Anda di halaman 1dari 29

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

[1] Allah menurunkan Al-Quran kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW

sebagai kitab suci terakhir untuk dijadikan pedoman hidup. Al-Quran yang tidak ada

keraguan sedikit pun di dalamnya mengandung petunjuk-petunjuk yang dapat menyinari

seluruh isi alam ini. Sebagai kitab suci sepanjang zaman, Al-Quran memuat informasi dasar

berbagai masalah termasuk informasi mengenai hukum, etika, science, antariksa,

kedokteran dan sebagainya. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa kandungan Al-Quran

bersifat luas dan luwes. Mayoritas kandungan Al-Quran merupakan dasar-dasar hukum dan

pengetahuan, manusialah yang berperan sekaligus bertugas menganalisa, merinci, dan

membuat garis besar kebenaran Al-Quran agar dapat dijadikan sumber penyelesaian

masalah kehidupan manusia.

Pada zaman Rasulullah, sumber hukum Islam ada dua yaitu Al-Quran dan As-Sunnah.

Rasulullah selalu menunggu wahyu untuk menjelaskan sebuah kasus tertentu, namum

apabila wahyu tidak turun, maka beliau menetapkan hukum tersebut melalui sabdanya, yang

kemudian dikenal dengan Hadits. Sebagai sumber hukum Islam pertama dan utama, Al-

Quran berperan penting dalam rangka penetapan hukum Islam terutama setelah

meninggalnya Rasulullah SAW. Seperti kita ketahui bahwa Al-Quran merupakan buku

petunjuk (hidayah) bagi orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang percaya kepada

hal ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagain rizki mereka, dan yang

meyakini adanya akhirat. Satu hal yang juga disepakati oleh seluruh ummat Islam dan
2

menjadi pembahasan pokok makalah ini ialah kedudukan Al-Quran sebagai1 sumber hukum

Islam kapanpun dan dimanapun termasuk seharusnya di Indonesia.[1]

1.2. RUMUSAN MASALAH

1.2.1. Apa itu Sumber Hukum Islam?

1.2.2. Apa dan Bagaimana al-Qur’an? dan jelaskan!

1.2.3. Apa dan Bagaimana Kemujizataan Al-Quran? dan jelaskan!

1.2.4. Apa Saja yang ada dalam Pokok Isi Kandungan dalam Al-Quran? dan Jelaskan!

1.2.5. Apa Saja hukum-hukum yang ada di dalam al-Qur’an?

1.3. TUJUAN MASALAH

1.3.1. Untuk Mengetahui Tentang Sumber Sumber hukum Islam.

1.3.2. Untuk Mengetahui Tentang Al-Qur’an.

1.3.3. Untuk Mengetahui Tentang Kemujizatan Al-Quran yang ada.

1.3.4. Untuk Mengetahui Isi Kandungan Dalam Al Quran itu seperti apa saja.

1.3.5. Untuk Mengetahui hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an.

[1]
Baca Sumbernya : Purma Nailu S.W.P , “Al-Quran Sebagai Sumber Hukum Islam”
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sumber Hukum Islam


[2]
Sumber adalah rujukan dasar atau asal muasal. sumber yang baik adalah sumber

yang memiliki sifat dinamnis dan tidak pernah mengalami kemandengan. Sumber yang

benar juga bersifat mutlak, artinya terhindar dari nilai kefanaan.

Sumber hukum Islam merupakan suatu rujukan atau dasar yang utama dalam

pengambilan hukum Islam. Sumber hukum Islam, artinya sesutau yang menjadi pokok dari

ajaran Islam, Sumber hukum Isam bersifat dinamis, benar, dan mutlak, serta tidak pernah

mengalami kemandengan, kefanaa, atau kehancuran

2.2. Pengertian Al-Quran

Al-Qur'an merupakan wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada Nabi Muahmmad

saw. sebagai pedoman hidup umat manusia. Secara bahasa, Al-Quran artinya bacaan, yaitu

bacaan bagi orang orang yang beriman. Bagi umat Islam membaca Al-Quran merupakan

ibadah .

Dalam hukum Islam, Al-Quran merupakan sumber hukum yang pertama dan utama,

tidak boleh ada satu aturanpun yang bertentangan dengan Al-Quran, sebagaimana firman

Allah dalam Surat An-Nisah[4] ayah 105 berikut ini.

[2] Bachrul Ilmy, Pendidikan Agama Islam Jilid 1, (Jakarta : Grafindo Media Pratama,2006),hal 58
4

Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu (Muhammad) membawa

kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah

kepadamu. [2]

2.3. Kedudukan Al-Quran


[3]
Al-Quran merupakan sumber hukum yang pertama dalam islam sehingga semua

penyelesaian persoalan harus merujuk dan berpedoman kepadanya. Berbagai persoalan

yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat harus diselesaikan dengan

berpedoman pada Al-Quran. Hal ini sebagimana firman allah dalam surat An-Nisah [4] ayat

59 sebagi berikut :

[3] Ibid., hal 58 – 59


5

“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul ( Muhammad), dan Ulil

Amri (pemegang kekuasaa) diantara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendepat tentang sesuatu,

maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunahnya), jika kamu beriman kepada allah

dan hari kemudian. yang demikian kepada allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama

(bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

Rasullah saw. dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bersabda sebagi

berikut :

“Rasullah bersabda, Aku tinggalkan kepadamu sekalian dua perkara. Apabila kamu

berpegang teguh kepada dua perkara tersebut niscaya kamu tidak akan tersesat

selamanya. Kedua perkara tersebut, yaitu Kitabullah (Al-Quran) dan sunah Rasul (Hadis). [3]

[4]
Al-Quran merupakan sumber hukum pertama yang dapat mengantarkan umat

manusia menuju kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat. Al-Quran akan membimbing

manusia ke jalan yang benar. Al-Quran sebagai asy-Syifa merupaakn obat penawaran yang

dapat menenangkan dan mententarkamn batin. Al-Quran sebagai an-Niar merupakan

cahaya yang dapat menerangi manusia dalam kegelapan. Al-Quran sebagai al-furqan

merupakan sumber hukum yang dapat membedakan antara yang hak dan batil. Selain itu,

Al-Quran sebaagi al-Huda merupakan pentunjuk ke jalan. [4]

[4] Ibid., hal. 59


6

2.4. Kemukjizatan Al-Qur’an


[5]
Jika kita berkata “Mukjizat Al-Quran” maka ini berarti bahwa mukjizat (bukti

kebenaran) tersebut adalah mukjizat yang dimiliki atau yang terdapat di dalam Al-Quran,

bukannya bukti kebenaran yang datang dari luar Al-Quran atau faktor luar. [5]
[6]
Dan, mukjizat paling agung yang telah diberikan Allah.swt kepada beliau adalah al-

Qur’an. Al-Qur’an al-Adhim adalah mukjizat agung yang memberi khitab (perintah) kepada

hati dan akal fikiran, dan dia adalah mukjizat yang kekal abadi sampai hari kiamat nanti.

Dan, sungguh Rasulullah saw., pernah menantang kaumnya yang fasih (lancar dan benar

tutur katanya) dan baligh (mendalam makna ucapannya) untuk membuat padanan atau

tandingan yang menyerupai al-Qur’an ini, atau minimal satu surat yang menyerupainya,

namun mereka tidak sanggup melakukannya. Hal ini dilakukan oleh beliau seiring dengan

gencarnya permusuhan mereka yang mendorong mereka untuk menentang/melawan al-

Qur’an demi untuk memusnahkan agama (Islam) ini. Akan tetapi, mereka sekali-kali tidak

pernah menemukan cara untuk mencapai tujuan tersebut.[6]


[7]
Mukjizat Al-Quran dapat dijangkau oleh setiap orang yang menggunakan akalnya

dimanapun dan kapanpun. Pembagian mukjizat menjadi dua bagian pokok disebebkan oleh

berberapa hal, salah satunya yaitu para nabi Muhammad saw., yang diutus untuk

masyarakat dan masa tertentu. ini berbeda dengan nabi Muhammad saw., di utus untuk

seluruh umat sampai akhir zaman, sehingga bukti kebenaran ajarannya harus selalu siap

dipaparkan kepada setiap orang yang ragu dimanapun dan kapanpun dia berada.

[5 ] M. Quraish Shihab , Mukjizat Al-Quran , (Bandung : PT Mizan Pustaka Anggota IKAPI ) , hal : 43
[6 ] Laqoenta, “Kemukjizatan al-Qur’an”
7

Menurut Seorang Ulama dari India, Dr. Zakir Naik, meskipun terdapat banyak isyarat

ilmiah yang menjadi bukti kemukjizatan al-Quran, namun perlu dipahami sebelumnya bahwa

Al-Quran Bukalan a Book of Signs (kitab tanda-tanda atau ayat).[7]

2.4.1. Cara Memahami Kemujizatan Al-Quran

[8]
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan guna mmepermudah pemahaman bukti bukti Al-

Quran

 Pertama : kepribadian Nabi Muhammad Saw.

 Kedua : Kondisi Masyarakat pada saat turunnya Al-Quran.

 Ketiga : masa dan cara turunnya Al-Quran. [8]

2.4.2. Beberapa Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an

[9]
Al-Qur’an bisa dikatakan mukjizat dalam semua aspek dan sudut pandangnya:

 Dia merupakan mukjizat dalam susunan ta’bir (penuturan kalimat)nya dan dalam

rangkaian seninya berdasarkan keistiqamahan atau konsistensinya terhadap satu

kekhususan di dalam satu tingkatan, tidak berbeda-beda dan tidak berlapis-lapis.

 Dia merupakan mukjizat dalam bangunannya, dan dalam keteraturan dan saling

melengkapi antar bagian-bagiannya.

 Dia merupakan mukjizat dalam hal kemudahan untuk masuk ke dalam hati dan

sanubari manusia, memegang kunci-kuncinya, membuka pintu-pintu penutupnya,

menampung berbagai media perasaan/emosi dan reaksi di dalamnya, serta

menangani berbagai kesulitan dan problematikanya secara luwes dan mudah lagi

menakjubkan, juga dalam hal mendidiknya dan mengarahkannya sesuai manhajnya

dengan melalui sentuhan yang paling lunak, tanpa ada kerumitan, ketimpangan, dan

kesalahan.[9]

[7] SyaifuddinAl Indunisi , Kilauan Kemukjizatan Al-Qur’an ,( Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Gramedia ) , hal.8
[8] M. Quraish Shihab , Mukjizat Al-Quran , (Bandung : PT Mizan Pustaka Anggota IKAPI ) , hal . 63-

64
[9]Laqoenta, “Kemukjizatan al-Qur’an”
8

 [10]
Dia merupakan mukjizat di dalam apa yang dikabarkan sebagai hakikat alam,

yang tidak seorang pun manusia mendapat petunjuk untuk mengetahuinya, dan

menyingkap sebagian rahasia-rahasianya, selain hanya satu hadis (perkataan) saja.

 Serta, dia merupakan mukjizat di dalam syariat dan hukum-hukumnya, yaitu dalam

hal kesempurnaan, kemuliaan, kelayakannya bagi manusia sepanjang masa.[10]

2.4.3. Mukjizat Ilmiah dalam Al-Quran dan As-Sunnah

[11]
Ijaz (mukjizat) secara etimologi didervasi dari kata al I’jaz yang berarti lemah atau

tidak mampu. I’jaz merupakan mashdar dari kata a’jiza yang berarti berbeda dan

mengungguli. Mukjizat dalam istilah (terma) para ulama adalah suatu hal yang luar biasa

yang disertai tantangan dan tidak dapat ditandingi.

Sementara, ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu beradasarkan hahikatnya

atau suatu sifat yang dengan sifat tersebut sesuatu yang dicari dapat terungkap dengan

sejelas-jelasnya. Yang dimaksud ilmu dalam pembahasan di sini adalah ilmu yang

eksperimental .

Dengan demikian, mukijizat ilmiah adalah pemberitaan Al-Quran dan As-Sunah

tentang hakikat sesuatu yang dapat dibuktikan oleh ilmu eks-perimental dan hal itu belum

tercapai karena keterbatasan saran manusia pada zaman Rasulullah saw.[11]

2.4.4. Beberapa Contoh Dari Kemukjizatan Ilmiah Di Dalam Al-Qur’an

[12 ]
Sebenarnya tulisan dalam konteks semacam ini telah banyak ditulis. Namun, di

sini, saya akan menyebutkan beberapa contoh saja. Diantaranya:

 Tahapan penciptaan janin. Al-Qur’an menguraikan tahapan-tahapan ini secara terinci

dan akurat, dan tidak ada diantara para ulama yang pernah mengetahui rincian-

rincian ini selain baru-baru ini saja. [12]

[10 ] Laqoenta, “Kemukjizatan al-Qur’an”


[11] Abdul Majid Aziz Al-Zindani , Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang IPTEK , (Jakarta : Gema
Insani Press , 1997),hal 19.
[12 ] Ibid., Laqoenta, “Kemukjizatan al-Qur’an”
9

 [13]
Kotoran yang terdapat di dalam darah haidh. “Mereka bertanya kepadamu

tentang haidh. Katakanlah:”Haidh itu adalah suatu kotoran”.

 Tempat urat-urat saraf yang akan merasa (sakit) bila terbakar dan tertimpa musibah.

Urat-urat saraf ini hanya berada di dalam kulit saja. Karenanya, kalau seandainya

usus-usus manusia diputus setelah dibelah perutnya, maka dia tidak akan merasa

usus-ususnya terputus.

Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain,

supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana.” (QS. An-Nisaa:56)

 Alam yang membentang luas, “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan

(Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (QS. Adz-

Dzaariyaat:47)

 Matahari yang berjalan di ruang angkasa. Sebelumnya terdapat dugaan kuat

bahwasanya matahari berputar mengitari bumi, lalu belakangan terbukti oleh para

ilmuan bahwasanya bumilah yang berputar mengitari matahari.


Di dalam madu terdapat kesembuhan bagi manusia. Belum sampai tiga puluh tahun

lamanya, di Amerika beredar isu bahwasanya madu bisa menularkan kuman (bibit

penyakit). Dan, bahkan belum terlihat manfaat-manfaat madu secara medis oleh

para ilmuan, kecuali baru-baru ini saja. Dan , kini, madu terdapat di dalam lebih dari

lima puluh obat, dan telah terbukti bagi para dokter bahwasanya madu bisa

membunuh kuman. [13]

Di dalam Mukjizat Ilmiah terdapat banyak sekali ilmu-ilmu ataupun pengetahuan tentang

Kemujizatan Ilmiah dalam Al-Quran dan As-Sunnah yang teridiri dari : Kaidah Kaidah Kajian

Mukjizat Ilmiah dan Sisi Mukjizat Ilmiah.

[13]
Ibid., Laqoenta, “Kemukjizatan al-Qur’an”
10

2.4.5. Kaidah Kaidah Kajian Mukjizat Ilmiah

[14]
Kajian-kajian ini berdasarkan kaidah kaidah yang secara singkat sebagai berikut :

1. Ilmu Allah itu universal dan kebenarnnya bersifat mutlak

2. Ketika Allah menampakkan kepada hamba-hambanya tanda tanda kebesaran-nya di

ufuk dan dalam diri manusia yang membenarkan ayat-ayat dalam kitab nya.

3. Tidakmungkin terjadi pertentangan antara yang pasti dari wahyu dan yang pasti dari

ilmu eksperimental.

4. Jika terjadinya pertentangan antara dilalah nash yang pasti dengan teori ilmiah,

maka teori ini harus ditolak, karena nash adalah wakhyu dari dzat yang ilmunya

mencakup segala sesuatu.

5. Seseungguhnya nash-nash wahyu diturunkan dengan lafaz-lafaz yang luas yang

mencakup segala konsep yang benar dalam topik-topiknya tang terus menerus

muncul dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

2.4.6. Sisi Mukjizat Ilmiah

Sesungguhnya mukjizat ilmiah Al-Quran diketahui oleh para pakar ilmu pengetahuan

Hal itu tampak pada susunan kalimatny, pada pemberitaannya tentang umat yang lalu,

kejadian mendatang, hukum syariat dan lain sebagainya. Dan sungguh mukjizat ilmiah

telah tesebar luas pada zaman kita ini untuk menunjukkan dimensi-dimensi mukjizat Al-

Quran dan Sunnah yang telah dicantumkan oleh ilmu-ilmu pengetahuan alam dan

kedokteran. Dan Mukjizat ilmiah dalam Al-Quran dan Sunnah tergambar di bawah ini :

1. ada kesesuaian anatara apa yang ada dalam Al-Quran dan sunnah dengan apa yang

telah ditemukan oleh pakar ilmu pengetahuan alam yang tidak mungkin dapat

diketahui manusia pada waktu turunnya Al-Quran.

2. Koreksi Al-Quran dan Sunnah terhadap pemikiran manusia yang salah dalam

menguak rahasia makhluknya, karena ilmunya mencakup segala sesuatu.[14]

[14]
Abdul Majid Aziz Al-Zindani , Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang IPTEK , (Jakarta : Gema
Insani Press , 1997),hal 26-27
11

2.4.7. Metode Penelitian Kemujizatan Alam dalam Al-Quran

 Pertama
[15]
Kemujizatan ilmiah merupakan suatu yang tidak pernah habis keajaibannya untuk

seluruh generasi. Firman Allah :

“Katakanlah : ‘kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat kalimat

Tuhankan sungguh habislah lautan itu sebelum ditulis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun

Kami datangkan tambahan sebanyak itu pula.’”(QS 18:109)

Setiap generasi akan menemukan dari janji ini suatu kemujizatan, ketika Allah

memantapkan iman orang mukmin dan membuka wawasan di kalangan pencari hidayah.

 Kedua
Tidak mungkin Al-Quran berbeda dengan kepastian alami dan kemungkinan ada

beberapa indikasi tentang ilmu-ilmu dan kesaksian-kesaksian ini yang terdapat dalam ayat-

ayat Al-Quran.

 Ketiga

Saya bukan pendukung metode yag berupaya memperalat Al-Quran untuk membela

suatu teori alam melawan teori lain yang belum dipastikan oleh ilmu yang pasti sebab risalah

Al-Quran bersifat moralitas, kemasyarakatan, politis, dan ekonomis, bukan risalah ilmu

kimia, fisika biologi atau ilmu lainnya yang telah dipastikan oleh penelitian eksperimenta dan

kemajuan dalam ilmu ukur luas atau sempit. Tetapi, seperti yang telah kami katakana,

risalah tersebut ada secara tersirat di tengah-tengah ayat,muncul setelah beberapa waktu,

yang kemudian “menghujam”. Sebelumnya tidaklah Nabi yang ummi, tidak pula umatnya

dan tidak juga zamannya mengetahui hal ini dan tidak ada kemampuan untuk
[15]
membayangkan.

[15]
Abdul Majid Aziz Al-Zindani , Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang IPTEK , (Jakarta : Gema
Insani Press , 1997),hal 103-104
12

 Keempat
[16]
Saya memandang diri saya harus sungguh-sungguh menghindar memasuki suatu

teori yang berdasarkan suatu isyarat Al-Quran tentang sebagaian angka. Ada salah seorang

ilmuwan Mesir yang merantau di Amerika Serikat terpedaya dengan bilangan 19 dan

tersesat sangat jahu. Al-Fahrur Razy dalam menfasirkan firman-Nya :

“Aku akan memasukan dia ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar

itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah

pembakaran kulit manusia. Di atasnya ada Sembilan belas (Malaikat penjaga).” (QS 74:26-

30)

mengatakan :

“Bahwa angka 19 ada pintu-pintu yang mungkin dilalui oleh orang-orang yang masuk neraka

dan merupakan pintu-pintu yang berkaitan dengan hakikat neraka, seperti jiwa, akal dan

jasad. Ia mencakup indera, pikiran, perasaan dan ekspresi. Sesungguhnya ahli hikmah

menghitung ada 19 pintu yang dilalui orang masuk neraka.”

 Kelima
Di dalam Al-quran kita membaca bawah allah yang mengirim awan, Dia pulalah yang

menurunkan hujan, Dialah yang menahan langit dan bumi sehingga tidak jatuh. Dialah

yang menahan burung-burung di udara. Dengan demikian, kita memahami bahwa

sesungguhnya Allah pencipta hukum perjalanan ini semua. Dialah yang melepas sinyal

permulaan kapan dan dimana dia kehendaki. Dan Allah berkuasa menghentikan hukum-

hukum ini, menghapus ayat dan menggantinya dengan ayat-ayat baru. Tidak ada sesuatu

yang dapat menolak keinginan-Nya .[16]

[16] Abdul
Majid Aziz Al-Zindani , Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang IPTEK , (Jakarta : Gema
Insani Press , 1997),hal 104-106
13

 Keenam
[17]
Kita harus membedahkan antara fenoma yang tampak pada alam dengan hukum-

hukum yang kita simpulkan dan mengiranya sebagai hukum alam umum. Al-Quran

menyebutkan fenomena alam dan tidak berbicara tentang hukum implisit yang dapat

digunakan untuk menafsirkan fenomenal tersebut.

 Ketujuh
Sering saya merasa bahwa dari sekian banyak mukjizat nabi-nabi terdahulu, meskipun

mereka hidup pada zamn mukjizat, tersisip di dalamnya bimbingan untuk manusia agar
[17]
berusaha dengan ilmu untuk merealisasi hal ini pada masa depan.

2.4.8. Mukjizat Al-Quran dan Belenggu kebebasan Manusia

[18]
Pertama sekali meraih kebebesan, ia mesti membebaskan dirinya dari semua

kepercayaan yang batil dan memfokuskan kepercayaan hanya pada Tuhan Yang Maha

Kuasa. pada umumnya tidak dapat dipertahankan lagi karena sebgaian besar bersifat

superficial, mitologis dan legenda yang tidak jelas asal-usulnya. [18]

2.4.9. Biologis Medis dalam Ayat-ayat Al-Quran

 Al-Quranul Karim
[19]
Segala puji bagi allah yang telah mengizinkan pesuruh-nya menjadi penerangan

bagi seluruh alam raya serta memberkatinya sebagai saksi dan pembawa kabar gembira

dan sebagai orang yang dikaruniai dan dengan izin-Nya juga Allah senatiasa menjadi
[19]
keluarga dan keturunannya dari ketidak bersihan serta menyucikannya .

[17] Abdul Majid Aziz Al-Zindani , Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang IPTEK , (Jakarta : Gema
Insani Press , 1997),hal 107
[18] ibid., hal 142

[19 ] ibid., hal 205-207


14

[20]
Al-Quran memperkenalkan dirinya sebagi petunjuk untuk seluruh alam (QS 3:96;

4:174) dan menjelaskan segala sesuatu (QS 16:89), Al-Quran diturunkan dalam bahasa

Arab yang dapat dipahami oleh seluruh suku dan bangsa di dunia. Tidak satu suratpun

(lebih dari 6.000 ayat) yang meragukan.

Kemudian kitab suci Al-quran membimbing orang-orang yang beriman bahwa pasti

ada kehidupan sesudah di dunia. Dalam hal ini ada 3 kandungan :

1. Menguak alam dan hukum (QS 3:190)

2. Menguak misteri keberadaan manusia (QS 41:53)

3. Menguak geneologi manusia [20]

 Beberapa Aspek Biologi Secara Medis


[21]
Ada Empat aspek medis secara biologi yang akan diskusikan, yaitu :

1) Asal Manusia

Seluruh Mahasiswa kedokteran harus menjaga pikiran mereka dari teori evoluasinya

Darwin dan Lanmark yang menyinggung masalah asal manusia. Ada dua pendapat

tentang asal penciptaan manusia.

2) Struktur dan system fungsi-fungsi

Pelajaran struktur dan fungsi organ-organ manusia dalam ilmu anatomi dan psikologi

adalah pelajaran dasar di fakultas kedokteran,

3) Sistem reproduksi

Al-Quran Melarang kita menjalani perkawainan dengan orang-orang dilindungi oleh

ikatan pernikahan (QS 4:23), dan melarang melakukan hubungan suami istri pada

saat sedang haid atau nifas (QS 2:187, 222, dan 223).

4) Genetic medis [21]

[20]
ibid., hal 205-207
[21]
Abdul Majid Aziz Al-Zindani , Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang IPTEK , (Jakarta : Gema
Insani Press , 1997),hal 207-213
15

2.4.10. Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang kesehatan mental

[22]
Manfaat untuk pengobatan, pencegahan dan pembinaan mental : berikut ini saya

ambilkan dari beberapa ayat :

 Surat ar-Rad ayat 28 dan 29

 Surat al-Fajr ayat 28-30

 Surat Yunus aat 57

 Surat al-Isra ayat 82 [22]

2.5. Fungsi dan Tujuan Pokok Al-Quran

2.5.1. Fungsi Al-Qur’an

1) Petunjuk bagi Manusia.


[23]
Allah swt menurunkan Al-Qur’an sebagai petujuk umat manusia,seperti yang

dijelaskan dalam surat (Q.S AL-Baqarah 2:185 (QS AL-Baqarah 2:2) Fusilat 41:44) ) .

 Surat Al-Baqarah [2:185] :

[22 ] Abdul Majid Aziz Al-Zindani , Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang IPTEK , (Jakarta : Gema
Insani Press , 1997),hal 215-216
[23 ] Fatnur Rokhman , “PENGERTIAN DAN FUNGSI AL-QURAN DAN HADITS”.
16

Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di

dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-

penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena

itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka

hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia

berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada

hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki

kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu

mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

 [QS AL-Baqarah 2:2]

Artinya : “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang

bertaqwa.” (QS Al-Baqarah : 2 )

2) Sumber pokok ajaran islam.

Fungsi AL-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya

oleh segenap hukum islam.Adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara

umum seperti hukum,ibadah,ekonomi,politik,social,budaya,pendidikan,ilmu pengethuan

dan seni.

3) Peringatan dan pelajaran bagi manusia.

Dalam AL-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu,baik

umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka yang menentang dan

mengingkari ajaran Nya.

4) sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw.

Turunnya Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang dimilki oleh nabi Muhammad

saw. [23]
17

2.5.2. Tujuan Pokok Al-Quran


[24]
1) Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul

dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari

pembalasan.

2) Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma

keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara

individual atau kolektif.

3) Petunjuk mengenal syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum

yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.

Dengan kata lain yang lebih singkat, “Al-Quran adalah petunjuk bagi selunih manusia ke

jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat”. [24]

[24]
Fatnur Rokhman , “PENGERTIAN DAN FUNGSI AL-QURAN DAN HADITS”.
18

2.6. Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan Al-Qur’an

1) Akidah
[25]
akidah adalah keyakinan atau kepercayaan.Akidah islam adalah keyakinan atau

kepercayaan yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap muslim.

Dalam islam, akidah bukan hanya sebagai konsep dasar yang ideal untuk diyakini dalam

hati seorang muslim. Akan tetapi,akidah tau kepercayaan yang diyakini dalam hati

seorang muslim itu harus mewujudkan dalam amal perbuatan dan tingkah laku sebagai

seorang yang beriman.

2) Ibadah dan Muamalah

Kandungan penting dalam Al-Qur’an adalah ibadah dean muamallah.Menurut Al-qur’an

tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah kepada

Allah.Seperti yang dijelaskan dalam (Q.S Az,zariyat 51:56) yang bersabda , Manusia

selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial.manusia memerlukan

berbagai kegiatan dan hubungan alat komunikasi . Komunikasi dengan Allah atau

hablum minallah ,seperti shalat,membayar zakat dan lainnya.Hubungan manusia

dengan manusia atau hablum minanas ,seperti silahturahmi,jual beli,transaksi dagang,

dan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan seperti itu disebut kegiatan Muamallah, tata

cara bermuamallah di jelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 82.

3) Hukum

Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa ketentuan tentang hukum seperti

hukum perkawinan,hukum waris, hukum perjanjian,hukum pidana,hukum musyawarah,

hukum perang,hukum antar bangsa. [25]

[25] Sandi Oktopiana, “Fungsi Dan Isi Kandungan Al-Quran”


19

4) Akhlak
[26]
Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral .Akhlak,di samping

memiliki kedudukan penting bagi kehidupan manusia,juga menjadi barometer

kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugasnya.Nabi Muhammad saw berhasil

menjalankan tugasnya menyampaikan risalah islamiyah,anhtara lain di sebabkan

memiliki komitmen yang tinggi terhadap ajhlak.ketinggian akhlak Beliau itu dinyatakan

Allah dalam Al-Qur’an surat al-Qalam ayat 4.

Artinya : Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung [Sumber

dari : “Al Quran terjemah Mushaf Aisyah”, (Bandung : Jabal, 2010), hal 564]

5) Kisah-kisah umat terdahulu Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Qur’an.

Al Qur’an menaruh perhatian penting terhadap keberadaan kisah di dalamnya.Bahkan,di

dalamnya terdapat satu surat yang di namaksn al-Qasas. Bukti lain adalah hampir

semua surat dalam Al-Qur’an memuat tentang kisah. Kisah para nabi dan umat

terdahulu yang diterangkan dalam Al-Qur’an antara lain di jelaskan dalam surat al-
[26]
Furqan ayat 37-39.

[26] Sandi Oktopiana, “Fungsi Dan Isi Kandungan Al-Quran”


20

[27] Artinya : Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul. Kami

tenggelamkan mereka dan kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami

telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih, dan (Kami binasakan) kaum 'Aad

dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum

tersebut. Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan dan masing-masing

mereka itu benar benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurna. [27]

[28]
6) Isyarat pengemban ilmu pengetahuan dan teknologi

Al-Qur’an banyak mengimbau manusia untuk mengali dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9. [28]

2.6.1. Keistimewaan Dan Keutamaan Al-Quran

 [29]
Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk

kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa dimanapun serta dan

kapanpun.

 Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci Al-Quran

dapat dipengaruhi jiwanya.

 Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai

ilmu pengetahuan.

 Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk

memahami hukum dunia manusia.

 Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain

sebagainya. Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah

taqwa.

 Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap

makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.[29]

2.6.2. Hidayah Kandungan Al-Qur’an

[27 ] Sumber dari : “Al Quran terjemah Mushaf Aisyah”, (Bandung : Jabal, 2010), hal 363
[28 ] Sandi Oktopiana, “Fungsi Dan Isi Kandungan Al-Quran”
[29 ] SUMBER-SUMBER AGAMA ISLAM
21

[30]
Kata Hidayah berasal dari bahasa arab dari kata, hadaa, yahdi, hadyan, hudan,

hidayatan, hidaayatan. Yang artinya petunjuk. Sedangkan menurut isltilah hidayah adalah

penjelasan atau petunjuk jalan yag akan menyampaan pada tujuan sehingga meraih

kemenangan di sisi Allah Swt.

Dengan baca ayat-ayat Al-Qur’an, maka akan didapati beberapa macam hidayah

Allah swt yang diberika kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan patuh kepada-Nya

degan membaca al-qur’an dengan tartil, memahaminya dengan benar dan melaksanakan

apa yang diperintah dan menjauhi apa yan dilarang semata-mata mencari ridho-Nya.

Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam dan di jadikan way of life bagi orang-orang

yang bertaqwa, siap disuruh dan dilarang oleh Allah swt serta bersyukur jika mendapat

kebaikan dan bersabar bila ditimpa keburukan. Al-Qur’an mengajarkan kepada kaum

muslimin tentang kebahagiaan dunia dan akhirat, hubungan bai antara Tuhan dan sesama,

dengan al-qur’an kaum musimin mengetahui mana yang halal dan haram, mana jalan

membahagiakan dan mencelakakan, mana jalan kesurga dan neraka. Oleh karena itu

jadikan al-Qur’ansebagai ukuran keimanan, ketaqwaan dan kebahagiaan bagi orang-orang

ang pandai bersyukur atas nikmat Allah swt [30]

2.7. Macam-macam Hukum al-Qur’an

[30] nana rudiana , Kandungan dan Isi Al-Qur'an.


22

[31]
Hukum yang dikandung oleh al-Qur’an itu ada tiga macam, yaitu :

1) Pertama: hukum-hukum I’tiqadiyah, yang berkaitan dengan hal-hal yang harus

dipercaya oleh setiap mukallaf, yaitu mempercayai Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

para Rasul-Nya, dan hari akhir.

2) Kedua: hukum moralitas, yang berhubungan dengan sesuatu yang harus dijadikan

perhiasan oleh setiap mukallaf, berupa hal-hal keutamaan dan menghindarkan diri dari

hal yang hina.

3) Ketiga: hukum amaliyyah yang bersangkut paut dengan sesuatu yang timbul dari

mukallaf, baik berupa perbuatan, perkataan, perjanjian hukum, dan pembelanjaan.

Macam yang ketiga ini adalah fiqh al-Qur’an. Dan inilah yang dimaksud dengan sampai

kepadanya dengan ilmu ushul fiqh.[31]

[32]
Hukum-hukum amaliyyah di dalam al-Qur’an terdiri dari dua macam, yaitu;

a. Hukum-hukum ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar, sumpah, dan

ibadah-ibadah lainnya yang dimaksudkan untuk mengatur hubungan manusia

dengan Tuhannya (habluminallah).

b. Hukum muamalat, seperti akad, pembelanjaan, hukuman, pidana, dan lainnya yang

bukan ibadah dan dimaksudkan untuk mengatur hubungan antar sesama mukallaf,

baik sebagai individu, bangsa, atau kelompok (habluminannas).[ 32]

[31] Andika Maulana, “AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM” .


[32]
ibid., Andika Maulana, “AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM” .
23

[33]
Menurut istilah modern, hukum muamalat telah dibagi menurut sesuatu yang

berkaitan dengannya dan maksud yang dikehendakinya menjadi beberapa macam;

1) Hukum keluarga, yaitu hukum yang berhubungan dengan keluarga, mulai dari

pembentukannya, dan ia dimaksudkan untuk mengatur hubungan antara suami istri dan

kerabat satu sama lain.

2) Hukum perdata, yaitu hukum yang bertalian dengan perhubungan hukum antara

individu-individu dan pertukaran mereka, baik berupa jual-beli, penggadaian, jaminan,

persekutuan, utang piutang, dan memenuhi janji dengan disiplin. Hukum ini

dimaksudkan untuk mengatur hubungan harta kekayaan individu dan memelihara hak

masing-masing yang berhak.

3) Hukum pidana, yaitu hukum yang berkenaan dengan tindak criminal yang timbul dari

seorang mukallaf dan hukuman yang dijatuhkan atas pelakunya. Hukum ini

dimaksudkan untuk memelihara kehidupan manusia, harta mereka, kehormatan mereka,

dan hak-hak mereka, serta menentukan hubungan antara pelakunya, korban tindak

kriminal, dan umat.

4) Hukum acara, yaitu hukum yang berkaitan dengan pengadilan, kesaksian, dan sumpah.

Hukum ini dimaksudkan untuk mengatur usaha-usaha untuk mewujudkan keadilan di

antara manusia.

5) Hukum perundang-undangan, yaitu hukum yang berhubungan dengan pengaturan

pemerintahan dan pokok-pokoknya. Hukum ini dimaksudkan untuk menentukan

hubungan penguasa dan rakyat, dan menetapkan hak-hak individu dan masyarakat.[33]

[33]
ibid., Andika Maulana, “AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM” .
24

[34]
6) Hukum tata Negara, yaitu hukum yang bersangkutan dengan hubungan antara

Negara Islam dengan negara lainnya, hubungan dengan orang-orang non-Islam yang

berada di Negara Islam. Hukum ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan Negara

Islam dengan Negara non-Islam, baik dalam keadaan damai maupun dalam suasana

peperangan, serta menentukan hubungan antara umat Islam dengan non-Islam di

berbagai Negara Islam.

7) Hukum ekonomi dan keuangan, yaitu hukum yang berhubungan dengan orang miskin,

baik yang meminta-minta maupun yang tidak, berkenaan dengan harta orang kaya, dan

pengaturan berbagai sumber dan perbankan. Hukum ini dimaksudkan untuk mengatur

hubungan kekayaan antara orang-orang dan orang-orang kafir, dan antar Negara dan

rakyat.[34]

[34 ] ibid., Andika Maulana, “AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM” .


25

III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Sumber adalah rujukan dasar atau asal muasal. sumber yang baik adalah sumber yang

memiliki sifat dinamnis dan tidak pernah mengalami kemandengan. Sumber yang benar

juga bersifat mutlak, artinya terhindar dari nilai kefanaan.

2. Al- Quran Secara etimologis makna kata Qur’an adalah sinonim dengan kata Qira’ah

dan keduanya berasal dari kata Qara’a Dari segi makna, lafal Al-Qur’an bermakna

bacaan.

Secara terminologi Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi

Muhammad SAW dalam bahasa Arab, agar menjadi hujjah bagi Rasullulah bahwa Ia

adalah Rasul Allah , menjadi ibadah bagi orang yang membacanya, ditulis di atas

lembaran mushaf, dimulai dari surah Al-Fatihah dan berakhir dengan surah An-nas yang

disampaikan secara mutawatir.

3. secara bahasa, mu’jizat juga berasal dari kata a’jazayu’jizui’jazan, yang artinya

melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Sedangkan mukjizat terbagi menjadi dua,

yaitu mukjizat material indrawi yang bersifat tidak kekal dan berlaku untuk jaman

tertentu, danmukjizat Immaterial, bersifatkekaldanabadi, yang dapat dibuktikan

sepanjang masa, dan berlaku sampai dunia ini berakahir.

Unsur mukjizat ada empat, yaitu hal yang atau peristiwa yang luar biasa, terjadi atau

dipaparkan oleh seorang nabi, mengandung tantangan terhadap yang meragukan, dan

tantangan tersebut tidak mampu di layani.

Menurut Syeikh Muhammad Ali al- Shabuniy, segi-segi kemukjizatan al-quran ada

sebelas. Beberapa dalil tentang kemukjizatan al-quran:


26

1. Al-quran tersebar luas dimuka bumi ini, termasuk di jazirah Arab, khususnya

di Kota Mekkah, yang merupakan daearah yang belum mengenal peradaban

dan kebudayaan metropolis sebagaimana yang telah dihasilkan oleh

berbagai masyarakat yang dianggap maju.

2. Al- quran dibawa oleh rasulullah Saw dan juga disebarluaskan kepada

penduduk bumi ini oleh salah seorang penduduk Mekkah yang belum pernah

mengecap pendidikan dan pengajaran meski hanya sedikit. Sebagaimana

yang dinyatakan dalam al-quran

Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (al-quran) sesuatu kitab pun dan

kamu (tidak) menulis suatu kitab dengan tangan kanan mu; andai kata (kamu pernah

membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang-orang yang mengingkari (mu).

4. Garis-garis besar isi kandungan Al-Quran

isi kandungan Al-Quran ada lima:

1) Tauhid, kepercayaan pada allah swt, Malaikat-malaikatnya, Kitab-kitabnya,

para Rasul-Nya, hari kemudian, Qadla dan Qadar yang baik dan buruk.

2) Tuntunan ibadat sebagai perbuatan yang menghidupkan jiwa tauhid.

3) Janji dan ancaman:Al-Quran menjanjikan pahala bagi orang yang mau

menerima dan mengamalkan isi Al-Quran dan mengancam mereka yang

mengingkarinya dengan siksa.

4) Hukum yang dihajati pergaulan hidup bermasyarakat untuk kebahagian dunia

dan akhirat.

5) Inti sejarah orang-orang yang tunduk kepada allah,yaitu orang-orang yang

shaleh seperti Nabi-nabi dan Rasul-rasul, juga sejarah mereka yang

mengingkari agama allah dan hukum-hukumnya. Maksud sejarah ini ialah


27

sebagai tuntunan dan tauladan bagi orang-orang yang hendak mencari

kebahagian dan meliputi tuntunan akhlaq.

5. Pokok-pokok/ kandungan dari Al-Qur’an tercemin dalam surat Al-Fatihah (pembukaan)

oleh karenanya surat Al-Fatihah ini disebut sebagai Ummul Kitabatau Ummul

Qur’an (induk Al-Kitab). Adapun kandungan Al-Qur’an yaitu meliputi tauhid, ibadah, janji

dan ancaman, jalan untuk mencapai kebahagiaaan dunia maupun akhirat, riwayat dan

cerita.

Hukum yang dibawa Al-Qur’an itu ada tiga macam, yaitu :

2) Hukum Akidah, yakni hukum yang berhubungan dengan hal-hal yang wajib

diyakini oleh seorang mukallaf tentang Allah, Malaikat, para Rasul dan hari

kemudian.

3) Hukum Akhlak, yakni hukum yang berhubungan dengan kewajiban seorang

mukallaf untuk melakukan hal-hal yang utama dan meninggalkan hal-hal yang

hina.

4) Hukum perbuatan, yakni hukum yang bertalian dengan ucapan, perbuatan,

akad atau pengelolaan yang timbul seorang mukallaf. Hukum yang ketiga ini

disebut fikih Al-Qur’an.


28

DAFTAR PUSTAKA

Ilmy, Bachrul., 2006. “Pendidikan Agama Islam Jilid 1” Jakarta : Grafindo Media Pratama.

Indunisi,

Syaifuddin, Al., “Kilauan Kemukjizatan Al-Qur’an” Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Gramedia.

Aziz Al-Zindan, Abdul Majid., 1997. “Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang IPTEK” ,

Jakarta : Gema Insani Press.

Shihab, M. Quraish., “Mukjizat Al-Quran” , Bandung : PT Mizan Pustaka Anggota IKAPI

Purma Nailu S.W.P , “Al-Quran Sebagai Sumber Hukum Islam” , (Online) ,Diakses dari :

http://web.if.unila.ac.id/purmanailuswp/2015/05/11/al-quran-sebagai-sumber-hukum-islam/,

(15 April 2016)

Ansori, Irfan. 2011. “Al quran sebagai sumber hukum islam pertama” , (Online) , Diakses

dari : https://rahasiasuksesirfanansori.wordpress.com/2011/10/31/al-quran-sebagai-sumber-

hukum-islam-pertama/, (15 April 2016)

Busfa, Imron. 2012. “Makalah al-qur'an sebagai sumber hukum islam” , (Online) Diakses

dari : http://imron-busfa.blogspot.co.id/2012/04/makalah-al-quran-sebagai-sumber-

hukum.html, (15 April 2016)

Siswaidi. 2013. “Al-Qur'an Sebagai Sumber Hukum Islam”, (Online) Diakses dari :

http://islamsejatih.blogspot.co.id/2013/06/al-qur-sebagai-sumber-hukum-islam.html,

(22 April 2016)

Tigetige, Amanah. 2014. “Al-Qur’anul Karim Sebagai Sumber Hukum Islam yang Pertama”,

(Online) , Diakses dari : http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/10/al-quranul-karim-sebagai-

sumber-hukum.html,(21 April 2016)


29

Rokhman, Fatnur. “PENGERTIAN DAN FUNGSI AL-QURAN DAN HADITS”, (Online) ,

Diakses dari : http://sumringah-goman.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-dan-fungsi-al-

quran-dan.html, (14 Mei 2016)

Laqoenta, “Kemukjizatan al-Qur’an”, (Online) , Diakses dari

https://laqoenta.wordpress.com/kemukjizatan-al-quran/ , (14 Mei 2016)

Oktopiana, Sandi. “Fungsi Dan Isi Kandungan Al-Quran”, (Online) , Diakses dari :

http://sharesandi.blogspot.co.id/2012/10/fungsi-dan-isi-kandungan-al-quran.html, (15 Mei

2016)

Rudiana, Nana. 2014. “Kandungan dan Isi Al-Qur'an” , (Online) , Diakses dari : http://sina-

na.blogspot.co.id/2014/08/kandungan-dan-isi-al-quran.html, (15 Mei 2016)

Maulana, Andika. 2013. “AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM”, (Online),

Diakses dari : http://tafsirhadits2012.blogspot.co.id/2013/05/al-quran-sebagai-sumber-

hukum-islam.html, (15 Mei 2016)

Anda mungkin juga menyukai