ABSTRAK
Coping stress ini adalah kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki
setiap individu sebelum ia menguasai keterampilan coping stress. Kemampuan ini
perlu dimiliki remaja untuk peka terhadap perasaan atau respon-respon psikologis
dan peristiwa tertentu terutama saat mengalami masalah ataupun kesulitan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kontrol diri dan dukungan teman
sebaya dengan coping stress pada remaja. Hasil penelitian ini tingkat dukungan
teman, kontro diri dan pada remaja di SMP PGRI Klapanunggal Bogor sebagian
besar pada kategori sedang. Terdapat hubungan positif antara dukungan teman
sebaya dan kontrol diri dengan kemampuan coping stress pada remaja di SMP
PGRI Klapanunggal Bogor.
Kata kunci: control diri, dukungan teman sebaya dan coping stress
Pendahuluan
situasi yang tidak terduga terjadi, serta memanagemen tingkah laku kepada
kejadian yang penuh tekanan. pemecahan masalah yang paling
Beberapa orang bisa sederhana dan realistis, berfungsi
menangani stres lebih baik dari pada untuk membebaskan diri dari masalah
orang lain, ini wajar karena setiap diri yang nyata maupun tidak nyata, dan
pada individu berbeda-beda. coping merupakan semua usaha secara
Pendidikan pada masa sekarang dan kognitif dan perilaku untuk mengatasi,
kepribadian individu sangat mengurangi, dan tahan terhadap
menentukan sikap-sikap dan harapan- tuntutan-tuntutan.
harapan individu. Setiap individu Coping stres ini adalah
menentukan cara menghadapi individu kemampuan yang sangat penting
harus bisa belajar lebih banyak untuk dimiliki setiap individu,
manfaat stres dan bagaimana cara terutama saat individu berada pada
mengelola stres. situasi yang mengancam. Terdapat
Banyak remaja yang beberapa hal yang mendasar untuk
mengalami tekanan atau stres tidak perlu dikuasai oleh individu sebelum
hanya dalam fenomena perkelahian di ia menguasai keterampilan coping
SMP PGRI Klapanunggal Bogor, stres. Yakni keterampilan untuk peka
tetapi juga terjadi ditempat lain terhadap perasaan atau respon-respon
seperti, stres menghadapi ujian seperti psikologis dan peristiwa tertentu.
(berita dalam Pos Kota , 7 april 2011) Coping stres artinya sendiri
yang menyebutkan Ujian Nasional adalah kemampuan mengatasi atau
menjadi sumber stres siswa SMP mengelola stres, dimana pada masa
Negri Tangerang-Banten, meski para remaja masalah stres kurang mampu
siswa dan siswi telah melakukan diselesaikan, sebab pada masa remaja
serangkaian acara pemantapan mata adalah tahap penyesuaian dan
pelajaran ataupun bimbingan belajar. perubahan, baik perubahan secara
Kejadian serupa juga terjadi di DKI emosional ataupun fisik. Namun,
dalam (Berita Kota) siswa takut dan dengan adanya dukungan teman
tertekan mengikuti ujian ulang yang sebaya remaja bisa manjadi lebih
diselenggarakan dikantor DPD. (berita paham atau mengerti dalam mangatasi
dalam Kota, 6 Mei 2010). masalah coping stres. Sebab dengan
Stres yang terjadi pada siswa adanya dukungan teman sebaya
tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah remaja bisa lebih leluasa dalam
tekanan yang mempengaruhi perilaku. menceritakan permasalahan-
Artinya siswa tersebut tidak mampu permasalahan mereka dengan lebih
memahami, dan menghadapi stres. terbuka.
Pada dasarnya stres adalah bagian Berdasarkan uraian diatas
penting yang dibutuhkan dalam penulis ingin melihat sejauh mana
kehidupan Terry (dalam hubungan dukungan teman sebaya
Santrock,2007). Namun dibutuhkan yang terjadi pada remaja dan kontrol
kemampuan individu dalam mengatasi diri dengan kemampuan coping stres
stres (coping stres). pada remaja di SMP PGRI
Menurut Lazarus (1984) klapanunggal Bogor.
Coping merupakan strategi untuk
dalam penelitian ini digunakan skala dan Rini (2010), yang meliputi
model likert (sangat setuju, setuju, dimensi kontrol diri perilaku, kontrol
tidak setuju dan sangat tidak setuju). kognitif, kontrol keputusan. Hasil uji
Kuesioner yang digunakan dalam validitas yang dilakukan terhadap 30
penelitian ini yaitu skala dukungan item skala kontrol diri yang disebar
teman sebaya yang merupakan kepada 20 responden, diperoleh 18
variabel bebas pertama (X1), kontrol item yang dinyatakan valid pada
diri yang merupakan variabel bebas signifikan 5% (0.05;18) = 0,299 dan
kedua (X2), dan coping stres yang tersisa 12 item yang dinyatakan tidak
merupakan variabel terikat (Y). Skala valid (gugur). Penghitungan uji
akan diberikan beberapa pernyataan reliabilitas terhadap skala kontrol diri
dengan dua kategori, pertama adalah menghasilkan nilai koefisien korelasi
pernyataan yang bersifat favourable atau r alpha = 0,761 pada taraf signifikan
dan yang kedua adalah pernyataan 5% .
yang unfavourable. Item favourable Skala Coping Stres disusun
dan unfavourable adalah dimaksudkan berdasarkan teori menurut Lazarus
untuk memberikan alternatif jawaban (1984), memiliki dua dimensi yaitu :
subjek, sehingga lebih bebas dalam emotion-focused coping, problem-
mengungkapkan hal-hal yang sesuai focused coping. Hasil uji validitas
atau tidak dengan keadaan dirinya. yang dilakukan terhadap 40 item skala
Sebelum didigunakan dalam coping stres yang disebar kepada 20
pengambilan data semua instrumen responden, diperoleh 22 item yang
dilakukan pengujian reliabilitas dan dinyatakan valid pada signifikan 5%
validitas. Skala Dukungan Teman (0.05;18) = 0,299 dan tersisa 18 item
Sebaya disusun berdasarkan pada yang dinyatakan tidak valid (gugur).
teori Cohen dan Wills (dalam Penghitungan uji reliabilitas terhadap
Sarafino, 1994), yang meliputi skala coping stres menghasilkan nilai
dimensi emosional, dimensi koefisien korelasi atau r alpha = 0,660
penghargaan, dimensi instrumental, pada taraf signifikan 5%.
dimensi informative, dimensi jaringan
sosial. Hasil uji validitas yang Analisis Data
dilakukan terhadap 50 item skala Kegiatan dalam analisis data
dukungan teman sebaya yang disebar adalah mengelompokkan data
kepada 20 responden, diperoleh 25 berdasarkan variabel atau jenis
item yang dinyatakan valid pada responden, menstabulasi data
signifikan 5% (0.05;18) = 0,299 dan berdasarkan variabel dari seluruh
tersisa 25 item yang dinyatakan tidak responden, menyajikan data tiap
valid (gugur). Penghitungan uji variabel yang diteliti, melakukan
reliabilitas terhadap skala dukungan perhitungan untuk menguji hipotesis
teman sebaya menghasilkan nilai yang telah diajukan. Analisis
koefisien korelasi atau r alpha = 0,769 karakteristik variabel pada responden
pada taraf signifikan 5%. menggunakan metode statistik
Skala Kontrol Diri disusun analisis deskriptif. Selanjutnya
berdasarkan pada teori dari M. Gufron karakteristik variabel, responden