Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menurut Departemen Kesehatan RI 1998, Keluarga adalah unit terkecil dari


masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Ali 2010, mengatakan keluarga adalah dua atau lebih individu yang
bergabung, karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi di dalam satu rumah
tangga, yang berinteraksi serta dengan yang lainnya dalam peran dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Keluarga juga sebagai unit pelayanan keperawatan, sebab keluarga sebagai
unit utama dan masyarakat dan merupakan lembaga menyangkut kehidupan
bermasyarakat. Keluarga sebagai kelompok dapat menimbulakan, mencegah,
mengabaikan dan memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam keluarga,
masalah kesehatan dalam keluarga salimg berkaitan, penyakit yang diderita salah
satu anggota keluarga karena keluarga merupakan perantara yang efektif dan
mudah untuk berbagi usaha-usaha kesehatan masyarakat melalui keluarga.
Tujuan perawatan kesehatan keluarga adalah memungkinkan keluarga mengelola
masalah kesehatan, mempertahankan fungsi keluarga, melindungi dan
memperkuat pelayanan masyarakat tentang perawatan kesehatan (Wahit &
Nurul, 2011).
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga
yang menyangkut kehidupan masyarakat.
2. Keluarga suatu kelompok dapat menimbulkan, memecahkan,
mengabaikan atau memperbaiki masalah kesehatan.
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah
satu anggota keluarganya mempunyai masalah kesehatan, akan
mempengaruhi anggota keluarga yang lain.
4. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai
upaya kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, di harapkan dengan terciptanya keluarga sehat maka
akan tercipta juga suatu masyarakat yang sehat, dalam hal ini keluarga
diharapkan.
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan.
2. Keluarga mampu mengambil keputusan.
3. Keluarga mampu merawat atau menolong anggota keluarga yang
sakit.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan.
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Bersama dengan pola hidup masyarakat yang cenderung semakin
meningkat, berbagai penyakit semakin di kenal masyarakat. Salah satu
diantaranya adalah Hipertensi. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai
tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan
diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
(Smeltzer, 2001).
Hipertensi merupakan faktor resiko primer penyakit jantung dan
stroke. Pada saat ini hipertensi adalah faktor resiko ketiga terbesar yang
menyebabkan kematian dini. Hipertensi menyebabkan 62% penyakit
kardiovaskular dan 49% penyakit jantung. Penyakit ini telah membunuh 9,4
juta warga dunia setiap tahunnya. Badan kesehatan dunia (WHO)
memperkirakan jumlah hipertensi akan terus meningkat seiring dengan
jumlah penduduk yang membesar. Presentase penderita hipertensi saat ini
paling banyak terdapat di negara berkembang. Data Global Status Report
Noncommunicable Disease 2010 dari WHO menyebutkan, 40% negara
ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju
hanya 35%. Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita Hipertensi
sebanyak 46%, sementara kawasan Amerika sebanyak 35%. Untuk kawasan
Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini
menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi. (WHO,
2013)
Prevelensi Hipertensi Nasional berdasarkan Riskesdas Kemenkes 2013
menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita
penyakit hipertensi. 5 Provinsi dengan prevelensi Hipertensi tertinggi yaitu
Bangka Belitung (30,9%), Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur
(29,6%), Jawa Barat (29,4%) dan Gorontalo (29,4%). Hipertensi yang tidak
dilakukan penanganan dengan baik menyebabkan komplikasi seperti Stroke,
penyakit Jantung Koroner Diabetes, Gagal Ginjal dan Kebutaan. Stroke (51%)
dan penyakit Jantung Koroner (45%) merupakan penyebab kematian tertinggi.
Selain itu Hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54
tahun (11,9%) dan umur 55-64 tahun (17,2%). Berdasarkan data tersebut dari
25,8% orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya
2/3 tidak terdiagnosis. Data menunjukkan hanya 0,7% orang yang terdiagnosis
tekanan darah tinggi minum obat hipertensi.

1.2 Batasan Masalah


Dalam membuat masalah ini, mahasiswi hanya menulis asuhan
keperawatan keluarga dalam kasus Hipertensi pada salah satu anggota keluarga
Bapak N yang beralamat jl. S Rt.xx Rw. xx.

1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan asuhan keperawatan keluarga ini adalah
agar mahasiswi mengetahui dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada
keluarga yang salah satu anggotanya menderita Hipertensi.

Tujuan Khusus
- Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Bapak N dengan Hipertensi
- Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Bapak N
dengan Hipertensi
- Mahasiswa mampu menyususun rencana asuhan keperawatan pada Bapak N
dengan Hipertensi
- Mahasiswa mampu melakukan implementasi pada Bapak N dengan
Hipertensi
- Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada Bapak N dengan Hipertensi

1.4 Manfaat Penulisan


- Bagi Penulis
- Sebagai penerapan teori yang telah di dapat bangku kuliah khususnya
family health nursing dan community health nursing.
- Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang perawatan
kesehatan dalam keluarga.
- Mampu mengenal masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat keluarga.
- Institusi
- Dapat mengevaluasi hasil mata ajaran dan aplikasinya di keluarga dan
masyarakat
- Mengetahui masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat
- Keluarga
- Membantu keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya
- Membantu keluarga untuk mengambil keputusan
- Membantu keluarga merawat/menolong anggota keluarga yang sakit
- Meningkatkan kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan
- Membantu keluarga agar mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

BAB II
METODOLOGI
2.1 Lokasi Praktik
Lokasi pelaksanaan praktik asuhan keperawatan keluarga adalah di
wilayah Sungai Jinggah Rt 17 Rw 01 Banjarmasin Kalimantan Selatan
Strategi Perencanaan
Mahasiswi melaksanakan praktik asuhan keperawatan keluarga di Jl.
Sungai Jinggah Rt 17 Rw 01
2.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
- Wawancara
Dilakukan secara langsung dengan klien dan keluarga di rumah Tn. N
Observasi
Melihat keadaan umum Bapak N beserta keluarganya seperti mengukur
tanda-tanda vital (Resp, Pulse, BP).
- Catatan Kesehatan
Tn N menderita Hipertensi sejak tahun 2017
- Kunjungan Rumah
Dilakukan bersama dengan observasi yaitu sebanyak 3 kali kunjungan.
2.3 Pengelolahan Data
Data yang telah terkumpul dianalisa, ditentukan diagnosa keperawatan
keluarga, kemudian disusun perencanaan keperawatan, implementasi serta di
evaluasi.
2.4 Jadwal kegiatan
Kegiatan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan mulai
tanggal 1 Mei 2019 s/d 4 mei 2019
- 1 Mei 2019 Pengenalan dan menjelaskan maksud kedatangan
- 1 Mei 2019 Melakukan pengkajian
- 2 Mei 2019 Melakukan Pengkajian
- 4 Mei 2019 Melakukan Implementasi

BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 Pengkajian

3.1.1 Data Demografi Profile

Pengkajian dilakukan penggunaan autoamnamnesa didapatkan data


umum nama kepala keluarga yaitu Tn. N umur 63 tahun, pekerjaan
swasta pendidikan SD. Alamat jl Sungai Jinggah , RT 17, RW 01,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Komposisi keluarga yaitu Ny. H
sebagai istri yang bekerja di rumah, memiliki 4 anak yang sudah bekerja
dan msih belum sekolah. Rata-rata penghasilan Tn. N Rp. ± 500.000 - 1.0
00.000 tingkat kesejahteraan keluarga termasuk tingkat sejahtera II.

Tn.N Ny.
H

Ny. tn. f Ny.


Ket : l n

: Laki laki

: Perempuan
: Pasien
: Meninggal dunia
: Tinggal satu rumah

3.1.2 Daftar Anggota Keluarga

Nama- Hubungan
L
Nama dengan Tanggal Pendidi-
No / Umur Status
Anggota Kepala Lahir Kan
P
Keluarga Keluarga
05 - 02 –
1. Ny. H Istri P 61 thn SD Menikah
1958
34 13 - 05 – Belum
2. Nn. L Anak P SLTA
thn 1985 menikah
10-01- Belum
3 Tn. F Anak L 29 thn SLTP
1990 menikah
10-07- Belum
4 Nn. N Anak P 25 thn SLTP
1994 menikah

3.1.3 Daftar Anggota Keluarga yang Meninggal Dunia


Tidak ada anggota keluarga yang meninggal dunia

3.1.4 Tipe keluarga


Nuclear Family
3.1.5 Rumah dan Lingkungannya
a. Rumah
Tn. N tinggal bersama anak di rumah sendiri, lantai rumah terbuat
dari keramik, rumah memiliki jendela dan ventilasi yang memadai,
penerangan menggunakan listrik dan kebersihan rumah cukup
dengan ukuran 5x8 m
b. Dapur
Alat masak yang digunakan menggunakan kompor gas
c. Pembuangan Air Limbah
Pembuangan air limbah di bawah kolong tertutup
d. Sumber Air Minum
Air minum yang digunakan didapat dari Air leding / Pdam yang
direbus dan air isi ulang, Air yang digunakan untuk mencuci
adalah juga air leding.
e. Jamban
Jamban yang digunakan keluarga yaitu septic tank
f. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah rumah tangga keluarga Tn. N dengan cara di
buang di tong sanpah.
g. Kandang
Keluarga Tn. N tidak memiliki kandang.
h. Lingkungan
Keluarga Tn. N memiliki halaman rumah yang digunakan
sebagai apotek hidup dan beberapa tanaman hias
i. Alat – Alat Kesejahteraan
Keluarga Tn. N memiliki fasilitas hiburan berupa televisi juga
laptop dan mesin cuci untuk mencuci pakaian.

3.1.6 Keluarga Berencana


Dalam keluarga Ny. H tidak menggunakan KB jenis apapun.

3.1.7 Keadaan Ibu Hamil


Dalam keluarga Tn. H tidak terdapat anggota keluarga yang
hamil.

Riwayat Persalinan
Anak ke L/P Penolong BB saat lahir Keadaan Jenis
Persalinan lahir Persalinan
Ke -1 P Bidan 2.500 grm sehat Normal
Ke-2 L Bidan 3.800 grm sehat Normal
Ke-3 P Bidan 3.000 grm sehat Normal

3.1.8 Keadaan Balita


Dalam keluarga Tn. N tidak terdapat balita
3.1.9 Pemanfaatan Fasilitas kesehatan
Apabila salah satu keluarga Tn. N ada yang sakit, maka yang
dilakukan oleh keluarga adalah membawa ke puskesmas
3.1.10 Riwayat Penyakit keluarga
Menurut Tn. N tidak ada anggota keluarganya terdahulu yang
menderita penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes, jantung
ataupun kanker.
3.1.11 Penyakit yang Diderita sekarang
Tn N menderita Hipertensi. Istri klien mengatakan “Suami saya
menderita Hipertensi, karena sering makan yg asin asin dan kurang
memakan makanan yg protein”

3.1.12 Hasil Pemeriksaan Fisik pada Bapak N dengan Hipertensi


a. Tanda-tanda vital
Temp: 37,1 /axila, P: 98x/mnt, Resp: 25x/mnt, Bp: 180/100

mmHg
b. Kepala dan Leher
Rambut pendek dan cepak.
c. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
d. Hidung
Simetris, tidak ada rabas/sekret, tidak ada sumbatan, tidak ada
gangguan penciuman.
e. Mulut
Membran mukosa lembab, gigi lengkap, tidak ada gangguan
pengecap, tidak ada disfagia.
f. Telinga
Simetris, tidak ada gangguan pendengaran.
g. Leher
Simetris, Tidak ada pembesaran pembesaran kelenjar tiroid.

3.2 Tugas dan Fungsi keluarga


Tugas dan Fungsi Sangat Tidak
No. Baik Sedang
Keluarga baik baik

Mengenal masalah
1. kesehatan setiap √
anggota keluarga

Mengambil keputusan
2. untuk tindakan √
kesehatan yang tepat

Memberikan perawatan
kepada anggota
3. √
keluarga yang sakit,
balita, dan lanjut usia

Mempertahankan
suasana rumah yang √
4.
menguntungkan untuk
kesehatan

Mempertahankan
hubungan timbal balik
5. √
antara keluarga dan
lembaga kesehatan

Keluarga mengetahui adanya gangguan kesehatan pada setiap


anggota keluarga, namun tidak mampu mengenal masalah kesehatan
terhadap keluarganya karena menganggap penyakit Hipertensi yang
diderita, merupakan hal yang biasa terbukti dengan selama sakit suami
hanya dibelikan obat dari apotik yang biasa sering diberikan bagi
keluarga, keluarga cukup mampu menciptakan suasana di rumah yang
menguntungkan untuk kesehatan, dan keluarga juga mampu
mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga
kesehatan.

3.3 Analisa Data


Dari data di atas dapat disimpulkan :
Tn N menderita Hipertensi. Istri klien mengatakan “Suami saya
sudah dari dulu menderita Darah Tinggi” Keluarga mengetahui adanya
gangguan kesehatan pada setiap anggota keluarga, namun tidak mampu
mengenal masalah kesehatan terhadap keluarganya karena menganggap
penyakit Hipertensi yang diderita akan hilang dengan sendirinya,
diakibatkan karena keterbatasan pengetahuan namun cukup mampu
mengambil keputusan dalam tindakan kesehatan jika sudah tidak dapat
ditangani, keluarga juga bisa mengambil tindakan kesehatan yang tepat,
keluarga mampu memberikan perawatan sederhana kepada anggota
keluarga yang sakit, dengan membeli obat ke apotik, keluarga cukup
mampu menciptakan suasana di rumah yang menguntungkan untuk
kesehatan, dan keluarga juga mampu mempertahankan hubungan timbal
balik antara keluarga dengan lembaga kesehatan.
Hasil pemeriksaan fisik : Temp : 37,1 /axila, P: 98x/mnt, Resp:

25x/mnt, Bp: mmHg

3.4 Tahapan Penjajakan I


Masalah kesehatan
3.4.1 Ancaman Kesehatan
Ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan
mengambil keputusan dalam keluarga yang berhubungan dengan
kesehatan keluarga
3.5 Tahap Penjajakan II
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Data Masalah
Data subyektif : Masalah Kesehatan:
Tn. N Menderita Hipertensi
Klien mengatakan sering merasakan
Masalah keperawatan:
tegang dan sakit pada kepala bagian Ketidakmampuan koping keluarga pada keluarga Tn. N
belakang dan klien sering memakan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menge
makanan asin dan berminyak seperti ikan masalah, ketidakmampuan megambil keputusan dalam
asin. keluarga yang berhubungan dengan kesehatan keluarga
Data obyektif :
- Klien tampak pucat
- Klien tampak lemas
Hasil pemeriksaan fisik Temp : 37,5◦C,
Resp : 22 x/menit, pulse : 92x/menit, BP :
180/100 mmHg, BB : 63 kg

Data subyektif : Masalah Kesehatan :

Tn.N mengatakan “ sudah dari dulu Tn.N menderita Hipertensi


memiliki penyakit hipertensi, dulu tekanan
darah Tn.N sampe 200/100. Tn.N
menyukai makanan yang asin dan Masalah Keperawatan :
berlemak seperti ikan asin dan daging.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan penyakit
Tn.N dulu sering kontrol ke puskesmas,
Hipertensi karena kurangnya informasi tentang pencegahan
tapi sekarang jarang kontrol kesehatan di
hipertensi
puskesmas. Tn.n dan keluarga kurang
memahami tentang Hipertensi.Saat
pengkajian Tn.N bertanya kepada perawat
apa saja yang tidak boleh Tn.N makan dan
apa saja makanan yang di anjurkan untuk
dikonsumsi supaya tekanan darah turun,
Tn.N juga bertanya berapa tekanan darah
yang normal. “

Data objektif :

Tn.N tidak tahu normalnya tekanan darah


itu berapa, Tn.N juga tidak tau makanan
yang seperti apa yang di perbolehkan
untuk di konsumsi untuk penderita
Hipertensi.

Hasil pemeriksaan fisik Temp : 37,5◦C,


Resp : 22 x/menit, pulse : 92x/menit, BP :
180/100 mmHg, BB : 63 kg

Data subyektif : Masalah Kesehatan:


Tn.N mengatakan bahwa dirinya menderita Tn. N Menderita Hipertensi
Masalah Keperawatan :
darah tinggi sering merasa pusing dan sakit
Nyeri akut berhubungan dengan hipertensi dikarenakan
didaerah leher bagian belakang dan Tn. N
ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga
menyukai makanan yang asin seperti ikan
yang mengalami gangguan kesehatan.
asin dan makan daging merah.
Data objektif :
Tn.N tampak sering memijat-mijat kepala
nya, wajah terlihat tidak segar tampak lesu
dan capek.
TTV :
T: 36,7◦c
P: 75x/menit
R: 23x/menit
BP: 180/120 mmHg
Skala Nyeri :
P : Darah Tinggi
Q : Nyeri terasa dinyut nyutan seperti di
cubit.
R : Nyeri sering terasa dikepala
S : 3(skala 0-10)
T : Pada saat Tn.N kurang tidur dan
istirahat, makan makanan yang asin dan
daging merah maka sakit kepala akan
timbul.

3.6 Prioritas Masalah


1. Ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan
mengambil keputusan dalam keluarga yang berhubungan dengan
kesehatan keluarga

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah : Tn. N menderita hipertensi


Risiko /3 x1 2/3
2

Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat diubah

masalah dapat hanya sebagian karena Hipertensi


2. diubah : ½x2 1 penyakit akut. Dapat segera disembuhkan
dengan penanganan dan pola hidup yang
Hanya sebagian benar

Potensial masalah untuk dicegah rendah


karena klien tidak terlalu memperhatikan
Potensi masalah status kesehatannya terbukti dengan
3. untuk dicegah: 1/3 x 1 1/3 jarangnya klien memriksakan kesehatan

Rendah terkait dengan pemeriksaan tekanan darah


dan minum obat dan masih
mengkonsumsi makanan yang asin.
Menonjolnya Menonjolnya masalah merupakan
masalah : masalah berat yang harus ditangani
karena Hipertensi sangat berbahaya bila
4. Masalah harus x1 1
tidak ditangani terutama dengan merubah
segera diatasi
pola hidup yang tidak baik menjadi pola
hidup sehat.

2 3/3

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penyakit Hipertensi


karena kurangnya informasi tentang pencegahan hipertensi

1. Sifat Masalah : 1 2/ 2/3 Keluarga khususnya Tn.N tidak


3x1 memahami dengan baik tentang masalah
Aktual : 3
kesehatan yang di alami oleh Tn.N
Resiko : 2

Potensial : 1
2. Kemungkinan masalah untuk 2/2 2 Pemberian Informasi tentang penyakit
dipecahkan/ dapat diubah : 2 x2 dan kebutuhan perawatan akan dengan
mudah dipahami oleh Tn.N karena
Mudah : 2
kemampuan keluarga khususnya Tn.N
Sebagian : 1 menyerap informasi sangat baik.

Tidak Dapat : 0
3. Potensi masalah untuk 3/3 1 Membantu keluarga khususnya Tn.N
dicegah : 1 X1 memahami masalah penyakitnya bisa
dilakukan melalui pemberian informasi
Tinggi : 3
tentang Hipertensi secara rutin dan jelas.
Cukup : 2

Rendah : 1
4. Menonjolnya masalah : 1 0/2 0 Bila tidak segera ditangani
Segera di atasi : 2 x1 memungkinkan penyembuhan lama

Tidak segera di atasi : 1

Masalah tidak dirasakan :


0
Total Skor 3 2/3

3. Nyeri akut berhubungan dengan hipertensi dikarenakan


ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan.

1. Sifat masalah : 3/3x1 1 Masalah adalah keadaan yang


Aktual : 3
sudah terjadi sehinggan
Resiko : 2
Potensial : 1 memerlukan tindakan segera.
2. Kemungkinan masalah untuk 2/2x2 1 Melalui penkes tentang
dipecahkan dapt diubah : hipertensi, pengetahuan
Mudah : 2
keluaga tentang hipertensi
Sebagian : 1
Tidak dapat : 0 menjadi lebih adekuat sehingga
dapat merubah perilaku yang
kurang tepat.
3. Potensi masalah untuk 2/3 2/3 Masalah masih dapat dicegah
dicegah agar tidak berkelanjutan
Tinggi : 3
dengan cara mengubah
Cukup : 2
Rendah : 1 kebiasaan hidup dan
mengonsumsi makan yang
sehat.
4. Menonjolnya masalah : 2/2x1 1
Segera diatasi : 2
Tidak segera diatasi : 1
Masalah tidak dirasakan : 0
Total skor 3 2/3
N Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteri Standar evaluasi Rencana
o a hasil Intervensi

1 Ketidakmampuankopingkeluarga pada keluarga Tujuan umum:


Tn. N berhubungan dengan
Setelahdilakukan proses
ketidakmampuankeluargamengenalmasalah,
keperawatanselama4 kali
ketidakmampuanmengambilkeputusandalamkelua
kunjungan,
rga yang berhubungandengankesehatankeluarga
diharapkanadanyakemampu
an koping keluarga Tn.N
Tujuan khusus: Respon 1. Keluarga 1. Diskusikan
verbal menjelaskan dengan
Setelah pertemuan 3x30
pengertian keluarga
menit, keluarga mampu:
hipertensi pengertian
2. Keluarga
1. Mengenal masalah hipertensi
menyebutkan 2. Diskusikan
hipertensi dengan :
a. Menjelaskan apa pengertian, dengan
yang dimaksud penyebab, keluarga
dengan hipertensi tanda dan tanda
gejala serta terjadinya
penatalaksanaa hipertensi
n tentang
penyakit
hipertensi.
3. Keluarga
mampu
mengambil
keputusan jika
ada yang belum
jelas tentang
penyakit
b. Menjelaskan Respon 1. Diskusikan
tanda dan gejala verbal penyebab
hipertensi terjadinya
hipertensi
secara
umum
2. Minta
keluarga
menyebutka
n kembali
penyebab
hipertensi
b. Menjelaskan Respon Menyebutkan 5 1. Diskusikan
tanda dan gejala verbal dari 7 tanda dan tanda dan
hipertensi gejela hipertensi gejala
a. Sakit pada
hipertensi
bagian 2. Minta
belakang keluarga
kepala. menyebutka
b. Leher terasa
n kembali
kaku.
tanda dan
c. Kelelahan
d. Mual dan gejala
muntah. hipertensi
e. Sesak napas
f. Gelisah
g. Sukar tidur
c. Mengenal Respon Mampu 1. Diskusikan
makanan yang verbal menyebutkan dengan
dibolehkan untuk makanan yang keluarga
hipertensi dibolehkan untuk tentang
hipertensi : makanan
a. Beras, kentang,
hipertensi
terigu, tapioca,
yang
hunkwe, gula
dibolehkan
b. Ikan, telur 1
untuk
minggu 2 butir
hipertensi
dan susu
2. Minta agar
c. Kacang
keluarga
kacangan yang
menyebutkan
diolah tanpa
kembali
garam
d. Margarine atau makanan
mentega tanpa yang
garam dibolehkan
e. Bumbu bumbu
untuk
tanpa garam
hipertensi
f. Buah dan
sayur tanpa
d. Mengenal Respon Mampu 1. Diskusikan
makanan yang verbal menyebutkan dengan
tidak boleh untuk makanan yang keluarga
hipertensi tidak tentang
dibolehkan/dihinda makanan
ri : yang tidak
dibolehkan /
a. Hati, lidah,
dihindari
sarden, keju, 2. Minta agar
otak, daging, menyebutkan
ikan asin, kembali
daging asap, makanan
ham, dendeng, yang tidak
ikan kaleng. dibolehkan/
b. Margarine dan dihindari
mentega biasa

c. Sayur kalengan,
sawi asin, asinan
dan acar
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Tujuan umum : Respon 1. Keluarga 1. Kaji
Setelah dilakukan
penyakit Hipertensi karena kurangnya informasi verbal memahami pengetahuan
kunjungan keluarga selama
tentang pencegahan hipertensi tentang keluarga
3x30 menit, diharapkan
penyakit tentang
keluarga khususnya Tn.N
Hipertensi penyakit
dapat mengerti dan 2. Keluarga
Hipertensi.
memahami atas informasi dapat 2. Diskusikan
yang sudah diberikan menyebutkan bersama
tentang penyakit Hipertensi. pengertian keluarga
Tujuan khusus :
Hipertensi Tn.A tentang
3. Keluarga
Setelah dilakukan definisi,
dapat
kunjungan keluarga selama tanda dan
menyebutkan
1x30 menit diharapkan gejala,
tanda dan
keluarga terutama Tn.N penyebab
gejala
mampu : dan
Hipertensi
penatalaksan
4. Keluarga
1. Mengenal masalah
aan
dapat
kesehatan keluarga
Hipertensi.
dengan Hipertens menyebutkan 3. Diskusikan
2. Menyebutkan pengertian
penyebab kepada
Hipertensi
Hipertensi keluarga
3. Menyebutkan tanda dan
5. Keluarga
tentang
gejala Hipertensi
dapat
4. Menyebutkan penyebab pencegahan
memahami
Hipertensi penyakit
5. Menyebutkan bagaimana bagaimana
Hipertensi.
mencegah Hipertensi cara mencegah
Hipertensi

3. Nyeri akut berhubungan dengan hipertensi Tujuan umum : Respon Keluarga dapat 1. Berikan penjelasan
Setelah di lakukan
dikarenakan ketidakmampuan keluarga untuk verbal mendemostrasikan pada keluarga tentang
tindakan keperawatan
merawat anggota keluarga yang mengalami cara mengurangi cara
nyeri teratasi
gangguan kesehatan. dan mencegah mengurangi/mencegah
Tujuan khusus :
terjadinya nyeri
Setelah dilakukan dengan benar, nyeri.
2. ajarkan teknik
kunjungan rumah selama dengan teknik
distraksi pada keluarga
3x diharapkan keluarga relaksasi, kompres
tentang cara
mampu memberikan dingin pada kepala
mengurangi nyeri.
perawatan pada Tn.N bagian belakang
3. anjurkan keluarga
dengan nyeri sekunder dan menghindari
agar Tn.N tidak
hipertensi. perubahan posisi
merubah posisi secara
secara mendadak
mendadak.
dan melakukan 4. anjurkan pada
pengobatan secara keluarga untuk
teratur. mengatur pola tidur
dan membuat jadwal
tidur pada Tn.N
5. berikan penjelasan
pada keluarga Tn.N
tentang diet yang
sesuai untuk penderita
hipertensi seperti
rendah lemak, rendah
garam, dan kolestrol
6. anjurkan pada
keluarga untuk
memeriksa Tn.N secara
teratur

B. Implementasi dan Evaluasi

No Diagnosa Pukul Implementasi Evaluasi

1 Ketidakmampuan koping keluarga 1. Memperkenalkan diri dan Subjektif:


pada keluarga Tn. N berhubungan menjelaskan maksud dan tujuan.
2. Melakukan pengkajian untuk Keluarga Tn. N mengatakan sudah tau tentang
dengan ketidakmampuan keluarga
mendapat data umum pada keluarga pengertian, penyebab, gejal Hipertensi, setelah
mengena lmasalah,
Tn.N terhadap Ny. H. diberikan penyuluhan oleh mahasiswa
ketidakmampuan mengambil
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada
keputusan dalam keluarga yang
Tn.N
berhubungan dengan kesehatan 4. Mengkaji tingkat pengetahuan
keluarga keluarga
5. Menjelaskan pada keluarga tanda dan
gejala hipertensi
6. Menjelaskan pada keluarga mengenai
makanan yang perlu dihindari.
Objektif:

1. Masalah teratasi sebagian


2. Keluarga kooperatif
3. Dapat mengatakan bahwa hipertensi
merupakan salah satu penyakit yang
megakibatkan angka kesakitan yang tinggi.
Analysis:

TUK 1 tercapai sesuai rencana

Planning:

- Evaluasi kembali TUK1 Menjelaskan pada


keluarga pengertian, penyebab dan gejala
Hipertensi.

2. Kurang pengetahuan berhubungan 1. Mengkaji pengetahuan keluarga S:


tentang penyakit Hipertensi.
dengan penyakit Hipertensi karena Ny. J mengatakan paham dan mengetahui
2. Mendiskusikan bersama keluarga
kurangnya informasi tentang Tn.A tentang definisi, tanda dan tentang penyakit Hipertensi. Ny. J mengatakan
pengertian Hipertensi adalah tekanan darah
pencegahan hipertensi gejala, penyebab dan penatalaksanaan
tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling
hipertensi.
tidak pada tiga kesempatan yang berbeda.
3. Mendiskusikan kepada keluarga
Tanda dan gejala dari Hipertensi adalah pusing,
tentang pencegahan penyakit
susah tidur dan mudah lelah. Hipertensi dapat
Hipertensi diakibatkan oleh makan makanan yang tidak
sehat seperti makan makanan yang berlemak.
Bisa juga karena keturunan.

O:

1. Ny. J mampu menyebutkan pengertian


Hipertensi
2. Ny. J mampu menyebutkan tanda, gejala dan
penyebab hipertensi
3. Ny. J mendengar dan merespon dengan baik
penjelasan dari mahasiswa.
A : Tujuan tercapai sesuai rencana

P : Evaluasi kembali tentang pengertian, tanda


dan gejala serta penyebab Hipertensi.

I : Mengevaluasi kembali tentang pengertian,


tanda dan gejala serta penyebab Hipertensi.

E:

Masalah Kurang Pengetahuan pada Ny. J telah


teratasi.

3. Nyeri akut berhubungan dengan 1. Memberikan penjelasan pada S :- Keluarga mengatakan sudah memahami

hipertensi dikarenakan keluarga tentang cara cara mengurangi/mencegah terjadinya nyeri

ketidakmampuan keluarga untuk mengurangi/mencegah nyeri. kepala.


2. Mengajarkan teknik distraksi pada - Tn.N mampu melakukan teknik distraksi
merawat anggota keluarga yang
keluaraga tentang cara cara mengurangi nyeri seperti melakukan
mengalami gangguan kesehatan.
mengurangi nyeri. teknik relaksasi tarik nafas dalam
3. Menganjurkan pada keluarga agar - Tn.N mengatakan sangat mulai bisa

Tn.N tidak merubah posisi secara mengatur pola tidur.


- Tn.N mampu menyebutkan diet yang
mendadak.
4. Menganjurkan pada keluarga sesuai untuk penderita hipertensi seperti

untuk mengatur pola tidur dan makanan rendah garam, rendah lemak, dan

membuat jadwal tidur pada Tn.N kolestrol.


5. Memberikan penjelasan pada - Tn.N mengatakan biasa cek tekanan darah

keluarga Tn.N tentamg diet yang ke puskesmas jika merasa pusing.


O : Keluarga Tn.N dapat mendemostrasikan
sesuai untuk penderita hipertensi
kembali cara mencegah/mengatasi nyeri kepala
seperti rendah lemak, rendah
dan menyebutkan diet yang sesuai untk
garam, dan kolestrol.
6. Menganjurkan pada kelarga untuk penderita hipertensi.
TD : 140/90 mmHg
memeriksa Tn.N secara tertur. Skala nyeri
P: Darah Tinggi
Q : Nyeri terasa nyut nyutan seperti dicubit.
R : Nyeri sering teraa di kepala
S : 1 (skala 0-4 )
T : Jika kurang tidur maka kepala Tn.N akan

terasa sakit.
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang

bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional pada saaat

ini dan waktu sebelumnya (Potter dan Perry. 2009).


tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran

darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai

normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg. Hipertensi dalam bahasa

inggrisnya adalah Hypertension, Hypertension berasal dari dua kata yaitu

Hyper yang berarti tinggi, dan Tension yang berarti tegangan.

B. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencaaan, penulis dan keluarga Tn. N mendiskusikan

dan merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai

dengan masalah kesehatan yang teridentifikasi pada saat pengkajian

dilakukan. Adapun sasaran dari pembuatan perencanaan ini adalah Ny. H

sebagai istri klien yang lebih sering bersama dengan klien. Pada tahap

ini, diharapkan agar seluruh anggota keluarga ikut berpartisipasi dalam

tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Setelah mendiskusikan dan

merencanakan tindakan yang akan dilakukan bersama keluarga Tn. N

maka penulis membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP) mengenai

hipertensi.
C. Tahap Pelaksanaan
Berdasarkan hasil dari perencanaan dengan keluarg Tn.N , maka

dalam tahap pelaksanaan tindakan perawatan, penulis lebih menekankan

pada dua faktor yakni : sifat masalah dan proses pencegahan masalah

sehingga dalam pelaksanaannya dapat dilakukan sesuai perencanaan..


Kemudian melakukan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan

dengan dibantu oleh sumber daya yang tersedia pada keluarga terutama

peran aktif dari seluruh anggota keluarga klien. Dari hasil observasi yang

dilakukan penulis saat pelaksanaan kegiatan, Tn. N dan keluarga yang

lainnya sangat antusias untuk mendengarkan materi mengenai Hipertensi

yang disampaikan dan terlihat banyak bertanya terutama bahaya yang

akan terjadi jika berlangsung lebih lama, pencegahan serta perawatan

dirumah yang dapat dilakukan keluarga.


D. Kesimpulan

Sehat merupakan keadaan yang sempurna baik secara fisik,


mental dan sosial serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau
kelemahan. Sakit adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh berbagai
faktor, bisa kejadian, kelainan yang menimbulkan gangguan pada fungsi
tubuh. Sakit itu adalah berbagai macam salah satunya yaitu Hipertensi,
dimana suatu kondisi tekanan darah yang melewati batas normal, sistol
lebih dari 130 mmHg dan diastol lebih dari 90 mmHg.
Pada Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini dikatakan bahwa
Ny. J menderita Hipertensi, dengan etiologi pola makan yang tidak sesuai
dengan diet penderita Hipertensi dan pola stirahat yang tidak teratur
menyebabkan Ny.J memiliki riwayat Hipertensi. Ny. J juga mengalami
kolesterol tinggi dan lemak dijantung. Maka masalah yang muncul
adalah masalah yang muncul yaitu, nyeri akut, Kurang pengetahuan dan
ketidakefektifan pentingnya sanitasi lingkungan.
Setelah dilakukan tidakan keperawatan dan melakukan kunjungan
rumah selama 4 kali, keluarga bisa mengerti tentang penyakit Hipertensi,
pentingnya perawatan, tindakan, dan bagaimana penatalaksanaan pada
keluarga yang menderita Hipertensi dan mengalami nyeri kepala.
Keluarga Tn.A juga mengerti pentingnya kebersihan rumah guna untuk
menunjang kesehatan dalam keluarga.
E. Saran
1. Bagi Klien
Diharapkan agar Tn. N dapat melaksanakan tindakan yang telah di

sampaikan mahasiswa agar hipertensi dapat berkurang.


2. Bagi Pendidikan
Diharapkan hasil studi kasus ini dapat meningkatkan mutu pelayanan

pendidikan kesehatan keluarga sehingga


dapat tercipta perawatan profesional, terampil, inovatif, danbermutu,

sehingga mampumemberikan asuhan keperawatan keluarga secara

menyeluruh berdasarkan kode ethik keperawatan.


Daftar isi
Daftar Pustaka
Wilkinson, J., & Ahern, n, R. (2013). Buku Saku Diagnosa keperawatan edisi 9

Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC, Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai