Anda di halaman 1dari 15

ILMU PENGETAHUAN DAN SOSIOLOGI

Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis yang


menggunakan penalaran dan metode tertentu (ilmiah) agar kebenarannya dapat diuji
secara kritis. Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca indera atau segala sesuai yang kita ketahui dari berbagai sumber
yaitu bernalar, pengalaman, wewenang, intursi. Jadi, ilmu pengetahuan yaitu
kumpulan pengetahuan yang berasal dari kesan di dalam pikiran manusia yang
dapat melalui langkah-langkah sistematis.

Pengertian sosiologi

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan
tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai
hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Istilah Sosiologi
sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis,
bernama August Comte tahun 1842. SehinggaComte dikenal sebagai Bapak
Sosiologi.

Objek sosiologi

Sebagai mana halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, objek sosiologi adalah
masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang timbul
dari hubungan manusia didalam masyarakat.

Masyarakat mencangkup beberapa unsur berikut ini : Masyarakat merupakan


manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang cukup lama, mereka
sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan, mereka merupakan suatu system
hidup bersama.

PROSES SOSIAL DAN INTERAAKSI SOSIAL

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-


perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang
terlah ada.

Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan
sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok
manusia.

Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut


hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan
kelompok. Dua Syarat terjadinya interaksi sosial : 1) Adanya kontak sosial (social
contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu
dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat
langsung maupun tidak langsung. 2) Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi
arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang
tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

Kehidupan yang Terasing

Kehiduapan terasing yang sempurna ditandai dengan ketidakmampuan untuk


mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Kehidupan terasing dapat
disebaban karena secara badaniah seseorang sama sekali diasingkan dari
hubungan dengan orang-orang lainnya.

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),


persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau
pertikaian (conflict).

Proses-proses yang Asosiatif


Kerja Sama (Cooperation)

Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya


(yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja
sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan
lainnya.

Akomodasi (Accomodation)

Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujukk pada suatu


keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada
keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan
atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan
nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.

Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan


adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk
mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan
memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Proses Disosiatif

Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis


halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun
bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat
bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang
atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut
dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk
kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-proses yang disosiatif
dibedkan dalam tiga bentuk, yaitu : Persaingan (Competition), Kontraversi
(Contravetion), Pertentangan (Pertikaian atau conflict).

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT


Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk
yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain.

Pendekatan Sosiologi Terhadap Kelompok-kelompok Sosial

Seorang sosiolog di dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak


berhubungan dengan kelompok sosial, baik yang kecil seperti kelompok keluarga,
ataupun kelompok besar seperti masyarakat desa, masyarakat kota, bangsa dan
lain. hampir semua manusia merupakan kelompok sosial yang dinamakan keluarga.

Tipe-tipe Kelompok Sosial

Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial, dari sudut kriteria : besar kecilnya jumlah
anggota, derajat interaksi sosial, kepentingan dn wilayah, berlangsungnya suatu
kepentingan, derajat organisasi, kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial
dan tujuan.

Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur

1. Kerumunan (Crowd)

Kerumunan (Crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di


suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan.

2. Publik

Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interksi terjadi secara
tidak langsung melalui alat/media komunikasi.

MASYARAKAT PEDESAAN (RURAL COMMUNITY) DAN MASYARAKAT


PERKOTAAN (URBAN COMMUNITY)

1. Masyarakat Setempat (Community)

Istilah masyarakat setempat (community) menunjuk pada bagian masyarakat yang


bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas
tertentu, dimana faktor utama yang menjadi dasar utama yang menjadi dasarnya
adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi
dengan penduduk di luar batas wilayahnya.
2. Tipe-tipe Masyarakat Setempat

Dalam mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat, dapat digunakan


empat kriteria yang saling berpaut : a) Jumlah penduduk, b) luas, kekayaan dan
kepadatan penduduk daerah pedalaman, c) fungsi-fungsi khusus dari masyarakat
setempat terhadap seluruh masyarakat, d) organisasi masyarakat setempat yang
bersangkutan.

3. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat pedesaan biasanya ditujukan pada sekumpulan orang yang bertempat


tinggal di daerah desa atau jauh dari daerah ibukota/perkotaan. Urbanisasi adalah
suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan
bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

Pengertian Kebudayaan dan Masyarakat

Berdasar asal usul katanya kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah
(bentuk jamak). Bentuk tunggal : buddhi (budi atau akal). Jadi berdasarkan asal usul
katanya kebudayaan diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau
akal.

7 Unsur Kebuadayaan Universal

Istilah ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat
dijumpai pada setiap kebudayaan di manapun di dunia ini. Yaitu : 1) Peralatan dan
perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata,
alat-alat produksi transpor dan sebagainya). 2) Mata pencaharian hidup dan sistem-
sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan
sebagainya). 3) Sistem kemasyarakatan (sistern kekerabatan, organisasi politik,
sistem hukum, sistem perkawinan). 4) Bahasa (lisan maupun tertulis). 5) Kesenian
(seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya). 6) Sistem pengetahuan. 7) Religi
(sistem kepercayaan).

Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat


Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat.
Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya
seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu
sendiri yang tidak selalu baik baginya. Kecuali itu, manusia dan masyarakat
memerlukan pula kepuasan, baik di bidang spiri¬tual maupun materiil.

Kebudayaan sebagai Sistem Norma

Kebudayaan berarti menyangkut aturan yang harus diikuti maka kebudayaan


menentukan standar perilaku.

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

Pengertian Lembaga Kemasyarakatan

Lembaga kemasyarakatan ialah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang


berkisar pada kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.

Ciri-ciri Umun Dan Tipe Lembaga Kemasyarakatan

Ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan :

Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola pemikiran dan pola-


pola prilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-
hasilnya.

Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.


Mungkin tujuan-tujuan tersebut tidak sesuai atau sejalan dengan fungsi lembaga
yang bersangkutan, apabila dipandang dari susut kebudayaan secara keseluruhan.
Pembedaan antara tujuan dengan fungsi sangat penting oleh karena tujuan suatu
lembaga adalah tujuan pula bagi golongan masyarakat bersangkutan pasti akan
berpegang teguh kepadanya. Sebaliknya fungsi social lembaga tersebut, yaitu
peranan lembaga tadi dalam sistem sisial dan kebudayaan masyarakat, mungkin tak
diketahui atau disadari golongan masyarakat tersebut.

Tipe lembaga kemasyarakatan

Grescive institutions dan Enacted Institutions, disebut juga sebagai lembaga


primer, merupakan lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari adapt
istiadat masyarakat. Dari sudut penerimaan masyarakat dapat dibedakan Approved
atau Social Sanctioned – Institutions dengan Unsanctioned Institutions. Approved
atau Social Sanctioned Institutions, adalah lembaga-lembaga yang diterima
masyarakat seperti misalnya sekolah, perusahaan dagang dan lain-lain. Sebaliknya
adalah Unsanctioned Institutions yang ditolak oleh masyarakat, walaupun
masyarakat kadang-kadang tidak memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat,
pemeras, pencoleng dan sebagainya.

Berdasarkan fungsinya terdapat pembedaan Operative Institutions dan


regulative Institutions. Yang pertama berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun
pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan, seperti misalnya lembaga industrialisasi. Yang kedua, bertujuan untuk
mengawasi adat-istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak
lembaga itu sendiri.

LAPISAN MASYARAKAT

Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan, yaitu: 1)


Ascribed-status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa
memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Pada umumnya
ascribed status dijumpai pada masyarakat dengan system lapisan yang tertutup,
misalnya masyarakat feudal. 2) Achieved-status, yaitu kedudukan yang dicapai oleh
seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini terbuka bagi siapa
saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai
tujuan-tujuannya. Misalnya, setiap orang dapat menjadi hakim asalkan memenuhi
persyaratan tertentu.

Peranan (Role) merupakan aspek dinamis kedudukan. Apabila seseorang


melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia
menjalankan peranan.

KEKUASAAN, WEWENANG DAN KEPEMIMPINAN

Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau


kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang
diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh
atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang
atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002)
atau Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir
dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (Ramlan
Surbakti,1992).

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan


organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Wewenang didefinisikan sebagai kekuasaan membuat keputusan,


memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain; fungsi yang boleh
tidak dilaksanakan.

PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan

Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering


mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan
demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian tentang masyarakat dan
kebudayaan. Apabila perbedaan perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan
dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan
sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat di jelaskan.

Kingsley Davis berpendapat “bahwa perubahan sosial merupakan bagian


dari perubahan kebudayaan”. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua
bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat, dan sebagainya.
Bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan dalam organisasi sosial.
Sebagai contoh dikemukakan perubahan pada logat bahasa Aria setelah terpisah
dari induknya. Akan tetapi, perubahan sosial tersebut tidak mempengaruhi organisasi
sosial masyarakatnya. Perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan
ketimbang kebudayaan sosial (Soerjono Soekanto,2006: 266).

Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Perubahan Sosial dan kebudayaan dapat dibedakan dapat dibedakan dalam


beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :
Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi)

Perubahan kecil dan perubahan besar

Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau perubahan yang


direncanakan (planned change) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unintended
change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) (Soerjono
Soekanto,2006: 274).

C. Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial danKebudayaan

Untuk mempelajari perubahan masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab yang


melatari terjadinya perubahan tersebut. Pada umumnya bahwa mungkin ada sumber
yang terletak didalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya diluar. Sebab-
sebab yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri, antara lain :

 Bertambah atau berkurangnya penduduk


 Penemuan-penemuan baru
 Pertentangan (conflict) dalam masyarakat
 Terjadinya pemberontakan atau revolusi didalam masyarakat itu sendiri

Selain dari dalam masyarakat sendiri yang melatar belakangi perubahan juga bisa
merupakan faktor dari luar masyarakat, antara lain :

 Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang berada di sekitar


manusia
 Peperangan dengan negara lain
 Pengaruh kebudayaan masyarakat lain(Soerjono Soekanto,2006: 282).

Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Perubahan Sosial danKebudayaan

Penyebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan terbagi menjadi 2 yauitu


faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya sebuah perubahan.
Dan semua akan diterangkad dalam bentuk poin-poin sebagai berikut :

 Faktor yang mendorong jalannya proses perubahan


 Kontak dengan kebudayaan lain
 Sistem pendidikan yang maju
 Sikap menghargai hasil karya seseorang dan sikap keinginan untuk maju
 Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
 Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
 Penduduk yang heterogen
 Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
 Orientasi kemuka
 Nilai meningkatkan taraf hidup
 Faktor yang menghambat terjadinya perubahan
 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
 Pengembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
 Sikap masyarakat yang tradisionalistis
 Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat atau vested
interest
 Rasa takut akan terjadi kegoyahaan terhadap integrasi kebudayaan
 Prasangka terhadap hal-hal baru
 Hambatan ideoligis
 Kebiasaan
 Nilai pasrah(Soerjono Soekanto,2006: 287)

Proses-proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Didalam proses perubahan sosial dan kebudayaan melalui beberapa tahap tahap
yang harus dilalui seperti berikut:

Penyesuaian Masyarakat terhadap perubahan

Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (sosial equilibrium) merupakan keadaan


yang diidam-idamkan setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan
sebagai suatu keadaan suatu lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-
benar berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara
psikologis merasakan akan adanya ketentraman karena tidak adanya pertentangan
dalam norma-norma dan nilai-nilai(Soerjono Soekanto,2006: 289).

Saluran-saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Saluran saluran perubahansosial dan kebudayaan (averue or chanel of change)


merupakan saluran-saluran yang dilaluioleh suatu proses perubahan. Umumnya
saluran-saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang
pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi, dan seterusnya. Lembaga
kemasyarakatan tersebut menjadi titik tolak, tergantung pada cultural
focus masyarakat pada suatu masa tertentu.

Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (reintegrasi)

Sebelum kita mengetehahui arti kedua kata tersebut kita artikan apakah itu
organisasi? Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan
satu kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kemudian pengertian
dari disorganisasi dan reorganisasi yaitu:

Disorganisasi adalah proses berpudarnya norma norma dan nilai dalam


masyarakat dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam lembaga-
lembaga kemasyarakatan.

Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai yang


baru agar sesuai dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami
perubahan. Reorganisasi dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai yang
baru telah melembaga(institusionalized) dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses
pelembagaan tersebut dalam masyarakat.

Arah Perubahan (Directory Of Change)

Apabila seseorang mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahui


kearah mana perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Hal yang jelas adalah
perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi, setelah
meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak pada suatu bentuk yang
sama sekali baru, mungkin pula bergerak ke arah suatu bentuk yang sudah ada
didalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat Indonesia yang bergerak ke
arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan bersenjata, pendidikan, dan
industrialisasi yang disertai usaha untuk menemukan kembali kepribadianIndonesia
merupakan contoh kedua arah yang berlangsung pada waktu yang sama dalam
masyarakat kita(Soerjono Soekanto,2006: 300).

Modernisasi

Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang


batas-batasnya tak dapat secara mutlak. Namun pada dasarnya modernisasi
mencakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau
pramodern dalam artian teknoplogis serta organisasi sosial ke arah pola-pola
ekonomis dan menjadi ciri negara barat yang stabil.

Syarat-syarat modernisasi yaitu:

 Cara berfikir ilmiah


 Sistem administrasi negara yang baik
 Adanya sistem pengumpulan data yang terbaik dan teratur
 Penciptaan iklim favorable (menyenangkan, menguntungkan) dari masyarakat
 Tingkat organisasi yang tinggi
 Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan social (social
planing)

MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI

Sosiologi menelaah gejala-gejala yang wajar, yaitu norma-norma, kelompok


sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan, proses sosial dan
kebudayaan serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berjalan secara
normal seperti yang dikehendaki oleh masyarakat yang bersangkutan. Hal itu karena
unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga
menyebabkan kekecewaan dan penderitaan.

Masalah Sosial, Batasan dan Pengertian

Dibedakan ke dalam 2 macam persoalan, yaitu masalah masyarakat dengan


problem sosial. Masalah masyarakat menyangkut analisis tentang macam-macam
gejala kehidupan masyarakat. Problem sosial adalah meneliti gejala-gejala abnormal
masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki / menghilangkan gejala-gejala
abnormal tersebut. Bisa dikatakan sosiologi menyelidiki persoalan-persoalan umum
dalam masyarakat, maksudnya ialah agar dapat menemukan dan menafsirkan
kenyataan-kenyataan kehidupan masyarakat. Sedangkan usaha-usaha
perubahannya merupakan bagian dari pekerjaan sosial.

Meskipun sosiologi meneliti gejala-gejala kemasyarakatan, namun perlu juga


mempelajari masalah-masalah sosial, seperti : Kejahatan, Konflik antar ras,
Kemiskinan, Perceraian, Pelacuran, dan Delinkuensi anak.

Masalah sosial sebagai akibat dari interaksi sosial antar individu dengan
kelompok / antara kelompok. Interaksi sosial berkisar pada ukuran nilai, adat istiadat
dan ideologi yang ditandai suatu proses sosial yang disosiatif. Ada suatu
penyesuaian sosial di mana lembaga-lembaga secara harmonis tidak merasa dirinya
tertekan unutk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga tersebut.

Sebab-sebab Terjadinya Masalah Sosial


Yaitu timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial
yang bersumber pada 4 faktor, yaitu : Ekonomis, Biologis, Biopsikologis,
Kebudayaan.

Manfaat Penelitian Sosiologi Bagi Pembangunan

Untuk tahap awal, yaitu perencanaan pembangunan diperlukan data yang


relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun. Data-data yang dimaksud
ialah Pola interaksi sosial adalah hal yang penting dalam menciptakan suasana yang
mendukung pembangunan. Dengan mengetahui pola intekasi sosial yang
berkembang dalam masyarakat, maka dapat digariskan haluan tertentu untuk
memperkuat pola interaksi yang mendukung dan menetralisasi pola interaksi yang
menghalangi pembangunan.

Kelompok-kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat


Yaitu ada kelompok kelompok sosial yang mempunyai kekuasaan tidak resmi yang
dapat dijadikan panutan dalam pembangunan.

Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, yaitu : nilai yang mendukung


pembangunan, ada yang tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap
pembangunan, ada yang menghalangi pembangunan.

Lembaga-lembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah yang berkisar


pada kebuthan dasar manusia dan kelompok sosial.

Stratifikasi sosial yaitu yang membeda-bedakan penduduk dalam kelas-kelas


tertentu secara vertikal. Pentingnya stratifikasi sosial untuk dapat mengidentifikasi
pihak mana yang dapat dijadikan pelopor pembangunan.
TUGAS PENGANTAR SOSIOLOGI

OLEH KELOMPOK 9:

Suleman A3 1107 083

Rizki Wahyu Utami A3 1108 908

Jolanda Nathalia A2 1110 111

Sitti Maryam A2 1110 288

Fakultas Ekonomi

Universitas Hasanuddin

2011

Anda mungkin juga menyukai