Anda di halaman 1dari 36
BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN Menimbang : KATINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, a. bahwa dalam rangka tertib administrasi Perjalanan Dinas Dalam Negeri dan ke Luar Negeri begi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Katingan perlu dilakukan penataan; b. bahwa Peraturan Bupati Katingan Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perjalanan Dines Bagi Pejabat Negara, Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil Dan Pegawai Tidak Tetap Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Katingan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Katingan Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Katingan Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perjalanan Dinas Bagi Pejabat Negara, Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Relcyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil Dan Pegawai Tidak Tetap Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Katingan masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya sehingga perlu diganti; ¢. bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan ‘Anggaran Pendapetan dan Belanja Daerah Tahun Aggaran 2015, maka perlu ada penyesuaian terhadap ketentuan nelaleanaan nerialanan dinas dalam neceri: Mengingat bak o bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan hurof o, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Katingan: Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan ‘Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukemara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); |. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendarahaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); | Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, 10, 11. 12 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5324); Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Noror 4614); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4214) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010; Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pokok - Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2009 Nomor 1); Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Katingan (lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2008 Nomor 3); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan atas Peraturan Mcnteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pendoman Pengelolaan Kcuangan Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Meteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dacrah; 15, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap; 16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 17, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015; 18, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standart Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015; 19. Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 22/PB/20013 tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Dan Pegawai Tidak Tetap; MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI KATINGAN TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati Katingan ini yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Kepala Deerah Kabupaten Katingan. 2. Wakil Bupati adalah Wakil Kepala Deerah Kabupaten Katingan. 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingket DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Katingan. 4, Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembage tertinggi/tingsi Negara sebagaimana dikmaksud dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 don Pejabat Negara lainnya yang ditentukan oleh Undang-Undang. 10, 1. 12. 13. 14. 16. Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja pada Pemeriniah Daerah Kabupaten Katingan. Pegawai tidak tetap adalah orang yang dikontrak untuk jangka waktu tertentu yang sesuai dengan kiasifikasi pendidikannya/kcahliannya guna melaksanakan tugas pemerintah dan pembangunan yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi dalam rangka sistem kepegawaian, yang tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Katingan. Pejabat Yang Berwenang adalah Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat yang diberi wewenang oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggeran di Lingkungan Pemerinteh Dacrah Kabupaten Katingan. Tenaga Ahli/Tenega Pendukung adalah orang yang ditunjuk dan diikutsertakan dalam perjalanan dinas untuk mengikuti kegiatan tertentu. Pelaksana SPD adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak ‘Tetap/Tenaga Ahli/Pendukung yang melaksanakan Perjalanan Dinas. PPK adalah Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Perjalanan Dinas Jabatan adalah perjalanan dinas melewati batas kota dan/atau dalam kota dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan tugas dan kembali ke tempat kedudukan semula di dalam negeri. Perjalanan Dinas Pindah adalah perjalanan dinas dari tempat kedudukan yang lama ke tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan pindah. Perjalanan Dalam Kota adalah perjalanan dines ke dalam tempat icedudukan baik perorangan maupun secara bersama-sama yang dilakukan dalam wilayah Kabupaten Katingan untuk kepentingan Negara / Ductal atas perintah Pejabat Yang Berwenang Perjalanan Dinas Luar Kota adalah perjalanan keluar tempat kedudukan baik perseorangan maupun bersama-sama untuk —kepentingan Negara/Daerah atas perintah Pejabat Yang Berwenang. Biaya Riil (at cost) adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah. Lumpsum adalah suatu jumlah uang yang telah dihitung terlebih dahulu (pre-calculated amount) dan dibayarkan sekaligus. 17. 18. 19. 20. 21. 22, 23. 24, 25. 26. 27. 28. 29, 30. 31. Perhitungan Rampung adalah perhitungan biaya perjalanan yang dihitung sesuai dengan kebutuhan riil berdasarkan ketentuan yang berlaku. Surat Perintah Tugas yang selanjutnya disebut SPT adalah surat perintah kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap dan pihak lain untuk melaksanakan perjalanan dinas. Surat Perjalanan Dinas, yang selanjutnya disebut SPD adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat berwenang dalam rangka pelaksanaan Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap, dan pihak lain. Tempat Kedudukan adalah tempat/kota/kantor/satuan kerja berada. Tempat Bertolak adalah tempat/kota untuk melanjutkan perjalanan dinas ke tempat tujuan. Tempat Tujuan adelah tempat/kota yang menjadi tujuan perjalanan dinas. Tempat Tujuan Pindah adalah tempat/Kota tujuan pindah. Detasering adalah penugasan sementara waktu. Pcngguna Anggaran, yang selanjutnye disebut PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tuges pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disebut Kuasa PA adalah pejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari PA untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya. Surat Penyediaan Dena yang selanjutnya disebut SPD adalah dokumen yang menyatakan terscdianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertangung jawab atas pelakeanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk —mengajukan permintaan pembayaran. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM adalah dokumen yang digunakan/diterbitken olch pengguna anggaran/kuase pengguna anggaran untuk menerbitkan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD bedasarkan SPM. Ueng Persediaan, yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari satuan kerja-satuan 92. a) Q) kerja, yang tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran iangsung. Pihak lain adalah orang selain Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap yang mendapat penugasan melakukan perjalanan dinas. BAB I PRINSIP PERJALANAN DINAS Pasal 2 Perjalanan dinas dilakeanakan dengan memperhatikan prinsip sebagai berikut : a. Selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; b. Ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan; c. Efesiensi penggunaan belanja daerah; d. Aluntabilitas pemberian perintah pelaksanaan perjalanan dines dan pembebanan biaya perjalanan dinas. Prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaksanakan oleh: a. Atasan Pelaksana SPD dalam menerbitkan dan mengawasi pelaksanaan Surat Tugas; b. Pejabat yang berwenang dalam melakukan pembebanan biaya perjalanan dinas; c. Pejabat yang berwenang dalam melakukan pengujian dan penerbitan perintah pembayaran; d, Bendahara Pengeluaran dalam melalukan pengujian atas pembayaran kepada pelaksana SPD; dan ¢. Pelaksana SPD dalam melaksanakan perjalanan dinas. Prinsip-prinsip sebagaimana dimakeud pada ayat (1) diwujudkan dalam hal-hal scbagai berilsut: a. kepastian tidak terdapat pelaksanaan perjalanan dinas yang tumpang tindih atau rangkap; b. tidak terdapat pelaksanaan perjalanan dinas yang dipecah-pecah apabila suatu kegiatan dapat dilaksanakan secara sekaligus dengan sasaran peserta, tempat tujuan, dan kinerja yang dihasilkan sama; c. Perjalanan Dinas hanya dilaksenakan oleh pelaksana SPD yang memang benar-benar diharapkan memberikan kentribusi nyata dalam nasil yang akan dicapai; d. tidek terdapat perjalanan dinas keluar kantor untuk kegiatan yang scharusnya dapat dilakukan di kantor; e. mengutamakan pencapaian kinerja dengan pagu anggeran yang tclah tersedia. (4) Dalam rangka menjaga terpenuhinya pelaksanaan perjalanan dinas prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3): a. Penerbit Surat Tugas: 1) melakukan monitoring penerbitan Surat Tugas di lingkup wilayah kerjanya; 2) membatasi pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Kota hanya sampai dengan 8 jem, kecuali pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud memang sangat diperlukan penyelesaiannya lebih dari 8 jam; dan b. Pojabat yang berwenang melakukan: 1) pengujian kescsuaian pclaksanaan perjalanan dinas dengan pencapaian kinerja; 2) pembebanan biaya perjalanan dinas dengan memperhatikan ketersediaan anggaran dan tetap mempricritaskan pencapaian kinerja; dan 3) pembebanan biaya perjalanan dinas dengan berpedoman pada Lampiran Peraturan ini. c. Pelaksana SPD memperhatikan hal-hal sebagai berilsut: 1) melaksanaken perjalanan dinas sesuai tugas yang diberikan; 2) segera kembali ke tempat kedudukan semula apabila kinerja telah tercapai; dan 3) segera mempertanggungjawabkan pelaksanaan perjalanan dinas setclah perjalanan dinas dilaksanakan. 4. PPK dan Bendahara Pengeluaran melakukan pengujian sesuai tugas dan kewenangannya dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (5) Biaya Perjalanan Dinas tidak dapat dibebankan apabila terdapat: a. bukti-bukti pengeluaran/dokumen yang palsu; b. melebihi tarif tiket/biaya penginapan resmi (mark up); ¢. pelaksanaan Perjlanan Dinas rangkap pada waktu yang sama; dan/atau 4. pelakeanaan dan pembayaran biaya perjalanan dinas yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan mengenai perjalanan dinas. BAB Ill JENIS PERJALANAN DINAS Pasal 3 (1) Perjalanan Dinas digolongkan menjadi: a. Perjalanan dinas jabatan; », Perjalanan dinas pindah (2) Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digolongkan menjadi: a. Perjalanan Dines Luar Kota; b. Perjalanan Dinas Dalam Kota sampai dengan 8 (delapan) jam; ¢. Perjalanan Dinas Dalam Kota Icbih deri 8 (delapan) jam; (3) Perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf (b) adalah perjalanan dinas yang dilaksanakan dalam wilayah Republik Indonesia. BAB IV PENERBITAN SURAT TUGAS Pasal 4 (1) Perjalanan Dinas Jabatan oleh Pelaksana SPD dilakukan sesuai perintah atasan Pelaksana SPD yang tertuang dalam Surat Tugas. (2) Dalam hal Pelaksana SPD tidak mempunyai atesan, Surat Tugas diterbitkan oleh penerbit Surat Tugas pada pihak penyelenggara kegiatan. (3) Atasan sebagimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Kepala Saluan Kerja untuk perjelanan dinas jabatan yang dilaleuken oleh pelaksana SPD pada satuan kerja berkenaan; b. Atasan langsung kepala satuan kerja untuk perjalanan dinas jabatan yang dilakukan oleh kepala satuan kerja; ¢. Atasan langsung sepanjang pejabat yang berwenang satu tempat kedudukan dengan atasan langsungnya; 4. Dirinya sendiri atas nama etasan langsungnya yang dalam hal pejabat tersebut merupakan pejabat tertinggi pada tempat kedudukan pejabat a) (3) a i) (6) yang bersangkutan setelah_ memperoleh_persetujuan/perintah atasannya. Pasal 5 Dalam hal pejabat yang berwenang adalah Pejabat Eselon I atau Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maka Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Bupati Katingan atau Wakil Bupati Katingan atau Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan atas nama Bupati Katingan. Bagi Pejabat Eselon III ke bawah dan Staf pada lingkup Sekretariat Daerah, Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Sekretaris Dacrah atau dalam hal Sekretaris Daerah berhalangan, maka Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Asisten atas nama Sekretaris Daerah Bagi Pejabat Eselon Ill ke bawah dan Staf pada Badan/ Dinas/Unit/Satuan Kerja, Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Kepala Dinas Badan/Unit/Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan atas nama Bupati atau dalam hal ini kepala SKPD berhalangan, maka Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Sekretaris Dinas atas nama Kepala SKPD berdasarkan rekomendasi pendelegasian dari kepala SKPD. Bagi Pejabat Eselon IV ke bawah dan Staf pada UPTD/Puskesmas lingkungan Kecamatan khususnya Surat Pertintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Camat Kecamatan atau dalam hal Camat berhalangan maka Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Sckretaris Kecamatan atas nama Camat berdasarkan rekomendasi pendelegasian Camat. Bagi Pejabat Eselon IV ke bawah dan Staf pada UPTD/Puskesmas di linglcungan ibu kota Kabupaten Katingan khususnya, Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Kepala Dinas/Badan/Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kepala Dinas/Badan/ Unit berhalangan maka Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Sekretaris Dinas atas nama Kepala Dinas berdasarkan rekomendasi pendelegasian Kepala Dinas. Khusus dalam hel pejabat yang berwenang adalah Camat maka untuk petjalanan dinas uar dacrah Kabupaten Katingan Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Bupati Katingan atau Wakil Bupati Katingan atau Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan atas nama Bupati Katingan. (7) Bagi Camat yang melakukan perjalanan dinas dalam daerah Surat Perintah ‘Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani oleh Camat yang bersangkutan. Pasal 6 (1) Perjalanan Dinas ke Luar Negeri bagi pejabat dalam lingkungan pemerintah Kabupaten Katingan termasuk Pimpinan dan Anggota DPRD, dapat dilakukan apabila mendapat persetujuan dari Gubernur Kalimantan Tengah dan izin tertulis dari Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pedoman Perjalanan Dinas ke Luar Negeri bagi Pejabat/Pegawai di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Pemerinteh Daerah dan Pimpinan serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, (2) Satuan biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015. BABV PENERBITAN SURAT PERJALANAN DINAS Pasal 7 (1) Surat Tugas menjadi dasar penerbitan SPD. (2) Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8 jam dapat dilakukan tanpa penerbitan SPD. (3) Pembebanan terhadap biaya Perjalanan Dinas Jabatan ci dalam Kota yang dilaksanekan sampai dengan 8 jam sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dicantumkan dalam Surat Tugas. Pasal 8 Surat Perjalanan Dinas (SPD) diterbitkan dalam rangkap 3 (tiga) yang tembusannya disampaikan kepada : a. Kepala Bagian/Sub Bagian Umum Dinas/Badan/Unit/Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan; b. Kepala Sub Bagian Keuangan/Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK- SKPD; . Pemevane Zas/Bendahara Pengeluaran SKPD. Pasal 9 Perkiraan besarnya jumlah biaya perjalanan dinas dituangkan dalam Rencana Biaya Perjalanan Dinas yang diketahui olch Kepala SKPD yang bersangkutan, sebagaimana tercantum pada Lampiran 17 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VI MEKANISME PERJALANAN DINAS Pasal 10 Dalam penerbitan SPT/SPD hal - hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut a. Pejabat yang berwenang bertanggungjawab dan mempedomani atas ketertiban pelaksanaan peraturan Bupati ini dalam lingkup satuan kerja masing— masing; b. Pojabat yang berwenang wajib membatasi pelaksanaan perjalanan dinas untuk hai — hai yang mempunyai prioritas tinggi dan penting serta mengadakan penghematan dengan mengurangi frekuensi, jumlah orang dan jamanya perjalanan; c. Bagi Pelaksana SPD yang melakukan perjalanan dinas bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang diderita negara/daerah sebagal akibat dari kesalahan, kelalaian atau kealfaan yang bersangkutan dalam hubungannya dengan perjalanan dinas dimaksud; 4. Terhadap kesalahan, kelalaian dan kealfaan scbagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat dikenakan tindakan berupa: 1. Tuntutan ganti rugi sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku; 2. Hukuman administratif dan tindakan-tindakan lainnya menurut ketentuan yang berlaku. BAB VII BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN Pasal 11 (1) Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari komponen: a. Uang harian; b. biaya transport; c. biaya penginapan; a @) (3) 4) 6) o) 1 d. uang representasi; e. sewa kendaraan dalam Kota; dan/atau f. biaya menjemput/mengantar jenazah Pasal 12 Uang harian dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Lampiran 1 dan Lampiran 2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Uang harian yang dibayarkan secara lumpsum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan jumlah hari riil pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan. Pembayaran uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2) mengacu pada jumlab hari yang tercantum dalam Surat Tugas Pertanggungjawaban uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai dengan jumlah hari riil pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan. ang harian Perjalanan Dinas Jabaten untuk mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya yang diselenggarakan dengan paket —_ meeting (fullboard/fulldey/halfday) dibayarkan sebesar uang saku paket mecting (fullboard/fullday/haliday) sesuai dengan jumlah hari mil pelaksanaan rapat, seminar, dan sejenisnya Bagi Pelaksana SPD yang melakukan Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dalam hal panitia/ peserta (karena faktor transportasi dan/atau guna mempersiapkan pelaksanaan kegiatan dan penyclesaian pertanggungjawaban) memerlukan waktu tambahan untuk berangkat/pulang diluar waktu pelaksanaan kegiatan dapat dialokasikan biaya penginapan dan uang harian perjalanan dinas untuk 1 (satu) hari sebelum dan/atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan. Bagi Pelaksana SPD yang melakukan Perjalanan Dinas Jabatan untuk menempul: ujiat dinas/ujian jabatan dan mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/$2/S3 dibayarkan uang harian 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1 (satu) hari pada saat kepulangan. Uang harian dapat diberikan kepada peserta pendidikan dan pelatihan dalam hai ‘tidak disediakan asrama/penginapan dan akomodasi tidak ditanggung oleh panitia penyelenggara Pasal 13 Biaya transpor dalam rangka pelaksanasn Perjalanan Dinas Jabatan terdiri dari biaya transpor: a. b. . a (2) cl) (@) 6) 6) dalam kota sampai dengan 8 (delapan) jam; dalam kota lebih dari § (delapan) jam; atau melewati batas kota. Pasal 14 Biaya transpor dalam Kota sampai dengan 8 (delapan) jam diberikan. secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Lampiran 2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pembayaran biaya transpor dalam Kota sampai dengan 8 (delapan) jam secara Iumpsum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan: a. scsuai dengan jumiah hari riil pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan; atau b.sesuai jumlah penugasan pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan dalam satu hari. Penugasan yang dilaksanakan lebih dari satu tujuan pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan dan merupakan satu kesatuan penugasan hanya diberikan sebesar 1 (satu) kali biaya transpor dalam kota. Biaya transpor dalam kota lebih dari 8 (delapan) jam diberikan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Lampiran 2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini Dalam hal biaya transpor dalam kota lebih dari 8 (delapan) jam melebihi biaya transpor dalam kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepada Pelaksana SPD diberikan biaya transpor sesuai bukti riil moda transportasi yang digunakan. Bieya transpor melewati batas kota diberikan sesuai biaya rill berdasarkan Fasilitas Transpor sebagaimana diatur dalam Lampiran 10, 11 dan Lampiran 12 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 15 (2) Biaya penginapan merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap: a. di hotel; atau b. di tempat menginap lainnya. (2) Pelakeana SPD yang tidak menggunakan biaya penginapan sebagaimena dimaksud pada ayat (1) diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel di Kota Tempat Tujuan sebagaimana diatur dalam Lampiran 8 dan Lampiran 9 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini, dengan ketentuan: a. tidak terdapat hotel atau tempat menginap lainnya, b. sehingga Pelaksana SPD menginap di tempat menginap yang tidak menyediakan kuitansi/bukti biaya penginapan; atau c. terdapat hotel atau tempat menginap lainnya, namun pelaksana SPD @ tidak menginap di hotel atau tempat menginap lainnya tersebut. (9) Biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) scbagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dibcrikan untuk: a. Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Kota lebih dari & (delapan) jam yang dilaksanakan pergi dan pulang dalam hari yang sama; b. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanaken dengan paket meeting fullboard; dan c. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengiluti pendidikan dan pelatihan. (4) Bagi Pelaksana SPD yang mclakukan Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan diberikan biaya penginapan 1 (satu) a hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan. (5) Biaya penginapan sclama mengikuti pendidikan dan pelatihan dapat diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam hal tidak disediaken penginapan. (6) Dalam hal perjalanan dinas dilakukan secara bersama-sama untuk melaksanakan suatu kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya seluruh pelaksana SPD dapat menginap pada hotel/penginapan yang sama. (7) Perjalanan dinas dalam rangka mendampingi tugas Bupati/Wakil Bupati, Sekda dan Pejabat setingkat Eselon Il, menyesuaikan tarif penginapan /hotel yang didampingi. (8) Biaya penginapan scbagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayal (5) diberikan sesuai bukti rill Pasal 16 (1) Uang refresentasi dan sewa kendaraan dalam kota sebagaimana dimakeud pasal 11 ayat (1) hurufd dan e diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. kepada pejabat Eselon Il dan atau yang disetarakan dapat diberikan uang representasi; b. uang representasi diberikan sesuai dengan jumiah hari perjalanan dinas yang dilaksanakan: (2) Komponen sewa kendaraan dalam kota hanya boleh diberikan untuk Bupati/Wakil Bupati Katingan secara At Cost maksimum Rp. 700.000,00/ hari; (@) Biaya sewa kendaraan dalam kota yang diberikan sudah termasuk biaya untuk pengemudi dan biaya bahan bakar minyak; (4) Sewa kendaraan dalam kota digunaken untuk keperluan pelaksanaan tugas di tempat tujuan; BAB VIII TINGKATAN PERJALANAN DINAS. Pasal 17 (1) Biaya Perjalanen Dinas jabatan sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) digolongkan dalam 5 (lima) tingkatan, yaitu : a. TingkatA : untuk Pejabat Negara (Ketua/Wakil Ketua DPRD Kabupaten Katingan, Bupati Katingan dan Wakil Bupati Katingan serta Pejabat Lainnya yang setara), b. TingkatB : untuk Pejabat Eselon Ila/IIb/Ketua Komisi dan Anggota DPRD Kabupaten Katingan; ¢. TingkatC : untuk Pejabat Esclon Illa/IIb/Golongan IV; d. TingkatD : untuk Pejabat Esclon IV/Golongan III; , TingkatE : untuk PNS Golongan II dan Golongan I; (2) Penyetaraan tingket biaya perjalanan diatur sebagai berikut = a. Penggolongan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk komponen uang harian; b. Biaya perjalanen dinas bagi Bupati/Wakil Bupati/Pimpinan DPRD/Wakil Ketua DPRD Kabupaten Katingan diberikan dan digoiongkan dalam Tingkat A atau setara Perjabat Negara; (3) c. Biaya perjalanan dinas bagi Pejabat Sckretaris Daerah/Kepala Badan/Kepala SKPD/Ketua Komisi DPRD/Anggota DPRD diberikan. dan digolongkan dalam Tingkat B atau setara dengan Eselon !la/IIb; d. Untuk Ketua dan Anggota Komisi-Komisi Daerah yang dibentuk berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta tenaga ahli/staf ahli yang diangkat dan diperbantukan pada DPRD, diberikan dan digolongkan dalam Tingkat C atau setara dengan pejabat Eselon II/Golongen IV; e. Biaya perjalanan dinas bagi unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Kepolisian Resort Katingan, Komandan Distrik Militer 1015/Perwira Pengubung) Kabupaten Katingan dalam rangka mendampingi Kepala Daerah diberikan dan digolongkan dalam Tingkat A atau setara Pejabat Negara; { Biaya perjalanan dinas bagi Kepala Desa/Damang/Ketua Adat Permusyawaratan Desa diberikan dan digolongkan dalam Tingkat D atau setara PNS golongan III; g. Biaya perjalanan dinas bagi Sckretaris Desa (bila Sekretaris Desa Belum Menjadi PNS)/anggota Badan Permuswaratan Desa/Perangkat Desa lainnya diberikan dan digolongkan dalam Tingkat E atau setara PNS Golongan Il; h. Biaya perjalanan dinas bagi pegewai Tidak Tetap/Tenaga Abli/Tenaga Pendukung diberikan dan digolongkan dalam Tingkat E atau setara PNS golongan II; i. Biaya perjalanan dinas bagi masyarakat/kelompok masyarakat dalam rangka mendukung kepentingan dacrah diberikan dan digolongkan dalam Tingkat E atau setara PNS golongan Il; j. Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada huruf d, ¢, f, dan h dapat dibebankan pada DPA SKPD terkait. Istri/suami Pejabat Negara/Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tctap dan pihalc lain yang diijinkan oleh Bupati Katingan atau pejabat yang ditunjuk untuk melakukan/mengikuti Perjalanan Dinas ke Luar Daerah dan Dalam Daerah tingkatannya disamakan dengan yang diikuti, kecuali bagi istri/suami Non PNS Kabupaten Katingan hanya diberikan 80% dari perhitungan lumpsum (uang harian). ay (2) (3) Pasal 18 Dalam hal jumlah perjalanan Dinas Jabatan melebihi jumlah hari yang ditetapkan dalam Surat Tugas/SPD dan tidak disebabkan oleh kesalahan/kelalaian Pelaksana SPD dapat diberikan tambahan uang harian, biaya transport pegawai, biaya penginapan, uang representasi dan sewa kendaraan dalam kota. Tambahan uang harian, biaya transport pegawai, biaya penginapan, ueng representasi dan sewa kendaraan dalam kota sebagaimana dimaksud peda ayat (1) dapat dimintakan untuk mendapat persetujuan Pengguna ‘Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dengan melampirkan dolamen : a.Surat keterangan ‘kesalahan/kelalaian dari Syahbandar/Kepala Bandara/Perusahaan Jasa Transportasi lainnya; dan/ atau b. Surat Keterangan Perpanjangan Tugas dari pemberi tugas. Berdasarkan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran membebankan biaya tambahan uang hharian, biaya penginapan, uang representasi dan sewa kendaraan dalam kota pada DPA satuan kerja bersangkutan. Pasal 19 (1) Uang Harian Perjalanan Dinas Jabatan dapat diberikan : @. Untuk perjalanan dinas dalam kota dan luar kota; b. Menurut banyak hari yang digunakan untuk mejaksanakan perjalanan dinas; c. Selama 2 (dua) hari untuk transit menunggu pengangkutan lanjutan dalam hal harus berpindah ke alat angkutan lain; d. Selama — lamanya 3 (tiga) hari di tempat bertolak ke/datang dari lar negeri; ¢. Selama — lamanya 10 (sepuluh) hari ditempat bersangkutan jatuh sakit/berobat dalam hal pegawai yang sedang melaksanakan perjalanan dinas jatuh sakit, { Selama - lamanya 90 (Sembilan puluh) hari dalam hal pegewai melakukan tugas detasering; g. Selama - lamanya 7 (tujuh) hari setelah diterima keputusan tentang perubahan detasering menjadi penugas pindahan; h. Sclama — lamanya 3 (tiga) hari ditempat penjemputan jenazah dan selama — iamanya 3 (tiga) hari ditempat pemakaman jenazah dalam hal jenazah tersebut tidak di makamkan di tempat kedudukan almarhum/almarhumah yang —bersangkutan untuk =—Pejabat Negara/Pegawai Negeri Sipil yang meninggal saat melaksanakan perjalanan dinas; i. Selama - lamanya 3 (tiga) hari ditempat pemakaman jenazah Pejabat Negara/Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dan dimakamkan tidak di tempat kedudukan almarhum/almarhumah yang bersangkutan. (2)Dalam hal perjalanan dinas jabatan dilakukan secara bersama- sama/rombongan/regu untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu diatur dengan ketentuan : a. Rencana anggaran biaya perjalanan dinas harus disusun untuk kebutuhan biaya bersama - sama/rombongan/regu berdasarkan azas kewejaran, kepatutan, kelayakan, hemat dan efisien; b. Pelaksana SPD dapat menggunakan sarana transportasi dan hotel/penginapan yang sama, sesuai dengan tingkat biaya perjalanan dinas yang telah ditetapkan sesuai dengan tingkatan Pelasana SPD. (3) Perjalanan dinas jebatan yang memakan waktu lebih dari (delapan) jam, bagi pelaksana SPD diberikan wang harian scbagaiman tercantum dalam Lampiran 1 dan Lampiran 2 Peraturan Bupati ini; (4) Dalam hal perjalanan dinas jabatan menggunakan kapal laut/sungai untuk wakma sekurang - kurangnya 24 (dua puluh empat) jam, maka selama waktu transportasi tersebut kepada Pejabat Negara/Pegawai Negeri Sipil hanya diberikan uang harian sebesar 85 persen Pasal 20 (1) Dalam hal jumlah hari perjalanan dinas jabatan ternyata melebihi jumlah hari yang ditetapkan dalam SPD, pejabat yang berwenang dapat mempertimbangkan tambahan uang harian sepanjang kelebihan tersebut pukan disebabkan oleh kesalahan/kelalaian dari Pelaksana SPD bersangkutan; (2) Dalam hal jurilah hari menunggu sambungan dengan alat anglaxtan lain ternyata lebih dari 2 (dua) hari sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (1) huruf c, maka pejabat yang berwenang dapat mempertimbangxan pemberian tambahan uang harian sepanjang kelebihan tersebut bukan disebabkan kesalahan/kelalaian dari Pelaksana SPD bersangkutan; (@) Dalam hel jumlah hari perjaianan dinas jabatan temyata kurang jumlah hari yang ditetapken dalam SPD, maka Pelekeana SPD bersangleutan wajib melaporkan kembali kelebihan uang harian yang telah ditcrimanya; (4)Ketentuan penyetoran kembali kelebihan uang harian, uang refresentatif dan sewa kendaraan dalam kota tidak berlaku sebagaimana dimaksud pasal 19 ayat (1) huruf g; Pasal 21 (1)Biaya perjalanan dines jabatan dibayarkan sebelum perjalanan dinas dilaksanakan; (2) Dalam hal perjalanan dinas harus segera dilaksanakan, sementera biaya perjelanan dinas belum dapat dibayarkan sepenuhnya, maka biaya perjelanan dinas dapat dibayerkan untuk uang harian Pasal 22 (1)Pelaksana SPD setelah melaksanakan _ perjalanan dinas — wajib menyampaikan dokumen pertangungjawaban biaya yang terdiri dari : a. SPD dan Lampirannya; b, Bukti — bukti pengeluaran untuk biaya transport, biaya penginapan dan biaya - biaya lain yang terjadi scbagai akibat dari perjalanan dinas yang dilakukan; c. Laporan Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Tugas (2) Biaya - biaya lain yang terjadi sebagai akibat dari perjalanan dinas yang dilalukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan untuk dimintakan penggantiannya sepanjang masih dalam ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada pesal 2 serta dengan diketahui dan disetujui oleh pejabat yang berwenang. BAB IX PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN Pasal 23 (1) Pembayaran biaya perjalanen dinas diberikan dalam batas pagu anggaran yang tersedia dalam DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tahun anggaran berkenaan; (2) Pembayaran biaya perjalanan dines hanya dapat dilakukan dengan mekanisme Uang Persediaan (UP), Ganti Uang (GU) dan Lumpsum (LS). Pasal 24 Pembayaran biaya perjalenan dinas dilakukan dengan memberikan uang muka kepada Pelaksana SPD yang melaksenakan perjalanan dinas oleh bendahara pengeluaran dari UP dan GU yang dikelolanya, apabila ketersediaan dana masih dalam keadaan terbatas. Pasal 25 Pemberian uang muka didasarkan pada permintean dari Pengguna Anggaren/Kuasa Pengguna Anggaran kepada bendahara pengeluaran dengan dilampiri : 1. Surat perintah tugas untuk melakukan perjelanan dinas yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang; 2, Surat perintah perjalanan dinas; Rencana anggaran biaya perjalanan dinas; 4, Kwitansi pembayaran uang muka perjalanan dinas; Pasal 26 (1) Berdasarkan permintaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25, bendahara pengeluaran membayar uang muka perjalanan dinas kepada Pelaksana SPD yang melakukan perjalanan dinas. (2) Uang muka perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk uang iumpsum dapat diberikan setinggi - tingginya 80 % (Delapan Puluh Persen) dari rencana biaya perjalanan dinas baik perjalanan dinas perseorangan maupun bersama-sama/rombongan/regu yang diajukan oleh Pelaksana SPD yang melakukan perjalanan dinas. BAB X PERJALANAN DINAS PINDAH Pasal 27 (1) Perjelanan Dinas Pindah oleh Pelaksana SPD dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Pindah. (2) Surat Keputusan Pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh pejabat yang berwenang sesuai Ketentuan peraturan perundang undangan. (3) Penerbitan SPD dapat dibuat apabila pembebanan biaya pindah tercantum dalam konsideran Surat Keputusan Pindah. Pasal 28 (1) Perjalanan Dinas Pindah scbagaimana dimakeud dalam pasal (27) ayat (2) dapat dilaksanakan oleh Pelaksana SPD beserta keluarga yang sah. (2) Perjalanan Dinas Pindah dilakukan dalam tangka pindah tugas dari tempat kedudukan yang lama ke tempat tujuan pindah. (3) Keluerga yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. Istri/suami yang sah scsuai ketentuan Undang-Undang Perkawinan yang berlaku; b. Anak kandung, anak tin, an anak angkat yang sah menurut hukum yang berumur paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun pada waktu berangkat, belum pernah menikah, dan tidak mempunyai penghasilan sendiri; c. Anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah menurut hukum yang berumur lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun, yang menurnt surat keterangan dokter mempunyai cacat yang menjadi sebab ia tidak dapat mempunyai penghasilan; d. Anak kandung perempuan, anak tiri perempuan, dan anak angkat perempuan yang sah menurut hukum yang berumur iebih dari 25 (dua puluh lima) tahun yang tidak bersuami dan tidak mempunyai penghasilan sendiri; e. Pengolongan tingkat Biaya Perjalan Dinas pindah bagi keluarga yang sah diberikan biaya sesuai tingkat pengolongan pegawai bersangkutan. BAB XI BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH Pasal 29 (2) Biaya Perjalanan Dinas Pindah tcrdiri atas komponen sebagai berileut: a. Uang harian; b. Biaya transport pegawai; c. Biaya transport keluarga; d. Biaya pengepakan dan angkutan barang. (2) Biaya Perjalanan Dinas Pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan secara fumpsum dan merupakan batas tertinggi. (3) Komponen biaya Perjalanan Dines Pindah eebagaimana dimakend pare ayat (1) dicantumkan pada Rincian Biaya Perjaianan Dinas sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 15 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. TARTEIRANT 7 DPERATURAN BUPATI KATINGAN SATUAN BIAVA UANG HARIAN PERIALANAN DINAS JABATAN LUAR KOTA NO PROVING! SATUAN | LUARKOTA | DIKLAT/BIMTEK [KETARANGAN a [acer OK [Re _ 350.000 [ Rp 120.000 2 [SUMATERA UTARA OH | Ro 370.000 [Rp 110.000 3 [RU OK [Ro 370.000 | Rp 120.000 4 [KEPULAUAN RIAU OH | Ro 370.000 [Rp 110.000 5 [iat OH | Ro 370.000 [Re 110.000 6 [SUMATERA BARAT oH | Ro 380.000 | Rp 110.000 7_|SUMATERA SELATAN ‘OH | Rp 380.000 [ Rp 110.000 & |LAMPUNG OH | Rp 380.000 [Rp 110.000 9 [BENGKULU or [Ap 330.000 [ Rp 110.000 10 [BANGKA BELITUNG. on [Rp 410.000 [Rp 120.000 11 [BANTEN OH | Ro 370.000 | Rp 110.000 12 |JAWA BARAT ‘OH [Rp 430.000 [ Rp 130.000 13 |D.K.JAKARTA OH | Rp 530.000 | Rp 160.000 “14 [DAWA TENGAH ‘on [Rp 370.000 | Rp 310.000 15 [0.1 YOGYAKARTA ‘oH [Rp 420.000 [Rp 130.000 16 [IAWA TIMUR oH [Rp 410.000 [Rp 120.000 17 [BAL OH Rp 480.000 | Rp 140.000] _DIBAYARKAN 15 [NUSA TENGGARA BARAT on [Rp 440.000 [Rp 730,000 | SECARA LUMPSUM 119 [NUSA TENGGARA TIMUR on [Ro 430.000 [Rp 130.000 20 [KALIMANTAN BARAT. on [Ro 380.000 [Rp 110.000 [21 [KALIMANTAN TENGAH OH | Rp 360.000 [ Rp 110.000 722 [KALIMANTAN SELATAN ‘on [Fp 380.000 [Rp 310.000 23 [KALIMANTAN TIMUR. OH [Rp 430.000 [Rp 130.000 24 [KALIMANTAN UTARA Hp 430.000 [Ro 330.000 25 [SULAWESI UTARA ok |e 370.000 | Rp 110.000 26 [GORONTALO On| Fp 370.000 | Rp 110.000 27 [SULAWESI BARAT OH [Rp 410.000 [Rp 320,000 28 [SULAWESI SELATAN, ‘oH | Rp 430.000 | Rp 130.000 29 [SULAWESI TENGAH on [fp 370.000 | Rp 110,000 30 | SULAWESITENSGARA On| Rp 380.000 | Rp 110.000 31 [MALUKU ‘on [fp 280.000 [Rp 110.000 32 [MALUKU UTARA OH [Rp 430.000 [Rp 130.000 33 [PAPUA OH Rp $80.00 [ Rp 170.000 34 [PAPUA BARAT on [Rp 480.000 [Rp 340,000 SATUAN BIAVA UANG TRANSPOR PERIALANAN DINAS JABATAN LUAR KOTA NO) URAIAN BIAYA KETERANGAN 1 [BIAYATRANSPOR ‘SESUAI KENYATAAN DIBAYARKAN SECARA RIIL/AT COST SATUAN BIAYA VANG PENGINAPAN PERIALANAN DINAS JABATAN LUAR KOTA No] URAIAN BIAYA KETERANGAN [BIAYAPENGINAPAN SESUAI KENVATAAN DIBAYARKAN SECARA RIIL/AT COST BUPATI KATINGAN, AHMAD YANTENGUIE TAMpIRAN: = PERATURAN BUPATI KATINGAN NONOR TANGGAL SATUAN BIAYA UANG HARIAN PERIALANAN DINAS JABATAN LUAR KOTA. DALAM KABUPATEN KATINGAN NO. KECAMATAN SATUAN LWWAR KOTA DIKLAT/BIMTEK _|KETERANGAN. amivcan ean oH fp TADS] T0000 pace oH i aat0 [tp 30000 3 fabane 3H fe—0000 | fp 0000 4_|TASIK PAYAWAN OH Rp 360.000 | Ro 110.000 5 [KATINGAN HILIR OH Rp 360.000 | Rp 110.000 « ERANGSANGATINS | oy t» 260000] fp 110000] oBxraRcan sce 7 PULAU MALAN OH Rp 360.000 | Rp 110.000 umpsuM. 8 [KATINGAN TENGAH OH Rp 360.000 | Ro 110.000 + fanaa ATR? —| — oF seo [me soa 410 |MARIKIT OH Ro 360.000 | Ro 110.000 if [oT oH fo aetoo [to 10000 ia ETAL oH fg set [to 0000 SATUAN BIAYA UANG HARIAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM KOTA ALAM YABUPATEN EATINEAN 4 PAAMAKOTA | oyunu nova NO| URAIAN, ‘SATUAN DENGAN. LEBIH DARI8 | OIKLAT/BIMTEK | KETERANGAN peLaPANJAM (oe.apan) sam] LAAN) EAA 1 |KOTA/KECAMATAN OH Rp 100.000 | Rp 140.000 | Rp 110.000 |SECARA juwesu SATUAN BIAYA UANG TRANSPOR PERIALANAN DINAS JABATAN DALAM KOTA DAM KABUPATEN KATINGAN aurora [osiam ora ie NO URAIAN: SATUAN SAMPE] DENGAN | DARI 8 (DELAPAN) | KETERANGAN 18 (DELAPAN) JAM| JAM. Dana 1 foavaTeansron on |e soam] tp 7000 scans ovum SATAN BUAYA ANG TRANSPOR PERULANAN DINASJABATAN AR EOTA DALAM KABUPATEN KATINGAN 7 Ra STURN EERARCAR ara TOR SSRN aT coeT SATUANBIYAUANG PENGNAPAN PERALAVANONASIABATAN LAR KOTA DALAM RASUPATEN KATINGAN 7 aN TU ERAN 1 [BIAYA PENGINAPAN. ‘SESUAI KENYATAAN [RIIL/AT COST. BUPATI KATINGAN, yo DD TAMPIRAN : 3 PERATURAN BUPATI KATINGAN Nomor TANGCAL SATUAN BIAYA TERTINGGI UANG REPRESENTASI No URAIAN ISATUAN DALAM KOTA LEBIH DARIS (DELAPAN) JAM LUARKOTA (Ketua/Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah| OH \Kab. Katingan serta Bupati Katingan /wakil Bupati Katingan Rp 200.000 | Rp 100.000 Pejabat Esclon 1i/Ketua Komisi dan Anggota Dewan | OH Perwakilan Rakyat Daerah Kab. Katingan Rp 150.000] Rp 75.000 sexe, | © BUPATI KATINGAN, AHMAD YANTENGLIE LAMPIRAN: 4 PERATURAN BUPAT KATINGAN NoMOR TANGGAL SATUAN BIAYA UANG HARIAN PERIALANAN DINAS JABATAN DALAM RANGKA RAPAT/PERTEMUAN FULLBOARD | FULLBOARD | FULLDAV/ NO PROVINSI SATUAN| DILUAR DIDALAM | HALFDAY DI KOTA KOTA DALAM KOTA 1 ACEH OH Rp_120.000 | Rp_100.000 | Rp__85.000 2_|SUMATERA UTARA OH Rp 130.000 | Rp 110.000 | Rp _95.000 3 [RIAU ‘OH | Rp 130.000 | Rp 100.000 Rp 85.000 4 |KEPULAUAN RIAU ‘OH [Rp 130.000 | Rp 110.000 |Rp 95.000 5 [JAMBI ‘OH | Rp 130.000 | Rp 110.000 [Rp 95.000 6 |SUMATERA BARAT OH Rp 120.000 | Rp 100.000 | Rp __ 85.000 7_|SUMATERA SELATAN OH Rp 120.000 | Rp 100.000 | Rp 85.000 8 |LAMPUNG ‘OH | Rp 130.000 [ Rp 110.000 |Rp 95.000 9 |BENGKULU OH Rp_ 130.000 | Rp 110.000 | Rp__95. 000. 10 {BANGKA BELITUNG OH Rp 130.000 | Rp 110.000] Rp 95.000 11 |BANTEN OH Rp 120.000 | Rp 100.000 | Rp__85.000 12 |JAWA BARAT OH Rp 150.000 | Rp 125.000 | Rp 105.000 13 |D.K.A JAKARTA, OH Rp 180.000 | Rp 150.000 | Rp 130.000 14 [AWA TENGAH ‘OH [Rp 130.000] Rp 110.000 [Rp 95.000 15 |D.1 YOGYAKARTA, OH Rp 140.000 | Rp 115.000 | Rp 100.000 16 [AWA TIMUR OH | Rp 140.000 | Rp 115.000 | Rp 100.000 17 [BAU OH | Ro 160.000 | Rp 135.000] Rp 115.000 18 |NUSA TENGGARA BARAT OH Rp 150.000 | Rp 125.000 | Rp_105.000 19 INUSA TENGGARA TIMUR OH Rp 140.000 | Rp 115.000 | Rp 100.000 20 [KALIMANTAN BARAT OH | Ro 130.000 | Rp 110.000| Rp 95.000 21 |KAUIMANTAN TENGAH OH Rp 120.000 | Rp 100.000 | Rp 85.000, 22 KALIMANTAN SELATAN ‘OH | Rp 130.000 Rp 110.000 Rp 95.000 23 [KALIMANTAN TIMUR, OH Rp 150.000 | Rp 125.000 | Rp 105.000 24 |KALIMANTAN UTARA OH Rp 150.000 | Rp 125.000 | Rp_105.000 25 [SULAWESI UTARA OH Rp 150.000 | Rp 110.000 | Rp__95.000 26 [GORONTALO OH | Rp 130.000 | Rp 110.000 | Rp 95.000 27 [SULAWESI BARAT ‘OH [Rp 120.000] Rp 100.000 | Rp 85.000 28 [SULAWESI SELATAN ‘OH | Rp 150.000 | Rp 125.000 | Rp_105.000 29 [SULAWESI TENGAH OH Rp 130.000 | Rp 110.000 | Rp__95.000 “30 [SULAWESI TENGGARA OH | Rp 130.000 | Rp 110.000 [Rp 95.000 3 [MALUKU ‘OH | Rp 120.000 | Rp 100.000 | Rp 85.000 32 [MALUKU UTARA OH _| Rp 130,000 | Rp 110.000 | Rp 95.000 33 [PAPUA ‘OH | Rp 200.000 | Rp 170.000 | Rp _ 140.000 34 |PAPUA BARAT OH Rp 160.000 | Rp 135.000 | Rp 115.000 BUPATI KATINGAN, ink Waar TAMPIRAN: 5 PERATURAN OUPATI KATINGAN, NOWOR TANGGAL RIAYA PEMETIAN DAN ANGKUTAN JENAZAH THNGKAT PEGAWAT BANTUAN BIAYA FINGKAT & "TRIGEAT B TINGKAT C,D DANE Reh (a) {Reb z 2 4 3s Blaya Pemetian | 4.500.000 3.000.000 2.500.000 |Angkcutan Jenazah ‘Menurut Tarif Beriaka dan Alat Angkutan Yang di Gunakan BUPATI KATINGAN, TAMPIRAN =6 PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR TANGGAL, ‘TINGKATAN DAN FASILITAS TRANSPORT TINGKAT MODA TRANSPORTASI No. PEJABAT NEGARA PERJALANAN [PEGWAT | KAPAL |KERETA | y aiwnya DINAS UDARA_|__LAUT | API/BUS z z 3 a 5 6 z Bupati/Walil Bupad, : y nis | IC. | Spesiaty | Seouai 1, |Pimpinan DPRD Kab # Be Kelas 1A | Eksekutif | Kenyataan [Katingan [Pejabat Exelon 1i7Anggola = saa | Seva ee B Bkonomi | Kelas 1B } Bkseleatit | jo tan [Pejabat Eselon 11! PNS/CPNS. 7 Sesuai 3 c i nA eens Ekonomi | Kelas 11A | Eksekutif | joomnan Pejabat Eselon 1V/PNS/CPNS als ern |Golongan Il a es Kelas WA | Bksckeutif | Kenyataan IPNS/CPNS Galongan dan war |, Sesval 1/Tenaga Harian Lepas 5 Fronoet TTA | Bleckutl | Kenyataan BUPATI KATINGAN, AHMAD YANTENGUE PASILITAS, KELAS DAN BIAYA PENGINAPAN LAMPIRAN : 7 PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR TANGGAL TINGKAT xo. | PEJABATNEGARA [PERJALANAN FASUATAR ROTEN DINAS. HOTEL KELAS T z 3 a 3 fBapati/Waldl Bupati, 1. |Pimpinan DPRD Kab. A Bintang Lima Deluxe Katingan Pejabat Eselon : B ; @ 2. _|vanggota DPRD. Bintang Empat Deluxe IPejabat Eselon IIL : 1 rt 3. lpws/CPNS Golongan IV. s Bintang Tiga Bland Pejabat Eselon * lIv/PNS/CPNS Golongan IL RB Bintang: Due — IPNS/CPNS Golongan I dan ; | S ayteaage Manian Caper E Bintang Satu Standart Aeterangan _Apabla dalam Provins/Kabupaten/Kota teriebuttidak terdapat fasts Hotel berdasarkan tngkatan tesebst, rata kepada Pejabat negara tersebut dapat dibekar silts Kamar hotel tertngst yang ads BUPATI KATINGAN, AHMAD YANTENGLIE LAMPIRAN: 8 PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR TANGCAL SATUAN PERKIRAAN BIAYA PENGINAPAN DAN MERUPAKAN BATAS TERTINGGI PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH TARIF HOTEL, ba PROVING! TINGKAT A | TINGKAT B | TINGKAT C | TINGKAT D| TINGKATE 1 [ACEH ‘4.350.000 | 1.200.000 | 1.000.000 | 400.000 | _350.000 Z_[SUMATERA UTARA ‘4.800.000 [ 1.100.000] _700.000| 500.000 | __300.000 3 [Riau 3.700.000] 1.100.000] 850.000] 450.000} 350.000 4 |KEPULAUAN RIAU. ‘4.000.000 | 1.100.000 | 650.000 500.000 | _270.000 5 [JAMBI 3.800.000 | 1.100.000| 680.000 | 370.000] 290.000 6 |SUMATERA BARAT 4.000.000 | 1.100.000 | 880.000] 450.000] 350.000 7_|SUMATERA SELATAN 4.500.000 | 1.200.000 | 600.000 | 500.000] 300.000 8 [LAMPUNG 3.700.000 | 1.200.000] 750.000 | 365.000] 350.000 m 9 [BENGKULU 1,300.000| _750.000[ 700.000] 580.000] 450.000 10 [BANGKA BELITUNG 3.000.000 1.300.000[ 800.000] 500.000] 300.000 11 |BANTEN 3.500.000 | _ 1.400.000 950.000 700.000 | 400.000 12 [JAWA BARAT 3.600.000 | 1.700.000 | 900.000 | _500.000| _ 400.000 13 [D.K. JAKARTA 8.500.000] 1.050.000[ 800.000 | 600.000] 400.000 14 |JAWA TENGAH 4.000.000 | 1.350.000[ 950.000 | 450.000 350.000 15 |D.1 YOGYAKARTA 4.500.000 | 1.300.000| 700.000 | 600.000 | _450.000 16 [JAWA TIMUR 4.300.000 | 1.300.000[ 800.000 | 480.000] 320.000 17 [BALI 4.700.000 | 1.710.000 [ 1.300.000 | 850.000] 650.000 "Ie [NUSA TENGGARA BARAT | 3.200.000] 2.500.000] _700.000| _500.000| _ 350.000 19 |NUSA TENGGARA TIMUR | 3.000.000| 1.000.000| _700.000| _650.000| _ 400.000 20 [KALIMANTAN BARAT 2.400.000 | 1.100.000 [ 800.000 | 430.000| 350.000 21 [KALIMANTAN TENGAH 3.000.000 | 1.500.000[ 900.000 | 550.000] 430.000 22 [KALIMANTAN SELATAN ‘4.000.000 | 1.500.000| 800.000[ 500.000 350.000 23 [KALIMANTAN TIMUR “4.000.000 | 3.000.000 | 1.500.000[ 550.000 _ 450.000 @ 24 [KALIMANTAN UTARA 3,000,000 | 3.000.000 1.500.000 550.000] 450.000 25 [SULAWESI UTARA, 3.200.000 | 1.300.000| 640.000] 540.000] 340.000 26 |GORONTALO 3.200.000 | 1.100.000 900.000] 420.000} _240.000 27 [SULAWESI BARAT. 1.200.000 |_ 1.030.000 900.000 | 420.000 | 350.000 28 |SULAWES! SELATAN ‘4.700.000 [ 1.700.000| 900.000 |__530.000| _350.000 29 [SULAWESI TENGAH 2.000.000 | 1.100.000[ 800.000] 450.000} 370.000 ‘30 [SULAWESI TENGGARA 2.800.000 | 1.000.000] 600.000 | 450.000 | 409.000 ‘31 [MALUKU 3.000.000 | 1.030.000| 670.000 | 540.000 | 400.000 ‘32 [MALUKU UTARA 3.000.000 | 1.400.000[ 600.000 | 470.000 | 380.000 ‘33 [PAPUA 2.800.000 | 1.500.000{ 750.000] 450.000 | 400.000 134 [PAPUA BARAT 2.700.000 | 1.400.000[ 950.000 | 750.000 | 370.000 | BUPATI KATINGAN, AUMAN VANTENGLIIE LAMPIRAN : 9 PERATURAN BUPATI KATINGAN Nomar TANGGAL SATUAN PERKIRAAN BIAYA PENGINAPAN DAN MERUPAKAN BATAS TERTINGG! PERIALANAN DINAS DALAM DAERAH TARIF HOTEL 10 KECAMATAN Z TINGKAT A | TINGKAT B | TINGKAT C | TINGKAT D | TINGKATE. 1 [DI13 KECAMATAN DALAM. ete EN ee 500.000} 400.000] 350.000] 300.000} 250.000 (untuk Penugasan di luar Ikecamatan pelaksana SPD) BUPATI KATINGAN, AHMAD YANTENGLIE TAMPRANT 10 PERATURAN BUPATIKATINGAN NOMOR TAN SATUAN BIAYA TAXI PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH No] PROVINS! SATUAN BIAYA® a [aceH Orang/Kali_| Rp 123.000 2_[SUMATERA UTARA Orang/Kali_[ Rp. 232,000 3 [RIAU Orang/kali_| Rp 70.000 4 |KEPULAUAN RIAU Orang/Kali_| Rp 105.000 5 [JAMBI Orang/Kali_| Rp 128.000 6 |SUMATERA BARAT Orang/Kali_| Rp 192.000 7_[SUMATERA SELATAN, Orang/Kali_| Rp 124.000 8 |LAMPUNG Orang/Kali_| Rp 148.000 9 [BENGKULU Orang/Kali_| Rp 92.000 10 [BANGKA BELITUNG ‘Orang/Kali_| Rp 86.000 11 [BANTEN Orang/Kali_| Rp 320.000, 12 [JAWA BARAT Orang/Kali_| Rp 118.000, 13 |D.K.IJAKARTA Orang/Kali_| Rp 470.000 14 |JAWA TENGAH Orang/Kali_| Rp 50.000 | 15] D.| YOGYAKARTA Orang/Kali_| Rp 141.000 16 |JAWA TIMUR Orang/Kali_| Rp 148.000 17 [BALL Orang/Kali_| Rp 160.000 18 [NUSA TENGGARA BARAT Orang/Kali_| Rp 218.000) 19 |NUSA TENGGARA TIMUR Orang/Kall_| Rp 81.000 20 |KALIMANTAN BARAT Orang/Kali_| Rp. 145,000 21 KALIMANTAN TENGAH Orang/Kali__| Rp 94.000 22 [KALIMANTAN SELATAN Orang/Kali_| Rp 141.000 23 [KALIMANTAN TIMUR Orang/kal_| Rp 401.000 [ 24 |KALIMANTAN UTARA Orang/kali_[ Rp 353.000 25 [SULAWESI UTARA Orang/Kali_| Rp 310.000 26 [GORONTALO Orang/Kali_| Rp 134,000 27 [SULAWESI BARAT ‘Orang/Kall_[ Rp 217,000 28 [SULAWESI SELATAN ‘Orang/Kali_| Rp 128.000 29 [SULAWESI TENGAH Orang/Kali_| Rp 151.000 30 [SULAWESI TENGGARA Orang/Kal_| Ro 332.000 31 [MALUKU Orang/Kali_| Rp 340.000 32 [MALUKU UTARA ‘Orang/Kali_| Rp 403.000 33 [PAPUA ‘Orang/kali_[ Rp 354.000 34 |PAPUA BARAT Orang/Kali_| Rp 130,000 Keterangan: + Satuan blaya taksi perjlanan dinas digunakan untuk biaya satu kali perjalanan taksi dari kantor/tempet kedudukan menujy bandara/pelabuhan/terminal/stasiun keberangkatan atau bandara/pelabuhan terminal/stasiun kedatangan menuju tempat tujuan dan sebaliknya BUPATI KATINGAN, €} AHMAD YANTENGLIE TANPIRAN 1 PERATURAN BUPATI KATINGAN Noor TANGGAL BIAYA TRANSPORTASI BERDASARKAN TARIF RATA-RATA ANGKUTAN DARAT DALAM KABUPATEN KATINGAN TEMPAT BERTOLAK TUSUAN TARIF Kasongan WTalangkah-Kereng Pangi | Rp 20.000,00 Kasongan ‘Tumbang Samba Rp 100.000,00 [Kasongan Pendahara Rp_ '50.000,00 Kasongan Buntut Bali Rp 65.000,00 Kasongan Petak Bahandang Rp 60.000,00 Kasongan [Telok Rp 100.000,00 Kasongan [Tumbang Kaman. Rp 150,000,090 Kasongan. Baun Bango Rp 100.000,00 Kasongan (Fumbang Manggu Rp_ 150.000,00 [Kasongan Tumbang Hiran [Rp 200.000,00 Kasongan [Tumbang Maral Rp 150.000,00 [Kasongan ‘Tumbang Baraoi PRp 230.000,00 Kasongan [Tumbang Tangoi Rp 240.000,00 Kasongan [Tambang Habangoi Rp '250.000,00 Kasongan [Sampit Rp 100.000,00 [Kasongan Palangka Raya Rp 60.000,00, [Kasongan [Palangka Raya (Bandara) | Rp '94.000,00, [Kasongan Pangkalan Bun Rp 200.000,00 [Kasongan [Seruyan Rp 200.000,00 Kasongan Lamandau [Rp 200.000,00 Kasongan [Sukamara Rp 300.000,00 Kasongan [Pulang Pisaw. Rp 120,000,00 Kasongan Kuala Kapuas Rp 130.000,00 [Kasongan Banjarmasin Rp 150,000,00 Kasongan Tamiang Layang Rp 250.000,00 Kasongan Buntok Rp 150.000,00 [Kasongan [Muara Teweh Rp '250.000,00 [Kasongan Paruk Cahu Rp '325.000,00, [Kasongan Kuala Kurun Rp 150.000,00 Kasongan Balik Papan Rp 600.000,00 Kasongan [Samarinda Rp 750.000,00 [Tumbang Samba [Marikit | Rp 100.000,00 [hambang Samba [Sanaman Mantikei Rp 100.000,00 ‘eterangan Data hal anspor‘ tak dapat menndapatkan bukt pengeluaran dan tdak/belim teeanrum dota abel i atas, digunatan bia il sesuai dengan buktipengeuaran yang sah BUPATI KATINGAN, AHMAD YANTENGLE LAMPIRAN: 12 PERATURAN BUPATIKATINGAN woMoR TANGGAL = PERKIRAAN BIAYA TRANSPORTASI BERDASARKAN TARIF RATA-RATA ANGKUTAN SUNGAI DALAM KABUPATEN KATINGAN TEMPAT BERTOLAK TUIUAN TARIF [Kasongan Lowak/Tewang Tampang | Rp 20,000,00) [Kasongan (Rumbang Pang: Rp 25.000,00 Kasongan Handiwung Rp 35.000,00 Kasongan [Petak Bahandang Rp 45.000,00 Kasongan [Talingke Rp '50.000,00 [Kasongan [Asem Kumbang Rp '75.000,00 Kasongan aun Bango/Jahanjang Rp 100.000,00 Kasongan [Telaga Rp 110.000,00 [Kasongan [Galinggang Rp 180.000,00 [Kasongan Muara Bulan Rp 215.000,00 Kasongan Parigi Rp 230.000,00 Kasongan Tewang Kampung Rp 240.000,00 [Kasongan Kampung Melayu Rp '240.000,00 [Kasongan IMendawai Rp 250.000,00 Kasongan [Katingan I Rp 265.000,00 Kasongan Kampung Tengah Rp '325.000,00 [Kasongan Kampung Keramat Rp 325.000,00 [Kasongan Pegatan Rp '325.000,00 Sampit [Pagatan (Klotold) Rp 180.000,00 [Sampit. [Pagatan (Speed boad) Rp 250.000,00 [Pagatan Mendawai Rp 100.000,00 Tumbang Samba (Tumbang Marak Rp 40,000,00, ‘Tumbang Samba. Tumbang Hangei Rp 40.000,00) HTumbang Samba [Tumbang Pariyei Rp 60.000,00 HTambang Samba [Tumbang Mandurel Rp '85.000,00 Tumbang Samba [Tumbang Paleu Rp 85.000,00 ‘Tumbang Samba. Buntut Leleng RP '85.000,00 umbang Samba Rangan Surai Rp '85.000,00 [Tumbang Samba (Tumbang Hiren Rp '95.000,00 (Tumbang Samba Tumbang Pahanei Rp '95.000,00 [Tumbang Samba rambang Dakei Rp_ 95.000,00 rambang Samba Rangan Burih Rp 95.000,00 frumbang Samba Tumbang Beban RD 95.000,00 (Tumbang Samba Rangan Ranjing Rp 720.000,00 PTumbang Samba [Tumbang Labaning RP. 120.000,00 frumbang Samba Batu Bangu Rp 120.000,00 rumbang Samba [Penda Tanggaring Rp 145.000,00 Tumbang Samba Penda Tanggaring Bara Rp 145.000,00 furnbang Samba [Tumbang Hangei I RP. 145.000,00 [rumbang Samba. [Jumbang Jig Rp 145.000,00. fRumbang Samba Tumbang Sanamang Rp 180.000,00 [Tumbang Sanamang Tumbang Jiga Rp 25.000,00 Frumbang Sanamang TTambang Hangei I. Rp. 25.000,00 humbang Sanamang [Penda Tanggaring Baru Rp. 25.000,00 Tumbang Sanamans Penda Tanggaring Lama Rp 25.000,00 fTumbang Senamang ‘Tumbang Dakei Rp 85.000,00 FTumbang Sanamang Tombang Pahanci Rp _ 85.000,00) Tumbang Sanamang PRumbang Hiran Rp 100,000,00. [Tambang Sanamang Rengan Surai Rp. 85.000,00 Tumbang Senamang Kuluk Leleng RP '95,000,00 [Tumbang Sanamang [Tumbang Paku Rp. 95.000,00 Prumbang Sanamang Buntut loleng Rp 95,000,00 Tumbang Senamang [Tumbang Mandurei, Rp 105.000,00 Tumbang Sanamang TTumbang Pariyei Rp 105,000,00 Tumbang Sanamang Tumbang hangai 1 Rp 120.000,00 Tumbang Senamang Tumbang marake Rp 120.000,00 [Mendawai Tewang Kampung Rp 15,000,00 Mendawai Parigi Rp_ 25.000,00 Mendawai Muara Bulan Rp_ 60.000,00 Mendawai (Galinggang [Re 60.000,00 Mendawai Telaga. Rp 85.000,00 IMendawai Karuing Rp ‘95,000,00 Mendawai Baun Bango Rp. 120.000,00 Baun Bango Keruing Rp 60.000,00 Baun Bango Trelaga, Rp '85.000,00 [Baun Bango [Muara Bulan Rp 85.000,00, Baun Bango Perigh Ry 720.000,00, Baun Bango Mendawai tee 120.000,00 keterangan ‘lam hal transportasi tidak dapat mendapathan but! pengelvaran dan tiak/belum tercartum ita abel datas, digunehon layer aus! dengza ful pergelusran yang coh BUPATIKATINGAN, LAMPIRAN = 13 PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR TAN \GGAL ‘SATUAN BIAYA PENGEPAKAN DAN ANGKUTAN BARANG PERJALANAN DINAS PINDAH No RAIA (GOLONGAN PELAKSANA SPD_ TINGKAT A | TINGKATB | TINGKATC | TINGKAT D | TINGKATE] KETERANGAN T [Pegawai yang berkeluarga | 1200.000| 1.000.000 { 900.000 | 00.000) 650.000 dengan anak 2 [Pegawai yang berkeluarga 900.000} 800.000] 700.000] 600.000] 500.000] —Dibayarkan itanpa anak ISecara Lumpsum| 3 |Pegawai yang tidak 700.000 | 600.000] 500.000 |” 400.000 | 300.000 berkeluarga BUPATI KATINGAN, AHMAD YANTENGLIE

Anda mungkin juga menyukai