BAB II
2.1. Kewirausahaan
atau wirausaha berasal dari kata : Wira: utama, gagah, berani, luhur; swa: sendiri;
sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif. Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada
mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri sendiri. Di Indonesia kata
wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang tidak bekerja pada sektor
dan alamiah karena pada zaman dahulu belum ada suatu konsep yang jelas
tentang kewirausahaan.
8
adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan
upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial
yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan
kebebasan pribadi.”
Menurut pendapat Hendro (2011, p27) dalam bukunya yang berjudul “Dasar-
karena bisa terdiri dari pencipta (creator), pemodal (inventor), dan pelaku
(innovator).
usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada
dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Setiap wirausahawan (entrepreneur) yang
pengalaman)
Dalam bukunya “Be a Smart and Good ENTREPRENEUR” (2006, p21), Hendro
untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri anda untuk dimanfaatkan dan
9
ditingkatkan agar lebih optimal atau baik sehingga dapat meningkatkan taraf
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Kemampuan (skill)
3. Pengalaman (experiences)
4. Jaringan (networking)
lain-lain)
bernilai, dengan jalan mengorbankan waktu dan upaya yang diperlukan, di mana
Kewirausahaan adalah suatu proses yang dinamis dari visi, perubahan, dan kreasi.
untuk kreasi dan penerapan ide-ide baru dan solusi yang kreatif. Hal yang penting
termasuk kemauan untuk mengambil risiko. Kuratko and Hodgetts (2004, p4)
pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Untuk
kreativitasnya dalam mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik itu
suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain
Dalam bukunya Be a Smart and Good ENTREPRENEUR (2006, p18) Hendro &
Chandra W.W mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menstimulus “Spirit
Entrepreneurship”, yaitu :
1. Evolusi produk
11
berbeda
4. Perubahan teknologi
Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan
internal) yang semakin baik dan kuat akan memunculkan gairah entrepreneur.
Menurut pendapat Hendro (2011, p34) ada lima (5) tahapan yang penting dalam the
yaitu :
1. memutuskan (decision), setelah itu
2. memulai (start), lalu
3. membangun (build) sebuah bisnis, kemudian
4. memasarkan (promote), dan akhirnya
5. mewujudkan (operate and realize) apa yang dijual dan ditawarkan kepada
konsumen.
Sebelum melihat lebih lanjut perlu diketahui tipe –tipe dari pengusaha atau
menghasilkan sesuatu.
3. Entrepreneur yang menerima resiko atau kegagalan.
menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik sikap dan kepercayaan ini,
menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu,
energik dan inisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai.
Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar.
peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku ini biasanya diperoleh
diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan
semangat berprestasi.
3. Keberanian Mengambil Risiko
14
wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang.
sifat pada setiap orang. Suatu pedoman bagi pemimpin yang baik ialah
memandang suatu keadaan dari sudut pandang orang lain akan ikut
untuk membuat, menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang
sudah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap
tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan.
Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan
karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu
yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu mawas
diri.
2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat, artinya ia
selalu menghindari resiko yang rendah dan memiliki resiko yang tinggi.
3. Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan dirinya
untuk berhasil.
4. Desire for immediate feedbacks, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang
segera
5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan
kedepan.
7. Skill at organizing, yaitu memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan
2.2. Inovasi
Konsep inovasi mempunyai sejarah yang panjang dan pengertian yang berbeda –
strategi yang berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing (Hermana, 2006).
Menurut Thompson (1965) dalam Larso & Samir (2011) mendefenisikan inovasi
sebagai pembangkit, penerimaan dan penerapan ide baru, proses, produk atau
jasa.
jasa, teknologi proses produksi yang baru, sebuah struktur atau sistem
administrasi yang baru, atau program perencanaan yang baru yang untuk diadopsi
sebuah organisasi (Damanpour, 1991) dalam Solch (2008). Sedangkan tipe dari
inovasi merupakan perilaku adopsi dan faktor yang menentukan dari inovasi
tersebut (Danampour dan Evan, 1984; Damanpour, 1991, Kim et al 1998 dalam
Soleh, 2008).
Pengertian inovasi menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter. (1999, p382)
Inovasi dan keberhasilan proses inovasi serta nilai ekonomi yang diciptakan
sebagai konsekuensi logis inovasi yang benar berlaku pada tingkat sosietas
individu. Inovasi dan penciptaan nilai pada ketiga tingkatan itu saling
Menurut Avanti Fontana dalam bukunya “Innovate we can” (2011, p1) inovasi
ditemukannya cara – cara baru atau kombinasi baru dari cara – cara lama dalam
besar atau perubahan drastis dalam hubungan antara nilai guna atau nilai manfaat
(yang dipersepsikan oleh konsumen atau pengguna) dan nilai moneter atau harga.
Menurut Peter F. Drucker (1996, p33) inovasi adalah tindakan yang member
menghasilkan nilai tambah yang unik dan substansial bagi masyarakatnya dan
perekonomian.
mengerjakan hal yang lama dengan cara yang baru, adalah cara yang dilakukan
Menurut Coulter (2001, p36), “Innovation is the process of taking a creative idea
and turning is into a Produk or process that can be used or sold”, yang berarti
inovasi adalah pengambilan ide kreatif dan merubahnya ke dalam produk atau
yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya yang
diciptakan dan dikembangkan untuk suatu perubahan besar yang lebih baik agar
masukan lainnya.
5. Perubahan pada organisasi industri.
Dalam penelitian Zahra dan Das (1993) dalam soleh (2008) menunjukkan
pada produk dan teknologi proses yang mempunyai empat jenis inovasi (4Ps
inovasi) :
spesifik. Inovasi produk dan jasa juga mempengaruhi mutu produk dan
jasa, tetapi juga mempunyai suatu efek yang besar pada reputasi
(gambaran merek) dan nilai atau inovatif (Tidd et al, 2005 dalam Soleh,
2008).
2. Proses inovasi terjadi dalam perjalanan dimana produk diciptakan
dalamSoleh, 2008).
3. Inovasi paradigma atau sumber inovasi internal merupakan
lain, joint ventures dengan para penyalur, pelanggan dan perusahaan lain.
20
Inovasi bersifat sangat vital bagi keberhasilan serta ketahanan suatu usaha.
Sesungguhnya inovasi merupakan inti kemampuan perusahaan kecil untuk dapat bersaing
dengan perusahaan besar lainnya yang menjadi pesaing mereka. Meskipun mereka tidak
dapat melawan saingan mereka yang lebih besar dalam biaya, perusahaan tapi dapat saja
input tersebut.
2. Inovasi dapat pula dipandang dari sudut permintaan dan biaya.
3. Ada inovasi yang menekan biaya dan
4. Ada pula inovasi yang meningkatkan permintaan
Sejumlah sumber inovasi :
1. Hal yang tidak bisa diduga (the unexpected)
2. Inkongruitas (diskrepansi antara realitas dan apa yang diasumsi orang atau
munculnya inovasi)
3. Inovasi yang berlandaskan kebutuhan proses
4. Aspek-aspek demografis
Perubahan-perubahan dalam persepsi, perasaan dan arti (meaning) peluang
masyarakat berubah
5. Pengetahuan baru (kemajuan dalam pengetahuan ilmiah dan non ilmiah
dikerjakan”, “hal-hal yang tidak boleh dikerjakan”, dan “kondisi” yang dikutip
dengan prinsip yang keempat. Namun Drucker berkata , “inovasi lebih baik
dimulai dari yang kecil, yang hanya memerlukan uang sedikit pada awalnya,
dengan hanya beberapa orang, dan hanya melayani pasar yang kecil dan terbatas”.
Bisnis yang kecil seperti itu akan memberikan lebih banyak waktu dan ruang bagi
Namun anda harus selalu “bertujuan meraih dominasi dalam sebuah industri atau
pasar”.
konsep yang kuat dan teknik untuk meningkatkan efektifitas organisasi dan
kesejahteraan individu.
usaha sering bergantung pada sejauh mana nilai – nilai yang tepat dan sikap yang
(2002, p12)
Menurut Timmons (1999) yang dikutip oleh Michael & Donald (2002, p13)
beberapa nilai – nilai dan sikap yang ditanamkan pada anggota organisasi untuk
arti pengembangan dan pertumbuhan usaha bagi perusahaan dan menjaga fokus
Pengembangan usaha adalah teknik atau program untuk mengubah pola pikir
seseorang dan keadaan serta kualitas dari hubungan kerja interpersonal. Stephen
1. Pemasaran.
2. Informasi manajemen.
3. Pelayanan pelanggan.
akibat adanya tuntutan masyarakat yang ingin mengguanakan barang atau jasa
yang diproduksi. Sejalan dengan tuntutan tersebut, maka dibentuk sebuah badan
usaha.
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian, teknologi
maka perlu dilakukan riset pemasaran, survey dan analisa segmen pasar, target
pembeli dan perilaku pembeli. Jika ditinjau dari jenis pengembangannya, maka
barang yang harus diproduksi, cara apa yang harus digunakan untuk
usaha .
berikut:
Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk
membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang
enak.
menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang
untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk
keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka
mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat
wirausahawan
28
Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan
semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini
bisnis
Yakni dengan jalan Waralaba lisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi
wholesale.
http://routeterritory.wordpress.com/2009/03/28/10-cara-pengembangan-
usaha/).
konsumen.
pelayanan terbaik.
Kecil Menengah), oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah
sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit
produk di gudang atau over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi
pengusaha.
dengan pengusaha lainnya, hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha
Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses
pengembangan usaha. Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan
1. Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari
sebagainya.
tidak hanya di dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar
negeri. Dengan begitu produk kita akan lebih mudah dikenal oleh
masyarakat.
sebagainya.
Menurut Hendro (2011, p515) strategi pengembangan usaha bisa dibagi menjadi 4
jenis, yaitu :
32
Skill at organizing
Pengembangan Usaha(Y)
Kerangka Pemikiran
Untuk T-1
Hipotesis:
Untuk T-2
Hipotesis:
34
Untuk T-3
Hipotesis:
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% , sehingga tingkat kesalahan (a)