Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENYEHATAN UADARA

“DEFINISI UDARA BERSIH, KARAKTERISTIK UDARA


BERSIH, DAN SUMBER PENCEMAR”

Disusun oleh:

Bunga Dewi Arum Sari (P2.31.33.1.17.008)

Erwin Arizki (P2.31.33.1.17.012)

Hasti Amalia (P2.31.33.1.17.016)

Muhammad Ivan Erlangga (P2.31.33.1.17.025)

Pratiwi Kusuma Dewi (P2.31.33.1.17.028)

Rizky Amalia (P2.31.33.1.17.032)

Yuniar Dewanti (P2.31.33.1.17.041)

KELOMPOK 3

Dosen pembimbing: Budi Pramono, SKM., M.Kes.

3 D IV-A

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Jalan Hang Jebat III Blok F No.3, RT.4/RW.8, Gunung, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
A. Definisi Udara Bersih

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan mengelilingi bumi (Fardiaz,
1992). Udara terdiri dari 78% nitrogen, 21,94% oksigen, 0,93% argon, 0,032% karbondioksida,
dan gas-gas mulia lain yang terdapat pada atmosfer (Wardhana, 2001). Udara merupakan hal
yang sangat vital bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Tanpa adanya udara, makhluk hidup
tidak akan bisa bertahan hidup lama, bahkan hanya beberapa menit saja. Hal ini karena udara
yang ada di bumi ini mengandung banyak gas-gas yang dibutuhkan, terutama untuk kepentingan
bernafas, yakni gas oksigen. Oleh karena oksigen ini sangat dibutuhkan untuk bernafas, maka
dari itulah udara ini dianggap sebagai komponen yang sangat dibutuhkan disetiap saat. Tidak
sembarang udara bisa dikonsumsi oleh makhluk hidup. Makhluk hidup memerlukan keadaan
udara yang bersih dan sehat untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, terutama untuk bernafas.

Udara bersih adalah udara yang mengandung beberapa macam gas dengan komposisi yang
normal. Contohnya gas oksigen merupakan esensial bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk
manusia. Namun, akibat aktivitas manusia yang tidak ramah linkungan, udara sering kali
menurun kualitasnya. Perubahan ini dapat berupa sifat-sifat fisis maupun kimiawi. Perubahan
kimiawi dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang
terkandung dalam udara. Kondisi seperti itu lazim disebut dengan pencemaran (polusi) udara.

Udara mengandung banyak manfaat bagi manusia. Udara yang bersih bebas dari segala
macam sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh manusia, baik itu berupa za-zat atau partikel-partikel
padat seperti debu, kotoran, dan lainnya maupun berupa gas-gas yang tidak diperlukan karena
sifatnya yang merugikan, seperti karbon dioksida, karbon monoksida, dan gas-gas yang
berbahaya lainnya. Udara yang bersih dan sehat ini memiliki ciri-ciri khusus yang
membedakannya dengan udara yang cenderung tidak baik atau cenderung tercemar. Beberapa
ciri udara bersih dan sehat, antara lain :

a. Tidak berwarna

b. Tidak berbau

c. Tidak berasa

d. Tidak tercampur dengan benda asing


Komposisi udara kering di mana semua uap air telah dihilangkan relatif konstan. Komposisi
udara kering yang bersih dikumpulkan di sekitar laut dapat dilihat pada tabel Konsentrasi gas
dinyatakan dalam persen atau per sejuta (ppm = part per million) tetapi untuk gas yang
konsentrasinya sangat kecil biasanya dinyatakan dalam ppm.

Komponen Persen Volume Ppm

Nitrogen 78,08 780.800

Oksigen 20,9 209.500

Argon 0,95 9.300

Karbondioksida 0,03 300

Karbonmonoksida 0,02 200

Neon 0,00182 1

Helium 0,000542 5

Mentana 0,0002 2

Kripton 0,000114 1

Komposisi Udara Kering dan Bersih

Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama sekali. Beberapa gas seperti
sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfida (H2S) dan karbon monoksida (CO) selalu dibebaskan ke
udara sebagai produk sampingan dari proses proses alami seperti aktivitas vulkanik, pembusukan
sampah tanaman, kebakaran hutan dan sebagainya. Selain itu partikel-partikel padatan atau
cairan berukuran kecil dapat tersebar di udara oleh angin, letusan vulkanik atau gangguan alam
lainnya. Selain disebabkan polutan alami tersebut, polusi udara juga dapat disebabkan oleh
aktivitas manusia.

B. Karakteristik Udara Bersih

Kriteria udara bersih dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


Parameter Udara bersih Udara tercemar
3 3
Bahan patikel 0,01- 0,02 mg/m 0,07- 0,7 mg/m
SO2 0,003- 0,02 ppm 0,2- 2 ppm
CO < 1 ppm 5-200 ppm
NO2 0,003- 0,02 ppm 0,02 -0,1 ppm
CO2 310- 300 ppm 350- 700 ppm

Pada umumnya benda yang terdapat di permukaan Bumi ini ada tiga jenis, yakni benda
padat, benda cair dan benda gas. Setiap jenis benda tersebut mempunyai bentuk dan juga sifat
yang berbeda- beda. Udara termasuk ke dalam salah satu jenis benda tersebut, yakni benda gas.
Oleh karena itu udara mempunyai beberapa sifat yang khas dimiliki oleh benda gas. Lalu, apa
saja sifat- sifat yang dimiliki oleh udara? Berikut ini merupakan sifat-sifat udara, yaitu:

1. Berbentuk Gas

Udara merupakan salah satu benda yang berbentuk gas. Selain itu udara yang ada di
permukaan Bumi ini terdiri atas berbagai macam gas. Hal ini mempunyai arti bahwasannya
udara adalah benda yang berbentuk gas. Benda-benda gas, khususnya udara ini tidak dapat kita
lihat, tidak dapat kita cium baunya namun dapat kita rasakan. Salah satu bukti kita bisa
merasakannya adalah ketika kita bisa menghirup udara dan juga ketika udara bergerak maka kita
akan bisa merasakan melalui pori- pori kulit kita.

2. Memiliki Massa atau Berat

Salah satu sifat yang dimiliki oleh udara adalah bahwa udara memiliki massa atau berat. Kita
semua mengetahui bahwasannya semua jenis benda mempunyai massa. Meskipun udara
merupakan benda yang tidak berwujud (tidak dapat kita lihat) dan juga tidak dapat dicium,
namun udara memiliki massa atau berat. Udara memiliki massa atau berat yang dapat diukur
dengan suatu alat tertentu. Sebagai contoh yang dapat kita lihat adalah kita bisa membandingkan
tabung gas kosong dengan tabung gas yang berisi. Jika kita mengangkat keduanya maka kita bisa
merasakan bahwa tabung gas yang berisi akan terasa lebih berat dan memiliki massa
dibandingkan dengan tabung yang kosong.
3. Menempati Ruang

Sifat dari udara yang selanjutnya adalah bahwa udara menempati ruang. Udara merupakan
benda yang sangat ajaib karena di berbagai sudut ruangan selalu ada udara. Selain itu di celah
terkecil pun dapat ditempati oleh udara. Sebagai bukti yang dapat kita rasakan adalah kita bisa
bernafas dimanapun kita berada, bahkan ketika berada di tempat yang tertutup dan tanpa
ventilasi sekalipun. Hal inilah yang terkadang menyadarkan kita bahwa udara selalu ada dimana
saja dan udara juga selalu ada bahkan di area tertutup sekalipun. Namun perlu diketahui, untuk di
tempat tertutup tanpa ventilasi, mula- mula kita bisa tetap bernafas, namun lama- kelamaan kita
tidak akan bisa bernafas apabila tidak ada sirkulasi udara. Hal ini bukan karena udara habis,
namun karena saat kita menghirup udara untuk bernafas, maka kita akan menghirup Oksigen,
sementara yang kita keluarkan adalah Karbondioksida. Maka dari itulah kita bisa sesak nafas
apabila kekurangan Oksigen dalam pernafasan.

4. Mempunyai Tekanan

Sifat yang dimiliki udara selanjutnya adalah bahwa udara memiliki tekanan. Tekanan yang
dimiliki udara ini berbeda- beda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Salah satu hal
penting dari tempat yang sangat bisa mempengaruhi tekanan adalah ketinggian. Udara yang
panas akan mempunyai tekanan udara yang lebih rendah daripada udara yang dingin. Selain itu
udara yang bergerak memiliki tekanan yang lebih rendah daripada udara yang diam. Hal-hal
tersebut yang membedakan antara udara yang bertekanan tinggi dan juga udara yang bertekanan
rendah. Untuk mengukur tekanan udara sendiri kita bisa mengukurnya dengan suatu alat tertentu.

5. Akan Memuai Apabila Dipanaskan

Udara merupakan sebuah benda yang tidak dapat kita lihat bentuknya, karena memang udara
tidak berbentuk. Namun hal tersebut bukan berarti bahwa udara tidak bisa mengalami perubahan.
Salah satu sifat yang dimiliki udara adalah akan memuai apabila udara tersebut dipanaskan. Jika
penasaran dan ingin membuktikannya, kita bisa melakukan percobaan sendiri secara sederhana.

6. Akan Menyusut Apabila Didinginkan

Di atas sudah dijelaskan mengenai perubahan yang bisa terjadi pada udara. Jika sebelumnya
sudah dikatakan bahwasannya udara dapat memuai apabila dipanaskan, maka hal yang
sebaliknya juga akan berlaku, yakni udara akan mengalami penyusutan apabila didinginkan.
Apabila kita penasaran dengan sifat udara yang demikian maka kita juga bisa melakukan
percobaan sendiri secara sederhana tentunya

7. Berhembus Dari Tempat yang Bertekanan Tinggi Menuju Ke Tempat yang Bertekanan Lebih
Rendah

Udara merupakan benda gas. Benda-benda gas termasuk udara ini memiliki sifat sangat
fleksibel, bahkan tingkat ke fleksibelan yang dimilikinya jauh melebihi benda-benda cair. Udara,
dimana-mana selalu ada, bahkan di permukaan Bumi diliputi dengan lapisan-lapisan udara.
Udara dapat dengan bebas bergerak tanpa bisa kita lihat, tanpa bisa kita cium namun terkadang
dapat kita rasakan. Udara yang dapat bergerak bebas ini mempunyai pola atau sifat. Seperti
halnya air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah
maka udara berhembus dari tempat yang memiliki tekanan tinggi menuju ke tempat yang
mempunyai tekanan yang lebih rendah. Nah, inilah sifat gerak yang dimiliki oleh udara.

8. Ada dimana saja

Bumi dan permukaannya dihuni oleh berbagai macam makhluk hidup, tidak hanya manusia,
namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan. Semua makhluk hidup yang ada di kerak Bumi
selalu membutuhkan udara untuk dapat tumbuh dan bertahan hidup. Dan apabila kita amati maka
dimanapun tempat di Bumi ini maka akan selalu ada udara.Hal ini dibuktikan bahwa ada banyak
sekali makhluk hidup yang dapat bertahan hidup di sudut-sudut Bumi, bahkan ditempat yang
sangat terpencil ataupun tertutup sekalipun. Hal ini membuktikan bahwa udara selalu ada di
mana- mana. Bukti seperti ini juga dapat kita buktikan sendiri. kita masih tetap bisa bernafas
apabila sedang berada di tempat yang tertutup sekalipun, misalnya di lift. Hal ini karena udara
selalu ada dimana-mana.

9. Tidak Dapat Dilihat, namun Dapat Dirasakan

Ada tiga macam benda yang ada di Bumi, yakni padat, cair dan juga gas. Benda padat dan
benda cair mempunyai sifat dapat kita lihat dan dapat kita rasakan. Namun hal ini tidak berlaku
pada benda gas. Benda gas memiliki sifat yang lain yakni tidak dapat dilihat oleh manusia.
Meski tidak dapat kita lihat namun udara dapat kita rasakan. Udara dapat kita rasakan salah
satunya adalah ketika udara bergerak.Udara bergerak berupa angin, angin yang berhembus akan
dapat kita rasakan ketika angin ini menerpa pori-pori kulit. Perubahan suhu akan kita rasakan,
terkadang kita akan merasakan dingin namun terkadang kita akan merasakan segar. Hal ini darat
kita rasakan, bahwa terkadang kekuatan dari udara yang bergerak ini akan dapat mengangkat
helai- helai rambut yang kita miliki. Itulah contoh yang sangat tepat untuk membuktikan
bahwasannya udara ada dan dapat kita rasakan. Contoh yang lain adalah kita bisa bernafas
karena adanya udara yang ada di sekitar kita

10. Bentuk, Volume dan Massa Jenisnya Selalu Berubah- Ubah

Sifat yang dimiliki oleh udara adalah sangat fleksibel. Ada beberapa hal yang dimiliki oleh
udara, diantaranya adalah bentuk, volume dan juga massa jenisnya. Sebelumnya dikatakan
bahwasannya udara tidak dapat kita lihat, namun udara ini mempunyai bentuk. Bentuk dari udara
adalah berubah- ubah sesuai dengan tempat atau wadahnya. Selain bentuk, volume dan juga
massa jenis yang dimiliki oleh udara juga selalu berbeda- beda tergantung tempat atau
keberadaan dari udara itu sendiri. Itulah beberapa macam sifat-sifat udara yang mana udara
merupakan benda gas. Sifat- sifat yang telah disebutkan di atas juga dimiliki oleh benda- benda
gas pada umumnya. Namun mungkin saja ada beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh benda gas
lain selain udara.

C. Sumber Pencemar

Telah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global, karena udara
telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses alam. Masuknya zat pencemar ke dalam udara
dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit dan
pancaran garam dari laut; juga sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya
akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi
ataupun pembakaran serta kegiatan rumah tangga. Terdapat dua jenis sumber pencemar yaitu
sebagai berikut:

a. Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam
konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah
seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang
tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal.
b. Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui
reaksi kimia antar komponen-komponen udara.

Sumber pencemar primer di udara dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sumber yang bersifat
alamiah (natural) dan kegiatan manusia (antropogenik). Contoh sumber alami adalah akibat
letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, spora tumbuhan, dan lain
sebagainya. Sedangkan pencemaran antropogenik banyak dihasilkan dari aktivitas transportasi,
industri, rokok, dari persampahan, baik akibat dekomposisi ataupun pembakaran, dan rumah
tangga.

1. Sumber Alamiah (Natural)

Bentuk pencemaran secara alami terjadi karena adanya fenomena alam, yang terjadi secara
periodik tanpa campur tangan manusia atau hasil dari aktivitas manusia. Sumber pencemaran
ini ada karena siklus alami. Pencemaran ini juga dapat dikatakan berkesinambungan karena
merupakan bagian dari iklim alam bumi yang berlangsung dalam periode waktu yang
panjang.

1.1 Debu dan kebakaran hutan

Di daerah-daerah yang kering dan hanya punya sedikit vegetasi, angin secara alami
dapat membentuk debu. partikulat ini ketika berada di udara dapat menyebabkan efek
pemanasan dan berbahaya bagi makhluk hidup.

Kebakaran hutan terjadi secara alami sebagai akibat dari musim yang menyebabkan
kekeringan. Asap dan karbon monoksida dihasilkan dari kebakaran hutan dan
berkontribusi dalam pencemaran udara.
1.2 Hewan dan tumbuhan

Hasil dari proses pencernaan hewan dapat berkontribusi kepada pelepasan metana ke
atmosfer yang merupakan gas rumah kaca. Di beberapa bagian bumi, tanaman seperti
pohon black gum, pohon poplar, pohon ek, dan pohon willow, dalam jumlah yang
signifikan mengemisikan VOC saat temperatur udara hangat. VOC ini dapat bereaksi
dengan polutan antropogenik, yaitu NOx, SO2, dan senyawa-senyawa karbon yang
membahayakan.

1.3 Aktivitas gunung berapi

Erupsi gunung berapi adalah sumber paling dominan dalam pencemaran udara secara
alami. Ketika terjadi erupsi, dihasilkan sulfur, klor, dan debu dalam jumlah yang sangat
banyak, yang dilepas ke atmosfer sehingga dapat dengan mudah didispersikan oleh angin.
Ditambah lagi, senyawa seperti SO2 dan debu vulkanik diketahui dapat memberi efek
pendinginan secara alami karena mampu merefleksikan radiasi matahari.

2. Sumber Kegiatan Manusia (Antropogenik)

Kontributor terbesar pencemaran udara pada masa ini adalah hasil dari aktivitas manusia.
Hal ini sebagai akibat dari aktivitas manusia yang pesat dalam penggunaan bahan bakar fosil
dan industri, juga akumulasi dari limbah, pertanian yang modern, dan aktivitas manusia
lainnya.

2.1 Emisi bahan bakar fosil

Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi adalah penyebab
utama pencemaran udara. Umumnya digunakan di pembangkit listrik, proses manufaktur
dan insinerasi limbah, dan proses pemanasan-pembakaran lainnya.

Menurut Union of Concerned Scientists, industri menyumbang 21% dari emisi gas
rumah kaca di AS, sementara pembangkit listrik menyumbang 31% lainnya. Sementara
itu, emisi yang disebabkan oleh kendaraan yang membakar bensin – yaitu CO, CO²,
nitrogen oksida, partikulat dan uap air – juga merupakan sumber polusi udara yang
signifikan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh UCS pada 2013 menunjukkan bahwa transportasi
menyumbang lebih dari setengah karbon monoksida dan nitrogen oksida, dan hampir
seperempat hidrokarbon dipancarkan ke udara di AS. Secara global, situasinya serupa,
dengan variasi kecil menurut sektor.

Menurut Laporan Penilaian Kelima IPCC (2014), industri menyumbang 21% dari
total emisi gas rumah kaca, listrik dan produksi panas untuk 25% lainnya, dan
transportasi menyumbang 14%.

2.2 Pertanian dan Peternakan


Emisi gas rumah kaca dari pertanian dan peternakan merupakan akibat dari
kombinasi banyak kegiatan, salah satunya adalah produksi metana dari kandang
peternakan. Akibat lainnya adalah deforestasi karena kebutuhan lahan untuk pertanian
yang menyebabkan berkurangnya pohon dan kemampuan pohon dalam mengikat karbon
di udara.

Menurut Laporan Penilaian Kelima IPCC, pertanian menyumbang 24% dari emisi
tahunan. Namun, perkiraan ini tidak termasuk CO2 yang dikeluarkan ekosistem dari
atmosfer dengan menyerap karbon dalam biomassa, bahan organik mati, dan tanah, yang
mengimbangi sekitar 20% emisi dari sektor ini.

2.3 Limbah
Landfill juga berkontribusi dalam menghasilkan metana jika dalam operasionalnya
landfill tidak dioperasikan dengan baik untuk mencegah terbentuknya metana ataupun
mengelola metana yang terbentuk. Pertumbuhan populasi dan urbanisasi punya relasi
terhadap jumlah limbah yang dihasilkan, yang berdampak pada kebutuhan lahan untuk
penimbunan limbah yang menjadi lahan penghasil gas metana.
DAFTAR PUSTAKA

Prabowo, Kuat dan Burhan Muslim. 2018. Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Penyehtaan Udara.
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan BPPSDM.

https://blogs.itb.ac.id/pencemud19kelp5/2019/03/30/sumber-sumber-pencemar-udara/

https://id.scribd.com/doc/19374555/Kebutuhan-Udara-Bersih

https://id.scribd.com/doc/247837151/Makalah-Penyehatan-Udara

Anda mungkin juga menyukai