Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PERCOBAAN

PENGUAT TEGANGAN MEMBALLIK

NAMA : WENTI APRILIA FITROTUNNUFUS

KELAS / NIM : TK-1A / 3.33.18.0.23

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
PERCOBAAN - 8
PENGUAT TEGANGAN MEMBALIK
(INVERTING VOLTAGE AMPLIFIER)

1. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum, menyusun rangkaian, memeriksa rangkaian dan
menganalisa data diharapkan mahasiswa dapat :
a. Menggunakan IC operasional amplifier, sebagai penguat membalik dengan
perolehan (gain) tinggi.
b. Menghitung nilai komponen yang diperlukan untuk rangkaian penguat membalik
c. Memperhitungkan dan mengukur penguatan, dan frekuensi “cross over” pada
kurva respon frekuensi.
d. Merancang rangkaian operasional amplifier sesuai dengan kebutuhan.

2. Dasar Teori

Rangkaian Inverting (Membalik)

Inverting untuk konfigurasi dimana masukan positip menghasikan keluaran negatip atau
masukan negatip menghasilkan keluaran positip. Rangkaian dari penguat operasional
inverting ditunjukkan dengan gambar berikut ini:
Rf

+ Vcc
R1
-
Vin

+ Vout

- - Vcc

Gambar 2.1. Rangkaian Penguat Membalik (Inverting)

Bila suatu tegangan DC (+VIN )dipasang pada masukan (-) lewat tahanan R1, maka arus I akan
mengalir seperti terlihat pada gambar 12. Arus dikendalikan oleh Op-Amp sedemikian rupa
sehingga tegangan jatuh pada R1 = VIN hal ini di mungkinkan karena disini digunakan teori
pengendalian dengan feed-back negatip (Tahanan Rf sebagai elemen feed-back negatip). Bila
tegangan pada input – dan + kecil maka Op -Amp akan mengoreksi sedemikian rupa sehingga
selisih VIN - dengan VIN + sama dengan nol. Dengan demikian berlaku persamaan:

VIN = I.R1 Oleh karena arus I besarnya sama, maka


Rf
VOUT = -I.Rf. VOUT    VIN
R1

Gain Op-Amp dengan konfigurasi inverting adalah :

VOUT Rf
A 
VIN R1

tanda negatip disini menyatakan berbalik polaritas atau antara masukan dan keluaran berbalik
fasa 180°, bila ditinjau dengan sinyal sinusoida.

Rangkaian Non Inverting (Tidak Membalik)

Non-Inverting untuk konfigurasi dimana masukan positip menghasilkan keluaran positip.


Atau masukan negatif menghasilkan keluaran negatif. Seperti halnya pada rangkaian
inverting, disinipun akan ditunjukan rumus gain dari rangkaian ini.

Rf

+ Vcc
R1
-

+ Vout

Vin
- - Vcc

Gambar 2.2. Rangkaian Non-Inverting

Tegangan positip VIN dihubungkan ke terminal masukan (+) Op-Amp, seperti halnya pada
rangkaian inverting beda tegangan pada masukan (-) dan (+) adalah sama dengan 0(nol),
sehingga tegangan masukan sama dengan tegangan jatuh pada R1 dan tegangan keluaran akan
sama dengan tegangan pada R1 ditambah dengan tegangan pada Rf. Untuk itu berlaku rumus
hubungan antara masukan dan keluaran sebagai berikut:
VIN = I.R1
VOUT = I(R1 +Rf)

R1  Rf
VOUT  VIN
R1
VOUT R1 Rf Rf
Gain Op-Amp   1
VIN R1 R1

3. Alat dan Bahan yang Digunakan


a. IC MC 3403
b. Resistor berbagai nilai dari 100 hingga 1M .
c. Kapasitor dari 0,001F hingga 0,1F
d. Osiloskop OWON
e. Generator Fungsi GW INSTEK
f. Multimeter Analog SANWA YX360TRF
g. Catu Daya  15 Volt

4. Langkah Percobaan
1. Sebelum percobaan dimulai, isilah tabel 1 dengan menghitung R3, menghitung
perolehan (gain) dalam dB. Untuk nilai R tersebut.
Tabel 1 Pengamatan
Gain R1, K R2, K BW R3 Gain, terukur Gain, dB
1 10 10 1 MHz
10 1 10 100 KHz
100 1 100 10 KHz
1000 1 1000 1 KHz
5000

2. Siapkan catu daya ( Power Supply).


3. Pastikan catu daya pada kondisi OFF dan pengatur tegangan pada posisi minimum.
4. Hubungkan catu daya dengan tegangan jala-jala.
5. Buat rangkaian seperti berikut:

C1 100pF

R2

¼ IC 3403
+15 Volt
R1
(2)
- (4)

(1)
Vin
(3)
C2 0,1uF + (11)
Vout

- -15 Volt
R3

Gambar 2.3. Rangkaian untuk percobaan 2 (Rangkaian Inverting)

6. Berikan sinyal kecil ke input (kira-kira 100mVp-p). Catatlah gain dari penguat.
Isilah tabel 1 untuk gain dan BW terukur.
7. Ukurlah impedansi input pada gain 100. Dengan cara memasang resistor seri
dengan generator fungsi. Ukurlah beda tegangan yang terjadi pada resistor seri
tersebut.
8. Dengan mengganti nilai C1, buatlah agar penguat mempunyai frekuensi „cross
over‟ pada frekuensi tinggi sbesar 12 KHz. Catat besarnya kapasitor tersebut.
9. Dengan mengganti nilai C2, buatlah agar penguat mempunyai frekuensi „cross
over‟ pada frekuensi rendah sebesar 10 Hz. Catat besarnya kapasitor tersebut.
Apakah ada perubahan pada roll off frekuensi tingginya? Berapa BandWidth
rangkaian?
10. Tentukan nilai. R1 dan R2 untuk penguatan tegangan 5000 pada 1 KHz
5. Hasil Percobaan
Tabel 1. Pengamatan

Gain R1, K R2, K BW R3 () Gain, terukur Gain, dB


1 10 10K 1MHz 5K 1 0
10 1,1K 9,7K 100 KHz 909,09 4,38 12,82
100 1,1K 100K 10 KHz 909,09 42,57 32,57
1000 1,1K 1,47K 1 KHz 999 333,33 50,45
5000 0,115K 520K 500 Hz 999,8 136,84 42,724

6. Tugas dan Pertanyaan


a. Tugas
Rancanglah dua sistem penguat yang, keduanya memiliki dua masukan yang sama
tetapi keluarannya berbeda fasa 180°, dan kedua keluarannya mempunyai amplitudo
yang sama. Kedua penguat tersebut memiliki titik roll off pada 3 KHz.
JAWAB :

b. Pertanyaaan
1. Jika anda menggunakan IC linier opamp sebagai penguat inverting, sinyal masukan
diumpankan ke kaki
JAWAB : kaki 2 dan 3

2. Pada penguat inverting, jika resistor umpan balik R2 = 200 Kohm, dan R1 = 1
Kohm, maka penguatan dari penguat tersebut akan sama dengan

JAWAB :
A=+1
A = +1
= 100 + 1
A = 101x
A(dB) = 20 log 101
= 40,09 dB

3. Dari data komponen IC MC3403, impedansi input typical adalah sebesar


JAWAB : Impedansi input typical adalah sebesar 15 V
4. Dengan mengganti kapasitor yang terpasang pada umpan balik akan menyebabkan
perubahan pada batas frekuensi menjadi
JAWAB : Batas frekuensi bawah menjadi kecil karena kapasitor yang terdapat
pada umpan balik akan menyebabkan perubahan batas frekuensi atas karena
mempengaruhi impedansi output.

7. ANALISA
Inverting Amplifier merupakan penerapan dari penguat operasional sebagai penguat
sinyal dengan karakteristik dasar yaitu phase sinyal output yang berkebalikan dengan
phase sinyal input. Konfigurasi Inverting Amplifier adalah dimana masukan positif
menghasikan keluaran negatif atau masukan negatif menghasilkan keluaran positif.
Pada dasarnya penguat operasional (Op-Amp) memiliki faktor penguatan yang sangat
tinggi pada kondisi tanpa rangkaian umpan balik. Dalam inverting amplifier salah satu
fungsi pemasangan resistor umpan balik (feedback) dan resistor input adalah untuk
mengatur faktor penguatan penguat membalik tersebut. Dengan dipasangnya resistor
feedback (RF) dan resistor input (Rin) maka faktor penguatan dari penguat membalik
dapat diatur dari 1 sampai 100.000 kali.
Pada percobaan kali ini dengan mengganti kapasitor yang terpasang pada umpan balik
akan menyebabkan perubahan pada batas frekuensi. Batas frekuensi bawah menjadi kecil
karena kapasitor yang terdapat pada umpan balik akan menyebabkan perubahan batas
frekuensi atas yang mempengaruhi impedansi output.
8. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Inverting Amplifier merupakan penguat sinyal dengan karakteristik sinyal output
berkebalikan dengan sinyal input.
2. Pemasangan resistor umpan balik (feedback) dan resistor input adalah untuk mengatur
faktor penguatan Inverting Amplifier.
3. Penggantian kapasitor yang terpasang pada umpan balik akan menyebabkan
perubahan pada batas frekuensi atas.

Anda mungkin juga menyukai