0866
ABSTRAK
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, mulai dari
permukaan gigi meluas ke arah pulpa. Proses terjadinya karies gigi dapat disebabkan oleh faktor eksternal,
yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Masalah yang ada pada PAUD Strowbery
71% anak memiliki karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor eksternal penyebab terjadinya
karies gigi pada anak pra sekolah di PAUD Strowberry.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan Cross sectional.
Sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling yaitu mengikutsertakan seluruh populasi siswa
PAUD Strowberry yang terkena karies, yaitu sebanyak 34 anak. Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan pembagian kuesioner kepada orang tua. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini
sebelumnya telah melalui uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan pada 20 responden orang tua di PAUD
Kasih Ibu RW 02. Metode analisa data yang digunakan menggunakan perhitungan statistik dengan
menggunakan uji Odds ratio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan buruktentang gigi berlubang sebesar 71%, sikap yang
buruk tentang menyikat gigi sebesar 65%, praktik/tindakan yang buruk tentang penyebab gigi berlubang
sebesar 76%, lingkungan yang buruk tentang kondisi lingkungan keluarga sebesar 62%, pelayanan kesehatan
yang buruk tentang pengalaman pengobatan sebesar 68%, keturunan yang kurang baik tentang gigi berlubang
sebesar 65%. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang paling
dominan dalam mempengaruhi terjadinya karies gigi pada anak pra sekolah di PAUD Strowberry. Maka dari
itu sebaiknya orang tua selalu menjaga kesehatan gigi anak dengan menyikat gigi 2 kali sehari.
ABSTRACT
Dental Caries is a disease that attacks the dental tissue by damaging the tissue starts from the tooth
surface and spread to pulp. Some external factor provokes dental caries are the environment, behaviour, heath
care and heredity. 71% preschoolers at PAUD Strowberry have dental karies. This research is to understand
the factor that causes dental caries towards preschoolers at PAUD Strowberry.
This research uses quantities descriptive with cross sectional to write the essay. Using totalsampling
method for searching the sample includes the sum of the preschoolers at PAUD Strowberry that are infected by
dental caries. There are 34 preschoolers that have dental caries. Using questionnaire method to the
preschooler’s parents to gather the information for the research we need. The validation and the reliability of
the information from the questionnaire has been testedby 20 of the preschooler’s parents at PAUD KasihIbu
RW 02. The method to analysis the information using Odds ratio.
The result showed the ignorance about dental caries is 76%, bad attitude while brushing teeth is 65%,
bad action about causes dental caries is 76%, unhealthy environments for the family is 62%, the ignorance of
health care about curing is 68%, and unhealthty heredity about dental caries is 65%. It can be concluded from
this research is the knowledge of the disease it the main element that cause dental caries towards preschoolers
at PAUD Strowberry. So, the parents should take care therekids teethby brushing their teeth twice a day.
c. Sikap e. Lingkungan
Sikap Lingkungan
100% 80%
50% 60%
40%
0% 20%
0%
Karies Karies
Karies Tinggi Karies Tinggi
Rendah Rendah
Baik 76% 71% Baik 59% 53%
Gambar 3.DistribusiFrekuensi Hasil Buruk 41% 47%
Kuesioner Sikap Gambar 5 DistribusiFrekuensi Hasil
Kuesioner Lingkungan
Berdasarkan Gambar 3 diatas dapat
disimpulkan responden pada kelompok Berdasarkan Gambar 5 diatas dapat
karies rendah yang memiliki sikap baik disimpulkan responden pada kelompok
sebesar 76%, responden pada kelompok karies rendahdengan lingkungan baik sebesar
karies tinggi yang memiliki sikap baik 59%, responden pada kelompok karies tinggi
sebesar 71%. Responden pada kelompok dengan lingkungan baik sebesar 53%.
karies tinggi yang memiliki sikap buruk responden pada kelompok karies tinggi
sebesar 29%. Dan responden pada kelompok dengan lingkungan buruk sebesar 47%. Dan
karies rendah yang memiliki sikap buruk responden pada kelompok karies rendah
sebesar 24%. dengan lingkungan buruk sebesar 41%.
d. Praktik / Tindakan f. Pelayanan Kesehatan
pengetahuan tentang kesehatan gigi dan giginya. Sehingga resiko terjadinya karies
mulut akan bertambah. Sehingga diharapkan gigi akan semakin tinggi.
dapat mengubah perilaku menjadi baik di Hasil Odds Ratio faktor penyebab
bidang kesehatan gigi dan mulut sehingga terjadinya karies gigi terbesar kedua adalah
angka karies dapat menurun. Prioritas kedua praktik / tindakan. Hasil Odd Ratio dari
adalah penyuluhan tentang cara menyikat praktik / tindakan didapatkan nilai OR =
gigi yang baik dan benar. Hal ini 1,607 ini dikarenakan dari 34 responden
dimaksudkan agar anak-anak dapat yang memiliki praktik / tindakan baik
mengetahui cara dan teknik menyikat gigi sebesar 47% dan responden yang memiliki
dengan benar. Prioritas yang terakhir adalah praktik / tindakan yang buruk sebesar 53%.
melakukan sikat gigi bersama di sekolah. Hasil dari kuesioner menunjukkan bahwa
Dijadikan prioritas terakhir karena sasaran praktik / tindakan untuk menyikat gigi
telah mendapatkan penyuluhan tentang dengan benar masih kurang tepat,
kesehatan gigi dan mulut serta penyuluhan mengurangi kebiasaan yang dapat
tentang cara menyikat gigi yang baik dan menyebabkan gigi berlubang belum
benar sehingga mampu melaksanakan sikat dilakukan dengan maksimal, dan masih ada
gigi dengan baik dan benar secara bersama- beberapa orang tua yang belum rutin untuk
sama. melakukan kontrol gigi 6 bulan sekali.
Hasil Odds Ratio dari keenam faktor Semakin buruknya tindakan seseorang
eksternal didapatkan faktor pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, maka akan
memiliki nilai OR yang paling besar diantara semakin rendah pula tingkat kesadarannya
faktor yang lain. Nilai OR>1 (nilai OR = untuk menjada dan merawat kesehatan
2,619) berarti pengetahuan menjadi faktor giginya. Sehingga resiko terjadinya karies
resiko penyebab terjadinya karies gigi. Hasil gigi akan semakin tinggi. Tindakan yang
dari kuesioner menunjukkan sebanyak 34 buruk dapat mempengaruhi kesehatan gigi
responden yang memiliki pengetahuan baik dan mulut termasuk karies gigi (Rachmawati,
sebesar 47% dan responden yang memiliki 2010).
pengetahuan buruk sebesar 53%.Tingkat Faktor penyebab terjadinya karies
pengetahuan yang kurang tentang kesehatan gigi ketiga adalah sikap. Hasil Odds Ratio
gigi dan mulut berpengaruh terhadap karies dari sikap didapatkan nilai OR = 1,354 hal
gigi. Pengetahuan tentang gigi berlubang ini dikarenakan dari 34 responden yang
(76%), upaya pengobatan gigi berlubang memiliki sikap baik sebesar 76% dan
(71%) dan makanan berserat (76%) masih responden yang memiliki sikap buruk
rendah. Sebagian besar orang tua sebesar 26%. Meskipun sebanyak 74%
beranggapan bahwa gigi yang berlubang responden sudah memiliki sikap yang baik,
pada anak-anak sudah umum terjadi dan tetapi pada kenyataannya sikap menjadi
tidak terlalu menjadi masalah yang serius. salah satu faktor penyebab terjadinya karies
Menurut Notoatmodjo (2011) dalam gigi pada anak pra sekolah di PAUD
Rachmawati, (2010) yang menyatakan Strowberry RW 03 Kelurahan Bangetayu
bahwa pengetahuan merupakan suatu hasil Wetan. Sebanyak 65% orang tua setuju
tahu dan ini terjadi setelah sesorang dengan pernyataan waktu yang tepat untuk
melakukan pengindraan terhadap suatu menyikat gigi adalah setiap mandi, 76%
obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui setuju untuk tetap kontrol gigi meskipun
panca indera manusia, yakni penciuman, tidak sakit. Menurut Notoatmodjo(2011)
penglihatan, pendengaran, perasa dan peraba. dalam Triyanti (2013) hal ini karena sikap
Semakin rendah pengetahuan seseorang belum merupakan suatu tindakan atau
tentang kesehatan gigi dan mulut, maka akan aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi
semakin rendah pula tingkat kesadarannya tindakan suatu perilaku, sikap masih
untuk menjada dan merawat kesehatan merupakan reaksi tertutup bukan merupakan
reaksi terbuka atau tingkah laku yang Penyuluhan tentang cara menyikat gigi
terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk yang baik dan benar untuk meningkatkan
bereaksi terhadap obyek di lingkungan pengetahuan serta keterampilan dalam
tertentu sebagai suatu pengayatan terhadap merubah perilaku menyikat gigi, waktu
suatu obyek. Belum semua orang tua menyikat gigi, penggunaan sikat dan pasta
bersikap positif terhadap kejadian karies gigi, gigi yang benar.
setuju dalam bersikap terhadap pentingnya 2. Kegiatan Preventif
mencegah karies baru. Sikap yang kurang Melaksanakan kegiatan menyikat gigi
tentang kesehatan gigi dan mulut juga dapat bersama di sekolah. Para siswa diajari
berpengaruh terhadap karies gigi. menyikat gigi yang baik dan benar akan
Perilaku anak dalam menjaga terbiasa melakukan sikat gigi secara
kesehatan gigi dan mulutnya ditentukan oleh mandiri dengan benar dan tepat.
perilaku orang tuanya di rumah. Peran serta
orang tua sangat diperlukan dalam
membimbing, memberi pengertian, KESIMPULAN
mengingatkan dan menyediakan fasilitas Berdasarkan hasil penelitian faktor
kepada anak agar dapat memelihara eksternal penyebab terjadinya karies gigi
kesehatan gigi dan mulut. Saat gigi anak pada anak pra sekolah di PAUD Strowberry
mulai tumbuh, terkadang orangtua belum RW 03 Kelurahan Bangetayu Wetan Kota
sepenuhnya menyadari hal tersebut. Semarang Tahun 2016 dapat disimpulkan :
Akibatnya, mereka kurang memperhatikan 1. Faktor pengetahuan penyebab terjadinya
kebersihan rongga mulut serta gigi anak, karies gigi pada anak pra sekolah di
terutama setelah makan. PAUD Strowberry RW 03 Kelurahan
Disinilah orang tua memegang Bangetayu Wetan
peranan besar. Mereka harus mencermati 2. Faktor sikap penyebab terjadinya karies
segala perubahan yang mungkin timbul pada gigi sebesar 65%
buah hatinya sehingga kemungkinan 3. Faktor praktik / tindakan penyebab
timbulnya gangguan di kemudian hari dapat terjadinya karies gigi sebesar 76% anak
dihindari (Djamil, 2011). masih memiliki kebiasaan makan coklat /
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk permen / biskuit.
mengatasi masalah tersebut antara lain : 4. Faktor lingkungan penyebab terjadinya
1. Kegiatan Promotif karies gigi pada anak pra sekolah
a. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan sebanyak 62%
mulut 5. Faktor pelayanan kesehatan penyebab
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut terjadinya karies gigi pada anak pra
adalah salah satu tindakan promotif sekolah sebanyak 68% anak belum pernah
terhadap karies gigi. Penyuluhan bertujuan mendapatkan pelayanan kesehatan gigi.
untuk menumbuhkan dan meningkatkan 6. Faktor keturunan penyebab terjadinya
pengetahuan dan kesadaran dalam karies gigi pada anak pra sekolah
merubah perilaku dari yang belum tepat sebanyak 65% responden menjawab
menjadi tepat yang berkaitan dengan kondisi gigi ibu dan anak berlubang.
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
Penyuluhan yang diberikan antara lain :
1) Penyuluhan tentang gigi berlubang DAFTAR PUSTAKA
2) Penyuluhan tentang pencegahan
3) Penyuluhan tentang diet makanan Afrilina, G. Dan Gracinia, J., 2006, 75
kariogenik Masalah Gigi Anak dan Solusinya,
b. Penyuluhan tentang cara menyikat gigi Jakarta: Elex Media Komputindo
yang baik dan benar
Depkes RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar Rachmawati, N., 2010. Faktor –Faktor
2013, Jakarta: Badan Penelitian dan Eksternal Penyebab Terjadinya
Pengembangan Kesehatan Republik Karies Gigi Pada Siswa TK Averrous
Indonesia Desa Bangsri Kecamatan Bangsri
Kabupaten Jepara. Laporan Studi
Dinkes Kota Semarang, 2015, Profil Kasus Jurusan Keperawatan Gigi
Kesehatan Kota Semarang Tahun Poltekkes Kemenkes Semarang
2015, Semarang: Dinkes Kota
Semarang Saryono, 2011, Metodologi Penelitian
Kesehatan, Yogyakarta: Nuha
Djamil, M. S., 2011, A-Z Kesehatan Gigi Medika
(Panduan Lengkap Kesehatan Gigi
Keluarga), Solo: Metagraf Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Gunarsa, S. D., 2008, Psikologi Bandung: Alfabeta
Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia Supariani, Ni Nyoman., dkk, 2013,
Hubungan Karbohidrat pada Susu
Kidd, E., dkk, 2013, Dasar – Dasar Karies, yang Dikonsumsikan dengan
Jakarta: EGC Kejadian Karies Botol pada Anak
Play Group, Denpasar: Jurnal
Maulani, C., 2005, Kiat Merawat Gigi Anak, Kesehatan Gigi Vo. 1 No. 1 Poltekkes
Jakarta: PT. Elek Media Komputindo Denpasar
Notoadmodjo, S., 2003, Pendidikan dan Tarigan, R., 2013, Karies Gigi Edisi 2,
Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Jakarta: EGC
Cipta
Triyanti, A., 2013, Faktor-Faktor Penyebab
Notoadmodjo, S., 2011, Kesehatan Terjadinya Karies Gigi Pada Anak
Masyarakat Ilmu dan Seni Edisi TK di Wilayah Kerja Binaan
Revisi 2011, Jakarta: Rineka Cipta Puskesmas Karangayu Kota
Semarang. Laporan Studi Kasus
Notoadmodjo, S., 2012, Metodologi Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes
Penelitian Kesehatan, Jakarta: Kemenkes Semarang
Rineka Cipta
UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Pontonuwu, J., Mariati, N. W., Kesehatan Tambahan Lembaran
danWicaksono, D., 2014, Gambaran Negara Republik Indonesia Nomor
Status Karies Anak Sekolah Dasar di 5607
Kelurahan Kinilow 1 Kecamatan