PENDAHULUAN
2.1. Pengertian
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur, fungsi, dan sifat yang sama, serta
terikat oleh bahan antar sel membentuk suatu kesatuan. Jaringan periderm adalah jaringan
pelindung sekunder sebagai pengganti epidermis pada batang tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae berkayu. Pada beberapa tumbuhan monokotil juga dapat dijumpai adanya
periderm. Periderm tumbuh di dalam epidermis, korteks, floem atau akar. Jaringan ini
tersusun dari sel-sel parenkim gabus yang dindingnya mengandung suberin.
2.2. Struktur
Jaringan periderm terbagi menjadi tiga bagian, yaitu felogen,felem,feloderm.
Jaringan ini hampir homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam
sehingga hanya terdapat lapisan paling dalam. Dengan adanya jaringan gabus maka bagian
dalam tumbuhan hidup terpisah dari udara luar. Untuk itulah diperlukan adanya hubungan
antara bagian dalam tumbuhan dengan udara luar untuk menunjang berbagai macam proses
kehidupan. Dalam hal ini pada jaringan gabus batang terdapat lentisel.
Ciri-ciri:
a) Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam. .
b) Tersusun dari sel-sel yang menyerupai sel parenkim.
2.3. Fungsi
Jaringan gabus memiliki fungsi sebagai berikut:
2. Mencegah penguapan
Lapisan gabus yang mengalami penebalan oleh zat suberin sangat berarti dalam
menjalankan fungsinya sebagai pelindung, terutama dari penguapan. Kehilangan air melalui
penguapan kerap terjadi pada tumbuhan akibat paparan matahari. Karakter zat suberin (lilin)
yang tak tembus air membuat air terperangkap di dalam tumbuhan, hal ini sangat
menguntungkan bagi tumbuhan terutama tumbuhan yang hidup di daerah kering atau pada
saat musim panas.
Lapisan epidermis yang telah mengelupas akibat pertumbuhan sekunder tak perlu
dirisaukan, keberadaan jaringan gabus dapat diandalkan untuk menggantikan lapisan
epidermis
Lapisan gabus terbentuk dari aktivitas felogen (kambium gabus) yang merupakan meristem
sekunder. Felogen membentuk felem ke arah luar, dan feloderm ke arah dalam. Felogen
tersusun atas sel – sel hidup, sementara felem merupakan sel –sel yang mati. Felem ini lah
yang akan menjadi lapisan gabus pada tumbuhan dikotil.
Susunan jaringan gabus yang akan membentuk periderm memiliki ciri yang mirip dengan
epidermis, yakni sel – selnya tersusun rapat. Hal ini berkaitan dengan fungsi yang akan
diemban oleh periderm, menggantikan epidermis yang mengelupas sebagai pelindung
tumbuhan.
Periderm pada akar dan batang biasanya tampak pada tahun pertama pertumbuhannya.
Periderm berikutnya terbentuk dalam tahun yang sama atau pada tahun berikutnya. Yang
memengaruhi terbentuknya periderm adalah air, suhu, dan intensitas cahaya. Periderm
pertama pada batang terbentuk dilapisan sel subepidermal, tetapi terkadang terbentuk dalam
epidermis.
Periderm umumnya tampak sebagai lapisan yang tidak berkesinambungan, bahkan saling
menimpal. Sel yang akan membelah menghasilkan felogen berupa epidermis, parenkim ,
subepidermal atau kolenkim, parenkim perisikel, parenkim floem sekunder, termasuk juga
jari-jari empulu floem.
2.6. Lentisel
Lentisel adalah sebagian periderm yang felogen lebih aktif dari pada periderm di tempat
lain dan menghasilkan jaringan yang berbeda dengan felem, banyak mengandung ruang antar
sel. Lentisel umumnya ditemukan pada akar dan batang. Lentisel tersusun dalam deretan atau
ditemukan sendiri-sendiri secara terpisah.
Pada dikotil dibedakan atas 3 lentisel, yaitu :
1. Lentisel yang paling sederhana dan memiliki jaringan pengisi terdiri dari sel bersuberin.
2. Lentisel yang terdiri dari sekumpulan sel yang tersusun renggang tak bersuberin, yang
diakhir tumbuh sel bersuberin yang lebih kompak.
3. Lentisel yang menunjukkan spesialisasi tertinggi. Jaringan pengisinya berlapis – lapis,
karena jaringan renggang tak bersuberin tersusun bergantian secra teratur dengan jaringan
kompak bersuberin. Jaringan kompak membentuk lapisan penutup,berfungsi untuk
menahan jaringan yang renggang.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Periderm merupakan adalah jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder dan
menggantikan epidermis pada akar dan batang yang telah menebal akibat pembuluh sekunder.
Periderm pertama pada akar dan batang biasanya tampak pada tahun pertama
pertumbuhannya. Periderm berikutnya terbentuk dalam tahun yang sama atau pada tahun
berikutnya. Periderm memiliki berbagai fungsi seperti menggantikan epidermis sebagai
pelindung, mencegah penguapan,dll. Adapun struktur penyusun jaringan periderm,yaitu
felem, felogen, feloderm.
3.2. Saran
Dengan telah selesainya pembuatan makalah kami ini. Jika dalam pembuatan makalah
ini masih banyak terdapatnya kekurangan, baik dalam data maupun penulisan kami mohon
maaf dan kiranya Bapak/Ibu dan rekan-rekan dapat memberikan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan makalah kami ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Estiti B.1995.Anatomi Tumbuhan. Bandung : ITB
http://shtyeemell.blogspot.co.id/2012/06/lenti-sel.html?m=1
https://www.slideshare.net/mobile/jokosetiawan777/jaringan-periderm-43399030
https://www.scribd.com/mobile/doc