BANDUNG
2019
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karuniaNya yang tak terhingga juga
shalawat serta salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan
sahabatnya. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan pedoman pendataan program Indonesia
sehat dengan pendekatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Cicalengka DTP.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada dr. Hj. Yanti Fadillah,
MM.Rs. selaku Kepala Puskesmas Cicalengka DTP, seluruh teman-teman Puskesmas Cicalengka yang
telah memberikan dukungan dan do’anya, serta dukungan material dan moral kepada penulis.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam pembuatan pedoman pendataan program
Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK) ini, semoga pedoman ini dapat diterima dan
dapat menjadi landasan kegiatan pendataan PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Cicalengka DTP.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kemajuan
Puskesmas Cicalengka di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga pedoman pendataan PIS-PK ini
dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukannya. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 5
1.2 Tujuan Pedoman ........................................................................................................................... 6
1.2.1 Tujuan Umum ........................................................................................................................ 6
1.2.2 Tujuan Khusus ........................................................................................................................ 6
1.3 Sasaran Pedoman.......................................................................................................................... 6
1.4 Ruang Lingkup Pedoman............................................................................................................... 6
1.5 Batasan Operasional .................................................................................................................... 7
BAB II STANDAR KETENAGAAN ............................................................................................................... 8
BAB III STANDAR FASILITAS ..................................................................................................................... 9
3.1 Denah Wilayah .............................................................................................................................. 9
3.2 Standar Fasilitas ........................................................................................................................... 9
BAB IV TATALAKSANA KEGIATAN.......................................................................................................... 11
4.1 KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ................................................................................ 11
4.2 CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ......................................................................................... 11
4.3 Peran Lintas Program dan Lintas Sektor ...................................................................................... 11
4.4 Konsep Keluarga.......................................................................................................................... 11
4.5 Pelaksanaan Pendekatan Keluarga Sehat ................................................................................... 13
4.6 Indikator PISPK ...................................................................................................................... 13
4.7 Sasaran PISPK .............................................................................................................................. 13
4.8 Pilar PISPK .................................................................................................................................. 14
4.9 Indeks Keluarga Sehat (IKS)......................................................................................................... 14
4.10 Instrumen Pelaksanaan PISPK ............................................................................................... 14
4.11 Definisi Operasional Indikator PIS-PK ................................................................................... 16
4.12 Peran Pemangku kepentingan ................................................................................................. 34
4.13 Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ................................................................................. 34
4.14 Peran Dinas Kesehatan Provinsi ............................................................................................... 34
4.15 Peran Kementerian Kesehatan ................................................................................................ 35
4.16 Peran dan Tanggung Jawab Lintas Sektor ................................................................................ 35
BAB V LOGISTIK ..................................................................................................................................... 36
BAB VI KESELAMATAN SASARAN PROGRAM ........................................................................................ 37
4
BAB I
PENDAHULUAN
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita,
yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program
sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program
Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama
Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini
sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan
dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3) meningkatnya akses dan
mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan, (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga
kesehatan, obat dan vaksin, serta (6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu:
(1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan
jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif,
serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan.
Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat
(benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya
keluarga-keluarga sehat.
Latar Belakang Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda
ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini
6
didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia
Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi
program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya
melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan
melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa penting untuk menulis pedoman
tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
BAB III
STANDAR FASILITAS
3.1 Denah Wilayah
1) Map dokumen
2) Stiker
3) Ballpoint
10
4) Form PISPK
5) Name Tag
6) Tensimeter
7) Stetoskop
8) Komputer
9) Jaringan internet
10) Lembar balik/Leaflet
11
BAB IV
TATALAKSANA KEGIATAN
kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di
wilayah kerjanya.
Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia Sehat
karena menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga, yaitu:
1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan
sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina
sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function) adalah
untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di
bidang kesehatan.
Satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) sebagaimana
dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah tangga terdapat kakek dan atau
nenek atau individu lain, maka rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu
keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah
penanda atau indikator.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini
sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu:
1. meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
2. meningkatnya pengendalian penyakit,
3. meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di
daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan,
14
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu:
1. Penerapan paradigma sehat,
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan
kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat.
2. Penguatan pelayanan kesehatan,
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan.
3. Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
Pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat
(benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada
tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Dalam pelaksanaan pendekatan keluarga ini tiga hal berikut harus diadakan atau
dikembangkan, yaitu: Instrumen yang digunakan di tingkat keluarga.
Forum komunikasi yang dikembangkan untuk kontak dengan keluarga. Keterlibatan tenaga
dari masyarakat sebagai mitra Puskesmas. Instrumen yang diperlukan di tingkat keluarga
adalah sebagai berikut:
1. Profil Kesehatan Keluarga (selanjutnya disebut Prokesga), berupa family folder, yang
merupakan sarana untuk merekam (menyimpan) data keluarga dan data individu anggota
keluarga. Data keluarga meliputi komponen rumah sehat (akses/ ketersediaan air bersih
15
2 IBU MELAKUKAN INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA :ibu yang mempunyai anggota keluarga (AK) berumur
PERSALINAN DI FASILITAS < 12 bulan Kesehatan
PELAYANAN KESEHATAN Keluarga
BUKU JUKNIS 2016 Ibu melakukan persalinan di fasilitas PENILAIAN INDIKATOR:
Jika di keluarga terdapat ibu pelayanan kesehatan adalah jika di Jika ibu yang mempunyai ak berumur < 12 bulan melakukan persalinan di rumah sakit
pasca bersalin (usia bayi 0-11 keluarga terdapat ibu pasca bersalin atau puskesmas atau klinik atau praktek mandiri bidanmaka diberi simbol “Y”
bulan) dan persalinan ibu (usia bayi 0-11 bulan) dan persalinan Jika ibu yang mempunyai ak berumur < 12 bulan tidak melakukan persalinan di rumah
17
PENILAIAN INDIKATOR:
Jika ak selama usia 0-5 bulan 29 hari hanya diberi asi saja, tanpa diberikan
makanan/minuman lain, termasuk air putih kecuali (obat-obatan dan vitamin atau
mineral tetes; asi perah juga diperbolehkan baik dari ibu kandung maupun dari donor)
maka diberi simbol “Y”
Jika ak selama usia 0-5 bulan 29 hari sudah diberi minuman /makanan lain selain asi
kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes; asi perah, baik dari ibu kandung
maupun dari donor maka diberi simbol “T”
5 BALITA MENDAPATKAN • Program kesga mengharapkan perkembangan dimasukkan sebagai bagian dari
19
PENILAIAN INDIKATOR:
1. Jika (A) bersimbol “y” dan (b) bersimbol “Y” atau “T” maka diberi simbol “Y”
2. Jika (b) bersimbol “T” dan (c/d) bersimbol “T” atau “T” maka diberi simbol “T”
6 PENDERITA TB PARU Usulan perubahan nama indikator dari • Usulan perubahan nama indikator dari Penderita TB Paru berobat sesuai standar Sub bid TB
MENDAPATKAN Penderita TB Paru berobat sesuai diganti menjadi keluargadengan masalah TB yang telah berobat sesuai standar
PENGOBATAN STANDAR standar diganti menjadi • Periode waktu didiagnosis ditanyakan dalam 1 tahun terakhir Pertanyaannya
BUKU JUKNIS 2016 keluargadengan masalah TB yang menjadi: Apakah dalam 1 tahun terakhir pernah didiagnosis TB paru?
adalah jika di keluarga telah berobat sesuai standar Cara diagnosis :
terdapat anggota keluarga • didiagnosa dengan pemeriksaan secara bakteriologis (mikroskopis atau TCM atau
berusia ≥15 tahun yang penderita tuberkulosis paru yang telah kultur) hasil positif atau
menderita batuk dan sudah didiagnosis TBCmendapatkan • Bila hasil pemeriksaan secara bakteriologi negative:
2 minggu berturut-turut pengobatan sesuai standar adalah jika • ditunjang oleh pemeriksaan foto thoraks yang menunjukkan gambaran
21
BAB V
LOGISTIK
Logistik harus ada:
1) Map dokumen
2) Stiker
3) Ballpoint
4) Form PISPK
5) Name Tag
6) Tensimeter
7) Stetoskop
8) Komputer
9) Jaringan internet
10) Lembar balik/Leaflet
37
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN PROGRAM
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pendataan PIS-PK perlu
diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
38
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU BAB
Pengendalian mutu pada PIS-PK dilakukan dengan cara:
1. Melakukan monitoring dan evalusi kepada subjek pendataan yang sudah
dilakukan pendataan sebanyak 10%
2. Evaluasi hasil IKS untuk membuat rencana tindak lanjut
3. Berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sektor tentang pencapaian hasil
pendataan PIS-PK
40
BAB IX
PENUTUP