Laporan Skripsi
Laporan Skripsi
Laporan Skripsi
Judul:
APARTEMEN DI BANDUNG TENGAH
Tema:
ARSITEKTUR MODERN
Oleh
Jendi Rahman
41155030130006
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh Ujian Sarjana (S1) Jurusan Teknik Arsitektur
Semester (Genap) 2018
Pembimbing
1
ABSTRAK
2
c. Masalah kelembagaan yang timbul diantaranya (i) tidak berjalannya
mekanisme pencicilan atau sewa mengakibatkan tidak berfungsinya sistem
pemulihan dana untuk pengembangan Apartemen, (ii) lemahnya organisasi
management dan lemahnya kesadaran lingkungan, (lii) dalam menghadapi
kondisi tersebut, Pemerintah Kota belum memiliki inisiatif untuk
merangsang aktifitas pengembangan masyarakat di daerah tersebut.
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah S.W.T., untuk
semua berkat dan karunia yang telah diberikan hingga laporan skripsi ini dapat
disusun sebagaimana mestinya. dengan judul “The 13 Apartment dengan
tema arsitektur modern” dapat berjalan dengan baik. Laporan ini disusun
untuk memenuhi Tugas Akhir Fakultas Arsitektur. penyusun curahkan dalam
penyusunan laporan tugas ini agar, mendapatkan hasil yang terbaik. Namun
sebagai manusia yang penuh dengan segala kekurangan, penyusun masih jauh
dari sempurna, dan masih banyak terdapat kekurangan baik dari isi maupun
cara penulisannya. Oleh karena itu, penyusun akan menerima segala kritik dan
saran dari berbagai pihak untuk lebih menyempurnakan laporan tugas ini.
Seluruh proses penyusunan laporan tugas ini dapat selesai tidak lepas dari
bantuan , bimbingan, pengarahan, dorongan serta kepercayaan yang selama ini
diberikan kepada penyusun. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :
4
3. Rekan-rekan seperjuangan dan seperjalanan dan sahabat sahabat lain
yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu
dan mendukung selama proses penyelesaian laporan ini.
Demikian laporan Tugas Akhir ini disusun agar dapat menambah ilmu dan
pengetahuan bagi para pembaca serta banyak memberi manfaat bagi rekan-
rekan mahasiswa lainnya, walaupun penulis dengan sadar memahami bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membantu dalam memperbaiki kekurangan pada Tugas Akhir ini.
Bandung, 08 April
2018
Penulis
5
DAFTAR GAMBAR
2
DAFTAR TABEL
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kota Bandung
4
2. Menciptakan pekerjaan baru.
3. Merencanakan bangunan sesuai dengan peraturan daerah sesuai KDB,
KLB
4. Dapat menampung pengunjung dari masyarakat sekitar maupun dari
luar,
5. Menerapkan tema Arsitektur Modern.
1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan
1. 1.5.1 Tujuan Perancangan
1. Menciptakan hunian baru yang layak dan sesuai kebutuhan.
2. Menciptakan nilai investasi yang menggiurkan untuk para
pengembang.
1.5.2 Manfaat Perancangan
1. Tujuan Akademis :
Untuk memenuhi syarat tugas akhir pada bidang arsitektur
2. Untuk masyarakat :
Yang tinggal dipusat kota untuk mendapatkan hunian yang berada
di pusat kota Bandung.
1.6 Metodologi
1. Pengumpulan Data
A. Studi Literatur
B. Observasi Lapangan
5
observasi lapangan berupa data-data pengamatan dan foto-foto di sekitar tapak
terpilih.
C. Studi Komparasi
2. Tahap Analisis
Dari data yang didapat, baik itu data mengenai eksisting tapak, bangunan
maupun tema, akan dianalisis sebagai usaha mengidentifikasi masalah dan potensi
yang akan terbentuk serta menerapkan teori-teori yang terkait dengan bangunan
maupun tema.
Setelah proses analisa dataa yang telah didapat menjadi acuan dalam
penjabaran dan pengembangan konsep sistematis yang dibentuk. Untuk membuat
konsep perlu dipahami batasan-batasan yang telah dibuat sehingga tidak keluar
dari ketentuan yang sudah ditetapkan.
6
7
1.7 Kerangka berfikir
8
1.8 Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari Latar Belakang, Identifikasi Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Batasan Masalah, Pendekatan /
Metodologi Serta Sistematika Laporan..
BAB IV KONSEP
Zoning ruang luar, ruang dalam, tata massa, gubahan massa, fasade, sirkulasi
ruang luas, sirkulasi ruang dalam, konsep ruang luar, konsep struktur, konsep
utilitas, blok plan dan sebagainya sesuai kebutuhan.
BAB V DESAIN
Menjelaskan tentang siteplan, ground plan, denah, tampak, potongan, perspektif
interior, perspektif eksterior, detail arsitektural, interior, detail arsitektural
eksterior, isometri struktur, isometri utilitas.
BAB VI PENUTUP
9
Pada Bab Penutup menjelaskan beberapa kesimpulan atau intisari mulai dari
pembahasan bab I sampai dengan bab VI, serta menjelaskan beberapa saran yang
membangun untuk perbaikan perancangan di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Pada Bab ini terdiri dari kumpulan referensi yang digunakan penulis dalam
mengerjakan Tugas akhir ini.
LAMPIRAN
Dalam lampiran akan disertakan gambar-gambar detail dari desain dan foto maket
10
BAB II
KAJIAN TEORITIK
2.1 Apartemen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebuah tempat tinggal atau
kediaman yang dihuni, yang arah pertumbuhannya tegak lurus membentuk
garis tegak lurus (bersudut 90º) dengan permukaan bumi.
Fasilitas ini bisa berupa kolam renang, jogging track, atm, cafe, pusat
perbelanjaan dsb. Apartemen juga memiliki privasi serta sistem keamanan
yang baik bisa berupa CCTV maupun access card dan sebagainya.
11
rumah maka kita akan mendapatkan SHM (surat hak milik), maka ketika kita
menyewa apartemen kita akan mendapatkan sertifikat HGB (hak guna
bangunan) dimana status kepemilikan dibagi menjadi tiga yaitu HGB murni,
HGB hak milik, dan HGB diatas HPL. Status kepemilikan yang paling aman
adalah HGB hak milik yaitu apartemen dibangun diatas tanah kepemilikan
developer. Status kepemilikan yang paling aman kedua adalah HGB murni
yaitu apartemen dibangun di atas tanah negara sehingga jika negara meminta
kembali atas tanahnya maka penghuni akan mendapatkan ganti rugi. Status
kepemilikan yang tergolong kurang aman yaitu HGB di atas HPL (hak
pengelolaan lahan) yang artinya adanya perjanjian kerjasama antara developer
dengan pemilik tanah sehingga ketika masa perjanjian antara developer dengan
pemilik tanah habis maka hak bangunan dan tanah menjadi hak pemilik tanah.
- Condotel
Kondo hotel ini merupakan bangunan yang terdiri dari unit-unit layaknya
apartemen. Tiap unit memiliki dapur, ruang duduk atau kamar tergantung tipe
yang ada.
Definisi Apartemen
12
3. Jadi secara umum apartemen dapat didefinisikan sebagai bangunan
bertingkat yang memiliki unit-unit hunian yang di mana setiap unit
terdapat ruang yang dapat menampung aktifitas sehari-hari, dan antar
penghuni saling berbagi fasilitas yang disediakan secara bersama-sama.
13
2. Fungsi pendukung, merupakan fungsi-fungsi skunder yang
ditambahkan pada sebuah apartemen untuk mendukung dan menambah
kenyamanan berlangsungnya fungsi utama. Fungsi pendukung tersebut
antara lain:
a. Layanan olahraga: fitness center, aerobic, kolam renang, dan lain-
lain.
b. Layanan kesehatan: poliklinik dan apotik
c. Layanan komersial: minimarket, restoran dan salon
d. Layanan anak: tempat penitipan anak dan area bermain
3. Fungsi pelengkap, merupakan fungsi-fungsi yang diadakan untuk
melengkapi berlangsungnya fungsi utama dan fungsi pendukung.
Ruang-ruang tersebut misalnya ruang administrasi, ruang cleaning
service dan ruang satpam
Apartemen dengan tipe koridor ini dapat terbagi lagi menjadi dua yaitu:
14
Open corridor apt. Closed corridor apt.
Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-unit hunian sehingga
seringkali terletak di tengah-tengah bangunan ( central corridor ).
Lobi, tangga, lift dan koridor membentuk ruang sirkulasi umum dalam bangunan.
Pertimbangan desain yang juga penting termasuk keselamatan, kemudahan dan
daya tahan. Selain itu, lokasi, proporsi, tingkat dan frekuensi elemen ini memiliki
hubungan langsung dengan bentuk bangunan, tata letak dan artikulasi.
15
Berdasarkan sirkulasi vertikal, apartemen dapat dibagi menjadi dua kelompok
yaitu (Site Planning, 1984 : 280 – 281):
- Walk-up Apartment
Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah lift dan memiliki sirkulasi
vertikal sekunder berupa tangga yang seringkali juga merupakan tangga darurat.
Ketinggian bangunan di atas 6 lantai.
Berdasarkan golongan sosial (Savitri & Ignatius & Budiharjo & Anwar &
Rahwidyasa, 2007) pada pembangunan apartemen, dibagi menjadi empat yaitu :
Apartemen Sederhana
16 Apartemen Menengah
A. Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk vertikal.
B. Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian.
C. Fleksibel dalam mencapai pemanfaatan ruang secara maksimal.
D. Efisien, efektif, dan ekonomis.
E. Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan.
F. Pada umumnya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan
apartemen.
G. Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horisontal berupa
koridor.
H. Keamanan, ketenangan dan privasi lebih terjamin.
I. Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas yang
ada.
J. Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu yang
lama.
17
Adapun ruang-ruang yang biasanya ada pada sebuah apartemen antara lain
:
1. Ruang duduk
2. Ruang makan
3. Dapur
4. Kamar tidur
Setiap kamar tidur harus memiliki rungan yang cukup untuk menampung
dua orang dan harus memiliki jendela yang menghadap keluar bangunan untuk
keperluan pencahayaan dan pengudaraan. Kamar tidur harus dirancang supaya
kedap suaranya semaksimal mungkin untuk kenyamanan penghuninya.
5. Kamar mandi
Perlengkapan kamar mandi yang paling standar terdiri dari kloset dan
shower atau bak mandi, wastafel dapat ditambahkan namun tidak mutlak. Pada
18
kamar mandi apartemen menengah atas, kamar mandi dilengkapi dengan bath
tub, adapula yang memiliki ruang peralihan tempat peralatan mandi atau kamar
rias. Pada apartemen mewah, ada penambahan ruang seperti ruang kerja, ruang
penerimaan tamu, foyer, ruang khusus pembantu, perpustakaan dan ruang baca,
ruang rias, ruang penyimpanan pakaian.
Apartemen yang dijual dan dapat dibeli oleh pihak individu. Mirip dengan
apartemen sewa, apartemen ini juga tetap memiliki pengelola yang mengurus
fasilitas umum penghuninya.
C. Apartmen Sewa
19
apartemen lebih kompleks sehingga desain apartemen cenderung standard.
Jenis ini banyak di bangun di pusat kota.
- Mid-Rise Apartments
- Walked-Up Apartments
Apartemen yang terdiri atas tiga sampai dengan lima lantai. Apartemen
ini kadang-kadang memiliki lift, tetapi bisa juga tidak. Jenis apartemen ini
disukai oleh keluarga yang lebih besar (keluarga inti ditambah orang tua).
Gedung apartemen hanya terdiri atas 2 (dua) atau 3 (tiga) unit apartemen.
- Garden Apartments
- Studio
Unit apartemen yang hanya memiliki satu ruang. Ruang ini sifatnya
multifungsi sebagai ruang duduk, kamar tidur dan dapur yang semula terbuka
tanpa partisi. Satu-satunya ruang yang terpisah biasanya hanya kamar mandi.
Apartemen tipe studio relative kecil. Tipe ini sesuai dihuni oleh satu orang atau
pasangan tanpa anak.
20
- Loft
Loft merupakan bangunan bekas gudang atau pabrik yang kemudian
dialihfungsikan sebagai apartemen. Caranya adalah dengan menyekat-nyekat
bangunan besar ini menjadi beberapa unit hunian. Keunikan loft apartment adalah
biasanya memiliki ruang yang tinggi, mezanin atau dua lantai dalam satu unit.
Bentuk bangunannyapun cenderung berpenampilan industrial. Tetapi, beberapa
pengembang kini menggunakan istilah loft untuk apartemen dengan mezanin atau
dua lantai tetapi dalam bangunan yang baru. Sesungguhnya ini salah kaprah
karena kekhasan loft justru pada konsep bangunan bekas pabrik dan gudangnya
- Penthouse
Unit hunian ini berada di lantai paling atas sebuah bangunan apartemen.
Luasnya lebih besar daripada unit-unit dibawahnya. Bahkan, kadang-kadang
satu lantai hanya ada satu atau dua unit saja. Selain lebih mewah, penthouse
juga sangat privat karena memiliki khusus untuk penghuni penthouse.
- Umum
- Khusus
Apartemen yang hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja, dan biasanya
dimiliki suatu perusahaan atau instansi yang dipergunakan oleh para pegawai
maupun tamu yang berhubungan dengan pekerjaan.
21
(Savitri & Ignatius & Budiharjo & Anwar & Rahwidyasa, 2007) pada
pembangunan apartemen, dibagi menjadi empat yaitu:
1. Apartemen Sederhana
2. Apartemen Menengah
3. Apartemen Mewah
4. Apartemen Super Mewah
Yang membedakan keempat tipe diatas adalah fasilitas yang terdapat
dalam apartemen tersebut. Semakin lengkap fasilitas dalam sebuah apartemen,
maka semakin mewah apartemen tersebut. Pemilihan bahan bangunan dan
system apartemen juga berpengaruh. Semakin baik kualitas material dan
semakin banyak pelayannya, semakin mewah apartemen tersebut.
Apartemen Keluarga
Apartemen ini dihuni oleh keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anaknya. Bahkan tidak jarang orang tua dari ayah atau ibu tinggal bersama.
Terdiri dari 2 hingga 4 kamar tidur, belum termasuk kamar tidur pembantu
yang tidak selalu ada. Biasanya dilengkapi dengan balkon untuk interaksi
dengan dunia luar.
Apartemen Lajang
Apartemen ini dihuni oleh pria atau wanita yang belum menikah dan
biasanya tinggal bersama teman mereka. Mereka menggunakan apartemen
sebagai tempat tinggal, bekerja, dan beraktivitas lain diluar jam kerja.
Apartemen Pembisnis/Ekspatriat
22
Apartemen ini digunakan oleh para pengusaha untuk bekerja karena
mereka telah mempunyai hunian sendiri di luar apartemen ini. Biasa terletak
dekat dengan temapat kerja sehingga memberi kemudahan bagi pengusaha
untuk mengontrol pekerjaannya.
Apartemen Manula
Apartemen Sewa
Apartemen Kondominium
Penghuni membeli dan mengelola unit yang menjadi haknya, tidak ada
batasan bagi penghuni untuk menjual kembali atau menyewakan unit miliknya.
Penghuni biasanya membayar uang pengelolaan ruang bersama yang dikelola
oleh pemilik gedung.
Apartemen Koperasi
23
Apartemen ini dimiliki oleh koperasi, penghuni memiliki saham
didalamnya sesuai dengan unit yang ditempatinya. Bila penghuni pindah, ia
dapat menjual sahamnya kepada koperasi atau calon penghuni baru dengan
persetujuan koperasi. Biaya operasional dan pemeliharaan ditanggung oleh
koperasi.
Walk-up Apartment
Apartemen tipe ini memiliki sistem vertikal utama berupa tangga. Ketinggian
bangunan apartemen ini maksimal hanya empat lantai. Apartemen ini
dirancang dengan koridor seminimal mungkin. Kebanyakan unit hunian
terletak dekat dengan tangga sirkulasi. Apartemen jenis ini dapat dibagi lagi
menjadi dua berdasarkan letak tangga sirkulasinya, yaitu:
24
Core-Tipe Walk up Apartment
Tangga sirkulasi (stair core) pada apartemen tipe ini dikelilingi oleh unit-unit
hunian. Berdasarkan jumlah unit hunian yang mengelilinginya, apartemen ini
dapat terbagi lagi menjadi tiga tipe, yaitu:
1. Duplex : tangga sirkulasi pada apartemen ini dikelilingi dua unit hunian
2. Triplex : tangga sirkulasi pada apartemen ini dikelilingi tiga unit hunian
3. Quadruplex : tangga sirkulasi pada apartemen ini dikelilingi empat unit
hunian.
Elevator Apartment
Apartemen tipe ini memiliki sistem vertikal utama berupa lift dan
memiliki sirkulasi vertikal sekunder barupa tangga, yang biasanya juga
merupakan tangga darurat. Pada umumnya apartemen ini dilengkapi dengan
lobby atau ruang tunggu lift. Ketinggian bangunan apartemen ini biasanya
lebih dari enam lantai. Ada dua macam sistem lift yang dapat digunakan pada
apartemen tipe ini, yaitu:
25
Lift yang digunakan hanya dapat berhenti di lantai-lantai tertentu pada
bangunan (Skip-floor elevator system).
Pengelompokan apartemen berdasarkan beberapa hal :
1. Simplex: Unit hunian terdapat dalam satu lantai
2. Duplex: Unit hunian terdapat dalam dua lantai.
26
Berdasarkan sirkulasi horizontal, apartemen dibedakan menjadi 2:
1. Single-loaded Apartment
2. Open Corridor Apartment
Koridor ini biasanya bersifat terbuka dengan pembatas terhadap ruang luar
yang berupa dinding maupun railing dengan ketinggian 1-1,5 meter.
2. Double-loaded Apartment
Koridor ini biasanya dikelilingi oleh unit hunian sehingga sering kali
terletak di tengah-tengah bangunan (central corridor).
Pada apartemen tipe ini, satu unit hunian terdiri dari satu lantai saja. Kelebihan
tipe ap
artemen Simplex ini yaitu jumlah unit yang dapat terbangun dapat
dimaksimalkan pada satu bangunan apartemen, sehingga apartemen tipe ini
banyak dijumpai di daerah perkotaan yang memiliki kepadatan tinggi dengan
permintaan hunian yang tinggi pula. Tipe apartemen Simplex ini juga memiliki
kelemahan, yaitu banyak ruang yang terbuang untuk sirkulasi koridor.
B. Duplex Apartment
Pada apartemen tipe duplex, setiap satu unit hunian terdiri dari dua
lantai, sehingga ruang-ruang dalam unit hunian akan diagi pada dua lantai.
Pada lantai satu pada umumnya terdiri dari ruang public atau ruang aktifitas
bersama seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dan dapur.
Sedangkan di lantai kedua umumnya merupakan ruang-ruang privat atau ruang
aktifitas pribadi seperti ruang tidur, ruang kerja, ruang belajar, dan kamar
27
mandi. Tipe apartemen duplex ini biasanya dirancang untuk kalangan
menengah ke atas. Kelebihan apartemen tipe ini yaitu dapat menghemat ruang
sirkulasi (corridor) apabila sistem lift yang digunakan tidak berhenti pada
setiap lantai, dan juga dapat memberikan kesan ruang yang luas bagi penghuni,
serta menambah tingkat keamanan dan kenyamanan pada ruang-ruag privat.
Kelemahan tipe apartemen ini , yaitu pada sistem sirkulasi vertikal, tiap unit
hunian harus disediakan tangga yang dirasa tidak memberi kenyamanan bagi
penghuni lanjut usia dan balita.
C. Triplex Apartment
Tipe apartemen triplex ini hampir sama dengan apartemen tipe duplex.
Perbedaanya hanya pada jumlah lantai yang ada dalam satu unit hunian. Pada
apartemen tipe triplex ini satu hunian terdiri dari tiga lantai. Pembagian ruang
pada tiap lantainya pun hampir sama dengan pembagian ruang pada apartemen
tipe duplex, hanya saja terdapat tambahan ruang servis seperti gudang, foyer,
ruang pembantu, ruang cuci, dan ruang servis lainya yang biasanya diletakkan
pada lantai pertama dalam unit hunian. Tipe apartemen ini pada umumnya
dirancang untuk penghuni golongan atas dan berkarakteristik sangat mewah.
1. Slab
c. Skip stop plan (single loaded corridor, Elevator membuka pada lantai-
lantai tertentu, biasanya digunakan pada duplek apartemen.
28
d. Terrace plan
2. Tower
1. Single tower
2. Multi tower
Apartemen berbentuk tower ini dapat juga dibedakan berdasarkan sistem
core yaitu :Tower plan, Expanded tower plan, Cross plan, Expanded cross
plan, Three wing plan, Five wing plan, Circular plan.
3. Varian
Massa apartemen yang berbentuk varian ini merupakan bentuk gabungan
massa slab dengan podium dan tower dengan podium. Dalam buku Data
Arsitek bentuk massa apartemen dibedakan menjadi:
29
Gambar 2.4 Bangunan Bentuk blok
Sumber : Data Arsitek
30
Gambar 2.5 Bangunan berbentuk barisan
31
Bentuk bangunan yang soliter dengan perluasan panjang dan tinggi, tidak ada
perbedaan antara ruang luar dan ruang dalam. Pembentukan ruang hanya
disarankan.
32
Gambar 2.7 Bangunan Berbentuk besar/luas Sumber : Data Arsitek
1.Entrance Apartment
2. Pengiriman Barang
Pengiriman dan pengantar barang, pengantar barang tidak boleh hingga depan
pintu.
33
4. Akses dari ruang tidur ke kamar mandi
Akses dari ruang tidur ke kamar mandi tidak menjadi satu jalur dengan
ruang keluarga.
Akses dari dapur ke kamar mandi, dapat dimungkinkan satu jalur dengan ruang
keluarga.
Servis dari dapur ke ruang makan dapat berhubungan dengan ruang lainnya
Lokasi
Keamanan
34
biasanya tamu baru dapat masuk atau mengakses lift setelah diizinkan oleh
penghuni apartemen
Ketertiban
Tugas pengelola apartemen adalah menertibkan lingkungan apartemen. ada
peraturan tertulis yang ditetapkan badan pengelola, seperti pengaturan
pembuangan sampah, tempat parkir, hewan peliharaan, tempat menjemur dan
lain-lain. Di samping peraturan ertulis, penghuni apartemen juga diharapkan
mematuhi aturan tak tertulis yaitu tidak mengadakan pesta atau keramaian
yang dapat mengganggu penghuni lain.
Fasilitas pelayanan
Apartemen biasanya juga menyediakan berbagai jasa pelayanan. Jasa
tersebut beragam mulai dari jasa petugas kebersihan (housekeeper) untuk
membersihkan tiap unit apartemen sampai jasa binatu (laundry). Selain itu,
tersedia juga unit apartemen yang berisi perabot lengkap (fully Furnished).
Fasilitas ini membuat penghuni tidak terlalu pusing memikirkan perabot yang
sesuai denga ruang yang tersedia.
Fasilitas umum
Sebagian besar apartemen dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti
tmaan, sarana olahraga (kolam renang, lapangan tenis, pusat kebugaran), lahan
parkir, supermarket, pusat perawatan kecantikan, dan beberapa diantaranya
menyediakan business center bahkan mixed-use apartment dilengkapi mall
perbelanjaan, perkantoran, atau hotel.
Gaya hidup
Masyarakat urban yang sibuk dan hanya memiliki sedikit waktu luang,
cenderung membutuhkan tempat tinggal yang meutamakan privasi. Tinggal di
apartemen memenuhi kebutuhan ini. Selain itu, tinggal di apartemen bagi
35
sebagian orang dipandang mewakili status sosial tertentu padahal pandangan
ini muncul karena apartemen pada awalnya merupakan pilihan ekspatriat dan
para eksekutif berpenghasilan tinggi.
Investasi
Saat ini, keuntungan yang didapat dari menyewakan apartemen jauh di atas
keuntungan menyewakan rumah biasa. Jika merencanakan membeli apartemen
sebagai investasi, pilihlah apartemen yang sedang dibangun karena mampu
mengembalikan nilai beli setelah beberapa tahun disewakan. Hal lain yang
perlu diperhatikan dalam hal ini adalah lokasi apartemen sehingga nilainya
dapat bertambah.
Tata letak atau layout ruang apartemen tidak bisa dirubah sesuka hati.
Kita tidak bisa memindahkan letak area basah, seperti kamar mandi dan dapur
karena akan mengganggu kelancaran utilitas seperti saluran air dan pipa
pembuangan yang sudah dirancang secara kolektif oleh pengembang.
Meskipun demikian dibeberapa apartemen, dinding partisinya dapat diubah,
asalkan bukan dinding kontruksi. Jadi kita dapat membuka dinding gypsum
atau menggantinya dengan kaca agar terasa luas.
36
3. Tidak bisa memiliki taman dan kebun
37
Tabel II.1 Tabel perbedaan apartemen menurut kelasnya
38
Peraturan pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun
Selain itu, ada pula aturan-aturan yang disepakati bersama oleh para penghuni
melalui Rapat Umum Anggota dan dijalankan oleh Pengurus Perimpunan
Penghuni (PP),yang terdiri atas :
39
Pembinaan para penghuni ke arah kesadaran hidup bersama yang
serasi, selaras, dan seimbang dalam rumah susun (baca:apartemen) dan
lingkunganya.
Mengawasi pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga.
Menyelenggarakan tugas-tugas administrasi penghunian.
Menunjuk atau membentuk dan mengawasi badan pengelola dan
pengelolaan rumah susun (baca:apartemen) dan lingkunganya.
Menyelenggarakan pembukuan dan administratif keuangan secara
terpisah sebagai kekayaan perhimpunan penghuni.
Menetapkan sanksi terhadap pelanggaran yang telah diciptakan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2.1.24 Badan Pengelola (Akmal, 2007)
Kecuali unit, semua yang ada di dalam lingkungan apartemen
merupakan kepemilikan bersama yang pengelolaan dan perawatanya mesti
ditanggung secara bersama pula. Kepemilikan bersama itu terdiri atas:
Service Charge
40
Service charge yaitu biaya perawatan benda bersama, bagian bersama,
dan tanah bersama (bersifat regular), yang meliputi
Menjaga agar benda bersama, bagian bersama, dan tanah bersama dalam keadaan
bersih dan sehat Besarnya biaya pengelolaan dikalkulasi badan pengelola,
kemudian diajukan ke PP untuk disetjui. Iuran yang dibayar tiap bulan ini
besarnya dihitung untuk tiap 1 meter persegi. Gaji pegawai dan badan pengelola
termasuk pos yang dibayar melalui service charge
Sinking fund
Sinking fund yaitu biaya perbaikan dan pemeliharan dalam lingkungan
apartemen (untuk perbaikan-perbaikan besar dan pengamanan aset), yang
meliputi :
41
Sinking fund ditarik secara berkala tiap bulan. Umumnya, besar sinking
fund adalah 20% dari service charge. Karena ditujukan untuk pengamanan
asset, asuransi juga merupakan pos yang dibayar melalui sinking fund.
Pajak
PBB atas bangunan apartemen tentu saa menjadi beban seluruh penghuni atau
pemilik yang besarnya sesuai dengan Nilai perbandingan Proporsional (NPP)
setiap unit. Apa itu NPP? Setiap pemilik unit memiliki hak dan kewajiban
untuk memelihara kepemilikan bersama, karena itu ditetapkan nilai
perbandingan atas bagian yang dimiliki pemilik apartemen. NPP dihitung
dengan membandingkan luas unit apartemen denga luas total bangunan.
Besarnya NPP tercantum di dalam sertifikat hak milik.
Anda juga wajib membayar PPN yang besarnya 10% dari harga
apartemen –berapapun harga apartemen tersebut.
Tidak semua apartemen dikenai PPnBM. Hanya apartemen dengan luas 150m2 ke
atas atau apartemen dengan nilai bangunan diatas 4 juta rupiah. Namun, saat ini
standar 4 juta rupiah per meter persegi sepertinya tidak bisa dikatakan
mewahmengingat harga material dan konstruksi yang semakin mahal. Besarnya
PPnBM adalah 20% dari harga apartemen. Adapula Pajak Pengelolaan yang
besarnya 10% dari service charge jika PP menyewa Badan Pengelola Profesional
dari luar.
42
2.1.25 Berdasarkan Ketinggian Bangunan
43
2.1.26 Berdasarkan Sistem Penyusunan Lantai
44
2.1.27 Berdasarkan Bentuk Denah
45
2.1.28 Berdasarkan Sistem Pelayanan Unit & Jumlah Ruang tidur
46
2.1 Definisi Tema Arsitektur Modern
47
Arsitektur modern muncul pada akhir abad ke-19 dari revolusi di bidang
teknologi, teknik dan bahan bangunan, dan dari keinginan untuk melepaskan diri
dari gaya arsitektur historis dan untuk menciptakan sesuatu yang murni fungsional
dan baru.
Revolusi dalam materi datang lebih dulu, dengan penggunaan besi cor, kaca
piring, dan beton bertulang, untuk membangun struktur yang lebih kuat, lebih
ringan dan lebih tinggi. Proses kaca cor piring ditemukan pada tahun 1848,
memungkinkan pembuatan jendela yang sangat besar. The Crystal Palace oleh
Joseph Paxton di Great Exhibition 1851 adalah contoh awal konstruksi besi dan
plat kaca, diikuti pada tahun 1864 oleh kaca pertama dan dinding tirai logam.
Perkembangan ini bersama-sama mengarah ke gedung pencakar langit berbingkai
baja pertama, Gedung Home Insurance sepuluh lantai di Chicago, yang dibangun
pada tahun 1884 oleh William Le Baron Jenney. Konstruksi rangka besi Menara
Eiffel, yang merupakan struktur tertinggi di dunia, menangkap imajinasi jutaan
pengunjung pada Pameran Universal Paris tahun 1889.
Industrialists Perancis François Coignet adalah yang pertama menggunakan beton
bertulang besi, yaitu beton yang diperkuat dengan batang besi, sebagai teknik
untuk membangun bangunan. Pada tahun 1853 Coignet membangun struktur
beton bertulang besi pertama, sebuah rumah berlantai empat di pinggiran kota
Paris. Langkah penting selanjutnya adalah penemuan elevator keselamatan oleh
Elisha Otis, yang pertama kali ditunjukkan pada pameran Crystal Palace pada
tahun 1852, yang membuat bangunan kantor dan apartemen tinggi praktis.
Teknologi penting lainnya untuk arsitektur baru adalah cahaya listrik, yang sangat
mengurangi bahaya kebakaran yang disebabkan oleh gas pada abad ke-19.
Debut bahan-bahan dan teknik baru menginspirasi para arsitek untuk melepaskan
diri dari model neoklasik dan eklektik yang mendominasi arsitektur Eropa dan
Amerika pada akhir abad ke-19, terutama eklektisisme, arsitektur Victoria dan
Edwardian, dan gaya arsitektur Beaux-Arts. Pemutusan dengan masa lalu ini
terutama didorong oleh ahli teori arsitektur dan sejarawan Eugène Viollet-le-Duc.
Dalam bukunya tahun 1872, Entretiens sur L'Architecture, ia mendesak: "gunakan
sarana dan pengetahuan yang diberikan kepada kita pada zaman kita, tanpa tradisi
48
campur tangan yang tidak lagi layak hari ini, dan dengan cara itu kita dapat
meresmikan arsitektur baru. berfungsi materialnya, untuk setiap material bentuk
dan ornamennya. "Buku ini mempengaruhi generasi arsitek, termasuk Louis
Sullivan, Victor Horta, Hector Guimard, dan Antoni Gaudí.
49
2.2.2 Penerapan Arsitektur Modern
Arsitektur Modern
memiliki ornamen yang sangat
minim. Pada arsitektur modern fungsi
lebih diutamakan dalam menentukan
bentuk, ukuran dan bahan. Bentuk
masa modern di dekorasi dengan
ornament garis vertical, horizontal,
dan diagonal yang sederhana pada
dinding eksterior yang luas.
50
2.3. Tinjauan Objek Komparasi Literatur
• Barbershop
• Kolam Renang
• Fitnes Center
• Taman
51
2.3.2 Apartemen Galeri Ciumbuleuit
• Lapangan tenis
• Biliar
• Fitnes
• Club House
• Store
52
BAB III
U
KOTA
BAN
DUN
G PERSIMPANGAN JL. PELAJAR PERJUANG DENGAN JL. TALAGA
L BODAS
O
K
NAMA PROYEK : RUMAH TINGGAL VERTIKAL
SI
SI
LOKASI : PERSIMPANGAN JL. PELAJAR PERJUANG
T JL. TALAGA BODAS
45 DAN
E JL. PELAJAR
-RT/RW : 11/04
-KECAMATAN : Lengkong
JL. TALAGA
53
PERATURAN DAERAH :
GST :4m
Sheila Motor
Pemukiman Warga
54
View keluar Site
55
Tata guna Lahan
KAWASAN
KULINER KAWASAN
KAWASAN
HUNIAN
KOMERSIL
TENTARA
KAWASAN
PERTOKOAN
KAWASAN
PENDIDIKAN
SITE
KAWASAN
HUNIAN
56
TENTARA
KAWASAN
KOMERSIL
KAWASAN
PENDIDIKAN SITE
Potensi Kendala Lokasi
KENDALA POTENSI
BERADA DI LAMPU MERAH
KAWASAN DI DEKAT SITE BERADA DI
GERSANG MEMILIKI BERADA DI SAMPING
DURASI YANG JALAN
ZONA YANG
CUKUP LAMA
TEPAT UTAMA
BERADA DI AKSES
BERADA DI
KAWASAN PINGGIRAN
MENUJU SITE
RAWAN MACET JALAN YANG BERADA DI MUDAH
BERDEBU KAWASAN
KOMERSIL
DEKAT
AKSES MEMUTAR JALAN DI DEPAN
DENGAN
KENDARAAN CUMA SITE SERING DI
LEWAT PERTIGAAN PAKAI PARKIR FASILITAS
MOBIL
SITE BEBAS UMUM
BANJIR
CUACA PADA
SIANG HARI
CUKUP TERIK
57
SITE BEBAS
BANJIR
3.1.2 Analisis dan Sintesa
Analisa Matahari
Analisa Drainase
58
Analisa Sirkulasi
Analisa Kebisingan
½
BE
M G T TE N
G N
EN EN
B
I
F AS
KISI
KISI
Analisa Vegetasi
59
3.2 Tinjauan Tapak
3.2.1 Program Ruang
60
61
3.2.2 Alur Aktifitas
IBU
MASUK KE LIFT
ANAK
LAJANG BERAKTIFITAS DI
MASUK KE HUNIAN
HUNIAN
FLOW ACTIVITY KENDARAAN
IBU
MASUK KE LIFT
ANAK
LAJANG BERAKTIFITAS DI
MASUK KE HUNIAN
HUNIAN
62
3.2.3 Bubble Diagram
63
3.2.3 Bubble Diagram Retail
64
3.2.4 Zonning Horizontal
Service
Public
Privat
BANGUNAN UTAMA
TOWER APARTEMENT 1
TOWER APARTEMENT 2
SERVICE LOADING DOCK
DROP OFF
MASUK SITE
KELUAR SITE
3.2.4 Zoning Vertical
KONSEP
66
4.1.3 Konsep Fasade
Berawal dari bentuk bidang horizontal dan vertikal yang dinamis sesuai
dengan tema arsitektur modern menjadikan fasade terlihat seperti labirin.
67
68
4.1.6 Konsep Struktur & Utilitas
A. Struktur
Lt.8
Lt.8
Lt.7
Lt.6
Lt.5
Lt.4
Lt.3
Lt.2
Lt.1
RT.2
RT.1
Bsmnt. 1
Bsmnt. 2
69
• Beban Horizontal : Tegak lurus terhadap beban gravitasi / mendatar relatif
sejajar.
Beban Dinamis :
o Beban Angin
o Beban Gempa : tanah longsor, tsunami
o Beban-khusus adalah beban kerja yang berasal dari: adanya selisih suhu ,
penurunan pondasi, susut bahan, gaya rem dari kran, getaran mesin berat.
MODUL TRAVE
8.1 8.1
0 0
60
5.
10
8.
10
8.
C. Pondasi
70
Jenis pondasi yang di pakai pada bangunanfungsi ganda ini adalah
menggunakan pondasi Tiang pancang. Karena umumnya Bangunan Middle Rise
menggunakan pondasi tiang pancang yang kelebihannya Bisa mencapai daya
dukung tanah yang paling keras.
Kelebihannnya:
D. Plat Lantai
71
3. Pengerjaan lebih cepat dan murah jika dibanding dengan sistem
konvensional.
4. Bagian bawah plat lantai terjamin rapi, karena jika menggunakan sistem
konvensional dengan bekisting plywood maka ada resiko beton keropos,
retak atau ngeplin sehingga memerlukan pekerjaan perapihan.
5. Plat bondek masih aman jika terkena kebakaran.
E. Core
4.1.7 Utilitas
PDAM
72
Reservoar Air Atas untuk distribusi secara down feed dengan bantuan pompa
booster, terletak di Lantai Atap
UNIT
RUANG TOILET
FOODCO
URT
POMPA SUMUR
RES. BOR
BAWAH HYDROPO
OR
LANSEKAP
METERAN
Sistem pengolahan
WASHT
AFEL KOTOR PENAN
KOTORAN AN GKAP
PADAT CAIR LEMAK
ANO
RGA
NIK
ORG
ANIK
BAK
KONTROL
SE
73
PT
RE
IC
SA
TPA TPS
TA
PA
Sampah dari tiap unit diangkut secara manual melalui lift umum/ servis
menuju Ruang Sampah di luar bangunan utama
Di ruang sampah, petugas gedung akan memilah sampah antara sampah kering
dan sampah basah
Dari ruang sampah, sampah yang telah dipilah petugas gedung akan dibuang
keluar site oleh petugas dinas kebersihan
E. System Kebakaran
74
• Pada ruang dengan bahaya kebakaran sedang seperti ruang ME yang tidak
menyimpan bahan bakar (ruang pompa, ruang LVMDP dan trafo, serta
ruang mesin lift), kepala sprinkler dialokasikan setiap 12 m2 luas lantai
• Pada ruang dengan bahaya kebakaran tinggi seperti ruang ME yang
menyimpan bahan bakar (ruang genset, ruang bahan bakar, dan ruang
sampah), kepala sprinkler dialokasikan setiap 9 m2 luas lantai
Sistem hydrant
• Perletakan Fire House Cabinet (FHC) berdasarkan panjang selang 30 m
dan jarak pancaran air 5 m
• Perletakan Pilar Hydrant di halaman maksimal 200 m dan harus mudah
terlihat serta dicapai mobil pemadam kebakaran
• Pada site dialokasikan 3 Pilar Hydrant
• Sebuah Siamese diletakkan di dekat Pilar Hydrant zona entrance site
F. System HVAC
Ada 2 sistem yang digunakan, yaitu :
1) Sentral, yaitu menggunakan Chiller, AHU, Ducting, FCU, Cooling
Tower (untuk sistem water to water). (Untuk Retail)
2) Split, yaitu yang menggunakan indoor unit dan outdoor unit (seperti AC
rumah biasa). (Untuk Apartemen).
SISTEM PENGKONDISIAN UDARA UNIT APARTEMEN
Unit apartemen menggunakan AC Setempat - Super Multi Split
serta exhaust fan untuk lift lobby, toilet, dapur, dan service corridor
75
76
G. System Distributor Air Hujan
77