Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketidak mampuan fasilitas drainase yang buruk dapat menyebabkan


terjadinya banjir dan membahayakan lalu lintas penerbangan di bandara oleh
karena itu sistem drainase bandara harus membutuhkan sistem drainase yang
terintegrasi.air yang ada dipermukaan harus segera mengalir ke saluran air agar
tidak terjadi genangan.area landasan pacu taxiway,dan apron harus bebas dari
genangan air yang bertujuan untuk keselamatan penerbangan.sistem drainase
bandara mirip dengan drainase drainase jalan raya karakteristik bandara yaitu
berupa daerah beraspal yang luas dengan gradien relatif datar.area bandara perlu
penyerapan air yang cepat.sistem drainase yang baik merupakan syarat utama
untuk keselamatan operasional dan efisiensi serta daya tahan jalan aspal yang ada
di bandara,fasilitas drainase yang tidak memadai dapat membahayakan lalu lintas
udara,erosi,tersaturasi,dan melemahnya pondasi jalan aspal lapangan terbang.

1.2 Perumusan Masalah

1. Akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem drainase lapangan


terbang.
2. Bagaimana prosedur sistem drainase lapangan terbang yang baik agar
tidak terjadi genangan di landasan pacu.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah :


1. Untuk menjelaskan apa itu sistem drainase lapangan terbang
2. Untuk menjelaskan prosedur sistem drainase lapangan terbang yang baik
dan benar agar tidak terjadi genangan di kawasan lapangan terbang
tersebut yaitu runway, taxiway, land side, dan apron.

1
1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah Dalam penelitian ini penulis hanya
menggunakan media buku teks dan internet sebagai bahan materi.

1.5 Sistematika Penyusunan

Dalam penyusunan usulan penelitian ini, dibagi menjadi beberapa


pokok pembahasan yang kemudian akan diuraikan secara terperinci, dimana tiap-
tiap bab dibagi lagi sub bab yang akan membahas setiap permasalahan. Adapun
yang akan diuraikan dalam usulan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang, perumusan
masalah, maksud dan tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan, dan sistematika
penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini berisikan teori – teori yang berkaitan yang mendukung pembahasan
seputar analisa drainase lapangan terbang yang benar.

BAB III PEMBAHASAN


Dalam bab ini dibahas metode – metode perencanaan drainase lapngan terbang
yang baik dan benar..

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


Dalam bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penulis tentang drainase
lapangan terbang.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjaun Umum Drainase

Drainase merupakan salah satu faktor pengembangan irigasi yang berkaitan


dalam pengolahan banjir (flood protection), sedangkan irigasi bertujuan untuk
memberikan suplai air pada tanaman. Drainase merupakan suatu sistim
pembuangan air untuk mengalirkan kelebihan air di permukaan tanah maupun
dibawah tanah, sehingga dengan demikian drainase dibagi menjadi dua macam,
yaitu :

1. Drainase permukaan :
Suatu sistem pembuangan air untuk mengalirkan kelebihan air
dipermukaan tanah hal ini berguna untuk mencegah adanya genangan.
2. Drainase bawah tanah :
Suatu sistem pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air di bawah tanah.
Hal ini dibuat untuk mengendalikan ketinggian muka air tanah. Drainase
diperlukan untuk mengalirkan air, baik yang berasal dari hujan lokal maupun air
kiriman dalam tempo yang sesingkat - singkatnya, sistem ini juga dimanfaatkan
pada musim kering untuk meningkatkan kondisi tanah yaitu menekan derajat
keasinan (salinitas) di daerah yang bersangkutan. Pada jenis tanaman tertentu
drainase juga bermanfaat untuk mengurangi ketinggian muka air tanah sehingga
tanaman dapat tumbuh dengan baik sesuai dengan persyaratan hidupnya.

2.2 Tingkat Sistem Drainase

1. Tersier drainage

2. Secondary drainage

3. Main drainage
3
4. Sea drainage

2.3 Desain Kriteria Drainase


Desain kriteria harus sesuai dengan :
a. Kebutuhan
b. Pertimbangan ekonomis
c. Kondisi alam, meliputi :
1. Segi hidrologis.
2. Segi topografis.
3. Segi geologis.
1. Segi hidrologis.
Tergantung dari data curah hujan didaerah tersebut dengan intensitas 3 – 5 hari
berturut turut dan harus habis mengalirkan air.
2. Segi Topografis
Dalam pembuatan drainase ini sangat diperlukan bentuk topografis yang
mempunyai ketinggian yang berbeda. Sehingga selalu memungkinkan adanya
beda tinggi yang akan menyebabkan air tetap mengalir. Disamping itu agar
saluran drainase ini diusahakan berupa galian semua sedangkan timbunan
dihindarkan agar mendapatkan kemiringan saluran yang dapat mengalirkan air
dari hulu ke hilir.
Apabila terpaksa terjadi saluran drainase timbunan, maka kemiringan saluran
harus diusahakan kecil.
Rumus :
Q=F.V
V = K . R2/3 . I 1/2
𝑲 . 𝑹𝟐/𝟑
I=
𝑽
Jika I kecil maka V = kecil dan F = besar.
Dengan demikian perlu dibuat drainase dengan kedalaman kecil tetapi
lebar. Tetapi dalam hal ini akan mengakibatkan adanya pengendapan sehingga
diikuti adanya eksploitasi sebagai berikut :
4
I = Disesuaikan kelandaiannya dengan tanah setempat maka [1-2].10-4
V= [0,5 – 0,6] m/s
Dalam drainase juga terdapat kecepatan maximum, tetapi ada batas – batas
tertentu untuk menghindari gesekan/keausan saluran.
3. Segi geologis.
Drainase kecil tidak perlu peninjauan geologi, tetapi untuk drainase besar
perlu diadakan peninjauan geologi misalnya pada bidang mekanika tanah,
terutama untuk mendapatkan konstruksi pelengkap dari sistem drainase yang
stabil. Untuk mendapatkan hal – hal itu maka dalam merencanakan kita harus
memperhatikan hal–hal sebagai berikut :
a. Kemiringan talud [tg a]
Harus memperhatikan dan disesuaikan dengan sudut geser dalam tanah
dan besarnya kohesi tanah yang bersangkutan. Saluran drainase makin curam
maka air yang mengalir makin deras, sehingga makin cepat dinding saluran aus
karena terkikis.
b. Kecepatan aliran air.
c.Drainase Modul.
Drainase modul adalah jumlah air yang harus didrainase karena apabila
tidak akan menimbulkan genangan, hal ini tergantung dari curah hujan. Data n
tahun, dengan data hujan per 1 hari, 2 hari, atau 3 hari.
Dalam tugas ini dipakai dasar hujan 3 hari didrainase 3 hari dengan
genangan, menggunakan rumus:
¨ Hujan 3 hari di drainase, 3 hari dengan genangan
Dimana : Dn = R( n )T + n( IR – ET – P ) – S
Dimana :
R = Jumlah hujan dari n hari
S = Storage
N = Jumlah hari
I = Irrigation Supplay
P = Perkolasi
ET = Evapotranspirasi
DM = Drainage Module

5
2.4 Jenis-Jenis Drainase
a. Menurut sejarah terbentuknya :
1. Drainase alamiah (natural drainage)
Terbentuk secara alamiah, tidak terdapat bangunan penunjang.

Gambar drainase alamiah


2. Drainase buatan (artificial drainage)
Dibuat dengan tujuan tertentu, memerlukan bangunan khusus.

Gambar contoh drainase buatan


b. Menurut letak bangunan :
1. Drainase permukaan tanah (surface drainage)
Suatu sistem pembuangan air untuk menyalurkan air dipermukaan tanah. Hal ini
berguna untuk mencegah adanya genangan.
2. Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)
Suatu sistem pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air dibawah tanah.

6
Pada jenis tanaman tertentu drainase juga bermanfaat untuk mengurangi
ketinggian muka air tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.

2.5 Fungsi Drainase


Menurut fungsi :
1. Single purpose
Suatu jenis air buangan : air hujan, limbah domestic, limbah industri dll.
2. Multi purpose
Beberapa jenis air buangan tercampur.

2.6 Konstruksi Drainase


Menurut kontruksi :
1. Saluran terbuka
2. Saluran tertutup

Anda mungkin juga menyukai