MAKALAH
Oleh :
Nama : Cut Rifafitri Hanifah
NRP : 103020040
Meja : 8 (delapan)
Kelompok : II (dua)
Asisten : Ihfan Praistama
Tanggal Percobaan : 12 Oktober 2010
penting dalam kegiatan praktikum Kimia Dasar yaitu sebagai penunjang dalam
peralatan laboratorium sangat penting agar praktikum dapat berjalan dengan baik
jenis, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan
digunakan pada saat praktikun serta fungsi dari masing-masing alat tersebut, dan
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Batang Pengaduk, (2) Cawan Uap,
(3) Gelas Kimia, (4) Labu Erlenmeyer, (5) Buret, (6) Tabung Reaksi, (7) Kaca
Arloji, (8) Corong, (9) Mortar dan Pastle, (10) Kawat Kasa, (11) Kaki Tiga,
(12) Labu Ukur, (13) Gelas Ukur, (14) Pipet, (15) Spatula, (16) Statif,
(17) Klem, (18) Tang Krus, (19) Penjepit Tabung Reaksi, dan (20) Rak Tabung
Reaksi.
Alat laboratorium ini terbuat dari bahan gelas padat yang mempunyai
mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi
keunggulan tahan terhadap suhu tinggi dan tidak tembus sinar. Cawan uap bisa
disebut juga dengan cawan porselein. Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat
yang akan diuapkan dengan pemanasan. Fungsi dari cawan ini bisa sebagai tutup
Alat laboratorium ini berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala
sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas
hingga suhu 200° C atau terbuat dari plastik. Ukuran alat ini ada yang 50 mL,
tinggi
Memanaskan cairan
Labu Erlenmeyer :
mikroba
2.5. Buret
Alat laboratorium ini terbuat dari bahan gelas. Mempunyai skala dan
kran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi
(titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui
kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.
tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.
Alat laboratorium ini terbuat dari bahan kaca bening, terdiri dari berbagai
2.8. Corong
Alat laboratorium ini terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan
memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai
dalam corong tersebut. Fungsi corong adalah untuk menyaring campuran kimia
dengan gravitasi. Serta untuk memindahkan zat dari wadah yang besar ke wadah
Alat ini terbuat dari bahan porselen, kaca atau batu granit yang dapat
alat yang untuk menghaluskan, sedangkan pastle itu adalah wadah yang hampir
Kawat kasa yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas dalam
penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar. Serta untuk alas wadah saat
pembakaran.
Alat laboratorium ini terbuat dari bahan besi yang digunakan untuk
Alat laboratorium ini berupa labu dengan leher yang panjang dan
bertutup. Terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai.
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini
untuk mengukur larutan atau pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus
pada saat pembacaan skala. Tingkat ketelitian gelas ukur lebih tinggi dari pada
gelas kimia.
2.14. Pipet
Pipet adalah salah satu alat yang sering digunakan oleh analis. Pipet
tertentu. Ada dua jenis pipet yang digunakan dalam melakukan pengukuran yaitu
pipet ukur dan pipet volum. Sebagaimana penggunaan buret, pipet juga
2.15. Spatula
Spatula logam terbuat dari bahan stainles steel, bibir lonjong, Panjang:
150 mm. Kegunaan untuk pengambil zat yang tidak bereaksi dengan logam.
2.16. Statif
2.17. Klem
batang pengaduk, cawan uap, gelas kimia, labu erlenmeyer, buret, tabung reaksi,
kaca arloji, corong, mortar dan pastle, kawat kasa, kaki tiga, labu ukur, gelas
ukur, pipet, spatula, statif, klem, tang krus, penjepit tabung reaksi dan rak tabung
reaksi.
Jika ingin mereaksikan zat kimia bisa menggunakan gelas kimia dengan
cara larutan yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam gelas kimia. Gelas
kimia juga bisa sebagai wadah untuk memanaskan reaksi dengan cara larutan
yang akan di masukkan ke dalam gelas kimia lalu letakkan di atas bunsen.
3.2.4. Labu Erlenmeyer
3.2.5. Buret
Saat buret diisi, tutup kran dan gunakan corong saring. Agar larutan
dapat mengalir dengan lancar, angkat corong saat memasukan larutan. Buret
diisi hingga skala 0. Miniskus dibaca dengan benar. Lap bagian atas buret
dengan tissue agar tetesan larutan yang menempel pada bagian dalam buret tidak
menetes.
Sebelum digunakan, buret dipastikan agar tidak bocor dan kran dapat
Keluarkan larutan dari buret hingga mencapai titik akhir. Titik akhir
Bilas bagian bawah buret dengan bantuan botol semprot. Demikian pula
reaksi diarahkan kepada praktikan baik diri sendiri maupun orang lain. Tabung
reaksi dijepit pada bagian dekat dengan mulut tabung oleh penjepit tabung reaksi
lalu posisi tabung ketika dipanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali
3.2.8. Corong
Saat buret diisi, kran ditutup, dan corong digunakan. Agar larutan dapat
mortar.
menggunakan spirtus.
Letakkan tabung Erlenmeyer di atas kawat kasa setelah itu taruh diatas
kaki tiga sebagai alat penyangga lalu dipanaskan dengan menggunakan spirtus.
larutan yang akan diencerkan diisi atau padatan yang akan dilarutkan.
Cairan yang dipakai ditambahkan sebagai pelarut sampai setengah labu terisi,
dikocok kemudian labu dipenuhkan sampai tanda batas. Sumbat labu, dipegang
tutupnya dengan jari, dikocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai
larutan homogen.
Cairan yang akan diukur dimasukkan ke dalam gelas ukur lalu tepatkan
dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam
membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai
yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.
3.2.14. Pipet
ujung pipet. Pipet dikeluarkan dari wadah larutan dan lap bagian luar pipet
dengan tissue. Larutan diisap dengan pipet filler (jangan pernah gunakan mulut)
hingga kurang lebih 2 cm melebihi tanda batas graduasi. Dengan cepat lepas
bulp dari ujung pipet dan letakkan jari telunjuk anda pada ujung pipet. Lepas
sedikit-demi sedikit secara hati-hati jari telunjuk yang menutupi pipet. Larutan
dan akurat.
3.2.15. Spatula
menggunakan spatula.
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
(2) Pembahasan.
Penjepit Tabung
Reaksi
6. Bahan yang di Untuk Tempat
uji di teteskan menyimpan penyimpan
ke dalam plat sampel. sampel dalam
tetes. skala yang
kecil.
Plat Tetes
7. Letakan buret Statif Statif sebagai
pada penjepit digunakan penyangga
buret(klem sebagi buret
buret) yang penyanggah sedangkan
sudah terpasang buret, Klem klem seperti
pada statif buret untuk penjepit,
menjepit buret sehingga
digunakan
untuk
menahan
buret agar
tidak jatuh.
Kawat Kasa
9. Masukkan Menitrasi Alat ini
larutan ke larutan. digunakan
dalam labu untuk
erlenmeyer menitrasi
yang berisi suatu larutan.
larutan yang
akan ditritrasi,
kemudian lihat
perubahan yang
terjadi.
Labu Erlenmeyer
10. Masukkan Untuk Sebagai
koloid ke dalam memisahkan pemisahan
tabung, lalu antara larutanlarutan
tunggu dengan dengan
beberapa saat, endapan, endapan.
endapan akan contohnya Dengan
tampak di ujung koloid. prinsipnya
bawah tabung. adalah
perbadaan
massa
Tabung Sentrifugal jenisnya.
11. Taruh wadah Sebagai Digunakan
seperti labu penyangga untuk
erlenmeyer di kawat kasa penyangga
atas kawat kasa. dalam proses kawat kasa
Lalu panas kan pemanasan karena
dengan atau memiliki tiga
menggunakan pembakaran kaki yang
bunchen atau larutan. dapat
Kaki Tiga api spirtus. digunakan
sebagai
penahan.
12. Simpan Menyimpan Alat ini
beberapa tabung reaksi.digunakan
tabung reaksi sebagai wadah
yang telah diisi tabung reaksi
larutan an yang karena
telah di campur. memiliki
rongga-rongga
yang bisa
Rak Tabung Reaksi digunakan
untuk
menyimpan
tabung-tabung
reaksi.
13. Letakkan zat di Sebagai Berbentuk
atas arloji, tempat untuk seperti piring
kemudian menimbang sehingga bisa
timbang dengan zat kimia serta digunakan
menggunakkan sebagai sebagai
neraca. penutup gelas tempat untuk
kimia. penimbang.
Kaca Arloji
14. Tekan ke dua Untuk Digunakan
ujung tang krus mengangkat untuk
jepit alat yang alat yang menjepit alat-
sedang di sedang di alat panas
panaskan. panaskan. seperti cawan.
Tang Krus
15. Letakkan air Tempat untuk Terbuat dari
laut dalam menguapkan porselen yang
cawan lalu larutan. tahan panas,
panaskan. jadi biasa
Nanti akan digunakan
terjadi kristal- untuk
kristal yang penguapan
terdapat pada larutan karena
Cawan uap
cawan. bias
dipanaskan.
16. Tutup kran, Mengeluarkan Bentuknya
masukkan larutan titrasi seperti tabung
larutan ke dengan panjang yang
dalam buret volume dapat
dengan corong, tertentu menampung
masukkan sampai titik suatu larutan,
larutan sampai akhiryang sehingga
skala 0. Buka ditandai dapat
kran secara dengan digunakan
perlahan-lahan adanya untuk proses
sampai ada perubahan titrasi.
perubahan warna.
warna.
Buret
4.2. Pembahasan
sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas
hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 ml, 100 ml, dan 2 L.
sampai 2 L.
Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya 10 mL sampai
2 L.
Buret berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya.
Ukurannya mulai dari 5 ml dan 10 ml (mikroburet) dengan skala 0,01 ml, dan 25
Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.
Kaca arloji erbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran
diameter.
Corong terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk
seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek.
tersebut.
Cawan terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk
seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek.
tersebut.
Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari
dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai
dari 1 ml hingga 2 L.
Botol penyemprot berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup;
terbuat dari plastik dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai.
Statif terbuat dari besi atau baja. Klem terbuat dari besi atau baja.
Pipet tetes berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung
bahan. selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang
5.1. Kesimpulan
praktikum selanjutnya.
5.2. Saran
Brady, J. E., (1999), Kimia Universitas Asas dan Stuktur, Jakarta : Binarupa
Aksara.