Perhitungan Cadangan
1 Pertimbangan Teknis
Ultimate pit slope adalah kemiringan umum pada akhir operasi penambangan
yang tidak menyebabkan kelongsoran atau jenjang masih dalam keadaan stabil. Untuk
Struktur Geologi
b) Ukuran dan batas maksimum dari kedalaman tambang pada akhir operasi
c) Dimensi jenjang/bench
jenjang juga sangat tergantung pada produksi yang diinginkan dan alat-alat yang
digunakan. Dimensi jenjang harus mampu menjamin kelancaran aktivitas alat mekanis
dan faktor keamanan. Dimensi jenjang ini meliputi tinggi, lebar, dan panjang jenjang.
d) Pemilihan sistem penirisan yang tergantung kondisi air tanah dan curah hujan daerah
penambangan.
e) Kondisi geometrik jalan
Kondisi geometrik jalan terdiri dari beberapa parameter antara lain lebar jalan,
Topografi
Struktur geologi
Struktur geologi ini terdiri atas lipatan, patahan, rekahan, perlapisan dan
gerakan-gerakan tektonis.
Penyebaran batuan
Kondisi air tanah terutama bila disertai oleh stratifikasi dan rekahan.Adanya air
dapat dipergunakan untuk menyajikan hasil interpretasi model dalam sebuah penampang atau
irisan horisontal. Sedangkan kekurangan metode penampang adalah tidak bisa dipergunakan
untuk tipe endapan dengan mineralisasi yang kompleks. Disamping itu hasil perhitungan secara
konvensional ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang
Rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan yang mempunyai penampang yang
uniform.
S1 + S2
VL
2
T = V x BJ
dimana : T = tonase bijih (ton)
V = volume bijih (m3)
BJ = berat jenis bijih (ton/m3).
Rumus prismoida
L
V = ( S1 + 4M + S2 )
6
S1,S2 = luas
penampang
S2 ujung M = luas
penampang
tengah L = jarak antara S1
dan S2 V = volume
cadangan
M
Gambar 6.3 :Sketsa
perhitungan volume bijih
L dengan rumus prismoida.
S1 ½ L
S1
S1
V
L
S 1 + S2 + S1 S2 S1S2
3
L L S1 = luas penampang atas
S2 = luas penampang alas
L = jarak antar S1 dan S2
V = volume cadangan
S2
S2
Gambar 6.4: Sketsa perhitungan volume bijih
dengan rumus kerucut terpancung
Rumus obelisk
Rumus obelisk dipakai untuk bentuk endapan yang membaji, merupakan suatu
a1 + a 2 b1 + b2
M =
2 2
a2
s2 b2
s1 b1
a1
mempunyai geometri yang sederhana. Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan
nilai data yang berada di tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan
metoda poligon daerah pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi
dua jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu (lihat Gambar 6.6).
3 3 4 4
2
2
10 = DAERAH PENGARUH
9 8 7
9 8 7
Andaikan ketebalan bijih pada titik 1 adalah t1 dan luas daerah pengaruhnya adalah S1
maka volume (V) = S1 x t1 (volume pengaruh). Bila specific gravity dari bijih = , maka tonase
bijih = S1 x t1 x ton.
Untuk data yang sedikit metoda poligon ini mempunyai kelemahan, antara lain :
Tidak ada batasan yang pasti sejauh mana nilai conto mempengaruhi distribusi ruang.
Sistem United States Geological Survey (USGS, 1983) merupakan pengembangan dari
sistem blok dan perhitungan volume biasa. Sistem USGS ini dianggap sesuai untuk diterapkan
dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena sistem ini ditujukan pada pengukuran bahan
galian yang berbentuk perlapisan (tabular) yang memiliki ketebalan dan kemiringan lapisan yang
relatif konsisten. Sumberdaya yang dihitung terdiri dari sumberdaya terukur (measured coal) dan
sumberdaya terunjuk (indicated coal), yang keduanya termasuk ke dalam jenis sumberdaya
demonstrated coal. Prosedur atau teknik perhitungan dalam sistem USGS adalah dengan
membuat lingkaran-lingkaran (setengah lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara,
Daerah dalam radius lingkaran 0-400 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terukur
dan daerah radius 400-1200 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terunjuk (USGS/Wood
Teknik perhitungan seperti di atas hanya berlaku untuk kemiringan lapisan lebih kecil
atau sama dengan 300 (300). Sedangkan untuk batubara dengan kemiringan lapisan lebih besar
dari 300 (300) caranya adalah mencari harga proyeksi radius lingkaran-lingkaran tersebut ke
Selain itu aspek-aspek geologi daerah penelitian seperti perlipatan, sesar, intrusi dan
6.9).
Metode Segitiga
Disamping digunakan untuk menaksir parameter, metode segitiga juga sekaligus
metode poligon hanya saja dalam metode segitiga tiga titik data digunakan untuk mewakili
parameter seluruh area segitiga, sedangan metode poligon menggunakan titik data yang berada
Gambar 6.7: Teknik perhitungan sumberdaya batubara berdasarkan sistem United States
Geological Survey Circular 891 (1983).
Gambar
6.8: Cara perhitungan sumberdaya batubara dengan kemiringan 30 0 (atas) dan kemiringan 300
(bawah), (USGS, 1983).
Gambar 6.9: Kontrol struktur pada batas sumberdaya batubara (USGS, 1983).
Sistem Blok
dilakukan dengan model blok (block model). Dimensi block model dibuat sesuai dengan disain
penambangannya, yaitu mempunyai ukuran yang sama dengan tinggi jenjang. Semua parameter
seperti jenis batuan, kualitas batubara, dan topografi dapat dimodelkan dalam bentuk blok.
Parameter yang mewakili setiap blok yang teratur diperoleh dengan menggunakan metode
Dalam kerangka model blok, dikenal jenis penaksiran poligon dengan jarak titik
terdekat (rule of nearest point), yaitu nilai hasil penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai conto
yang terdekat atau dengan kata lain titik (blok) terdekat memberikan nilai pembobotan satu
untuk titik yang ditaksir, sedangkan titik (blok) yang lebih jauh memberikan nilai pembobotan