Anda di halaman 1dari 2

Agreement of Ocular Biometry Measurements between 2 Biometers

Pemeriksaan biometri adalah salah satu pemeriksaan yang penting dalam operasi
katarak dimana pemeriksaan biometri dapat membantu operator untuk menentukan kekuatan
lensa intraokular yang akan digunakan. Sehubungan dengan operasi katarak yang semakin
banyak dilakukan, tingkat harapan penderita akan hasil dari operasi juga meningkat.
Pemeriksaan biometri yang tidak akurat dapat menyebabkan pemilihan lensa intraocular yang
kurang tepat. Teknologi yang berkembang juga membuat pemeriksaan biometri terus
berkembang sehingga banyak alat biometri yang digunakan. Beberapa biometri yang sering
digunakan adalah IOLMaster dan Lenstar.
Aladdin adalah alat biometri dengan prinsi Optical Low-Coheence Interferometry
(OLCI) yang dapat mengukur panjang aksial, kedalaman kamar anterior, pupilometri,
keratometri kornea, dan jarak white-to-white. Alddin secara prinsip mirip dengan IOLMaster
yang menggunakan proyeksi diode cahaya. Dari penelitian lainnya yang membandingkan
Aladdin dengan alat biometri lainnya yang sering digunakan yaitu IOLMaster, dikatakan
Aladdin memiliki hasil yang tidak jauh berbeda.
Penelitian ini adalah penelitian prospektif pada 101 pasien dan 101 mata pada pasien
yang direncanakan untuk dilakukan operasi katarak di Virginia Eye Consultants pada
November 2015 - Maret 2017. Pada seluruh pasien tersebut dilakukam pemeriksaan lengkap
dan komprehensif termasuk pemeriksaan biometri. Pemeriksaan dilakukan dengan kedua jenis
biometri pada hari yang berbeda namun tidak lebih dari 45 hari. Untuk setiap jenis alat biometri
dilakukan pada hari yang sama dengan jarak antar sesi tidak lebih dari 2 jam. Hasil pemeriksaan
adalah panjang aksial, keratometri, ketebalan kornea, CCT dan WTW. Pemeriksaan dilakukan
sebanyak 5 kali dengan OCLI dan satu kali dengan OCLR yan memeriksa 5 kali dalam 1
kesempatan. Pemeriksaan dilakukan dalam ruangan dengan penerangan redup dengan pupil
tidak dilatasi.
Dari penelitian ini didapatkan hasil rata-rata panjang aksial 23.88+-1.23mm pada
biometri OLCI dan 23.89+-1.23mm dengan OLCR. Nilai rata-rata ACD pada biometri OLCI
3.24+-0.36mm pada OLCI biometri dan 3.25+-0,37 pada OLCR biometri. NIlai rata-rata K1
pada OLCI biometri 43.61+-1.65D pada OLCI biometri dan 43.61+-1.67D pada biometri
OLCR. Secara statistik, seluruh hasil pemeriksaan kedua alat biometri yang diujikan memiliki
P < 0.05.
Pemeriksaan yang kurat dalam parameter segmen anterior penting untuk menentukan
kekuatan IOL sebelum dilakukan operasi katarak. Maka alat pemeriksaan terus diperbaharui
dan divalidasi untuk memberikan hasil yang semakin akurat. Penelitian ini membandingkan
alat biometri Aladdin dengan alat biometri yang paling sering digunakan dan dianggap sebagai
baku standar yaitu biometri Lenstar. Hasil dari penelitian ini adalah kedua alat tersebut
memberikan hasil yang mirip pada setiap hasil yang diujikan. Peneliti juga mengungkapkan 4
formula IOL yang digunakan oleh penelitian sebelumnya adalah AL, ACD, dan K readings.
Sedangkan formula yang lebih baru seperti WTW, OCT, dan ketebalan lensa. Didapatkan
sedikit perbedaan WTW pada hasil kedua biometri yang dapat diakibatkan perbedaan
metodologi dan demarkasi dari batas-batas limbus. Sebagai contoh Aladdin menggunakan
toporafi kornea untuk menentukan jarak WTW, sementara Lenstar menggunakan fotografi
resolusi tinggi. Penelitian lain juga menunjukkan hasil yang mirip antara Aladdin dengan
Lenstar pada hasil CCT dan ketebalan lensa. Terdapat perbedaan hasil yang sangat kecil yang
dapat dianggap sebagai peerbedaan tidak signifikan namun perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk menentukan efek dari perbedaan ini dengan formula IOL yang menyertakan
ketebalan lensa seperti formula Olsen.
Sebagai kesimpulan, penelitian ini mengindikasikan biometri Aladdin valid dan efektif
untuk pemeriksaan dan evaluasi sebelum dilakukan operasi katarak, dengan hasil pemeriksaan
yang dapat dibandingkan dengan biometri Lenstar.

Anda mungkin juga menyukai