penimbangan dibaca pada presisi 0,1 kg
10. Catat hasil penimbangan di KMS dan buku SIP.
11. Geserlah bandul ke angka nol setelah balita diturunkan.

b. Pelaksanaan penimbangan
1. Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian
seminimal mungkin dan geser bandul sampai paku tegak lurus
2. Baca berat badan balita dengan melihat angka di ujung bandul
geser
3. Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas /buku bantu dalam
kg dan ons
4. Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari sarung
timbang. Penimbangan berat badan balita dengan dacin ini
dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan balita. Penimbangan
berat badan balita dilaksanakan sebulan sekali.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBUATAN SUSU FORMULA PMT PEMULIHAN PADA
BALITA GIZI KURANG

PENGERTIAN Kegiatan atau proses pembuatan susu untuk balita gizi kurang
KEBIJAKAN Susu dibuat dengan proses dan alat yang higienis.
Susu dibuat sesuai volume cairan dan takaran susu formula.
ALAT DAN BAHAN a. Alat-alat
1. Gelas ukur
2. Sendok takar
3. Pengaduk
4. Gelas minum atau botol susu yang telah disterilkan.
c. Bahan-bahan :
1. Susu SGM
2. Air hangat +/- 40 0 C
LANGKAH- d. Langkah-langkahnya :
LANGKAH 1. Ibu cuci tangan
0
PEMBUATAN SUSU 2. Siapkan air matang hangat (±) 40 celcius sebanyak 180
FORMULA PMT cc.

PEMULIHAN 3. Tambahkan 7 sendok takar peres (35 gram)/3 sdm bubuk


susu dengan menggunakan sendok takar yang tersedia.
4. Kocok atau aduk sampai susu larut dengan baik. Periksalah
suhu susu yang telah larut dengan mengetes di punggung
tangan.
5. Segera konsumsi susu setelah dilarutkan. Sisa susu harus
dibuang jika tidak diminum lebih dari 2 jam setelah
dilarutkan.
6. Ibu cuci tangan.
e. Pelaksanaan
Anak diberi susu 1 gelas per hari
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENDAMPINGAN PMT PEMULIHAN BALITA GIZI
KURANG

PENGERTIAN Kegiatan yang dilakukan petugas dalam memantau ibu balita gizi

kurang dalam memberikan PMT pemulihan dalam bentuk

kunjungan rumah yang dilakukan selama 10 hari (hari ke

1,2,3,4,5,6,7, hari ke 10, hari ke 14 dan hari ke 31.

TUJUAN Untuk memastikan balita sasaran penerima PMT pemulihan

memakan makanan yang diberikan

KEBIJAKAN Keluarga dengan balita gizi kurang yang mendapat PMT pemulihan

LANGKAH – 1. Sehari sebelum diberikan PMT pemulihan, balita diukur berat


LANGKAH
badannya, Ibu balita diajarkan cara membuat susu formula sesuai
PENDAMPINGAN
petunjuk kemasan dan cara memberikan biskuit kepada balita.
PMT PEMULIHAN
2. Pendamping memastikan balita makan PMT pemulihan sesuai

aturan sejak awal pelaksanaan sampai akhir (90 hari).

3. PMT pemulihan diberikan berupa susu formula diminum 1 kali

sehari pada antara waktu makan ( pagi jam 10), biskuit diberikan

diberikan berdasarkan golongan umur yaitu :

 Usia 6 – 12 bl : 8 keping per hari

 Usia 12 – 59 bl : 12 keping per hari

4. Pendamping mendampingi dan memberikan dukungan moral


kepada ibu balita agar mau memberikan PMT pemulihan sampai

habis.

5. Pendamping mengantarkan PMT pemulihan untuk periode 1

bulan selama 3 bulan berturut-turut.

6. Pendamping mencatat dan melaporkan apabila ada balita yang

tidak mau makan PMT pemulihan / balita sakit.

7. Petugas memberikan penyuluhan tentang gizi balita kepada ibu

balita.

Anda mungkin juga menyukai