MANAJEMEN PEMELIHARAAN
AYAM PEDAGING PARENT STOCKFASE GROWER
DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PASURUAN
LAPORAN PKL
Oleh :
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
AYAM PEDAGING PARENT STOCKFASE GROWER
DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PASURUAN
LAPORAN PKL
Oleh :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi Peternakan Dekan Fakultas Peternakan
Fakultas Peternakan UNISMA UNISMA
ii
RINGKASAN
iii
RIWAYAT HIDUP
Pendidikan :
Sekolah Dasar selesai pada tahun 2009 di MI Miftahul Ulum
Ampeldento.
Sekolah Menengah Pertama selesai pada tahun 2012 di SMP Islam
Karangploso.
Sekolah Menengah Atas selesai pada tahun 2015 di MAN 02 Malang
Terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas Peternakan Jurusan Peternakan
Universitas Islam Malang pada tahun 2015.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Praktek Kerja Lapang dengan baik.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Dr. Ir. Dedi
Suryanto, MP selaku Dosen Pembimbing atas kesabaran dalam memberikan
bimbingan, saran, dan pengarahannya dari awal kegiatan hingga terselesaikannya
penulisan laporan ini, serta kepada Dr. Ir. H. Usman Ali, MP selaku Ketua Jurusan
Fakultas Peternakan dan kepada Dr. Ir. Inggit kentjonowaty, MP selaku Dekan
Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang yang telah memberikan dukungan dan
motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang ini.
Kepada pimpinan PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Kab. Pasuruan yang telah
memberikan kesempatan, kemudahan, dan fasilitas selama kegiatan Praktek Kerja
Lapang (PKL). Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini penulis persembahkan
kepada keluarga dan PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo sebagai tanggung jawab
atas semua kepercayaan yang telah di berikan kepada penulis. Terimakasih kepada
semua pihak yang selalu memberikan semangat serta ketulusan perhatiannya untuk
penulis sehingga diberikan kelancaran selama kegiatan berlangsung sampai laporan
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwasanya penulisan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini mampu memberikan manfaat
bagi semua pihak yang membutukan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
1. Kandungan nutrisi dalam pakan BBG ............................................................... 17
vii
DAFTAR GAMBAR
1. Foto Kegiatan Stok Pakan Betina ...................................................................... 15
2. Foto Jegiatan Stok Pakan Jantan ........................................................................ 15
3. Foto Pemberian Pakan Ayam ............................................................................. 16
4. Foto Chai Feeder ................................................................................................ 16
5. Foto Feeder Pan ................................................................................................. 16
6. Foto Pakan .......................................................................................................... 17
7. Foto nipple dringker ........................................................................................... 19
8. Foto Penimbangan .............................................................................................. 21
9. Foto Persiapan Nest (sangkar) ........................................................................... 22
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
berupa daging, telur dan susu menjadi sebuah kebutuhan saat ini dan sebagai
import daging maupun bibit Grand Parent Stock dari negara lain sehingga
pertanian yang mengemban misi untuk menyediakan pangan asal hewan yang
Pada 1997 PT. Cheil Jedang Feed Indonesia yang bergerak dalam industri
PT. Super Unggas Jaya (PT. SUJA). PT. SUJAbergerak dalam industri peternakan
yang memproduksi DOC dengan kapasitas 20 juta ekor per tahun. Peternakan ini
pemeliharaan yang baik sehingga dapat menghasilkan DOC Final stock yang
PT. Super Unggas Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
karenapermintaan bibit ayam broiler komersil (DOC) setiap tahun semakin tinggi.
Oleh sebab itu, mahasiswa perlu mengetahui dan mempelajari ilmu praktis
1.2 Tujuan
1.3 Kegunaan
kerja yang meliputi etos kerja dan perkembangan inovasi yang terjadi di dunia
kerja sehingga standar yang dipersyaratkan oleh dunia kerja dalam melaksanakan
tersebut PKL juga memiliki manfaat agar mahasiswa dapat membandingkan teori
yang diperoleh di kampus dengan praktek yang dilakukandi dunia kerja dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan hasil silangan Grand Final Stock. Ayam yang dipilih sebagai induk
penghasil telur tetas adalah ayam dewasa yang berumur antara 6-8 bulan dan telah
siap bertelur, sedangkan untuk ayam jantan berumur 1 tahun. Strain ayam sebagai
bibit unggul yang dihasilkan oleh pembibit merupakan Final Stock yang
umumnya diarahkan pada tiga sifat ekonomi yaitu pertumbuhan cepat, daya hidup
yang baik dan produktivitasnya yang tinggi (Malik, 2001). Ayam pembibit Parent
Stock tipe pedaging mempunyai ciri-ciri bulu bersih, kulit kuning, mata besar dan
kokoh, dada lebar dan padat, bentuk kepala besar dan tubuh besar, mata cerah dan
pertumbuhan bulu dan badan yang cepat (Whendarto dan Madyana, 1986). Ayam
Parent Stock yang akan diternakkanoleh perusahaan pembibitan harus berasal dari
keturunan Parent Stock dan merupakan hasil seleksi yang dilakukan secara terus
menerus sehingga diperoleh hasil akhir yang produktif. DOC yang biasa
Stock, Parents Stock, dan Final stock. Great Grand Parents Stock adalah jenis
ayam hasil persilangan dan seleksi dari berbagai kelas, bangsa, atau varietas yang
dilakukan oleh pembibit dan untuk membentuk Grand Parents Stock yang
4
dihasilkan dari persilangan galur murni (Pure Line). Grand Parents Stock adalah
jenis ayam yang digunakan untuk menghasilkan Parents Stock. Parents Stock
adalah jenis ayam yang dipelihara untuk menghasilkan Final Stock. Final Stock
adalah ayam yang dipelihara khusus dengan tujuan untuk menghasilkan telur
Persyaratan mutu DOC ayam pedaging secara umum yaitu (1) memiliki
berat minimal 35 gram/ekor; (2) kondisi fisik sehat, kaki normal, dan dapat berdiri
tegak tampak segar dan aktif, tidak dehidrasi, dubur kering tidak basah, tidak ada
kelainan bentuk dan tidak cacat fisik; (3) warna bulu seragam sesuai dengan
warna galur (strain) dan kondisi bulu kering; dan (4) jaminan kematian DOC
yang besar, jengger dan pial merah darah serta mata bersinar (Rasyaf, 2008).
ayam berada dalam kandang yang meliputi kegiatan pemberian pakan, minum,
yaitu kehidupan ayam diatur oleh peternak mulai dari kandang, pemberian pakan,
perkawinan dan penetasan untuk memperoleh hasil yang optimal (Sudrajat, 2004).
periode produksi telur (layer). Ayam fase grower bertujuan untuk mempersiapkan
bobot badan yang ideal untuk dewasa kelamin sangat penting untuk dicapai.
sampel sebanyak 10% dari jumlah ayam setiap minggu, tingkat keseragaman
yang baik (good uniformity) harus mencapai 80% (Fadilah dan Fatkhuroji, 2013).
sistem kandang yang dikontrol secara otomatis oleh sistem elektronika mulai dari
kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan
NH3 yang ada dalam kandang, serta dapat menyediakan berbagai kebutuhan
oksigen bagi ayam. Kandang fase starter pada brooder terdapat heater yang
berfungsi sebagai penghangat atau penjaga suhu ruangan agar tetap nyaman untuk
untuk ayam pembibit broiler biasanya di dalam kandang diberi jalan di tengah
kandang (David, 2013). Ukuran kandang 3 lantai 16m x 106m ini mampu dimuati
hampir 70 ribu ekor broiler, dan sudah chick-in (masuk DOC/anak ayam umur
sehari), Berukuran 18m x 62m, 2 lantai, dan berkapasitas 30 ribu ekor. Menurut
kombinasi (Slat and Litter). Pencahayaan saat fase starter berperan penting dalam
pertumbuhan dan pendewasaan ayam. Fungsi cahaya dalam kandang antara lain
untuk mengetahui letak pakan, merangsang unggas untuk selalu dekat dengan
kesempatan untuk makan pada malam hari sehingga feed intake meningkat.
Kandang close house dibuat dengan tujuan agar keadaan lingkungan luar
seperti udara panas, hujan, angin, dan intensitas sinar matahari tidak berpengaruh
kandang ayam yang tidak terpengaruh lingkungan dari luar kandang atau
Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran bahan pakan, baik
yang diolah maupun tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk
7
dengan jumlah dan kebutuhan nutrisi ternak berdasarkan umur atau periode
berproduksi tinggi. Jenis pakan yang baik adalah pakan yang sesuai dengan zat
gizi yang dibutuhkan ayam. Pakan merupakan unsur yang menentukan kualitas
telur tetas yang dihasilkan dari suatu usaha ayam pembibitan. Kualitas pakan yang
rendah akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi telur yang dihasilkan tidak
pakan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara 1) ad libitum yang diberikan
sepanjang waktu dan tidak terbatas; 2) Pemberian pada waktu dengan jumlah
(restricted feeding) sebaiknya dilakukan saat masa grower yang bertujuan untuk
Agric, 2013).
perkandangan, wadah pakan, kandungan zat makanan dalam pakan dan stress
yang terjadi pada ternak unggas tersebut (Faiq, Iriyanti, dan Roesdiyanto, 2013).
2.6Air Minum
minum yang diberikan pada ayam harus cukup serta baik kualitasnya. Faktor
yang mempengaruhi kualitas air minum adalah bakteri Eschericia coli, pH air,
kadar magnesium, kadar nitrat dan nitrit, kadar sodium/klorida, serta mineral
lainnya. Air minum yang baik diberikan pada ayam adalah air yang bersih dan
dingin terutama saat udara panas kaerna ayam memerlukan persediaan air yang
bersih dan dingin secara optimal untuk pertumbuhan optimum, produksi, dan
kebutuhan vitamin dan mengatasi atau mencegah cekaman panas serta stress
yang diakibatkan oleh hujan lebat atau cuaca yang terlalu panas. Kebersihan
tempat air minum dapat mempengaruhi konsumsi pakan menjadi menurun serta
kesehatan (Nurcholis, 2009). Fungsi kaporit adalah untuk mengoksidasi zat besi
atau mangan yang ada di dalam air, serta untuk membunuh kuman atau bakteri
coli (Idaman, 1999). Secara fisiologis, air memiliki fungsi sebagai media proses
kimiawi di dalam tubuh. Air berperan sebagai pengangkut zat nutrisi dan sisa
9
dilakukan dengan pelaksanaan vaksinasi pada ternak serta sanitasi dan biosecurity
baik pada pengunjung maupun pada ternaknya. Biosecurity adalah kondisi dan
upaya untuk memutuskan rantai masuknya agen penyakit hewan ke induk semang
dan/atau untuk menjaga agen penyakit yang disimpan dan diisolasi dalam suatu
2014).
Biosecurity dibagi menjadi beberapa area yaitu area pertama dimulai dari
show room 1 sampai show room 2 selanjutnya area kedua dari show room 2
kandang bagian service room dan area ketiga adalah kandang. Pembagian area
dengan pendapat Widyantara, Wiyana dan Sarini (2013) yang menyatakan bahwa
penerapan biosecurity difokuskan pada tiga tingkat yaitu pre entry, point of entry
and post entry. Pada tingkat 1 (pre entry) bisa dilewati oleh bibit penyakit maka
biosecurity pada 2 tingkat berikutnya (point of entry and post entry) dapat
diterapkan dengan lebih ketat agar bibit penyakit jangan sampai menginfeksi
ayam yang dipelihara. Penerapan biosecurity dilakukan pada ketiga tingkat ini
bertujuan untuk mencegah serta mengurangi bibit penyakit masuk kedalam area
peternakan.
10
2.8 Vaksinasi
Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan atau sudah dimatikan
tubuh (Anonimus, 2014). Program vaksinasi merupakan salah satu cara yang
penyakit (virus, bakteri atau protozoa yang telah dilemahkan ke dalam tubuh
Menurut Fadilah (2013), cara melakukan vaksinasi yaitu tetes mata (Intra
ocular), suntik bawah kulit (Subcutan), melalui air minum (Drinking water),
Tusuk sayap (Wing web) dan lain sebagainya. Sedangkan faktor yang perlu
vaksin, cara penyimpanan vaksin dan cara pencampuran vaksin, kondisi ayam,
Ayam petelur saat masa starter (umur 1 bulan pertama) cukup sulit dalam
pencapaian bobot badan. Kesulitan dalam pencapaian bobot badan tersebut dapat
efeknya akan berpengaruh pada periode produksi telur. Ayam yang mengalami
masalah pencapaian bobot badan di umur 4-5 minggu juga akan mengalami
umur awal produksi. Pencapaian bobot badan sesuai standar menjadi salah satu
petelur periode starter sampai grower agar didapatkan performan produksi fase
layer yang optimal sesuai standar potensinya (Nugroho et al., 2012). Pertambahan
bobot badan dapat dipengaruhi oleh suhu lingkungan atau cekaman panas yang
konsumsi pakan yaitu semakin tinggi konsumsi pakan maka meningkat pula bobot
badannya, karena salah satu fungsi pakan dalam tubuh ayam selain untuk
BAB III
3.2 Materi
Materi yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang yaitu Broiler Parent
stock fase grower di PT. Super Unggas Jaya (SUJA) Unit Sukorejo Pasuruan.
3.3 Metode
dalam pengumpulan data. Metode ini digunakan dimana mahasiswa terjun secara
langsung dalam kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan PT. Super Unggas Jaya
dalam perusahaan/lembaga.
e) Pengelolaan Litter
14
BAB IV
minggu – Afkir). Ayam fase brooding dan fase growing merupakan fase yang
serendah mungkin, kesehatan ternak baik dan keseragaman bobot badan ayam
merata.Broiler parent stock yang ada di PT. Super Ungas Jaya unit Sukorejo saat
ini berada pada fase grower dengan strain ross. Jumlah populasi ayam betina
Adapun target yang harus dicapai pada pemeliharaan ayam Parent Stock
Pemberian pakan pada fase growing dilakukan dengan caraSkip day yaitu
5 hari makan dan 2 hari puasa. Skip day bertujuan untuk meningkatkan nafsu
makan ayam, meratakan konsumsi pakan dan bobot badan ayam serta untuk
Penggunaan through ini digunakan untuk ayam betina sedangkan ayam jantan
menggunakan pan feeder. Ayam diberi makan pada pagi hari pukul 07.00.
3 menit. Menurut North dan Bell (1990) pemerataan pakan harus merata ke
seluruh bagian tempat pakan agar ayam dapat bersama-sama makan tanpa harus
berebut sehingga tidak terjadi kanibalisme. PT. Super Unggas Jaya (SUJA)
ayam betina terdiri dari 8 pen dengan panjang 12 meter. Panjang through yang
digunakan sesuai dengan panjang kandang. Through yang digunakan terdiri dari
chain dan grill. Satu lubang grill untuk satu ekor ayam. Feeder space yang
pakan kurang dari 15 cm berarti jumlah pakan yang diberikan kurang sedangkan
Gambar 3. Foto Pemberian Pakan Ayam Jantan Menggunakan Feeder Pan (Kiri)
Pakan yang diberikan dalam bentuk crumble atau bentuk butiran. Crumble
adalah pakan pelet yang dipecah (bentuk kasar). Tujuan pemberian pakan dalam
tercecernya pakan dan meningkatkan jumlah nutrien yang masuk ke dalam tubuh.
Jenis pakan yang diberikan yaitu BBG (broiler breeder grower). Pakan ini di
produksi oleh PT. CJ Feed Jombang yang memproduksi pakan induk ayam
pembibit.
17
tubuh ayam. Zat-zat kebutuhan gizi ayam terdiri dari protein, karbohidrat, energi,
lemak, vitamin, dan mineral. Zat-zat gizi dari pakan yang dicerna digunakan
tubuh ayam untuk sejumlah proses diantaranya produksi, pertumbuhan, dan bulu.
Protein 14 – 16 %
Abu Maks 8 %
minggu, yang meliputi kadar air, protein, serat kasar, lemak kasar, abu, calsium,
phospor, energi metabolis, dan aflatoksin. Kadar air yang terkandung maks 13%.
Menurut Wahju (1992) kadar air yang lebih dari 12% akan merangsang
terkandung di dalam pakan sekitar 14 – 16% sedangkan lemak kasar min 3%.
Lemak kasar bersifat siap pakai, dalam pakan berfungsi untuk meningkatkan
yang digunakan dalam pakan berasal dari protein hewani dan protein nabati.
Menurut Kartasudjana dan Suprijatna (2006) pakan yang diberikan untuk ayam
pembibit mengandung protein 15% dan energi metabolis 2.900 kkal/kg. Blakely
dan Bade (1994) menyatkan bahwa protein yang dikonsumsi ayam diperlukan
jenis pakan yang dikonsumsi dan berdasarkan pertambahan bobot badan akhir,
bertambah 1-2 gr per ekor. Hal ini ditentukan bedasarkan bobot badan ayam,
air memiliki fungsi sebagai media proses kimiawi di dalam tubuh. Air berperan
19
pencernaan, pengaturan suhu tubuh dan melindungi sistem saraf serta melumasi
persendian.
Pemberian air minum pada fase grower sampai fase laying air minum
diberikan dalam kondisi mentah dan bersih serta ditambahkan dengan clorin
dosis 3 ppm. Tujuan pemberian clorin yaitu untuk menjaga air minum dalam
tendon tetap bersih karena chlorin dapat mencegah timbulnya lender dan lumut
mengoksidasi zat besi atau mangan yang ada di dalam air, serta untuk
Apabila ada program vaksin live pemberian clorin dihentikan satu hari
vaksinasi. Pemberian vitamin dilakukan setiap hari dengan dosis pemberian sesuai
produk vitamin yang digunakan. Vitamin yang sering diberikan seperti vitamin c,
vitamin anti stres, vitamin elektrolit. Apabila ada program vaksinasi pemberian
vitamin anti stres diberikan selama 3 hari yaitu sebelum, saat, dan sesudah
Cara kerja nipple (gambar 7) yaitu air dari tandon dialirkan ke pipa
nipple dengan menggunakan pompa air kemudian ayam minum melalui putting
nipple. Besar kecilnya tekanan air minum yang keluar melalui nipple dapat diatur
oleh regulator yang terpasang pada bagian tengah dari pipa nipple yang terdapat
didalam kandang. Ketinggian nipple disesuaikan dengan tinngi ayam, tidak boleh
terlalu tinggi ataupun terlalu rendah karena hal tersebut akan mengakibatkan ayam
kesulitan minum dan menyebabkan ayam dehidrasi. Tinggi nipple yang baik yaitu
tinggi putting nipple sejajar dengan mata ayam, sehingga ayam dapat dengan
Penimbangan bobot badan ayam dilakukan setiap minggu sekali pada fase
growing dengan sampel 10% dari jumlah populasi baik jantan maupun betina.
Hal ini bertujuan untuk mengontrol bobot badan dan mengetahui tingkat
penimbangan sampel sebanyak 10% dari jumlah ayam setiap minggu, tingkat
ayam yang baik (>80%) akan memberikan keseragaman sexual maturity maupun
perncernaan; (2) program pemberian pakan yang kurang baik; (3) suhu yang
21
Pemasangan lampu disekitar cooling pad harus merata, hal ini bertujuan
agar intensitas cahaya dalam kandang merata. Pada fase grower intensitas
cahaya dalam kandang harus kurang dari 0,5 lux saat lampu dimatikan.
Pengukuran intensitas cahaya menggunakan Light meter. Pada farm PT. Super
tirai hitam dapat diturunkan selebar 5 – 10 cm, sehingga lampu tidak perlu
dinyalakan, selain itu untuk meredupkan intensitas cahaya yang masuk dipasang
dengan tirai warna biru sehingga intensitas cahaya didalam kandang 5 lux.
pertumbuhan dan pendewasaan ayam. Fungsi cahaya dalam kandang antara lain
Persiapan dan pengelolaan sangkar nest dilakukan pada fase growing. Nest
dimasukkan Nest sudah diperbaiki dan dipasang kawat pengaman diatas atap
sangkar, dicuci dan disanitasi. Pengaturan sangkar dalam kandang harus merata
dan sudah siap dengan alas dan litternya. Nest terdiri dari 24 kotak dengan
boleh dibawah lampu dan dekat dengan male pan feeder. Untuk membiasakan
ayam bertelur dikotak bagian atas maka tahap pertama yaitu membuka
Kebersihan nest pada saat masa produksi selalu dijaga sehingga dapat
e. Pengelolaan Litter
Litter pada lantai kandang di farm PT. Super Unggas Jaya menggunakan
dilakukan penyiraman litter sampai litter tidak terlalu basah yang memberikan
dan seleksi. Penimbangan dilakukan setiap satu minggu satu kali dengan sampel
5 - 10% dari populasi ayam jantan. Pada umur 6 minggu melakukan grading
total dan dikelompokkan menjadi 3 yaitu : small, standart dan large. Serta
dilakukan culling dengan kriteria under / over weight dan cacat (botak, pincang,
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dibagi menjadi 3 periode, yaitu fase brooding (1 hari – 4 minggu), fase growing (
minggu – Afkir). Ayam fase brooding dan fase growing merupakan fase yang
telur.Pemeliharaan ayam Parent Stock pada fase growing harus dapat mencapai
sexual maturity.
penimbangan sampel sebanyak 10% dari jumlah ayam setiap minggu, tingkat
5.2 Saran
perlakuan dan perhatatian yang cukup agar mmenghasilkan produksi yang optimal
pada saat fase layer. Oleh sebab itu, sebaiknya setiap orang/pegawai yang
memasuki lingkungan farm melakukan biosecurity yang baik dan sesuai prosedur
dan pada saat berada di dalam kandang lebih memperhatikan kondisi kandang
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.2013.Manajemen Perkandangan Parent Stock di PT.Charoen
PokhphandJaya Farm Bali 2. Posted by Indrawansyah BID 010136.
Laporan Praktek Kerja Lapangan. Universitas Mataram 2013. Online :
(http://andracadedas.blogspot.com) Diakses tanggal 13 Maret 2018
Blakely, J., dan Bade, D. H. 1998. Ilmu Peternakan Edisi ke Empat. Penerjemah:
Srigandono, B. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Patiyandela, R.2013. Kadar NH3 dan CH4 serta CO2 dari Peternakan Broiler pada
Kondisi Lingkungan dan Manajemen Peternakan yang Berbeda di
Kabupaten Bogor.Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor:Bogor.
Prihandanu, R., A. Trisanto, dan Y. Yuniati. 2015. Model Sistem Kandang Ayam
Closed House Otomatis menggunakan Omron Sysmac CPM1A 20-CDR-
A-V1.Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro. 9 (1). (https://electrician.
unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/160) Diakses tanggal 14 Maret 2018
Setyono, H., Kusriningrum, T., Nurhajati, R., Sidik, Agustono, R.A. Al- Arief, M.
Lamid, A. Monica dan W. Paramita.2013.Teknologi Pakan Hewan.Bagian
Ilmu Peternakan Laboratorium Makanan Ternak. Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Erlangga.(http://repository.unair.ac
.id/54440/2/KH%20129-16%20Pra%20p.pdf)Diakses tanggal 14 Maret
2018
Whendrato, I. dan I.M. Madyana. 1986. Beternak Itik Tegal. Eka Offset,
Semarang.
Yaman dan Agric. 2013. Ayam Kampung Agribisnis Pedaging dan Petelur.
Penebar Swadaya : Jakarta