Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI

IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH


KARANGANYAR

Effect of Body Massage on Depression Level of Postpartum Mothers at


Siyamtiningsih Private Midwifery Practice of Karanganyar
Erindra Budi C 1), Anggun Sholekah 2), Angesti Nugraheni 3)
*)Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRACT

Background: The fulfillment of sense of security and relaxation of the postpartum


mothers can be done by extending body massages to them so that postpartum
depression can be prevented. The objective of this research is to investigate the effect of
the body massage on the depression level of the postpartum mothers.
Method: This research used the quasi experimental research method with the pretest
and posttest control group design. Its samples were taken by using the quota sampling
technique and consisted of 30 postpartum mothers who fulfilled the restriction criteria.
The data of research were analyzed by using the questionnaire of Edinburgh Postnatal
Depression Scale and analyzed by using the independent T test.
Result: The result of the posttests show that average depression level of the
experimental group was 5.33, and that of the control group was 9.33. The average
depression level of the former decreased by 4.34 whereas that of the latter increased by
1.73. The result of the independent statistical T test shows that the p-value was 0.003
meaning that there was an effect on the depression level of the postpartum mothers at
Siyamtiningsih Private Midwifery Practice of Karanganyar.
Conclusion: The body massage had an effect on the depression level of the postpartum
mothers at Siyamtiningsih Private Midwifery Practice of Karanganyar.

Keywords: Body Massage, depression level of postpartum mothers.

gangguan psikologis utama masa nifas


PENDAHULUAN dari yang ringan sampai berat, yaitu
Masa nifas merupakan masa kritis postpartum blues, depresi postpartum,
yang memerlukan pendampingan dari dan postpartum psikosis.
tenaga kesehatan untuk memberikan Ibu yang tidak bisa menyesuaikan
asuhan kebidanan dan terus melakukan diri dengan peran barunya akan meng-
pemantauan yang bertujuan meminimal- alami gangguan secara emosional yang
kan berbagai masalah yang berkaitan ditandai dengan beberapa masalah,
dengan masa nifas. Periode masa nifas seperti marah, mudah lelah, terjadi
meliputi masa transisi bagi ibu, bayi, dan gangguan makan hingga hilangnya
keluarganya secara fisiologis, emosional libido. Gangguan emosional ini disebut
dan social. Secara umum ada tiga depresi postpartum dan merupakan

23
perkembangan yang lebih serius dari Berdasarkan penelitian yang
baby blues yang tidak tertangani dengan dilakukan oleh Wentworth (2009) mem-
baik. Depresi postpartum terjadi dalam buktikan bahwa body massage dapat
kurun waktu empat minggu pasca menurunkan ketegangan, kecemasan,
persalinan sampai dengan beberapa dan nyeri pada pasien sebelum dilakukan
bulan bahkan beberapa tahun bila tidak tindakan. Hasil penelitian lainnya
diatasi dengan baik. Namun, keadaan ini menyebutkan bahwa ibu yang pernah
biasanya berlangsung pada minggu ke-6 melakukan pijat selama masa nifas,
masa nifas. sebanyak 60% dari total responden tidak
mengalami depresi postpartum.
Data dari penelitian menunjukkan
kejadian depresi postpartum di dunia Berdasarkan hasil studi pendahulu-
terjadi pada 10-15% wanita setelah an di BPM Siyamtiningsih Karanganyar
melahirkan. Sementara di Indonesia pada bulan Desember 2015 dengan
adalah 11-30%. metode wawancara, didapatkan hasil
bahwa dari 13 orang ibu nifas 0-4
Depresi postpartum memberikan
minggu terdapat tujuh orang ibu yang
dampak yang tidak baik untuk anak dan
keluarga. Pada ibu yang mengalami mengalami masalah ibu nifas
(diantaranya ibu merasa tidak mendapat
depresi postpartum, minat, dan
dukungan dari keluarga karena suami
ketertarikan untuk merawat bayi akan
bekerja di luar kota sebanyak dua orang,
berkurang, sampai pada ibu yang malas
ibu malas menyusui bayinya dan
menyusui bayinya. Hal ini akan
memilih memberikan susu formula
mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan,
sebanyak tiga orang, dan ibu mengalami
dan perkembangan bayi.
keletihan yang berat saat mengurus bayi
Upaya penanganan depresi sebanyak dua orang) dan enam orang
postpartum meliputi upaya preventif, lainnya mengatakan tidak mengalami
promotif, kuratif, dan rehabilitatif. masalah saat masa nifas.
Tindakan promotif dan preventif yang
Sebelumnya, di BPM
diberikan adalah penjelasan, peningkatan
Siyamtiningsih belum pernah dilakukan
peran suami, kunjungan rumah,
penelitian mengenai pengaruh body
memenuhi kebutuhan dasar masa nifas
massage terhadap tingkat depresi
khususnya meningkatkan kebugaran
ibunifas. Oleh sebab itu, penulis tertarik
fisik seperti ambulasi dini dan senam
untuk meneliti pengaruh body massage
nifas. Salah satu upaya untuk meningkat-
terhadap tingkat depresi ibu nifas di
kan kebugaran dan mengurangi tingkat
BPM Siyamtiningsih Karanganyar.
depresi secara tradisional adalah body
massage. Body massage dapat
mengurangi kecemasan dan stres,
METODE
membuat otot-otot rileks, memperlancar
sirkulasi, pencernaan dan pengeluaran, Penelitian ini dilaksanakan meng-
serta mengurangi nyeri. Body massage gunakan metode quasy experimental
adalah manipulasi secara manual pada dengan pendekatan pretest-posttest with
jaringan lunak tubuh dengan cara control group design. Lokasi penelitian
menekan, menggosok, getaran/vibrasi di Bidan Praktik Mandiri Siyamtiningsih
dan menggunakan tangan, jari tangan Karanganyar. Populasi penelitian yaitu
untuk perbaikan kesehatan.

24
ibu nifas di BPM Siyamtiningsih HASIL PENELITIAN
Karanganyar.
Hasil penelitian diperoleh data
Tehnik sampling menggunakan sebagai berikut:
quota sampling yaitu sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri A. Analisis Univariat
tertentu sampai dengan jumlah yang Tabel 1. Distribusi frekuensi
diinginkan oleh peneliti. Besar sampel karakteristik responden
penelitian sebanyak 30 responden.
No Karakteristik Kelompok Kelompok
Sampel terdiri dari 15 responden untuk Ekspreimen Kontrol
kelompok eksperimen dan 15 responden F % F %
untuk kelompok kontrol. 1 Umur
Intervensi dalam penelitian ini <20 tahun 0 0 0 0
adalah pemberian body massage kepada 20-35 tahun 15 100 15 100
kelompok eksperimen sedangkan >35 tahun 0 0 0 0
2 Pendidikan
kelompok kontrol tidak diberi perlakuan
SD 1 6,67 1 6,67
apapun. Body massage dilakukan oleh SMP 8 53,33 7 46,67
peneliti sendiri dibantu oleh dua orang SMA 5 33,33 7 46,67
enumerator yang sudah tersertifikasi. Perguruan 1 6,67 0 0
Gerakan dalam body massage adalah Tinggi
effleurage, friction, pretisage, pressure, 3 Pekerjaan
tapotament dan vibration. Tidak 13 86,67 14 93,33
Bekerja
Instrumen penelitian menggunakan (IRT) 2 13,33 1 6,67
kuesioner Edinburgh Postnatal Bekerja
Depression scale yang merupakan alat 4 Paritas
ukur yang sudah baku. Analisis data Primipara 15 100 15 100
menggunakan uji T tidak Berpasangan Multipara 0 0 0 0
dan Uji T berpasangan program SPSS Sumber: Data Primer, 2016
18.0. Penelitian ini telah dinyatakan laik
etik oleh Komite Etik Penelitian
Kesehatan RSUD. Dr. Moewardi dengan
Nomor 136/ II/ HREC /2016 pada
tanggal 24 Februari 2016.

25
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bermakna atau tingkat depresi ibu nifas
bahwa responden semuanya berumur 20- antara kelompok eksperimen dan
35 tahun. Tingkat pendidikan terakhir kelompok kontrol sebelum pemberian
responden paling banyak adalah SMP body massage dimulai dari hasil rerata
yaitu 8 responden (53,3%) pada yang sama.
kelompok eksperimen dan pada
kelompok kontrol sebanyak 7 orang
(46,67%). Tabel 4.3 Perbedaan Tingkat Depresi
Ibu Nifas Setelah
Tabel 4.1 menunjukan bahwa
Pemberian Body Massage
karakteristik responden paling banyak
adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak Kelompok N Mean Std p-value
14 responden (93,33%) pada kelompok Eksperimen 15 5,33 2,820
eksperimen dan sebanyak 13 responden Kontrol 15 9,33 3,885 .003
(86,67%) pada kelompok kontrol, Sumber: Data primer diolah, 2016
sedangkan responden yang bekerja tapi
sedang mengambil masa cuti sebanyak 1 Berdasarkan tabel 4.3 menunjuk-
orang (6,67%) pada kelompok kan nilai rata-rata tingkat depresi posttest
eksperimen dan 2 responden (13,33%) pada kelompok eksperimen sebesar 5,33
pada kelompok kontrol. Sementara itu dan pada kelompok kontrol 9,33. Hal ini
diketahui berdasarkan paritas ibu seluruh menunjukkan terjadi penurunan rerata
responden adalah ibu yang baru pertama tingkat depresi ibu nifas pada kelompok
kali melahirkan / primipara yaitu 15 pretest eksperimen sebesar 4,34 sedang-
reponden (100%) baik pada kelompok kan pada kelompok kontrol terjadi
eksperimen maupun kelompok kontrol. peningkatan tingkat depresi ibu nifas
sebesar 1,73.
Berdasarkan uji T tidak berpasang-
B. Analisis Bivariat an diperoleh nilai p-value 0,003 atau
Tabel 4.2 Perbedaan Tingkat Depresi <0,05, hal ini menunjukkan bahwa
Ibu Nifas Sebelum (Pretest) terdapat perubahan tingkat depresi ibu
Pemberian Body Massage nifas antara kelompok posttest
eksperimen dan kelompok posttest
Kelompok p-
kontrol, sehingga hipotesis dalam
N Mean Std value
Eks 15 9,67 3,539 .106
penelitian ini dapat diterima karena dari
Kontrol 15 7,60 3,225 hasil tersebut menunjukkan terdapat
perbedaan tingkat depresi ibu nifas
kelompok posttest setelah pemberian
Berdasarkan tabel 4.2 menunjuk- body massage di Bidan Praktik Mandiri
kan bahwa nilai rata-rata tingkat depresi Siyamtiningsih Karanganyar.
pretest ibu nifas pada kelompok
eksperimen adalah 9,67 dan pada
kelompok kontrol adalah 7,60.
Berdasarkan uji T tidak berpasangan
diperoleh nilai p-value 0,106 atau >0,05,
hal ini menunjukkan bahwa rerata
tingkat depresi ibu nifas pada kelompok
pretest tidak terdapat perbedaan yang

26
Tabel 4.4 Perbedaan Tingkat Depresi PEMBAHASAN
Ibu Nifas Sebelum dan
Setelah pada Kelompok A. Rerata Tingkat Depresi Ibu Nifas
Kontrol Sebelum (Pretest) pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok
p- Kontrol
Kelompok
Mean N Std value
Pretest 7,60 15 3,225 Seluruh responden pada kelompok
Kontrol eksperimen maupun kelompok kontrol
Posttest 9,33 15 3,885 ,003 merupakan ibu yang rentang usianya
Kontrol antara 20-35 tahun. Wanita yang berusia
Sumber: Data primer diolah, 2016 20-35 tahun secara fisik sudah siap
hamil karena organ reproduksinya sudah
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh terbentuk sempurna, dibandingkan
data nilai rata-rata tingkat depresi ibu dengan wanita yang usianya dibawah 20
nifas pretest kelompok kontrol sebesar tahun organ reproduksinya belum sem-
7,60 setelah posttest pada kelompok purna, sehingga resiko tingkat depresi
kontrol tingkat depresi menjadi 9,33. masih tinggi.
Tabel 4.4 menunjukkan p-value 0,003
Berdasarkan tabel 4.1, didapatkan
atau <0,05, hal ini menunjukkan terdapat
bahwa pendidikan terakhir responden
perbedaan tingkat depresi ibu nifas
paling banyak pada kelompok intervensi
sebelum dan setelah pada kelompok
adalah SMP sebanyak 8 responden,
kontrol.
sedangkan pada kelmpok kontrol
sebanyak 7 responden. Hal ini menun-
Tabel 4.5 Perbedaan Tingkat Depresi jukkan bahwa pendidikan mempengaruhi
Ibu Nifas saat Sebelum dan kemampuan orang tua dalam melakukan
Setelah Pemberian Body perawatan pada anaknya agar dapat
Massage pada Kelompok hidup di lingkungan yang sehat.
Eksperimen
Berdasarkan tabel 4.1, didapatkan
p- data bahwa seluruh responden adalah ibu
Kelompok
Mean N Std value yang baru pertama kali melahirkan
Pretest Eks 9,67 15 3,539 (primipara) pada kelompok eksperimen
Posttest Eks 5,33 15 2,820 ,000 maupun kelompok kontrol. Wanita
Sumber: Data primer diolah, 2016 primipara lebih umum mengalami
masalah psikologis ibu nifas dibanding
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh dengan wanita multipara. Hal ini
nilai rata-rata tingkat depresi ibu nifas dikarenakan pada wanita primipara
pretest pada kelompok eksperimen merupakan pengalaman pertama kali
sebesar 9,67 dan setelah dilakukan melahirkan dan membutuhkan proses
posttest pada kelompok eksperimen adaptasi dengan berbagai macam
tingkat depresi menjadi 5,33. Nilai p- perubahan.
value dari tabel diatas adalah 0,000 atau
<0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada
perubahan tingkat depresi ibu nifas saat
sebelum dan setelah diberikan Body
Massage.

27
B. Tingkat Depresi Ibu Nifas Setelah C. Pengaruh Body Massage terhadap
(Posttest) pada Kelompok Tingkat Depresi Ibu Nifas
Eksperimen dan Kelompok Pada kelompok kontrol didapatkan
Kontrol hasil p-value sebesar 0,003 yang berarti
Pada kelompok eksperimen dilaku- nilai p<0,05, hal ini menunjukkan bahwa
kan intervensi berupa pemberian body terdapat pernbedaan tingkat depresi pada
massage selama 3 kali yakni pada nifas kelompok pretest dan posttest kontrol.
hari ke-7, hari ke 14, dan hari ke-21. Perbedaan yang terjadi adalah
Lamanya pemberian body massage peningkatan tingkat depresi sebesar 1,73
adalah 30 menit. Sementera itu dari pretest dan setelah dilakukan
kelompok kontrol adalah kelompok yang posttest. Jumlah responden yang
tidak diberikan intervensi apapun, hanya mengalami peningkatan tingkat depresi
mendapat kunjungan dari petugas sebanyak 12 responden (80%) dan hanya
kesehatan saat dilakukan pretest dan 3 responden yang mengalami penurunan
posttest. Hal ini menyebabkan kelompok tingkat depresi. Peningkatan ini terjadi
eksperimen mendapatkan dukungan disebabkan oleh beberapa faktor
yang lebih besar dibandingkan dengan diantaranya usia, pendidikan, dan paritas
kelompok kontrol. Adanya dukungan ibu.
positif dari banyak pihak akan mem- Body massage memberikan efek
bantu memulihkan kepercayaan diri bagi sistem otot dengan cara memberi-
terhadap kemampuan ibu. Dari uraian kan keseimbangan antara relaksasi dan
tersebut yang menyebabkan perbedaan kontraksi. Gerakan pada body massage
tingkat depresi pada kedua kelompok, membuat otot dan jaringan lunak
dimana kelompok eksperimen cenderung meregang dan rileks, mengurangi
turun tingkat depresinya, sedangkan ketegangan dan kram.
kelompok kontrol mengalami
peningkatan tingkat depresi pada Salah satu kegunaan body massage
kelompok posttest. adalah meningkatkan kelenturan otot dan
bekerja pada jaringan yang lembut,
Gerakan yang dilakukan dalam seperti otot, ligamen, dan tendon5.
body massage membuat tubuh menjadi Selama proses pemijatan tubuh, terjadi
rileks, memperlancar aliran darah dan gerakan relaksasi dan kontraksi sehingga
getah bening, menghilangkan ketegang- mengirimkan sinyal ke otak
an, serta menyegarkan otot, sehingga (hipotalamus), selanjutnya hipotalamus
pada akhirnya tingkat depresi ibu dapat merangsang hipofisis, kemudian
menurun. Hal ini sesuai dengan hasil hipofisis merangsang saraf parasimpatis
penelitian pada kelompok posttest untuk mengeluarkan zat kimiawi/hormon
eksperimen dan kontrol, dimana pada dopamine, serotonin, oksitosin,
kelompok eksperimen tingkat depresi endorphin yang berfungsi untuk
ibu secara signifikan mengalami relaksasi, pada saat yang sama hipofisis
penurunan, sebaliknya pada kelompok
merangsang saraf simpatis (korteks
kontrol yang tidak dilakukan intervensi adrenal) untuk mengurangi hormon
dengan gerakan body massage diatas kortisol, norepinefrin dan epinefrin.
cenderung mengalami kenaikan tingkat Kondisi ini akan meningkatkan perasaan
depresi. seseorang terhadap rasa nyaman,
menciptakan rasa bahagia, rasa puas,

28
keseimbangan psikomotor, penurunan kriteria responden ibu nifas primigravida
frekuensi detak jantung, penurunan maupun multigravida dan dengan desain
tekanan darah, peningkatan sirkulasi penelitian cross sectional untuk
darah dan limfe sehingga homeostatis mengetahui resiko relatif dari pemberian
tubuh kembali seimbang dan gejala body massage terhadap tingkat depresi
depresi dapat berkurang. postpartum.

SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa rerata tingkat depresi 1. Badudu, Z (2012). Tanda-tanda
15 responden ibu nifas pada kelompok Bahaya Kehamilan. Bandung:
pretest eksperimen sebesar 9,67 dan Erlangga, pp. 53-67
kelompok pretest kontrol sebesar 7,60. 2. Larasaty, Ruby (2013). Analisis
Setelah dilakukan body massage ibu Praktik Klinik Keperawatan
nifas pada kelompok eksperimen Kesehatan Masyarakat Perkotaan
diperoleh rerata tingkat depresi 15 pada Ibu SS (80 th) dengan Masalah
responden ibu nifas pada kelompok Insomnia di Wisma Cempaka Tresna
posttest eksperimen sebesar 5,33 dan Werdha Karya Bhaktiria
pada kelompok posttest kontrol sebesar Pembangunan Cibubu. Karya Ilmiah
9,33. Akhir Ners: Fakultas Ilmu
Berdasarkan uji komparatif Keperawatan universitas Indonesia,
parametrik kelompok tidak berpasangan pp. 32-6 http://lib.ui.ac.id/file?
(Uji T tidak berpasangan) diperoleh nilai file=digital/20351478PRRuby%20La
p=0,003 yang berarti terdapat pengaruh rasaty.pdf diakses Desember 2015
pemberian body massage terhadap 3. Liza (2006). Otak Manusia,
tingkat depresi ibu nifas di Bidan Praktik Neurotransmitter, dan Stres. Artikel:
Mandiri Siyamtiningsih Karanganyar. Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
Saran yang diharapkan dari ibu https://adiwarsito.files.wordpress
Nifas adalah untuk melakukan body .com/2010/03/6224830-otak-
massage 1 minggu sekali selama masa manusia-neurotransmiter-dan-stress-
menyusui sebagai upaya untuk by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-
meningkatkan kesehatan ibu nifas dan cirebon.pdf diakses Desember 2015
mencegah terjadinya depresi postpartum. 4. Nadia, Lailatif (2015). Pengaruh
Bidan Praktik Mandiri diharapkan Pijat Oksitosin terhadap Tanda
juga memberikan pelayanan kom- Kecukupan ASI pada Ibu Nifas di
plementer terapi berupa body massage Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan.
ibu nifas sebagai upaya pencegahan Karya Tulis Ilmiah: Fakultas
terjadinya depresi postpartum. Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta, pp. 45-6.
Untuk peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan penelitian ke lingkup 5. Nurgiwiati, Endeh (2015). Terapi
yang lebih luas misalnya responden Alternatif & Komplementer Dalam
penelitian dalam lingkup beberapa BPM Bidang Keperawatan. Bogor: In
di Kecamatan Gondangrejo dengan Media, pp. 103-8

29
6. Prawiroharjo, Sarwono (2010). Ilmu .
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo, pp.
356-7
7. Thurgood, et al (2009). Postpartum
Depression (PPD). American
Journal of Clinical Medicine:
Volume 6, Number 2
http://sundspsykologerna.se/files/Bro
ckington-2004postpartumpsychiatric -
disorders-Lancet.pdf diakses
November 2015
8. Satiyem, et al (2015). Terapi
Komplementer dalam Praktik
Kebidanan. Modul Pelatihan:
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Politeknik Kesehatan
Surakarta Jurusan Kebidanan, pp.
49-61
9. Sulistyawati, Ari (2009). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI pp. 3-52
10. Wahyuni, et. al (2013). Faktor
Internal dan Eksternal yang
Mempengaruhi Depresi Postpartum
di Wilayah Kecamatan Klaten
Selatan Kabupaten Klaten. Riset
Pembinaan tenaga Kesehatan:
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Politeknik Kesehatan
Surakarta Jurusan kebidanan, pp. 28-
31

30

Anda mungkin juga menyukai