Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR I
OSILATOR COLPITT
YUSUF SIGIT PAMUNGKAS(1137030081)

November 10, 2014

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014

1
Abstract

In this lab experiments to determine the benefits of a transistor


as an oscillator, oscillator Colpitt able to design and be able to an-
alyze and understand the working principle Colpitt oscillator. The
equipment and materials used in this lab is a notebook/laptop and
MultiSIM software that will be used to simulate the oscillator circuit
Colpitt. As a result, the output signal has the exact shape of the input
signal but has a larger amplitude that serves as a signal amplifier. So
that the transistors in the oscillator circuit Colpitt serves as a signal
amplifier to the output signal.
Keyword: transistors, oscillators, MultiSIM, amplitude, signal boost-
ers

Ringkasan

Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui man-


faat transistor sebagai osilator, mampu merancang osilator Colpitt
dan mampu menganalisis dan memahami prinsip kerja osilator Col-
pitt. Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah sebuah notebook/laptop dan software MultiSIM yang akan
digunakan untuk membuat simulasi rangkaian osilator Colpitt. Hasil-
nya, sinyal keluaran memiliki bentuk tepat sama dengan sinyal ma-
sukan tetapi memiliki amplitudo yang lebih besar yang berfungsi seba-
gai penguat sinyal. Sehingga transistor pada rangkaian osilator Col-
pitt berfungsi sebagai penguat sinyal pada sinyal keluaran.
Kata Kunci: transistor, osilator, MultiSIM, amplitudo, penguat
sinyal

1
1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sistem komunikasi elektronik tidak dapat beroperasi tanpa sumber gelom-
bang elektrik sinusoidal. Untuk menghasilkan gelombang sinusoidal maka
pada rangkaian elektronika dapat digunakan rangkaian osilator yang berfungsi
untuk menghasilkan sinyal dengan frekuensi tertentu.
Pada banyak bagian dari sistem telekomunikasi menggunakan rangka-
ian pembangkit sinyal yang dikenal sebagai rangkaian osilator, seperti pem-
bangkit sinyal carrier. Sinyal carrier misalnya dikenal pada pada sistem pe-
mancar AM (Amplitude Modulation) maupun FM (Frequency Modulation),
atau padad sistem modulasi pulsa seperti FSK (Frequency Shift Keying)
ataupun PSK (Phase Shift Keying).
Osilator sendiri ada banyak sekali jenisnya. Salah satunya adalah osila-
tor Colpitt yang juga berfungsi untuk menghasilkan sinyal keluaran dengan
amplitudo yang lebih besar daripada sinyal masukannya dengan bentuk yang
tetap sama. Oleh karena itu, maka pada praktikum kali ini yang berjudul
”Osilator Colpitt” memiliki tujuan untuk mengetahui manfaat transistor se-
bagai osilator, mampu merancang osilator Colpitt dan mampu menganalisis
serta memahami prinsip kerja osilator Colpitt.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui manfaat transistor sebagai osilator.

2. Mampu merancang osilator Colpitt.

3. Mampu menganalisis dan memahami prinsip kerja osilator Colpitt.

1.3 Dasar Teori


Osilator, yaitu suatu rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan getaran
listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudonya tetap. Dasar dari sebuah

2
osilator yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback, yaitu seba-
gian sinyal keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan
tegangan yang sama sehingga terjadi osilasi yang terus menerus. Adapun
beberapa bagian yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi
osilasi yaitu adanya rangkaian penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian
tank circuit.
Rangkaian feedback, yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian
sinyal keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem
supaya terjadinya tegangan dan phase yang sama antara input dan output,
juga menjadi salah satu syarat penting terjadinya osilasi pada sebuah rangka-
ian osilator. Pada umumnya rangkaian feedback menggunakan komponen
pasif R dan C.
Tank circuit, yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osila-
tor frekuensi pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan
komponen L dan C karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka
makin kecil harga komponen yang digunakan lain halnya menggunakan R
dan C karena frekuensi yang dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang
paling tinggi karena terbatasnya harga Resistor. Tinggi rendahnya frekuensi
bisa ditentukan pada komponen L dan C pada tank circuit.
Osilator bedasarkan metode pengoperasiannya dibedakan dalam 2 (dua)
jenis, yaitu Osilator Umpan balik dan Osilator Relaksasi. Masing-masing je-
nis oscilator tersebut memiliki keistimewaan tersendiri. Pada osilator umpan
balik, sebagian daya keluaran dikembalikan ke masukan menggunakan rangka-
ian umpan balik. Osilator umpan balik biasanya dioperasikan pada frekuensi
tertentu dengan keluaran gelombang sinus dan frekuensi operasi dari beber-
apa Hz sampai jutaan Hz. Pada dasarnya oscilator umpan balik memi-
liki bagian penguat, jaringan umpan balik (feedback), rangkaian penentu
frekuensi (tank circuit) dan catu daya. Isyarat masukan diperkuat oleh
penguat (amplifier) kemudian sebagian isyarat yang telah diperkuat dikirim
kembali ke masukan melalui rangkaian umpan balik. Isyarat umpan balik ini
harus memiliki fase dan nilai yang tepat agar terjadi osilasi didalam rangka-
ian oscilator.

3
Gambar 5.1 Diagram blok osilator umpan balik

Osilator Colpitts pada dasarnya mirip dengan osilator Hartley. Perbe-


daan yang mendasar terletak pada bagian rangkaian tangki (tank circuit).
Pada osilator Colpitts, digunakan dua kapasitor sebagai pengganti induktor
yang terbagi. Rangkaian umpan balik dibuat dengan menggunakan medan
elektrostatik melalui jaringan pembagi kapasitor. Frekuensi resonansi rangka-
ian oscilator colpitts ditentukan oleh dua kapasitor terhubung seri dan in-
duktor. Rangkaian osilator colpitts secara detil dapat dilihat pada gambar
berikut :

Gambar 5.2 Rangkaian osilator colpitt

Dengan menggunakan Hk. Kirchoff dari rangkaian osilator diatas maka


diperoleh persamaan diferensial yang menggambarkan keseluruhan sistem
sebagai berikut:

4
dengan IE = f (VBE = IS (exp(VBE /VT − 1)) dimana IS sekitar 10−5 V , VT
pada suhu 300K sekitar 26mV , VBE sekitar 0.7 volt, dan alpha sekitar 0.99.
Frekuensi tegangan AC yang dibangkitkan oleh rangkaian tangki akan
tergantung dari harga L dan C yang digunakan. Ini yang disebut sebagai
frekuensi resonansi.

Gambar 5.3 Proses osilasi rangkaian tangki LC

Pada frekuensi osilasi rangkaian tangki LC tentunya memiliki resistansi


yang akan mengganggu aliran arus pada rangkaian. Akibatnya, tegangan AC
akan cenderung menurun setelah melakukan beberapa putaran osilasi. Am-
plitudo gelombang mengalami penurunan yang biasa disebut sebagai gelom-
bang sinus teredam (damped sine wave). Bentuk sinyal osilasi rangkaian
tanki LC seperti ini dapat dilihat pada gambar berikut.

5
Gambar 5.4 Sinyal osilasi rangkaian tangki LC teredam dan sinyal kontinyu.

Osilasi rangkaian tangki (tank circuit) dapat dibuat secara kontinu jika
kita menambahkan energi secara periodik dalam rangkaian, yaitu dengan
penambahan bagian penguat sinyal kemudian sinyal keluaran penguat terse-
but di umpan balikan ke rangkaian tangki LC kembali untuk mendapatkan
proses osilasi yang stabil sehingga menghasilkan gelombang pada keluaran
yang kontinyu (continuous wave-CW).

6
2 Metode Praktikum
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Osilator Colpitt ini berlangsung pada tanggal 6 November 2014
bertempat di Laboratorium Fisika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung.

2.2 Alat dan Bahan


1. Notebook

2. Software MultiSIM

2.3 Prosedur Percobaan


2.3.1 Simulasi Rangkaian Osilator Colpitt

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyalakan notebook /laptop dan


memastikan software MultiSIM telah terinstal pada laptop. Selanjutnya jen-
dela MultiSIM dibuka dan rangkaian osilator Colpitt dirangkai sesuai dengan
gambar dibawah ini dengan besar Vcc dan Vee sebesar 5V, R = 35Ω, Ree =
400Ω, L = 98H, serta C1 dan C2 sebesar 54nF .

Gambar 5.5 Skema rangkaian osilator Colpitt


Setelah rangkaian pada simulasi selesai dibuat, selanjutnya tombol RUN
pada taksbar diklik dan pada komponen osiloskop didouble click untuk meli-
hat sinyal yang dihasilkan.

7
2.3.2 Diagram Alir Rangkaian Osilator Colpitt

Mulai

Menyalakan notebook dan memastikan MultiSIM telah terinstal

Membuka software MultiSIM

Merangkai rangkaian seperti pada gambar 5.5

Masukan nilai masing-masing Vcc , Vee , R, Ree , L, C1 dan C2

Menekan tombol RUN pada MultiSIM

Menganalisa rangkaian

Selesai

8
3 Hasil dan Pembahasan
3.1 Data Hasil Pengamatan

Gambar 5.6 Simulasi rangkaian Colpitt 2V/Div

Gambar 5.7 Simulasi rangkaian Colpitt 5V/Div

9
Gambar 5.8 Simulasi rangkaian Colpitt 10V/Div

Gambar 5.9 Simulasi rangkaian Colpitt 2V/Div

10
Gambar 5.10 Simulasi rangkaian Colpitt 5V/Div

Gambar 5.11 Simulasi rangkaian Colpitt 10V/Div

3.2 Pembahasan
Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui manfaat tran-
sistor sebagai osilator, mampu merancang osilator Colpitt dan mampu men-

11
ganalisis dan memahami prinsip kerja osilator Colpitt. Adapun perala-
tan dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebuah note-
book /laptop dan software MultiSIM yang akan digunakan untuk membuat
simulasi rangkaian osilator Colpitt.
Osilator Collpit adalah salah satu topologi osilator yang efektif digunakan
untuk pembangkit gelombang sinus pada rentang frekuensi antara 10kHz
hingga 10MHz. Osilator ini menggunakan rangkaian tertala LC dan umpan-
balik positif melalui suatu pembagi tegangan kapasitif dari rangkaian tertala.
Umpanbalik ini bisa ditopankan deret maupun jajar.
Berdasarkan data grafik VC1 dan VC2 yang diperoleh pada percobaan
maka dapat diketahui bahwa sinyal yang dihasilkan adalah sinyal yang acak
tetapi apabila dilihat dengan lebih teliti maka walaupun sinyal tersebut acak
tetapi sinyal tersebut juga memiliki keteraturan dalam tiap beberapa gelom-
bang. Bentuk sinyal ini bisa juga disebut dengan sinyal chaos (keteraturan
dalam keacakan). Sinyal ini dibentuk berdasarkan hubungan dari beberapa
komponen elektronika didalamnya.
Pada osilator Colpitts, digunakan dua kapasitor sebagai pengganti in-
duktor yang terbagi. Rangkaian umpan balik dibuat dengan menggunakan
medan elektrostatik melalui jaringan pembagi kapasitor. Frekuensi resonansi
rangkaian osilator Colpitts ditentukan oleh dua buah kapasitor terhubung seri
dan induktor.
Berdasarkan gambar simulasi rangkaian osilator Colpitt diatas tegangan
bias untuk emitor diberikan melalui R2(400Ω) sedangkan tegangan bias un-
tuk basis langsung terhubung dengan ground. Kolektor diberi bias mundur
dengan menghubungkan ke bagian positif dari VCC melalui R1. Resistor R1
juga berfungsi sebagai beban kolektor. Penguat transistor rangkaian osilator
Colpitt dibuat dengan konfigurasi common emitor. Penguat ini mempunyai
penguatan tegangan maupun penguatan arus. Sehingga penguat ini mem-
punyai impedansi masukan yang relatif rendah dan impedansi keluaran yang
relatif tinggi. Dan dari grafik diatas juga dapat terlihat bahwa sinyal kelu-
aran tepat sama bentuknya seperti sinyal masukan, hanya saja amplitudonya
lebih tinggi dan ini salah merupakan syarat penguat sinyal. Sehingga tran-
sistor pada rangkaian osilator Colpitt ini berfungsi sebagai penguat sinyal.

12
Pada saat sumber tegangan DC diberikan pada rangkaian oscilator col-
pitts, arus mengalir dari bagian negatif VCC melalui R2, Q1 dan R1. Arus
IC yang mengalir melalui R1 menyebabkan penurunan tegangan VC dengan
harga positif. Tegangan yang berubah ke arah negatif ini juga diberikan
ke bagian atas C1. Bagian bawah C2 bermuatan positif dan tertambahkan
ke tegangan emitor sehingga menaikkan harga IE . Transistor Q1 akan se-
makin berkonduksi sampai pada titik jenuh. Saat Q1 sampai pada titik jenuh
maka tidak ada lagi kenaikan IC dan perubahan VC juga akan terhenti. Se-
hingga tidak terdapat umpan balik ke bagian atas C2. Muatan pada C1 dan
C2 akan dikosongkan melalui L1 dan selanjutnya medan magnet di sekitar
L1 akan menghilang. Arus pengosongan tetap berlangsung untuk sesaat.
Keping C2 bagian bawah menjadi bermuatan negatif dan keping C1 bagian
atas bermuatan positif. Ini akan mengurangi tegangan bias maju Q1 dan IC
akan menurun. Harga VC akan mulai naik ke arah VCC , kenaikan ini akan
diumpankan kembali ke bagian atas keping kapasitor C1. Kapasitor C1 akan
bermuatan lebih positif dan bagian bawah C2 menjadi lebih negatif. Proses
ini terus berlanjut sampai Q1 pada rangkaian osilator Colpitt sampai pada
titik cutoff.
Pada saat Q1 rangkaian osilator Colpitt sampai pada titik I, maka tidak
ada arus IC . Tidak ada tegangan umpan balik ke C1. Gabungan muatan
yang terkumpul pada C1 dan C2 dikosongkan melalui L1. Arus pengosongan
mengalir dari bagian bawah C2 ke bagian atas C1. Muatan negatif pada C2
akan habis dengan cepat dan medan magnet di sekitar L1 akan menghilang.
Arus yang mengalir masih terus berlanjut. Keping C2 bagian bawah menjadi
bermuatan positif dan keping C1 bagian atas bermuatan negatif. Tegangan
positif pada C2 menarik Q1 dari daerah cutoff. Selanjutnya IC akan mulai
mengalir lagi dan proses dimulai lagi dari titik ini. Energi dari rangkaian
umpan balik ditambahkan ke rangkaian tangki osilator Colpitt sesaat pada
setiap adanya perubahan.
Besarnya umpan balik pada rangkaian osilator colpitts ditentukan oleh
nilai kapasitansi C1 dan C2. Harga C1 pada rangkaian ini sama dengan
harga C2 atau XC1 = XC2 . Sehingga besarnya tegangan pada kedua kapa-
sitor adalah sama. Dengan menggunakan besar kapasitansi yang sama akan

13
mengurangi tingkat terjadinya distorsi. Biasanya sekitar 10 − 50% tegan-
gan kolektor dikembalikan ke rangkaian tangki sebagai sinyal umpan balik
rangkaian osilator Colpitt.

3.3 Analisis Data


Berdasarkan pada hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat diketahui
bahwa hasil percobaan pada praktikum telah sesuai dengan teorinya yang
tercantum dalam dasar teori. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil sinyal
keluaran yang bentuknya tepat sama dengan sinyal masukan tetapi memiliki
amplitudo yang lebih besar yang berfungsi sebagai penguat sinyal.

14
4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:

1. Dasar dari sebuah osilator yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sis-
tem feedback, yaitu sebagian sinyal keluaran yang dikembalikan lagi ke
masukan dengan phase dan tegangan yang sama sehingga terjadi osilasi
yang terus menerus.

2. Beberapa bagian yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya


terjadi osilasi yaitu adanya rangkaian penguat, rangkaian feedback, dan
rangkaian tank circuit.

3. Pada hasil percobaan didapatkan sinyal yang berbentuk chaos yang


disebabkan karena hubungan antar komponen didalam rangkaian.

4. Hasil sinyal keluaran bentuknya tepat sama dengan sinyal masukan


tetapi memiliki amplitudo yang lebih besar yang berfungsi sebagai
penguat sinyal. Sehingga transistor pada rangkaian osilator Colpitt
berfungsi sebagai penguat sinyal pada sinyal keluaran.

15
References
[1] Floyd dan Buchla. ”Fundamental of analog circuits”. Prentice Hall,
New Jersey, 2008.

[2] Malvino. ”Prinsip-prinsip elektronika I”. 1994. Jakarta: Erlangga.

[3] Sutrisno. ”Elektronika Teori dan Penerapannya”. 1985. Bandung: ITB.

[4] Halliday dan Resnick. ”Fisika”. Jilid 2. 1988. Jakarta: Erlangga.

[5] Elektronika dasar. ”Oscilator Colpitts”. 2012. Available at


http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-colpitts/. Diakses
pada hari Minggu, 9 November 2014 pukul 18.30 WIB.

[6] Elektronika dasar. ”Konsep Dasar Oscilator Umpan Balik”. 2012. Avail-
able at http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/konsep-dasar-
oscilator-umpan-balik/. Diakses pada hari Minggu, 9 November 2014
pukul 18.45 WIB.

[7] Elektronika dasar. ”Penguat 1 (Satu) Transistor”. 2013. Avail-


able at http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/penguat-1-
satu-transistor/. Diakses pada hari Minggu, 9 November 2014 pukul
19.00 WIB.

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai