Anda di halaman 1dari 3

Merumuskan diagnosa\ masalah potensial

Langkah ini membutuhkan antisipasi dan bila memungkinkan akan dilakukan


pencegahan. Sambil mengamati pasien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa
atau masalah potensial benar-benar terjadi.

Berikut adalah beberapa masalah potensial yang mungkin ditemukan pada pasien
nifas.

1. Gangguan Perkemihan

Pelvis renalis dan ureter, yang meregang dan dilatasi selama kehamilan, kembali
normal pada akhir minggu keempat pascapartum.

Segera setelah pascapartum kandung kemih, edema, mengalami kongesti, dan


hipotimik, yang dapat menyebabkan overdistensi, pengosongan yang tidak lengkap, dan
residu urine yang berlebihan kecuali perawatan diberikan untuk memastikan berkemih secara
periodik. Uretra jarang mengalami obstruksi ,tetapi munglin tidak dapat dihindari akibat
persalinan lama dengan kepala janin dan panggul. Efek persalinan pada kandung kemih dan
uretra menghilang dalam 24 jam pertama pascapartum,kecuali wanita mengalami infeksi
seluruh kemih.

Sekitar 40% wanita pascapartum tidak mengalami proteinuria nonpatologis sejak


segera setelah melahirkan hingga hari kedua pascapartum. Spesimen urine harus berupa urine
yang diambil bersih atau kateterisasi, karena kontaminasi lokia juga akan menghasilkan
preekllamsia.

Diuresis mulai segera setelah melahirkan dan berakhir hingga hari kelima
pascapartum. Produksi urine mungkin lebih dari 3000 ml perhari diuresis adalah rute utama
tubuh untuk membuang kelebihan cairan intertisiral dan kelebihan volume darah. Hal ini
merupakan penjelasan terhadap perpirasi yang cukup banyak yang dapat terjadi selama hari-
hari pertama pascapartum.

2. Gangguan BAB

Defekasi atau buang air bersih harus ada dalam 3 hari postpartum. Bila ada obstipasi
dan timbul koprostase hingga skibala tertimbun di rectum, mungkin akan terjadi febris. Bila
terjadi hal demikian dapat dilakukan klisma atau diberi laksans per os. Dengan diadakannya
mobilisasi sedini-dininya, tidak jarang retensio urine et alvi dapat diatasi. Ditekankan bahwa
wanita baru bersalin memang memerlukan istirahat dalam berjam-jam pertama postpartum,
akan tetapi jika persalinan ibu serba normal tanpa kelainan, maka wanita yang baru bersalin
itu bukan seorang penderita dan hendaknya jangan dirawat seperti seorang penderita.
3. Gangguan hubungan seksual

Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu
darah merah berhenti dan dia tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.

E. Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan


Segera

Pada pelaksanaannya, bidan kadang dihadapkan pada beberapa situasi yang darurat,
yang menuntut bidan segera melakukan tindakan penyelamatan terhadap pasien. Kadang pula
bidan dihadapkan pada situasi pasien yang memerlukan tindakan segera padahal sedang
menunggu instruksi dokter. Bahkan mungkin juga situasi pasien yang memerlukan konsultasi
pada tim kesehatan lain. Disini, bidan haru dituntut kemampuannya untuk dapat selalu
melakukan evaluasi keadaan pasien agar asuhan yang diberikan tepat dan aman.

1. Gangguan perkemihan

a. Beri penjelasan kepada pasien bahaya menunda kencing stelah melahirkan

b. Beri keyakinan bahwa jongkok waktu kencing tidak akan mengakibatkan luka jahitan
membuka .

c. Anjurkan kepada pasien untuk kencing sedini mungkin

d. Dampingi pasien kencing dikamar mandi jika keadaan pasien masih lemah

e. Anjurkan kepada pasien untuk banyak minum air putih

f. Jika pasien benar-benar mengalami kesulitan untuk kencing maka pertimbangkan untuk
dilakukan kateter non permanen namun selanjutnya lakukan kencing sendiri dikamar
mandi dengan memberikan rangsangan terlebih dahulu yaitu siram kemaluan dengan
air hangat kemudian dengan air dingin secara bergantian dan membuka keran pada saat
sebelum buang air kecil (BAK)
2. Gangguan Buang Air Besar

a. Beri penjelasan pada pasien mengenai arti pentingnya buang air besar sedini mungkin
stelah bersalin atau melahirkan

b. Yakinkan pasien bahwa jongkok dan mengedan ketika buang air besar tidak akan
menimbulkan kerusakan pada luka jahitan

c. Anjurkan kepada pasien untuk banyak minum air putih serta makan sayuran dan buah

d. Berikan obat pencahar supositoria (dimasukkan melalui anus,misal dulcolax sup)

3. Gangguan proses menyusui

a. Kaji penyebab gangguan

b. Lakukan antisipasi penyebab

c. Libatkan suami atau keluarga dalam proses pelaksanaan

d. Berikan dukungan mental sepenuhnya kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai