Anda di halaman 1dari 28

KONSEP KB IUD & ASUHAN

KEPERAWATAN ASEPTOR IUD

Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Maternitas
Yang dibina oleh Ibu Ni Wayan Dwi R, APP M.Kes

Disusun Oleh :

Adelia Fitriana Sari


(P17220183045)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
Agustus 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan
makalah Maternitas dengan judul “Konsep IUD dan Asuhan Keperawatan Aseptor
IUD” ini dapat terselesai tepat pada waktuna dan berjalan baik tanpa suatu halangan
yang berarti.
Dengan adanya tugas ini semoga para mahasiswa dapat memahami tentang
KB IUD lebih dalam lagi. Dan dapat menjadikan kerangka pikir dalam mengambil
suatu keputusan pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini agar lebih baik. Kami sangat mengharapkan semoga
dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami
dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang
relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Lawang, 8 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. i


Daftar isi ......................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Pengertian KB IUD ............................................................................................. 3
2.2 Macam-Macam KB IUD..................................................................................... 3
2.3 Cara Kerja KB IUD ............................................................................................ 5
2.4 Keuntangan dan Kerugian KB IUD .................................................................... 5
2.5 Waktu Pemasangan KB IUD .............................................................................. 6
2.6 Efek Samping Pemasangan KB IUD .................................................................. 7
Asuhan Keperawatan Aseptor KB IUD ................................................................ 9

BAB III. PENUTUP


3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 17

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 18


Satuan Acara Penyuluhan ............................................................................................. 19

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan
nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial
budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan
kemampuan produksi nasional. Karena Keluarga Berencana adalah suatu program
pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah
penduduk, maka dari itu program KB ini diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.
Program KB memiliki peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui
pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan kehamilan
dengan sasaran utama adalah pasangan usia subur (PUS). Program pemerintah dalam
upaya mengendalikan jumlah kelahiran dan mewujudkan keluarga kecil yang sehat dan
sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak kelahiran dengan program KB
(Manuaba, 2010).
Salah satu strategi dari pelaksanaan program KB sendiri seperti tercantum
dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) tahun 2009-2013 adalah
meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti alat
kontrasepsi dalam rahim IUD (intra uterine device).
IUD merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi non hormonal dan
termasuk alat kontrasepsi jangka panjang yang ideal dalam upaya menjarangkan
kehamilan. Keuntungan pemakaian IUD yakni hanya memerlukan satu kali
pemasangan untuk jangka waktu yang lama dengan biaya yang relatif murah, aman
karena tidak mempunyai pengaruh sistemik yang beredar ke seluruh tubuh, tidak
mempengaruhi produksi ASI dan kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas
(BKKBN, 2009).
IUD adalah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang sedemikian rupa (baik
bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif fungsi kontrasepsinya), bentuknya bermacam

1
macam. IUD adalah alat kontrasepsi yang efektifitasnya sangat tinggi, yaitu 0,6-0,8
kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun
pertama pemakaian, 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan.
Pada saat ini IUD merupakan salah satu cara kontrasepsi yang paling populer
dan diterima oleh program keluarga berencana di setiap negara. Diperkirakan sekitar
60-65 juta wanita di seluruh dunia memakainya, dengan pemakai terbanyak di Cina.
Pada saat ini diperkirakan memakai AKDR/IUD, 30% terdapat di Cina, 13% di Eropa,
5% di Amerika dan sekitar 6,7% di negara-negara berkembang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut.
1. Apakah pengertian KB IUD?
2. Berapakah macam-macam jenis KB IUD?
3. Bagaimana cara kerja KB IUD?
4. Apakah keuntungan dan kerugian memakai KB IUD?
5. Kapan waktu pemasangan KB IUD?
6. Sebutkan efek samping dan komplikasi pada pemasangan KB IUD?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut tujuan penulisan makalah ini.
1. Untuk mengetahui pengertian KB IUD
2. Untuk mengetahui jenis-jenis KB IUD
3. Untuk mengetahui cara kerja KB IUD
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian memakai KB IUD
5. Untuk mengetahui waktu pemasangan KB IUD
6. Untuk mengetahui efek samping dan komplikasi pada pemasangan KB IUD

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian KB IUD
IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke dalam
rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan
bentuknya bermacam-macam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh
masyarakat adalah bentuk spiral. Spiral tersebut dimasukkan ke dalam rahim oleh
tenaga kesehatan (dokter/bidan terlatih). Sebelum spiral dipasang, kesehatan ibu harus
diperiksa dahulu untuk memastikan kecocokannya. Sebaiknya IUD ini dipasang pada
saat haid atau segera 40 hari setelah melahirkan (Subrata, 2003).

IUD adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai
lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim melalui
vagina dan mempunyai benang ( Handayani, 2010:141)

IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bagi banyak kaum wanita
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat
setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Karena itu, setiap
calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk - beluk
alat kontrasepsi ini.

2.2 Macam-macam jenis KB IUD

IUD yang banyak dipakai di indonesia dewasa ini dari jenis Un Medicate yaitu
Lippes Loop dan yang dari jenis Medicate Cu T, Cu-7, Multiload dan Nova-T.
(Handayani, 2010)

1. AKDR Non-Hormonal

Pada saat ini AKDR telah memasuki generasi ke-4, karena itu berpuluh-puluh macam
AKDR telah dikembangkan. Mulai dari generasi pertama yang terbuat dari benang

3
sutra dan logam sampai generasi plastic (polietilen) baik yang ditambah obat maupun
tidak.

a. Menurut bentuknya AKDR dibagi menjadi 2 :

1) Bentuk terbuka (oven device): Misalnya : LippesLoop, CUT, Cu-7, Marguiles,


Spring Coil, Multiload, Nova-T.

2) Bentuk tertutup (closed device): Misalnya : Ota-Ring, Atigon dan Graten Berg
Ring.

b. Menurut Tambahan atau Metal

1) Copper-T

AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya
diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek
antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.

2) Copper-7

AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis
ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan
kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama
seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.

3) Multi Load

AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm.
Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375
mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small
(kecil), dan mini.

4) Lippes Loop

4
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S
bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop
terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A
berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran
30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop
mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari spiral jenis ini ialah
bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat
dari bahan plastic ( Erfandi, 2008).

2.3 Cara Kerja KB IUD

AKDR akan berada dalam uterus, bekerja terutama mencegah terjadinya


pembuahan (fertilisasi) dengan mengahalangi bersatunya ovum dengan sperma,
mengurangi jumlah sperma yang mencapai tubafalopi dan menginaktifasikan sperma.
Ada beberapa mekanisme cara kerja AKDR sebagai berikut :

1) Timbulnya reaksi radang radang lokal di dalam cavum uteri sehingga implantasi sel
telur yang telah dibuahi terganggu.

2) Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terhambatnya


implantasi.

3) Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telh berimplantasi didalam endometrium.

4) Pergerakan ovum yang bertambah cepat didalam tuba fallopi.

5) Immobilissi spermatozoa saat melewati cavum uteri.

2.4 Keuntungan dan Kerugian Memakai KB IUD

Keuntungan dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut :

1. sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi.

2. IUD (AKDR) dapat efektif segera setelah pemasangan,

3. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)

5
4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat

5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual

6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil

7. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)

8. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI

9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi). j.Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih setelah haid
terakhir)

10. Tidak ada interaksi dengan obat-obat

11. Membantu mencegah kehamilan ektopik (Saifuddin. AB, 2006).

Kerugian dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut:

1. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang
setelah 3 bulan)

2. Haid lebih lama dan banyak

3. Perdarahan (spotting) antara menstruasi,

4. Saat haid lebih sakit ( Handayani, 2010 )

2.5 Waktu Pemasangan KB IUD


1. Kapan saja dalam siklus haid selama yakin tidak hamil

2. Pemasangan setelah persalinan : boleh dipasang dalam waktu 48 jam setelah


eprsalinan, dan dapat pula dipasang setelah 4 minggu pasca persalinan, dengan
dipastikan tidak hamil antara 48 jam sampai 4 minggu pasca persalinan, tunda
pemasangan, gunakan metode kontrasepsi yang lain

3. Setelah keguguran atau aborsi : jika mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir,
boleh dipasang jika tidak ada infeksi. Jika keguguran lebih dari 7 hari terakhir, boleh

6
dipasang jika dipastikan tidak hamil jika terjadi infeksi, boleh dipasang 3 bulan setelah
sembuh. Pakai metode kontrasepsi yang lain.

4. Jika ganti dari metode yang lain : jika telah memakai metode lain dengan benar atau
tidak bersenggama sejak haid terakhir, AKDR boleh dipasang. (Tidak hanya selama
haid, termasuk melakukan MAL dengan benar).

2.6 Efek samping dan Komplikasi

Efek samping umum terjadi:

o Perubahan siklus haid (umum pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3
bulan )

o Haid lebih lam dan banyak

o Perdarahan (spotting) antar menstruasi

o Saat haid lebih sakit

a. Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan
penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)

b. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

c. Tidak baik di gunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti
pasangan

Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD,PRP
dapat memicu infertilitas

a. Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvik di perlukan dalam pemasangan


IUD

b. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangn IUD,
biasanya menghilang dalam 1-2 hari

7
c. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri, petugas terlatih yang dapat
melepas

d. Mungkin IUD dapat keluar dari uterus tanpa di ketahui (sering terjadi apabila
IUD di pasang segera setelah melahirkan )

e. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah


kehamilan

f. Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.

8
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA “NY D” DENGAN KB IUD

DI RUANG KB PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN

PADA 20 NOVEMBER 2014

A. Pengkajian

1. Data Subyektif
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. “D”
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl Tukad Balian Gg 26
Agama : Hindu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SMA
No. RM :
Tanggal Pengkajian : 20 November 2014
Sumber biaya : JKBM
b. Identitas Penanggung/Suami

Nama : Tn. “M”

Umur : 47 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Hindu

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Pendidikan Terakhir : SMA

9
Status : Menikah

Suku Bangsa : Indonesia

Alamat : Jl Tukad Balian Gg 26

Hubungan dengan pasien : Suami Pasien

c. Keluhan Utama

Klien mengatakan ingin melepas dan memasang ulang KB IUD karena

takut menimbulkan efek bahaya jika tidak diganti.

d Riwayat KB

Klien belum pernah menjadi akseptor KB lain

e Riwayat Obstetri Lalu

N Tgl Usia Tempat Jenis Penolong Komplikasi Bayi Nifas


O Lahiran Keham Persalinan persalin
anak ilan an Ibu Bayi JK BB/PB Keada Lakt Kead
an asi aan
1 1998 Aterm Bidan Sponta Bidan - - L 3000gr Baik Baik
n 50 cm
2 2000 Aterm bidan Sponta Bidan Pr 3500gr Baik Baik
n 40 cm

f. Riwayat Menstruasi Lalu


Haid pertama : umur 12 tahun
Haid terakhir : Tanggal 12 November 2014
Teratur/tidak teratur : teratur
Siklus : 30 hari
Lamanya : 3-5hari

10
Banyaknya : 2-3 x gantiduk
Sifat darah : encer
g. Riwayat Kesehatan Klien
Klien menyatakan tidak menderita penyakit keturunan atau menular

seperti penyakit jantung, hipertensi, kanker payudara, DM, asma atau

TBC

h Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien menyatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit

keturunan atau menular seperti penyakit jantung, DM, asma, TBC,

hipertensi, hipertensi atau kanker payudara.

i Pola Kehidupan

1) Bernapas : Klienn bernapas normal, dan tidak mengalami

gangguan pernapasan, dengan RR= 20 x/mnt.

2) Pola nutrisi Makan Minum

Frekuensi : 2-3x sehari 6-7 gelas/ hari

Macam : nasi, lauk, sayur, air putih, air teh

Jumlah : 1 piring sedang 1 gelas sedang

3) Pola Eliminasi : BAK dan BAB lancar

4) Pola istirahat : Istirahat cukup, 7 – 8 jam perhari

5) Pola aktivitas : Kegiatan sehari-hari adalah ibu rumah tangga

6) Pola aktivitas seksual : Baik

7) Pola personal hygiene : Klien menyatakan mandi 2 kali sehari

11
8) Pengaturan suhu tubuh : Suhu tubuh normal yaitu 360 C.

9) Rasa nyaman : Klien mengalami gangguan rasa nyaman saat

melakukan pemasangan KB IUD, dengan skala nyeri 4

10) Rasa aman : Pasien tidak mengalami gangguan rasa aman

11) Sosialisasi dan komunikasi : Pasien dan keluarga hubungan baik.

12) Prestasi dan produktivitas : Tidak terkaji

13) Ibadah : Ibadah lancar pada pagi dan sore hari

14) Rekreasi : Pasien jarang berekreasi dengan keluarga.

15) Pengetahuan : Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang

Penyakitnya

2 Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : CM
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
BB : 60,5 kg
TB : 160 cm
b Pemeriksaan Khusus
1) Kulit : Warna kulit sawo matang, tidak ada luka pada kulit, turgor
kulit baik.
2) Rambut : Warna rambut hitam dan bersih.
3) Kepala : Kepala simetris, tidak ada lesi, tidak edema, kulit kepala
bersih.
4) Mata : Konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih

12
5) Telinga: Letak simetris, tidak terdapat serum, tidak ada benjolan,
tidak ada penggunaan alat bantu pendengaran,
6) Hidung: Bersih, tidak terdapat secret, fungsi penciuman baik.
7) Mulut : Lembab, tidak ada karies gigi, tidak ada perbesaran tonsil.
8) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar
limfe, tidak ada bendunganvena jugularis.
9) Dada : pergerakan dinding dada sama
10) Payudara : Tidak terkaji
11) Abdomen : Tidak terkaji
12) Genetalia : Bersih
13) Ekstremitas : Tidak ada oedem dan varices
B. Diagnosa Keperawatan
Data fokus :
1. DS : Pasien mengatakan saat dipasang IUD nyeri
DO : Pasien tampak kesakitan dan meringis, skala nyeri 4
2. DS : Pasien mengatakan tidak mengetahui mengenai keuntungan dan
kerugian KB IUD
DO : Pasien tampak bingung dan banyak bertanya tentang keuntungan
dan kerugian pemakaian KB IUD

Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri berhubungan dengan proses pemasangan IUD, dan adaptasi
uterus terhadap benda asing (IUD).
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai IUD.

13
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1
Tanggal : 20 November 2014
Jam : 11.00 WITA

No Intervensi Rasional
1 Kaji skala nyeri klien Skala nyeri
menjadi acuan
dalam
menentukan
tindakan
2 Observasi tanda-tanda vital Saat klien
klien merasakan nyeri,
Saat klien merasakan nyeri, nadi nadi
akan meningkat akan meningkat

3 Ajarkan teknik relaksasi Teknik relaksasi


untuk mengatasi nyeri, dapat membantu
seperti teknik napas dalam, dalam mengatasi
distraksi dan imajinasi nyeri
terbimbing
4 Ciptakan lingkungan yang Lingkungan yang
tenang dan nyaman nyaman dapat
menimbulkan
relaksasi
5 Kolaborasi : Analgetik dapat
Pemberian analgetik sesuai mengatasi nyeri
dosis

Diagnosa 2
Tanggal : 20 November 2014
Jam : 10.45 WITA
No Intervensi Rasional
1 Kaji pengetahuan klien Tingkat pengetahuan klien
tentang IUD berbeda.
2 Beri penjelasan mengenai Dengan adanya informasi
IUD mengenai IUD, klien akan
lebih
memahami IUD

14
3 Beri kesempatan klien Mengklarivikasi hal yang
untuk masih
bertanya dibingungkan klien
4 Lakukan evaluasi terhadap Tingkat pemahaman setiap
pemahaman klien orang
berbeda-beda

D. Implementasi
No Hari, Tgl, Jam No Implementasi
dx
1 Kamis, 20 1 1. Mengkaji skala nyeri klien
November 2014 2. Observasi TTV
Pukul 11.00 3. Mengajarkan teknik relaksasi untuk mengatasi
WITA nyeri seperti nafas dalam.
4. Menciptakan lingkungan yang tenang dan
nyaman
5. Pemberian analgetik sesuai dosis
2 Kamis, 202 1. Kaji pengetahuan klien tentang
IUD
2 Kamis, 20 2 1. Kaji pengetahuan klien tentang IUD
November 2014 2. Beri penjelasan mengenai IUD
Pukul 10.45 3. Beri kesempatan klien untuk bertanya
WITA 4. Lakukan evaluasi terhadap pemahaman klien

E. Evaluasi
Evaluasi yang di dapat setelah diberikan tindakan selama ±10 menit.
No Hari/ No. Evaluasi Paraf
Tanggal/ Dx
Jam

1 Kamis, 20 1 S : Pasien mengatakan


November setelah
2014 diajarkan teknik nafas
Pukul 11.15 dalam saat
WITA dilakukan pemasangan KB
IUD
nyeri yang dirasakan sudah
mereda.
O : Pasien tampak tenang,
skala

15
nyeri 2 , TD = 110/80
mmHg, N =
80 x/mnt, RR = 20x/mnt,
pasien
diberikan obat coimojngon,
amox
3 x1, sc 2x1, as. Met 3 x 1.
A : Masalah teratasi
P : Kontrol kembali jika ada
masalah KB yang dirasakan

2 Kamis, 20 2 S : Pasien mengatakan


November setelah
2014 dijelaskan mengenai
Pukul 10.55 keuntungan
WITA dan kekurangan KB IUD
pasien
menjadi mengerti.
O : Pasien menunjukkan
ekspresi
paham dengan penjelasan
yang
diberikan
A : Masalah teratasi
P : Kontrol kembali jika ada
masalah
KB yang dirasakan

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR/IUD) merupakan alat kontrasepsi yang
di pasang dalam rahim yang relatif lebih epektif bila di bandingkan dengan metode pil,
suntik, dan kondom. Alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari pelastik elastik, dililit
tembaga atau campuran tembaga dengan perak. Lilitan logam menyebabkan reaksi anti
fertilitas dengan waktu penggunaan dapat mencapai 2-10 tahun, dengan metode kerja
mencegah masuknya spermatozoa/sel mani ke dalam saluran tuba. Pemasangan dan
pencabutan alat kontrasepsi ini harus di lakukan oleh tenaga medis (dokter/bidan
terlatih) dapat di pakai oleh semua perempuan usia reproduktif namun tidak boleh di
pakai perempuan yang terpapar IMS. Jenis-jenis IUD yaitu: Copper-T, Copper-7, multi
load, lippes loap.

Jadi penulis berharap dengan adanya satuan acara penyuluhan ini masyarakat
dapat lebih mengerti mengenai alat kontrasepsi IUD baik dari manfaatnya maupun
keefektipannya.

17
DAFTAR PUSTAKA
Erfandi. (2008). Metode AKDR/IUD. diakses 20 Mei 2011. From http://puskesmas-
oke.Blogspot.com

Handayani, S (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihana.

Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Saifudin Abdul Bari. (2006). Buku acuan Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sarwono, P. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. (2003) dan Alat Bantu Pengambilan
Keputusan Dalam Ber-KB 2005

18
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/IUD


Pokok Bahasan : Pengertian, Jenis, Syarat serta Keuntungan dan
kerugian AKDR/IUD
Waktu : 35 menit
Tempat : Balai Desa
Sasaran : Ibu-ibu Warga

A.TUJUAN PENYULUHAN

1. Tujuan Penyuluhan Umum( TPU)

Setelah mendapat penjelasan ataupun penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan

dapat mengetahui pengertian, jenis, syarat, serta keuntungan dan kerugian IUD

2. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)

Peserta penyuluhan mengetahui pengertian motode kontrasepsi IUD

Peserta penyuluhan mengetahui jenis metode kontrasepsi IUD

Peserta mengerti syarat untuk menjadi aseptor KB IUD

Peserta mengetahui keuntungan dan kerugian motode kontrasepsi IUD

B. MATERI PENYULUHAN

Terlampir

C. Metode

Ceramah dan Tanya Jawab

19
D. Media

1. Satuan Acara Penyuluhan

2. Poster

E. Kegiatan Penyuluhan

WAKTU Tahap Kegiatan


kegiatan Penyuluhan Sasaran
5 menit Pendahuluan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam kepada peserta
2. Menyampaikan topic, 2. Mendengarkan
maksud dan tujuan penkes penyuluh
kepada peserta
3. Kontrak waktu untuk 3. Menyetujui
kesepakatan pelaksanaan kesepakatan waktu
penkes dengan peserta pelaksanaan penkes
20 Menit Kegiatan inti Penyuluh menjelaskan Mendengarkan
tentang : penyuluh
1. Pengertian IUD dan menyampaikan
Jenis IUD. semua materi sampai
2. Prosedur Pemasangan selesai
dan pasca pemasangan
3. Indikasi dan
kontraindikasi IUD
4. Keuntungan dan
kerugian IUD
5. Efek samping IUD
6. Waktu pemasangan
IUD

20
15 menit Evaluasi/penutup 1. Tanya Jawab 1. Menanyakan yang
belum jelas
2. Menjawab
2. Memberikan pertanyaan
pertanyaan kepada peserta
3. Mendengarkan
3. Menyimpulkan dan
mengklarifikasi materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada 4. Mendengarkan
peserta penyuluh menutup
4. Menutup acara dan acara dan menjawab
mengucapkan salam serta salam
terimakasih kepada sasaran

F. Evaluasi

Prosedur : Post Test

Bentuk : Lisan

Jenis : Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan :

1. Apakah pengertian KB IUD?


2. Berapakah macam-macam jenis KB IUD?
3. Bagaimana cara kerja KB IUD?
4. Apakah keuntungan dan kerugian memakai KB IUD?
5. Kapan waktu pemasangan KB IUD?
6. Sebutkan efek samping dan komplikasi pada pemasangan KB IUD?
G. Lampiran
METODE ALAT KONTRASEPSI IUD
1. Pengertian Kontrasepsi IUD

21
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara
atau menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis,
menggunakan alat atau dengan operasi. (Saefuddin, 2009).
IUD (Intra Uterine devices) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah alat
kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukan kedalam rongga rahim,
yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu.
IUD (Intra Uterine device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan kedalam rahim,
terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya
bermacam-macam. (Subrata, 2012).
Jadi Alat Kontrasepsi IUD merupakan alat yang dimasukan kedalam rahim yang
bersifat sementara yang terbuat dari plastik yang lentur dan ada pula yang dililit
tembaga yang berntuknya bermacam-macam.

2. Jenis-jenis IUD
Alat Masa Bentuk
Penggunaan
Multiload 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 3,6
cm ;250mm2 lilitan tembaga
mengelilingi batang.
Multiload 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 2,5
CU250 cm;250 mm2 lilitan tembaga
Pendek mengelilingi batang.
Multiload 5 tahun 375mm2 lilitan tembaga mengelilingi
CU375 batang.
Flexi-T300 5 tahun 300 mm2 lilitan tempat mengelilingi
batang.
Nova T 300 5 tahun 380mm2 lilitan kawat tembaga dengan
inti perak mengelilingi batang.
T safe 380 A 8 tahun 380mm2 lilitan mengelilingi batang
dan cincin tembaga mengelilingi tiap
ujung masing-masing lengan.
GyneFix 5 tahun IUD tanpa bingkai dengan 6 tabung
tembaga dengan panjang masing-
masing 5mm dan diameter 2,2mm
dengan total 330 mm2 lilitan tembaga
mengelilingi batang dan lengan.

22
3. Cara Kerja KB IUD

AKDR akan berada dalam uterus, bekerja terutama mencegah terjadinya


pembuahan (fertilisasi) dengan mengahalangi bersatunya ovum dengan sperma,
mengurangi jumlah sperma yang mencapai tubafalopi dan menginaktifasikan sperma.
Ada beberapa mekanisme cara kerja AKDR sebagai berikut :

1) Timbulnya reaksi radang radang lokal di dalam cavum uteri sehingga implantasi sel
telur yang telah dibuahi terganggu.

2) Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terhambatnya


implantasi.

3) Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telh berimplantasi didalam endometrium.

4) Pergerakan ovum yang bertambah cepat didalam tuba fallopi.

5) Immobilissi spermatozoa saat melewati cavum uteri.

4. Keuntungan dan Kerugian Memakai KB IUD?

Keuntungan dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut :

1. sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi.

2. IUD (AKDR) dapat efektif segera setelah pemasangan,

3. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)

4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat

5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual

6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil

7. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)

8. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI

23
9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi). j.Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih setelah haid
terakhir)

10. Tidak ada interaksi dengan obat-obat

11. Membantu mencegah kehamilan ektopik (Saifuddin. AB, 2006).

Kerugian dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut:

1. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang
setelah 3 bulan)

2. Haid lebih lama dan banyak

3. Perdarahan (spotting) antara menstruasi,

4. Saat haid lebih sakit ( Handayani, 2010 )

5. Kapan Waktu Pemasangan KB IUD?


1. Kapan saja dalam siklus haid selama yakin tidak hamil

2. Pemasangan setelah persalinan : boleh dipasang dalam waktu 48 jam setelah


eprsalinan, dan dapat pula dipasang setelah 4 minggu pasca persalinan, dengan
dipastikan tidak hamil antara 48 jam sampai 4 minggu pasca persalinan, tunda
pemasangan, gunakan metode kontrasepsi yang lain

3. Setelah keguguran atau aborsi : jika mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir,
boleh dipasang jika tidak ada infeksi. Jika keguguran lebih dari 7 hari terakhir, boleh
dipasang jika dipastikan tidak hamil jika terjadi infeksi, boleh dipasang 3 bulan setelah
sembuh. Pakai metode kontrasepsi yang lain.

4. Jika ganti dari metode yang lain : jika telah memakai metode lain dengan benar atau
tidak bersenggama sejak haid terakhir, AKDR boleh dipasang. (Tidak hanya selama
haid, termasuk melakukan MAL dengan benar).

6 Efek samping dan Komplikasi

24
Efek samping umum terjadi:

o Perubahan siklus haid (umum pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3
bulan )

o Haid lebih lam dan banyak

o Perdarahan (spotting) antar menstruasi

o Saat haid lebih sakit

a. Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan
penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)

b. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

c. Tidak baik di gunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti
pasangan

Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD,PRP
dapat memicu infertilitas

a. Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvik di perlukan dalam pemasangan


IUD

b. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangn IUD,
biasanya menghilang dalam 1-2 hari

c. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri, petugas terlatih yang dapat
melepas

d. Mungkin IUD dapat keluar dari uterus tanpa di ketahui (sering terjadi apabila
IUD di pasang segera setelah melahirkan )

e. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah


kehamilan

25

Anda mungkin juga menyukai