IDENTITAS NASIONAL
oleh
Elfira Indriyanti (18/431584/SV/15555)
D3 Agroindustri
Identitas Nasional
Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan
berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai
aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia
menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhineka Tunggal Ika sebagai
dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara
etimologis, identitas nasional berasal dari kata “Identitas” dan “Nasional”. Dalam konteks
Antropologi, menurut Parsudi Suparlan, seorang antropolog Indonesia yang hidup dari tahun
1938-2007, identitas atau jati diri diartikan sebagai pengenalan atau pengakuan terhadap
seseorang yang termasuk dalam suatu golongan yang dilakukan berdasarkan atas serangkaian
ciri-ciri yang merupakan suatu satuan bulat dan menyeluruh, serta menandainya sehingga ia
dapat dimasukkan dalam golongan tersebut. Sedangkan dari asal katanya, Identitas berasal
dari kata Identitu yang memiliki arti tanda-tanda, ciri-ciri atau jati diri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.
Kata Nasional sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan
identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan-kesamaan baik fisik, seperti budaya, agama dan bahasa, maupun non fisik seperti
keinginan, cita-cita dan tujuan. Definisi Identitas Nasional secara terminologi adalah suatu
ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofi membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa lain. Identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang statis dan itu berarti identitas
nasional bisa menjadi sesuatu yang dinamis sesuai dengan perkembangan jaman, karena
identitas nasional dapat berubah seiring waktu.
Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Dikatakan bersifat buatan karena
identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya
setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir belakangan bila
dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa
secara askriptif. Jadi, sebelum memiliki identitas nasional, warga bangsa telah memiliki
identitas primer yaitu identitas kesukubangsa yang berbeda-beda. Dengan kata lain, hakikat
Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah Pancasila yang aktualitasnya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan
kita.
Jadi Identitas Nasional Indonesia merupakan jati diri dan jiwa bangsa serta ciri-ciri
yang dapat membedakan negara Indonesia dengan negara lain. Identitas Nasional Indonesia
tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu UUD 1945 pasal 35-36C. Dengan adanya
identitas nasional, bangsa Indonesia memiliki pandangan hidup, kepribadian, filsafat
Pancasila dan ideologi negara sehingga, mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk tatanan hukum yang berlaku di Indonesia,
untuk mengatur hak dan kewajiban warga negara, demokrasi serta Hak Asasi Manusia
(HAM) yang berkembang semakin dinamis di Indonesia.