Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO 3 :

MENGENALI SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

SKENARIO

Seorang ibu marah-marah kepada dokter dokter keluarga karena tidak diberi
rujukan ke rumah sakit. Anak balitanya menderita gatal-gatal di seluruh tubuh sudah satu
minggu. Semakin lama semakin banyak, 3 hari ini seperti berair sehingga anak rewel terus.
Ibu datang ke puskesmas dan seperti tidak sabar untuk segera meminta rujukan ke petugas.
Dokter menjelaskan dengan sabar bahwa ketentuan rujukan sudah ditetapkan oleh BPJS
Kesehatan. Sebagai dokter yang tahu tentang pembiayaan kesehatan, beliau mampu
merujuk dengan tepat setiap pasien yang memerlukan rujukan ke tingkat fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap. Ibu bersikeras anaknya harus diobati spesialis kulit. Selain
itu, jarak rumah ke puskesmas lebih jauh dibanding jarak rumah sakit daerah membuat ibu
bertahan dengan kemauannya.

1. Klasifikasi Istilah :
a. Rujukan
b. BPJS Kesehatan
c. Dokter dokter keluarga
2. Pembahasan Klasifikasi Istilah :
a. Rujukan
Rujukan merupakan suatu rangkaian kegiatan sebagai respon terhadap
ketidakmampuan suatu pusat layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan dalam
melaksanakan tindakan medis terhadap pasien. Sistem rujukan merupakan suatu
mekanisme pengalihan atau pemindahan pasien yang terjadi dalam atau antar
fasilitas kesehatan yang berada dalam suatu jejaring.
Rujukan dalam arti yang lebih luas, dapat dimulai dari tingkat masyarakat
sampai ketingkat layanan kesehatan tersier dan sebaliknya (“two-way referral”)
maupun rujukan antar institusi dalam fasilitas kesehatan tersebut. Hasil yang
dirujuk dari sistem rujukan dapat pasiennya sendiri maupun layanan penunjang
lainnya (Kemenkes, 2012).
Rujukan menurut Kepmenkes Nomor 128 Tahun 2004 yaitu pelimpahan
wewenang dan tanggungjawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan yang
diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti satu strata
sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun
secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama.
Pasal 5 ayat 1 Permenkes Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan menyebutkan bahwa sistem rujukan diwajibkan
bagi pasien peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial dan pemberi
pelayanan kesehatan. Rujukan dilaksanakan dari suatu fasilitas kesehatan kepada
fasilitas kesehatan lainnya.
Rujukan terbagi menjadi dua jenis antara lain rujukan vertikal yaitu rujukan
antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan dan rujukan horizontal yaitu
rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan. Rujukan horizontal
dilakukan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan atau
ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.
b. BPJS Kesehatan
BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program
jaminan sosial.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum
yang dibentuk dengan Undang-Undang untuk menyelenggarakan perogram
jaminan sosial. BPJS menurut UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional adalah trasformasi dari badan penyelenggara jaminan sosial yang
sekarang telah berjalan dan dimungkinkan untuk membentuk badan penyelenggara
baru sesuai dengan dinamika perkembangnan jaminan sosial.
Pasal 3 UU BPJS, meyebut bahwa BPJS bertujuan untuk mewujudkan
terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang
layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota keluarganya. Dalam Penjelasan Pasal 3
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial yang dimaksud dengan “kebutuhan dasar hidup” adalah kebutuhan esensial
setiap orang agar dapat hidup layak, demi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Pembagian kelompok peserta BPJS Kesehatan menjadi 2 kelomok tersebut,
yakni; (1) Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan (2) Peserta Bukan Penerima
Bantuan Iuran (non PBI) disesuaikan dengan golongan masyarakat setiap individu
tersebut. Untuk golongan masyarakat menengah keatas masuk kedalam kelompok
peserta BPJS Kesehatan bukan penerima bantuan iuran (non PBI) yang iyuran
ditanggung sedir, sedangkan untuk masyarakat golongan bawah (fakir miski, dan
orang yang tidak mampu) masuk kedalam kelomok peserta BPJS Kesehatan
penerima bantuan iuran (PBI) yang iurannya dibayar oleh pemerintah Indonesia.
3. Rumusan Masalah :
a. Bagaimana ketentuan rujukan yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan?
b. Bagaimana pembiayaan kesehatan dalam BPJS Kesehatan?
c. Apa tindakan dokter yang tepat untuk menanggapi ibu tersebut?
d. Bagaimana menyikapi keadaan rumah yang lebih dekat dengan RSD daripada
puskesmas sebagai dokter BPJS?
4. Pembahasan Rumusan Masalah
1. Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai
kebutuhan medis, yaitu:
a. Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh fasilitas kesehatan
tingkat pertama
b. Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat dirujuk ke
fasilitas kesehatan tingkat kedua
c. Pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat diberikan
atas rujukan dari faskes primer.
d. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes tersier hanya dapat diberikan atas
rujukan dari faskes sekunder dan faskes primer.
2. Pelayanan kesehatan di faskes primer yang dapat dirujuk langsung ke faskes tersier
hanya untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosis dan rencana terapinya,
merupakan pelayanan berulang dan hanya tersedia di faskes tersier.
3. Ketentuan pelayanan rujukan berjenjang dapat dikecualikan dalam kondisi:
a. terjadi keadaan gawat darurat; Kondisi kegawatdaruratan mengikuti ketentuan
yang berlaku
b. bencana; Kriteria bencana ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan atau
Pemerintah Daerah
c. kekhususan permasalahan kesehatan pasien; untuk kasus yang sudah ditegakkan
rencana terapinya dan terapi tersebut hanya dapat dilakukan di fasilitas
kesehatan lanjutan
d. pertimbangan geografis; dan
e. pertimbangan ketersediaan fasilitas
4. Pelayanan oleh bidan dan perawat
a. Dalam keadaan tertentu, bidan atau perawat dapat memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter
gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama kecuali dalam kondisi gawat
darurat dan kekhususan permasalahan kesehatan pasien, yaitu kondisi di luar
kompetensi dokter dan/atau dokter gigi pemberipelayanan kesehatan tingkat
pertama
5. Rujukan Parsial
a. Rujukan parsial adalah pengiriman pasien atau spesimen ke pemberi pelayanan
kesehatan lain dalam rangka menegakkan diagnosis atau pemberian terapi, yang
merupakan satu rangkaian perawatan pasien di Faskes tersebut.
b. Rujukan parsial dapat berupa:
1) pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang atau tindakan
2) pengiriman spesimen untuk pemeriksaan penunjang
c. Apabila pasien tersebut adalah pasien rujukan parsial, maka penjaminan pasien
dilakukan oleh fasilitas kesehatan perujuk.
Anna memiliki gen yang sangat cocok dengan gen kakak perempuannya, Kate (Sofia
Vassilieva) yang menderita leukemia akut, dan diminta untuk mendonorkan organ, darah, dan
jaringan untuk menjaga kakaknya tetap hidup. Keluarga Anna kemudian diperkenalkan satu
persatu, dan masing-masing menceritakan bagaimana peyakit Kate mempengaruhi mereka.
Ketika Kate berusia 15 tahun, ia menderita gagal ginjal. Anna yang berusia 11 tahun, dipaksa
orang tuanya untuk mendonasikan salah satu dari ginjalnya.Anna menyadari bila ia melakukan
hal tersebut, ia mungkin tidak bisa menjalani hidup seperti yang ia inginkan, bergabung dengan
tim cheerleader, bermain sepak bola, atau menjadi seorang ibu. Anna mengatakan pada orang
tuanya bahwa ia tidak menginginkan hal tersebut, namun malah mendapat amarah dari ibunya,
yang sangat terobsesi untuk menjaga Kate tetap hidup. Jaksa Campbell Alexander (Alec
Baldwin) setuju untuk bekerja dengan Anna sebagai penolongnya. Kemudian diketahui bahwa
Campbell mau menolong Anna karena ia menderita epilepsi dan merasa simpati dengan
keadaan sulit Anna. Jaksa Campbell Alexander (Alec Baldwin) setuju untuk bekerja dengan
Anna sebagai penolongnya. Kemudian diketahui bahwa Campbell mau menolong Anna karena
ia menderita epilepsi dan merasa simpati dengan keadaan sulit Anna. Film My Sister’s Keeper
kemudian flashback ke masa lalu, dan menjelaskan kedekatan Kate dan Anna, dan bagimana
penyakit Kate mengubah hubungan mereka berdua. Kate kemudian bertemu dengan pasien
kanker bernama Taylor Ambrose (Thomas Dekker) yang sangat menyukai Kate. Setelah
mereka berkencan, Kate dan Taylor berciuman di depan rumah Kare dengan Anna dan
ayahnya, Brian (Jason Patric) melihatnya dari jendela amar tidur. Setelah kejadian tersebut,
Taylor keluar dari rumah sakit dan selalu menyemangati Kate dalam masa pengobatannya.
Taylor bahkan mengajak Kate ke pesta promnight di rumah sakit, namun setelah itu ia
meninggalkan Kate tanpa bisa dihubungi selama berhari-hari. Ibu ate yang mengetahui hal
tersebut, lalu mencari perawat untuk menemukan pasien bernama Taylor yang kemudian
diketahui meninggal. Kate kemudian mencoba bunuh diri dengan cara overdosis, tapi
dihentikan oleh Anna. Suatu hari, Kate ingin pergi ke pantai untuk terakhir kalinya. Sarah yang
tidak menyetujui hal tersebut, memaksa Kate untuk ke rumah sakit secepatnya. Di sini
diungkapkan bahwa sebenarnya Kate sudah tidak ingin hidup lebih lama lagi, dan Anna selama
ini bertindak dengan arahan dari Kate. Anna sebenarnya ingin mendonasikan ginjalnya, namun
ditolak oleh kakaknya. Film My Sister’s Keeper berakhir saat Kate kemudian meninggal ketika
tidur di samping ibunya.

Anda mungkin juga menyukai