Kanker?
Pencegahan primer adalah pencegahan terhadap etiologi (penyebab) penyakit. Pencegahan
primer dilakukan pada orang yang sehat (bebas kanker).
Terkait hal ini, penelitian perlu dilakukan lebih lanjut tentang penyebab, faktor pemicu,
faktor resiko timbulnya kanker, dan upaya untuk menghilangkan pengaruhnya bagi manusia.
Langkah nyata yang dapat dilakukan adalah memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pencegahan kanker. Bagaimana metode pencegahan primer kanker? Berikut adalah
beberapa metode pencegahan primer kanker:
Ini merupakan upaya pencegahan yang paling hemat dan efektif. Kehidupan seksual yang
higienis merupakan upaya pencegahan kanker yang efektif terutama untuk mencegah kanker
ginekologi.
kesetiaan pada satu pasangan dengan tidak berganti-ganti pasangan atau tidak melakukan
hubungan dengan pria beresiko tinggi (pria beresiko tinggi adalah pria yang melakukan
hubungan seks dengan banyak pasangan seks) serta dengan menunda melakukan hubungan
seks pertama hingga usia 20 tahun.
Hindari merokok karena tembakau mengandung zat karsinogenik baik yang dihisap sebagai
rokok atau cerutu, maupun yang dikunyah. Bahan yang berasal dari tembakau yang dihisap
terdapat pada getah serviks wanita perokok dan dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus
pada kanker serviks.
Selain itu, merokok meningkatkan kemungkinan mendapat kanker paru, mulut, nasofaring,
laring, dan esofagus. Hentikan kebiasaan menginang (makan sirih) karena dapat
meningkatkan kemungkinan terkena kanker bibir dan mulut, orofaring, dan sebagainya.
Baca juga: Menghadapi Kanker: Bagaimana Mengendalikan Semua Pikiran dan Emosi
Anda?
Vaksinasi
Penyebab kanker yang telah dipastikan adalah hepatoma oleh virus hepatitis B dan kanker
leher rahim oleh virus HPV (Human Papiloma Virus). Vaksinasi dapat berperan sebagai
profilaktik (pencegahan) sekaligus terapeutik (pengobatan).
Vaksin sebagai profilaktik bekerja secara efektif dengan menginduksi respons imun humoral
untuk melindungi dari infeksi/antigen. Vaksin sebagai terapeutik merangsang respon imun
seluler untuk melawan infeksi virus sel (antigen).
Vaksinasi terhadap virus papiloma humanus tipe 16 dan 18 sangat dianjurkan bagi setiap
wanita, sebelum melakukan hubungan seksual yang pertama kali.
Bahan-Bahan Kimiawi
Bahan-bahan kimiawi yang sedang diteliti dewasa ini adalah menggunakan zat kimia alamiah
ataupun sintetik untuk menghambat atau menghentikan proses berkembangnya kanker
(karsinogenesis).
Dewasa ini, yang berefek preventif atau mencegah cukup jelas terlihat pada vitamin A untuk
pencegahan leukoplakia (lesi berwarna putih yang merupakan bentuk awal kanker pada
rongga mulut), kanker primer kedua di kepala dan leher atau kanker paru-paru pada mantan
perokok; aspirin untuk pencegahan kanker usus, dan lain-lain.
Untuk karyawan atau buruh yang bekerja di tempat atau daerah yang kadar polusi atau
karsinogennya tinggi, lindungilah diri terhadap bahaya dan resiko di tempat kerja dan/atau
menghindari kontak dengan zat-zat karsinogenik dengan patuh terhadap peraturan
keselamatan kerja dan memakai alat-alat pelindung yang sesuai. Misalnya memakai masker,
baju dan alat pelindung lainnya.
Pengobatan tumor jinak dan lesi prakanker merupakan tindakan pencegahan primer yang jauh
lebih murah dan efektif daripada pengobatan kanker invasif yang telah terjadi.
Beberapa hal yang termasuk pencegahan sekunder adalah deteksi dini atau skrining,
diagnosis dini, dan pengobatan dini terhadap kanker (prompt treatment), serta pembatasan
kecacatan (disability limitation). Bagaimana metode pencegahan sekunder dapat dilakukan?
Skrining merupakan metode efektif untuk pencegahan sekunder kanker. Melalui tes skrining
terhadap masyarakat maka dapat ditemukan penderita kanker dini yang belum memiliki
keluhan subjektif, kelompok orang beresiko tinggi kanker, lesi prakanker, lalu dilakukan
intervensi untuk memutus perjalanan penyakit.
Misalnya penderita kanker stadium lanjut membutuhkan terapi paliatif, yaitu terapi yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien penderita kanker, baik dengan
radioterapi atau dengan obat-obatan. Bagaimana metode pencegahan tersier dapat dilakukan?
Pencegahan tersier hampir sama dengan terapi dan rehabilitasi kanker, hanya saja ditinjau
dari sudut yang berbeda. Diperlukan pedoman yang baku dalam diagnosis, terapi, dan
rehabilitasi pasien.
Selain itu, perlu memberi petunjuk bagi terapi fisiologi (fungsi organ tubuh), psikologis,
nutrisi, dan pelatihan untuk mengembangkan terapi bebas rasa sakit dan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien stadium lanjut dan memperhatikan perawatan pasien terminal (stadium
akhir).