Pendidikan Humanistik
Pendidikan Humanistik
Pendidikan Humanistik
Oleh :
Beny Adianto (12110028)
Ayusta Maulana (12110020)
M.Bahroin (12110057)
Novia Ayuningtyas (12110027)
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat-Nya yang
telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dengan lancar dan pada waktu yang
telah ditentukan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Humanistik”
yang merupakan salah satu tugas terstruktur mata kuliah Teori Belajar &
Pembelajaran pada semester tiga.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai teori humanistik dari berbagai
pandangan para ahli. Sehingga memberikan pengetahuan yang lebih luas mengenai
teori humanistik yang diterapkan didalam sistem pendidikan di Indonesia.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr.Hj.Suti’ah M.Pd selaku dosen pembimbing dan pengampu mata kuliah ini.
Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan dan
kelemahan, sehingga saran dan kritik sangat kami harapkan untuk menambah
wawasan kita tentang teori belajar & pembelajaran khususnya pada teori humanistik.
Semoga amal baik kita semua diberkahi Allah SWT.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan mohon ma’af apabila ada
kekurangan atau kesalahan dalam mengerjakan tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................. i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
Latar belakang………………………………………………………..............1
Rumusan masalah……………………………………………………….........2
Tujuan…………………………………………………………………….......3
Bab II Pembahasan
Kesimpulan…………………………………………………………….........16
Saran…...……………………………………………………………...….....16
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami menyimpulkan ada beberapa masalah
yang akan kami angkat untuk dibahas dalam makalah ini :
a. Converger
Tipe ini lebih suka belajar jika menghadapi soal yang
mempunyai jawaban tertentu. Orang dengan tipe ini tidak emosional
dan lebih suka menghadapi benda daripada manusia. Mereka tertarik
pada ilmu pengetahuan alam dan teknik.
b. Diverger
Tipe ini memandang sesuatu dari berbagai segi dan kemudian
menghubungkannya menjadi suatu kesatuan yang utuh. Orang dengan
tipe ini lebih suka berhubungan dengan manusia. mereka lebih suka
mendalami bahasa, kesusastraan, sejarah dan ilmu-ilmu sosial
lainnya.
c. Assimilation
Tipe ini lebih tertarik pada konsep-konsep yang abstrak.
Orang dengan tipe ini tidak terlalu memperhatikan penerapan praksis
dari ide-ide mereka. Bidang studi yang diminati adalah bidang
keilmuan(science) dan matematika.
d. Accomodator
Tipe ini berminat pada penngembangan konse-konsep. Orang
dengan tipe ini berminat pada hal-hal yang konkret dan eksperimen.
Bidang studi yang sesuai untuk tipe ini adalah lapangan usaha dan
teknik sedangkan pekerjaan yang sesuai antara lain penjualan dan
pemasaran.
a) Kelompok aktivis
Karakteristik:
Senang melibatkan diri dan berpartisipasi dalam suatu
kegiatan untuk meperoleh pengalaman yang baru
Mudah diajak berdialog
Mempunyai pemikiran yang terbuka
Menghargai pendapat orang lain
Mudah percaya pada orang lain
Kurang pertimbangan yang matang dalam melangkah.
b) Kelompok reflektor
Karakteristik:
Sangat berhati-hati dan penuh pertimbangan dalam mengambil
keputusan
Tidak mudah dipengaruhi orang lain
Cenderung bersifat konservatif
c) Kelompok teoris
Karakteristik:
Sangat kritis
Suka menganalisis
Selalu berpikir rasional dengan menggunakan penalaran
Segala sesuatu dikembalikan pada teori dan konsep
Tidak menyukai pendapat / penilaian yang subyektif
Tidak menyukai hal-hal yang spekulatif
Mempunyai pendirian yang kuat
Tidak mudah dipengaruhi orang lain
d) Kelompok pragmatis
Karakteristik:
Praktis, tidak suka bertele-tele dengan suatu teori/konsep
Memandang sesuatu berguna apabila dapat dilaksakanan/
dipraktekkan bagi kehidupan manusia
6) HABERMAS
Menurut Habermas, proses belajar terjadi apabila terjadi interaksi antara
individu dengan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun sosial.
Ada 3 tipe belajar :
Salah satu ide penting dalam teori belajar humanistik adalah siswa harus
mempunyai kemampuan untuk mengarahkan sendiri perilakunya dalam belajar (self
regulated learning), apa yang akan dipelajari dan sampai tingkatan mana, kapan dan
bagaimana mereka akan belajar. Siswa belajar mengarahkan sekaligus memotivasi
diri sendiri dalam belajar daripada sekedar menjadi penerima pasif dalam proses
belajar. Siswa juga belajar menilai kegunaan belajar itu bagi dirinya sendiri.
1
Muhammad Thobroni, Belajar dan Pembelajaran (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2011) hal 176
memperoleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku utama (student
center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa
memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan
meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar.
Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
1) Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2) Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat
jelas , jujur dan positif.
3) Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar
atas inisiatif sendiri,
4) Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran
secara mandiri
5) Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya
sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko
dariperilaku yang ditunjukkan.
6) Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa,
tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk
bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7) Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
8) Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
Teori humanistik mempunyai pengaruh yang signifikan pada ilmu psikologi dan
budaya populer. Sekarang ini banyak psikolog yang menerima gagasan ini ketika
teori tersebut membahas tentang kepribadian, pengalaman subjektif manusi
mempunyai bobot yang lebih tinggi daripada relitas objektif. Psikolog humanistik
yang terfokus pada manusia sehat daripada manusia yang bermasalah, juga telah
menjadi suatu kontribusi yang bermanfaat. Meskipun demikian, kritik dari teori
humanistik tetap mempunyai beberapa argumentasi:
1) Teori humanistik terlalu optimistik secara naif dan gagal untuk memberikan
pendekatan pada sisi buruk dari sifat alamiah manusia
2) Teori humanistik, seperti halnya teori psikodinamik, tidak bisa diuji dengan
mudah
3) Banyak konsep dalam psikologi humanistik, seperti misalnya orang yang
telah berhasil mengaktualisasikan dirinya, ini masih buram dan subjektif.
Beberapa kritisi menyangkal bahwa konsep ini bisa saja mencerminkan nilai
dan idealisme.
4) Psikologi humanistik mengalami pembiasan terhadap nilai individualistis
5) Teori humanistik ini dikritik karena sukar digunakan dalam konteks yang
lebih praktis. Teori ini dianggap lebih dekat dengan dunia filsafat daripada
dunia pendidikan.
6) Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran, guru lebih mengarahkan
siswa untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman serta
membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Dalam proses penulisan ini, kami masih menemukan berbagai macam
permasalahan,akan tetapi permasalahan yang cukup berdampak yaitu kurangnya
sumber literatur yang dapat dijadikan referensi. Oleh karena itu, kami sangat
membutuhkan saran dari pembaca sekalian, untuk memperbaiki penulisan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.