Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN ENREKANG

DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ANGGERAJA
Jl. ATLANTA No.06 CAKKE, TELPON (0420)2311010
E-mail pkm.anggeraja@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KUNJUNGAN RUMAH PENDERITA HIV/AIDS
2019
A. Pendahuluan
Masalah HIV dan AIDS merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
memerlukan perhatian yang sangat serius. Ini terlihat dari jumlah kasus AIDS yang
dilaporkan setiap tahunnya meningkat secara signifikan. Indonesia merupakan salah
satu negara di Asia dengan epidemik HIV dan AIDS yang berkembang paling cepat.
Kementerian kesehatan memperkirakan, Indonesia pada tahun 2014 akan mempunyai
hampir tiga kali jumlah orang yang hidup dengan HIV dan AIDS dibandingkan pada
tahun 2008 (dari 277.700 orang menjadi 813.720 orang).
Kemudian berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, selama tahun 2016
terdapat lebih dari 40 ribu kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, HIV
paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna
NAPZA suntik (penasun). Di tahun yang sama, lebih dari 7000 orang menderita AIDS,
dengan jumlah kematian lebih dari 800 orang.Data terakhir Kemenkes RI
menunjukkan, pada rentang Januari hingga Maret 2017 saja sudah tercatat lebih dari
10.000 laporan infeksi HIV, dan tidak kurang dari 650 kasus AIDS di Indonesia.

B. Latar Belakang
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak
sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan
diserang berbagai penyakit.
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi
serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah
stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya. Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV
dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit
tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.
Virus HIV terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-
masing tipe terbagi lagi menjadi beberapa subtipe. Pada banyak kasus, infeksi HIV
disebabkan oleh HIV-1, 90% di antaranya adalah HIV-1 subtipe M. Sedangkan HIV-2
diketahui hanya menyerang sebagian kecil individu, terutama di Afrika Barat.
a. Penyebab HIV/AIDS
Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus, terutama bila
seseorang tertular lebih dari 1 orang. Kondisi ini disebut dengan superinfeksi. Meski
kondisi ini hanya terjadi kurang dari 4% penderita HIV, risiko superinfeksi cukup
tinggi pada 3 tahun pertama setelah terinfeksi. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai
cara, antara lain:
 Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui
vagina maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga dapat menular
melalui seks oral. Akan tetapi, penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila
terdapat luka terbuka di mulut penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau
sariawan.
 Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita
HIV, adalah salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV.
Misalnya menggunakan jarum suntik bersama saat membuat tato, atau saat
menggunakan NAPZA suntik.
 Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor
darah dari penderita HIV.
 HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya. Virus HIV
juga dapat menular pada proses melahirkan, atau melalui air susu ibu saat proses
menyusui
b. Tanda dan gejala
Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga
beberapa minggu, yang meliputi:
 Demam hingga menggigil.
 Muncul ruam di kulit.
 Muntah.
 Nyeri pada sendi dan otot.
 Pembengkakan kelenjar getah bening.
 Sakit kepala.
 Sakit perut.
 Sakit tenggorokan dan sariawan.
Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten
dapat berlangsung hingga beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV
semakin berkembang dan merusak kekebalan tubuh.Gejala infeksi HIV pada tahap
laten bervariasi. Beberapa penderita tidak merasakan gejala apapun selama tahap
ini. Akan tetapi, sebagian penderita lainnya mengalami sejumlah gejala, seperti:
 Berat badan turun.
 Berkeringat di malam hari.
 Demam.
 Diare.
 Mual dan muntah.
 Herpes zoster.
 Pembengkakan kelenjar getah bening.
 Sakit kepala.
 Tubuh terasa lemah.
Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani, akan membuat virus HIV semakin
berkembang. Kondisi ini membuat infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu
AIDS. Ketika penderita memasuki tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak
parah, sehingga membuat penderita lebih mudah terserang infeksi lain.
Gejala AIDS meliputi:
 Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya.
 Berkeringat di malam hari.
 Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus.
 Bintik ungu pada kulit yang tidak bisa hilang.
 Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
 Diare kronis.
 Gangguan saraf, seperti sulit berkonsentrasi atau hilang ingatan.
 Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina.
 Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
 Mudah marah dan depresi.
 Ruam atau bintik di kulit.
 Sesak napas.
Tubuh selalu terasa lemah.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Simpang Tertip adalah
pencegahan dan penangulangan HIV-AIDS di masyarakat, khususnya di wilayah
kerja Kec.Simpang teritip.
b. Tujuan Khusus program Hiv-Aids dan IMS di Puskesmas Simpang Teritip adalah
:
 Menemukan Dini Kasus penderita HIV
 Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak
 Meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan
tertular HIV tentang HIV-AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual(IMS)

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

1. Mengumpulkan data tentang pasien hiv/aids


2. Pengkajian pada pasien dan keluarga
3. Memberikan asuhan kesehatan (penyuluhan pada keluarga tentang perawatan pasien yang
menderita penyakit hiv/aids
4. Memantau perkembangan pasien yang psitif hiv
F. Cara Pelaksanaan
1. Tindak lanjut dari hasil pelacakan kasus HIV/AIDS
2. Kunjungan rumah pasien yang terdeteksi
3. Penyuluhan individu dan keluarga
G. Sasaran
1. Pasien HIV/AIDS
2. Keluarga penderita HIV/AIDS
H. Jadwal pelaksanaan kegiatan
No. Nama Desa BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tindalun

2 Bambapuang

3 Tanete

Lakawan
4
Siambo
5
Singki
6
Mataran
7
Pekalobean
8
Bubun lamba
9
Salu dewata
10
Mampu
11
Batu noni
12
Saruran
13
Tampo
14
Mendatte
15

I. Pencatatan, pelaporan dan Dokumentasi


Dilakukan pencatatan terhadap hasil-hasil yang dicapai dari pelaksanaan

Ditetapkan di Cakke
Mengetahuai,
Pada Tanggal : 02 Januari 2019
Kepala Puskesmas Anggeraja
Pengelola HIV/AIDS

Suleman, SKM
Hamdani Syam, Amd.
Nip. 19731119 199403 1 004

Anda mungkin juga menyukai